Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Penggunaan Emoji Pada WhatsApp terhadap Kepuasan dalam Penyampaian

Pesan di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman

Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Short message service atau yang lebih disebut dengan pesan teks tersebut
dapat disisipkan simbol-simbol yang mampu menggambarkan emosi, perasaan,
maupun ungkapan dari si pengirim pesan. Penggabungan simbol-simbol yang
mampu mewakili emosi maupun perasaan dari si pengirim pesan tersebut dikenal
dengan nama emoji. Pada umumnya, manusia sebagai pengguna layanan
pesan instan banyak menggunakan emoji untuk mengekspresikan emosi
maupun perasaannya. Selain itu emoji juga berfungsi sebagai penguat pesan yang
disampaikan.
Emoji sendiri biasanya digunakan pada layanan pesan singkat yang
didukung dengan jaringan internet. Layanan pesan singkat ini didukung dengan
munculnya beragam sosial media dan layanan pesan
instan (chatting) seperti Friendster, Facebook, Twitter, Instagram, Path, Line,
WhatsApp, Telegram dan masih banyak lagi.
WhatsApp merupakan salah satu layanan pesan singkat (chatting) yang
cukup populer dan sering digunakan oleh masyarakat.
Selain itu, WhatsApp juga didukung oleh fitur emoji yang didalamnya terdapat berbagai
macam simbol untuk menambah variasi pesan. Berkembangnya new media pada saat ini,
memungkinkan bahwa mahasiswa menggunakan WhatsApp sebagai media untuk
berkomunikasi.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi berbagai masalah yaitu:
1. Penggunaan emoji pada aplikasi whatsapp tidak mampu mewakili perasaan saat
mengirim pesan
2. Adanya pemahaman yang kurang baik dalam pemaknaan emoji sebagai pengirim
pesan ataupun penerima pesan.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah ternyata banyak indikator dalam penggunaan dan
pemahaman emoji sehingga membentuk batasan masalah. Batasan masalah ini
disesuaikan dengan variabel yang ada yaitu pengaruh penggunaan emoji terhadap
kepuasan dalam penyampaian pesan di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Mulawarman

D. Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan emoji pada aplikasi whatsapp oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi
mampu mewakili perasaan saat mengirim pesan
2. Bagaimana pemahaman tentang emoji oleh mahasiwa ilmu komunikasi universitas
Mulawarman

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan penjelasan diatas penulis ingin mengetahui sejauh mana
emoji itu digunakan dan mampu memberi kepuasan serta dapat dipahami baik oleh
mahasiswa Ilmu Komunikasi sebagai pengirim pesan maupun penerima pesan.
Penelitian ini diangkat dengan judul “Pengaruh Penggunaan Emoji Pada WhatsApp
terhadap Kepuasan Dalam Penyampaian Pesan di Kalangan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas Mulawarman”

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan
mengenai pengaruh penggunaan emoji pada WhatsApp
pengetahuan mengenai faktor yang memengaruhi keterlibatan mahasiswa
dalam perkuliahan daring yaitu resiliensi akademik dan dukungan sosial
2. Manfaat Praktis
Penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan penulisan
karya ilmiah serta dapat memberikan saran tentang pengaruh penggunaan emoji pada
WhatsApp terhadap kepuasan dalam penyampaiaan pesan.

Bab 2
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori

1. Definisi Kepuasan
Kata kepuasan ( satisfactioans ) berasal dari kata “ Statis “ ( artinya cukup baik,
memadai), dan “ Facio “ ( melakukan atau membuat ), kepuasan konsumen
merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan (kinerja atau hasil)
yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Konsumen dapat mengalami salah
satu dari tiga tingkat kepuasan umum yaitu kalau kinerja di bawah harapan,
konsumen akan merasa kecewa tetapi jika kinerja sesuai dengan harapan pelanggan
akan merasa puas dan apa bila kinerja bisa melebihi harapan maka pelanggan akan
merasakan sangat puas senang atau gembira, menurut Kotler yang dikutip kembali
oleh Fandy Tjiptono (2012:312) kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia persepsikan
dibandingkan dengan harapannya.
Menurut Kotler dan Keller (2009:138) kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang telah
dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal
memenuhi ekspektasi , pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan
ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan
sangat puas atau senang.

2. Definisi Pesan
Pesan merupakan produk utama yang dihasilkan dalam komunikasi
dalam bentuk kata-kata, gerak-gerik, maupun tingkah laku. Pesan inidapat
berupa lambang-lambang yang menyampaikan ide/gagasan, sikap, perasaan,
dan tindakan. Pesan dapat dikatakan sebagai apa yang dikomunikasikan oleh
sumber kepada penerima.Pesan dapat berupa simbol verbal maupun non
verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut.
Dari segi pesan, komunikasi dapat dikategorikan sebagai Komunikasi Verbal
dimana pesan yang disampaikan merupakan pesan verbal; dan Komunikasi
Nonverbal dimana pesan yang disampaikan adalah pesan nonverbal.

3. Definisi Emoji
Secara harfiah emoji berasal dari bahasa Jepang, “e” yang berarti
gambar dan “moji” yang berarti huruf. Dengan kata lain emoji merupakan
ikon karakter dalam tulisan. Emoji diciptakan oleh Shigetaka Kurita pada
tahun 1990 dengan tujuan awal untuk memperindah pesan. Tidak berbeda
dengan ikon karakter lainnya seperti kaomoji dan emoticon, emoji
merupakan simbol bergambar yang menyerupai ekspresi wajah manusia,
hewan, kegiatan, hari libur, dan lainnya. Emoji dapat menunjukan cara
bagaimana pesan disampaikan, dengan indikator sebagai berikut, yaitu
indikator perasaan, indikator nonverbal, dan indikator ilokusi. Ketika
disisipkan pada suatu kelimat emoji berfungsi sebagai aspek kebahasaan
yang menunjukan cara bagaimana suatu pesan disampaikan.
Selain itu, emoji mempunyai fungsi lain untuk mengungkapkan
perasaan komunikator kepada komunikan, bentuk simbolis dari simpati
dan solidaritas yang ditunjukan oleh komunikator dalam pesan yang
disampaikan, memperhalus kritikan, menegaskan landasan pembicaraan,
dan menyamarkan maksud dari pesan yang dikirim oleh komunikator.

B. Kerangka Berpikir
Emoji merupakan gambar berkarakter yang merupakan tiruan dari ckspresi
wajah dan dibuat berdasarkan ekspresi wajah fisiologis manusia. Karena itu emoji
sama halnya dengan ekspresi wajah termasuk dalam kategori pesan nonverbal.
Hal ini telah dibuktikan oleh Lo melalui penelitiannya bahwa emoji sebagai
isyarat nonverbal mampu memenuhi fungsi-fungsi pesan nonverbal (Lo,
2008:597).
Huang, Yen & Zhang melakukan penelitian tentang penggunaan emoji dan
mengungkapkan bahwa pengguna emoji mendeskripsikan emoji sebagai
kesenangan, kenyamanan, dan membuat pesan diterima dengan baik serta sebagai
alat yang sangat berguna dalam berkomunikasi (Huang, Yen & Zhang, 2008;470).
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan emoji saat berkomunikasi via pesan teks
dapat membantu membangun suasana menyenangkan dan menciptakan
kenyamanan serta membuat komunikan memahami isi pesan dengan lebih mudah.
Churches, dkk menyatakan bahwa emoji yang merupakan tiruan ekspresi
wajah efektif dalam menarik perhatian karena sebagian besar orang akan
memberikan atensi lebih pada ekspresi wajah ketimbang kepada stimulus lain
(Churches, Nicholls, Thiessen, Kohler, & Keage, 2014). Penyisipan emoji dalam
teks sebagai fungsi komplemen emoji dapat menarik atensi komunikator dan komunikan
sehingga mereka memperhatikan baik-baik ekspresi wajah yang ditampilkan emoji dan
menerjemahkannya sebagai ckspresi yang sedang coba disampaikan komunikator.
Karena pada dasarnya emoji mampu menyajikan
imulus nonverbal berupa ekspresi wajah di komunikasi online sama pers
dengan ckspresi wajah yang ditampilkan saat komunikasi secara face-to-face.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan tersebut, bahwa dapat disimpulkan kerangka
berpikir pada penelitian ini adalah;

Penggunaan emoji Kepuasan dalam


pada WhatsApp penyampaian pesan

C. Hipotesis

H0: Tidak terdapat pengaruh penggunaan emoji dengan kepuasaan dalam penyampaian
pesan di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman

H1: Ada hubungan antara motivasi mahasiswa menggunakan emoji dengan


kepuasaan dalam penyampaian pesan di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Mulawarman

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta
penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2013). Menurut Azwar (2014) penelitian dengan
pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang
diolah dengan metode statistika. Pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian
inferensial dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan
penolakan hipotesis nihil. Metode kuantitatif ini akan menghasilkan signifikansi
pengaruh antar variabel yang diteliti.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu
penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

B. Populasi dan Sampel

1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Mulawarman Angkatan 2020 dan 2021. Prodi Ilmu Komunikasi
merupakan prodi yang mempelajari proses penyampaian pesan secara efektif dari
komunikator kepada komunikan. Mahasiswa Angkatan 2020 dan 2021 masih aktif-
aktifnya dalam perkuliahan sehingga peneliti memilih subjek tersebut dalam
penelitian ini. Adapun populasi mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Universitas
Mulawarman 2020-2020, yaitu:

Angakatan
2020 2021
Jumlah Mahasiswa 101 107
Total 208
Sumber data: Portal SIA Unmul

2) Sampel
Jumlah yang cukup besar dan memungkinkan peneliti tidak dapat mengambil semua
yang ada pada populasi, maka pengambilan jumlah minimal sampel penelitian
menggunakan perhitungkan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan yang dapat
ditolerir sebesar 10% yaitu sebagai berikut:

N
n =
1 + 𝑁(𝑒)2

Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
E = Nilai presisi (ditentukan 10% atau e = 0.1)

208
n = = 67
2
1 + 208(0,1)

C. Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Kisi-kisi Instrumen Skala Pengukuran


Angket
Penggunaan • Waktu • Kapan dan saat Skala Likert
Emoji pada • Frekuensi kondisi apa
WhatsApp memilih untuk
menggunakan
emoji Ketika
mengirim pesan
• Seberapa sering
menggunakan
emoji pada
aplikasi
WhatsApp
Kepuasan • Kesesuaian • Kesesuaian yang Skala Likert
dalam • Harapan diinginkan dalam
Penyampaian penyampaian
Pesan pesan
• Harapan yang
dicapai dalam
penyampaian
pesan

D. Teknik Pengumpulan Data


Kuisioner Kepuasan dalam Penyampaian Pesan
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya merasa puas ketika berkirim pesan menggunakan
emoji
2 Saya merasa tidak puas jika mendapatkan pesan yang
tidak ada emojinya
3 Saya merasa pesan yang menggunakan emoji dapat lebih
mudah menarik perhatian
4 Saya merasa pesan yang menggunakan emoji lebih
mudah dipahami
5 Pesan yang menggunakan emoji terasa lebih
meyenangkan
6 Saya merasa penggunaan emoji dapat membuat obrolan
lebih intens
7 Saya mengekspresikan emosi ketika bertukar pesan
menggunakan emoji
8 Saya memberikan pendapat/penilaian terhadap emoji dari
pengirim pesan
9 Saya menginginkan pesan yang menggunakan emoji
dapat dipahami maksudnya
10 Saya menginginkan pesan yang menggunakan emoji
dapat menarik perhatian

Kuisioner Penggunaan Emoji pada WhatsApp

No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya adalah pengguna WhatsApp aktif
2 Saya sering menggunakan emoji saat berkirim pesan di
WhatsApp
3 Saya lebih suka menggunakan emoji ketika berkirim
pesan di WhatsApp
4 Saya tidak harus menggunakan emoji Ketika berkirim
pesan di WhatsApp
5 Saya mudah menentukan emoji yang harus saya gunakan
6 Saya sulit menentukan emoji yang harus saya gunakan
7 Saya mengikuti perkembangan emoji seperti emoji-emoji
baru yang update
8 Saya merasa penggunaan emoji itu penting

E. Teknik Analisis Data


Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing-
masing variable yaitu variable penggunaan emoji pada WwhatsApp (x) dan variable
kepuasan dalam penyampaian pesan (y).

Anda mungkin juga menyukai