Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN EMOJI WHATSAPP

TERHADAP KEPUASAN REMAJA KOTA DENPASAR


DALAM MENYAMPAIKAN PESAN
Aldilah Tri Ayu Wibisono)1, I Gusti Agung Alit Suryawati)2, I Dewa Ayu Sugiarica Joni)3,
Calvin Damasemil)4

1,2,3,4)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email : aldilahtriayu6@gmail.com 1, igaalitsuryawati@unud.ac.id2, idajoni@unud.ac.id3 ,
calvin@unud.ac.id4

ABSTRAK

Emojis are picture or digital icon size small used for express ideas, emotions, and
feeling in communication electronics. Whatsapp as wrong one platform communication
electronics, of course no miss from use emojis. Use of emojis on application whatsapp is wrong
one part from use a medium. According to Palmgreen (Kriyantono,2010: 211), satisfaction use
or gratification obtained (GO) is real satisfaction obtained audience after consuming a certain
medium . Destination from study this is for to find out how the influence of the use of WhatsApp
emoji on the satisfaction of Denpasar City teenagers in conveying messages Study this use
method study quantitative with type research associative and use theory uses and gratifications
. Study this also involving 140 teenagers from Denpasar City aged 18-25 years. Results study
this show usage emoticon on application whatsapp have influence positive and significant to
satisfaction Denpasar City youth in convey message. When use whatsapp emojis increase so
satisfaction Denpasar City youth in convey message also will the more increase.

Keywords: Emoji, Whatsapp, Satisfaction, Theory Uses and Gratifications

1. PENDAHULUAN dikarenakan pesan tersebut dapat


disampaikan dengan menggunakan

Latar Belakang teknologi informasi, karena pesan lebih

Media sosial sebagai instant cepat diterima kepada sasaran (Trisnani,

messaging yang saat ini lebih sering 2017).

untuk digunakan adalah WhatsApp. WhatsApp menduduki posisi kedua


dalam kategori media sosial yang
Secara umum, ada banyak individu
menggunakan WhatsApp sebagai salah digunakan untuk mengirim dan menerima
pesan, dan WhatsApp merupakan media
satu media untuk melakukan proses
sosial dengan pengguna terbanyak di
komunikasi, khususnya dalam
menyampaikan pesan. Indonesia per Januari 2021 (portal
jember.com, 2021). Saat ini, sebagian
Sehingga, penyampaian informasi
besar dari pengguna aplikasi WhatsApp
atau pesan akan lebih efektif. Dengan
memanfaatkan fitur - fitur dari media adalah remaja (Pranajaya & Wicaksono,
2017).
sosial dalam menyampaikan pesan akan
menimbulkan rasa puas, hal ini

1
Banyak remaja yang memanfaatkan WhatsApp memiliki kelebihan saat
media sosial untuk menyampaikan pesan melakukan proses komunikasi atau
dan juga menunjukkan perasaan melalui chatting. Kelebihan tersebut dianggap
teks atau gambar. Ungkapan tersebut sebagai bentuk perwakilan ketika
dapat disampaikan mulai dari ungkapan pengirim pesan ingin mengekspresikan
yang sedih, ungkapan marah dan emosi dari lawan yang kita ajak
ungkapan dengan perasaan bahagia. berkomunikasi, kelebihan tersebut disebut
Komunikasi atau sistem chatting di Emoji. Hampir setiap chat atau pesan
WhatsApp, dapat memunculkan kesulitan yang ditulis, setidaknya akan terdapat
bagi penggunanya, khususnya pada satu jenis karakter Emoji. (nextren.grid.id,
komunikator dan komunikan. Hal ini 2019).
dikarenakan penyampaian pesan melalui Dengan adanya fitur Emoji di media
kata - kata tidak memiliki isyarat non sosial WhatsApp sebagai kelebihan untuk
verbal, contohnya adalah ekspresi wajah menyampaikan pesan lebih efektif,
dan gestur tubuh. sehingga komunikasi dengan chat bisa
Tidak adanya isyarat nonverbal, lebih ekspresif. Dengan demikian, baik
maka komunikator biasanya akan lebih dari pembuat pesan atau penerima pesan
sulit untuk melakukan atau dapat jauh lebih mudah untuk
mengekspresikan pesan, kemudian meningkatkan keakraban, khususnya bagi
komunikan juga akan mengalami individu yang baru saling mengenal
kesulitan dalam mengartikan pesan yang (Safira, 2021).
diterima. Kehadiran emoticon sebagai salah
Berdasarkan penjelasan tersebut, satu fitur akan dapat menciptakan
tidak adanya isyarat non verbal tentu suasana obrolan yang tidak monoton, dan
akan menimbulkan persepsi yang membuat individu yang terlibat untuk
berbeda, sehingga komunikasi menjadi menjadi lebih akrab (Hendra, 2021).
tidak efektif (Subakti, 2019). Kesulitan Kepuasan dapat dikatakan sebagai
atau hambatan saat berkomunikasi bentuk dari suatu perbandingan antara
menggunakan teks sudah ditemukan persepsi dan adanya harapan bagi
sejak dulu, bahwa komunikasi dengan seseorang. Setiap individu tentu akan
menggunakan teks tentunya akan merasa puas ketika persepsi dapat sama
memberikan kesulitan kepada pengirim bahkan lebih besar dari yang harapan,
pesan dalam menunjukkan emosi yang demikian pula sebaliknya, apabila
sedang dirasakan, hal ini dikarenakan persepsi mendominasi dan lebih kecil
sebuah pesan berbentuk teks tidak bisa atau kurang dari adanya harapan, maka
menunjukkan pesan - pesan yang akan menimbulkan rasa tidak puas
berbentuk nonverbal seperti ekspresi (Tjiptono, 2002:15) Pengembangan teori
wajah atau bahasa tubuh (Sarbaugh, oleh Elihu Katz, menyatakan mengenai
2001:324). manusia yang merupakan konsumen dari

2
media, memiliki kesempatan untuk mengungkapkan perasaan. Kemudian,
berperan secara aktif, ketika memilih dan penelitian pada tahun 2017 yang
menentukan media untuk mendapatkan diterbitkan dalam Journal Trends on
hal yang diinginkan. Cognitive Sciences, menyatakan bahwa
Sedangkan menurut Kotler (2002:42) peningkatan penggunaan menunjukkan
kepuasan dapat dikatakan sebagai penggunaan Emoji menunjukkan sebuah
perasaan senang atau perasaan kecewa kepuasan yang sama, ketika seseorang
dari seseorang yang muncul setelah melakukan interaksi dengan orang lain.
melakukan perbandingan terhadap Berdasarkan pada data dari Badan
persepsi atau kesan. Kepuasan dapat Pusat Statistik Provinsi Bali per 21 Juni
dikatakan sebagai bentuk terpenuhinya 2021 Kota Denpasar menduduki 81,55%
semua kebutuhan - kebutuhan dari dengan jumlah pengguna internet
pengguna media atau khalayak ketika terbanyak di Bali, informasi tambahan
menggunakan media massa, sehingga lainnya adalah mengenai usia dari
kepuasaan yang dirasakan oleh pengguna internet. Pada rentang usia 16-
pengguna media sesuai dengan motif dan 25 tahun, merupakan rentang usia yang
tujuan dari penggunaan media. menjadi usia sebagai pengguna internet
Efek dari menggunakan media terbanyak. Berdasarkan informasi
adalah dapat memenuhi kebutuhan dari tersebut, maka rentang usia berdasarkan
pengguna media. setiap individu memiliki data tersebut termasuk pada kategori
adanya kesadaran, kemampuan diri yang remaja.
disesuaikan ketika individu tersebut Sehubungan dengan penjelasan latar
melakukan pemilihan untuk menggunakan belakang serta data - data pendukung
media tertentu agar sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
kebutuhan yang diinginkan. Kepuasan penulis tertarik untuk melakukan
yang diperoleh setiap individu sebagai penelitian yang lebih lanjut mengenai
pengguna media dapat ditentukan dengan bagaimana pengaruh penggunaan Emoji
adanya sikap penggunaannya pada suatu terhadap kepuasan dalam menyampaikan
media, seperti melalui evaluasi, kemudian pesan.
kepercayaan yang diberikan pada media.
(Rakhmat Jalaludin, 2001:65). Rumusan Masalah
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Bagaimana Pengaruh Penggunaan Emoji
Universitas Bangor, Wales, menyebutkan WhatsApp Terhadap Kepuasan Remaja
bahwa terdapat lebih dari 72% orang Kota Denpasar Dalam Menyampaikan
dewasa muda pada sebuah kelompok Pesan?
dengan rentang usia 18 hingga 25 tahun,
kelompok usia ini lebih menyukai untuk
Tujuan Penelitian
menggunakan Emoji ketika ingin
menyampaikan perasaan atau

3
Untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh WhatsApp merupakan aplikasi yang
Penggunaan Emoji WhatsApp Terhadap dapat digunakan oleh banyak
Kepuasan Remaja Kota Denpasar Dalam penggunanya dikarenakan WhatsApp
Menyampaikan Pesan. adalah aplikasi berbasis internet. Adanya
WhatsApp merupakan salah satu dampak
2. KAJIAN PUSTAKA dari adanya perkembangan teknologi

Emoji sebagai Komunikasi informasi. Saat ini, aplikasi yang berbasis


menggunakan internet adalah aplikasi
Nonverbal
yang dapat dimanfaatkan sebagai media
Emoji berupa karakter yang terdiri
komunikasi. Hal ini dikarenakan, aplikasi
dari gambar - gambar, Emoji populer dan
berbasis internet memberikan kemudahan
ada pada aplikasi yang digunakan untuk
bagi penggunanya. Salah satu bentuk dari
mengirim dan penerima pesan yakni,
kemudahan tersebut adalah dapat
WhatsApp. Fungsi dari Emoji adalah
melakukan interaksi tanpa mengeluarkan
untuk mengungkapkan sebuah ekspresi,
biaya dikarenakan penggunaannya
melalui Emoji ekspresi dapat diungkapkan
menggunakan data internet (Pranajaya &
dengan emosi baik secara grafis dan
Hendra Wicaksono, 2017).
relevan dengan ekspresi asli atau
ekspresi fisiologis (Annamalai & Salam,
Teori Uses and Gratification
2017).
Teori uses and gratifications
Emoji dapat dikatakan sebagai bentuk
memberikan kesempatan bagi
pesan, hal ini dikarenakan bentuk pesan
penggunanya untuk dapat memilih media
tersebut dapat memperkuat adanya
yang dibutuhkan, kemudian dari adanya
sebuah proses komunikasi, sehingga
kebebasan dalam memilih media,
komunikasi akan jadi lebih interaktif.
Selain itu, Emoji merupakan lambang dari pengguna akan mendapatkan hasil atau
gratification.
seseorang yang sedang serius dalam
Model dari Uses & Gratifications
mengungkapkan perasaan atau sesuatu
menjelaskan bahwa, terdapat
yang benar - benar sedang dirasakan.
Dengan demikian, Emoji akan permasalahan utama dalam memilih

memudahkan penerima pesan untuk lebih media yakni, bukanlah bagaimana media
yang dapat mengubah sikap serta
mudah memahami pesan - pesan yang
perilaku individu sebagai pengguna
disampaikan, khususnya pada
media, namun bagaimana media yang
penyampaian pesan dengan
dipilih oleh pengguna dapat memenuhi
menggunakan media atau melalui dunia
kebutuhan, baik kebutuhan secara pribadi
maya (Liputan6.com).
serta kebutuhan pengguna secara sosial
individu (Effendy, 1932).
WhatsApp sebagai Komunikasi
Teori uses and gratifications ada
Digital
beberapa uraian mengenai pemenuhan

4
kebutuhan ketika individu ingin Data sekunder pada penelitian ini adalah
menggunakan media pilihan dari individu penelitian terdahulu yang relevan dengan
untuk mendapatkan kepuasan, baik penelitian ini. Kemudian, data sekunder
secara cognitive needs atau kebutuhan yang juga digunakan berupa buku dan
kognitif, kemudian affective needs atau artikel pendukung.
kebutuhan afektif, personal integrative Unit analisis penelitian, pada
needs atau kebutuhan pribadi secara penelitian ini adalah remaja di Kota
integratif, kemudian social integrative Denpasar dengan rentang usia mulai dari
needs atau kebutuhan sosial secara 18 hingga berusia 25 tahun. Populasi
integratif, dan escapist needs atau penelitian ini adalah Kota Denpasar,
kebutuhan pelepasan. sedangkan sampel penelitian berjumlah
140 sampel atau sebanyak 140 remaja
Kepuasan Penggunaan Kota Denpasar yang berpartisipasi
(Gratification Obtained) sebagai sampel penelitian. Teknik

Menurut Palmgreen (Kriyantono, pengumpulan data penelitian ini adalah

2010), gratification obtained atau GO kuesioner dan menggunakan skala

merupakan adanya kepuasan yang nyata pengukuran dari skala likert.

yang diperoleh khalayak sebagai Teknik analisis data terdiri atas

pengguna media setelah mengkonsumsi beberapa tahapan, yakni: Uji Validitas dan

informasi dari suatu media tertentu yang Reliabilitas, Uji Korelasi Tunggal, Uji

sudah dipilih oleh individu tersebut Normalitas, Analisis Regresi Linear

sebelumnya. Secara sederhana, khalayak Sederhana dan Uji Hipotesis. Berikutnya

sebagai pengguna media dapat menerima adalah teknik penyajian data dari

kepuasan setelah menggunakan media penelitian ini, data - data penelitian akan

yang sudah dipilih sebelumnya, dan disajikan dengan berbentuk tabel yang

kepuasaan tersebut sesuai dengan kemudian akan diinterpretasikan kembali

keinginan dari pengguna media. dalam bentuk teks naratif atau narasi.

3. METODELOGI PENELITIAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan metode Profil Responden


kuantitatif dengan jenis penelitian Responden adalah remaja Kota
kuantitatif asosiatif. Paradigma dari Denpasar yang berusia 18 - 25 tahun.
penelitian ini menggunakan paradigma Remaja Kota Denpasar sebagai
positivism. Data primer penelitian ini responden penelitian merupakan
berupa kuesioner yang berisi pernyataan - pengguna aktif aplikasi WhatsApp dan
pernyataan sesuai tujuan penelitian, pernah menggunakan fitur Emoji
kemudian dijawab oleh remaja Kota WhatsApp minimal sekali dalam sehari.
Denpasar sebagai responden penelitian. Berdasarkan pada jawaban responden
pada kuesioner penelitian adapun

5
informasi responden secara demografis pendidikan terakhir SMA/Sederajat yaitu
dijelaskan sebagai berikut. sebesar 74,3%. Selanjutnya pendidikan
Pertama berdasarkan jenis kelamin terakhir remaja Kota Denpasar pada
responden. Responden didominasi oleh jenjang SMP adalah sebesar 4,3%.
responden dengan jenis kelamin laki - laki Berikutnya adalah pendidikan terakhir
yaitu sebanyak 74 responden atau remaja Kota Denpasar pada jenjang
sebesar 52,9%, sedangkan sisanya Sarjana/Diploma sebesar 21,4%. Kota
sebesar 47,1% adalah responden Denpasar terdiri atas empat kecamatan
perempuan atau sebanyak 66 responden. atau domisili, berdasarkan jawaban
Kedua, informasi responden responden pada kuesioner penelitian
berdasarkan usia responden. Responden maka responden yang berdomisili di
penelitian ini penelitian ini didominasi oleh Kecamatan Denpasar Utara adalah
responden yang memiliki rentang usia 21 sebesar 35% atau sebanyak 49
tahun – 23 tahun yaitu sebesar 67,9% responden mendominasi dalam penelitian
atau sebanyak 95 responden. Kemudian ini. Remaja Kota Denpasar atau
diikuti dengan responden yang memiliki responden yang berdomisili di Kecamatan
rentang usia 18 tahun – 20 tahun sebesar Denpasar Barat adalah sebesar 17,1%
25%, selanjutnya responden yang atau sebanyak 24 responden, Untuk
memiliki rentang usia 24 tahun – 25 tahun domisili dari Kecamatan Denpasar Timur
sebesar 7,1%.Informasi berikutnya adalah adalah sebesar 15,7% atau sebanyak 22
mengenai pekerjaan responden. responden, dan pada domisili dari
Responden penelitian yang bekerja Kecamatan Denpasar Selatan adalah
sebagai Pelajar atau Mahasiswa sebesar sebesar 32,1% atau sebanyak 45 remaja
65%. Kemudian, responden yang bekerja Kota Denpasar.
sebagai karyawan swasta sebesar 10,7%, Informasi tambahan lainnya adalah
responden yang bekerja sebagai mengenai Distribusi Banyak Emoji
Wirausaha adalah sebesar 3,6%. WhatsApp yang Digunakan Responden
Selanjutnya adalah responden yang dalam Sehari. Sebesar 47,1% atau
bekerja sebagai TNI/Polri adalah sebesar sebanyak 66 remaja Kota Denpasar
20%, dan untuk responden yang memiliki menggunakan Emoji pada aplikasi
pekerjaan Lainnya sebesar 0,7%. WhatsApp. Emoji yang digunakan adalah
Informasi tambahan mengenai sebanyak 5 – 10 Emoji dalam sehari.
pekerjaan responden adalah tidak Selanjutnya, sebesar 35% atau sebanyak
terdapat responden yang memiliki 49 remaja Kota Denpasar menggunakan
pekerjaan atau bekerja sebagai PNS. Emoji pada aplikasi WhatsApp kurang
Sehingga, pekerjaan responden penelitian dari 5 Emoji dalam sehari. Kemudian,
didominasi oleh pelajar/mahasiswa. sebesar 17,9% atau sebanyak 25 remaja
Remaja Kota Denpasar yang menjadi Kota Denpasar menggunakan Emoji pada
responden penelitian didominasi memiliki

6
aplikasi WhatsApp sebanyak lebih dari 10 lebih sering menggunakan Emoji pada
Emoji dalam sehari. aplikasi WhatsApp dibandingkan dengan
Frekuensi Responden Menggunakan responden laki - laki. Hal tersebut terbukti
Emoji WhatsApp dalam Sehari adalah dengan nilai rata – rata skor responden
sebesar 43,6% atau sebanyak 61 perempuan yang memiliki nilai sebesar
responden sering menggunakan Emoji 3,69, sedangkan rata – rata skor
pada aplikasi WhatsApp selama 5 – 10 responden laki - laki memiliki nilai sebesar
kali dalam sehari. Selanjutnya, sebesar 3,46. Rata – rata skor nilai responden,
31,4% atau sebanyak 44 remaja Kota baik dengan jenis kelamin laki – laki dan
Denpasar sering menggunakan Emoji jenis kelamin untuk responden
pada aplikasi WhatsApp kurang dari 5 kali perempuan masing – masing termasuk ke
dalam sehari. Kemudian, sebesar 25% dalam kategori sering menggunakan
atau sebanyak 35 remaja Kota Denpasar Emoji pada aplikasi WhatsApp .
sering menggunakan Emoji pada aplikasi Selanjutnya, hasil crosstabs dengan
WhatsApp lebih dari 10 kali dalam sehari. usia responden, memperlihatkan bahwa
responden yang berusia 18 tahun – 20
Penggunaan Emoji WhatsApp tahun lebih sering menggunakan Emoji
Penggunaan Emoji WhatsApp dalam pada aplikasi WhatsApp. Skor rata - rata
penelitian ini diukur dengan berdasarkan hasil perhitungan adalah
menggunakan 2 (dua) indikator. Pertama sebesar 3,84. Sementara untuk
berdasarkan warna dan kedua responden yang berusia 21 tahun – 23
berdasarkan bentuk. Hasil dari analisis tahun memiliki nilai rata – rata sebesar
data memperlihatkan, bahwa skor rata – 3,50 dan responden yang berusia 24
rata dari menggunakan kedua indikator tahun – 25 tahun memiliki nilai rata – rata
pada penggunaan Emoji WhatsApp sebesar 3,39. Ketiga nilai rata – rata
tersebut adalah sebesar 3,66. Nilai rata - tersebut termasuk pada kategori sering
rata tersebut termasuk pada kategori menggunakan Emoji pada aplikasi
sering atau tinggi. Hal ini berarti, rata – WhatsApp.
rata remaja Kota Denpasar sering Kepuasan Remaja Kota Denpasar
menggunakan Emoji pada aplikasi dalam Menyampaikan Pesan
WhatsApp. Kepuasan remaja Kota Denpasar
Peneliti juga melakukan crosstabs dalam menyampaikan pesan diukur
pada variabel penelitian ini berdasarkan dengan menggunakan 4 (empat)
pada jenis kelamin dan usia dari indikator. Pertama berdasarkan pada
responden penelitian. Hasil crosstabs kepuasan informasi, kemudian
antara variabel penggunaan Emoji berdasarkan pada kepuasan identitas
WhatsApp dengan jenis kelamin pribadi, selanjutnya adalah kepuasan
responden, memperlihatkan bahwa interaksi sosial dan yang terakhir
responden dengan kelamin perempuan berdasarkan pada kepuasan hiburan.

7
Berdasarkan dari hasil analisis data menggunakan Emoji pada aplikasi
memperlihatkan bahwa skor rata – rata WhatsApp dengan nilai rata - rata sebesar
dari keempat indikator kepuasan remaja 4,14. Sementara untuk responden yang
Kota Denpasar dalam menyampaikan berusia 21 tahun – 23 tahun memiliki nilai
pesan adalah sebesar 3,87. NIlai rata - rata – rata sebesar 3,80 dan responden
rata tersebut termasuk pada kategori baik yang berusia 24 tahun – 25 tahun
atau tinggi. Hal tersebut menunjukkan memiliki nilai rata – rata sebesar 3,71.
bahwa rata – rata remaja Kota Denpasar Ketiga nilai rata – rata tersebut dapat
yang menjadi responden dalam penelitian dikategorikan ke dalam kategori memiliki
ini memiliki kepuasan yang tinggi dalam kepuasan yang tinggi dalam
menyampaikan pesan ketika menyampaikan pesan ketika
menggunakan Emoji pada aplikasi menggunakan Emoji pada aplikasi
WhatsApp. WhatsApp.
Selanjutnya, hasil crosstabs pada
variabel kepuasan remaja Kota Denpasar Pembahasan
dalam menyampaikan pesan dengan jenis Emoji adalah icon atau simbol, Emoji
kelamin responden memperlihatkan dapat digunakan untuk menggambarkan
bahwa responden berjenis kelamin ekspresi, mulai dari ekspresi wajah,
perempuan memiliki kepuasan yang tinggi ekspresi objek umum, ekspresi tempat,
dalam menyampaikan pesan ketika ekspresi cuaca, dan ekspresi binatang,
menggunakan Emoji pada aplikasi seluruh penyampaian ekspresi tersebut
WhatsApp dibandingkan dengan disampaikan saat bertukar pesan
responden laki - laki. Hal tersebut terbukti (kumparan.com, 2017).
dengan nilai rata – rata skor responden Emoji dapat dikatakan sebagai icon
perempuan yang memiliki nilai sebesar digital yang ukurannya kecil. Emoji
4,05, sedangkan rata – rata skor digunakan sebagai bentuk untuk
responden laki - laki memiliki nilai sebesar mengekspresikan ide, emosi, serta
3,65. Rata – rata skor nilai responden laki perasaan (Goldsborough dalam Andral &
– laki dan responden perempuan masing Laroque,2016,6).
– masing termasuk ke dalam kategori Dilansir dari liputan6.com Emoji
memiliki kepuasan yang tinggi dalam digunakan untuk memperkuat proses
menyampaikan pesan ketika komunikasi, sehingga proses komunikasi
menggunakan Emoji pada aplikasi menjadi lebih interaktif. Penggunaan
WhatsApp . Emoji akan membuat pengguna pesan
Kemudian, hasil crosstabs dengan elektronik yang menerima informasi akan
faktor usia memperlihatkan bahwa mudah memahami pesan yang akan
responden yang berusia 18 tahun – 20 disampaikan. WhatsApp sebagai salah
tahun memiliki kepuasan yang tinggi satu media untuk melakukan pesan
dalam menyampaikan pesan ketika elektronik, tentunya terdapat fitur

8
penyampaian pesan atau informasi linier sederhana juga ditemukkan bahwa
dengan menggunakan Emoji. nilai constant adalah 11,443. Nilai
Emoji dapat digunakan pada aplikasi koefisien regresi adalah 0,888. Nilai
WhatsApp. Hal tersebut merupakan salah koefisien regresi ini menunjukan bahwa
satu cara dalam penggunaan setiap terjadi peningkatan penggunaan
media.Dalam penelitian ini, peneliti Emoji WhatsApp, maka kepuasan dari
menggunakan teori uses and remaja Kota Denpasar dalam
gratifications untuk menjelaskan pengaruh menyampaikan pesan juga akan semakin
penggunaan Emoji WhatsApp terhadap meningkat.
kepuasan remaja Kota Denpasar dalam Persamaan regresi linier sederhana
menyampaikan pesan. yang bernilai positif membuktikan
Pada penelitian ini, konsep uses hubungan antara variabel (X) dan variabel
adalah remaja Kota Denpasar yang (Y) adalah searah. Besarnya pengaruh
memilih menggunakan Emoji pada antara penggunaan Emoji WhatsApp
aplikasi WhatsApp. Adanya pemilihan terhadap kepuasan remaja Kota
media untuk menggunakan Emoji Denpasar dalam menyampaikan pesan,
menimbulkan gratification, yaitu berupa diketahui melalui R Square. Nilai dari R
kepuasan remaja Kota Denpasar dalam square adalah sebesar 0,380. Dengan
menyampaikan pesan. demikian, kepuasan remaja Kota
Pada penelitian ini juga, peneliti Denpasar dalam menyampaikan pesan
melakukan analisis data untuk dipengaruhi oleh penggunaan Emoji
mengetahui bagaimana pengaruh WhatsApp sebesar 38%. Namun, sisanya
penggunaan Emoji WhatsApp terhadap yaitu sebesar 62% dipengaruhi oleh
kepuasan remaja Kota Denpasar dalam variabel atau faktor lain diluar dari
menyampaikan pesan. Uji validitas dan penelitian.
reliabilitas yang dilakukan pada instrumen Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini
penelitian ini menunjukkan bahwa data memperlihatkan bahwa nilai t hitung yang
dalam penelitian ini telah valid dan didapatkan adalah sebesar 9,196 atau
reliabel sehingga layak digunakan. lebih besar dari t tabel yaitu 1,655.
Uji korelasi tunggal pada penelitian ini Diketahui juga bahwa nilai signifikansi
menunjukkan keeratan hubungan antara yang dihasilkan adalah sebesar 0,000 dan
variabel (X) dengan variabel (Y), memiliki lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05. Hal
hubungan yang kuat. Nilai dari koefisien ini berarti H1 diterima. Dengan demikian,
korelasi adalah sebesar 0,616. penggunaan Emoji WhatsApp
Uji normalitas yang digunakan berpengaruh terhadap kepuasan remaja
dengan One Sample Kolmogorov Kota Denpasar dalam menyampaikan
Smirnov, menunjukkan bahwa data pada pesan.
penelitian ini sudah berdistribusi secara
normal. Berdasarkan hasil analisis regresi 5. KESIMPULAN

9
Hasil dari penelitian ini menghasilkan menyampaikan pesan dan
kesimpulan sebagai berikut: menggunakan Emoji pada aplikasi
WhatsApp.
1. Hasil uji hipotesis menunjukkan,
4. Teori uses and gratifications
terdapat penolakan H0 dan
menjelaskan mengenai pengguna
penerimaan H1. Hal ini berarti,
media memiliki kesempatan untuk
penggunaan Emoji berpengaruh
dapat memilih media yang diinginkan
terhadap kepuasaan dari remaja Kota secara aktif dan dapat memilih media
Denpasar dalam menyampaikan
yang lebih spesifik. Sehingga, dari
pesan.
adanya pemilihan media tersebut
2. Berdasarkan analisis data, hasil dari
akan mendapatkan hasil atau
skor rata - rata terhadap kedua
gratification yang diinginkan oleh
indikator yang digunakan oleh peneliti
pengguna media. Relevansi teori
mengenai penggunaan Emoji pada
uses and gratifications dengan
WhatsApp termasuk pada kategori
penelitian yakni, pertama adanya
sering atau tinggi. Sehingga, rata – konsep dari uses relevan dengan
rata remaja di Kota Denpasar sering
responden penelitian dan responden
menggunakan Emoji pada aplikasi
tersebut adalah remaja Kota
WhatsApp. Hasil dari crosstab atau
Denpasar yang memilih
tabulasi silang menunjukkan bahwa menggunakan Emoji pada aplikasi
remaja di Kota Denpasar, dengan
WhatsApp. Adanya kebebasan untuk
jenis kelamin perempuan serta
memilih menggunakan media yang
remaja di Kota Denpasar yang
diinginkan khususnya pada
memiliki rentang usia 18 – 20 tahun
penggunaan Emoji menimbulkan
lebih sering menggunakan Emoji
sebuah hasil atau gratification.
pada aplikasi WhatsApp. Gratification tersebut adalah
3. Rata – rata remaja Kota Denpasar
kepuasan remaja Kota Denpasar
memiliki kepuasan yang tinggi tinggi
dalam menyampaikan pesan.
ketika remaja Kota Denpasar ingin
menyampaikan pesan dan 6. DAFTAR PUSTAKA
menggunakan Emoji pada aplikasi Alan Huda, D.P. (2017). Motivasi
WhatsApp. Hasil dari perhitungan Penggunaan Emoji Pada
data menggunakan tabulasi silang Whatsapp dan
atau crosstabs menunjukkan bahwa https://nextren.grid.id/read/01
remaja Kota Denpasar dengan jenis 1883802/ini-dia-10-emoji-
kelamin perempuan dan remaja Kota yang-paling-sering-
Denpasar yang berusia 18 Tahun – digunakan-di-seluruh-
20 tahun memiliki kepuasan yang dunia?page=2.
tinggi, ketika remaja Kota Denpasar

10
Ayu Sendari, Anugerah. (2021). 100 komunikasi-tik-dalam-3-bulan-
Arti Emoji WA Terbaru, terakhir-menurut-kabupaten-
Pengguna Whatsapp Wajib kota-2019.html. Diakses pada
Tahu. Tersedia pada laman tanggal 10 Mei 2022.
https://hot.liputan6.com/read/ Hayati, Dwi Siti. (2021). 16 Media
4834983/100-arti-emoji-wa- Sosial dengan Pengguna
terbaru-pengguna-whatsapp- Terbanyak di Indonesia,
wajib-tahu. Diakses pada Duduki Posisi Kedua. Diakses
tanggal 7 Juni 2022. 22 November 2021 dari
Berlianty, S. (2020). Makna Simbol https://portaljember.pikiran-
Emoticon Whatsapp Dalam rakyat.com/iptek/pr-
Komunikasi Kelompok 161917022/16-media-sosial-
Mahasiswa Stisipol Pahlawan dengan-pengguna-terbanyak-
12. Studia Komunika: Jurnal di-indonesia-whatsapp-
Ilmu Komunikasi, 3(1), 19-42. duduki-posisi-kedua?page=2.
BPS Kota Denpasar. Proyeksi Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis
Penduduk Kota Denpasar Riset Komunikasi Kuantitatif
(Jiwa), 2018 – 2020. Tersedia dan Kualitatif. Jakarta:
pada laman: Prenada Media Group.
https://denpasarkota.bps.go.id Subakti, R.A. (2019). Emoji Untuk
/indicator/12/49/1/proyeksi- Meningkatkan Efektivitas
penduduk-kota- Komunikasi Whatsapp.
denpasar.html. Diakses pada Diakses 11 November 2021
tanggal 20 Mei 2022. dari http://etheses.uin-
BPS Provinsi Bali. (2020). Persentase malang.ac.id/15809/1/154101
Penduduk Usia 5 Tahun Ke 81.pdf.
Atas Yang Mengakses Yordan, Yofie. (2017). Asal – Usul
Teknologi Infromasi dan Emoji dan Penggunaanya
Komunikasi (TIK) Dalam 3 dalam Bahasa. Tersedia pada
Bulan Terkahir Menurut laman
Kabupaten/Kota. Tersedia https://kumparan.com/kumpar
pada laman: antech/asal-usul-emoji-dan-
https://bali.bps.go.id/statictabl penggunaannya-dalam-
e/2018/04/13/95/persentase- bahasa/full. Diakses pada
penduduk-usia-5-tahun-ke- tanggal 7 Juni 2022.
atas-yang-mengakses-
teknologi-informasi-dan-

11
12

Anda mungkin juga menyukai