Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(STISOSPOL) “WASKITA DHARMA” MALANG


PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
SK. RISTEKDIKTI No. 496/KPT/I/2018
Kampus : Jl. Indragiri V / 53 Telp. / Fax. ( 0341 ) 4381111
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TA. 2022/2023

PRODI/KELAS Magister Administrasi Publik SKS :


Mata kuliah Desentralisasi dan otonomi daerah
Sifat Ujian : Close
Hal 1 dari 1
Jenis MK Desentralisasi dan otonomi daerah Book/Open Book /Take
Home
Dosen Dr. Abdul Rahman, M.Si
Waktu : 1
Hari : Tgl. : 28 Januari 2023 Ruang : Daring
Minggu

LANGKAH LANGKAH MENGERJAKAN SOAL SEBAGAI BERIKUT :


1. Mahasiswa Masuk Melalui Laman Website Yaitu ( umwd.waskitadharma.ac.id/login)
2. Masukan Username Dan Password Masing-Masing Mahasiswa
3. Pilih Beranda Pada Laman Website
4. Pilih Mata Kuliah Yang Diujikan.
5. Waktu Mengerjakan Maksimal 2 Jam Saat Link Mata Ujian Di On Kan.
6. Jika Sudah Selesai Mahasiswa Mengupload Kembali Dalam Bentuk File (Save PDF).

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TAHUN 2023

Soal UAS

1. Sebutkan landasan hukum penerapan otonomi daerah di Indonesia

2. Kemukakan dua nilai dasar yang dikembangkan dalam Undang-Undang Dasar Negara RI

Tahun 1945 berkenaan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia

3. Sebutkan dan jelaskan dimensi dalam pertimbangan pelaksanaan otonomi daerah pada daerah

kabupaten/kota

4. Sebutkan 3 prinsip pelaksanaan otonomi daerah

5. Sebutkan dan jelaskan lima prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari Program Pascasarjana
STISOSPOL “Waskita Dharma” Malang
Dosen Pengampu Kaprodi
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL NAMA : Oskar enghuarasit
DAN ILMU POLITIK (STISOSPOL) NIM : 22211051-MAP
“WASKITA DHARMA” MALANG
PROGRAM STUDI Tanggal : 28/01/2023
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
LEMBAR JAWABAN UAS
MATA KULIAH : Desentralisasi dan otonomi daerah
DOSEN : Dr. Abd Rahman, M.Si

1. Landasan hukum penerapan otonomi daerah di Indonesia adalah sebagai berikut:

 Undang-undang no 1 tahun 1945 tentang komite nasional daerah.


 Undang-undang no 22 tahun 1948 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah.
 Undang-undang no 18 tahun 1965 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah.
 Undang-undang no 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat
 Undang-undang no 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah. Otonomi Daerah adalah

2. Dua dua nilai dasar yang dikembangkan dalam Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 :

 Nilai Unitaris

Nilai unitaris berwujud pandangan bahwa Indonesia tidak memiliki kesatuan pemerintahan lain
yang bersifat negara. Dengan demikian, kedaulatan berada di tangan rakyat, bangsa, dan negara
Republik Indonesia. Sehingga, tidak akan terbagi di antara kesatuan-kesatuan pemerintahan.

 Nilai Dasar Desentralisasi Teritorial

Nilai ini bersumber dari isi dan jiwa Pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pemerintah wajib untuk melaksanakan politik desentralisasi dan
dekonsentralisasi di bidang ketatanegaraan

3. Ada 3 dimensi yang menjadi pertimbangan pelaksanaan otonomi daerah adalah:

 Dimensi Politik

 Dimensi administrative

 Kabupaten/Kota merupakan sebuah ujung tombak daripada pelaksanaan pembangunan yang


ada
4. Prinsip pelaksaan otonomi daerah: Prinsip otonomi daerah

 Prinsip otonomi seluas-luasnya Prinsip ini menyatakan bahwa pemerintah daerah diberi
kewenangan seluas-luasnya untuk menjalankan pemerintahan dalam memajukan daerah.
Namun, tetap berlandaskan pada aturan dan undang undang yang berlaku.

 Prinsip otonomi nyata Artinya, kekuasaan dan wewenang pemerintah daerah tidak hanya akan
berakhir pada ide atau fungsi partisipasi. Namun diberi wewenang yang memiliki dampak nyata
dan bisa dirasakan. Baca juga: Rumus Sin, Cos, Tan dan Tabel

 Prinsip otonomi yang bertanggung jawab Prinsip ini menyatakan bahwa dalam penyelenggaraan
otonomi, pemerintah daerah harus bertanggung jawab pada wewenang yang telah diberikan.
Tanggung jawab yang diemban untuk memajukan kesejahteraan masyarakat daerah secara
merata.

5. Lima prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah:

 Prinsip Kesatuan
 Prinsip Riil dan Tanggung Jawab
 Prinsip Penyebaran
 Prinsip Keserasian
 Prinsip Pemberdayaan

Anda mungkin juga menyukai