Anda di halaman 1dari 2

6.

Mengadakan interaksi dengan pihak luar: artinya, mengadakan hubungan dengan


perseorangan ataupun perusahaan-perusahaan lain, terutama pada pihak-pihak yang dapat
membantu perusahaan dalam penanggulangan resiko, seperti: akuntan, penasehat hukum,
konsultan manajemen, perusahaan asuransi dan sebagainya. Dimana mereka itu akan dapat
banyak membantiu dalam mengembangkan identifikasi terhadap kerugian-kerugian potensial.

7. Melakukan analisis terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain. Dari
analisis tersebut akan dapat diketahui kemungkinan adanya resiko dari kontrak tersebut,
misalnya: Rekan tidak dapat memenuhi kewajibannya, denda keterlambatan memenuhi
kewajiban dan sebagainya.

8. Memuat dan menganlisis catatan/statistik mengenai bermacam-macam kerugian yang telah


pernah diderita. Dari catatan-catatan itu akan dapat diperhitungkan kemungkinan terulangnya
suatu jenis resiko tertentu. Di samping itu dari catatan tersebut akan dapat diketahui: Penyebab,
lokasi, jumlah dan variabel-variabel risiko.

9. Mengadakan analisis lingkungan, yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi yang
mempengaruhi timbulnya risiko potensi, seperti: Konsumen, supplier, penyalur, pesaing dan
penguasa (pembuat peraturan/perundang-undangan). Untuk melakukan pekerjaan itu semua
seorang Manajer Risiko dapat melakukan sendiri, menugaskan anak buahnya atau menggunakan
jasa pihak ketiga, seperti:

Konsultan manajemn, broker asuransi, perusahaan-perusahaan asuransi dan sebagainya.


Penggunaan jasa dari pihak ketiga disamping ada kelemahannya, juga ada untungnya, karena
umumya pihak ketiga itu sudah profesional di bidangnya, sehingga hasilnya akan lebih lengkap
dan lebih obyektif. Sedangkan kelemahannya antara lain: Biayanya tidak murah, sedangkan bila
menggunakan jasa broker/perusahaan Asuransi, identifikasi akan lebih diarahkan pada risisko
potensi yang dapat dialihkan, terutama yang sesuai dengan bidangnya.

Identifikasi risiko dengan analisis lingkungan yang relevan:

1. Pelanggan
2. Pemasok
3. Saingan
4. UU dan ketentuan-ketentuan lain.
IDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER RISIKO

 Lingkungan Fisik: Bangunan yang dimana usia sehingga menjadi rapuh, sungai yang bisa
menyebabkan banjir, gempa bumi, badai, topan, vandalism (pengrusakan).
 Lingkungan Sosial: Kerusuhan sosial, demonstrasi, konflik dengan masyarakat local,
pemogokan pegawai, pencurian, perampokan.
 Lingkungan Politik: Perubahan perundangan, perubahan peraturan, konflik antar Negara
yang mendorong biokot produk perusahaan.
 Lingkungan Legal: G ugatan karena gagal mematuhi peraturan dan perundangan yang
berlaku.
 Lingkungan Operasional: Kecelakaan kerja, kerusakan mesin, kegagalan sistem
komputer, serangan virus pada komputer.
 Lingkungan Ekonomi: Kelesuan ekonomi (resesi), inflasi yang tidak terkendali.
 Konsumen: Keluhan dari konsumen yang mengakibatkan kekecewaan dan tidak mau lagi
membeli produk perusahaan, konsumen merasa dirugikan kemudian menuntut
perusahaan.
 Supplier: Pasokan dari supplier tidak datang sesuai dengan yang diharapkan (terlambat,
atau spesifikasinya berbeda).
 Pesaing: Pesaing meluncurkan produk baru yang lebih baik, pesaing menurunkan harga
yang bisa mengakibatkan persaingan harga yang menurunkan tingkat keuntungan
perusahaan.
 Regulator: Perusahaan gagal mematuhi peraturan atau perundangan yang berlaku,
perubahan perundangan yang berlaku yang mengakibatkan perusahaan merugi (Misal
upah minimum naik, aturan pesangon, dan lain sebagainya).

Anda mungkin juga menyukai