Anda di halaman 1dari 7

JURNAL ISSN 2655-8823 (p)

VOLUME 1 NOMOR 1 HALAMAN 1-70


KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN - (e)

KONFLIK AGRARIA
ANTARA ALIANSI GERAKAN REFORMA AGRARIA (AGRA)
PANGALENGAN DENGAN PERUSAHAAN DAERAH AGRIBISNIS
DAN PERTAMBANGAN (PDAP)
Dinda Primayanti
Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD
E-mail: dprimayanti22@gmail.com

Muhammad Fedryansyah
Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD
E-mail: m.fedryansyah@unpad.ac.id

ABSTRAK
Konflik agraria adalah salah satu bentuk konflik yang sering terjadi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat merupakan
salah satu wilayah yang rentan terjadi konflik agraria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kronologis terjadinya
konflik, tipe konflik, dan penyebab dari konflik agraria antara Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan
dengan Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP). Penelitian ini menggunakan metode studi literatur.
Jenis penelitian studi literatur adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang
ditemukan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa konflik agraria antara Aliansi Gerakan
Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan dengan Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP) termasuk
ke dalam tipe konflik terbuka. Selain itu, penyebab konflik yang terjadi tersebut juga dianalisis dengan menggunakan
teori hubungan masyarakat dan teori negosiasi prinsip.

Kata Kunci : konflik agraria, analisis konflik, tipe konflik

ABSTRACT
Agrarian conflict is one form of conflict that often occurs in Indonesia. West Java Province is one of the areas prone
to agrarian conflicts. This study aims to determine the chronology of the occurrence of conflict, the type of conflict
and the causes of agrarian conflicts between the Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan and
Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP). This study uses the literature study method. This type of
literature study research is looking for theoretical references that are relevant to cases or problems found. Based on
the results of the analysis of agrarian conflicts between the Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan
and Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP) belong to the type of open conflict and the causes of
conflict are analyzed using public relations theory and principle negotiation theory.

Keywords: agrarian conflict, conflict analysis, type of conflict

PENDAHULUAN terdapat lima provinsi penyumbang konflik


Menurut Soerjono Soekanto (2006: 91) agraria terbesar, yaitu Jawa Timur (60
konflik merupakan perbedaan atau konflik), Sumatera Utara (59 konflik), Jawa
pertentangan antar individu atau kelompok Barat (55 konflik), Riau (47 konflik), dan
sosial yang terjadi karena perbedaan Lampung (35 konflik). Kelima provinsi
kepentingan, serta adanya usaha memenuhi tersebut menyumbang 38,85 persen dari total
tujuan dengan jalan menentang pihak lawan 659 konflik agraria yang terjadi di Indonesia
disertai dengan ancaman atau kekerasan. selama tahun 2017 (Sumber: www.tirto.id).
Salah satu bentuk konflik yang sering terjadi Provinsi Jawa Barat merupakan salah
di Indonesia adalah konflik agraria. Menurut satu wilayah yang rentan terjadi konflik
Konsorsium Performa Agraria (KPA) agraria. Salah satu contoh kasus konflik
37
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 1 NOMOR 1 HALAMAN 1-70
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN - (e)

agraria yang terjadi di Jawa Barat adalah adalah persepsi mengenai perbedaan
konflik lahan antara AGRA Pangalengan kepentingan atau suatu kepercayaan bahwa
dengan PDAP. Konflik tersebut telah terjadi aspirasi pihak-pihak yang berkonflik tidak
sejak tahun 2003. Konflik ini bermula ketika dapat dicapai secara simultan.
tanah di Pangalengan tersebut adalah lahan Menurut Fisher, dkk. (2000: 5)
perusahaan daerah milik Pemprov Jabar mengungkapkan bahwa konflik dibedakan
bernama PD Mamin. Karena keterbatasan menjadi dua sumbu: sasaran dan perilaku.
modal, PD Mamin tidak mengelola lahan Sesuai dengan definisi, bahwa konflik
tersebut dan menelantarkannya. Penelantaran merupakan hubungan antara dua pihak atau
lahan tersebut dimanfaatkan oleh petani lebih (individu atau kelompok) yang
untuk menggarap lahannya sejak tahun 2000. memiliki atau merasa memiliki, sasaran-
Pada tahun 2003 PDAP datang mengklaim sasaran yang tidak sejalan. Terdapat empat
bahwa tanah seluas 134 hektar tersebut tipe konflik yang memiliki potensi dan
adalah haknya. PDAP merupakan perusahaan tantangannya sendiri, yaitu sebagai berikut:
hasil akuisisi dari PD Mamin dan tiga 1. Tanpa konflik, setiap kelompok atau
perusahaan daerah. Secara legalitas memang masyarakat yang hidup dengan damai
lahan tersebut merupakan hak PDAP. Akan dan ingin keadaan tersebut terus
tetapi petani penggarap atau AGRA berlangsung, maka harus hidup
Pangalengan mengklaim bahwa terdapat UU bersemangat dan dinamis dengan
Pokok Agraria yang menjelaskan bahwa memanfaatkan konflik perilaku dan
tanah tidak boleh diterlantarkan. Satu tujuan serta mengelola konflik secara
ketentuan di dalam UU Pokok Agraria kreatif.
menyebutkan, hak atas tanah hilang karena 2. Konflik laten, sifatnya tersembunyi
ditelantarkan dan tidak diurus. Sehingga sehingga perlu diangkat ke
menurut AGRA Pangalengan tanah tersebut permukaan agar dapat ditangani
bukan lagi hak milik PDAP. Konflik lahan secara efektif.
antara AGRA Pangalengan dengan PDAP 3. Konflik terbuka, yaitu konflik yang
terus berlarut-larut karena belum adanya berakar dalam dan sangat nyata.
kesepakatan antara kedua belah pihak. Konflik ini memerlukan berbagai
Berdasarkan isu konflik tersebut dalam tindakan untuk mengatasi akar
penanganan konfliknya perlu diketahui penyebab dan berbagai efeknya.
terlebih dahulu kronologis terjadinya konflik, 4. Konflik di permukaan, konflik yang
tipe konflik dan penyebab dari konflik memiliki akar dangkal atau bahkan
tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini tidak berakar. Konflik ini muncul
dilakukan untuk membahas konflik agraria hanya karena kesalahpahaman
antara AGRA Pangalengan dengan PDAP. mengenai sasaran yang dapat diatasi
dengan meningkatkan komunikasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Konflik berasal dari Bahasa Latin Dalam memahami cara-cara mengelola
“configure” yang berarti saling memukul. konflik terdapat beberapa teori mengenai
Secara sosiologis, konflik merupakan suatu berbagai penyebab konflik. Untuk
proses antara dua orang atau lebih yang salah mengetahui penyebab konflik agraria antara
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak AGRA Pangalengan dengan PDAP,
lain dengan menghancurkannya atau digunakan dua teori, yaitu teori hubungan
membuatnya tidak berdaya. Sedangkan masyarakat dan teori negosiasi prinsip. Teori
menurut Pruitt dan Rubin (2004) konflik hubungan masyarakat menganggap bahwa

38
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 1 NOMOR 1 HALAMAN 1-70
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN - (e)

konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus permasalahan yang ditemukan. Dalam
terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di melakukan penelitian ilmiah ini, digunakan
antara kelompok yang berbeda dalam suatu teknik penyusunan secara sistematis untuk
masyarakat. Teori ini mengemukakan memudahkan langkah-langkah yang akan
komunikasi yang jarang terjalin dan tidak diambil. Kajian literatur diarahkan pada
saling pengertian antar dua kelompok buku-buku yang membahas konflik, jurnal,
masyarakat yang menjadi potensi konflik, berita dan penelitian yang telah dilakukan
serta tidak ada toleransi dalam lingkungan berkaitan dengan konflik agraria antara
tersebut. Sasaran yang ingin dicapai dalam AGRA Pangalengan dengan PDAP.
teori ini adalah meningkatkan komunikasi
dan saling pengertian antara kelompok- HASIL DAN PEMBAHASAN
kelompok yang mengalami konflik. Selain Konflik antara petani penggarap dengan
itu, untuk mengusahakan toleransi dan agar PDAP telah terjadi sejak 2003. Proses
masyarakat lebih saling menerima penyelesaian konflik tersebut masih berlarut
keragaman yang ada di dalamnya. larut. Belum ditemukan titik kesepakatan
Sedangkan teori negosiasi prinsip antara AGRA Pangalengan dengan PDAP.
beranggapan bahwa konflik disebabkan oleh Hingga berujung upaya kriminalisasi
posisi-posisi yang tidak selaras dan terdapat terhadap beberapa petani penggarap.
perbedaan pandangan tentang konflik oleh Awalnya tanah garapan petani di
pihak-pihak yang sedang mengalami konflik. Pangalengan adalah lahan perusahaan daerah
Dalam teori ini sasaran yang ingin dicapainya milik Pemprov Jabar bernama PD Mamin.
adalah membantu pihak-pihak yang Perusahaan itu menguasai lahan karena
mengalami konflik untuk memisahkan mempunyai hak pengelolaan lahan. Akan
perasaan pribadi dengan berbagai masalah tetapi, selama bertahun-tahun PD Mamin
dan isu, dan memampukan mereka untuk menelantarkan lahan itu karena ketidak
melakukan negosiasi berdasarkan atas mampuan daya dukung finansial. Oleh
kepentingan-kepentingan mereka daripada karena itu, lahan tersebut dimanfaatkan oleh
posisi tertentu yang sudah tetap. Selain itu, petani dan mulai digarap sejak tahun 2000.
yang ingin dicapai dalam teori ini adalah Mulai tahun 2003 PDAP mengklaim
untuk melancarkan proses pencapaian tanah seluas 134 hektar itu hak mereka.
kesepakatan yang menguntungkan kedua Perusahaan ini didirikan 23 September 1998,
belah pihak atau semua pihak. Pada suatu hasil akuisisi dari PD Mamin dan tiga
konflik diusahakan agar bias memisahkan perusahaan daerah. Akan tetapi pihak AGRA
perasaan pribadi dengan masalah yang mengklaim bahwa terdapat UU Pokok
terjadi, sehingga dapat dilakukan negosiasi Agraria yang menjelaskan bahwa tanah tidak
berdasarkan kepentingan-kepentingan dan boleh diterlantarkan. Satu ketentuan di dalam
ketetapan yang sudah ada dan diharapkan UU Pokok Agraria menyebutkan, hak atas
mampu dicapainya kesepakatan yang tanah hilang karena ditelantarkan dan tidak
menguntungkan kedua belah pihak (Fisher, diurus. Sehingga menurut AGRA tanah
2000: 8). tersebut bukan lagi hak milik PDAP. PDAP
mengajak petani untuk bermitra agar tidak
METODE PENELITIAN ada pihak yang dirugikan. Program
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis kemitraan dengan para petani ditawarkan
penelitian studi literatur. Jenis penelitian sesuai surat rekomendasi Ketua DPRD
studi literatur adalah mencari referensi teori Bandung pada 2005. Isi surat rekomendasi itu
yang relevan dengan kasus atau menganjurkan konflik di Pangalengan

39
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 1 NOMOR 1 HALAMAN 1-70
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN - (e)

diselesaikan secara kekeluargaan agar tidak bersertifikat serta Perpu NO 51 pasal 06


ada pihak yang dirugikan. Point tawaran tahun 1960 tentang kondisi darurat. Konflik
kerjasama antara PDAP dan petani sengketa lahan yang terjadi antara AGRA
penggarap itu antara lain, PDAP Pangalengan dengan PDAP melalui bentuk
menyediakan bibit dan pupuk tanaman kekerasan pada tahun 2004, penyuapan pada
holtikultura, petani penggarap boleh tahun 2005 dan pada tahun 2011 dengan
menggarap lahan. Nanti, ada pembagian hasil bentuk upaya kemitraan akan tetapi
yang disebut dengan istilah maro, atau 50:50. menimbulkan kriminalisasi.
Pada awalnya beberapa warga menyepakati Pada Juni 2011 AGRA Pangalengan
program kerja sama tersebut. Namun setelah menggelar aksi massa ke Gedung Sate
diketahui bahwa lahan yang menjadi sasaran dengan jumlah massa sekitar 700 orang
program tersebut adalah lahan Sampalan, dengan arahan beraudiensi bersama dewan
maka warga menolak kesepakatan tersebut komisi A dan C dengan tuntutan: cabut
dan meminta agenda pembahasan tersebut gugatan hukum PDAP, Bubarkan Tim 30
diulang kemudian hari dan bersama angota bentukan PDAP, hentikan segala bentuk
AGRA. Setelah dilakukan beberapa kali intimidasi terhadap petani penggarap
upaya sosialisasi program kemitraan dengan Sampalan, serta dikemudian hari minta
para petani penggarap hasilnya tidak pernah dipertemukan dengan pihak BPN untuk
menemukan titik temu. Pihak AGRA dan membahas soal ajuan legalisasi seperti yang
PDAP masih sama-sama ingin mengklaim telah dilakukan AGRA Pangalengan pada
lahan tersebut. tahun 2006. Pihak dewan komisi A dan C
Konflik agraria antara AGRA akan merespon dengan menghentikan
Pangalengan dengan PDAP terus berlarut- tindakan kriminalisasi dari PDAP serta
larut. Sebelumnya, beberapa konflik antara mengadakan forum bersama antara AGRA
para petani dengan PDAP pernah terjadi. Pangalengan, PDAP, Perangkat Desa Marga
Tahun 2006, perusahaan bersama preman Mekar, dan BPN untuk membahas status
berusaha membuldozer lahan garapan petani lahan sampalan dikemudian hari. Dengan
dengan dalih dipakai. Karena ada tanaman syarat penyusunan sejarah lahan dan
warga maka warga bertahan dan berusaha menghadirkan ahli sejarahnya, dan surat C
untuk melawan. Terdapat konflik fisik tetapi dari Desa. Akan tetapi, penyelesaian konflik
tidak sampai menimbulkan korban jiwa, masih belum jelas. Beberapa anggota AGRA
masyarakat hanya memblokir alat berat malah kembali mendapatkan surat panggilan
tersebut. Penyelesaian kasus tersebut dari pihak kepolisian atas laporan pihak
difasilitasi oleh DPRD tetapi pertemuan PDAP. Masyarakat yang dilaporkan pihak
dengan DPRRD tidak menyelesaikan PDAP divonis delapan bulan penjara pada
konflik. Pada saat itu masing-masing pihak April 2013 dan resmi ditahan. Pelaporan dan
hanya diminta menahan diri tanpa ada solusi penahanan beberapa masyarakat tersebut
yang jelas. diakui pihak PDAP untuk membuka
Konflik semakin memuncak ketika kesadaran petani yang lain bahwa menduduki
PDAP melaporkan beberapa masyarakat lahan hak orang lain adalah salah di mata
kepada pihak kepolisian. Pihak AGRA hukum. Di vonisnya beberapa anggota
Pangalengan beranggapan bahwa PDAP AGRA Pangalengan tidak menjadi akhir
melakukan tindakan kriminalisasi dalam konflik antara kedua pihak tersebut. Setelah
bentuk pengaduan pada pihak Polres vonis keluar, serangkaian peristiwa terjadi
Bandung dengan tuntutan KUHP pasal 385 dan berujung pada bentrokan di depan kantor
tentang penggelapan tanah di atas lahan PDAP. Pihak AGRA Pangalengan

40
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 1 NOMOR 1 HALAMAN 1-70
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN - (e)

mengungkapkan bahwa PDAP telah yang berujung kriminalisasi pada petani.


mengkriminalisasi anggota AGRA Oleh sebab itu, dalam teori hubungan
Pangalengan. Konflik antara petani masyarakat sasaran yang ingin dicapai dalam
penggarap dengan PDAP itu sudah terjadi teori ini adalah meningkatkan komunikasi
sejak tahun 2003. Proses penyelesaian dan saling pengertian antara masyarakat
berlarut larut. PDAP dan petani penggarap dengan perusahaan. Selain itu, sasaran yang
tidak pernah menemukan titik kesepakatan. ingin dicapai lainnya adalah mengusahakan
Untuk memahami konflik yang terjadi toleransi dan agar masyarakat lebih bisa
tersebut dapat dimulai dari identifikasi tipe saling menerima keragaman yang ada di
konflik. Konflik memiliki beberapa tipe, tipe dalamnya.
konflik tersebut masing-masing memiliki Teori lainnya yang dapat menjadi alat
potensi dan tantangannya sendiri. Jika bantu untuk mengetahui mengenai penyebab
dianalisis konflik agraria antara AGRA konflik lahan antara AGRA Pangalengan
Pangalengan dengan PDAP termasuk ke dengan PDAP adalah teori negosiasi prinsip.
dalam tipe konflik terbuka. Sebab konflik Dalam teori ini, konflik disebabkan oleh
agraria antara AGRA Pangalengan dengan posisi-posisi yang tidak selaras dan
PDAP berakar dalam dan sangat nyata, dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh
memerlukan berbagai tindakan untuk pihak-pihak yang mengalami konflik. Dalam
mengatasi akar penyebab dan berbagai hal ini konflik terjadi sebab perbedaan
efeknya. Konflik ini telah terlihat bahwa pandangan antara masyarakat dengan
perebutan lahan yang terjadi sebenarnya perusahaan. Kedua belah pihak sama-sama
sudah jelas pemilik lahannya. Akan tetapi, bersikeras ingin mengklaim lahan tersebut
kedua belah pihak masih bersikeras dan walaupun sudah jelas diketahui pemilik
masyrakat masih tidak mau memberikan lahannya. Kedua belah pihak saling memiliki
lahan garapannya kepada perusahaan, argumen atas hak kepemilikan lahan tersebut.
sehingga konflik masih terus berlangsung Sekian lama konflik berlangsung belum
dan berlarut-larut. adanya kesepakatan yang menguntungkan
Dalam memahami cara-cara mengelola kedua belah pihak. Dengan begitu sasaran
konflik dapat dibantu dengan menganalisis yang ingin dicapai oleh teori ini adalah
konflik menggunakan teori-teori mengenai membantu pihak-pihak yang mengalami
berbagai penyebab konflik. Konflik agraria konflik untuk memisahkan perasaan pribadi
antara AGRA Pangalengan dengan PDAP dengan berbagai masalah, isu, dan
selaras dengan teori hubungan masyarakat. memampukan mereka untuk melakukan
Dalam teori hubungan masyarakat konflik negosiasi berdasarkan kepentingan-
disebabkan karena polarisasi yang terus kepentingan mereka daripada proses tertentu
terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan yang sudah tetap. Selain itu, sasaran lainnya
diantara kelompok yang berbeda dalam suatu adalah untuk melancarkan proses pencapaian
masyarakat. Dalam konflik ini para petani kesepakatan yang menguntungkan kedua
atau masyarakat memiliki rasa belah pihak antara masyarakat dengan
ketidakpercayaan terhadap PDAP dan kedua perusahaan.
belah pihak saling bersikeras, sehingga sulit
untuk menemukan kesepakatan yang KESIMPULAN DAN SARAN
menguntungkan kedua belah pihak. Konflik yang terjadi antara kelompok
Ketidakpercayaan para petani atau AGRA masyarakat dengan perusahaan di
Pangalengan terhadap PDAP membuat Pangalengan dapat disebut sebagai konflik
perusahaan melakukan berbagai tekanan agraria. Konflik tersebut telah terjadi sejak

41
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 1 NOMOR 1 HALAMAN 1-70
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN - (e)

tahun 2003 dan dimulai dari adanya efektif antara kedua belah pihak yaitu AGRA
penelantaran lahan oleh perusahaan. Pangalengan dengan PDAP yang difasilitasi
Penelantaran lahan tersebut kemudian oleh pemerintah. Pemerintah perlu untuk
dimanfaatkan oleh petani untuk bercocok terlibat dalam penyelesaian konflik yang
tanam. Pada tahun 2003 PDAP datang terjadi antara kedua belah pihak tersebut.
mengklaim bahwa tanah seluas 134 hektar Pemerintah harus mampu mengelola konflik
tersebut adalah haknya. Akan tetapi atau secara konstruktif sehingga sumber-sumber
AGRA Pangalengan mengklaim bahwa penyebab konflik dapat ditangani tanpa
terdapat UU Pokok Agraria yang melalui kekerasan. Pemerintah yang baik
menjelaskan bahwa tanah tidak boleh yaitu yang memiliki kombinasi antara
diterlantarkan. Satu ketentuan di dalam UU berbagai lembaga, hukum, peraturan serta
Pokok Agraria menyebutkan, hak atas tanah norma yang memberikan kesempatan kepada
hilang karena ditelantarkan dan tidak diurus. masyarakatnya untuk berpartisipasi dan
Sehingga menurut AGRA Pangalengan tanah menyuarakan pendapatnya melalui cara-cara
tersebut bukan lagi hak milik PDAP. Konflik yang adil. Meningkatkan komunikasi antara
agraria antara AGRA Pangalengan dengan kedua pihak yang sedang berkonflik adalah
PDAP terus berlarut-larut karena belum salah satu hal yang penting untuk dilakukan
adanya kesepakatan antara kedua belah dalam penyelesaian konflik tersebut.
pihak.
Konflik agraria antara AGRA DAFTAR PUSTAKA
Pangalengan dengan PDAP termasuk ke Fisher, Simon dkk. 2000. Mengelola Konflik:
dalam tipe konflik terbuka. Sebab konflik Keterampilan dan Strategi untuk
agraria antara AGRA Pangalengan dengan Bertindak. Terjemahan oleh S.N
PDAP berakar dalam dan sangat nyata, dan Kartikasari dkk. Indonesia: The British
memerlukan berbagai tindakan untuk Council.
mengatasi akar penyebab dan berbagai Pruitt, D.G. dan J.Z. Rubin. 2004. Teori
efeknya. Terdapat dua teori yang dapat Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka
digunakan untuk mengetahui penyebab Pelajar.
konfliknya, yaitu teori hubungan masyarakat Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu
dan teori negosiasi prinsip. Berdasarkan Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
analisis teori hubungan masyarakat, para Persada.
petani atau masyarakat memiliki rasa Sulistyati, Tri dkk. 2014. Analisis Konflik
ketidakpercayaan terhadap PDAP dan kedua Lahan Eks Kpwn Di Desa Teja,
belah pihak saling bersikeras, sehingga sulit Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten
untuk menemukan kesepakatan yang Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Jurnal
menguntungkan kedua belah pihak. Penelitian Agroforestry Vol. 2 No. 2,
Sedangkan teori negosiasi prinsip konflik Desember 2014 (hal. 57-66).
terjadi sebab perbedaan pandangan antara Apinino, Rio. 2017. Dua Konflik Per Hari,
masyarakat dengan perusahaan. Kedua belah Catatan Buram Konflik Agraria di 2017.
pihak sama-sama bersikeras ingin https://tirto.id/dua-konflik-per-hari-
mengklaim lahan tersebut walaupun sudah catatan-buram-konflik-agraria-di-2017-
jelas diketahui pemilik lahannya. Kedua cCmU.
belah pihak saling memiliki argumen atas Nugraha, Indra. 2013. Konflik Lahan Petani
hak kepemilikan lahan tersebut. dan PDAP di Pengalengan Berlarut.
Saran untuk penyelesaian konflik adalah http://www.mongabay.co.id/2013/06/04/
perlu adanya komunikasi yang baik dan

42
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 1 NOMOR 1 HALAMAN 1-70
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN - (e)

konflik-lahan-petani-dan-pdap-di-
pengalengan-berlarut/
Nugraha, Indra. 2013. Buntut Konflik dengan
PDAP, Dua Petani Pengalengan Divonis
8 Bulan.
http://www.mongabay.co.id/2013/04/06/
buntut-konflik-dengan-pdap-dua-petani-
pengalengan-divonis-8-bulan/
Bandung Melawan. 2015. Kronologis
Konflik Lahan Antara AGRA AC
Pangalengan dengan
PDAP.https://www.kompasiana.com/ban
dungmelawan/55088533a3331135322e3
97e/kronologis-konflik-lahan-antara-
agra-ac-pangalengan-dengan-pdap
Ratusan Petani AGRA Jabar-Banten Minta
PDAP Hentikan Aksi Kriminalisasi.
http://www.pikiran-
rakyat.com/bandungraya/2011/07/29/15
3577/ratusan-petani-agra-jabar-banten-
minta-pdap-hentikan-aksi

43

Anda mungkin juga menyukai