Anda di halaman 1dari 22

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki daerah pertanian yang luas.

Hasil pertanian menjadi salah satu sektor dapat mengembangkan perekonomian

masyarakat. Sayuran merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam oleh

para petani di Indonesia, walaupun bukan kebutuhan pokok namun sayuran sering

digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Rendahnya produktivitas tanaman sayuran sering disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan tentang cara penanggulangan hama dan penyakit yang biasa menyerang

tanaman sayuran. Pengetahuan petani sayuran tentang jenis penyakit serta cara

penanggulangan tanaman sayuran yang terserang penyakit atau hama masih sangat

kurang. Banyak petani sayuran yang mengeluhkan sulitnya menanam sayuran

disebabkan serangan hama dan penyakit sehingga menyebabkan menurunnya jumlah

hasil panen. Sering kali petani melakukan penyemprotan agar tanaman terhindar

dari hama dan penyakit namun sudah terlambat

Sebenarnya setiap penyakit tanaman sayuran tersebut sebelum mencapai tahap

yang parah dan meluas umumnya menunjukkan gejala-gejala penyakit yang diderita

tetapi masih dalam tahap yang ringan dan masih sedikit. Namun petani sering

mengabaikan hal ini karena ketidaktahuan dan menganggap gejala tersebut sudah

biasa terjadi pada masa tanam, sampai suatu saat timbul gejala yang lebih parah dan

meluas, sehingga sudah terlambat untuk ditanggulangi.


Pelaksanaan diagnosa terhadap hama dan penyakit pada tanaman sayuran

harusd ilakukan secepat dan seakurat mungkin, karena hama dan penyakit pada tanam

an tersebut dapat dengan cepat menyebar serta menyerang keseluruhan lahan

pertanian. Dalam hal ini seorang pakar sangat dibutuhkan untuk mendiagnosa dan

memutuskan jenis hama dan penyakit serta cara penanggulangan guna mendapatkan

solusi terbaik. Namun keterbatasan jumlah pakar terkadang menjadi kendala bagi

para petani, sehingga sistem pakar dihadirkan sebagai alternatif kedua dalam

memecahkan permasalahan setelah seorang pakar (Farida, 2019).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui hama-hama yang

menyerang tanaman kacang panjang mulai dari benih sampai hama yang menyerang,

praktikum ini juga menjadi bukti hasil laporan akhir..

2
BAB II. METODE PRAKTIKUM

2.1 Tempat Dan Waktu

Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman dilaksanakan di Lahan Kebun

Akademik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu. Praktikum

dilaksanakan pada sore setiap hari Sabtu Mulai pada tanggal 10 September 2022

sampai dengan tanggal 30 November 2022 Pada Pukul 16.00 sampai selesai.

2.2 Alat Dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Dasar-Dasar Perlindungan

Tanaman yaitu: cangkul sekop, dan sube.

Bahan yang digunalan dalam praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman

yaitu: patok, tali rafia, paku tindis, lem tikus, map snelhecter, gelas pop aice, dan

deterjen.

2.3 Cara Kerja

Pertama yang dilakukan memasang patokdan map snelhecter kemudian tempelkan

lem tikus ke map snelhecter lalu diratakan dengan kayu agar serangga yang

menyerang tanaman kacang panjang bisa melekat pada map snelhecter yang di taruh

lem tikus.kemudia gali tanah untuk memasang botol popo ice sebanyak 4 gelas dan

ditutupi dengan sterofom dan masukan air dan tambahkan deterjen agar serangga

tertarik.

3
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengamatan Serangga

Hasil Tanaman Kacang Panjang


HST:
No. Hari/Tanggal Ordo Nama Jumlah Gambar Peran
Serangga/
Nama
Ilmiah
1. 15/10/2022 Diptera - Lalat kacang 5 Menyerang
(Ophiomyapha tanaman
seoli Tryon) sebagi
penghisap
- Kutu daun
(Myzus banyak Menyerang
persicae) tanaman
menghisap
daun
15/10/2022 Hemiptera -Kepik hijau Menyerang
2. ( Nezura viridula tanaman
) 1 menghisap
polong
- Kumbang 1
koksi
(Coccinella Musuh
transversalis alami
))
3. 15/10/2022 Orthoptera
- Belalang 1 Menyerang
padi tanam dan
( Locust memakan
a daun
migrator
ia)

4
Pembahahan:

Berdasarkan hasil pengamatan serangga yang ada pada tamanam kacang


panjang( Vigna unguiculata sesquipedalis L) yang telah kami amati, serangga-
serangga yang yang menempel pada yelloe trap dan serangga pada tanaman kacang
panjanag diantaranya: Lalat kacang( Ophiomyaphaseoli Tryon), kutu daun(Myzus
persicae), Kepik hijau (Nezura Viridula ), Belalang padi (Locusta migratoria),
Kumbang koksi (Charidotella sexpuaclata).

Kutu daun (Myzus persicae) merupakan hama yang sering menyerang


tanaman budidaya. Dampak yang ditimbulkan yaitu kerusakan langsung maupun
tidak langsung. Kerusakan langsung yaitu aphid memakan cairan pada tanaman
sehingga menimbulkan klorosis, nekrosis, vein banding, kerdil, polong yang tidak
maksimal, atau bahkan kematian. Sedangkan kerusakan tidak langsung adalah aphid
berperan sebagai serangga vektor virus (Indiati, 2021).
Lalat kacang (Ophiomyaphaseoli Tryon) merupakan hama yang menyerang
tanaman, setelah tanaman muncul di atas permukaan tanah. Gejala awal serangan
berupa bintik-bitik putih pada keping biji, daun pertama atau daun kedua. Bintik-
bintik tersebut adalah bekas tusukan alat peletakan telur dan kemungkinan juga
bekas luka mengisap cairan daun untuk makanan imago. telur yang telah menetas
menjadi larva akan menyerang dan tinggalkan bekas berupa alur atau garis
lengkung berwarna coklat yaitu liang gerekan larva yang berlangsung selama 2 hari
(Djuwarso, 2019).
Kepik hijau ( Nezura Viridula ) merupakan salah satu hama penting pada
tanaman kacang- kacangan. Hama ini menyerang polong kedelai dengan cara
menusukkan stiletnya pada kulit polong dan biji lalu menghisap cairan biji.
Kehilangan hasil akibat serangan kepik hijau mencapai 80%. Serangan kepik hujau
terus meningkat apabila tidak dilakukan usaha penekanan populasi pada saat
pembentukan polong (Prayogo, 2020).

5
Kumbang koksi (Coccinella transversalis) adalah salah satu serangga kecil
dari ordo Coleoptera. Serangga ini mudah dikenali dari penampilannya yang
bundar kecil dengan punggungnya yang berwarna- warni serta pada beberapa jenis
berbintik-bintik. Kebanyakan orang mengenal kumbang koksi sebagan kumbang
kepik, karena ukurannya dan perisainya yang juga keras, namun kumbang ini sama
sekali bukan dari bangsa kepik (Hemiptera) (Surya, 2019).
Belalang padi (Locusta migratoria) merupakan salah satu jenis hama yang
menyerang tanaman di Indonesia. Hama ini sering mengakibatkan penurunan
produktivitas bahkan kegagalan panen karena menyebabkan tanaman banyak yang
patah. Belalang menyerang dengan memakan daun-daun tanaman sehingga
mengurangi luas permukaan daun dan mengganggu fungsi fisiologis dari tanaman
yang diserang. Kerusakan daun ini berpengaruh terhadap produktivitas tanaman
tersebut. Jika serangan belalang ini dalam jumlah populasi yang tinggi, daun
tanaman yang diserang akan habis dimakannya. Bila tidak segera diatasi, tanaman
di areal pertanian akan habis (Warisman, 2021).

6
3.2 Pengamatan Serangga

No Hari dan Tanaman Gambar Keterangan


Tanggal
1. 16 Kacang Gambar 1. Penyakit layu Gambar yang
November panjang Bakteri ada di samping
2022 ini adalah
gambar
tanaman
kacang
panjang yang
terserang
penyakit layu
bakteri Tiba
tiba layu
secara
mendadak
2. 16 Kacang Gambar 2. Tanaman Gambar daun
November panjang terkena Penyakit Sapu yang di
2022 samping ini
adalah
gambar
tanaman
kacang
panjang yang
terserang
penyakit sapu,
penyakit sapu
ini membuat
pertumbuhan
menjadi
lambat
sehingga hasil
nya pun tidak
optimal

7
3. 16 Kacang Gambar 3. Tanaman Gambar yang
November panjang terkena. Penyakit Bercak di samping
2022 Pada daun ini adalah
gambar
tanaman
kacang
panjang pada
bagian daun
ini terdapat
penyakit,
nama
penyakit nya
yaitu
penyakit
bercak daun
4. 16 Kacang Gambar 4. Tanaman yang Pada gambar
November panjang terkena penyakit Mosaik di samping
2022 iniAdalah
gambar
tanaman
kacang
panjang yang
terkena
penyakit
Mozaik,
penyakit yang
terkena
penyakit
dilihat dari
daun
mengkerucut
l, penebalan
tulang daun

8
5. 16 Kacang Gambar 5. Tanaman yang Pada gambar
November panjang terkena Penyakit Belang di samping ini
2022 Fdaun terlihat
gambar daun
tanaman
kacang
panjang yang
terkena
penyakit
belang daun
seluruh
bagian daun
terdapat
belang-belang
tapi belum
nyata pada
daun muda.

Pembahasan

Kacang Panjang atau yang dikenal dalam bahasa latin sebagai Vigna sinensis

merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang berasal dari India dan Afrika Tengah.

Dimana tanaman ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dan cukup banyak

Petani Indonesia yang mengonsumsi kacang ini. Setelah asalnya yang ada dari Afrika

dan juga India kemudian penanamannya menyebar ke daerah-daerah Asia Tropika

hingga Indonesia. Kacang panjang memiliki nama lain yaitu kacang lanjaran (Jawa),

kacang turns (Pasundan), taukok (Cina), sitao (Philipina), dan lain sebagainya Kacang

panjang biasanya jika tidak dimasak sayur, kacang panjang dimakan langsung sebagai

lalapan. Kacang panjang yang biasa ditanam atau budidaya biasanya terserang hama

9
atau penyakit. Berikut ini adalah Hama dan Penyakit kacang panjang yang biasanya

menjadi masalah atau yang sering dihindari oleh Petani :

• Penyakit Mosaik

Berdasarkan hasil pengamatan gejala di lapangan dan pencocokan dari

beberapa sumber, ditemukan dua gejala penyakit virus yang menyerang tanaman

kacang panjang di Desa Perean, yaitu gejala mosaik akibat Bean Common Mosaic

Virus (BCMV) dan gejala kuning akibat Mungbean Yellow Mosaic Virus (MYMV)

seperti terlihat pada Gambar 4. Daun kacang panjang yang terinfeksi virus. (A)

Gejala mosaik terlihat berupa vein banding (penebalan tulang daun) berwarna hijau

tua, daun mengalami klorosis, dan mengkerut. (B) Gejala kuning terlihat berupa vein

clearing (pemucatan tulang daun), daun berwarna kuning cerah, dan daun pucuk

berukuran kecil.

• Penyakit Bercak Daun

Penyakit Bercak Daun Cescospora sp. Berbeda dengan karat daun, penyakit

ini menimbulkan gejala adanya bercak kuning bulat di bagian daun. Biasanya ada

beberapa bercak dalam satu daun. Semakin lama bercak akan berubah menjadi coklat

kekuningan, tetapi bentuknya masih bulat. Sama halnya dengan penyakit karat daun,

untuk penyakit bercak daun pencegahannya dengan melakukan sanitasi lingkungan

dan kontrol saluran drainase.Tanaman yang memang kepalang diserang bisa

diberikan fungisida yang efektif dan tepat untuk penyakit ini. Fungisida yang bisa

10
digunakan

11
adalah Score 250 EC dan Anvil 50 SC. Dosis yang digunakan sesuai anjuran yang

tertera di labelnya.

• Penyakit Karat Daun

Uromyces sp merupakan penyakit utama pada kacang Pada awal serangan,

muncul gejala adanya bercak kecoklatan di bagian daun yang semakin lama semakin

menyebar. Pada serangan yang sudah parah, daun akan mengering yang dimulai dari

daun tua. Penyakit ini akan semakin berkembang jika kondisi udara panas dan

lembab, yaitu musim hujan yang sering panas tiba-tiba, Penyakit ini bisa dicegah

dengan melakukan sanitasi lingkungan dan kontrol saluran drainase. Namun bila

tanaman sudah terserang segera lakukan penyemprotan dengan menggunakan

fungisida yang efektif untuk penyakit ini, yaitu Score 250 EC dan Anvil 50 SC. Dosis

yang digunakan sesuai anjuran yang tertera pada labelnya.

• Penyakit layu Bakteri

Penyakit layu bakteri juga dapat menyerang tanaman kacang panjang loh. Ini

merupakan penyakit umum pada tanaman kacang-kacangan yang harus Anda

waspadai dengan sungguh-sungguh. Sumber penyebab penyakit ini sendiri yaitu

bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala awal tanaman kacang panjang

yang terserang penyakit layu bakteri biasanya yaitu tanaman tiba-tiba menjadi layu

secara mendadak. Dan apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat,

maka tanaman tadi pun bakal mati. Hal ini tentunya bakal merugikan kita sebagai

12
petani.

13
• Penyakit Belang Daun

Penyakit belang terjadi karena tanaman terserang oleh virus melalui vektor Aphis

craccivora dan Aphis glycinesatau melalui daun secara mekanis. Gejalanya seluruh

bagian daun terdapat belang-belang tapi belum nyata pada daun muda. Namun jika ini

terjadi maka kacang panjang tidak akan layak pangan dan anda tentu tidak bisa

memanennya. hama dan penyakit kacang panjang biasanya merusak panenan dan

produksi petani. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan melakukan penanaman

dengan benih yang baik, lakukan pergiliran tanaman, serta memberantas serangga

vektor.

• Penyakit sapu

diketahui sebagai penyakit utama pada tanaman kacang panjang. Penyakit ini

membuat pertumbuhan tanaman menjadi terhambat sehingga hasilnya pun tak akan

optimal. Penyakit sapu pada kacang panjang disebabkan oleh virus Cowpea Witches-

broom. Virus ini menyebabkan tanaman menjadi kerdil, ruas-ruas batang menjadi

sangat pendek, serta tunas ketiak pun ikut memendek dan membentuk semacam sapu.

Diketahui bahwa penyakit sapu ini disebarluaskan oleh kutu daun.

- Shukla et al., (2019) menyebutkan bahwa serangan BCMV pada tanaman kacang

panjang ditunjukkan dengan gejala mosaik yaitu belang pada daun seperti pola warna

kuning dan hijau pada daun, tulang daun hijau gelap, bercak dan malformasi. Gejala

14
tersebut sama seperti gejala yang ditunjukkan di lapangan. Gejala mosaik yang

disebabkan oleh infeksi BCMV berdasarkan hasil pengamatan di lapangan

menunjukkan bahwa terjadi penebalan tulang daun (vein banding) pada daun-daun

muda yang mengakibatkan jaringan sekitarnya mengalami berwarna hijau. Gejala

berkembang menjadi klorosis berwarna kuning redup yang disertai dengan

malformasi daun.

• Penyakit sapu pada kacang tanah disebabkan oleh fitoplasma, yaitu suatu patogen

dari kelompok prokariota yang dicirikan dengan selnya yang tidak memiliki dinding

kaku dan tergolong Kelas Mollicute dalam klasifikasi bakteri. Penyakit sapu ini

berpotensi menyebabkan kehilangan hasil yang signifikan pada tanaman kacang di

Indonesia. Fitoplasma sejauh ini belum dapat dibiakkan pada medium buatan, namun

telah diketahui dapat ditularkan melalui penyambungan, tali putri.(Septiany, R 2019).

• Gejala layu Fusarium ini disebabkan patogen menginfeksi tanaman melalui luka

pada akar dan masuk ke dalam jaringan xilem melalui aktivitas air sehingga merusak

dan menghambat proses menyebarnya air dan unsur hara keseluruh bagian tanaman

terutama pada bagian daun yang tua (Huda,2020).

• Penyakit patik pada tembakau (Cercospora nicotianae) beberapa tahun terakhir

menjadi masalah penting karena infeksinya yang bersifat laten dan gejalanya

mengakibatkan kerusakan pada tembakau yang difermentasikan di gudang. Akibat

15
serangannya kualitas daun menurun dan menyebabkan kerugian yang besar. Tanaman

inang C. nicotianae cukup banyak dan diperkirakan berasal dari tanaman pangan,

perkebunan dan gulma. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi kacang

panjang yang diduga sebagai salah satu inang alternatif dengan mengkaji kesamaan

karakteristik dari C. nicotianae dan C. canescens penyebab penyakit bercak pada

kacang panjang. ( Rahayu, L. A. (2019).

• Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai

sumber vitamin dan mineral. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) juga merupakan

jenis kacang-kacangan yang banyak diusahakan di Indonesia. Desa Gunung Selamat

merupakan salah satu desa dengan penghasilan tanaman palawija yang beragam salah

satunya kacang panjang (Vigna sinensis L.). Namun, pengabdian masyarakat ini

dilakukan karena banyak permasalahan yang dihadapi oleh petani sehingga

menyebabkan pertumbuhan kacang panjang (Vigna sinensis L.) menurun. Turunnya

produksi ini antara lain disebabkan oleh iklim, tanah, pupuk, hama dan penyakit.

Maka dari itu pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan

pertumbuhan tanaman serta mengurangi penggunaan pupuk sintetik yang dapat

merusak ekosistem tanah, maka dari itu diberi perlakuan penyiraman pupuk organik

cair pada tanah serta penyemprotan pestisida nabati dari daun pepaya untuk

mencegah hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang (Vigna

sinensis L.). Perlakuan ini dibuat untuk melihat hasil respon tingkat pertumbuhan

pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) (Pertiwi, 2021).

16
• Penyakit Mosaik

Pada tahun 2008-2009 dilaporkan terjadi ledakan penyakit mosaik kuning pada

tanaman kacang panjang yang meluas di beberapa daerah di kawasan Jawa Barat dan

Jawa Tengah. Penyebab utama penyakit mosaik kuning ini adalah Bean common

mosaic virus-black eye cowpea (BCMV-BIC) yang bersifat tular benih dan dapat

ditularkan melalui kutudaun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons lima

varietas kacang panjang (Vigna sinensis L.) yaitu varietas Parade, New Jaliteng, Long

Silk, Super Sainan, dan Pilar terhadap infeksi BCMV dan mempelajari efisiensi

kutudaun Aphis craccivora Koch (Damayanti, 2020).

17
BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada pengamatan penyakit dan serangga pada tanaman kacang panjang. Kacang

Panjang atau yang dikenal dalam bahasa latin sebagai Vigna sinensis merupakan

salah satu jenis tanaman sayur yang berasal dari India dan Afrika Tengah. Dimana

tanaman ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dan cukup banyak Petani

Indonesia yang mengonsumsi kacang ini.

4.2 Saran

Sebaiknya praktikum kedepannya di lakukan secara terpisah dari praktikum yang

lainnya agar mempermudah memahami cara melakukan pengamatan serangga dan

penyakit pada kacang panjang.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, M. J. (2020). KUMBANG KOKSI SEBAGAI IDE MEJA KOPI. SULUH:


Jurnal Seni Desain Budaya, 3(2), 157-171.

Borror, D J, Triplehorn C.A , and Johnson N.F., 2019. Pengenalan Pelajaran Serangga.
Edisi Keenam. Jogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Damayanti, T. A., & Hidayat, S. H. (2020). Identifikasi molekuler Bean Common


Mosaic Virus yang berasosiasi dengan penyakit mosaik kuning kacang
panjang. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 15(2), 132-140.
Djuwarso, T. 2019. Biologi, serangan dan pengen-Dalian lalat kacang. Dalam
Risalah Lokakarya pengendalian hama terpadu tanaman kedelai
(Marwoto, N. Saleh, Sunardi dan A. Winarto (Pe- nyunting)).

19
Puslitbangtan. Malang. hlm 66–80.

Huda, M. 2020. Pengendalian Layu Fusarium pada Tanaman Pisang (Musa


paradisiaca L.) secara Kultur Teknis dan Hayati. Skripsi. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Indiati, S. W., & Marwoto, M. (2021). Potensi ekstrak biji mimba sebagai
insektisida nabati.

Nawawi, R. (2019). Kelimpahan Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) Pada Berbagai


Jenis Buah-Buahan Yang Terdapat Di Pasar Tugu Bandar Lampung
(Sebagai Sumber Belajar Biologi Materi Keanekaragam Hayati Pada
Peserta Didik Sma Kelas X Semester Ganjil) (Doctoral dissertation,
UIN Raden Intan Lampung).

Pertiwi, S. K., Rizal, K., & Triyanto, Y. (2021). Pengaruh pupuk organik cair urin
kambing dan pestisida alami terhadap pertumbuhan tanaman kacang
panjang beda varietas di desa Gunung Selamat. Indonesian Journal of
Community Services, 3(1), 19-30.
Prayogo, Y; W. Tengkono & Bejo, 2020. Efektivitas Beauveria bassiana
(Balsamo) Vill. Isolasi Probolinggo Terhadap Hama Penghisap Polong
Kacang- Kacangan. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi
Palawija. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.
Bogor. Hal. 348-256

Rahayu, L. A. (2019). Identifikasi dan deskripsi fungi penyebab penyakit pada


tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).

Senoaji, W., & Praptana, R. H. (2021). Perkembangan populasi wereng hijau dan

20
predatornya pada beberapa varietas padi. Jurnal Perlindungan Tanaman
Indonesia, 19(2), 65-72.

Septiany, R 2019. Penularan Fitoplasma Penyebab Penyakit Sapu Kacang Tanah ke


Tanaman legum dan Konfirmasinya dengan Teknik PCR.

Supeno, B. 2019. Bioekologi Ngengat Parasitoid (Lepidoptera: Epipyropidae) pada


Wereng Pucuk Mete, Sanurus spp. (Hemiptera: Flatidae di Pertanaman
Jambu Mete Pulau Lombok. Disertasi. IPB. Bogor.
Surya, E., & Rubiah, R. (2019). Kelimpahan Musuh Alami (Predator) Pada
Tanaman Jagung Di Desa Saree Kecamatan Lembah Seulawah
Kabupaten Aceh Besar. Serambi Saintia: Jurnal Sains dan Aplikasi,
4(2).

Warisman, A. (2021). Efikasi Pestisida Nabati Cuka Serutan Kayu Jati Terhadap
Serangan Belalang (Locusta Migratoria Meyen) Pada Tanaman Padi
(Doctoral Dissertation, Universitas Siliwangi)

Farida, I. N., & Saputra, D. H. (2019). SISTEM PAKAR DETEKSI HAMA DAN
PENYAKIT SAYURAN MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR.

21
BIODATA PENYUSUN

Nama : Yulin Tama


Stambuk : E 281 21 332
Klp 9
Kelas : AGT 5
Email : yulintama142@gmail.com
No HP 0822 5911 4429
Alamat : Jln. Tanggul Selatan
Nama : Noldy Morfianus Taua
Stambuk : E 281 21 352
Klp 9
Kelas : AGT 5
Email : noldymorfianus717@gmail.com
No HP 0822 1173 4859
Alamat : Jln. Petobo
Nama : Timotius Leroy Kaku
Stambuk : E 281 21 345
Klp 9
Kelas : AGT 5
Email : draw.pencil9@gmail.com
No HP 0822 9361 4202
Alamat : Jln. Towua

22

Anda mungkin juga menyukai