DINAS KESEHATAN
Jalan D.I. Panjaitan Nomor 40 Telp./ Faks. 0534-32253 Ketapang 78851
email : dinkes@Ketapangkab go,id
Menetapkan :
KESATU : Penetapan Target Indikator dan Definisi Operasional
Dalam Standar Teknis pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada SPM Bidang Kesehatan, sebagaimana
lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari bagian ini.
KEDUA : Standar Pelayanan minimal yang selanjutnya
disinkat SPM Bidang kesehatan merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan dasar
bagi Dinas kesehatan dalam penyediaan pelayanan
Kesehatan yang merupakan Urusan wajib Kabupaten
ketapang yang berhak di peroleh setiap warga negara
secara minimal
KETIGA : SPM Kesehatan di kabupaten ketapang terdiri atas
SPM Urusan Tambahan sesuai Kebutuhan.
KEEMPAT : Dengan adanya Diktum Kesatu SATU maka
memberikan kewajiban kepada setiap pelaksanaan
Program untuk melaksanakan dan membuat laporan
evaluasi setiap triwulan dan akhir Tahun.
KELIMA : Keputusan ini ditetapkan sejak tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di Ketapang
Pada tanggal 3 Januari
2020
KEPALA DINAS
KESEHATAN
KABUPATEN KETAPANG
RUSTAMI,SKM.M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19630512 198511 1
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Ketapang
Nomor : 188/3340/415.17/2020
Tentang : Penetapan Target Indikator dan
Definisi Operasional dalam Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten
Ketapang
vi
Kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun
vii
wilayah Kabupaten/kota tersebut usulkan dalam
dalam kurun waktu 1 tahun Penganggaran.
ajaran
viii
8 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah penderita Hipertensi a) LB 1
Kesehatan yang mendapatkan pelayanan Puskesmas
Penderita kesehatan sesuai standar dalam b) di Prolanis :
Hipertensi Persentase kurun waktu satu tahun pasien datang
penderita sekali dalam 1
Hipertensi Jumlah estimasi pederita bulan diberi
= X 100% pelayanan
mendapatkan hipertensi berdasar angka
penanganan
pelayanan prevalensi kab/kota dalam kurun hipertensi c)
kesehatan waktu satu tahun pada tahun Data Simpus
sesuai standar yang sama kunjungan pasien
*) ( untuk di RS di
Poli Penyakit
Jantung)
ix
nasional di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun
pada tahun yang sama
10 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah ODGJ berat (psikotik) LB1 Kunjungan
Kesehatan di wilayah kerja kab/kota yang Jiwa
Orang dengan Persentase mendapatkan pelayanan (Pelayanan
Gangguan ODGJ berat kesehatan jiwa promotif dalam
Jiwa (ODGJ) yang preventif sesuai standar dalam gedung dan
mendapatkan kurun waktu satu tahun Luar gedung)
pelayananan
kesehatan = X 100%
jiwa sesuai Jumlah ODGJ berat (psikotik)
standar yang ada di wilayah kerja kab /
kota dalam kurun waktu satu
tahun yang sama
11 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah orang terduga TBC a) Form TB 07
Kesehatan Persentase yang dilakukan pemeriksaan di Puskesmas,
Orang terduga orang terduga penunjang dalam kurun waktu RS, Klinik dan
Tuberculosis TB Poskestren
(TB) satu tahun
mendapatkan = X
100%
pelayananan
Jumlah orang yang terduga
TB sesuai
TBC dalam kurun waktu
satu standar tahun yang sama
INDIKATOR TARGET SUMBER
NO SPM FORMULA PERHITUNGAN DATA
2019 2020 2021 2022 2023 2024
x
12 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah orang beresiko a) Poli VCT
Persentase
Kesehatan terinfeksi HIV yang b) Mobile VCT
orang
Orang mendapatkan pemeriksaan HIV c) PPIA
beresiko
dengan sesuai standar di fasyankes d) Poli IMS
terinfeksi
Resiko dalam kurun waktu satu tahun e) Kolaborasi
HIV dalam kurun waktu satu tahun
terinfeksi mendapatka TB -HIV
HIV n X 100%
= Jumlah orang beresiko
pemeriksaan
terinfeksi HIV yang ada di satu
HIV sesuai
wilayah kerja pada kurun waktu
standar
satu tahun yang sama
xi
DEFINISI OPERASIONAL DAN PEMENUHAN MUTU PELAYANAN
DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
I. PELAYANAN WAJIB
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
a. Pernyataan Standar
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang wajib
memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
kepada semua ibu hamil di wilayah Kabupaten Ketapang dalam
kurun waktu
kehamilan.
b. Pengertian
1) Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang
diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan
dengan jadwal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada
trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang
dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter
Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat
Tanda Register (STR)
2) Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah
pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi
kriteria 10 T yaitu :
a) Pengukuran berat badan.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas/LILA.
d) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
e) Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
(DJJ).
f) Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
1
g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
h) Tes Laboratorium.
i) Tatalaksana/penanganan kasus.
j) Temu wicara (konseling).
c. Definisi Operasional Capaian Kinerja
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang dalam
memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil sesuai standar di wilayah
Kabupaten Ketapang tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar di
wilayah kerja kabupaten tersebut
dalam kurun waktu satu tahun
Persentase ibu hamil (Nominator) X 100%
mendapatkan =
pelayanan ibu hamil
Jumlah sasaran ibu hamil di
wilayah Kabupaten tersebut
dalam kurun waktu satu tahun
yang sama (denominator)
Catatan :
1) Nominator yang dihitung adalah ibu hamil yang telah selesai
menjalani masa kehamilannya (bersalin) di akhir tahun
berjalan.
2) Ibu hamil yang belum selesai menjalani masal kehamilannya
pada akhir tahun berjalan tidak dihitung sebagai nominator
akan tetapi dihitung sebagai nominator dan denominator pada
tahun berikutnya.
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten ”A” terdapat 3 Puskesmas B, C, dan D. Terdapat
estimasi 1000 ibu hamil dan dari hasil pendataan terdapat 750
ibu hamil. Adapaun rincian yang berkunjung ke Puskesmas
dan fasyankes swasta :
2
Jumlah Mendapat Keterangan
Mendapat
Ibu Hamil Pelayanan
Lokasi Pelayanan
di tidak
Pelayanan sesuai
Kabupaten sesuai
standar
(Proyeksi) standar
Puskesmas 350 150 100 100 ibu hamil
B, (data tidak
Jumlah Mendapat Keterangan
Mendapat
Ibu Hamil Pelayanan
Lokasi Pelayanan
di tidak
Pelayanan sesuai
Kabupaten sesuai
standar
(Proyeksi) standar
laporan mendapatkan
termasuk pelayanan
dari sesuai
poskesdes, standar
polindes, misalnya ibu
hamil tidak
Pustu, dan
mendapatkan
Fasyankes
tablet tambah
Swasta) darah.
3
Capaian indikator ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
standar di Kab. A
= Y x 100%
1000
Capaian SPM Kabupaten A untuk indikator pelayanan
kesehatan ibu hamil adalah 55%.
Catatan :
(i) Capaian SPM kabupaten A belum mencapai 100% yaitu
55%, sehingga kabupaten A harus menganalisis
penyebabnya seperti :
(a) Kurangnya informasi mengenai pelayanan antenatal
(b) Akses ke fasyankes sulit
(c) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan
fasyankes swasta ke Puskesmas
(d) Ibu hamil mendapatkan pelayanan di fasyankes luar
wilayah kerja Kabupaten
(e) Kendala biaya
(f) Sosial budaya
Untuk dilakukan intervensi penyelesaian masalah
sehingga pada tahun berikutnya capaian SPM untuk
indikator pelayanan kesehatan ibu hamil mencapai
100%.
(ii)Ibu Hamil di luar wilayah kerja kabupaten tetap
dilayani dan dicatat tetapi tidak masuk sebagai cakupan
pelayanan di kabupaten tersebut melainkan dilaporkan
4
ke Kabupaten sesuai dengan alamat tinggal ibu hamil
tersebut.
f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
No Barang Jumlah Fungsi
1. Vaksin Tetanus 1 ampul x Pencegahan
Difteri (Td); Sejumlah sasaran Tetanus pada ibu
ibu hamil/10 dan tetanus pada
(tergantung status bayi saat
imunisasi ibu) persalinan
2. Tablet tambah 90 tablet x jumlah - Pencegahan
darah ibu hamil anemia
No Barang Jumlah Fungsi
difisinensi besi
dan defisiensi
asam folat.
3. Alat deteksi risiko ibu hamil
a. Tes Kehamilan Sejumlah ibu hamil - Mengetahui
hamil atau
tidak.
b. Pemeriksaan Sejumlah ibu hamil - Mengetahui
anemia atau
Hb
tidak.
c. Pemeriksaan Sejumlah ibu hamil - Mengetahui
golongan darah golongan
darah ibu
hamil sebagai
persiapan
mencari
pendonor
darah bila
terjadi
komplikasi.
d. Pemeriksaan Sejumlah ibu hamil - Mengetahui
glukoprotein x 15% diabetes
urin dan risiko
pre eklamsi
dan
eklamsi.
4. Kartu ibu / rekam Sejumlah ibu hamil - Form rekam
medis ibu medis bagi ibu.
5. Buku KIA Sesuai Kebutuhan - Pencatatan
kesehatan ibu
5
dan anak
sampai umur 6
tahun.
- Media KIE bagi
ibu dan
keluarganya
2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya
Manusia Kesehatan
Tenaga Kesehatan meliputi :
(a) Dokter / dokter spesialis kebidanan, atau
(b) Bidan, atau
(c) Perawat
g. Mekanisme Pelayanan :
1) Penetapan sasaran ibu hamil di wilayah Kabupaten Jombang
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data
riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi
dari hasil survey/riset yang terjamin validitasnya, yang
ditetapkan oleh Kepala daerah.
2) Standar kuantitas adalah kunjungan 4 kali selama periode
kehamilan (K4) dengan kententuan :
(a) Satu kali pada trimester pertama
(b) Satu kali pada trimester kedua
(c) Dua kali pada trimester ketiga
3) Pemeriksaan kehamilan sesuai standar pelayanan antenatal
yang memenuhi 10 T, meliputi:
(a) Pengukuran berat badan.
(b) Pengukuran tekanan darah.
(c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
(d) Pengukluran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
(e) Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
(DJJ).
(f) Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
(g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
6
(h) Tes Laboratorium.
(i) Tatalaksana/penanganan kasus.
(j) Temu wicara (konseking).
h. Teknik Penghitungan Pembiayaan
LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
KEGIATAN
pendataan
(Terintegrasi
dengan PIS PK)
7
Alat Pengadaan set 1 paket x
Kesehatan Pemeriksaan Jumlah
Puskesmas,
Kehamilan
jaringan dan
Jejaringnya
8
Obat Pengadaan Tblet Terintegrasi
dengan paket
Fe (90 tablet)
pengadaan
Tablet Fe
pelayanan
dalam gedung
nifas)
9
5. Rujukan Petugas Pelayanan Jumlah Petugas
kegawatdaruratan
x Biaya
maternal Biaya
transport Transport x
petugas/BBM
Jumlah
Rujukan
10
cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar di
wilayah kerjanya tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah ibu bersalin yang
mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai standar di
fasilitas pelayanan kesehatan
di
Persentase ibu wilayah kerja kabupaten dalam
bersalin
= kurun waktu satu tahun X 100%
mendapatkan
pelayanan persalinan
Jumlah semua ibu bersalin di
wilayah kerja Kabupaten
tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
e. Contoh Perhitungan
1) Kabupaten “D” terdiri dari 3 Puskesmas A, B, dan C. Terdapat
3.500 sasaran ibu bersalin (proyeksi). Rincian ibu yang
mendapatkan pelayanan ibu bersalin di Puskesmas dan
jaringannya serta fasilitas pelayanan lainnya adalah sebagai
berikut :
Dilayani Keterangan
Jumlah Ibu Dilayani
Lokasi Tidak
bersalin Sesuai
Pelayanan Sesuai
(proyeksi) Standar
Standar
Puskesmas A 800 500 0
Bersalin 0 20 Tidak
oleh tenaga dihitung,
kesehatan di karena tidak
Rumah bersalin di
Dilayani Keterangan
Jumlah Ibu Dilayani
Lokasi Tidak
bersalin Sesuai
Pelayanan Sesuai
(proyeksi) Standar
Standar
11
fasyankes.
Tetapi
dipakai
sebagai
bahan
evaluasi dan
perencanaan
Puskesmas
selanjutnya.
Bersalinan di 0 30 Tidak
Polindes dan dihitung,
poskesdes kecuali
pemerintah
daerah
menjamin
polindes dan
poskesdes
telah
dilengkapi
SDM, sarana
dan
prasarana
sesuai
standar
pelayanan
persalinan
Dilayani Keterangan
Jumlah Ibu Dilayani
Lokasi Tidak
bersalin Sesuai
Pelayanan Sesuai
(proyeksi) Standar
Standar
12
kerjanya.
3500
13
(iv) Ibu bersalin mendapatkan pelayanan bukan oleh
nakes dan atau tidak di fasyankes
(v) Ibu bersalin mendapatkan pelayanan di luar
wilayah kerja kabupaten
(vi) Kendala biaya
14
(a) Dokter / dokter spesialis kebidanan dan kandungan, atau
(b) Bidan, atau
(c) Perawat
g. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah kabupaten dalam
satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang
diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil
survey/riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh
Kepala daerah.
2) Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinana Normal
(APN) sesuai standar.
(a) Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
(b) Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari:
(1) Dokter dan bidan, atau
(2) 2 orang bidan, atau
(3) Bidan dan Perawat.
3) Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Dasar
dan Rujukan.
15
1. Pendataan Petugas Pendataan ibu Jumlah petugas
x Jumlah Desa
Ibu Bersalin Bersalin
x Biaya
Biaya transport transport x
petugas/BBM frekuensi
pendataan
(Terintegrasi
dengan PIS PK)
pendataan x
Jumlah
Puskesmas
2. Pemeriksaan Alat Pengadaan set 1 paket X
persalinan
Persalinan kesehatan Jumlah fasilitas
pelayanan
sesuai
kesehatan yang
Permenkes mampu
menolong
yang berlaku
persalinan
mengatur
tentang
Puskesmas Pengadaan set 1 paket x
*Pengadaan
Resusitasi Bayi Jumlah
alkes tidak
harus setiap Fasilitas
tahun
Pelayanan
kesehatan yang
mampu
menolong
persalinan
16
Obat Pengadaan 1 paket x
paket obat dan
Jumlah Ibu
BHP untuk
persalinan Bersalin
Formulir Pengadaan 1 Formulir x
formulir partograf
Partografi Jumlah Ibu
Bersalin
3. Pengisian Buku KIA Sesuai kebutuhan Terintegrasi
dan dengan
pemanfaata pengadaan
n Buku KIA paket buku KIA
pada Pelayanan
kesehatan Ibu
Hamil
4. Pengisian Register Pengadaan 1 paket x
Kartu Ibu Kohort ibu Register Kohort Jumlah
Puskesmas,
dan Ibu
jaringan dan
Kohort Jejaringnya
Ibu
Kartu Ibu 1 Paket x
Jumlah ibu
hamil
(terintegrasi
dengan
pengadaan
kohort ibu
hamil)
17
ATK Pengadaan ATK Sudah
terintegrasi
dengan
pengadaan ATK
ibu hmail)
kesehatan yang
mampu
menolong
persalinan
18
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
a. Pernyataan Standar
Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan
neonatal esensial sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten
Jombang wajib memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
kepada semua bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
1) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah
pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan
mengacu kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh
Bidan dan atau perawat dan atau Dokter dan atau Dokter
Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
2) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar meliputi :
(a) Standar kuantitas
(b) Standar kualitas
c. Definisi Operasional Capaian Kinerja
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam
memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai dari
cakupan jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam waktu satu tahun.
19
bayi baru lahir Jumlah sasaran bayi baru lahir
di wilayah Kabupaten tersebut
dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
e. Contoh Perhitungan
1) Kabupaten “A” terdiri dari 3 Puskesmas B, C, dan D. Terdapat
3.500 sasaran bayi baru lahir (proyeksi). Rincian ibu yang
mendapatkan pelayanan bayi baru lahir di Puskesmas dan
jaringannya serta fasilitas pelayanan lainnya adalah sebagai
berikut :
Jumlah Bayi Mendapat
Mendapat
Baru Lahir pelayanan
Lokasi pelayanan
di tidak Keterangan
Pelayanan sesuai
Kabupaetn sesuai
standar
(Proyeksi) standar
Puskesmas 350 150 100 100 bayi
B, (data beru lahir
laporan tidak
termasuk mendapatkan
dari pelayanan
poskesdes, sesuai
Jumlah Bayi Mendapat
Mendapat
Baru Lahir pelayanan
Lokasi pelayanan
di tidak Keterangan
Pelayanan sesuai
Kabupaetn sesuai
standar
(Proyeksi) standar
polindes, standar
Pustu, misalnya
Rumah sakit bayi baru
dan lahir tidak
fasyankes mendapatkan
swasta) salep mata
antibiotik.
Puskesmas 500 300 100 Rumah Sakit
C, (data dan
laporan Fasyankes
termasuk swasta harus
dari melapor ke
poskesdes, Puskesmas C
polindes,
Pustu,
Rumah sakit
dan
fasyankes
swasta)
20
Puskesmas 150 100 0 Tidak ada
D, (data fasyankes
laporan swasta di
termasuk wilayah
dari Puskesmas C
poskesdes,
polindes,
Pustu)
1000
21
(f) Sosial budaya
Untuk dilakukan intervensi penyelesaian masalah
sehingga pada tahun berikutnya capaian SPM untuk
indikator pelayanan bayi baru lahir mencapai 100%.
(ii) Bayi baru lahir di luar wilayah kerja kabupaten tetap
dilayani dan dicatat tetapi tidak masuk sebagai cakupan
pelayanan di kabupaten tersebut melainkan dilaporkan ke
Kabupaten sesuai dengan alamat tinggal bayi baru lahir
tersebut.
22
dan keluarganya
2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia
Kesehatan
Tenaga Kesehatan meliputi :
(a) Dokter / dokter spesialis anak, atau
(b) Bidan, atau
(c) Perawat
g. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran bayi baru lahir di wilayah kabupaten dalam
satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang
diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil
survey/riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah.
2) Standar kuantitas adalah kunjungan minimal 3 kali selama
periode neonatal, dengan ketentuan :
(a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
(b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari (c) Kunjungan
Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari
3) Standar Kualitas :
(a) Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam)
Perawatan neonatal esensial saat lahir meliputi :
(i) Pemotongan tali pusat
(ii) Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
(iii)Injeksi vitamin K1
(iv)Pemberian salep/tetes mata antibiotik.
(v) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis HB0)
(b) Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari)
Perawatan neonatal esensial setelah lahir meliputi :
(i) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI Eksklusif.
(ii) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan
MTBM.
23
(iii) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas
pelayanan kesehatan atau belum mendapatkan injeksi
vitamin K1.
(iv) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia <24 jam
yang lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.
(v) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.
24
LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
KEGIATAN
Puskesmas
25
LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
KEGIATAN
26
LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
KEGIATAN
27
5. Rujukan Petugas Pelayanan Jumlah Petugas x
kegawatdaruratan
pertolonga Biaya Transport x
neonatal Biaya
n kasus transport Jumlah Rujukan
petugas/BBM
komplikasi
pada bayi
baru lahir
(jika
diperlukan)
28
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada semua anak balita di
wilayah kerja kabupaten dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar.
meliputi :
(a) Pelayanan Kesehatan balita sehat.
(b) Pelayanan kesehatan balita sakit
c. Definisi Operasional Capaian Kinerja
Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam
memberikan pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan dinilai
dari cakupan balita yang mendapat pelayanan kesehatan balita
sehat sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah balita usia 12-23 bulan
yang mendapatkan Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar1 +
Cakupan Pelayanan Jumlah Balita usia 24-35 bulan
Kesehatan Balita mendapatkan pelayanan sesuai
sesuai Standar = standar 3 X 100%
29
bulan. Perhitungan dilakukan setelah berulang tahun yang
ketiga (balita genap berusia 3 tahun / 36 bulan)
e. Contoh Perhitungan
1) Balita A lahir pada 1 Juni 2018, di akhir tahun berjalan
(Desember 2018) balita A berusia 6 bulan, sudah mendapatkan
penimbangan 4 kali, pengukuran panjang badan 2 kali,
pemantauan perkembangan 1 kali dan Vitamin A 1 kali,
imunisasi HB0 1 kali, BCG 1 kali, DPT-HB-Hib 3 kali, Polio 4 kali
dan IVP 1 kali. Balita A di akhir tahun berjalan (Desember
2018) belum dihitung sebagai cakupan, karena belum
mencapai usia 1 tahun dan belum mendapatkan pelayanan
sesuai standar;
2) Balita B lahir pada 1 Oktober 2017, di akhir tahun berjalan
(bulan Desember 2018), balita B berusia 14 bulan. Dalam
kurun waktu 1 tahun terakhir (Jan-Des 2018) Balita B
mendaptkan penimbangan 8 kali (4 kali dalam kurun waktu 6
bulan), pengukuran panjang badan sebanyak 2 kali,
pemantauan perkembangan 2 kali, pemberian vitamin A 2 kali
dan imunisasi dasarnya sudah lengkap. Balita B dihitung
sebagai cakupan Balita usia 12-23 bulan pada tahun 2018
karena sudah mendapatkan pelayanan sesuai standar;
3) Balita C lahir pada 1 November 2016, di akhir tahun berjalan
(bulan Desember 2018), balita C berusia 25 bulan. Dalam
kurun waktu 1 tahun terakhir (Jan-Des 2018) Balita C
mendapatkan penimbangan 8 kali (4 kali di kurun waktu 6
bulan), pengukuran panjang badan 2 kali, pemantauan
perkembangan 2 kali, vitamin A 2 kali, Imunisasi lanjutan
Campak Rubella 1 kali dan DPT-HB-Hib 1 kali. Balita C
dihitung sebagai cakupan balita usia 24-35 bulan karena
mendapatkan pelayanan sesuai
standar.
30
4) Balita D lahir pada 1 November 2015, di akhir tahun berjalan
(bulan Desember 2018), bayi D berusia 37 bulan. Dalam kurun
waktu 1 tahun terakhir (Jan-Des 2018) Balita D sudah
mendapatkan penimbangan 8 kali (4 kali di kurun waktu 6
bulan), pengukuran panjang badan 2 kali, pemantauan
perkembangan 2 kali, vitamin A 2 kali. Balita D dihitung
sebagai cakupan balita usia 36-59 bulan karena
mendapatkan pelayanan sesuai standar.
Cara menghitung Cakupan Pelayanan :
Di Kabupaten D, terdapat Puskesmas A dan B. Jumlah sasaran
balita (0-59 Bulan) yang ada di wilayah kerja dalam kurun
waktu yang sama sebanyak300 orang Balita. Jumlah balita
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan rincian
sebagai berikut :
Balita
Balita
Tidak
Mendapat
Lokasi Jumlah Mendapat
Pelayanan Keterangan
Pelayanan Balita Pelayanan
sesuai
sesuai
standar
standar
Puskesmas A 200 150 50
dan
jaringannya
Puskesmas B 100 70 30
dan
Jaringannya
Jumlah 300 220 80
(X) (Y) (Z)
Capaian SPM Balita mendapatkan pelayanan Standar di
Kabupaten D
= Y x 100%
X
= 220 x 100% = 73,3%
300
31
Capaian SPM Kabupaten D untuk indikator pelayanan balita
adalah 73,3%.
Catatan :
(i) Capaian SPM Kabupaten D belum mencapai 100% yaitu
73,3%, sehingga kabupaten D harus menganalisis
penyebabnya seperti :
(a) Kurangnya informasi mengenai pelayanan balita
(b) Akses ke fasyankes yang sulit
(c) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan
fasyankes swasta ke puskesmas
32
3 Buku KIA Sejumlah sasaran Media
ibu hamil + jumlah informasi dan
balita yang tidak Pencatatan
mempunyai buku Kesehatan Ibu
KIA dan Anak
sampai dengan
umur 6 tahun.
4 Vitamin A Biru Sesuai standar
5 Vitamin A Merah
33
(5) Gizi
g. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran balita di wilayah kabupaten dalam satu
tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang
diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil
survei / riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah.
2) Pelayanan Kesehatan Balita sehat adalah pelayanan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan menggunakan
buku KIA dan skrining tumbuh kembang, meliputi :
(a) Pelayanan kesehatan Balita usia 0 - 11 bulan :
i. Penimbangan minimal 8 kali setahun, ii. pengukuran
panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun iii.
Pemantauan perkembangan minimal 2 kali /tahun iv.
Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali
setahun.
v. Pemberian imunisasi dasar lengkap.
(b) Pelayanan kesehatan Balita usia 12 - 23 bulan :
i. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali
dalam kurun waktu 6 bulan).
34
i. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali
dalam kurun waktu 6 bulan).
ii. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2
kali/tahun.
iii. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
iv. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
(d) Pemantauan perkembangan balita.
(e) Pemberian kapsul Vitamin A
(f) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
(g) Pemberian Imunisasi lanjutan.
(h) Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan.
(i) Edukasi dan informasi.
3) Pelayanan kesehatan balita sakit adalah pelayanan balita
menggunakan pendekatan manajemen terpadu balita sakit
(MTBS).
35
1. Pendataan Petugas Pendataan Jumlah
36
Pengadan 2 paket x
jumlah
SDIDTK Kit
puskesmas,
jaringan, dan
jejaringnya
Pengadaan Terintegrasi
dengan
SDIDTK KIT
37
LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
KEGIATAN
Pengadaan
SDIDTK KIT
pada
pelayanan
dalam gedung
38
LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
KEGIATAN
kesehatan
balita yang
ditemukan, ke
fasilitas
pelayanan
kesehatan
lanjutan yang
mampu
menangani
39
1) Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar adalah penjaringan
kesehatan yang diberikan kepada anak usia pendidikan dasar
minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan oleh
Puskesmas.
2) Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar
meliputi :
a) Skrining Kesehatan.
b) Tindak lanjut hasil skrining kesehatan.
Keterangan :
Dilakukan pada anak usia kelas 1 sampai dengan kelas 9 di
sekolah minimal satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia
7 sampai 15 tahun di luar sekolah.
e. Contoh Perhitungan
Di Kabupaten ”E” terdapat 17.000 anak usia pendidikan dasar.
Rincian anak yang mendapatkan pelayanan kesehatan di satuan
40
pendidikan dasar dan di luar satuan pendidikan dasar (pondok
pesantren/ panti / LKSA /l apas / LPKA / Posyandu remaja
sebagai berikut :
Jumlah Tidak Tidak
Anak mendapa mendapat
usia t pelayanan
Pendidik pelayana kesehatan
an n
Dasar kesehata
Jumlah yang n sesuai
Anak Usia mendap standar
Pendidika at
n Dasar pelayan
Jumlah yang an
Fasilitas
Anak Usia mendapat kesehat
Pelayanan
Pendidikan pelayanan an
Kesehatan
Dasar kesehatan sesuai
sesuai standar
standar di di
sekolah/m pondok
adrasah pesantre
n/panti
/LKSA/l
apas/LP
KA/Posy
andu
remaja
Puskesmas 7.500 7.400 55 40 5
A
Puskesmas 6.000 5.750 42 200 8
B
Puskesmas 3.500 2.677 33 600 190
C
Jumlah 17.000 15.827 130 840 203
17.000
Catatan :
Capaian Kinerja pemerintah Daerah Kabupaten ”E” belum
mencapai 100%, karena masih mendapat 1.043 anak yang
belum mendapat skrining kesehatan (penjaringan kesehatan
dan pemeriksaan berkala) sesuai dengan standar, sehingga
perlu untuk dilakukan analisis penyebab (faktor sarana
prasarana, keterbatasan tenaga kesehatan puskesmas
dan/atau kurangnya koordinasi lintas sektor, dan sebagainya).
f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
42
No Barang Jumlah Fungsi
Skrining usia pendidikan dasar kesehatan usia
kesehatan
pendidikan dasar
43
b) Tenaga non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu :
(1) Guru
(2) Kader Kesehatan/dokter kecil/ peer conselor.
No Kegiatan SDM Kesehatan
1 Skrining Kesehatan -
a. Pemeriksaan status gizi - Guru
- Tenaga pendamping di
Lapas/ LPKA
- Tenaga pendamping/
pekerja sosial di panti /
LKSA
- Dokter kecil, kader
kesehatan remaja
termasuk kader
posyandu remaja
g. Mekanisme Pelayanan
1. Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan dasar (7
sampai dengan 15 tahun) di wilayah kabupaten/kota dalam
satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang
44
diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil
survei/riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah.
2. Skrining kesehatan
Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar
dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/ MI dan
SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di
pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya,
meliputi :
1) Penilaian status gizi
45
2. Pelaksanaan Petugas Biaya Jumlah
transport Petugas
Skrining
petugas/BBM Puskesmas x
Kesehatan biaya
transportasi x
jumlah
sekolah/madrasa
h pondok
pesantren,
panti/LKSA dan
lapas/LPKA/posy
andu remaja
46
Instrumen Pengadaan - Instrumen
buku
Pencatatan pencatatan
pencatatan
(buku rapor
kesehatanku
dan kuesioner
skrining) x
jumlah anak
usia pendidikan
dasar (kelas 1
sampai 9) di
sekolah/madra
s ahx biaya
pengadaan
instrumen
- Instrumen
pencatatan
(buku
pemantauan
47
LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
KEGIATAN
kesehatan dan
kuesioner
skrining) x
jumlah anak
usia pendidikan
dasar di pondok
pesantren,
panti/LKSA dan
lapas/LPKA/po
syandu remaja
x biaya
pengadaan
instrumen
48
lapas/LPKA
• Formulir
LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
KEGIATAN
rekapitulasi di
Puskesmas x
jumlah
puskesmas
49
Setiap warga negara usia 15 tahun sampai dengan 59 tahun
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten ”F” terdapat 6000 warga negara berusia 15-59
tahun. Rincian yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya
serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang bekerja sama
dengan pemerintah daerah adalah sebagai berikut :
50
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Fasilitas Warga Warga Warga yang
Keteranga
Pelayanan Negara Negara Negara Tidak
n
Kesehatan usia 15- yang yang Dilayan
59 Dilakuka Dilakuka i
(proyeksi n n
) Skrining Skrining
Sesuai Tidak
Standar Sesuai
Standar
Puskesmas 3450 650 900 650 Tidak
dan ada
Jaringanny skrining
a obesitas
Fasyankes 800 100 100 100 tidak
Swasta dilakukan
deteksi
dini
kanker
payudara
dan
kanker
leher
rahim.
Jumlah 6000 4250 750 1000
51
sudah memeriksa sendiri atau tidak mau mendapat pelayanan
skrining. Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang harus
mempunyai strategi untuk menjangkau seluruh warga negara
usia 15-59 tahun agar seluruhnya dapat memperoleh pelayanan
skrining sesuai standar setahun sekali.
52
(2) Bidan, atau
(3) Perawat
(4) Gizi
(5) Tenaga Kesehatan Masyarakat
(b) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu, kader kesehatan
g. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di
wilayah kabupaten Jombang dalam satu tahun menggunakan
data proyeksi BPS ata data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil survey/riset yang
terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala daerah.
53
2) Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang
dilaksanakan di fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM.
3) Pelayanan skrining faktor risiko pada usia produktif adalah
skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk
penyakit menular dan penyakit tidak menular meliputi :
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Anamnesa perilaku berisiko.
4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi :
a) Melakukan rujukan jika diperlukan.
b) Memberikan penyuluhan kesehatan.
Keterangan :
Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai
riwayat berhubungan seksual berisiko dilakukan pemeriksaan
SADANIS dan Cek IVA.
h. Teknik Penghitungan Pembiayaan
LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
KEGIATAN
54
Alat kesehatan Pengadaan Terintegrasi
Kit dengan paket
pemeriksaan pengadaan
IVA peralatan
Puskesmas
Suspek Data jumlah
penderita sasaran usia
55
Penderita Data jumlah
dengan faktor
penderita
risiko PTM
faktor risiko
PTM
Alat Pengadaan kit Terintegrasi
Kesehatan peralatan dengan paket
PTM pengadaan
peralatan
Puskesmas
Laboratorium Pengadaan Terintegrasi
paket dengan paket
pemeriksaan pengadaan
Laboratorium peralatan
Puskesmas
4. Pencatatan Petugas Pencatatan
dan
dan
pelaporan
pelaporan
faktor risiko
PTM
Suspek Data jumlah
orang dengan
dengan Faktor
faktor Risiko
risiko
Formulir dan Pengadaan 1 paket x jumlah
formulir& ATK
ATK Puskesmas
56
Daerah Kabupaten Jombang wajib memberikan pelayanan
kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining usia lanjut sesuai
standar pada warga Negara usia 60 tahun ke atas di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi :
1) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak
menular.
c. Definisi Operasional Capaian Kinerja
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada warga
negara usia 60 tahun keatas atau lebih dinilai dari cakupan warga
negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
Kabupaten Jombang
dalam kurun waktu satu
tahun yang sama
(Denominator)
57
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten ”G” terdapat Puskesmas A, B, dan C. Jumlah
Usia lanjut yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu
tahun yang sama berdasar data proyeksi dari BPS sebanyak
4900 orang. Jumlah usia lanjut yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
orang
Jumlah Jumlah orang usia
Fasilitas orang usia usia lanjut lanjut
Pelayanan lanjut di yang dilayani yang Keterangan
Kesehatan Kabupaten Sesuai dilayani
Jombang Standar tidak
Sesuai
Standar
Puskesmas 2200 1570 100
A dan
jaringannya,
meliputi :
Jumlah
orang
Jumlah Jumlah orang usia
Fasilitas orang usia usia lanjut lanjut
Pelayanan lanjut di yang dilayani yang Keterangan
Kesehatan Kabupaten Sesuai dilayani
Jombang Standar tidak
Sesuai
Standar
490 0
1) Pelayanan di
Puskesmas A
2) Posyandu 250 40 40 tidak
Lansia/ diperiksa
Posbindu kolesterol
3) Rumah sakit 490 30 30 orang tidak
Umum Daerah diperiksa
gangguan
mental
emosional/
kognitif
58
4) Klinik Pratama 240 20 10 orang tidak
diperiksa
kolesterol, 10
orang tidak
diperiksa gula
darah.
5) Rumah sakit 100 10 10 orang tidak
Swasta diperiksa
tingkat
kemandirian
Puskesmas B 1500 1000 50 50 tidak
dan Jaringannya diperiksa
kolesterol,
gangguan
mental
emosional
Puskesmas C 1200 1000 100 100 tidak
dan Jaringannya diperiksa
kolesterol/
gangguan
mental
emosional/
gangguan
Jumlah
orang
Jumlah Jumlah orang usia
Fasilitas orang usia usia lanjut lanjut
Pelayanan lanjut di yang dilayani yang Keterangan
Kesehatan Kabupaten Sesuai dilayani
Jombang Standar tidak
Sesuai
Standar
kognitif.
59
= 3570 x 100% = 72,85%.
4900
60
f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
• kolesterol
2 Instrumen Sesuai jumlah sasaran • Pemeriksaan
warga negara usia kesehatan usia
Geriatric
lanjut (≥ 60 tahun) lanjut (≥ 60 tahun)
Depression meliputi
pemeriksaan
Scale (GDS),
status mental,
Instrumen status kognitif dan
tingkat
Abbreviated
kemandirian pada
Mental Test usia lanjut.
(AMT), dan
Instrumen
Activity Daily
Living (ADL)
No Barang Jumlah Fungsi
dalam paket
Pengkajian
Paripurna
Pasien Geriatri
(P3G)
61
3 Buku Sesuai jumlah • Pencatatan hasil
kesehatan sasaran warga negara pemeriksaan
Lansia usia lanjut (≥ 60 kesehatan usia
tahun) lanjut (≥ 60 tahun)
• Media KIE
62
(iii)Pengukuran gula darah
(iv) Pemeriksaan gangguan mental
(v) Pemeriksaan gangguan kognitif
(vi) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
(vii)Anamnesa perilaku berisiko
4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi :
(i) Melakukan rujukan jika diperlukan
(ii) Memberikan penyuluhan kesehatan
Keterangan :
Berikut form Instrumen skrining kesehatan usia lanjut yang
digunakan :
(a) Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS)
INSTRUMEN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)
Tanggal : .......................................
Nama : ............................................. Umur/Jenis Kelamin :
............Tahun/ ..................
Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan
perasaan Anda selama dua minggu terakhir.
NO PERTANYAAN SKOR
NO PERTANYAAN SKOR
63
7 Apakah anda merasa bahagia pada YA TIDAK
sebagian besar hidup anda ?
TOTAL SKOR
64
Panduan pengisian instrumen GDS :
a. Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksa akan menanyakan
keadaan perasaannya dalam dua minggu terakhir, tidak ada
jawaban benar salah, jawablah ya atau tidak sesuai dengan
perasaan yang paling tepat akhir-akhir ini.
b. Bacakan pertanyaan nomor 1-15 sesuai dengan kalimat
yang tertulis, tunggu jawaban pasien. Jika jawaban kurang
jelas, tegaskan lagi apakah pasien ingin menjawab ya atau
tidak. Beri tanda (lingkari) jawaban pasien tersebut.
c. Setelah semua pertanyaan dijawab, hitunglah jumlah
jawaban yang bercetak tebal. Setiap jawaban (ya/tidak) yang
bercetak tebal diberi nilai satu (1).
d. Jumlah skor diantara 5-9 menunjukkan kemungkinan
besar ada gangguan depresi.
e. Jumlah skor 10 atau lebih menunjukkan ada gangguan
depresi.
65
G Tahun berapa Indonesia merdeka ?
Salah Benar
=0 =1
H Siapa nama presiden RI sekarang ?
Jumlah skor :
Cara Pelaksanaaan :
1. Minta pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut, beri
tanda centang (v) pada nilai nol (0) jika salah dan satu (1)
jika benar
2. Jumlahkan skor total A sampai J, item K tidak
dijumlahkan, hanya sebagai keterangan.
3. Interpretasi :
- Skor 8-10 menunjukkan normal,
- Skor 4-7 gangguan ingatan sedang dan
- Skor 0-3 gangguan ingatan berat
Tanggal : ...................................
66
NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL
1 Mengendalikan 0 Tidak terkendali/tak
teratur (perlu
rangsang Buang Air
pencahar)
Besar (BAB) 1 Kadang-kadang tak
terkendali (1x /
minggu)
2 Terkendali teratur
2 Mengendalikan 0 Tak terkendali atau
rangsang Buang Air pakai kateter
Kecil (BAK) 1 Kadang-kadang tak
terkendali (hanya 1 x
24 jam)
2 Mandiri
67
5 Makan minum (jika 0 Tidak mampu
makan harus
1 Perlu ditolong
berupa potongan,
memotong makanan
NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL
dianggap dibantu) 2 Mandiri
68
Skor Penilaian ADL dengan Instrumen Indeks Barthel Modifikasi :
20 : Mandiri (A
)
12-19 : Ketergantungan ringan
) (B
9-11 : Ketergantungan sedang
) (B
5-8 : Ketergantungan berat
) (C
69
Strip uji Sesuai jumlah
sasaran wraga
pemeriksaan
negara usia
kadar fula
lanjut 1 strip uji
darah dan
pemeriksaan
kolesterol
gula darah dan
kolesterol x
jumlah sasaran
usia lanjut
2) Form Instrumen Sesuai jumlah
Instrumen Geriatric sasaran usia
Pemeriksaan Depression lanjut
Scale (GDS, 1 instrumen
pemeriksaan x
Instrumen
jumlah sasaran
AbbreviatedM usia lanjut
e
ntal Test
(AMT), dan
Instrumen
Actitivity Daily
Living (ADL)
dalam paket
instrumen
P3G
70
3) Petugas Biaya Jumlah petugas x
transport
Biaya Transport x
petugas/BBM
ke Posyandu Jumlah
lansia/Posbin
Kunjungan
du/Panti
Wreda/Kunju
ngan rumah
71
pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar
meliputi :
1) Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi
c. Definisi Operasional Capaian Kinerja
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita
hipertensi, dinilai dari persentase jumlah penderita hipertensi usia
15 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah penderita Hipertensi Usia
≥15 tahun di dalam wilayah
kerjanya yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun
Persentase penderita
Hipertensi X 100%
mendapatkan = Jumlah estimasi pederita
pelayanan kesehatan hipertensi Usia ≥15 tahun yang
sesuai standar berada di dalam wilayah kerjanya
berdasarkan angka prevalensi
kab/kota dalam kurun waktu
satu tahun pada tahun yang
sama
Catatan :
72
: pengukuran dan monitoring tekanan darah, edukasi dan terapi
farmokologi.
= (345.000/506.000) x 100%
= 68,18%.
73
Fasilitas 100.000 40.000 16.000
Kesehatan
swasta
74
2 Edukasi Dokter dan/atau Tenaga
Kesehatan yang berkompeten
dan/atau tenaga kesehatan yang
terlatih.
3 Terapi Farmakologi Dokter
g. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar yang meliputi :
(a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan.
(b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum
obat.
(c) Melakukan rujukan jika diperlukan.
Keterangan :
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan
pelayanan terapi farmakologi.
75
Petugas Pendataan Jumlah petugas
x Transport x
penderita
jumlah kegiatan
Hipertensi pendataan x
jumlah
puskesmas
Biaya transport
petugas/BBM
76
penemuan
kasus
Hipertensi
untuk seluruh
pasien usia ≥15
tahun di
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat Pertama
Petugas Pelayanan
Skrining
Alat Pengadaan Tensimeter
Kesehatan Tensimeter digital dengan
pengadaan
sarana dan
prasarana
skrining PTM
dan alkes di
Puskemas/FKTP
Penderita Data Jumlah
Hipertensi Penderita
Hipertensi
3. Melakukan
pelayanan
kesehatan
sesuai standar,
berupa edukasi
untuk
perubahan
gaya hidup
(diet
77
Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume
seimbang,
istirahan yang
cukup, aktifitas
fisik, dan kelola
stress) serta
edukasi
kepatuhan
minum obat
dan/atau terapi
farmakologi
Petugas Pelayaanan
Kesehatan dan
KIE pada
penderita
Hipertensi
Penderita Data Jumlah
Hipertensi Penderita
Hipertensi yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuia
standar
78
Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume
kebijakan dan
ketentuan yang
berlaku di
daerah
4. Melakukan
rujukan ke
FKRTL sesuai
kriteria
Petugas Pelayanan
rujukan kasus
hipertensi sesuai
kriteria rujukan
79
2) Edukasi.
3) Terapi Farmakologi
c. Definisi Operasional Capaian Kinerja
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita
DM dinilai dari persentase penderita DM usia 15 tahun ke atas
yang mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah penderita Diabetes
Mellitus usia ≥15 tahun di
dalam wilayah kerjanya yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
dalam
Persentase penderita kurun waktu satu tahun
DM yang mendapatkan
= X 100%
pelayanan kesehatan Jumlah estimasi penderita
sesuai standar Diabetes Mellitus usia ≥15 tahun
yang berada di dalam wilayah
kerjanya berdasarkan angka
prevalensi Kbaupaten Jombang
dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
Catatan :
Nominator : Jumlah penderita diabetes mellitus usia ≥15 tahun di
dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Denominator : Jumlah estimasi penderita diabetes mellitus usia
≥15 tahun yang berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan
angka prevalensi kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu
tahun yang sama.
e. Contoh Perhitungan
1) Kabupaten ”I” mempunyai jumlah warga negara usia ≥15 tahun
sebesar 10.000 jiwa. Berdasarkan prevalensi DM usia ≥15
tahun kabupaten ”I” sebesar 6,9% maka estimasi jumlah
80
penderita DM usia ≥15 tahun di kabaputen tersebut adalah
sebesar 690 orang.
81
Puskesmas 380 10 - 10 orang
dan dinyatakan
Jaringanya DM namun
Fasilitasi Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Keterangan
Pelayanan estimasi yang yang yang
Kesehatan penderita Dilakukan Tidak Tidak
DM Pelayanan Dilayani Dilayani
berdasarkan DM Sesuai
prevalensi sesuai Standar
kabupaten Standar
tidak
diperiksa
sesuai
standar.m
290 orang
yang tidak
mendapatkan
layanan DM
82
No Barang Jumlah Fungsi
1 • Glukometer Sesuai Melakukan
kebutuhan pemeriksaan
• Strip tes Gula Darah
Gula Darah
Sesuai sasaran
• Kapas Alkohol
• Lancet Sesuai sasaran
Sesuai sasaran
2 Formulir pencatatan dan Sesuai Pencatatan dan
No Barang Jumlah Fungsi
pelaporan Aplikasi SI kebutuhan pelaporan
PTM
3 Pedoman dan media KIE Minimal 2 per Panduan dalam
melakukan
Puskesmas
penatalaksanaan
sesuai standar
g. Mekanisme Pelayanan
83
1) Penetapan sasaran penderita diabetes melitus ditetapkan oleh
Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
2) Pelayanan kesehatan diabetes melitus adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar yang meliputi :
(a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan
di fasilitas pelayanan kesehatan
(b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi
(c) Melakukan rujukan jika diperlukan
Keterangan :
Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan
pelayanan terapi farmakologi.
84
h. Teknik Penghitungan Biaya
Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume
1. Melakukan
pendataan Petugas Pendataan Jumlah
petugas x
penderita penderita DM
Transport x
DM jumlah
kegiatan
menurut Biaya transport pendataan x
wilayah petugas/BBM jumlah
puskesmas
kerja
Fasilitas
kesehatan Penderita Data jumlah
DM penderita DM
Tingkat Pertama
Formulir Pengadaan 1 paket x
Formulir kegiatan
Pendataan x
Jumlah
Puskesmas
2. Melakukan Petugas Pelayanan
Skrining Skrining
penderita DM Alat Pengadaan Terintegrasi
kesehatan dengan
untuk Glucometer
pengadaan
seluruh sarana dan
prasarana
pesiewn di
skrining PTM
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Pertama
85
Pelayanan kesehatan dan
KIE pada
kesehatan
penderita DM
sesuai
standar,
berupa
edukasi
tentang diet
makaann dan
aktivitas
fisik, serta
terapi
farmakologi
Penderita Data Jumlah
penderita DM
DM
Bahan Penggandaan 1 paket x
edukasi Jumlah
Bahan edukasi
Puskesmas
Obat Pengadaan Obat Terintegrasi
dengan paket
DM yang todak
pengadaan obat
termasuk dalam Puskesmas,
sesuai dengan
pengadaan obat
kebijakan dan
JKN ketentuan yang
berlaku di
daerah
86
Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume
4. Melakukan Petugas
Rujukan ke
FKRTL
untuk
pencegahan
komplikasi
6. Penyediaan
Obat DM
Obat DM Pengadaan Obat Terintegrasi
DM dengan paket
pengadaan
obat
Puskesmas
7. Pencatatan dan Terintegrasi
dengan
Pelaporan
pencatatan dan
pelaporan SPM
87
8. Monitoring dan Terintegrasi
dengan
Evaluasi
monitoring dan
88
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah ODGJ berat di wilayah
standar
Jumlah ODGJ berat
berdasarkan proyeksi di wilayah
kerja Kab / Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama.
Catatan :
Nominator : Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kabupaten
Jombang yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denominator : Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi di
wilayah kerja Kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
Contoh penentua estimasi di awal tahun.
Pada tahun 2018, prevalensi ODGJ berat pada Provinsi A
berdasarkan Riskesdas terkini adalah 4/1000 rumah tangga.
Jumlah rumah tangga Kab/Kota B di Provinsi A tahun 2018
adalah 100.000 rumah tangga. Target sasaran jumlah rumah
tangga dengan ODGJ berat yang menjadi sasaran kinerja di
Kab/Kota B sebanyak = 0,004 x 100.000 = 400 rumah tangga
dengan ODGJ berat. Dengan asumsi 1 rumah tangga ada 1 ODGJ
berat, maka di Kab/Kota B terdapat 400 ODGJ berat.
89
estimasi/perkiraan di Kab/Kota B, provinsi A terdapat 400 ODGJ
berat pada tahun 2018 sebagai target sasaran kinerja dalam
kurun waktu satu tahun.
Kesimpulan :
Estimasi/perkiraan target sasaran kinerja di Kab/Kota B di tahun
2018 adalah 400 ODGJ berat.
e. Contoh Perhitungan
1) Nominator : Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kab/Kota
yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun.
Kesimpulan :
Kinerja Kab/Kota B di tahun 2018 adalah 87,5%. Terdapat
kesenjangan antara jumlah ODGJ berat yang mendapatkan
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dengan jumlah ODGJ
berat berdasarkan data proyeksi di wilayah kerja Kabupaten B,
provinsi A tahun 2018.Untuk itu perlu dilakukan analisis
faktorfaktor masih adanya ODGJ berat yang belum mendapatkan
90
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar, sehingga didapatkan
strategi untuk menutup kesenjangan tersebut di tahun
mendatang.
91
2 Kit berisi 2 alat Fiksasi Sesuai kebutuhan Alat Fiksasi
sementara
yang
digunakan saat
ODGJ dalam
kondisi
akut/gaduh
gelisah
3 Penyediaan Formulir Sesuai kebutuhan Pencatatan dan
Pencatatan dan Pelaporan
Pelaporan
4 Media KIE Sesuai kebutuhan Media
komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi
sebagai alat
penyuluhan
kesehatan terlatih
92
a Pemeriksaan status Dokter dan/atau Perawat yang
mental tenaga
terlatih jiwa dan/atau
kesehatan terlatih
b Wawancara Dokter dan/atau Perawat yang
terlatih jiwa dan/atau tenaga
kesehatan terlatih
g. Mekanisme Pelayanan
93
Kesehtaan
Tingkat
Pertama (FKTP)
Materi KIE Penggandaan 1 paket
penggandaan
Materi
materi KIE x
jumlah ODGJ
Buku Kerja x
Jumlah kader
94
Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume
medis Kesehtaan
Tingkat
Pertama (FKTP)
Data ODGJ berat Jumlah ODGJ
estimasi berat
Diagnosis
jumlah
ODGJ berat
3. Pelaksanaan Tenaga Biaya transport Jumlah tenaga
kesehatan tenaga kesehatan
kunjungan kesehatan
(Dokter dan atau kader/BBM
rumah (KIE atau per kunjungan atau kader x
perawat) rumah (unit cost
Keswa, melatih Standar Biaya
disesuaikan
perawatan diri,
dengan standar Transpor x
minum obat
biaya yang
sesuai anjuran Jumlah
berlaku di daerah
dokter dan Kunjungan
setempat)
berkesinambung rumah
an, kegiatan
rumah tangga
dan aktivitas
bekerja
sederhana)
95
Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume
setempat) Kesehatan
Tingkat
Pertama (FKTP)
Kit berisi 2 Alat Fiksasi 2 Alat Fiksasi x
alat Fiksasi tangan dan kaki
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Pertama (FKTP)
Laporan Data monitoring Terintegrasi
dan evaluasi dengan laporan
SPM di FKTP
96
TBC dinilai dari persentase jumlah orang terduga TBC yang
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah orang terduga TBC yang
dilakukan pemeriksaan
Persentase orang penunjang dalam kurun waktu
terduga TBC satu tahun
mendapatkan = X 100%
pelayananan
TBC sesuai Jumlah orang terduga TBC
standar dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
Catatan :
2) Orang terduga TB adalah seseorang yang menunjukkan gejala
batuk >2 minggu disertai dengan gejala lainnya.
3) Nominator : jumlah orang terduga TBC yang dilakukan
pemeriksaan penunjang dalam kurun waktu satu tahun.
4) Denominator : Jumlah orang yang terduga TBC dalam kurun
waktu satu tahun yang sama.
e. Contoh Perhitungan
1) Jumlah penduduk Kabupaten ”K” adalah 1.500.000 jiwa. Pada
tahun 2018 dilakukan skrining pada kelompok risiko terkena
TB (Rumah Tahahan, pondok pesantren, keluarga, penderita
TBC, penderita HIV dll). Dari 200.000 yang diperiksa, 20.000
menunjukkan gejala TBC. Untuk memastikan adanya penyakit
TBC 15.000 orang dilakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas
kesehatan untuk pemeriksaan dahak.
Perhitungan :
• Jumlah orang terduga TBC : 20.000 orang
• Jumlah terduga TBC yang dilayani sesuai standar : 15.000
orang
97
Kesimpulan : Capaian kinerja Pemerintah Daerah (SPM) belum
tercapai.
98
7 Pedoman / standar Sesuai Kebutuhan Panduan dalam
operasional melakukan
prosedur penatalaksanaan
sesuai standar
g. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran orang terduga TBC menggunakan data
orang yang kontak erat dengan penderita TBC dan ditetapkan
oleh Kepala Daerah.
2) Pemeriksaan klinis
Pelayanan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali dalam
setahun, adalah pemeriksaan gejala dan tanda.
3) Pemeriksaan penunjang, adalah pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologis dan/atau radiologis.
99
4) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan.
5) Melakukan rujukan jika diperlukan.
100
Pemeriksaan Kaca Slide Perkiraan jumlah
terduga TBC x
Jumlah
101
Maskker N95 Jumlah sasaran
terduga TBC
resistan Obat x
jumlah
kebutuhan
masker
(pemakaian 2
LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME
bulan) x unit cost
102
Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (Human
Immunodeficiency Virus = HIV)
a. Pernyataan Standar
Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten
Jombang wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
kepada setiap orang dengan resiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus = HIV) di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko
terinfeksi HIV sesuai standar meliputi :
1) Edukasi perilaku berisiko
2) Skrining
Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV yaitu :
1) Ibu hamil, yang setiap perempuan yang sedang hamil.
2) Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti terinfeksi TBC dan
sedang mendapat pelayanan terkait TBC
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu pasien yang
terbukti terinfeksi IMS selain HIV dan sedang mendapat
pelayanan
terkait IMS.
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan
seksual dengan orang lain sebagai sumber penghidupan utama
maupun tambahan, dengan imbalan tertentu berupa uang,
barang atau jasa.
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), yaitu lelaki
yang pernah berhubungan seks dengan lelaki lainnya, sekali,
103
sesekali atau secara teratur apapun orientasi seksnya
(heteroseksual, homoseksual atau biseksual)
6) Transgender/Waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender
atau ekspresi gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau
seksnya yang ditunjuk saat lahir, kadang disebut juga
transeksual.
7) Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti
memiliki riwayat menggunakan narkotika dan/ atau zat adiktif
suntik lainnya.
8) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yaitu orang yang dalam
pembinaan pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM
dan telah mendapatkan vonis tetap.
Catatan :
Nominator : Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV (penderita
TBC, IMS, penjaja seks, LSL, transgender, penasun,
WBP dan ibu hamil) yang mendapatkan pelayanan
104
(pemeriksaan rapid test R1) sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun.
Denominator : Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV di
Kabupaten dalam kurun waktu satu tahun yang
sama yang ditetapkan kepala daerah.
e. Contoh Perhitungan
Contoh kasus penyelesaian pelayanan dasar bagi orang
dengan risiko terinfeksi HIV di Kabupaten ”L”, pada tahun 2019.
Jumlah penduduk 220.412 jiwa dengan proyeksi estimasi sasaran
jumlah ibu hamil 4.939 orang, estimasi penderita TBC 634,
estimasi penderita IMS 5.681 orang. Estimasi populasi berperilaku
risiko tinggi terinfeksi HIV berturut – turut : WPS 146, LSL 451,
Transgender 17, Penasun 0, WBP 0 (tidak mempunyai Lapas).
Catatan dalam laporan orang yang datang ke pelayanan
kesehatan dan penjangkauan dalam satu tahun dari seluruh
fasilitas pelayanan kesehatan dan telah ditelusur berdasarkan
kelompok target orang dengan risiko terinfeksi HIV. Kepala daerah
menetapkan hasil pemetaan/penemuan sebagai berikut : ibu
hamil
4.954, penderita TBC 324, penderita IMS 2.618, WPS 164, LSL
201, Transgender 29 dan penasun terlaporkan 1 orang. Semua
orang berisiko di dalam wilayah saat pelayanan tetap dilayani
sekalipun berasal dari daerah lain.
Laporan jumlah orang yang datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan atau yang secara aktif dikunjungi, yang dilakukan
pelayanan kesehatan berupa pemberian pemberian informasi dan
edukasi dan pemeriksaan skrining (deteksi dini) HIV dengan
reagen pertama, berturut-turut : perempuan hamil 4.954,
penderita TBC 324, penderita IMS 2.618, WPS 164, LSL 201,
seluruh transgender sudah diperiksa yaitu sebanyak 29 orang dan
seorang mantan penasun.
105
Penilaian Kinerja Pelayanan Dasar Standar Pelayanan
Minimal bagi orang dengan risiko terinfeksi HIV adalah sebagai
berikut :
106
3 Bahan medis habis Sesuai yang Pengambilan darah
pakai kebutuhan parifer dan atau
vena
- Handshoen
- Alkohol swab
- Plester
- Lancet/jarum steril
- Jarum+spuit yang
sesuai/vacuitainer
dan jarum sesuai
4 - Alat tulis Sesuai yang Pencatatan dan
kebutuhan
- Rekam medis berisi Pelaporan
nomor rekam
medis, Nomor
fasilitas pelayanan
kesehatan
107
1) Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh Kepala Daerah
berdasarkan orang yang berisiko terinveksi HIV (penderita TBC,
IMS, penjaja seks, LSL, transgender, WBP, dan ibu hamil).
2) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan 3)
Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat HIV minimal
1 kali dalam setahun.
3) Melakukan rujukan jika diperlukan.
h. Teknik penghitungan Pembiayaan
No Langkah Variabel Komponen Volume
Kegiatan
1 Penentuan Orang yang Ibu Hamil Terintegrasi
sasaran
berisiko
terinfeksi HIV
Akses WBP
Penemuan Pelayanan
sasaran pasif/aktif
108
Formulir Pengadaan kartu Paket pengadaan
kartu SPM
penerima
pelayanan dasar
SPM Keehatan
3 Promosi Media KIE Penyiapan, 1 paket x jumlah
kesehatan penyusunan dan fasyankes
dan pengadaan media
penyuluhan KIE, termasuk
koneksi internet
109
Reagen dan Rujukan 1 paket x
bahan medis bahan/spesimen sasaran
habis pakai,
bahan/Spesimen
110
6 Pemeriksaan Ibu hamil, Data penerima Terintegrasi
layanan berupa
deteksi dini penderita TBC,
Nomor KTP/NIK,
HIV penderita IMS, kmputer, formulir
penerima layanan
penjaja seks,
LSL,
transgender,
penasun dan
WBP
1) Pelayanan Kunjungan ibu Data Jumlah ibu Terintegrasi
dalam
hamil, penderita hamil, penderita
gedung
TBC, penderita TBC, penderita
IMS, penjaja
IMS, penjaja seks,
seks, LSL,
LSL, transgender,
transgender,
penasun dan WBP
penasun dan
WBP di
fasyankes
dilayani sesuai
tupoksi,
kompetensi,
kewenangan dan
penugasan.
111
deteksi dini
HIV
(Tes Cepat HI-
(RDT) HIV
pertama)
sesuai
kebutuhan
2) Pelayanan Lokasi sasaran populasi Lokasi Terintegrasi
luar sasaran
penjaja seks, LSL,
gedung populasi
transgender, penasun dan kunci dan
lapas/rutan
WBP
dalam wilayah
112
No Langkah Variabel Komponen Volume
Kegiatan
Formulir Pengadaan ATK
pencatatan dan dan
pelaporan fotokopi/komputer
deteksi dini HIV,
kartu penerima
layanan dasar
113
No Langkah Variabel Komponen Volume
Kegiatan
kinerja SPM harian (transpor + uang
harian) x jumlah
kegiatan
Pelaporan Pembuatan
capaian laporan capaian
pelaksanaan
pelayanan dasar
SPM tiap 3
bulan
114
10 Rujukan jika Ibu hamil - Pengadaan 1 paket x
diperlukan sasaran
dengan HIV, pemeriksaan
penderita TBC lain yang
dengan HIV, diperlukan
penderita IMS - Pengadaan
dengan HIV, buku saku bagi
populasi kunci ODHA
(penjaja seks,
LSL,
No Langkah Variabel Komponen Volume
Kegiatan
transgender,
penasun) dengan
HIV, WBP
dengan HIV
115