Anda di halaman 1dari 2

[RH] TENTUKAN PRIORITAS YANG BENAR DI

DALAM KEHIDUPAN

Category: Renungan Harian


Published on Friday, 27 June 2014

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33

[AkhirZaman.org] Di dalam segala


sesuatu, ada saja yang akan mencobai orang-orang Kristen untuk meninggalkan jalan yang
sempit itu; tetapi mereka yang tetap bertahan dalam tabiat yang cocok untuk kekekalan harus
mengikuti kehendak Allah sebagai tolak ukur mereka, memisahkan mereka secara menyeluruh
dari hal-hal yang tidak berkenan kepadaNya. Ribuan orang telah dikhianati, sebab mereka
meninggalkan benteng hati mereka tidak terjaga. Mereka terpikat dengan daya tarik dunia ini,
dan kebenaran hilang dari hati mereka. Mereka bergegas dalam melakukan spekulasi, mencari
lebih banyak lagi harta dunia ini. Mereka menempatkan diri mereka dalam situasi yang sangat
tidak mungkin untuk maju dan bertumbuh dalam kehidupan kekristenan mereka. “Jadilah tenang,
dan tetaplah berdoa.” Dan selagi engkau berdoa, bertekadlah sungguh-sungguh untuk menjaga
hatimu dari segala kecemaran; sebab doa tanpa usaha adalah satu penghinaan yang serius.

“Janganlah mengasihi dunia ini, ataupun hal-hal yang dimilikinya. Sebab barangsiapa mengasihi
dunia ini, kasih akan Bapa tidak berada di dalam dia.” Setiap saat dari waktu yang kita miliki
adalah kepunyaan Allah dan kita tidak punya hak untuk membebani diri kita dalam kepedulian
sehingga tidak ada tempat lagi dalam hati kita untuk kasihNya. Dalam waktu yang sama, kita
harus menuruti perintah, “jangan malas dalam bekerja.” Kita harus bekerja, sehingga kita dapat
berikan kepadaNya kebutuhan-kebutuhan kita. Allah tidak pernah menghendaki kita untuk
mengizinkan kesanggupan yang kita miliki berkarat dalam kelambanan. Orang Kristen harus
bekerja; mereka harus terlibat dalam usaha-usaha yang ada, dan mereka dapat maju dalam
barisan ini dan tidak melakukan dosa melawan Allah.

Tetapi terlalu sering orang-orang Kristen mengizinkan untuk lebih memperhatikan kehidupan
sendiri itu, mengambil waktu yang adalah merupakan milik Allah. Mereka mengabdikan diri
mereka ke dalam usaha-usaha mencari keuntungan pribadi dan keplesiran yang lain. Kekuatan
mereka secara keseluruhan telah digunakan dalam mencari harta duniawi. Dalam melakukan hal
ini, mereka menempatkan kehidupan mereka sendiri di dalam daerah terlarang.

Banyak orang yang mengaku Kristen, sangat berhati-hati dengan usaha transaksi yang mereka
lakukan yang mana mereka mengharuskan kejujuran, tetapi tidak jujur justru yang mereka
lakukan dalam hubungan mereka dengan Tuhan. Terlibat dalam bisnis duniawi, mereka gagal
memenuhi tanggung jawab yang seharusnya mereka lakukan bagi lingkungan sekitar mereka.
Anak-anak mereka tidak bertumbuh di dalam takut dan hormat kepada Allah. Mezbah keluarga
dilupakan; renungan pribadi diabaikan. Hal-hal kekekalan, yang seharusnya dijadikan yang
utama, telah dinomerduakan. Allah dirampok, sebab pikiran mereka yang terbaik telah diberikan
kepada dunia, sebab waktu yang mereka miliki telah diluangkan untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat. Sehingga mereka hancur, bukan karena ketidak jujuran mereka terhadap orang lain,
tetapi karena mereka telah menipu Allah dalam apa yang seharusnya menjadi milik Allah.

Signs of the Times, 17 Desember 1896.

Anda mungkin juga menyukai