Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DASAR ILMU TANAH

PENELITIAN KOMODITI YANG DITANAM


DISEKITAR RUMAH

Disusun Oleh:
Adib Rifqon Navis

NIM :
235040200111058

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa Saya panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Saya dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Dasar
Perlindungan Ilmu Tanah, dengan judul penelitian “Penelitian Komoditi Yang ada
Disekitar Rumah”. Kemudian shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah
mengantarkan kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu
seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih


banyak terdapat kekurangan dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan
pengalaman yang Saya miliki. Oleh karena itu, Saya mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya, Saya mengharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terhadap dunia pendidikan Indonesia.

Malang, 26 Agustus 2023

Adib Rifqon Navis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGAN.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................... 3
1.5 Definisi Operasional .................................................................. 3

BAB II ISI
2.1 Sawah ………………………………………………………… 4
2.1.1 Pengertian ........................................................................ 4
2.1.2 Tujuan Sawah .................................................................. 4
2.1.3 Manfaat Sawah ................................................................ 5
2.2 Komoditi………………………………………………………..... 5
2.2.1 Pengertian ........................................................................ 5
2.2.2 Tujuan Komoditi ............................................................. 5
2.2.3 Manfaat Komoditi ........................................................... 6
2.3 Hipotesis .................................................................................... 6
2.4 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 7
2.5 Variabel Penelitian .................................................................... 7
2.6 Desain Pnelitian ……………………………………………...... 7
2.7 Jenis Data …………………………………………………...... 8
2.8 Teknik Analisis Data ……………………………………......... 8
2.9 Hasil Penelitian …………………………………………......... 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan …………………………………………………… 10

ii
3.2 Saran ………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Penelitian Komoditi


............................................................................................................ 9

iii
ABSTRAK

Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penyuplai hasil


pertanian dan peternakan terbesar di Provinsi Jawa Timur. Di Kabupaten
Malang sendiri terdapat berbagai komoditas unggulan yang sudah
teridentifikasi oleh pemerintah daerah, akan tetapi jika dilihat dari Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) sub sector hortikultura dan sub sector
peternakan memiliki kontribusi yang cukup tinggi di sub sector pertanian.
Walaupun begitu, komoditas pada 2 sub sector ini kurang teridentifikasi oleh
pemerintah daerahnya. Sehingga perlu adanya penelitian terkait identifikasi
komoditas unggulan di Kabupaten Malang khususnya di sub sector
hortikultura dan peternakan agar potensi komoditas unggulan di Kabupaten
Malang bisa termanfaatkan seluruhnya sehingga bisa dijadikan komoditas
basis ekspor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 komoditas yang
menjadi komoditas unggulan yang memiliki aspek basis, spesialisasi dan
kompetitif di Kabupaten Malang yaitu komoditas tebu (perkebunan), kapulaga
(hortikultura), mawar (hortikultura), daging kuda (peternakan) dan daging
kambing (peternakan) dengan masing-masing komoditas memiliki baik aspek
kontribusi sektoral dan aspek pertumbuhan yang lebih tinggi di tingkat
Kabupaten dibandingkan dengan tingkat Provinsi.
Sawah merupakan tanah yang digarap dan diairi untuk tempat
menanam komoditi atau komoditas. Untuk mengairi sawah digunakan sistem
irigasi dan mata air, sungai atau air hujan. Sawah yang menggunakan air hujan
untuk mengairinya disebut sawah tadah hujan. Sementara yang menggunakan
mata air atau air sungai disebut sawah irigasi.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penyuplai hasil
pertanian dan peternakan terbesar di Provinsi Jawa Timur. Di Kabupaten
Malang sendiri terdapat berbagai komoditas unggulan yang sudah
teridentifikasi oleh pemerintah daerah, akan tetapi jika dilihat dari Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) sub sector hortikultura dan sub sector
peternakan memiliki kontribusi yang cukup tinggi di sub sector pertanian.
Walaupun begitu, komoditas pada 2 sub sector ini kurang teridentifikasi oleh
pemerintah daerahnya. Sehingga perlu adanya penelitian terkait identifikasi
komoditas unggulan di Kabupaten Malang khususnya di sub sector
hortikultura dan peternakan agar potensi komoditas unggulan di Kabupaten
Malang bisa termanfaatkan seluruhnya sehingga bisa dijadikan komoditas
basis ekspor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 komoditas yang
menjadi komoditas unggulan yang memiliki aspek basis, spesialisasi dan
kompetitif di Kabupaten Malang yaitu komoditas tebu (perkebunan), kapulaga
(hortikultura), mawar (hortikultura), daging kuda (peternakan) dan daging
kambing (peternakan) dengan masing-masing komoditas memiliki baik aspek
kontribusi sektoral dan aspek pertumbuhan yang lebih tinggi di tingkat
Kabupaten dibandingkan dengan tingkat Provinsi.
Pemerintah memiliki peran vital untuk memajukan sumberdaya petani
agar kesejahteraan petani semakin meningkat. Pemerintah dapat meningkatkan
produksi pertanian dengan menyediakan sarana produksi pertanian seperti
benih/bibit yang memiliki sertifikat standar nasional, pupuk dan obat-obatan
yang memadai. Menurut Sajad (1997), salah satu usaha dalam meningkatkan
produksi padi sangat bergantung pada mutu benih padi. Untuk itu pemerintah
perlu menyediakan sarana produksi dengan mutu yang baik guna
meningkatkan produksi pertanian.

1
Dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan petani perlu
memanfaatkan faktor produksi secara efektif dan efisien untuk produksi
usahataninya. Efisiensi produksi hendaknya penting diperhatikan oleh petani.
Upaya-upaya peningkatan produksi tanaman pangan melalui jalur
ekstensifikasi tampaknya semakin sulit, terbatasnya lahan pertanian produktif
dan alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian yang sulit dibendung
karena berbagai alasan. Upaya peningkatan produksi tanaman pangan melalui
efisiensi produksi menjadi salah satu pilihan yang tepat. Dengan efisiensi,
petani dapat menggunakan input produksi sesuai dengan ketentuan untuk
mendapat produksi yang optimal.
Desa Temu, Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang
merupakan salah satu daerah penghasil komoditas pertanian unggulan.
Komoditas pertanian tersebut diantaranya seperti komoditas padi, singkong,
jagung, dan tebu. Banyak dari beberapa warga desa Temu yang berprofesi
sebagai petani. Hasil dari komoditas pertanian tersebut nantinya untuk
dikonsumsi sendiri bahkan nantimya hasil tersebut akan dijual di pasar.
Komoditas pertanian yang mejadi perhatian kami di laporan penelitian
kali ini yaitu komoditi singkong. Singkong menjadi mayoritas tanaman yang
dibudidayakan oleh warga sekitar desa Temu. Untuk membudidayakan
tanaman singkong sangatlah mudah dan tidak begitu perlu

1.2 Rumusan Masalah


1. Komoditi apa yang dibudidayakan?
2. Alat apa yang digunakan untuk mengolah tanah?
3. Bagaimana cara memberi pengairan?
4. Pupuk apa yang diberikan, berapa dosisnya dan bagaimana aplikasinya?
5. Bagaimana pertumbuhan tanaman Baik atau jelek?. Perbandingan potensi
produksi varietas komoditi utama yang ditanam petani.
6. Penyebab pertumbuhan baik atau jelek tersebut, apakah karena sifat fisika
atau kimia tanahnya ?

1.3 Tujuan Penelitian

2
Tujuan umum :
Untuk mengetahui komoditi apa yang ditanam.
Tujuan khusus :
1. Mengetahui pertumbuhan komoditi yang di teliti.
2. Mengetahui teknik pengairan dan jenis pupuk yang digunakan.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang
komoditi yang ditanam di Desa Temu, Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten
Malang.

1.5 Definisi Operasional


Sawah merupakan tanah yang digarap dan diairi untuk tempat
menanam komoditi atau komoditas. Untuk mengairi sawah digunakan sistem
irigasi dan mata air, sungai atau air hujan. Sawah yang menggunakan air hujan
untuk mengairinya disebut sawah tadah hujan. Sementara yang menggunakan
mata air atau air sungai disebut sawah irigasi.
Lahan sawah yang tingkat kemiringannya tinggi kebanyakan dicetak
berteras atau lebih dikenal dengan terasering atau sengkedan untuk
menghindari erosi dan menahan air. Sawah terasering banyak terdapat di
lereng-lereng bukit atau gunung di Jawa dan Bali.
Sawah juga dikenal sebagai salah satu sumber utama emisi metana
atmosferik dan diperkirakan mengemisikan antara 50 hingga 100 juta ton gas
metana per tahunnya. Sebuah studi menunjukkan dengan cara mengeringkan
sawah untuk sementara sambil mengaerasikan tanah bermanfaat untuk
menganggu emisi gas metana.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sawah

2.1.1 Pengertian

Istilah tanah sawah bukan merupakan istilah taksonomi, tetapi


merupakan istilah umum seperti halnya tanah hutan, tanah perkebunan,
tanah pertanian dan sebagainya. Segala macam jenis tanah dapat
disawahkan asalkan air cukup tersedia. Kecuali padi sawah dapat
ditemukan pada berbagai macam iklim yang jauh lebih beragam
dibandingkan dengan jenis tanaman lain. Karena itu tidak
mengherankan bila sifat tanah sawah sangat beragam sesuai dengan
sifat tanah asalnya. Tanah sawah dapat berasal dari tanah kering yang
diairi kemudian disawahkan, atau dari tanah rawa-rawa yang
“dikeringkan” dengan membuat saluran-saluran drainase. Sawah yang
airnya berasal dari air irigasi disebut sawah irigasi, sedang yang
menerima langsung dari air hujan disebut sawah tadah hujan. Di daerah
pasang surut ditemukan sawah pasang surut, sedangkan yang
dikembangkan di daerah rawa-rawa lebak disebut sawah lebak.

2.1.2 Tujuan

Lahan sawah bisa dikatakan sebagai barang public, karena


selain memberikan manfaat yang sifatnya individual bagi pemiliknya,
juga dapat memberikan manfaat yang bersifat sosial. Tujuan sawah

4
terkait dengan manfaat langsung dan tidak langsung juga terdapat
manfaat bawaan

Lahan sawah merupakan salah satu tempat ciri kehidupan


masyarkat tradisional di beberapa negara. Umumnya dijumpai di
Negara yang sebagian besar penduduknya masih menjadikan beras
sebagai makanan pokoknya, seperti di beberapa Negara Asia.

2.1.3 Manfaat

Manfaat sawah ada beberapa jenis salah satunya yaitu manfaat


langsung dan manfaat tidak langsung.

Manfaat langsung berkaitan dengan perihal terkait penyediaan


pangan, kesempatan kerja, sumber pendapatan bagi masyarakat dan
daerah serta menjadi sarana penumbuhan rasa kebersamaan (gotong
royong), pelestarian kebudayaan tradisional (untuk sawah
tradisional),pencegahan urbanisasi dan juga sebagai saran pariwisata.

Manfaat tidak langsung berkaitan dengan fungsi sawah yaitu


sebagai wahana pelestari lingkungan. Sawah juga memiliki manfaat
bawaan yaitu sebagai sarana pendidikan dan sarana untuk
mempertahankan keragaman hayati.

2.2 Komoditi

2.2.1 Pengertian
Komoditi merupakan barang, jasa, hak dan kepentingan lainnya
dari setiap derivative Komoditi,yang dapat diperdagangkan dan menjadi
subjek kontrak berjangka.

2.2.2 Tujuan

5
Sheu, (2006) menyatakan perlunya manajemen distribusi arus
komoditi yang masuk (inbound) dan keluar (outbound) untuk
menciptakan sistem rantai pasok yang optimal dengan
mempertimbangkan berbagai kriteria yang berpengaruh. Kriteria
tersebut antara lain biaya, waktu, lokasi dan kapasitas (Ho &
Emrouznejad, 2009; Ho, et al, 2010). Berbagai kriteria tersebut
dapat dikelola dengan baik jika diketahui pola distribusi
komoditinya. Pola distribusi komoditi adalah pola pergerakan
komoditi dari tempat asal (origin) menuju tempat tujuan
(destination). Jadi tujuan dari komoditi yaitu supaya bisa
menciptakan rantai pasok yang optimal, sehingga dapat diketahui
dengan baik pola distribusi komoditinya.

2.2.3 Manfaat
Pertama, sebagai sarana Pengelolaan Risiko (risk management)
melalui kegiatan Lindung Nilai (hedging), kedua, sarana
pembentukan harga (price discovery), dan ketiga, sebagai alternatif
investasi (investment enhancement). Komoditi atau produk yang
dijadikan sebagai subyek (underlying asset) Kontrak Berjangka
pada dasarnya dibedakan dalam 2 kelompok kategori, yaitu
kelompok produk primer dan non-primer atau kelompok produk
keuangan dan kelompok produk non-keuangan. Produk non
keuangan termasuk didalamnya seperti hasil pertanian,
perkebunan, dan pertambangan, dan produk keuangan seperti
saham, obligasi, suku bunga, valuta asing. Trend pasar global
menunjukan bahwa, perdagangan kontrak berjangka untuk produk
finansial lebih diminati dari pada kontrak produk non-finansial.

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang


terdapat dalam penelitian, di mana rumusan masalah penelitian itu telah

6
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang harus di uji kebenarannya
melalui pengumpulan data dan analisis data (Sugiyono 2012). Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti dalam
penelitian ini yaitu pupuk yang digunakan tidak ramah lingkungan atau
anorganik, teknik menanamnya modern (menggunakan mesin) dan juga
pertumbuhan komoditi tidak baik karena menggunakan sawah tadah hujan.

2.4 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Temu, Sitirejo, Kecamatan Wagir,


Kabupaten Malang. Yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Agustus
2023 Pukul 16.15.

2.5 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,
organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono
2012). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel bebas (Independent Variabel) yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono 2013) .Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah sawah.
2) Variabel terikat (Dependent variabel) yaitu variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel variabel bebas
(Sugiyono 2013). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah komoditi
yang ditanam.

2.6 Desain penelitian


Jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi melalui wawancara langsung kepada pemilik sawah, juga
melakukan survey langsung di sawah yang akan di teliti. Pemilihan observasi

7
dilakukan untuk mengetahui komoditi yang ditanam sebagai variabel dalam
penelitian ini.

2.7 Jenis Data

Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder. Kajian dalam
penelitian ini berfokus pada data primer berupa wawancara langsung
mengenai komditi yang di tanam, data pertumbuhan komoditi serta penelitian-
penelitian terdahulu terkait pupuk dan teknik menanam serta pengairan.
Adapun data sekunder yang diperoleh melalui kuisioner hanya berfungsi
untuk memberikan latar belakang serta opini ahli mengenai pengertian, tujuan
serta manfaat.

2.8 Teknik analisis data


Teknik analisa data adalah suatu usaha untuk memproses data yang
telah dikumpulkan oleh peneliti baik dengan alat pengumpul data yang
berupa observasi maupun dokumentasi. Proses pertama adalah mereduksi
data yaitu proses merangkum, memilih hal- hal yang pokok dan mencari data
yang dianggap penting yang sesuai dengan fokus penelitian. Proses kedua
yaitu dengan data display (penyajian data) yaitu dengan bentuk uraian
singkat, bagan, maupun naratif. Proses ketiga yaitu conclusion
drawing/verification yaitu penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.
Dalam melakukan penelitian ini, Kami menggunakan Teknik Analisis
Data Kualitatif, yaitu melakukan wawancara langsung. Dengan data yang
sudah dikumpulkan sesuai dengan perumusan dan tujuan penelitian,
kemudian melakukan pengecekan terhadap sifat data tersebut dengan
mentabulasi data.

2.9 Hasil Penelitian

8
Dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa komoditi yang
ditanam yaitu singkong. Singkong merupakan salah satu komoditas
pertanian yang telah banyak diolah menjadi berbagai produk jadi atau
produk setengah jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi (Salim
2011). Salah satu negara yang memproduksi singkong adalah Indonesia.
Luas panen singkong di Indonesia mencapai 867.495 hektar dengan
jumlah produksi sebesar 20.744.674 ton pada tahun 2016 (BPS 2016).
Alat yang digunakan untuk mengolah tanah yaitu tenaga manusia atau
mengggunakan cangkul. Ini menandakan bahwa sawah yang sedang
diteliti merupakan sawah tradisional.
Cara memberi pengairan yaitu dengan air hujan atau tadah hujan, jika
musim hujan. Tetapi jika musim kemarau cara pengairan yang digunakan
yaitu dengan menggunakan air sumur atau irigasi.
Pupuk yang digunakan yaitu pupuk ZA dengak takaran (1 pohon ; 1
sendok makan, 1 lahan ; 1 kg). Pupuk ZA merupakan pilihan terbaik untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara terutama senyawa sulfur (24%) dalam
Sulfat dan Nitrogen (21%) dalam bentuk ammonium yang mudah larut dan
diserap tanaman.
Tanaman tumbuh dengan baik. Tidak ada perbandingan varietas
komoditi utama petani dikarenakan petani hanya menanam satu komoditi
yaitu singkong dan membutuhkan waktu 7 bulan untuk dipanen, baru
setelah itu dapat ditanam dengan komoditi yang lain dan menurut
pemberitahuan petani komoditi yang akan ditanam selanjutnya adalah
jagung dengan masa 3 bulan untuk dipanen setelah penanaman.
Penyebab perumbuhan yang baik disebabkan karena petani merawat
komoditi dengan baik, yaitu dengan cara disiram setiap hari di sore hari.

9
Gambar 1. Penelitian komoditi

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari data hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa komoditi yang ditanam petani adalah singkong dan
tanaman dapat tumbuh dengan baik dikarenakan pengairan dan pemberian
pupuk yang baik yang dilakukan oleh petani.

3.2 Saran
Saran peneliti, untuk petani agar memberikan juga abu sekam kepada
tanaman supaya tanaman tumbuh dengan lebih baik lagi dan juga unsur hara
yang terdapat pada tanah tidak terganggu dikarenakan penggunaan pupuk
yang dilakukan terus menerus.

10
DAFTAR PUSTAKA
(Kiswondo, 2011) (Priyadi & Hidayat, 2012) (Yi et al., 2019) (Riawati & D.K,
2019) (Kamisi, 2011) (Suamba & Ambarawat, 2012)Kamisi, H. La. (2011).
Kerupuk Singkong. Jurnal Ilmiah Agribisnis Dan Perikanan(Agrikan
UMMU-Ternate), 4(2), 84–87.

Kiswondo, S. (2011). PENGGUNAAN ABU SEKAM DAN PUPUK ZA


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT
(Lycopersicum esculentum Mill.) Sumiarjo. Embryo, 8(1), 8.

Priyadi, U., & Hidayat, T. (2012). Analisis Potensi Agroindustri Olahan Singkong
Di Kabupaten Bojonegoro. Asian Journal of Innovation and
Entrepreneurship (AJIE), 1(03), 179–185.
https://journal.uii.ac.id/ajie/article/view/2837

Riawati, N., & D.K, N. (2019). Peningkatan Produktivitas Usaha Keripik


Singkong Melalui Pelatihan dan Pendampingan Teknologi Tepat Guna di
Desa Sumber Anyar Kabupaten Bondowoso. Jurnal Ilmiah Pangabdhi, 5(1).
https://doi.org/10.21107/pangabdhi.v5i1.5156

Suamba, I. G. A. C. D. I. K., & Ambarawat, I. G. A. . (2012). Analisis Efisiensi


Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus Di Subak Pacung Babakan, Kecamatan
Mengwi, Kabupaten Badung). Journal of Agribusiness and Agritourism,
1(1), 1–10.

Yi, F. J., Munandar, J. M., & Irwanto, A. K. (2019). Analisis Daya Saing dan
Strategi Ekspor Singkong Olahan Indonesia ke China. Jurnal Manajemen
Dan Organisasi, 9(2), 91–101. https://doi.org/10.29244/jmo.v9i2.26093

11
12

Anda mungkin juga menyukai