Makalah Dasar Ilmu Tanah
Makalah Dasar Ilmu Tanah
Disusun Oleh:
Adib Rifqon Navis
NIM :
235040200111058
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
i
DAFTAR ISI
KATA PENGAN.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................... 3
1.5 Definisi Operasional .................................................................. 3
BAB II ISI
2.1 Sawah ………………………………………………………… 4
2.1.1 Pengertian ........................................................................ 4
2.1.2 Tujuan Sawah .................................................................. 4
2.1.3 Manfaat Sawah ................................................................ 5
2.2 Komoditi………………………………………………………..... 5
2.2.1 Pengertian ........................................................................ 5
2.2.2 Tujuan Komoditi ............................................................. 5
2.2.3 Manfaat Komoditi ........................................................... 6
2.3 Hipotesis .................................................................................... 6
2.4 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 7
2.5 Variabel Penelitian .................................................................... 7
2.6 Desain Pnelitian ……………………………………………...... 7
2.7 Jenis Data …………………………………………………...... 8
2.8 Teknik Analisis Data ……………………………………......... 8
2.9 Hasil Penelitian …………………………………………......... 8
ii
3.2 Saran ………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
iii
ABSTRAK
PENDAHULUAN
1
Dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan petani perlu
memanfaatkan faktor produksi secara efektif dan efisien untuk produksi
usahataninya. Efisiensi produksi hendaknya penting diperhatikan oleh petani.
Upaya-upaya peningkatan produksi tanaman pangan melalui jalur
ekstensifikasi tampaknya semakin sulit, terbatasnya lahan pertanian produktif
dan alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian yang sulit dibendung
karena berbagai alasan. Upaya peningkatan produksi tanaman pangan melalui
efisiensi produksi menjadi salah satu pilihan yang tepat. Dengan efisiensi,
petani dapat menggunakan input produksi sesuai dengan ketentuan untuk
mendapat produksi yang optimal.
Desa Temu, Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang
merupakan salah satu daerah penghasil komoditas pertanian unggulan.
Komoditas pertanian tersebut diantaranya seperti komoditas padi, singkong,
jagung, dan tebu. Banyak dari beberapa warga desa Temu yang berprofesi
sebagai petani. Hasil dari komoditas pertanian tersebut nantinya untuk
dikonsumsi sendiri bahkan nantimya hasil tersebut akan dijual di pasar.
Komoditas pertanian yang mejadi perhatian kami di laporan penelitian
kali ini yaitu komoditi singkong. Singkong menjadi mayoritas tanaman yang
dibudidayakan oleh warga sekitar desa Temu. Untuk membudidayakan
tanaman singkong sangatlah mudah dan tidak begitu perlu
2
Tujuan umum :
Untuk mengetahui komoditi apa yang ditanam.
Tujuan khusus :
1. Mengetahui pertumbuhan komoditi yang di teliti.
2. Mengetahui teknik pengairan dan jenis pupuk yang digunakan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sawah
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Tujuan
4
terkait dengan manfaat langsung dan tidak langsung juga terdapat
manfaat bawaan
2.1.3 Manfaat
2.2 Komoditi
2.2.1 Pengertian
Komoditi merupakan barang, jasa, hak dan kepentingan lainnya
dari setiap derivative Komoditi,yang dapat diperdagangkan dan menjadi
subjek kontrak berjangka.
2.2.2 Tujuan
5
Sheu, (2006) menyatakan perlunya manajemen distribusi arus
komoditi yang masuk (inbound) dan keluar (outbound) untuk
menciptakan sistem rantai pasok yang optimal dengan
mempertimbangkan berbagai kriteria yang berpengaruh. Kriteria
tersebut antara lain biaya, waktu, lokasi dan kapasitas (Ho &
Emrouznejad, 2009; Ho, et al, 2010). Berbagai kriteria tersebut
dapat dikelola dengan baik jika diketahui pola distribusi
komoditinya. Pola distribusi komoditi adalah pola pergerakan
komoditi dari tempat asal (origin) menuju tempat tujuan
(destination). Jadi tujuan dari komoditi yaitu supaya bisa
menciptakan rantai pasok yang optimal, sehingga dapat diketahui
dengan baik pola distribusi komoditinya.
2.2.3 Manfaat
Pertama, sebagai sarana Pengelolaan Risiko (risk management)
melalui kegiatan Lindung Nilai (hedging), kedua, sarana
pembentukan harga (price discovery), dan ketiga, sebagai alternatif
investasi (investment enhancement). Komoditi atau produk yang
dijadikan sebagai subyek (underlying asset) Kontrak Berjangka
pada dasarnya dibedakan dalam 2 kelompok kategori, yaitu
kelompok produk primer dan non-primer atau kelompok produk
keuangan dan kelompok produk non-keuangan. Produk non
keuangan termasuk didalamnya seperti hasil pertanian,
perkebunan, dan pertambangan, dan produk keuangan seperti
saham, obligasi, suku bunga, valuta asing. Trend pasar global
menunjukan bahwa, perdagangan kontrak berjangka untuk produk
finansial lebih diminati dari pada kontrak produk non-finansial.
2.3 Hipotesis
6
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang harus di uji kebenarannya
melalui pengumpulan data dan analisis data (Sugiyono 2012). Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti dalam
penelitian ini yaitu pupuk yang digunakan tidak ramah lingkungan atau
anorganik, teknik menanamnya modern (menggunakan mesin) dan juga
pertumbuhan komoditi tidak baik karena menggunakan sawah tadah hujan.
7
dilakukan untuk mengetahui komoditi yang ditanam sebagai variabel dalam
penelitian ini.
Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder. Kajian dalam
penelitian ini berfokus pada data primer berupa wawancara langsung
mengenai komditi yang di tanam, data pertumbuhan komoditi serta penelitian-
penelitian terdahulu terkait pupuk dan teknik menanam serta pengairan.
Adapun data sekunder yang diperoleh melalui kuisioner hanya berfungsi
untuk memberikan latar belakang serta opini ahli mengenai pengertian, tujuan
serta manfaat.
8
Dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa komoditi yang
ditanam yaitu singkong. Singkong merupakan salah satu komoditas
pertanian yang telah banyak diolah menjadi berbagai produk jadi atau
produk setengah jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi (Salim
2011). Salah satu negara yang memproduksi singkong adalah Indonesia.
Luas panen singkong di Indonesia mencapai 867.495 hektar dengan
jumlah produksi sebesar 20.744.674 ton pada tahun 2016 (BPS 2016).
Alat yang digunakan untuk mengolah tanah yaitu tenaga manusia atau
mengggunakan cangkul. Ini menandakan bahwa sawah yang sedang
diteliti merupakan sawah tradisional.
Cara memberi pengairan yaitu dengan air hujan atau tadah hujan, jika
musim hujan. Tetapi jika musim kemarau cara pengairan yang digunakan
yaitu dengan menggunakan air sumur atau irigasi.
Pupuk yang digunakan yaitu pupuk ZA dengak takaran (1 pohon ; 1
sendok makan, 1 lahan ; 1 kg). Pupuk ZA merupakan pilihan terbaik untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara terutama senyawa sulfur (24%) dalam
Sulfat dan Nitrogen (21%) dalam bentuk ammonium yang mudah larut dan
diserap tanaman.
Tanaman tumbuh dengan baik. Tidak ada perbandingan varietas
komoditi utama petani dikarenakan petani hanya menanam satu komoditi
yaitu singkong dan membutuhkan waktu 7 bulan untuk dipanen, baru
setelah itu dapat ditanam dengan komoditi yang lain dan menurut
pemberitahuan petani komoditi yang akan ditanam selanjutnya adalah
jagung dengan masa 3 bulan untuk dipanen setelah penanaman.
Penyebab perumbuhan yang baik disebabkan karena petani merawat
komoditi dengan baik, yaitu dengan cara disiram setiap hari di sore hari.
9
Gambar 1. Penelitian komoditi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari data hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa komoditi yang ditanam petani adalah singkong dan
tanaman dapat tumbuh dengan baik dikarenakan pengairan dan pemberian
pupuk yang baik yang dilakukan oleh petani.
3.2 Saran
Saran peneliti, untuk petani agar memberikan juga abu sekam kepada
tanaman supaya tanaman tumbuh dengan lebih baik lagi dan juga unsur hara
yang terdapat pada tanah tidak terganggu dikarenakan penggunaan pupuk
yang dilakukan terus menerus.
10
DAFTAR PUSTAKA
(Kiswondo, 2011) (Priyadi & Hidayat, 2012) (Yi et al., 2019) (Riawati & D.K,
2019) (Kamisi, 2011) (Suamba & Ambarawat, 2012)Kamisi, H. La. (2011).
Kerupuk Singkong. Jurnal Ilmiah Agribisnis Dan Perikanan(Agrikan
UMMU-Ternate), 4(2), 84–87.
Priyadi, U., & Hidayat, T. (2012). Analisis Potensi Agroindustri Olahan Singkong
Di Kabupaten Bojonegoro. Asian Journal of Innovation and
Entrepreneurship (AJIE), 1(03), 179–185.
https://journal.uii.ac.id/ajie/article/view/2837
Yi, F. J., Munandar, J. M., & Irwanto, A. K. (2019). Analisis Daya Saing dan
Strategi Ekspor Singkong Olahan Indonesia ke China. Jurnal Manajemen
Dan Organisasi, 9(2), 91–101. https://doi.org/10.29244/jmo.v9i2.26093
11
12