Anda di halaman 1dari 6

“Konflik Internasional”

Kelompok 5

XI IPS 4
Anggota:
Karenina Dwi Agustin
Muhammad Erick Prayogo
Pedro Dwi Atmodjo
Risma Wahyu Haidar
Syauqi Dhiaulhaq

Konflik Internasional

Konflik internasional adalah pertentangan yang melibatkan beberapa kelompok negara


karena perbedaan kepentingan banyak kasus terjadinya konflik internasional sebenarnya
bermula dari konflik antar dua negara karena masalah politik atau ekonomi.

Lebih jauh holsti melihat Konflik internasional berdasarkan 4 komponen :


 Negara yang terlibat dalam konflik
 Bidang masalah
 Sikap, dan
 Tindakan

Masalah – masalah yang umum yang sering dihadapi dalam konflik Internasional :
 Wilayah teritorial
 Tindakan Diplomatik
 Propaganda
 Ancaman & sanksi militer, dst
Konflik Internasional dibagi-bagi kedalam beberapa kategori:
 Konflik teritorial terbatas
 Konflik yang berkaitan dengan komposisi suatu pemerintahan
Contoh : Perang Saudara Laos VS Amerika, Cina, Uni Soviet (1959-1962)
 Konflik yang disebabkan suatu negara berusaha untuk mempertahankan hak teritorial
atau hak istimewa untuk melindungi kepentingan keamanan dan kelangsungan hidup
negara.
Contoh ; Konflik Arab – Israel (1967)
 Konflik karena kehormatan nasional (prestige)
 Imperialisme tidak terbatas
 Konflik pembebasan
 Konflik yang disebabkan tujuan pemerintah mempersatukan negara yang terpisah,
Contoh: Jerman Barat- Jerman Timur (sebelum 1990)
Contoh: Korea selatan – Utara
Contoh: Tiongkok – Taiwan

Tindakan Pemerintah yang biasa diambil saat menghadapi konflik internasional :

Saat Konflik
Berlangsung

Tahap Awal Tahap


Konflik Penyelesaian
Tindakan
Tahap Awal Konflik/Krisis :
 Protes
 Penyangkalan
 Tuntutan
 Pendekatan
 Tuduhan
 Peringatan

Penyelesaian Konflik Internasional:


Hukum internasional memberikan kebebasan penuh bagi negara dalam memilih prosedur
penyelesaian konflik internasional, yang umum digunakan :
 Secara politik (non yuridiksional)
 Secara hukum (yuridiksional)
Contoh Konflik Internasional:

1. Perang Yaman
Perang Yaman adalah konflik berkelanjutan yang pertama terjadi pada 2015. Perang
yang disebut Perang Saudara Yaman ini melibatkan dua faksi: Abdrabbuh Mansur
Hadi memimpin pemerintah Yaman dan gerakan bersenjata Houthi, bersama dengan
para pendukung dan sekutu mereka. Keduanya mengklaim sebagai pemerintah resmi
Yaman.

Pasukan Houthi saat ini mengendalikan ibu kota Sanaʽa, bersekutu dengan pasukan
yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, telah bentrok dengan pasukan
yang setia kepada Hadi yang bermarkas di Aden.

Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) dan Negara Islam Irak dan Levant (ISIS)
juga telah terlibat dalam perang, dengan AQAP mengendalikan petak-petak wilayah
di pedalaman, dan sepanjang bentangan pantai.

Pada 21 Maret 2015, setelah mengambil alih Sanaʽa dan pemerintah Yaman, Supreme
Revolutionary Committee yang dipimpin Houthi mengumumkan gerakan untuk
mengkudeta Hadi dan memperluas kontrol mereka dengan merambah menuju
provinsi-provinsi selatan.

Serangan Houthi, yang bersekutu dengan pasukan militer yang setia kepada Saleh,
mulai menyerang Kegubernuran Lahij esok harinya.

Pada 25 Maret, Lahij jatuh ke tangan Houthi dan mereka mencapai pinggiran Aden,
pusat kekuasaan pemerintah Hadi. Presiden Yaman tersebut melarikan diri dari negara
itu pada hari yang sama.

Sementara itu, sebuah koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi melancarkan operasi
militer dengan melancarkan serangan udara untuk memulihkan bekas pemerintah
Yaman. Amerika Serikat memberikan dukungan intelijen dan logistik untuk serangan
tersebut.

2. Perang Suriah
Akar konflik Suriah berawal dari ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Bashar
al-Assad. Bashar al-Assad adalah penerus rezim Assad sekaligus keturunan dari
Hefedz al-Assad.

Konflik Suriah berawal pada 11 Maret 2011 ketika kelompok remaja menggambar
slogan anti pemerintahan di kota Daraa. Slogan tersebut berisi ajakan untuk
menggulingkan rezim Bashar al-Assad.

Pemerintah Suriah menanggapi peristiwa tersebut dengan kekerasan. Kepolisian


Suriah memenjarakan dan menyiksa seluruh pemuda yang dianggap terlibat dalam
penyebaran slogan anti pemerintah.

Tindakan represif kepolisian mengakibatkan aksi protes tambah meluas hingga ke


kota-kota lain di Suriah.

Dampak konflik Suriah


Konflik Suriah yang berlangsung selama lebih dari 8 tahun menyebabkan dampak
yang besar bagi masyarakat Suriah dan dunia Internasional. Berikut beberapa dampak
konflik Suriah:

Munculnya gerakan Islam radikal di beberapa negara dunia yang terhubung dengan
ISIS.
Munculnya krisis sosial dan politik di kawasan Timur Tengah.
Adanya perebutan kepentingan antara negara-negara besar di Suriah.

Seiring tahun 2018 berakhir, tampaknya konflik Suriah akan terus berlanjut di jalur
yang sama. Tampaknya rezim Bashar al-Assad, dengan bantuan Iran dan Rusia, akan
memenangkan pertempuran melawan oposisi. Perang melawan ISIS akan mendekati
garis finish.

Anda mungkin juga menyukai