Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL TANAH

Sampel tanah yang diambil harus mewakili lokasi yang akan dianalisis/
dievaluasi. Pengambilan sampel tanah harus dengan cara yang benar, agar
penyusunan rekomendasi untuk lahan tersebut dapat dilakukan dengan tepat dan
akurat.
Langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut:
a. Tentukan spot/titik pengambilan sampel tanah dengan sistem diagonal,
sehingga di dalam satu area terdapat lima titik sampel. (Jika lokasi
pengambilan sampel merupakan area yang besar, dapat dibuat zonasi
terlebih dahulu. Titik pengambilan sampel pada masing-masing zona
dilakukan dengan sistem diagonal)

Batas area

Titik sampel

b. Pada spot/titik pengambilan sampel tanah, bersihkan permukaan tanah dari


tanaman, batu atau kerikil dan sampah.

c. Gali tanah sedalam lapisan olah (20 cm) menggunakan cangkul, garpu
tanah, sekop atau bor tanah.

d. Pada sisi/dinding bekas galian tersebut diambil sampel tanah seberat ± ½ kg


dengan menggunakan sekop kecil.

AMBIL SAMPEL
DISINI
e. Campur dan aduk sampel tanah yang sudah diambil. Masukkan ke dalam
kantong plastik dan beri label atau keterangan berupa:

Tanggal sampel; :
Lokasi sampel :
Alamat lokasi :

f. Sampel segera dikirimkan ke Laboratorium Tanah UPPTP – Dinas


Pertamanan dan Htan Kota, Jl Sirsak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

PRIORITAS LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL

Urutan prioritas lokasi pengambilan sampel tanah untuk dianalisis di Laboratorium Tanah
UPPTP:
1. Lahan taman/jalur hijau/hutan kota/makam yang akan dibangun/ditanami
2. Lahan taman/jalur hijau/ hutan kota/makam yang sudah ditanami tetapi kurang
subur
3. Lahan taman/jalur hijau/ hutan kota/makam area VIP
4. Lahan taman/jalur hijau/ hutan kota/makam lainnya.

Laboratorium Tanah
Unit Pengelola Pengembangan Tanaman Perkotaan
Dinas Pertamanan Dan Hutan Kota

Anda mungkin juga menyukai