Anda di halaman 1dari 108

Mengenal sahabat Rasululloh 35

43
44
50

59

61
71

75

80
84
87
1
3
4
14
15
16
17
18
19
20
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Mengenal Sahabat
Rasululloh
1. MUSH'AB BIN UMAIR
DUTA ISLAM YANG PERTAMA

Mush'ab bin Umair salah seorang di antara para


sahabat Nabi. Alangkah baiknya jika kita memulai kisah
dengan pribadinya : Seorang remaja Quraisy
terkemuka,seorang yang paling ganteng dan tampan,penuh
dengan jiwa dan semangat kemudaan.
Ia lahir dan dibesarkan dalam kesenangan,dan
tumbuh dalam lingkungannya. Mungkin tak seorang pun di
antara anak-anak muda Mekah yang beruntung dimanjakan
oleh kedua orang tuanya demikian rupa sebagai yang
dialami Mush'ab bin Umair.
Sungguh, suatu Riwayat penuh pesona, Riwayat
Mush'ab bin Umair atau “Mush'ab yang baik”, sebagai biasa
digelarkan oleh Kaum Muslimin. Ia salah satu di antara
pribadi-pribadi Muslimin yang ditempa oleh Islam dan
dididik oleh Muhammad SAW.
Suatu hari anak muda ini mendengar berita yang
telah tersebar luas dikalangan warga Mekah mengenai
Muhammad al-Amin…Muhammad SAW, yang mengatakan

35
bahwa dirinya telah diutus Allah sebagai pembawa berita
suka maupun duka, sebagai da'i yang mengajak ummat
beribadat kepada Allah Yang Maha Esa.
Suatu saat Mush'ab dipilih Rasulullah untuk
melakukan suatu tugas maha pen ng saat itu. Ia menjadi
duta atau utusan Rasul ke Madinah untuk mengajarkan
seluk beluk Agama kepada orang-orang Anshar yang telah
beriman dan bai'at kepada Rasulullah di bukit 'Aqabah. Di
samping itu mengajak orang-orang lain untuk menganut
Agama Allah, serta mempersiapkan kota Madinah untuk
menyambut hijratul Rasul sebagai peris wa besar.
Mush'ab memikul amanat itu dengan bekal karunia
Allah kepadanya,berupa fikiran yang cerdas dan budi yang
luhur. Dengan sifat zuhud, kejujuran dan kesungguhan ha ,
ia berhasil melunakkan dan menawan ha penduduk
Madinah hingga mereka berduyun-duyun masuk Islam.
Pada musim haji berikutnya dari perjanjian 'Aqabah,
Kaum Muslimin Madinah mengirim perutusan yang
mewakili mereka menemui Nabi. Dan perutusan itu
dipimpin oleh guru mereka,oleh duta yang dikirim Nabi
kepada mereka, yaitu Mush'ab bin Umair.

36
Suatu hari, ke ka ia sedang memberikan petuah
kepada orang-orang, ba- ba disergap Usaid bin Hudlair
kepala suku kabilah Abdul Asyhal di Madinah. Setelah
Mush'ab bin Umair memberikan ucapan halus dan
memberikan uraian maka Usaid menyatakan
pengakuannya bahwa ada Tuhan yang haq diibadahi
melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu utusan
Allah….., Keislaman Usaid disusul oleh kehadiran Sa'ad bin
Mu'adz.
Hari-hari dan tahun-tahun pun berlalu, dan
Rasulullah bersama para sahabatnya hijrah ke Madinah.
Orang-orang Quraisy semakin geram dengan dendamnya,
mereka menyiapkan tenaga untuk melanjutkan ndakan
kekerasan terhadap hamba-hamba Allah yang shalih.
Terjadilah perang Badar dan datanglah giliran perang Uhud.
Peperangan berkobar lalu berkecamuk dengan sengitnya.
Gugurlah Mush'ab dan jatuhlah bendera… ia gugur
sebagai bintang dan mahkota para syuhada. Rasulullah
berdiri di depan Mush'ab bin Umair dengan pandangan
mata yang pendek bagai menyelubunginya dengan
kese aan dan kasih saying, dibacakannya ayat :
Di antara orang-orang Mu'min terdapat pahlawan-
pahlawan yang telah menepa janjinya dengan Allah (Q.S.
33 al-ahzab :23 )

37
2. SALMAN AL – FARISI
PENCARI KEBENARAN

Pada tahun kelima Hijrah,saat terjadi perang


khandaq beberapa orang pemukaYahudi pergi ke Mekah
menghasut orang-orang musyrik dan golongan-golongan
kuffar agar bersekutu menghadapi Rasulullah dan Kaum
Muslimin, serta mereka berjanji akan memberikan bantuan
dalam perang penentuan yang akan menumbangkan serta
mencabut urut akar Agama baru ini.
Ke ka itulah tampil seorang yang nggi jangkung
dan berambut lebat,seorang yang disayangi dan amat
dihorma oleh Rasulullah SAW yaitu Salman al-Farisi yang
mengajukan usul berupa penggalian khandaq atau parit
perlindungan sepanjang daerah terbuka keliling kota.
Salman adalah orang yang mengajukan saran untuk
membuat parit. Dan dia pulalah penemu batu yang telah
memancarkan rahasia-rahasia dan ramalan-ramalan
ghaib,yakni ke ka ia meminta tolong kepada Rasulullah
SAW. Pendeknya disaksikan dengan mata kepalanya bahwa
seluruh permukaan bumi seakan berguncang keras,karena
seruan mempesona penuh barkah yang berkumandang dari
puncak menara-menara nggi di se ap pelosok,
memancarkan sinar hidayah dan petunjuk Allah.

38
Setelah Salman menghadap Rasulullah beberapa
kali dan menceritakan kisahnya,maka Salman masuk Islam
dan perbudakan menjadi penghalang Salman untuk
menyertai perang Badar dan Uhud. Demikianlah Salman
dimerdekakan oleh Allah dan hidup sebagai seorang
Muslim yang bebas merdeka, serta mengambil bagian
bersama Rasullullah dalam perang Khandaq dan
peperangan lainnya. Sungguh keislaman Salman adalah
keislamannya orang-orang utama dan taqwa.
Keunggulan dan desakan jiwa yang agung dan
melecut kemauannya yang keras untuk mengatasi segala
kesulitan dan kegandrungan terhadap kebenaran.
Dari cerita Salman inilah usaha keras dan
perjuangan besar serta mulia untuk mencari hakikat
keagamaan,yang akhirnya dapat sampai kepada Allah Ta'ala
dan membekas sebagai jalan hidup yang harus ditempuh.
Semenjak bertemu dengan Rasulullah dan iman
kepadanya, Salman hidup sebagai seorang Muslim yang
merdeka, sebagai pejuang dan selalu berbak . Ia pun
mengalami kehidupan masa Khalifah Abu Bakar,kemudian
di masa Amirul Mu'minin Umar lalu dimasa Khalifah
Utsman, di waktu mana ia Kembali kehadirat Tuhannya.

39
3. ABU DZAR AL-GHIFARI
TOKOH GERAKAN HIDUP SEDERHANA

Ia datang ke Mekah terhuyung-huyung le h tetapi


matanya bersinar bahagia. Ia memasuki kota dengan
menyamar. Seolah-olah ia seorang yang hendak melakukan
thawaf keliling berhala-berhala besar di Ka'bah atau seolah-
olah musafir yang sesat dalam perjalanan atau lebih tepat
orang yang telah menempuh jarak amat jauh, yang
memerlukan is rahat dan menambah perbekalan. Ia terus
melangkah sampai memperoleh petunjuk tempat
persembunyian Muhammad SAW dan
mempertemukannya dengan beliau.
Di pagi suatu hari, ia pergi ke tempat itu dan
didapa nya Muhammad SAW. Kemudian Rasulullah
bertanya dari mana dan ia pun menjawab dari Ghifar. Ghifar
adalah suatu kabilah atau suku yang tak ada taranya dalam
soal menempuh jarak. Orang Ghifar itu sengaja datang
untuk masuk Islam dan menceritakan sendiri kisah Agama
Islam yang baru saja lahir dan berjalan sembunyi-sembunyi.
Ia adalah Abu Dzar seorang yang tajam pengamatannya
tentang kebenaran. Menurut Riwayat ia termasuk salah
seorang yang menentang pemujaan berhala di zaman
jahiliyah, mempunyai kepercayaan akan Ketuhanan serta
iman kepada Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Pencipta.

40
Abu Dzar telah masuk Islam tanpa ditunda-tunda
lagi. Urutannya di kalangan Muslimin adalah yang kelima
atau keenam. Ke ka ia masuk Islam, Rasulullah masih
menyampaikan da'wahnya secara berbisik-bisik.
Dibisikannya kepada Abu Dzar Bagi Abu Dzar tak ada yang
dapat dilakukannya sekarang selain memendam keimanan
itu dalam dada, lalu meninggalkan kota Mekah secara diem-
diam dan Kembali kepada kaumnya.
Tetapi Abu Dzar yang nama aslinya Jundub bin
Janadah, seorang radikal dan revolusioner. Telah menjadi
watak dan tabi'atnya menentang kebathilan di mana pun ia
berada. Tetapi Abu Dzar yang telah mengenyam manisnya
penderitaan dalam membela Agama Allah, tak hendak
meninggalkan Mekah sebelum berhasil beroleh tambahan
dari darma bak nya.
Maklumlah sudah Rasulullah SAW akan watak dan
tabi'at murid barunya yang ulung ini serta keberaniannya
yang menakjubkan dalam melawan kebathilan. Hanya
sayang saatnya belum lagi ba, maka diulanginyalah
perintah agar dia pulang, sampai bila telah didengarnya
nan Islam secara terang-terangan, ia dapat kembali dan
turut mengambil bagian dalam percaturan dan aneka
peris wanya.
Hari-hari berlalu mengiku peredaran masa,
Rasulullah telah hijrah ke Madinah dan menetap di sana

41
Bersama Kaum Muslimin. Pada suatu hari satu barisan
panjang yang terdiri atas para pengendara dan pejalan kaki
menuju ke masjid Rasulullah dan tempat kediamannya.
Ternyata rombongan itu ada lain dari kabilah-kabilah
Ghifar dan Aslam yang dikerahkan semuanya oleh Abu Dzar
dan tanpa kecuali telah masuk Islam.
Sepanjang hayatnya, dengan sekuat tenaga Abu
Dzar memikul panji contoh utama dari Rasulullah dan kedua
sahabatnya, menjadi penyangga dan sebagai orang
terpercaya memeliharanya. Dan ia menjadi maha guru
dalam seni menghindarkan diri dari godaan jabatan dan
harta kekayaan. Hidupnya dibak kan untuk menentang
penyalahgunaan kekuasaan dan penumpukan harta, untuk
menjatuhkan yang salah dan menegakkan yang benar serta
mengambil alih tanggung jawab untuk menyampiakan
nasihat dan peringatan.
Setelah masa dua puluh tahun atau lebih, Abu Dzar
wafat di padang pasir Rabadzah sebatang kara, setelah
sebatang kara pula ia menempuh hidup yang luar biasa yang
tak seorang pun dapat menyamainya. Dan dalam lembaran
sejarah, ia muncul sebatang kara – yakni orang satu satunya
– baik dalam keagungan zuhud maupun keluhuran cita, dan
kemudian di sisi Allah ia akan dibangkitkan nan sebagai
tokoh satu-satunya pula, karena dengan tumpukan
jasa-jasanya yang dak terpemadai banyaknya, tak ada
lowongan bagi orang lain untuk berdampingan.

42
43
44
45
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
98
99
100
101

Anda mungkin juga menyukai