Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK

PENULISAN
BERITA
OLEH: TIM MEDIA POKJALUH JATENG

RAKOR POKJALUH KEDU


MAGELANG, 30 JUNI 2022
BERITA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Berita merupakan cerita atau keterangan terkait
kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi.
Teks berita adalah suatu teks untuk menyampaikan
kabar atau informasi kepada masyarakat mengenai suatu
peristiwa atau kejadian aktual dan faktual yang
diinformasikan secara tertulis
UNSUR BERITA
apa kegiatannya?, apa yang terjadi,

WHAT peristiwa apa


siapa yang terlibat, siapa pelaku,

WHO siapa korban


kapan kejadiannya, kapan kegiatan

WHEN dilaksanakan
di mana tempat kegiatan/kejadian

WHERE terjadi
mengapa kegiatan itu dilakukan,

WHY motive kejadian


bagaimana prosesnya, bagaimana
HOW kronologinya
NILAI BERITA
Aktualitas (Timelines)
Pengaruh (Impact)
Relevansi (Relevance)
Konflik (Conflict)

Popularitas (Prominance)
Emosi (Human Interest)
Keunikan (Unusualness)

Kedekatan (Proximity)
STRUKTUR BERITA 01

Biasanya berita

disusun dengan

struktur atau gaya

piramida terbalik yakni

mengedepankan unsur

terpenting atau dinilai

paling penting
JUDUL
Judul adalah identitas berita. Berita sehebat apa pun tanpa ada judul tidak ada artinya. Judul

berita dilihat dari dua kepentingan. Pertama, bagi berita itu sendiri. Tanpa judul = anonim,

tidak dikenal, tidak akan berbicara apa-apa. Ia tidak mampu memberi pesan, padahal dalam

komunikasi salah satu intinya adalah pesan. Kedua, bagi pembaca. Judul adalah pemicu

daya tarik. Apakah berhasil membuat publik mau membaca beritanya atau tidak

SYARAT JUDUL YANG BAIK CONTOH

5-7 kata Tim media Pokjaluh Jateng Beri Pelatihan

Menulis Artikel & Berita


Rangkuman dari Lead Rakor Pokjaluh Kedu; Perkuat Peran Penyuluh

sebagai Agen Moderasi Beragama


Sound Bite
Eye Catching Penyuluh Agama Harus Sampaikan Pesan

Moderasi Beragama
Kongkret
Lead / Teras Berita Judul : Pelatihan Penulisan Berita,

Tingkatkan Kualitas Website Moderanesia

Apa : Pelatihan menulis berita


Teras berita (lead, news lead, lead paragraph,
spelled lede) adalah paragraf pembuka atau
Kapan : Kamis, 30 Juni 2022
paragraph pertama dari sebuah berita. Teras
biasanya berisi inti berita atau merangkum isi
Dimana : Pondok Lesehan Palm Raja Tidar

berita. Kota Magelang


Abdul Chaer (2010) menyebutkan fungsi teras Siapa : PAIF se eks-karisidenan Kedu, Bidang

sama dengan intro dalam musik. Teras Literasi & Bidang Media Pokjaluh Jateng
disebut juga teaser, penggoda, karena pada
hakikatnya bagian awal dari tulisan tak Mengapa : Pentingnya kualitas dalam

ubahnya sebagai penggoda agar pembaca penulisan berita sebagai daya dukung

konten website moderanesia Pokjaluh

tertarik untuk membacanya terus Jateng


Terdiri dari 2-4 kalimat memuat rangkuman
Bagaimana: acara berjalan lancar para

dari berita dengan memuhi unsur 5W+1H peserta mengikuti dengan seksama dan

semangat
JENIS LEAD
Mulai dengan
Mulai dengan
Mulai dengan
Mulai dengan

unsur “Siapa” unsur "Tempat" unsur "Apa" unsur "mengapa"

Penyuluh Agama Islam


Bertempat di Pondok
Kegiatan pelatihan
Guna meningkatkan

Fungsional se-eks
Lesehan Palm Raja Tidar
penulisan berita
kualitas dalam penulisan

Karisidenan kedu
Kota Magelang, Penyuluh
dilaksanakan bersamaan
berita sebagai daya

mengikuti kegiatan Agama Islam Fungsional


dengan Rakor PAIF se-
dukung konten website

moderanesia Pokjaluh

pelatihan penulisan
se-eks Karisidenan kedu
Eks Karisidenan kedu

Jateng, PAIF se-Eks Kedu

berita dengan
mengikuti kegiatan dengan narasumber

mengikuti kegiatan
narasumber dari bidang
pelatihan penulisan
dari bidang media dan

pelatihan penulisan berita

media dan literasi


berita dengan
literasi Pokjaluh Jateng
yang menghadirkan

Pokjaluh Jateng di
narasumber dari bidang
guna meningkatkan
narasumber dari bidang

Pondok Lesehan Palm


media dan literasi
kemampuan menulis
media dan literasi

Raja Tidar Kota


Pokjaluh Jateng. (Kamis
berita Penyuluh Agama.
Pokjaluh Jateng (Kamis

Magelang, Kamis 30/06. 30/06). (Kamis 30/06). 30/06).


BODY BERITA
Tubuh berita hendaknya ditulis semenarik mungkin,
Dalam kegiatan pelatihan ini dihadirkan pengurus Pokjaluh Jateng

sehingga mampu membuat pembaca terus membaca


Wakhid Setiyawan dan Azizah Herawatiuntuk berbagi ilmu

berita tersebut, namun dengan tetap menjaga


bagaimana cara dan etika menulis berita dan artikel yang baik

keringkasan berita sehingga dapat menarik perhatian orang untuk membacanya.



Menurut Wakhid yang juga sebagai PAIF Kab. Wonosobo, “dalam

Tubuh berita dapat disusun dengan susunan piramida


penulisan berita hal terpenting adalah memenuhi unsur 5 W dan 1

terbalik, dengan susunan kronologis, maupun dengan


H (Who, What, When, Where, How dan Why) serta menentukan

susunan di mana informasi penting diletakkan di


judul berita, maka berita itu akan menjadi menarik dan layak untuk

dibaca,” jelasnya sembari menjelaskan dengan rinci teknik dasar

belakang. penulisan berita.



Berita yang baik juga dapat dilaksanakan dengan


Sementara itu, Azizah Herawati menyampaikan langkah-langkah

memperhatikan kesatuan tubuh berita. memakai kata


cara mudah menulis artikel yang disajikan secara runtut dan mudah

dipahami peserta yang membuat peserta termotivasi untuk

maupun frase transisi yang tepat serta menyusun


mengikuti penjelasannya apalagi dengan jargon “Menulis artikel

struktur berita dengan benar dan mengalir. mudah dan menyenangkan”



Kekuatan tubuh berita dapat pula dibangun dengan


menyertakan kutipan, baik langsung maupun tidak


Seluruh peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini sangat antusias

sekali, terlihat dari banyaknya para peserta yang mengajukan

langsung, dari sumber berita; menyertakan nama/jabatan


pertanyaan kepada narasumber berkaitan dengan penulisan berita

sumber berita (attribution); memberi identifikasi yang


pada sesi tanya jawab.
jelas tentang siapa sumber berita serta menyertakan

latar belakang berita. Dan diakhir acara dilakukan praktek penulisan berita oleh peserta
dengan tema beberapa berita ter-update yang terjadi di Kabupaten

masing-masing
CLOSING

Akhiri naskah berita kesimpulan. Rangkumlah dengan


mengulang butir terpenting dari berita itu, manfaatnya
bagi pemirsa, atau perkembangan peristiwa yang
diharapkan akan terjadi

Menulis itu tidak ada teori yang pasti, seperti naik sepeda, semakin

berlatih maka kita akan semakin mahir,”


Contoh
Penguasaan TIK dan Dakwah Via Medsos Bagi Penyuluh Adalah Sebuah Keharusan

Wonosobo – Direktur Penerangan Agama Islam mengeluarkan surat perihal Gerakan Pembuatan Poster Digital atau Flyer Bimbingan dan Penyuluhan Agama

Islam oleh Penyuluh Agama Islam. Surat tersebut merupakan tindak lanjut SE Dirjen Bimas Islam nomor B1673/DJIII/HK.00.7/05/2021 tentang Optimalisasi

Pemanfaatan Media Sosial dalam Pelaksanaan Bimbingann dan/atau Penyuluhan Agama Islam kapada para Penyuluh Agama Islam baik PNS maupun non

PNS.

Menyikapi hal tersebut, Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kecamatan Kalibawang, Wakhid Setiyawan, menekankan kepada dua puluh empat orang

Penyuluh Agama Islam Non PNS, yang tersebar di tiga wilayah kecamatan yaitu kecamatan Kalibawang, Kaliwiro dan Wadaslintang untuk segera bergerak.

“Mari kita bergerak menindak lanjuti Gerakan Pembuatan Poster Digital ini. Silahkan isi dan ramaikan akun media sosial kita dengan poster-poster dakwah

yang menyejukkan secara masif dan bisa disesuaikan dengan delapan bidang spesialisasi kepenyuluhan,” ungkap Wakhid Setiyawan, pada acara pembinaan

Penyuluh Agama Islam Non PNS di Balai Pertemuan Kelurahan Kaliwiro (24/11).

Wakhid, menambahkan bahwa pemanfaatan media sosial harus dioptimalkan sebagai media dakwah oleh Penyuluh, terlebih di era pandemic covid 19,

“penguasaan Literasi digital dan TIK adalah sebuah keharusan bagi seorang penyuluh. Apalagi penetrasi penggunaan Media Sosial semakin tinggi. Kita semua

punya akun media sosial, maka manfaatkanlah untuk media dakwah, terlebih di masa pandemi ini dimana kegiatan tatap muka masih dibatasi.” sambung

Wakhid.

Lebih lanjut, Wakhid, menyampaikan materi praktik membuat poster digital atau flyer dengan program Canva yang dapat digunakan melalui smart phone

masing-masing.

Selanjutnya, dalam kesempatan yang sama, staf Seksi Bimas Islam Kankemenag Kab. Wonosobo, Rina Sulistiyowati, menyampaikan bahwa pembinaan

Penyuluh Agama Islam non PNS ini betujuan untuk mempertegas komitmen pengabdian sebagai Penyuluh Agama Islam,

“tujuannya jelas untuk mempertegas komitmen Penyuluh Agama Islam dalam melakukan tugas dan fungsinya. Selain itu juga untuk laporan kinerja Penyuluh

Agama Islam non PNS, khususnya pada saat pandemic covid 19,” pungkas Rina.

Sementara itu ditemui ditempat berbeda, Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, menyampaikan agar pembinaan kepada Penyuluh dilakukan secara

maksimal sebagai bekal dalam melakukan tupoksinya, “para penyuluh ini harus diberikan pembianan secara berkala, agar mereka tidak lupa akan komitmen

dan tugas fungsinya sebagai penyuluh yang akan berkecimpung langsung dengan masyarakat,” tandas Farid.
Terima Kasih
"Semua orang akan mati kecuali

karyanya, maka tulislah sesuatu yang

akan membahagiakan dirimu di akhirat

kelak". - Ali bin Abi Thalib

Anda mungkin juga menyukai