Radang paru-paru
Informasi umum
Gejala Frekuensi
Batuk 79–91%
Kelelahan 90%
Demam 71–75%
Sputum 60-65%
Penyebab[sunting | sunting sumber]
Bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab umum
pneumonia, gambar diambil menggunakan mikroskop elektron
Patofisiologi[sunting | sunting sumber]
Penatalaksanaan[sunting | sunting sumber]
Biasanya, antibiotik oral,
istirahat, analgesik sederhana, dan cairan memadai
CURB-65
untuk resolusi lengkap.[33] Namun, mereka yang
memiliki kondisi medis lain, kalangan lansia, atau
Symptom Points
mereka yang mengalami gangguan pernafasan berat
mungkin memerlukan pengobatan lebih lanjut. Bila
Confusion 1
gejala memburuk, pneumonia tidak membaik dengan
pengobatan di rumah, atau terjadi komplikasi,
Urea>7 mmol/l 1
perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan.[33] Di
seluruh dunia, kira-kira 7–13% dari kasus di kalangan
Respiratory rate>30 1
anak-anak memerlukan rawat inap [10] sementara di
dunia maju antara 22 hingga 42% orang dewasa
SBP<90mmHg,
dengan pneumonia yang diperoleh dari komunitas 1
DBP<60mmHg
dirawat di rumah sakit.[33] Skor CURB-65 berguna untuk
menentukan perlunya rawat inap di kalangan orang
Age>=65 1
dewasa.[33] Bila skornya 0 atau 1 penderita biasanya
bisa ditangani di rumah, bila skornya 2 diperlukan
perawatan singkat di RS atau tindak lanjut untuk
meneruskan perawatan, bila skornya 3–5 dianjurkan rawat inap di RS.[33] Di kalangan
anak-anak, mereka yang mengalami kesulitan pernafasan atau saturasi oksigennya
kurang dari 90% harus dirawat di RS.[43] Manfaat fisioterapi dada dalam pneumonia
belum ditentukan.[44] Ventilasi non-invasif bisa bermanfaat bagi mereka yang dirawat
di unit rawat intensif (ICU).[45] Obat batuk tanpa resep dokter belum terbukti
efektif[46] demikian juga penggunaan unsur seng di kalangan anak-anak.[47] Tidak ada
cukup bukti untuk mukolitik.[46]
Bakteri[sunting | sunting sumber]
Antibiotik memperbaiki hasil-hasil di kalangan penderita pneumonia bakteri.[48] Pada
mulanya pilihan antibiotik tergantung pada karakteristik penderita, seperti usia,
kesehatan dasarnya, dan lokasi dimana infeksi diperoleh. Di Inggris, pengobatan
empiris dengan amoksisilin dianjurkan sebagai pilihan pertama untuk pneumonia yang
diperoleh dari komunitas, dengan doksisiklin atau klaritromisin sebagai alternatifnya.
[33]
Di Amerika Utara, di mana bentuk “atipikal” dari pneumonia yang diperoleh dari
komunitas lebih umum, makrolid (seperti azitromisin atau eritromisin), dan doksosiklin
menggantikan amoksisilin sebagai pilihan pertama untuk rawat jalan di kalangan orang
dewasa.[21][49] Di kalangan anak-anak dengan gejala ringan atau sedang, amoksisilin tetap
menjadi pilihan pertama.[43] Penggunaan fluorokuinolon dalam kasus yang tidak
kompleks tidak dianjurkan karena kekuatiran mengenai efek samping dan menimbulkan
ketahanan sementara manfaat klinisnya tidak lebih besar.[21][50] Durasi pengobatan
biasanya tujuh hingga sepuluh hari, tetapi bukti yang makin banyak menunjukkan
pemberian obat yang lebih pendek (tiga hingga lima hari) sama efektifnya.[51] Dianjurkan
untuk pneumonia yang diperoleh dari rumah
sakit termasuk sefalosporin, karbapenem, fluorokuinolon, aminoglikosida,
dan vankomisin generasi ketiga dan keempat.[52] Antibiotik ini sering diberikan secara
intravena dan digunakan sebagai kombinasi.[52] Di kalangan mereka yang dirawat di
rumah sakit lebih dari 90% membaik dengan pengobatan antibiotik awal.[18]
Viral[sunting | sunting sumber]
Penghambat neuraminidase bisa digunakan untuk mengobati viral pneumonia yang
disebabkan oleh virus influenza (influenza A dan influenza B).[6] Tidak ada
pengobatan antivirus yang dianjurkan untuk jenis lain dari pneumonia virus yang
diperoleh dari komunitas termasuk virus SARS coronavirus, adenovirus, hantavirus,
dan parainfluenza.[6] Influenza A bisa diobati dengan rimantadine atau amantadine,
sementara influenza A atau B bisa diobati dengan oseltamivir, zanamivir atau peramivir.
[6]
Pengobatan ini paling bermanfaat bila mulai diberikan dalam waktu 48 jam sejak
munculnya gejala awal.[6] Banyak strain dari influenza A H5N1, juga dikenal
sebagai avian influenza atau "flu burung," sudah menunjukkan ketahanan terhadap
rimantadine dan amantadine.[6] Penggunaan antibiotik dalam pneumonia virus
dianjurkan oleh beberapa ahli karena tidak mungkin mengesampingkan terjadinya
infeksi bakteri yang kompleks.[6] British Thoracic Society menganjurkan agar antibiotik
tidak diberikan pada mereka yang mengalami penyakit ringan.
[6]
Penggunaan kortikosteroid kontroversial.[6]
Aspirasi[sunting | sunting sumber]
Pada umumnya, pneumonitis aspirasi diobati secara konservatif dengan antibiotik yang
ditujukan hanya untuk pneumonia aspirasi.[53] Pilihan antibiotiknya akan tergantung pada
beberapa faktor, termasuk organisma penyebab yang dicurigai dan apakah pneumonia
diperoleh di komunitas atau dikembangkan di setting rumah sakit. Pilihan umumnya
termasuk clindamisin, kombinasi antibiotik beta-laktam dan metronidazole,
atau aminoglikosida.[54] Kortikosteroid kadang-kadang digunakan dalam pneumonia
aspirasi, tetapi hanya ada bukti terbatas yang mendukung efektivitasnya.[53]
Prognosis[sunting | sunting sumber]
Dengan pengobatan, kebanyakan jenis pneumonia bakteri akan stabil dalam waktu 3–
6 hari.[55] Kadang-kadang memakan waktu beberapa minggu sebelum kebanyakan
gejala diatasi.[55] Hasil rontgen biasanya bersih dalam waktu empat minggu dan
mortalitas rendah (kurang dari 1%).[11][56] Di kalangan lansia atau orang yang memiliki
masalah paru-paru lain penyembuhan mungkin memakan waktu lebih dari 12 minggu.
Di kalangan orang yang memerlukan perawatan di rumah sakit, mortalitas mungkin
hingga 10% dan di kalangan mereka yang memerlukan perawatan intensif (ICU)
mortalitas bisa mencapai 30–50%.[11] Pneumonia adalah infeksi yang diperoleh di rumah
sakit paling umum yang menyebabkan kematian.[18] Sebelum adanya antibiotik,
mortalitas biasanya 30% di kalangan mereka yang dirawat di rumah sakit.[15]
Komplikasi bisa muncul terutama di kalangan lansia dan mereka yang memiliki masalah
kesehatan dasar.[56] Ini bisa termasuk, antara lain: empiema, abses paru-
paru, bronkiolitis obliteran, sindrom kesulitan pernafasan akut, sepsis, dan
memburuknya masalah kesehatan dasar.[56]
Aturan prediksi klinis[sunting | sunting sumber]
Aturan prediksi klinis sudah dikembangkan untuk meramalkan secara lebih obyektif
hasil-hasil dalam pneumonia.[18] Aturan ini sering digunakan untuk menentukan apakah
penderita perlu dirawat di rumah sakit atau tidak.[18]
Epidemiologi[sunting | sunting sumber]
<100 4200–4900
100–700 4900–5600
700–1400 5600–6300
1400–2100 6300–7000
2100–2800 >7000
2800–3500
Pneumonia adalah penyakit yang banyak terjadi yang menginfeksi kira-kira 450 juta
orang per tahun dan terjadi di seluruh penjuru dunia.[6] Penyakit ini merupakan
penyebab utama kematian pada semua kelompok yang menyebabkan jutaan kematian
(7% dari kematian total dunia) setiap tahun.[6][48] Angka ini paling besar terjadi pada anak-
anak yang berusia kurang dari lima tahun, dan dewasa yang berusia lebih dari 75
tahun.[6] Penyakit ini terjadi lima kali lebih sering di negara-negara berkembang daripada
di negara maju.[6] Pneumonia yang diakibatkan oleh virus terhitung sekitar 200 juta
kasus.[6] Di Amerika Serikat, sejak 2009, pneumonia menjadi penyebab ke-8 kematian.[11]
Anak-anak[sunting | sunting sumber]
Pada 2008, pneumonia terjadi pada kira-kira 156 juta anak-anak (151 juta di negara-
negara berkembang dan 5 juta di negara-negara maju).[6] Ini menyebabkan 1,6 juta
kematian, 28–34% dari angka kematian tersebut terjadi pada anak-anak di bawah lima
tahun, dan 95% terjadi di negara-negara berkembang.[6][10] Negara-negara dengan beban
tinggi pneumonia termasuk: India (43 juta), Cina (21 juta) dan Pakistan (10 juta).
[61]
Penyakit ini menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak di negara-negara
berpendapatan rendah.[6][48] Banyak kasus kematian ini yang terjadi pada periode bayi
baru lahir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa satu di antara
tiga kematian pada bayi yang baru lahir disebabkan oleh pneumonia.[62] Kira-kira
setengah dari kematian ini dapat dicegah secara teoretis, karena disebabkan oleh
bakteri karena terdapat vaksin yang efektif.[63]
Sejarah[sunting | sunting sumber]
poster WPA, 1936/1937
Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ Lompat ke:a b McLuckie, [editor] A. (2009). Respiratory disease and its management. New York:
Springer. hlm. 51. ISBN 978-1-84882-094-4.
2. ^ Leach, Richard E. (2009). Acute and Critical Care Medicine at a Glance (edisi ke-2nd). Wiley-
Blackwell. ISBN 1-4051-6139-6. Diakses tanggal 2011-04-21.
3. ^ Jeffrey C. Pommerville (2010). Alcamo's Fundamentals of Microbiology (edisi ke-9th). Sudbury MA:
Jones & Bartlett. hlm. 323. ISBN 0-7637-6258-X.
4. ^ Ashby, Bonnie; Turkington, Carol (2007). The encyclopedia of infectious diseases (edisi ke-3rd).
New York: Facts on File. hlm. 242. ISBN 0-8160-6397-4. Diakses tanggal 2011-04-21.
5. ^ Osler, William (1901). Principles and Practice of Medicine, 4th Edition. New York: D. Appleton and
Company. hlm. 108. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-08. Diakses tanggal 2014-01-12.
6. ^ Lompat ke:a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Ruuskanen, O (2011-04-09). "Viral
pneumonia". Lancet. 377 (9773): 1264–75. doi:10.1016/S0140-6736(10)61459-6. PMID 21435708.
7. ^ George, Ronald B. (2005). Chest medicine : essentials of pulmonary and critical care
medicine (edisi ke-5th ed.). Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.
hlm. 353. ISBN 9780781752732.
8. ^ Lompat ke:a b Tintinalli, Judith E. (2010). Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide
(Emergency Medicine (Tintinalli)). New York: McGraw-Hill Companies. hlm. 480. ISBN 0-07-148480-
9.
9. ^ Lompat ke:a b Hoare Z (2006). "Pneumonia: update on diagnosis and
management" (PDF). BMJ. 332 (7549): 1077–9. doi:10.1136/bmj.332.7549.1077. PMC 1458569
. PMID 16675815.
10. ^ Lompat ke:a b c d e f Singh, V (March 2011). "Pneumonia — management in the developing
world". Paediatric respiratory reviews. 12 (1): 52–
9. doi:10.1016/j.prrv.2010.09.011. PMID 21172676.
11. ^ Lompat ke:a b c d e f g h i j k l Nair, GB (November 2011). "Community-acquired pneumonia: an
unfinished battle". The Medical clinics of North America. 95 (6): 1143–
61. doi:10.1016/j.mcna.2011.08.007. PMID 22032432.
12. ^ Lompat ke:a b c d e "Pneumonia (Fact sheet N°331)". World Health Organization. August 2012.
13. ^ Darby, J (October 2008). "Could it be Legionella?". Australian family physician. 37 (10): 812–
5. PMID 19002299.
14. ^ Ortqvist, A (December 2005). "Streptococcus pneumoniae: epidemiology, risk factors, and clinical
features". Seminars in respiratory and critical care medicine. 26 (6): 563–74. doi:10.1055/s-2005-
925523. PMID 16388428.
15. ^ Lompat ke:a b c d e f g h i Ebby, Orin (2005). "Community-Acquired Pneumonia: From Common
Pathogens To Emerging Resistance". Emergency Medicine Practice. 7 (12).
16. ^ Lowe, J. F.; Stevens, Alan (2000). Pathology (edisi ke-2nd). St. Louis: Mosby. hlm. 197. ISBN 0-
7234-3200-7.
17. ^ Snydman, editors, Raleigh A. Bowden, Per Ljungman, David R. (2010). Transplant infections (edisi
ke-3rd). Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 187. ISBN 978-1-
58255-820-2.
18. ^ Lompat ke:a b c d e f Murray and Nadel (2010). Chapter 32.
19. ^ Eom, CS (22 February 2011). "Use of acid-suppressive drugs and risk of pneumonia: a systematic
review and meta-analysis". CMAJ : Canadian Medical Association journal = journal de l'Association
medicale canadienne. 183 (3): 310–9. doi:10.1503/cmaj.092129. PMC 3042441 . PMID 21173070.
20. ^ Lompat ke:a b Sharma, S; Maycher, B; Eschun, G (May 2007). "Radiological imaging in pneumonia:
recent innovations". Current Opinion in Pulmonary Medicine. 13 (3): 159–
69. doi:10.1097/MCP.0b013e3280f3bff4. PMID 17414122.
21. ^ Lompat ke:a b c Anevlavis S (2010). "Community acquired bacterial pneumonia". Expert Opin
Pharmacother. 11 (3): 361–74. doi:10.1517/14656560903508770. PMID 20085502.
22. ^ Lompat ke:a b c d e f Murray and Nadel (2010). Chapter 31.
23. ^ Figueiredo LT (September 2009). "Viral pneumonia: epidemiological, clinical, pathophysiological,
and therapeutic aspects". J Bras Pneumol. 35 (9): 899–906. doi:10.1590/S1806-
37132009000900012. PMID 19820817.
24. ^ Lompat ke:a b Behera, D. (2010). Textbook of pulmonary medicine (edisi ke-2nd). New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Pub. hlm. 391–394. ISBN 8184487495.
25. ^ Lompat ke:a b Maskell, Nick (2009). Oxford desk reference. Oxford: Oxford University Press.
hlm. 196. ISBN 9780199239122.
26. ^ Lompat ke:a b c d e f Murray and Nadel (2010). Chapter 37.
27. ^ Vijayan, VK (2009 May). "Parasitic lung infections". Current opinion in pulmonary medicine. 15 (3):
274–82. PMID 19276810.
28. ^ Clinical infectious diseases : a practical approach. New York, NY [u.a.]: Oxford Univ. Press. 1999.
hlm. 833. ISBN 978-0-19-508103-9.
29. ^ Diffuse parenchymal lung disease : ... 47 tables (edisi ke-[Online-Ausg.]). Basel: Karger. 2007.
hlm. 4. ISBN 978-3-8055-8153-0.
30. ^ Lompat ke:a b Ranganathan, SC (February 2009). "Pneumonia and other respiratory
infections". Pediatric clinics of North America. 56 (1): 135–56,
xi. doi:10.1016/j.pcl.2008.10.005. PMID 19135585.
31. ^ Moberley, SA (2008-01-23). Andrews, Ross M, ed. "Vaccines for preventing pneumococcal infection
in adults". Cochrane database of systematic reviews (1):
CD000422. doi:10.1002/14651858.CD000422.pub2. PMID 18253977.
32. ^ Lompat ke:a b c "Pneumonia Can Be Prevented — Vaccines Can Help". Centers for Disease Control
and Prevention. Diakses tanggal 22 October 2012.
33. ^ Lompat ke:a b c d e f g Lim, WS (October 2009). "BTS guidelines for the management of community
acquired pneumonia in adults: update 2009". Thorax. 64 (Suppl 3): iii1–
55. doi:10.1136/thx.2009.121434. PMID 19783532.
34. ^ Lompat ke:a b Mandell, LA (1 March 2007). "Infectious Diseases Society of America/American
Thoracic Society consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia in
adults". Clinical infectious diseases : an official publication of the Infectious Diseases Society of
America. 44 (Suppl 2): S27–72. doi:10.1086/511159. PMID 17278083.
35. ^ Gray, DM (May 2010). "Community-acquired pneumonia in HIV-infected children: a global
perspective". Current opinion in pulmonary medicine. 16 (3): 208–
16. doi:10.1097/MCP.0b013e3283387984. PMID 20375782.
36. ^ Huang, L (June 2011). "HIV-associated Pneumocystis pneumonia". Proceedings of the American
Thoracic Society. 8 (3): 294–300. doi:10.1513/pats.201009-062WR. PMC 3132788
. PMID 21653531.
37. ^ Green H, Paul M, Vidal L, Leibovici L (2007). Green, Hefziba, ed. "Prophylaxis for Pneumocystis
pneumonia (PCP) in non-HIV immunocompromised patients". Cochrane Database Syst Rev (3):
CD005590. doi:10.1002/14651858.CD005590.pub2. PMID 17636808.
38. ^ Taminato, M (November–December 2011). "Screening for group B Streptococcus in pregnant
women: a systematic review and meta-analysis". Revista latino-americana de enfermagem. 19 (6):
1470–8. PMID 22249684.
39. ^ Darville, T (October 2005). "Chlamydia trachomatis infections in neonates and young
children". Seminars in pediatric infectious diseases. 16 (4): 235–
44. doi:10.1053/j.spid.2005.06.004. PMID 16210104.
40. ^ Global Action Plan for Prevention and Control of Pneumonia (GAPP) (PDF). World Health
Organization. 2009.
41. ^ Lompat ke:a b Roggensack, A (April 2009). "Management of meconium at birth". Journal of
obstetrics and gynaecology Canada : JOGC = Journal d'obstetrique et gynecologie du Canada :
JOGC. 31 (4): 353–4, 355–7. PMID 19497156.
42. ^ van der Maarel-Wierink, CD (6 March 2012). "Oral health care and aspiration pneumonia in frail
older people: a systematic literature review". Gerodontology: no. doi:10.1111/j.1741-
2358.2012.00637.x. PMID 22390255.
43. ^ Lompat ke:a b Bradley, JS (2011-08-31). "The Management of Community-Acquired Pneumonia in
Infants and Children Older Than 3 Months of Age: Clinical Practice Guidelines by the Pediatric
Infectious Diseases Society and the Infectious Diseases Society of America". Clinical infectious
diseases : an official publication of the Infectious Diseases Society of America. 53 (7): e25–
76. doi:10.1093/cid/cir531. PMID 21880587.
44. ^ Yang, M (2010-02-17). Dong, Bi Rong, ed. "Chest physiotherapy for pneumonia in
adults". Cochrane database of systematic reviews (2):
CD006338. doi:10.1002/14651858.CD006338.pub2. PMID 20166082.
45. ^ Zhang, Y (14 March 2012). Dong, Bi Rong, ed. "Oxygen therapy for pneumonia in
adults". Cochrane database of systematic reviews. 3:
CD006607. doi:10.1002/14651858.CD006607.pub4. PMID 22419316.
46. ^ Lompat ke:a b Chang CC, Cheng AC, Chang AB (2012). Chang, Christina C, ed. "Over-the-counter
(OTC) medications to reduce cough as an adjunct to antibiotics for acute pneumonia in children and
adults". Cochrane Database Syst Rev. 2:
CD006088. doi:10.1002/14651858.CD006088.pub3. PMID 22336815.
47. ^ Haider, BA (5 October 2011). Bhutta, Zulfiqar A, ed. "Zinc supplementation as an adjunct to
antibiotics in the treatment of pneumonia in children 2 to 59 months of age". Cochrane database of
systematic reviews (10): CD007368. doi:10.1002/14651858.CD007368.pub2. PMID 21975768.
48. ^ Lompat ke:a b c Kabra SK (2010). Kabra, Sushil K, ed. "Antibiotics for community-acquired
pneumonia in children". Cochrane Database Syst Rev. 3 (3):
CD004874. doi:10.1002/14651858.CD004874.pub3. PMID 20238334.
49. ^ Lutfiyya MN (2006). "Diagnosis and treatment of community-acquired pneumonia" (PDF). Am Fam
Physician. 73 (3): 442–50. PMID 16477891.
50. ^ Eliakim-Raz, N (12 September 2012). Eliakim-Raz, Noa, ed. "Empiric antibiotic coverage of atypical
pathogens for community-acquired pneumonia in hospitalized adults". Cochrane database of
systematic reviews. 9: CD004418. doi:10.1002/14651858.CD004418.pub4. PMID 22972070.
51. ^ Scalera NM (2007). "How long should we treat community-acquired pneumonia?". Curr. Opin.
Infect. Dis. 20 (2): 177–81. doi:10.1097/QCO.0b013e3280555072. PMID 17496577.
52. ^ Lompat ke:a b American Thoracic Society; Infectious Diseases Society of America (2005).
"Guidelines for the management of adults with hospital-acquired, ventilator-associated, and
healthcare-associated pneumonia". Am J Respir Crit Care Med. 171 (4): 388–
416. doi:10.1164/rccm.200405-644ST. PMID 15699079.
53. ^ Lompat ke:a b Marik, PE (May 2011). "Pulmonary aspiration syndromes". Current Opinion in
Pulmonary Medicine. 17 (3): 148–54. doi:10.1097/MCP.0b013e32834397d6. PMID 21311332.
54. ^ O'Connor S (2003). "Aspiration pneumonia and pneumonitis". Australian Prescriber. 26 (1): 14–7.
55. ^ Lompat ke:a b Behera, D. (2010). Textbook of pulmonary medicine (edisi ke-2nd). New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Pub. hlm. 296–297. ISBN 9788184487497.
56. ^ Lompat ke:a b c Cunha (2010). Pages6-18.
57. ^ Rello, J (2008). "Demographics, guidelines, and clinical experience in severe community-acquired
pneumonia". Critical care (London, England). 12 Suppl 6: S2. PMID 19105795.
58. ^ Lompat ke:a b c d e f g h i Yu, H (2011 Mar). "Management of pleural effusion, empyema, and lung
abscess". Seminars in interventional radiology. 28 (1): 75–86. PMID 22379278.
59. ^ Cunha (2010). Pages 250-251.
60. ^ "WHO Disease and injury country estimates". World Health Organization (WHO). 2004. Diakses
tanggal 11 November 2009.
61. ^ Rudan, I (May 2008). "Epidemiology and etiology of childhood pneumonia". Bulletin of the World
Health Organization. 86 (5): 408–16. doi:10.2471/BLT.07.048769. PMC 2647437
. PMID 18545744.
62. ^ Garenne M (1992). "The magnitude of mortality from acute respiratory infections in children under 5
years in developing countries". World Health Stat Q. 45 (2–3): 180–91. PMID 1462653.
63. ^ WHO (1999). "Pneumococcal vaccines. WHO position paper". Wkly. Epidemiol. Rec. 74 (23): 177–
83. PMID 10437429.
64. ^ Lompat ke:a b al.], Ralph D. Feigin ... [et (2003). Textbook of pediatric infectious diseases (edisi ke-
5th). Philadelphia: W. B. Saunders. hlm. 299. ISBN 978-0-7216-9329-3.
65. ^ Hippocrates On Acute Diseases wikisource link
66. ^ Maimonides, Fusul Musa ("Pirkei Moshe").
67. ^ Klebs E (1875-12-10). "Beiträge zur Kenntniss der pathogenen Schistomyceten. VII Die
Monadinen". Arch. Exptl. Pathol. Parmakol. 4 (5/6): 40–488.
68. ^ Friedländer C (1882-02-04). "Über die Schizomyceten bei der acuten fibrösen
Pneumonie". Virchow's Arch pathol. Anat. U. Physiol. 87 (2): 319–324. doi:10.1007/BF01880516.
69. ^ Fraenkel A (1884-04-21). "Über die genuine Pneumonie, Verhandlungen des Congress für innere
Medicin". Dritter Congress. 3: 17–31.
70. ^ Gram C (1884-03-15). "Über die isolierte Färbung der Schizomyceten in Schnitt- und Trocken-
präparaten". Fortschr. Med. 2 (6): 185–9.
71. ^ al.], edited by J.F. Tomashefski, Jr ... [et (2008). Dail and Hammar's pulmonary pathology (edisi ke-
3rd). New York: Springer. hlm. 228. ISBN 978-0-387-98395-0.
72. ^ William Osler, Thomas McCrae (1920). The principles and practice of medicine: designed for the
use of practitioners and students of medicine (edisi ke-9th). D. Appleton. hlm. 78. One of the most
widespread and fatal of all acute diseases, pneumonia has become the "Captain of the Men of
Death," to use the phrase applied by John Bunyan to consumption.
73. ^ Adams WG (1993). "Decline of childhood Haemophilus influenzae type B (Hib) disease in the Hib
vaccine era". JAMA. 269 (2): 221–6. doi:10.1001/jama.269.2.221. PMID 8417239.
74. ^ Whitney CG (2003). "Decline in invasive pneumococcal disease after the introduction of protein-
polysaccharide conjugate vaccine". N. Engl. J. Med. 348 (18): 1737–
46. doi:10.1056/NEJMoa022823. PMID 12724479.
75. ^ "World Pneumonia Day Official Website". World Pneumonia Day Official Website. Fiinex.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-02. Diakses tanggal 13 August 2011.
Daftar Pustaka
Murray and Nadel's textbook of respiratory medicine (edisi ke-5th). Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier.
2010. ISBN 1416047107.
Cunha, edited by Burke A. (2010). Pneumonia essentials (edisi ke-3rd ed.). Sudbury, MA: Physicians'
Press. ISBN 0763772208.