Anda di halaman 1dari 1

TATA CARA DUDUK TASYAHUD

Imam Nawawi menjelaskan bahwa duduk pada tasyahud awwal yaitu dengan duduk iftirosy.
Sedangkan duduk pada tasyahud akhir adalah dengan duduk tawarruk. Termasuk pula duduk pada
shalat yang hanya dua raka’at (seperti pada shalat Shubuh, -pen), duduk tasyahud akhirnya adalah
dengan tawarruk. (Al Majmu’, 3: 298)

Ulama Syafi’iyah mengemukakan alasan kenapa duduknya seperti itu berdasarkan hadits dari Abu
Humaid ketika menjelaskan tata cara shalat kepada sepuluh sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
‫ َو َذا َجلَ َس ىِف َّالر ْك َع ِة اآل ِخ َر ِة قَ َّد َم ِر ْجهَل ُ الْيُرْس َ ى‬، ‫فَ َذا َجلَ َس ىِف َّالر ْك َع َتنْي ِ َجلَ َس عَىَل ِر ْجهِل ِ الْيُرْس َ ى َون ََص َب الْ ُي ْمىَن‬
‫ِإ‬ ِ‫َوِإن ََص َب اُألخ َْرى َوقَ َعدَ عَىَل َم ْق َعدَ ِته‬
“Jika duduk di raka’at kedua, beliau duduk di kaki kirinya dan
menegakkan kaki kanannya (baca: duduk iftirosy). Jika beliau
duduk di raka’at terakhir, beliau mengeluarkan kaki kiri dan
menegakkan kaki kanannya, duduk di lantai saat itu (baca:
duduk tawarruk).” (HR. Bukhari no. 828)

Anda mungkin juga menyukai