PERMEN
PERMEN
IPSS
2. Jenis Batu
3. Patofisiologi CKD
4.
Dilema etik yang dihadapi ketika dokter dipaparkan banyak pasien yang membutuhkan suatu layanan medis
dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
Ada 2 Kriteria:
1. Inklusi (siapa fasyankes yang mau dipilih)
- life-expectancy
harapan hidupnya atau prognosisnya
- past service-rendered
ilmuan, atau mantan presiden sepaule
Kasus permen:
Pasien kanker stadium terminal artinya boleh untuk dilakukan pemberhentian terapi bantuan hidup.
Namun, pasal 14 ayat 4 dikatakan:
(4) Rencana tindakan penghentian atau penundaan terapi bantuan hidup harus diinformasikan dan
memperoleh persetujuan dari keluarga pasien atau yang mewakili pasien.
Yang dijelasin dokter Tegar ni sebenarnya ada 3 hal atau kondisi dimana terapi bantuan hidup dapat dihentikan
(dipertimbangkan) yaitu:
1. MBO
2. terminal state
3. futility
Nah yang ribet tu nentuin MBO dan syarat dia bisa diasesmen.
Perhatikan tim dokternya:
1. Wajib: anestesi dan neurologi
2. Tidak boleh: dokter yang menangani transplantasi
Kasus permen:
Pasiennya udah koma, jelas bukan karena 4 pengecualian.
a. Benar
b. Salah, boleh karena dokter tu menangani pasien kecelakaan lalu lintas bukan transplantasinya.
c. Salah, karena harus buat tim dulu.
d. Sebenarnya bisa aja tapi rancu karena si dokter spesialis bedah saraf bukan spesialis saraf. Kalau sama tim
forensik gak memenuhi prasyarat dan gak ada kewajiban juga sih, ditambah harusnya ada 3 dokter yang
kompeten terkait.
e. Kurang tepat aja sih, karena harusnya tiga sih.
Kasus permen:
a. Salah, ga ada syarat gitu.
b. Justru ini gak boleh.
c. Sama kayak b, kalau ini gak boleh juga.
d. Sama kayak a.
e. Benar
PK JAYA
Pemeriksaan protein urin metode Esbach, tidak ada gunanya jika urin hanya mengandung protein sedikit, yaitu
kurang dari 0.05% atau yang terlihat dari hasil tes kualitatif yang hanya +1 saja.
Artinya harus dilakukan tes semikuantitatif metode rebus asam asetat 6%.
PENGATURAN CAIRAN
10kg (<10kg) pertama 4mL/kgBB/jam
10kg (<20kg) kedua 2mL/kgBB/jam
>20kg 1mL/kgBB/jam