Anda di halaman 1dari 12

Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN HAMA PADI


MENGGUNAKAN PHP

Erliza Septia Nagara, Rini Nurhayati


STMIKPringsewu Lampung
Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung
Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id
E-mail : erlizaseptianagara.ita@gmail, rininurhayati377@yahoo.com

ABSTRAK
Bidang pertanian merupakan aspek pokok dalam mata pencaharian sebagian besar masyarakat
Indonesia. Terdapat banyak tanaman pangan yang dikembangkan dan dibudidayakan di
Indonesia, salah satunya yaitu padi. Pada tanaman padi terdapat banyak hama yang
menyerang, sehingga apabila tidak dilakukan pengendalian dan penanggulangan yang tepat
dapat mengakibatkan penurunan produksi padi. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem
berbasis website yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam menentukan hama
tanaman padi. Perancangan aplikasi ini meliputi hal teknis seperti membuat database
baru dan gejala yang di timbulkan oleh hama. Aplikasi penentuan hama ini di bangun
menggunakan software PHP dengan database MySQL untuk mempermudah orang lain
guna pengembangan aplikasi pembelajaran ini agar menjadi lebih menarik. Dengan aplikasi
tersebut, diharapkan bisa bermanfaat untuk petani atau masyarakat lainnya sebagai
pengetahuan dan pembelajaran.

Kata Kunci :hama padi,PHP Hypertext Preprocessor, Sistem Pendukung Keputusan

1. PENDAHULUAN yang dimaksudkan untuk membantu petani


1.1 Latar Belakang dalam menentukan hama tanaman yang
menyerang padi supaya dapat dilakukan
Bidang pertanian merupakan aspek pokok penanggulangan yang tepat.
dalam mata pencaharian sebagian besar
masyarakat Indonesia.Terdapat banyak 1.2 Rumusan Masalah
tanaman pangan yang dikembangkan dan
dibudidayakan di Indonesia, salah satunya Berdasarkan latar belakang diatas, maka
yaitu padi.Padi mampu menghasilkan beras rumusan masalah yang didapat antara lain :
yang menjadi makanan pokok 1. Bagaimana rancangan sistem untuk
masyarakat.Keunggulan suatu varietas baru penentuan hama tanaman padi?
dapat dirasakan manfaatnya dalam
peningkatan mutu beras bila tersedia benih 2. Bagaimana membuat sistem berbasis
yang cukup untuk ditanam petani website yang menghasilkan sistem
(Nugraha,2007). Pada tanaman padi terdapat pendukung keputusan penentuan hama
banyak hama yang menyerang, sehingga tanaman padi?
apabila tidak dilakukan pengendalian dan 1.3 Batasan Masalah
penanggulangan yang tepat dapat
mengakibatkan penurunan produksi padi. Adapun batasan masalah dari permasalahan
Masih banyak para petani yang belum di atas antara lain :
memahami jenis-jenis hama yang dapat 1. Sistem hanya mencakup jenis tanaman
menyerang padi, pengetahuan tentang hama padi sebagai pembahasan.
padi dan penenggulangannya hanya didapat
dari pengalaman saja, sehingga diperlukan 2. Hanya ada satu hama yang
suatu system yang birisi mengenai hama teridentifikasi.
yang menyerang padi berdasarkan gejalanya.
Dirancang suatu sistem berbasis website

1
3. Sistem ini dapat diakses oleh dua user Penduduk Indonesia. Umumnya beras
yaitu admin dan pemakai. berwarna putih, walaupun ada juga beras
yang berwarna merah. Padi yang termasuk
1.4 Tujuan Penelitian keluarga rumput-rumputan ini ditanam dari
bijinya secara langsung atau melalui
Adapun maksud dan tujuan dalam persemaian dahulu.
pembuatan Rancangan Penentuan Hama
Tanaman Berbasis Web adalah sebagai 2.2 Hama Tanaman Padi
berikut : Hama tanaman yang dapat menyerang
1. Memberi pengetahuan yang lebih luas tanaman padi, antara lain :
mengenai hama yang dapat menyerang 1. Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens)
tanaman padi. dan wereng padi berpunggung putih
(Sogatella furcifera).
2. Membantu menendeteksi hama tanaman Merusak dengan cara mengisap cairan
padi. batang padi. Saat ini hama wereng paling
ditakuti oleh petani di Indonesia. Wereng
3. Mempermudah petani padi dalam ini dapat menularkan virus.Gejala-
melakukan pengendalian setelah gejalanya, yaitu tanaman padi menjadi
mengetahui adanya hama yang kuning dan mengering, sekelompok
teridentifikasi. tnaman seperti terbakar, tanaman yang
tidak mengering menjadi
1.5 Manfaat Penelitian kerdil.Pengendalian yang dapat
dilakukan yaitu, bertanam padi serempak,
Kegunaan yang dapat dihasilkan dari hasil
menggunakan varitas tahan wereng
penelitian ini adalah:
seperti IR 36, 48, IR 64, Cimanuk, Progo
1. Menyediakan aplikasi berbasis web dsb, membersihkan lingkungan, melepas
untuk penentuan hama tanaman padi musuh alami seperti laba-laba, kepinding
secara cepat dan tepat. dan kumbang lebah, penyemportan
insektisida Applaud 10 WP, Applaud 400
2. Aplikasi berbasis web ini dapat diakses FW atau Applaud 100 EC.
untuk semua kalangan mulai dari petani, 2. Wereng padi hijau (Nephotettix apicalis
atau masyarakat umum lainnya sebagai dan N. impicticep).
pengetahuan dan pembelajaran.
Merusak dengan cara mengisap cairan
2. TINJAUAN PUSTAKA daun. Gejalanya, yaitu di tempat bekas
2.1 Tanaman Padi hisapan akan tumbuh cendawan gejala,
Dalam bahasa latin, padi disebut dengan daun tanaman kering dan mati, Tanaman
"Oryza sativa", Tanaman ini merupakan ada yang menjadi kerdil, bagian pucuk
tanaman yang berbatang basah, dengan berwarna kuning hingga kuning
tinggiantara 50cm- 1,5m. Batangnya tegak, kecoklatan, Malai yang dihasilkan kecil.
lunak,beruas, berongga,kasar dan berwarna Pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu
hijau.Padi mempunyai daun tunggal bertanam padi serempak, menggunakan
berbentuk pita yang panjangnya15-30 cm. varitas tahan wereng seperti IR 36, 48, IR
Ujungnya runcing, tepinya rata, 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan
berpelepah,pertulangan sejajar, dan lingkungan, melepas musuh alami seperti
berwarna hijau. Buahnya keras dan terjurai laba-laba, kepinding dan kumbang lebah,
pada tangkai .Setelah tua, warna hijau akan penyemportan insektisida Applaud 10
menjadi kuning.Bijinya keras, berbentuk WP, Applaud 400 FW atau Applaud 100
bulattelur, ada yang berwarna putih atau EC.
merah. Butir-butir padi yang sudah lepas
dari tangkainya disebut gabah, dan yang 3. Walang sangit (Leptocoriza acuta)
sudah dibuang kulit luarnya disebut beras.
Bila beras ini dimasak, maka namanya Menyerang buah padi yang masak susu.
menjadi nasi, yang merupakan bahan Gejalanya, yaitu menyebabkan buah
makanan utama bagi sebagian besar hampa atau berkualitas rendah seperti

2
berkerut, berwarna coklat dan tidak enak, padi yang roboh pada petak sawah, pada
pada daun terdapat bercak bekas isapan serangan hebat ditengah petak tidak ada
dan buah padi berbintik-bintik tanaman.Pengendalian yang dapat
hitam.Pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu pergiliran tanaman,
dilakukan, yaitu bertanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh
peningkatan kebersihan, mengumpulkan alami seperti ular dan burung hantu,
dan memunahkan telur, melepas musuh penggunaan pestisida dengan tepat,
alami seperti jangkrik, menyemprotkan intensif dan teratur, memberikan umpan
insektisida Bassa 50 EC, Dharmabas 500 beracun seperti seng fosfat yang
EC, Dharmacin 50 WP, Kiltop 50 EC. dicampur dengan jagung atau beras.

4. Kepik hijau (Nezara viridula) 7. Burung (manyar Palceus manyar, gelatik


Pada aryzyvora, pipit Lonchura
Menyerang batang dan buah padi. lencogastroides, peking L. puntulata,
Gejalanya, yaitu pada batang tanaman bondol hitam L. ferraginosa dan bondol
terdapat bekas tusukan, buah padi yang putih L. ferramaya).
diserang memiliki noda bekas isapan dan Gejala yang dapat terlihat, yaitu
pertumbuhan tanaman terganggu. Menyerang padi menjelang panen,
Pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu tangkai buah patah, biji
mengumpulkan dan memusnahkan telur- berserakan.Pengendalian yang dapat
telurnya, penyemprotan insektisida dilakukan, yaitu Mengusir dengan bunyi-
Curacron 250 ULV, Dimilin 25 WP, bunyian atau orang-orangan.
Larvin 75 WP.
8. Keong Mas (Pomacea Caniliculata)
5. Penggerek batang padi putih (Tryporhyza
innotata), kuning (T. incertulas), bergaris Keong mas memakan tanaman padi muda
(Chilo supressalis) dan merah jambu yang baru ditanam serta dapat
(Sesamia inferens). menghancurkan tanaman pada saat
pertumbuhan awal. Serangan keong mas
Dapat menimbulkan kerugian yang parah dapat mengakibatkan
besar.Menyerang batang. Gejalanya, tanaman padi yang baru di tanam habis
yaitu pucuk tanaman layu, kering total. Saat-saat penting untuk
berwarna kemerahan dan mudah dicabut, mengendalikan keong mas adalah pada
daun mengering dan seluruh batang 10 hari pertama untuk padi tanam pindah
kering. Kerusakan pada tanaman muda dan sebelum tanaman berumur 21 hari
disebut hama “sundep” dan pada tanaman pada sistem tabela (tanam benih secara
bunting (pengisian biji) disebut “beluk”. langsung). Setelah umur tersebut, tingkat
Pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu pertumbuhan tanaman biasanya lebih
menggunakan varitas tahan, tinggi daripada tingkat kerusakan akibat
meningkatkan kebersihan lingkungan, keong.Pengendalian yang dapat
menggenangi sawah selama 15 hari dilakukan, yaitu Memasang pagar plastik,
setelah panen agar kepompong mati, Menanam bibit berumur tua untuk IR 64
membakar jerami, menggunakan : 25 hari ; Cisadane : 30 hari ( menanam
insektisida Curaterr 3G, Dharmafur 3G, bibit terlalu tua jumlah anakan sedikit),
Furadan 3G, Karphos 25 EC, Opetrofur Menanam bibit 3-7 tunas per rumpun
3G, Tomafur 3G. (terlalu banyak tunas per rumpun
pemborosan benih), Memasang saringan
6. Hama tikus (Rattus argentiventer) di saluran irigasi, Menancapkan bambu
Tanaman padi akan mengalami untuk bertelur (setelah terkumpul
kerusakan parah apabila terserang oleh dimusnahkan), Membuat parit agar keong
hama tikus dan menyebabkan penurunan mas berkumpul, Memasukkan bebek
produksi padi yang cukup besar. kesawah setelah umur padi mencapai 35
Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan hari, Menaburkan daun kencur di lokasi
buah.Gejalanya, yaitu adanya tanaman yg terserang keong mas, Memungut
Keoang Mas.

3
3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang
sedemikianrupa sehingga dapat
2.3 Sistem Pendukung Keputusan digunakan/dioperasikan dengan mudah.
4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang
Menurut Daihani(2001),”Sistem pendukung dengan menekankan pada aspek
keputusan adalah suatu sistem informasi fleksibilitas serta kemampuan adaptasi
spesifik yang ditujukan untuk membantu yang tinggi.
manajemen dalam mengambil keputusan.”
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / 2.3.2 Komponen Sistem Pendukung
Decision Support Sistem (DSS) pertama kali Keputusan
diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Komponen dalam sistem pendukung
Michael S. Scott Morton dengan istilah keputusan, antara lain :
Management Decision Sistem 1. Subsistem pengelolaan data (database)
(Sprague,1982).Sistem tersebut adalah suatu komponen SPK yang berguna sebagai
sistem yang berbasis komputer yang penyedia data bagi sistem.
ditujukan untuk membantu pengambil 2. Subsistem pengelolaan model
keputusan dengan memanfaatkan data dan (modelbase)
model tertentu untuk memecahkan berbagai Keunikan dari SPK adalah
persoalan yang tidak terstruktur. kemampuannya dalam mengintegrasikan
data dengan model-model
Sistem penunjang keputusan merupakan keputusan.Model adalah suatu tiruan dari
system berbasis komputer yang diharapkan alam nyata.
dapat membantumenyelesaikan masalah- 3. Subsistem pengelolaan dialog
masalah yang komplek yangtidak terstruktur (userinterface)
maupun yang semi terstruktur.Sistem Melalui subsistem dialog, sistem
Penunjang Keputusan merupakan perpaduan diimplementasikan sehingga pengguna
antara keahlian manusia dan juga dapat berkomunikasi dengan sistem yang
komputer.Dengan kemampuan yang dibuat.
dimiliki, sistem penunjang keputusan
diharapkan dapat membantu dalam 2.4 PHP
pengambilan keputusan baik untuk masalah 2.4.1 Pengertian PHP
semi terstruktur maupun tidak terstruktur PHP adalah singkatan dari "PHP:
(Turban,2001). Hypertext Preprocessor", yang merupakan
sebuah bahasa scripting yang terpasang pada
2.3.1 Karakteristik sistem pendukung HTML. Agus Bahtiar (2008:17)
keputusan mengatakan, “PHP adalah sebuah bahasa
pemrograman yang didesain agar dapat
Karakteristik dalam sistem pendukung disisipkan dengan mudah ke halaman
keputusan, antara lain : HTML.” Sebagian besar sintaks mirip
dengan bahasa C, Java dan Perl,
1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang ditambah beberapa fungsi PHP yang
untuk membantu pengambil keputusan spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa
dalam memecahkan masalah yang ini adalah untuk memungkinkan perancang
sifatnya semi terstruktur ataupun tidak web menulis halaman web dinamis dengan
terstruktur dengan menambahkan cepat.
kebijaksanaan manusia dan informasi
komputerisasi. 2.4.2 Hubungan PHP dengan HTML
2. Dalam proses pengolahannya, sistem Halaman web biasanya disusun dari
pendukung keputusan kode-kode html yang disimpan dalam
mengkombinasikan penggunaan model- sebuah file berekstensi .html. File html ini
model analisis dengan teknik pemasukan dikirimkan oleh server (atau file) ke
data konvensional serta fungsi-fungsi browser, kemudian browser
pencari / interogasi informasi. menerjemahkan kode-kode tersebut
sehingga menghasilkan suatu tampilan yang
indah.Lain halnya dengan program php,

4
program ini harus diterjemahkan oleh membuat MySQL tersedia sebagai
web-server sehingga menghasilkan kode perangkat lunak gratis dibawah lisensi
html yang dikirim ke browser agar dapat GNU General Public License (GPL), tetapi
ditampilkan. Program ini dapat berdiri mereka juga menjual dibawah lisensi
sendiri ataupun disisipkan di antara kode- komersial untuk kasus dimana
kode html sehingga dapat langsung penggunaannya tidak cocok dengan
ditampilkan bersama dengan kode-kode penggunaan GPL.
html tersebut. Program php dapat
ditambahkan dengan mengapit program Keunggulan MySQL antara lain:
tersebut di antara tanda <? dan ?>. Tanda- 1. MySQL merupakan program yang
tanda tersebut biasanya disebut tanda untuk multi-threaded, sehingga dapat dipasang
escaping (kabur) dari kode html. File html pada server yang memiliki multi-CPU.
yang telah dibubuhi program php harus 2. Didukung program-program umum
diganti ekstensi-nya menjadi .php3 atau seperti C, C++, Java,Perl, PHP, Python,
.php. TCL APIs dls.
3. Bekerja pada berbagai platform. (tersedia
2.4.3 Kelebihan PHP berbagai versi untuk berbagai sistem
Kelebihan PHP dari pemrograman lainnya operasi).
adalah: 4. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sehingga memudahkan konfigurasi
sebuah bahasa script yang tidak sistem database.
melakukan sebuah kompilasi dalam 5. Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik
penggunaanya. dengan verifikasi host.
2. Web Server yang mendukung PHP 6. Mendukung ODBC untuk sistem operasi
dapat ditemukan dimana - mana dari Microsoft Windows.
mulai IIS sampai dengan apache, dengan 7. Mendukung record yang memiliki kolom
konfigurasi yang relatif mudah. dengan panjangtetap atau panjang
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, bervariasi. dan masih banyak keunggulan
karena banyaknya milis - milis dan lainnya.
developer yang siap membantu dalam 8. MySQL merupakan software yang
pengembangan. free, dan bisa di download di
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah www.mysql.com. Sedangkan software
bahasa scriptingyang paling mudah database lainnya seperti ORACLE
karena referensi yang banyak. merupakan software yang harus di beli.
5. PHP adalah bahasa open source yang 9. MySQL dan PHP saling terintegrasi.
dapat digunakan diberbagai mesin Maksudnya adalahpembuatan database
(linux, unix, windows) dan dapat dengan menggunakan sintak PHP
dijalankan secara runtime melalui dapat di buat. Sedangkan input yang
console serta juga dapat menjalankan di masukkan melalui aplikasi web yang
perintah-perintah sistem. menggunakan script server-side seperti
PHP dapat langsung dimasukkan ke
2.5 MySQL database MySQL yang ada di server dan
MySQL adalah sebuah server database tentunya web tersebut berada di sebuah
SQL multiuser dan multithreaded. SQL web server.
sendiri adalah salah satu bahasa database
yang paling populer di dunia. Implementasi 2.6 Macromedia Dreamweaver 8
program server database ini adalah program Macromedia Dreamweaver 8 merupakan
daemon 'mysqld' dan beberapa program lain sebuah HTML editorprofesional untuk
serta beberapa pustaka. MySQL adalah mendesain web secara visual dan mengelola
sebuah perangkat lunak sistem manajemen situs atauhalaman web. Pada Dreamweaver
basis data SQL (bahasa Inggris: database 8, terdapat beberapa kemampuan
management system) atau DBMS yang bukanhanya sebagai softwareuntuk
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 mendesain websaja tetapi juga
juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB untukmenyunting kode serta pembuatan
aplikasi Webdengan menggunakanberbagai

5
bahasa pemrograman Web, antara lain: JSP, dipelajari dari buku-buku referensi dan
PHP, ASP danColdFusion. artikel.

2.7 XAMPP
XAMPP merupakan tool yang menyediakan 3.2 Model Perancangan
paket perangkat lunak ke dalam satu buah Metode yang digunakan untuk perancangan
paket.Dengan menginstall XAMPP maka sistem penentuan hama padi ini yaitu
tidak perlu lagi melakukan instalasi dan Waterfall. Metode waterfall adalah suatu
konfigurasi web server Apache, PHP dan proses pengembangan perangkat lunak
MySQL secara manual. XAMPP akan berurutan, dimana kemajuan dipandang terus
menginstalasi dan mengkonfigurasikannya mengalir kebawah seperti air terjun,
secara otomatis untuk pengguna atau auto melewati fase-fase perencanaan, pemodelan,
konfigurasi. implementasi dan pengujian.
Dalam pengembangannya metode waterfall
3. METODE PENELITIAN memiliki beberapa tahapan yang runtut,
Tahap-tahap yang dilakukan antara lain :
dalammengerjakan jurnal ini adalah 1. Requirement (analisis kebutuhan)
sebagaiberikut: Requirement merupakan analisa terhadap
3.1 Pengumpulan Data kebutuhan system. Pengumpulan data dalam
1. Wawancara (Interview) tahap ini dengan melakukan wawancara dan
studi pustaka untuk menggali informasi
Wawancara merupakan teknik pengumpulan sebanyak-banyaknya, tahapan ini akan
data yang dilakukan melalui tatap muka dan menghasilkan dokumen, dokumen inilah
tanya jawab langsung antara pengumpul data yang akan menjadi acuan untuk analisis
maupun peneliti terhadap nara sumber atau sistem.
sumber data. Data dikumpulkan dan 2. Design system (Desain sistem)
informasi digalih dengan mengajukan Proses desain akan menterjemahkan syarat
pertanyaan secara lisan pada petani, kebutuhan kesebuah perancangan perangkat
meminta penjelasan dan jawaban dari lunakyang dapat diperkirakan sebelum
pertanyaan yang diberikan serta membuat dibuat koding.
catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan 3. Coding & Testing
petani. Coding merupakan penerjemahan desain
dalam bahasa yang bias dikenali oleh
Pedoman wawancara yang dilakukan adalah computer. Tahapan inilah yang merupakan
bentuk “Semi Struktur”. Mula-mula tahapan secara nyata dalam mengerjakan
menanyakan serentetan pertanyaan, suatu sistem. Setelah pengkodean selesai
kemudian satu per satu diperdalam dengan maka akan dilakukan testing terhadap sistem
meminta keterangan lebih lanjut. yang telah dibuat, tujuannya untuk
2. Pustaka menemukan kesalahan-kesalahan terhadap
Metode yang dilakukakan dengan sistem tersebut dan kemudian bisa
mempelajari dan membaca literature- diperbaiki.
literatur yang ada hubungannya dengan 4. Penerapan program
permasalahan yang menjadi obyek Setelah melakukan analisa, desain, dan
penelitian.mengatakan, “Studi kepustakaan pengkodean maka sistem sudah jadi.
adalah teknik pengumpulan data dengan 5. Pemeliharaan
mengadakan studi penelaahan terhadap Perangkat lunak pasti akan mengalami
buku-buku, literature-literatur, catatan- perubahan, perubahan tersebut bias karena
catatan, dan laporan-laporan yang ada mengalami kesalahan, karena perangkat
hubungannyadengan masalah yang lunak harus menyesuaikan dengan
dipecahkan.” lingkungan (peripheral atau sistem operasi
Data dan informasi mengenai sistem baru), atau karena pelanggan membutuhkan
pendukung keputusan penentuan hama padi perkembangan yang fungsional.

6
3.3 Analisis Data  C6= Malai (diberi nilai: 1 = malai
Analisis data untuk penentuan hama padi besar, 2 =malai kecil)
menggunakan metode Simple Additive
Weighting (SAW). Konsep dasar metode 2. Menentukan rating kecocokan setiap
SAW adalah mencari penjumlahan alternatif pada setiap kriteria.
terbobot dari rating kinerja pada setiap Pengambil keputusan memberikan bobot
alternatif dari semua atribut. Metode SAW untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1 =
membutuhkan proses 27%; C2 = 22%; C3 = 22%; C4 = 8%; C5 =
normalisasi matriks keputusan (X) ke 8%; C6 = 13%.
suatu skala yang dapat diperbandingkan
dengan semua rating alternatif yang ada Ada delapan hama yang menjadi kandidat
Diberikan persamaan sebagai berikut : (alternatif) , yaitu:
 A1 = Wereng coklat
rij =  A2 = Jika j atribut keuntungan
Weren
Atau g hijau
 A3 = Walang sangit
rij= Jika j atribut biaya  A4 = Kepik hijau
 A5 = Penggerek batang
 A6 = Tikus
 A7 = Burung rij
Dimana rij adalah rating kinerja
 A8= Keong mas
ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut
Tabel nilai alternative disetiap kriteria:
Cj ; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai Kriteria
preferensi untuk setiap alternatif (Vi) Alternatif
C1 C2 C3 C4 C5 C6
diberikan sebagai berikut: Wereng 2 3 3 1 1 1
coklat
Vi = ∑ j.rij Wereng hijau 3 1 3 1 2 2
Walang 2 1 3 3 1 1
Vi= nilai prefensi. sangit
Wj= bobot rangking. Kepik Hijau 2 3 3 1 1 1
rij= rating kinerja ternormalisasi. Penggerek 2 3 1 1 3 1
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan batang
bahwa alternatif Ai lebih terpilih. Tikus 2 3 1 3 1 1
Burung 2 1 1 3 1 1
Keong mas 2 3 3 1 1 1
Langkah-langkah dari metode SAW adalah:
1. Menentukan kriteria-kriteria yang
3. Membuat matriks
akan dijadikan acuan dalam
keputusan.berdasarkan kriteria (C),
pengambilan keputusan, yaitu C.
kemudian melakukan normalisasi matriks
Ada empat kriteria yang digunakan untuk
berdasarkan persamaan yang disesuaikan
melakukan penilaian, yaitu:
dengan jenis atribut (atribut keuntungan
 C1= Proses tumbuh (diberi nilai: 1 =
ataupun atribut biaya)
baik,2 = kurang baik, 3 = Kerdil)
sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
 C2= Kerusakan pada batang (diberi
 Normalisasi :
nilai: 1 = tidak ada, 2 =sedang,
3=parah) = 0,7
 C3= Kerusakan pada daun (diberi =1
nilai: 1 = tidak ada, 2 =sedang,
=1
3=parah)
 C4= Kerusakan pada buah (diberi Dst
nilai: 1 = tidak ada, 2 =sedang,
3=parah)
 C5= Kerusakan pada pucuk (diberi
nilai: 1 = tidak ada, 2 =sedang,
3=parah)

7
 Hasil normalisasi: Tahap selanjutnya penyusunan basis data
yang merupakan suatu media penyimpanan
yang 0,7 1 1 0,3 0,3 0,5
digu 1 0,3 1 0,3 0,7 1
naka 0,7 0,3 1 1 0,3 0,5
R= 0,7 1 1 0,3 0,3 0,5
n
untu 0,7 1 0,3 0,3 1 0,5
k 0,7 1 0,3 1 0,3 0,5
0,7 0,3 0,3 1 0,3 0,5
men
0,7 1 1 0,3 0,3 0,5
yimp
4. Hasil akhir diperoleh dari proses. an data-data penunjang sebagai inputan
perankingan yaitu penjumlahan dari sistem dan kemudian diolah menjadi data
perkalian matriks ternormalisasi R dengan output sistem. Basis Data yang dibuat
vector bobot sehingga diperoleh nilai menggunakan MySQL.
terbesar yang dipilih sebagai alternatif
terbaik (A) sebagai solusi.
 Proses perangkingan dengan
menggunakan bobot yang telah diberikan 4.1.2 Gambaran Sistem
oleh pengambil keputusan: Aplikasi sistem pendukung keputusan
w = [0,27; 0,22; 0,22; 0,8; 0,8; 0,13] penentuan hama padi yang berbasis web,
 Hasil yang diperoleh adalah sebagai merupakan suatu aplikasi yang dirancang
berikut: untuk membantu pengambilan keputusan
V1=(0,22)(0,7)+(0,22)(1)+(0,22)(1)+(0,8)+(0,3) dalam penentuan hama tanaman padi dan
+(0,8)(0,3)+(0,13)(0,5) = 1,174 memberikan solusi pengendaliannya.
V2=(0,27)(1)+(0,22)(3)+(0,22)(1)+(0,8)(0,3) Sistem ini dapat memudahkan bagi user
+(0,8)(0,7)+(0,13)(1) = 1,486 untuk mengetahui dan mengerti tentang
V3=(0,27)(0,7)+(0,22)(3)+(0,22)(1)+(0,8)(0,1) penentuan hama yang tepat pada tanaman
+(0,8)(0,3)+(0,13)(0,5) = 1,545 padi.
V4=(0,27)(0,7)+(0,22)(1)+(0,22)(1)+(0,8)(0,3)
Varietas Keputusan
+(0,8)(0,3)+(0,13)(0,5) = 1,174
&Umur
V5=(0,27)(0,7)+(0,22)(1)+(0,22)(0,3)+(0,8)(0,3)
+(0,8)(1)+(0,13)(0,5) = 1,58
input output
V6=(0,27)(0,7)+(0,22)(1)+(0,22)(0,3)+(0,8)(1) SPK
+(0,8)(0,3)+(0,13)(0,5) = 1,58
V7=(0,27)(0,7)+(0,22)(0,3)+(0,22)(0,3)+(0,8)(1) Gejala Pengendalian
+(0,8)(0,3)+(0,13)(0,5) = 1,426
V8=(0,27)(0,7)+(0,22)(1)+(0,22)(1)+(0,8)(0,3)
+(0,8)(0,3)+(0,13)(0,5) = 1,174 Gambar1. Perancangan sistem
Nilai terbesar ada pada V5 dan V6 sehingga
alternatif A5 dan A6 adalah alternatif yang 4.1.3 Kebutuhan Hardware dan Software
terpilih sebagai alternatif terbaik. Kebutuhan Hardware
Processor : Intel Centrino 1,66 GHz
4. PERANCANGAN Memory : 256 MB
DANIMPLEMENTASI Hardisk : 80 GB
4.1 Perancangan Sistem VGA : 512 MB
Perancangan sistem ini terdiri atas Monitor : LG 15''
beberapa tahap antara lain:
4.1.1 Perancangan Data Kebutuhan Software
Data berupa data tentang berbagai jenis OS Windows XP : License
hama beserta gejala dan pengendaliannya Xampp : Freeware
yang dapat menyerang tanaman padi. Data Macromedia Dreamweaver 8: License
tersebut merupakan data awal sebagai Adobe Photoshop CS2 :License
inputan dari sistem sebelum diproses MySQL :Freeware
menjadi data output.
4.1.4 Aliran Informasi
1. DFD Level 0

8
Pada DFD level 1 proses-proses yang terjadi
konfirmasi_login adalah :
Info_gejala
Data_fakta_gejala Info_keputusan • Proses login, untuk dapat masuk ke dalam
sistem admin harus memasukkan username
dan passwordnya. Bila status diterima atau
SPK
User Penentuan Admin benar maka admin dapat masuk ke sistem,
Hama Padi tapi jika tidak maka sistem akan
memberikan pesan kesalahan dan admin
Data_Login
harus mengulang kembali.
Data_hasil_keputusan Data_Gejala • Proses Kelola Data Gejala, adlah
Data_Keputusan proses yang digunakan untuk menangani
pengelolaan data gejala yang akan disimpan
Gambar 2.DVD Level 0
pada tabel gejala.
• Proses Kelola Data Solusi, adalah
 Proses
proses yang digunakan untuk menangani
DFD level 0 ini menggambarkan sistem
pengelolaan data solusi pada tabel solusi.
secara garis besar yang memperlihatkan
• Proses keputusan, adalah proses untuk
masukan, proses dan keluaran dari sistem
menangani pengelolaan keputusan terhadap
yang akan dirancang. Pada sistem ini
user yang menginputkan gejala dari
terdapat dua entitas eksternal yaitu user
tanaman, dimana user akan mendapatkan
dan admin. Admin mempunyai
hasil berupa nama hama dan bagaimana
kewenangan untuk melakukan pengelolaan
pengendaliannya.
data dengan terlebih dahulu melakukan
proses login yaitu memasukkan user name 3. DFD Level 2
dan password, sedangkan user hanya bisa
menggunakan sistem ini untuk berkonsultasi
dan tidak mempunyai hak untuk melakukan User
pengolahan data, sistem akan mengeluarkan Data_fakta_gejala
hasilberupa keputusan beserta
Data_hasil_keputusan
pengendaliannya.

2. DFD Level 1 4.1


Pengumpulan
fakta gejala 4.2
Pembuatan
kesimpulan

Data_fakta_gejala

Data fakta
Gejala data_solusi

data solusi data_gejala

data gejala hama

Gambar 4.DFD Level 2 Proses keputusan


Proses

• Proses pengumpulan fakta gejala, yaitu


proses dimana pengguna akan
memasukkan gejala-gejala kemudian sistem
akan menyimpan data gejala.
• Proses pembuatan kesimpulan, adalah
Gambar 3. DVD level 1 proses dimana gejala-gejala yang
dimasukkan oleh pengguna akan diolah
berdasarkan basis aturan yang berlaku,
 Proses

9
dan dibandingkan dengan data yang
terdapat pada tabel gejala dan tabel
solusi.

4. ERD (Entity Relationship Diagram)

Gambar 7. Halaman utama admin

4.2.3 Halaman Tambah Gejala


Halaman ini akan ditampilkan bila admin
memilih menu tambah gejala. Pada
halaman ini terdapat beberapa isian
antara lain pengisian id gejala, pengisian
nama hama, proses tumbuh, daun, batang,
Gamabar 5.ERD bunga dan buah.
Skema tabel:
Admin (username, password, nama)
Padi(varietas, umur)
Gejala(id_gejala, jenis_gejala)
Kesimpulan(id_hasil,nama_hama,pengenda
lian)

4.2 Implementasi dan Pembahasan


4.2.1 Halaman Utama
Halaman index.php merupakan halaman Gambar 8. Halaman tambah gejala
utama bagi user biasa maupun admin,
halaman ini ditampilkan pertama kali pada 4.2.4 Halaman Tambah Solusi
saat sistem pendukung keputusan dijalankan. Halaman ini akan ditampilkan bila admin
Dalam halaman ini terdapat menu login memilih menu tambah solusi. Pada halaman
yang hanya digunakan oleh admin dengan ini terdapat beberapa isian antara lain
mengsiskan username dan password. pengisian id_hasil, akibat dari hama, solusi
atau pengendalian.

Gambar 6. Halaman utama


Gambar 9. Halaman tambah solusi
4.2.2 Halaman Utama Admin
4.2.5 Halaman SPK
Apabila admin berhasil melakukkan login
Halaman ini digunakan untuk pengisian
maka akan ditampilkan halaman utama
identitas atau keterangan dari tanaman
admin. Halaman ini digunakan untuk
padi. Terdapat pengisian varietas tanaman
menampilkan keterangan menu-menu
dan umur tanaman.
yang dapat digunakan untuk melakukan
pengelolaan data.

10
Gambar 10. Halaman SPK Gambar 13. Halaman penentuan

4.2.6 Halaman Pengisian Gejala 4.3 Pembahasan


Pada halaman ini user hanya memberi Pengembangan sistem pendukung keputusan
tanda ceklis pada tempat yang sudah penentuan hama pada tanaman padi secara
disediakan sesuai dengan gejala yang keseluruhan dapat berjalan dengan baik.
dialami tanaman Pada sisi admin proses pengelolaan data
padi tersebut. yang meliputi penambahan data gejala dan
penambahan data solusi berjalan dengan
baik. Pada sisi user, user dapat melakukan
penentuan hama dengan penelusuran data
gejala yang di masukan,
sehingga user dapat mengetahui hama apa
yang menyerang tanaman padi berikut
dengan solusi atau pengendaliannya.

5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Aplikasi SPK untuk penentuan hama
padi dapat mempermudah user dalam
menemukan hama yang menyerang padi
Gambar 11. Halaman pengisian gejala dan menemukan pengendalian atau
penanggulangannya.
4.2.7 Halaman Untuk Menampilkan 2. Tidak bisa dipungkiri bahwa sistem ini
Semua Inputan User belum bersifat obyektif karena input
Halaman ini untuk menampilkan kembali manusia masih berperan besar, namun
data-data yang telah di inputkan oleh user diharapkan dengan adanya sistem ini
yang selanjutnya akan diproses. akan membantu dalam penentuan hama
tanaman padi.

5.2 Saran
1. Perlu adanya penambahan data untuk
jenis hama beserta gejalanya sehingga
informasi yang dimiliki akan semakin
luas.
2. Pada sistem admin, jika terjadi
penambahan data yang lebih kompleks,
Gambar 12.Halaman inputan user admin haruslah mendesain database
yang lebih fleksibel sehingga mampu
4.2.8 Halaman Penentuan memudahkan admin dalam melakukan
Halaman ini merupakan halaman hasil manajemen sistem.
penentuan hama padi yang akan dilengkapi
dengan solusi atau pengendaliannya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Agus Bahtiar.(2008:17).Pengertian PHP.
Dadan Umar Daihani, 2001, Sistem
Pendukung Keputusan, Penerbit Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Nugraha, U.S.,S. Wahyuni, M.Y.Samaullah,
dan A.Ruskandar.(2007). Pembenihan
di Indonesia. Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi.
Sprague.(1982).Sistem Pendukung
Keputusan.
Turban, E, Aronson, EJ, and Liang. 2001.
Ting Peng,Decision Support System
and Intelligent System.6th Edition.
Upper Saddle River: Prentice-Hall.

12

Anda mungkin juga menyukai