2111070352
SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN
A. Pendahuluan
IFRS 2 – shared-based payment atau pembayaran berbasis saham mensyaratkan entitas
untuk menyajikan transaksi pembayaran berbasis saham (seperti penerbitan saham, opsi saham,
atau hak apresiasi saham) di dalam laporan keuangannya, termasuk transaksi dengan pegawai
atau pihak lain yang diselesaikan dengan kas, aset lain, atau instrument ekuitas. Dengan kata
lain, tujuan IFRS 2 adalah mensyaratkan entitas untuk menyajikan dalam laporan laba rugi dan
laporan posisi keuangan dampak transaksi pembayaran berbasis saham. Secara khusus,
pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk menyajikan dampak transaksi pembayaran berbasis
saham dalam laba rugi dan posisi keungan, termasuk beban yang berhubungan dengan transaksi
pemberian opsi saham kepada karyawan.
Jurnal
1. Pengertian
Entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan ekuitas
terkait, secara langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali
jika nilai wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal. Jika entitas tidak dapat
mengestimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima secara andal, maka entitas
harus mengukur nilai barang dan jasa tersebut, dan kenaikan ekuitas terkait, secara
tidak langsung, dengan mengacu pada nilai wajar instrument ekuitas yang
diberikan.
Entitas menerima barang atau jasa dari supplier (termasuk karyawan) dan
membayarnya dengan instrumen ekuitas baik itu saham atau opsi saham.
Jurnal
4. Contoh Kasus
a. Diselesaikan dengan ekuitas
Cloe memberikan 10,000 pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
ekuitas kepada 20 dewan pimpinan pada 1 Jan 2015. Opsi vest pada 31 Dec
2017. Perusahaan mengantisipasi bahwa tidak ada dewan pimpinan yang akan
meninggalkan perusahaan dalam kurun waku 3 tahun.
Opsi fair value adalah sebagai berikut.
1 Jan 2015 $12
31 Dec 2015 $13.50
31 Dec 2016 $13,80
31 Dec 2017 $14.20
Siapkan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi untuk masing-
masing tahun untuk tahun yang berakhir 31 Dec 2015, 31 Dec 2016, dan 31 Dec
2017.
Jawaban:
Pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan ekuitas menggunakan fair
value pada saat grant date dan tidak akan diubah. Grant date adalah tanggal 1
Jan 2015. Fair value adalah $12. Sehingga fair value pada tanggal lain selain
grant date, silakan diabaikan saja.
Rumus menghitung ekuitas/tahun selama 3 tahun= jumlah saham x fair value x
jumlah pegawai x (n/3),
dimana n adalah tahun ke.
Jurnal.
Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Ekuitas
800,000 800,000 800,000
Laporan Posisi Keuangan = 20,000 x $60 x (10-4) x (1/3) = 20,000 x $60 x (10-1) x (2/3)
Jurnal
2014 2015
Dr Cr Dr Cr
Ekuitas 2,400,000
4,800,000
1. Pengertian
Entitas harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul
sebesar nilai wajar liabilitas. Sampai dengan liabilitas tersebut diselesaikan, entitas
harus mengukur kembali nilai wajar liabilitas pada setiap akhir periode pelaporan
dan pada tanggal penyelesaian, dimana setiap perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode tersebut. Entitas menerima barang atau jasa dari
suplier (termasuk karyawan) dan membayarnya dengan instrumen kas atau aset lain
(misalnya hak apresiasi saham yaitu pegawai mendapatkan saham berdasarkan
harga saham entitas).
2. Pengukuran
Cara mengukur nilai transaksi tersebut adalah fair value yang diukur terus menerus
pada setiap tanggal pelaporan (reporting date) sampai selesai.
Jurnal
3. Contoh Kasus
a. Diselesaikan dengan kas
1 Jan 2015, Garuda memberikan pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan kas sebesar 10,000 kepada 20 dewan pimpinan. Opsi tersebut diakui
pada 31 Dec 2017. Garuda mengantisipasi bahwa tidak ada dewan akan
meninggalkan perusahaan setelah 3 tahun periode.
Opsi fair value sebagai berikut
1 Jan 2015 $12
31 Dec 2015 $13.50
31 Dec 2016 $13,80
31 Dec 2017 $14.20
Siapkan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi untuk masing-
masing tahun untuk tahun yang berakhir 31 Dec 2015, 31 Dec 2016, dan 31 Dec
2017.
Jawaban:
Pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas menggunakan fair
value pada setiap tanggal pelaporan (reporting date) yaitu 31 Dec 2015, 31 Dec
2016, dan 31 Dec 2017. Abaikan fair value pada 1 Jan 2015. Vesting date adalah
31 Dec 2017.
Jurnal.
Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Liabilitas
900,000 940,000 1,000,000
2014 2015
Laporan Posisi Keuangan = 20,000 x $80 x (10-4) x (1/3) = 20,000 x $75 x (10-2) x (2/3)
Jurnal.
2014 2015
Dr Cr Dr Cr
Liabilitas 3,200,000
4,800,000
c. Nilai intrinsik
Entitas memberikan 100 hak atas kenaikan harga saham dengan penyelesaian
kas kepada setiap 500 karyawannya, dengan syarat bahwa karyawan tersebut
harus tetap bekerja pada entitas selama tiga tahun ke depan.
Selama tahun ke-1, 35 karyawan berhenti. Entitas mengestimasi bahwa 60
karyawan lagi akan berhenti selama tahun ke-2 dan ke-3.
Selama tahun ke-2, 40 karyawan berhenti dan entitas mengestimasi bahwa 25
karyawan lagi akan berhenti selama tahun ke-3.
Selama tahun ke-3, 22 karyawan berhenti bekerja.
Pada akhir tahun ke-3, 150 karyawan mengeksekusi hak atas kenaikan harga
saham, 140 karyawan lainnya mengeksekusi pada akhir tahun ke-4 dan sisanya
113 karyawan mengeksekusi pada akhir tahun ke-5
Entitas mengestimasi nilai wajar hak atas kenaikan harga saham pada setiap
akhir tahun dimana terdapat liabilitas sebagaimana disajikan dibawah.
Pada akhir tahun ke-3, seluruh hak atas kenaikan harga saham yang dipegang
oleh karyawan yang tersisa vest.
Nilai intrinsik hak atas kenaikan harga saham pada tanggal eksekusi (sama
dengan kas yang dibayarkan) pada akhir tahun ke-3, 4 dan 5 juga disajikan di
bawah ini.
Tahun Nilai Wajar/fair value Nilai intrinsik
1 Rp14,40
2 Rp15,50
3 Rp18,20 Rp15,00
4 Rp21,40 Rp20,00
5 Rp25,00
Jawaban.
Tahun Perhitungan Beban Rp Liabilitas Rp
100 x Rp14,40 x (500-95) x 194.400 194.400
110
1 Cat. 35 karyawan berhenti +
60 akan berhenti selama
tahun2 & 3 =95
100 x Rp15,50 x (500-100) 218.933 413.333
x 2/3 (194.400+218.933)
Cat. 35 berhenti tahun-1 +
2
40 karyawan berhenti
tahun-2 + 25 akan berhenti
selama tahun 3 = 100
100 x Rp18,20 x (500-97- 47.127 460.460
150) – 413.333 (413.333+47.127)
Cat. 35 berhenti tahun1 +
40 berhenti tahun2 + 22
3 berhenti tahun3 = 97
150 adalah total karyawan
yang mengeksekusi pada
akhir tahun ke-3
100 x Rp15,00 x 150 225.000
Tahun Perhitungan Beban Rp Liabilitas Rp
Total 272.217
100 x Rp21,40 x (253-140)- (218.640) 241.820
Rp460.460 (460.460-218.640)
Cat. 140 adalah total
karyawan yang
4
mengeksekusi pada akhir
tahun ke-4
100 x Rp20,00 x 140 280.000
Total 61.360
Rp0-Rp241.820 (241.820) 0
Cat. Rp 0 karena tidak ada
5 nilai wajar lagi
100 x Rp25,00 x 113 282.500
Total 40.680
Total seluruh 787.500
beban
1. Pengertian
Transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian memberikan
pilihan kepada entitas atau suplier untuk diselesaikan dengan kas (atau aset lain)
atau dengan penerbitan instrumen ekuitas. Entitas harus mengakui transaksi
tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas,
jika telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau aset lain. Opsi
lain entitas mengakui transaksi pembayaran berbasis saham dengan diselesaikan
instrumen ekuitas jika tidak terdapat liabilitas yang timbul.
a. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan persyaratan pengaturan yang
memberikan pilihan penyelesaian kepada pihak lawan.
Jika entitas memberikan hak kepada pihak lawan (supplier atau pegawai) untuk
memilih transaksi pembayaran berbasis saham akan diselesaikan dengan kas
atau ekuitas, maka entitas memberikan instrumen keuangan majemuk.
Instrumen keuangan majemuk meliputi liabilitas dan ekuitas. Transaksi dengan
pihak selain pegawai, fair value barang atau jasa diukur secara langsung.
Entitas mengukur komponen ekuitas dan instrumen keuangan majemuk
sebesar perbedaan fair value barang atau jasa yang diterima dan fair value
liabilitas pada saat barang atau jasa diterima.
b. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan persyaratan pengaturan yang
memberikan pilihan penyelesaian kepada entitas.
Entitas menentukan apakah ia memiliki kewajiban untuk menyelesaikan
dengan kas dan mencatat transaksi pembayaran berbasis saham secara tepat.
Entitas memiliki kewajiban untuk menyelesaikan dengan kas jika (a) pilihan
penyelesaian dengan instrumen ekuitas tidak memiliki substansi komersial,
atau (b) entitas memiliki praktik masa lalu atau kebijakan tertulis mengenai
penyelesaian kas, atau (c) secara umum menyelesaikan jika pihak lawan
meminta penyelesaian dengan kas.
2. Contoh Kasus
1 Jan 2014, Entitas memberikan hak kepada karyawan untuk memilih antara 1.000
saham phantom, yaitu hak atas pembayaran kas yang setara dengan nilai 1.000
saham, atau 1.200 saham. Pemberian tersebut dengan syarat karyawan
menyelesaikan masa kerja tiga tahun.
Jika karyawan memilih alternatif saham, saham tersebut harus ditahan selama tiga
tahun setelah tanggal vesting. Pada grant date, harga saham entitas adalah Rp50
per saham. Pada akhir tahun 2014, 2015, dan 2016, harga saham adalah Rp52,
Rp55 dan Rp60. Entitas tidak mengekspektasi untuk membayar dividen dalam tiga
tahun ke depan.
Setelah mempertimbangkan dampak pembatasan pengalihan setelah tanggal
vesting, entitas mengestimasi bahwa fair value alternatif saham pada saat grant
date adalah Rp48 per saham.
Pada akhir tahun ke-3, karyawan memilih:
Skenario 1: Alternatif kas
Skenario 2: Alternatif instrumen ekuitas
Jawaban.
Fair value atas Perhitungan Total
alternatif instrumen ekuitas 1.200 saham x Rp 48 Rp 57.600
alternatif kas 1.000 saham phantom x Rp Rp 50.000
50
komponen ekuitas dari Rp 57.600 – Rp 50.000 Rp 7.600
instrumen keuangan
gabungan
Entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur barang atau jasa yang diterima
sebagai diselesaikan dengan instrumen ekuitas atau diselesaikan dengan kas dengan
menilai sifat dari penghargaan yang diberikan dan kepemilikan hak dan kewajiban.
Pembayaran berbasis saham diperlakukan sebagai penyelesaian instrumen ekuitas jika
penghargaan yang diberikan adalah dari instrumen ekuitas atau entitas tidak memiliki
kewajiban untuk menunaikan transaksi pembayaran berbasis saham.
Jika tidak memenuhi dua kondisi diatas maka diperlakukan sebagai pembayaran
berbasis saham dengan penyelesaian kas.
G. Pengungkapan