Anda di halaman 1dari 150

RISALAH

KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN


MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

“Mewujudkan PGRI sebagai organisasi Profesi dan Perannya dalam


Meningkatkan mutu Pendidikan Abad ke-21”

17 s.d 19 Desember 2019


Swiss Belhotel Kota Tangerang Selatan Banten

PENGURUS
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) PROVINSI BANTEN
Jl. Raya Jakarta No 01 Kemang Kota Serang Banten
e-mail: pgri_banten@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga Risalah Konferensi Provinsi (Konprov) V PGRI Provinsi
Banten tahun 2019 dapat diselesaikan sesuai rencana.
Risalah ini merupakan dokumen hasil Konprov V PGRI Provinsi Banten yang berisi:
(1) Kerangka Acuan, (2) Keputusan Konferensi tentang Tata Tertib, (3) Keputusan
Konferensi Tentang Jadwal Acara, (4) Keputusan Konferensi Tentang Laporan
Pertanggungjawaban pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakri IV tahun 2014-2019
, (5) rancangan keputusan Program Kerja Masa bakti V 2019-2024 PGRI Provinsi
Banten, (6) Keputusan Konprov V Tentang Pemilihan Pengurus Masa Bakti V Tahun
2019-2024 dan (7) lampiran-lampiran.
Kami berharap pelaksanaan Konprov V PGRI provinsi Banten dapat berjalan dengan
lancar dan tertib. Tema Konprov V PGRI provinsi Banten ini yaitu “Mewujudkan PGRI
sebagai Organisasi Profesi dan Perannya dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad
ke-21”
Hasil konprov V PGRI Provinsi Banten nantinya akan dijadikan referensi dalam
penyusunan program priorotas PGRI di kabupaten kota masing-masing.
Selanjutnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya
pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mempersiapkan Konprov V PGRI
Provinsi Banten, secara khusus pada panitia penyelenggara, yaitu PGRI Kota
Tangerang Selatan selaku tuan rumah.
Akhirnya kami ucapkan selamat melaksanakan konprov V PGRI Banten tahun 2019,
semoga Allah SWT, Tuhan Yang Esa selalu memberikan petunjuk untuk kita semua.
Hidup Guru !
Hidup PGRI !
Solidaritas ! yes

Serang, 17 Desember 2019


Ketua PGRI Provinsi Banten

Drs. H. Aep Junaedi, MM


NPA. 2702230001

i
DAFTAR ISI

KataPengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................. ii
Lampiran-lampirn ..................................................................................................... iii
Kerangka Acuan Konprov V tahun 2029 ................................................................. 1
Kerangka Acuan Sidang Komisi .............................................................................. 9
Rancangan Keputusan
1 Rancangan Keputusan Konfrov No 01 tentang Rancangan Jadwal Acara
Konfrov V PGRI Prov. Banten 2019 .................................................................. 13
2 Rancangan keputusan Konfrov No.02 tentang Rancangan Tata Tertib
Konfrov V PGRI Provinsi Banten tahun 2019 ................................................... 19
3 Rancangan keputusan Konfrov No.3 tentang Rancangan Laporan
Pertanggungjawaban Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti IVTahun
2014-2019 …...................................................................................................... 28
4 Rancangan keputusan Konfrov No.4 tentang Rancangan Program Umum
PGRI Provinsi Banten Masa Bakti VTahun 2019-2024 ..................................... 54
5 Rancangan keputusan Konfrov No.05 tentang Rancangan Pernyataan
Konfrov V PGRI Provinsi Banten tahun 2019 .................................................... 100
6 Rancangan Keputusan Konprov No. 06 tentang Rancangan Tata tertib
Pemilihan Pengurus PGRI Provinsi Banten masa bakti 2019-2024 ................. 106
7 Rancangan Keputusan Konprov No. 07 tentang Rancangan Susunan dan
Personalia pengurus PGRI Provinsi Banten masa bakti V tahun 2019-2024 ... 112

ii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor
23/Kep/PGRI/IV/2019 Tentang Penyelenggaraan Konfrov V PGRI
Provinsi Banten Masa Bakti V Tahun 2019-2024 ……………................... 117

Lampiran 2 Keputusan Pengurus PGRI Prov. Banten Nomor. 24/Kep/PGRI/IV/2019


tentang Pembentukan Panitia Konfrov V PGRI provinsi Banten tahun
119
2019 Masa Bakti V tahun 2019-2024 .......................................................
Lampiran 3 Keputusan Pengurus PGRI Prov. Banten Nomor. 28/Kep/PGRI/IV/2019
tentang Pembentukan Panitia Pemeriksa Keuangahn PGRI Provinsi
123
Banten tahun 2019 ...................................................................................
Lampiran 4 Keputusan Pengurus PGRI Prov. Banten Nomor. 29/Kep/PGRI/IV/2019
tentang Pembentukan Panitia Pemeriksa Mandat dan hak Suara
126
Konprov V PGRI Provinsi Banten tahun 2019 ..........................................
Lampiran 5 Naskah Pelantikan ..................................................................................... 129
Lampiran 6 Janji Pengurus ........................................................................................... 130
Lampiran 7 Naskah serah terima kepengurusan .......................................................... 131
Lampiran 8 Ikrar Guru Indonesia .................................................................................. 133
Lampiran 9 Nomenklatur keanggotaan PGRI ............................................................... 134
Lampiran 10 Data anggota PGRI Provinsi Banten masa bakti 2014-2019 ..................... 135
Lampiran 11 Daftar Calon Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti 2019-2024 ...... 136
Lampiran 12 Mars PGRI ................................................................................................ 139
Lampiran 13 Dirgahayu PGRI ........................................................................................ 140
Lampiran 14 Lagu Guruku sayang ................................................................................ 141
Lampiran 15 Lagu Mengabdi ........................................................................................ 142
Lampiran 16 Contoh spanduk dan Baliho...................................................................... 143
Lampiran 17 Catatan ....................................................................................................... 144

iii
KERANGKA ACUAN
KONFERENSI PROVINSI (KONPROV) V TAHUN 2019
PGRI PROVINSI BANTEN MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

A. Pendahuluan

Konferensi Provinsi merupakan forum tertinggi PGRI tingkat provinsi. Konferensi


Provinsi (Konprov) PGRI dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dengan agenda utama melaporkan
pelaksanaan program masa bakti berjalan, menetapkan program untuk masa bakti
berikutnya dan pemilihan pengurus Provinsi masa bakti berikutnya.

Sesuai dengan ketentuan organisasi, Konferensi Provinsi PGRI dilaksanakan setiap


lima tahun sekali, dan PGRI Provinsi Banten akan melaksanakan Konprov ke-5
untuk masa bakti V tahun 2019-2024 tepatnya akan dilaksanakan pada tanggal 17
s.d 19 Desember 2019.

Pelaksanaan Konprov ke-5 PGRI Provinsi Banten diharapkan dapat menghasilkan


suatu putusan atau program yang dapat mewujudkan PGRI sebagai organisasi
profesi dan meningkatkan peran aktifnya dalam turut serta mengoptimalkan mutu
pendidikan abad 21. Hal itu sesuai dengan tuntutan bahwa guru/dosen/pendidik
sebagai profesi yang telah ditetapkan oleh presiden republik Indonesia ke-6 pada
tahun 2004 dan tuntutan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Dalam UU tersebut, organisasi profesi diatur dengan jelas fungsi dan perannya
yaitu bahwa setiap guru/dosen/pendidik wajib menjadi anggota organisasi profesi
dan dalam menjalankan roda organisasinya diharapkan mampu berperan serta
dalam menyelesaikan berbagai persoalan guru/dosen/pendidik dan ikut serta dalam
peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu PGRI diharapkan dapat
mendedikasikan untuk kemajuan bangsa dan Negara sehingga dapat
meningkatkan harkat martabat guru, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Karena guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerja nya pada
tingkat institusional instruksional dan eksperimensial. Hal itu mengandung makna
bahwa upaya peningkatan mutu pendidikan harus dimulai dari guru. Kompetensi
guru dalam bidang akademik, profesional personal dan sosial merupakan kesatuan
yang tidak terpisahkan dalam mewujudkan guru yang profesional sejahtera

~1~
bermartabat dan terlindungi. selain itu guru seharusnya memiliki keunggulan khas
yang berbeda dengan profesi lainnya yaitu sikap dan perilaku guru yang menjadi
sumber inspirasi peserta didik untuk belajar dan mengembangkan diri seluas-
luasnya dengan tetap memahami konteks kebudayaan lokal dan kepedulian
terhadap lingkungan yang menjadi akar kehidupannya.
Berkenaan dengan hal-hal sebagaimana disebut di atas Pengurus PGRI Provinsi
Banten akan menyelenggarakan Konprov V PGRI yang akan dilaksanakan pada
hari selasa sampai dengan Kamis atau tanggal 17 sampai dengan 19 Desember
2019 di Swiss Bellhotel Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten dengan tema
“Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi dan Perannya dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad ke-21”

B. Landasan

1. Anggaran Dasar (AD) PGRI Bab XXV pasal 40 Tentang Forum Organisasi

2. Anggaran Rumah Tangga (ART) Bab XXX Pasal 80 s.d 86 tentang Konferensi
Provinsi/Daerah Istimewa

3. Keputusan Konkerprov Nomor: 04/Kep/Konkerprov.IV/IV/2018 Tentang Program


Kerja PGRI tahun 2019 Masa Bakti IV Tahun 2014-2019

4. Keputusan PGRI Provinsi Banten Nomor 23/Kep/PGRI/IV/2019 tentang


Penyelenggaraan Konferensi Provinsi (Konprov) V PGRI Provinsi Banten Tahun
2019 Masa Bakti V Tahun 2019-2024.

5. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor: 24/Kep/PGRI/IV/2019


tentang Pembentukan Panitia Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten
Tahun 2019 Masa Bakti V Tahun 2019-2024.

C. Tema

Tema Konprov V adalah “Mewujudkan PGRI sebgai Organisasi Profesi dan


Perannya dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad ke-21

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu
Hari : Selasa s.d Kamis
Tanggal : 17 s.d 19 Desember 2019
2. Tempat : Swiss Bellhotel Kota Tangerang Selatan Banten

~2~
E. Peserta

Sesuai dengan ART PGRI Bab XXX Pasal 81, peserta Konferensi Provinsi/Daerah
Istimewa terdiri atas:

a. Pengurus Provinsi
b. Utusan Pengurus Besar
c. Utusan Pengurus Kabupaten/Kota
d. Utusan Pengurus Cabang dan Cabang Khusus
e. Utusan Dewan Pembina Provinsi
f. Utusan Dewan pakar Provinsi
g. Utusan Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI)
h. Utusan Pengurus Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis Provinsi
i. Utusan Lembaga Konsultasi dan Badan Hukum Provinsi
j. Utusan Pengurus Badan Usaha Provinsi
k. Utusan YPLP/PPLP PGRI Provinsi
l. Utusan Pengurus Perempuan PGRI Provinsi
m. Utusan Pengurus Lembaga kajian Kebijakan Pendidikan Provinsi
n. Utusan Badan Khusus Tingkat Provinsi

Rencana Peserta yang akan hadir Pada Konprov V PGRI Provinsi Banten Masa
bakti V tahun 2019 adalah sebagai berikut:

No Peserta/Peninjau Jumlah
1 Pengurus Provinsi 23
2 Utusan Pengurus Besar 2
3 Utusan Pengurus Kabupaten/Kota (8 kab./kota X 5 org) 40
4 Utusan Pengurus Cabang dan Cabang Khusus ( 157X4) 628
5 Utusan Dewan Pembina Provinsi 1
6 Utusan Dewan Pakar Provinsi 1
7 Utusan Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) 1
8 Utusan Pengurus Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis Provinsi 1
9 Utusan Lembaga Konsultasi dan Badan Hukum Provinsi 1
10 Utusan Pengurus Badan Usaha Provinsi 1
11 Utusan YPLP/PPLP PGRI Provinsi 8
12 Utusan Pengurus Perempuan PGRI Provinsi 1
13 Utusan Pengurus Lembaga Kajian Kebijakan Pendidikan Provinsi 1
14 Utusan Badan Khusus Tingkat Provinsi 1
Jumlah 713

~3~
Utusan Kabupaten/Kabupaten Administrasi/Kota/Kota Administrasi, sebanyak
5 orang terdiri atas Unsur Ketua, Unsur Sekretaris, Unsur Bendahara, dan
Unsur Bidang, dengan paling sedikit 1 (satu) orang pengurus perempuan

Utusan Cabang sebanyak 4 orang terdiri atas unsur ketua, unsur Sekretaris,
Bendahara, dan Badan khusus Perempuan.

F. Pendaftaran Peserta

1. Pendaftaran
a. Pendaftaran peserta dimulai sejak tanggal 30 Agustus 2019
b. Pendaftaran dilakukan dengan cara online dan ofline paling lambat
tanggal 20 November 2019. Mekanisme pendaftaran ofline dan Online
sebagaimana surat edaran PGRI Provinsi Banten tanggal 30 Agustus
2019
c. Pendafatan secara ofline melalui Ibu Dra Cicih Juarsih, M.Pd. bendahara
PGRI Provinsi Banten setiap hari kerja di sekretariat PGRI Provinsi
Banten. dilakukan secara kolektif oleh pengurus PGRI Kabupaten/Kota
dengan menyerahkan data calon peserta sebagaimana format yang
sudah ditetapkan.
d. Pendaftaran dinyatakan sah jika sudah disertai biaya pendaftaran
Konprov
e. Panitia tidak melayani pendaftaran konprov di hotel pada saat hari H
2. Biaya

Biaya Pendaftaran peserta Rp. 1.850.000,00 ( satu juta delapan ratus lima puluh
ribu rupiah) sudah termasuk kamar hotel, makan, cofeebreak, tas, buku materi
konprov, blocknote, pulpen, tanda peserta, dan kaos.

3. Pendaftaran ulang
a. Pendaftaran ulang dimulai tanggal 17 Desember 2019 pukul 12.00 wib s.d
pukul 16.00 wib secara kolektif oleh kordinator kabupaten kota masing-
masing dengan menyerahkan data peserta dan bukti pembayaran konprov,
b. Setelah dilakukan verifikasi Peserta berhak mendapatkan Tas, materi
konprov, ATK, tanda peserta, dan kaos, dan pembagiannya akan
dilaksanakan sebelum pelaksanaan Konprov V PGRI Prov. Banten
c. Untuk memudahkan pengaturan kamar hotel disarankan peserta laki-laki
dan perempuan tidak ganjil.
~4~
G. Panitia Penyelenggara

Penyelenggara Konprov V PGRI Provinsi Banten tahun 2019 adalah Pengurus


PGRI Provinsi Banten Masa Bakti IV 2014-2019, selanjutnya membentuk panitia
pengarah dan panitia pelaksana Konprov V PGRI tahun 2019 sebagaimana
tertuang dalam surat keputusan

H. Agenda dan hasil yang diharapkan

1. Agenda
a. Laporan pertangungjawaban pengurus PGRI provinsi banten, mengenai
1) Kegiatan pelaksanaan organisasi selama satu masa bakti
2) Kebijakan keuangan organisasi, inventaris, dan kekayaan organisasi
3) Kegiatan dan perkembangan perangkat kelengkapan organisasi, Badan
Khusus dan Satuan asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis PGRI.
b. Penetapan program kerja PGRI termasuk rencana anggaran keuangan
untuk masa bakti 2019-2024
c. Pemilihan Pengurus PGRI Provinsi Banten masa bakti V tahun 2019-2024
d. Acara lainnya yang ditetapkan dan disahkan konprov sesuai kewenangan
yang diatur dalam AD dan ART serta Peraturan Organisasi PGRI
e. Kebijakan organisasi dan pernyataan kongres tentang sikap, pendirian, dan
stratrgi orgnisasi dalam menghadapi berbagai perkembangan situasi serta
isu-isu yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara
khususnya di bidang pendidikan, guru, dosen dan tenaga kependidikan yang
diperkirakan akan terjadi di masa depan
2. Hasil
a. Keputusan Konprov tentang Laporan pertangungjawaban pengurus PGRI
Provinsi Banten, masa bakti IV mengenai
1. Kegiatan pelaksanaan organisasi selama satu masa bakti
2. Kebijakan keuangan organisasi, inventaris, dan kekayaan organisasi
3. Kegiatan dan perkembangan perangkat kelengkapan organisasi,
Badan Khusus dan Satuan asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis
PGRI.
b. Keputusan konprov tentang Program Kerja PGRI termasuk rencana
Anggaran keuangan untuk masa bakti V
c. Keputusan konprov tentang kepengurusan PGRI Provinsi Banten Masa
Bakti V tahun 2019-2024
~5~
d. Pengukuhan perangkat kelengkapan organisasi dan atau satuan APKS
PGRI
e. Keputusan Konprov tentang sikap, pendirian, dan stratrgi orgnisasi dalam
menghadapi berbagai perkembangan situasi serta isu-isu yang berkaitan
dengan kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di bidang
pendidikan, guru, dosen dan tenaga kependidikan yang diperkirakan akan
terjadi di masa depan

I. Anggaran

1. Sumber dana penyelenggaraan konprov V PGRI Provinnsi Banten tahun 2019


berasal dari
a. Biaya pendaftaran peserta konprov V PGRI tahun 2019
b. Kas PGRI, dan
c. Sumbangan pihak lain yang tidak mengikat
2. Pengeluaran penyelenggaraan Konprov dituangkan dalam lembar tersendiri,
berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas yang ditetapkan oleh
Pengurus PGRI Provinsi Banten berdasarkan rencana yang diusulkan oleh
panitia pelaksana Konprov V PGRI tahun 2019
3. Panitia pelaksana Konprov V PGRI Provinsi Banten bertanggungjawab atas
penggunaan anggaran kepada pengurus PGRI Provinsi Banten.

J. Ketentuan Umum

1. Peserta wajib mengikuti seluruh kegiatan Konprov V tepat waktu, kecuali untuk
keperluan yang sangat mendesak, diperbolehkan setelah mendapat ijin dari
ketua panitia.

2. Peserta diharuskan mengenakan seragam batik PGRI dan tanda pengenal


Konprov V saat mengikuti kegiatan Konprov .

3. Di dalam rapat pleno para peserta menempati tempat duduk yang telah
ditentukan.

4. Peserta selama mengikuti persidangan agar selalu membawa draf/materi


Konprov.

5. Peserta dilarang menyalakan atau membunyikan nada dering handphon (HP)


selama berlangsungnya persidangan.

6. Seluruh peserta wajib mengikuti sidang komisi sesuai dengan pembagian komisi
~6~
K. Tata Tertib Hotel

Disamping tata tertib umum, ditetapkan tata tertib hotel, peserta diharapkan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Tiap kamar didisi hanya untuk 2 (dua) orang peserta, tidak diperbolehkan lebih
dari 2 orang karena pihak hotel akan menagih jika hal tersebut dilakukan.

2. Peserta tidak dibenarkan membawa tamu menginap selama konferensi


berlangsung dan dilarang merokok bagi kamar yang tidak diperuntukan untuk
merokok

3. Panitia Konprov hanya menanggung biaya menginap dan makan. Biaya-biaya


lain (telepon, minibar, laundry, dll) menjadi tanggung jawab peserta.

4. Peserta tidak dibenarkan membawa peralatan/atau barang-barang milik hotel,


apabila terjadi kehilangan barang-barang di kamar tersebut maka menjadi
tanggung jawab yang menempati kamar tersebut .

5. Ketentuan lain akan diinformasikan kemudian.

6. Peserta yang tidak mematuhi tatatertib akan dikenakan denda dari pihak hotel

L. Kesehatan

1. Di tempat konprov disediakan ruang kesehatan dan relawan medis badi peserta
yang memerlukan.
2. Peserta memerlukan bantuan dokter dapat menghubungi panitia atau petugas

M. Keamanan

1. Setiap peserta wajib menjaga ketertiban dan keamanan kegiatan Konprov


2. Setiap peserta dilarang membawa senjata tajam, senjata api, nafza dan benda
berbahaya lainnya.
3. Setiap peserta dilarang membawa uang atau perhiasan berlebihan juga barang-
barang berharga lainnya
4. Apabila terjadi kehilangan pada barang-barang peserta atau peninjau, panitia
tidak bertanggungjawab

N. Lain-lain

1. Setiap kabupaten kota dan atau cabang dikoordinir oleh satu orang koordinator

~7~
2. Setiap koordinator wajib menyampaikan no HP/WA aktif kepada panitia Konprov
dengan nara hubung 1). Sumarna Dinata, S.Pd. 2). H. Agus Hendrawan, M.Pd.
3. Hal-hal lain yang diperlukan dan belum tercantum pada penjelasan ini dapat
ditanyakan langsung kepada panitia.

~8~
KERANGKA ACUAN SIDANG KOMISI
KONFERENSI V PGRI PROVINSI BANTEN TAHUN 2019
Tangerang, 17 s.d 19 Desember 2019

Konferensi Provinsi adalah forum orgsnisai tertinggi yang bertugas menetapkan


program umum organisasi dan sikap organisasi baik nasional, regional maupun
internasional. Implementasi Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen masih menyisakan berbagai persolan yang sampai saat ini belum sesuai
dengan yang diharapkan.

Oleh karena itu dalam Konferensi Provinsi ( Konprov ) V ini akan dibahas berbagai
persolan baik program baru maupun program masa bakti IV yang belum terealisasi
serta ha-hal yang merupakan amanat dari Kongres yang meliputi isu aktual pendidikan,
pendidik dan tenaga kependidikan, serta organisasi. Untuk membahas hal tersebut,
peserta Konprov V PGRI Provinsi Banten tahun 2019 akan membahas serta
merumuskan dalam sidang komisi, yaitu:
A. Komisi A : Organisasi dan Keanggotaan

1. Materi yang didiskusikan :


a. Membahas Jadwal pelaksanaan Konferensi Kabupaten/Kota
b. Membahas Pengelolaan Keanggotaan
2. Hasil yang diharapkan:
a. Tersusunnya jadwal pelaksanaan Konferensi kabupaten/kota
b. Tersusunnya rumusan tentang pengelolaan keanggotaan
3. Peserta :
Ketua, sekretaris, sekbid/seksi registrasi dan keanggotaan kabupaten/kota dan
kecamatan
4. Nara Sumber

a. Drs. H. Agus Rifa’i, MM

b. Gojali Rifai, S.Pd.

c. Haeruzaman, S.Pd.

d. H. Sofyan Darulan, BA

B. Komisi B : Program Umum

1. Materi yang didiskusikan


~9~
Rancangan Program umum PGRI Provinsi Banten Masa bakti V tahun 2019-
2024
2. Hasil yang diharapkan
Tersusunnya Rumusan tentang program umum PGRI provinsi Banten Masa
bakti V tahun 2019-2024
3. Peserta
Wakil Ketua/sekretaris kabupaten/kota dan cabang kecamatan
4. Nara Sumber
a. Dr. Eko Supraptono, M.Pd
b. Emed Hendarsyah, S.Pd.,MM
c. H. Endang Bahrudin, M.Si
d. Bustomi, SE, M.Si

C. Komisi C : Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Organisasi

1. Materi yang didiskusikan:


a. Rancangan Rencana Anggaran Pendapatandanbelanja Organisasi
b. Rancangan tentang kebijakan iuran anggota
c. Rancangan tentang kebijakan pengelolaan keuangan
2. Hasil yang diharapkan

Rumusan tenatang rencana anggaran pendapatan dan belamaja Organisasi


tahun 2019-2024, rumusan tentang kebijakan iuran anggota dan rumusan
tentang kebijakan pengelolaan keuanan

3. Peserta
Bendahara/ wakil bendahara kabupaten kota dan cabang
4. Nara Sumber:
a. Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.
b. Dr. Hj. Enong Sofwanah, M.Pd.
c. Drs. H. Madroji, MM

D. Komisi D : Tata Kelola Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pernyataan


Konferensi

1. Materi yang didiskusikan:


a. Rancangan usulan tata kelola guru dan tenaga kependidikan
b. Rancangan pernyataan Konferensi V Masa bakti 2019-2024

~ 10 ~
2. Hasil yang diharapkan
Rumusan tentang tata kelola guru dan tenaga kependidikan serta pernyataan
kongres
3. Peserta:
Sekretaris Bidang Kabupaten/kota, seksi cabang kecamatan
4. Nara Sumber:
a. Saripudin Juhri, S.Pd., M.Si
b. Abdurahman, S.Ag
c. Drs. Usep Koswara, MM
d. Drs. H. Didi Sutisna, M.Pd
E. Anggota Komisi

1. Seluruh Peserta Konferensi V PGRI Provinsi Banten tahun 2019


2. Pembagian anggota komisi akan diatur oleh panitia dan ditempatkan secara
merata.

F. Organisasi Komisi

1. Pengurus PGRI Provinsi Banten bertindak selaku Pendamping dan narasumber


2. Susunan komisi terdiri atas seorang ketua, seorang sekretaris/pelapor dan
anggota
3. Ketua sekretaris dan anggota dipilih dari dan oleh anggota komisi

G. Mekanisme Kerja Komisi

1. Pendamping / narasumber memberikan arahan


2. Menentukan ketua sekretaris dan anggota sidang komisi
3. Ketua atas bimbingan pendamping mengarahkan tentang tugas ketua sekretaris
dan anggota
4. Anggota menyampaikan pendapat atau masukan secara demokratis dengan
santun
5. Ketua bersama sekretaris dan pelapor merumuskan hasil sidang komisi
6. Sekretaris/pelapor melaporkan hasil sidang komisi dihadpan sidang pleno

H. Pelaporan

1. Setiap komisi melaporkan hasil sidang komisi pada sidang pleno


2. Laporan dilakukan secara lisan dan tertulis
3. Laporan secara terluis dilaporakna dalam bentuk soft copy dan hard copy

~ 11 ~
4. Anggota komisi lain dapat memberikan tanggapan, masukan atau usulan
setelah selesai menyampaikan laoran

Serang, 17 Desember 2019


Pimpinan Konprov

Ketua Sekretaris Umum

Drs. H. AEP JUNAEDI, M.M. EMED HENDARSYAH, S.Pd, M.M


NPA. 2702230001 NPA. 2701160541

~ 12 ~
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN
01
Nomor: ......../Konprov/V/2019
Tentang
JADWAL ACARA
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KONFERENSI PROVINSI V PGRI
Menimbang : a. bahwa Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten Tahun
2019 Masa Bakti V yang telah ditetapkan penyelenggaraannya
tanggal 17 s.d 19 Desember 2019 di Tangerang Selatan
b. bahwa untuk kelancaran penyelenggaraan Konprov perlu
ditetapkan Keputusan Konprov V PGRI tantang Jadwal Acara
Konprov
Mengingat : 1. Akta Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
J.A.5/82/12 tangal 20 September 1954 tentang Pengesahan
Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan
hukum, yang telah diperbaharui dan terakhir dengan keputusan
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor AHU-
0000148.AH01.08 tahun 2019, tanggal 15 Februari 2019
2. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor: V/Kongres/XXII/PGRI/
2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PGRI;
3. Anggaran Dasar PGRI Bab XXV Pasal 40 dan Anggaran
Rumah Tangga PGRI Bab XXX Pasal 80 s.d 86.
4. Keputusan Konkerprov Nomor: 04/Kep/Konkerprov.IV/IV/2018
Tentang Program Kerja PGRI tahun 2019 Masa Bakti IV Tahun
2014-2019
5. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor
23/Kep/PGRI/IV/2019 tentang Penyelenggaraan Konferensi
Provinsi (Konprov) V PGRI Tahun 2019 Masa Bakti V Tahun
2019-2024.
6. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor:
24/Kep/PGRI/IV/2019 tentang Pembentukan Panitia Konferensi
Provinsi V PGRI Tahun 2019 Masa Bakti V Tahun 2019-2024
Memperhatikan : Saran dan pendapat dalam sidang Pleno I Konferensi Provinsi V
PGRI Tahun 2019 Masa Bakti V Tahun 2019-2024

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KONFERENSI PROVINSI V PGRI TAHUN 2019
MASA BAKTI V TAHUN 2019 - 2024 TENTANG JADWAL ACARA
KONFERENSI PROVINSI V PGRI TAHUN 2019

~ 13 ~
Kesatu : Mengesahkan Jadwal Acara Konferensi Provinsi V PGRI Tahun
2019 hasil pembahasan pada sidang pleno I Konferensi V PGRI
masa bakti V Tahun 2019 – 2024
Kedua : Jadwal acara Konferensi provinsi V PGRI Tahun 2019 Masa Bakti
V Tahun 2019-2024 selengkapnya sebagagaimana tercantum
dalam lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
keputusan ini.
Ketiga : Jadwal acara Konferensi Provinsi V Tahun 2019 PGRI Masa Bakti
V Tahun 2019-2024 sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu
dan diktum kedua keputusan ini menjadi pedoman dalam
penyelenggaraan Konprov V PGRI Prov. Banten tahun 2019
Kempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki seperlunya..

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 17 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 14 ~
Lampiran : Rancangan Keputusan Konprov V PGRI Prov. Banten
Nomor : ..01../Kep/Konprov/V/2019
Tentang :

RANCANGAN JADWAL ACARA


KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN TAHUN 2019
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

Swiss Belhotel Tangerang Selatan , 17 s.d 19 Desember 2019


Tema: “Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi profesi dan Perannya dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad ke-21”

Hari Waktu Acara/kegiatan Pelaksana Penangung Jawab Ket.

Ke-1 Selasa, 17 Desember 2019


Registrasi Peserta dan
14.00-17.00 Panitia dan pihak hotel
check in hotel
17.00-19.30 Istirahat

19.30-20.00 Pra Acara


Persembahan Tarian
PGRI Kota Tangsel Seksi Acara
Selamat Datang
20.00-21.30 Upacara Pembukaan
1. Pembacaan Ayat Suci H.Saepul Millah, S.Pd.I
Al-Qur’an
2. Menyanyikan Lagu Hj. Tuti Supriatin, Semua
PGRI Kota Tangsel peserta
Indonesia Raya S.Pd. M.Pd.
3. Menyanyikan Mars & Hj. Tuti Supriatin, Tim
PGRI Kota Tangsel Padus
Dirgahayu PGRI S.Pd. M.Pd.
4. Pembacaan Ikrar Guru K.S. Mudri, MM -
Indonesia
5. Laporan Ketua Dr. H. Tb. M. Suherman,
-
Pelaksana M.Pd.
6. Sambutan Ketua PGRI Drs. H. Aep Junaedi,
-
Prov. Banten MM
Siswa SMAN 1 Kota
7. Persembahan lagu -
Tangerang Selatan

8. Sambutan Ketua Prof. Dr Unifah Rosyidi,


-
Umum PB PGRI M.Pd. .
9. Sambutan Gubernur Dr. H. Wahidin Halim,
Banten sekaligus M.Si. -
membuka acara
Siswi SMP PGRI Kota
10. Persembahan lagu -
Tangerang

11. Doa /Penutup H. E.Sutisna, S.Pd.I

12. Pemberian Dra. Cicih Juarsih M.Pd.


Penghargaan

~ 15 ~
Hari Waktu Acara/kegiatan Narasumber Pimpinan Sidang Ket.

21.30-22.30 Sidang Pleno I Dr.Eko Supraptono,


M.Pd.
Pengesahan Jadwal Acara
dan Tata Tertib Konprov Drs. H. Madroji, MM
Saripudin Juhri,
S.Pd. M.Si

22.30-06.30 Istirahat
Ke-2 Rabu, 18 Desember 2019
06.30-07.30 Sarapan Pagi

07.30-08.00 Sidang Pleno II Drs. H. Aep Junaedi, Dr. H. Tb. M. Didampin


MM Suherman, M.Pd. gi seluruh
Laporan
pengurus
Pertanggungjawaban Emed Hendarsyah, Dra. Cicih Juarsih,
PGRI
Pengurus PGRI Provinsi M.Si. M.Pd.
Provinsi
Banten Masa bakti IV tahun
Drs. H. Madroji, MM Banten
2014-2019

08.00-09.30 Sidang Pleno III Ketua Pengurus PGRI Dr. H. Tb. M. Didampin
Kab./Kota Suherman, M.Pd. gi seluruh
Laporan dan Pandangan
pengurus
umum oleh ketua PGRI Dra. Cicih Juarsih,
PGRI
kab./kota atas laporan M.Pd.
Provinsi
pertanggungjawaban
Dr. Hj Enong Banten
pengurus PGRI Provinsi
Sofwanah, M.Pd.
Banten masa bakti IV

09.30-10.00 Cofe bre ak

10.00-10.30 Jawaban / Tanggapan Drs. H.Aep Junaedi, MM - Dr. H. Tb. M. Didampin


Pengurus PGRI Provinsi Suherman, M.Pd. gi seluruh
Emed Hendarsyah,
Terhadap Pandangan pengurus
M.Si. - Dr.Eko
umum Pengurus Kab./Kota PGRI
Supraptono,M.Pd. Provinsi
Pengesahan laporan
pertanggungjawaban - Dra. Cicih
Juarsih, M.Pd.
Penjelasan sidang Komisi
10.30-12.00 Sidang Komisi

Komisi A Drs. H. Agus Rifa’i, MM


Organisasi dan Drs. H. Madroji, MM
Keanggotaan

Komisi B H. Endang Bahrudin,


Program Umum M.Si
Bustomi, SE, MM

Komisi C Dra. Cicih Juarsih,


Pengelolaan Keuangan dan M.Pd.
Kekayaan Organisai Dr. Hj. Enong
Sofwanah, M.Pd.

Komisi D Drs. H. Didi Sutisna,


M.Pd.
Pernyataan Konferensi
Drs. H. Usep Kusmara

~ 16 ~
Hari Waktu Acara/kegiatan Narasumber Pimpinan Sidang Ket.

12.00-13.00 Ishoma

13.00 -13.45 Paparan Materi 1 Dra. Cicih Juarsih,


H. Hambasi Abdullah
Penguatan jati diri PGRI M.Pd.
13.45-14.30 Paparan Materi 2 Kepala Dinas
Pendidikan Prov. H. Endang Bahrudin,
Kebijakan Dinas Pendidikan M.Si
Banten
Provinsi Banten
14.30-15.30 Sidang Pleno IV Dr.Eko Supraptono,
M.Pd.
Laporan Hasil sidang Komisi Ketua dari masing-
A, B, C dan D masing Komisi Drs. H. H. Endang
Bahrudin, M.Si
Drs. H. Agus Rifai,
MM

15.30-16.00 Sholat & coffebreak

16.00-16.30 Pengesahan hasil sidang - Dr.Eko Supraptono,


komisi M.Pd.
Drs. H. H. Endang
Bahrudin, M.Si
Drs. H. Agus Rifai,
MM
Sidang Pleno V
16.30-18.00
1. Pengesahan Daftar PGRI Banten PB PGRI
Nama Calon Pengurus
PGRI Prov. Banten
Masa Bakti V th. 2019-
2024
18.00-19.15 Sholiskan
2. Pengesahan Panitia Panitia Pemilihan PB PGRI
19.15-19.45
Pemililihan Pengurus
PGRI Provinsi Banten

19.45-20.15 3. Pernyataan Demisioner PB PGRI


Pengurus PGRI Prov.
PGRI Banten
Banten masa bakti IV
oleh Ketua PGRI Prov.
Banten dan Penyerahan
pimpinan sidang
kepada panitia
Pemilihan Pengurus
PGRI Prov Banten
Masa Bakti V

20.15-21.15 4. Pengesahan Tata Tertib Panitia Pemilihan PB PGRI


Pemilihan Pengurus
PGRI Provinsi Banten
Masa Bakti V

21.15-22.15 5. Perkenalan bakal Masing-masing calon PB PGRI Maksimal


Calon Pengurus PGRI (perwakilan) 10 menit
Provinsi Banten Masa
bakti 2019-2024

~ 17 ~
Hari Waktu Acara/kegiatan Narasumber Pimpinan Sidang Ket.

22.15-23.45 Pemilihan Pengurus PGRI Panitia Pemilihan PB PGRI


Prov. Banten Masa Bakti
2019-2024
23.45-24.15 Pengumuman hasil Panitia Pemilihan
Pemilihan F1, F2, F3
24.15-24.30 Penyerahan pimpinan Panitia Pemilihan PB PGRI
sidang kepada Ketua
Terpilih oleh Panitia
Pemilian
24.30-01.00 Sidang Formatur

Ke-3 Kamis, 19 Desember 2019

08.00-08.30 Sidang Pleno VI Ketua Formatur PB PGRI


Pengumuman susunan dan
personalia pengurus PGRI
Prov Banten Masa Bakti
2019-2024 oleh ketua
Terpilih
08.30-09.00 Pengucapan janji pengurus PB PGRI
dipimpin oleh ketua
pengurus PGRI provinsi
Banten
09.00-09.30 Serah terima pengurus PB PGRI
PGRI Prov. Banten Masa
Bakti IV ke pengurus PGRI
ProV. Banten masa bakti V
09.30-10.00 Pembacaan pernyataan PB PGRI
Konprov V oleh Sekretaris
Umum PGRI Prov. Banten
Terpilih
10.00-10.30 Laporan Ketua Panitia PB PGRI
Pelaksana
10.30-11.00 Sambutan ketua PGRI PB PGRI
Provinsi Banten terpilih
11.00-12.00 Sambutan Pengurus PB PB PGRI
PGRI dilanjutkan penutupan
Konprov
12.00 - .... Check out Peserta dan panitia

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 17 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................
~ 18 ~
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVISI BANTEN
Nomor: .. 02
....../Konprov V/2019
Tentang
TATA TERTIB
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN TAHUN 2019
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KONFERENSI PROVINSI V PGRI MASA BAKTI V
Menimbang : a. bahwa Konferensi Provinsi V PGRI Tahun 2019 Masa Bakti V
yang telah ditetapkan penyelenggaraannya tanggal 17 s.d 19
Desember 2019 di Kota Tangerang Selatan
b. bahwa untuk kelancaran penyelenggaraan Konprov
perlu ditetapkan Keputusan Konprov V PGRI Provinsi Banten
tantang Tata Tertib Konprov
Mengingat : 1. Akta Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
J.A.5/82/12 tangal 20 September 1954 tentang Pengesahan
Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan
hukum, yang telah diperbaharui dan terakhir dengan keputusan
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor AHU-
0000148.AH01.08 tahun 2019, tanggal 15 Februari 2019
2. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor: V/Kongres/XXII/PGRI/
2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PGRI;
3. Anggaran Dasar PGRI Bab XXV Pasal 40 dan Anggaran Rumah
Tangga PGRI Bab XXX Pasal 80 s.d 86.
4. Keputusan Konkerprov Nomor: 04/Kep/Konkerprov.IV/IV/2018
Tentang Program Kerja PGRI tahun 2019 Masa Bakti IV Tahun
2014-2019
5. Keputusan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia
Provinsi Banten Nomor 01/Kep/PGRI/IV/2019 tentang
Penyelenggaraan Konferensi Provinsi (Konprov) V PGRI Tahun
2019Masa Bakti V Tahun 2019-2024.
6. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor:
02/Kep/PGRI/IV/2019 tentang Pembentukan Panitia Konferensi
Provinsi V PGRI Tahun 2019Masa Bakti V Tahun 2019-2024
Memperhatikan : Saran dan pendapat dalam sidang Pleno I yang membahas tentang
Jadwal acara

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI
BANTEN TENTANG TATA TERTIB KONFERENSI PROVINSI V

~ 19 ~
PGRI PROVINSI BANTEN TAHUN 2019
Kesatu : Mengesahkan Tata Tertib Konferensi Provinsi V PGRI tahun 2019
Masa Bakti V Tahun 2019 – 2024 di Swiss Bellhotel Kota Tangerang
Selatan tanggal 17 s.d 19 Desember 2019.
Kedua Tata tertib Konferensi provinsi V PGRI tahun 2019 adalah hasil
pembahasan Rancangan Tata tertib pada Rapat Pleno Pertama
Konferensi Provinsi V PGRI tahun 2019
Ketiga : Tata tertib Konferensi Provinsi V PGRI tahun 2019 sebagaimana
dimaksud pada butir kesatu dan kedua selengkapnya tercantum
pada lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari keputusan
ini.
Kempat : Tata tertib sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu, kedua dan
ketiga menjadi pedoman dalam Pelaksanaan Konferensi Provinsi V
PGRI tahun 2019.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki seperlunya.

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 17 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 20 ~
Lampiran : Rancangan Keputusan Konprov V PGRI Prov. Banten
Nomor : .02
..../Kep/Konprov V/2019
Tentang :

TATA TERTIB
KONFERENSI PROVINSI V PGRI TAHUN 2019
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

A. Kedaulatan, Acara, dan Tema

1. Keadaulatan

Sesuai pasal 5 Anggaran Dasar PGRI bahwa “Kedaulatan organisasi ada di


tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Konprov.”

2. Acara

Sesuai Anggaran Rumah Tangga PGRI BAB XXX Pasal 83 acara pokok
Konprov paling sedikit wajib Membahas laporan Pengurus Provinsi selama 1
(satu) masa bakti dan menetapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Laporan pertanggungjawaban pengurus Provinsi mengenai kegiatan


pelaksanaan program dan laporan kekayaan organisasi
b. Laporan keuangan, inventaris, dan kekayaan organisasi PGRI Provinsi
Banten
c. Laporan kegiatan dan perkembangan Badan Khusus, Asosiasi Profesi dan
Keahlian Sejenis, Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum, Badan Usaha,
Dewan Kehormatan Guru Indonesia Provinsi
d. Penetapan Program Kerja dan Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi
(APBO) untuk masa bakti berikutnya
e. Pemilihan Pengurus Provinsi Masa Bakti berikutnya.

3. Tema

Tema konferensi Provinsi ke-5 PGRI Provinsi Banten yaitu “Mewujudkan PGRI
sebagai Organisasi Profesi dan Perannya dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Abad ke-21.”

~ 21 ~
B. Waktu dan Tempat

Hari : Selasa s.d Kamis

Tanggal : 17 s.d 19 Desember 2019

Tempat : Swiss Bellhotel Kota Tangerang Selatan Banten

C. Penyelenggara

Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten diselengerakan dan dipimpin oleh


Pengurus Provinsi Masa Bakti IV

D. Peserta Konprov

Sesuai dengan ART PGRI Bab XXX Pasal 81, peserta Konferensi Provinsi/Daerah
Istimewa terdiri atas:

1. Pengurus Provinsi
2. Utusan Pengurus Besar
3. Utusan Pengurus Kabupaten/Kota
4. Utusan Pengurus Cabang dan Cabang Khusus
5. Utusan Dewan Pembina Provinsi
6. Utusan Dewan pakar Provinsi
7. Utusan Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI)
8. Utusan Pengurus Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis Provinsi
9. Utusan Lembaga Konsultasi dan Badan Hukum Provinsi
10. Utusan Pengurus Badan Usaha Provinsi
11. Utusan YPLP/PPLP PGRI Provinsi
12. Utusan Pengurus Perempuan PGRI Provinsi
13. Utusan Pengurus Lembaga Kajian Kebijakan Pendidikan Provinsi
14. Utusan Badan Khusus Tingkat Provinsi

E. Pemeriksa Mandat dan hak Suara

1. Pengurus PGRI provinsi membentuk panitia pemeriksa mandat dan hak suara ,
yang bertugas
a. Memeriksa mandat dan hak suara PGRI kabupaten kota dan cabang yang
mengirimkan utusan ke konferensi
b. Melaporkan hasilnya kepada Konprov provinsi V PGRI provinsi Banten

~ 22 ~
2. Panitia pemeriksa mandat dan hak suara beranggotakan sebanyak 8 orang
mewakili 8 kabupaten/kota dan tidak merangkap menjadi panitia pemeriksa
keuangan
3. Panitia pemeriksa mandat dan hak suara wajib menyelesaikan tugasnya
sebelum sidang pertama konferensi dimulai
4. Panitia pemeriksa mandat dan hak suara memilih ketua sekretaris dan pelapor
diantaranya anggota panitia serta melaporkan hasil pekerjaannya kepada
Konprov
5. Jumlah suara PGRI kabupaten/kota dalam konferensi ditetapkan berdasarkan
daftar anggota kabupaten kota di pengurus provinsi yang ditutup dua bulan
sebelum konferensi dimulai

F. Kuorum

Sebagaimana yang diatur dalam AD/ART PGRI Konferensi dinyatakan sah apabila
jumlah kabupaten kota yang hadir lebih dari ½ (seperdua) dan mewakili lebih dari ½
(seperdua) jumlah suara

G. Persidangan

1. Sidang-sidang Konferensi terdiri atas


a. Sidang Pleno
Sidang Pleno dihadiri oleh peserta dan peninjau
b. Sidang Komisi
Sidang komisi hanya dihadiri oleh peserta kongres yang tercantum dalam
anggota komisi
c. Sidang Formatur
Sidang formatur dihadiri oleh pengurus terpilih( F1, F2, F3 ) yang bertugas
melengkapai susunan dan personalia pengurus PGRI
d. Sidang Khusus
Sidang khusus dilaksankan apabila diperlukan, bersifat terbatas,
membicarakan hal-hal khusus hanya dihadiri oleh anggota tertentu
e. Sidang Tertutup
Diadakan apabila diperlukan untuk membicarakan acara tertentu

~ 23 ~
2. Semua peserta wajib hadir pada sidang pleno dan sidang komisi sesuai
dengan komisinya ketua pengurus PGRI kabupaten kota diwilayahnya
bertanggung jawab atas kehadiran peserta dari daerahnya secara tertib
3. Dengan persetujuan peserta sidang pimpinan sidnag dapat menetukan
persidangan tertutup bagi acara-acara tertentu.
4. Dalam hal ersidangan dinyatakan tertutup maka yang dapat hadir hanyalah
utusan utusan lainnya yang ditetapkan oleh pimpinan sidangketentuan-
ketentuan khusus persidangan
5. Ketentuan-ketentuan khusus persidangan
a. Sidang tertutup
1) Setelah pngesahan acara ditentukan acara-acara mana yang
dinyatakan tertutup
2) Sidang–sidang tertutup hanya dihadiri oleh utusan-utusan dan peserta
lainnya yang ditetapkan oleh pimpinan sidang
b. Laporan pengurus PGRI Provinsi
1) Laporan pertanggungjawaban Pengurua PGRI Provinsi Banten
disampaikan oleh Ketua Pengurus PGRI Provinsi Banten
2) Laporan tidak dibacakan seluruhnya hanya hal-hal yang memerlukan
perhatian khusus, diberikan penekanan dan penjelasan
3) Laporan pengurus PGRI Provinsi Banten dilengkapai oleh laporan
panitia pemeriksa keuangan Pengurus provinsi Banten
c. Pandangan Umum terhadap Laporan Pengurus PGRI Provinsi
1) Dimaksudkan untuk menelaah kehidupan organisasi selama masa
bakti IV tahun 2014-2019 sebgai bahan menentukan kebijaksanaan
dan merencanakan program kerja organisasi masa bakti berikutnaya
bukan untuk menyatakan dukungan terhadap calon pengurus PGRI
Banten masa bakti 2019 - 20124
2) Isi pandangan umum harus menyangkut keseluruhan laporan pengurus
PGRI Provinsi Banten. hal-hal mengenai masalah khusus daerah
/cabang yang menjadi tanggung jawab pengurus PGRI bersangkutan
dilaporkan secara tertulis
3) Sebelum persidangan dimulai tiap-tiap kabupaten kota mengajukan
seorang pembicara yang berbicara mewakili dan atas nama kabupaten
kota kepada pimpinan sidang

~ 24 ~
4) Urutan pembicara ditentukan oleh pimpinan sidang
5) Tanggapan Pengurus PGRI Provinsi Banten
- Sebelum Pengurus PGRI Provinsi Banten memberikan tanggapan,
pimpinan sidang membicarakan terlebih dahulu mengenai hal-hal
yang memerlukan tanggapan dan penjelasan pengurus PGRI
Provinsi Banten
- Untuk memberikan kesempatanpengurus PGRI Provinsi Banten
merumuskan tanggapan pimpinan sidang dapat menghentikan
sementara waktu/menunda sidang
- Setelah tanggapan dan penjelasan pengurus PGRI provinsi
Banten, pimpinan sidang menyampaikan kesimpulan/ keputusan
dan hal-hal yang dipandang perlu mendapatkan pembahasan/
pemikiran lebih seksama dalam sidang-sidang komisi/khusus
6. Pembentukan komisi-komisi
a. Konferensi membentuk 4 komisi yang terdiri atas:
Komisi A Organisasi dan Keanggotaan
Komisi B Program Umum
Komisi C Keuangan dan kekayaan Organisasi
Komisi D Tata Kelola Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pernyataan
Konferensi
b. Semua peserta Konferensi fibagi habis dan wajib menjadi anggot akomisi
7. Sidang Komisi/ khusus
a. Sidang komisi diadakan untuk membahas lebih dalam tentang segala
sesuatu permasalahan yang dibahas/ditugaskan oleh /dalam sidang pleno
b. Sidang khusus diadakan untukmematangkan/ membulatkan pendapat yang
bersangkutan dalam menghadapi sidang pleno konferensi antaa lain
mengenai penentuan juru bicara dalam pandangan umum.
c. Pimpinan komisi ( ketua, sekretaris, pelapor ) dan tim perumus komisi
dipilih dan ditentukan dari dan oleh anggota komisi yang bersangkutan

H. Pimpinan Konferensi dan persidangan Konferensi

1. Pimpinan Konfernsi adalah Pengurus PGRI Provinsi Banten


2. Pimpinan sidang pleno diatur oleh pengurus PGRI Provinsi Banten dari
anggota-anggota pengurus PGRI provinsi

~ 25 ~
3. Pimpinan sidang komisi dipilh dari dan oleh anggota sidang komisi yang
bersangkutan dengan pengurus PGRI provinsi bertindak sebagai pengantar
dan nara sumber

I. Pengambilan keputusan

1. Segala keputusan diambil dengan musyawarah mufakat


2. Apabila segala upaya untuk mencapai mufakat tidak berhasil maka diputuskan
dengan suara terbanyak

J. Hak bicara dan hak suara

Ketentuan hak bicar dan hak suara diatur dlam ART pasal 82

1. Setiap peserta mempunyai hak suara


2. Hak suara ada pada utusan pengurus PGRI kabupaten/ kota dan
cabang/cabang khusus
3. Setiap kabupaten/kota mempunyai 5 suara
4. Pengaturan hak suara cabang/ cabang khusus sebagaimana ayat 4
a. Setiap cabang/cabang khusus secara otomatis memiliki 1 (satu)
b. Untuk suara berikutnya pada masing-masing cabang/ cabang khsusus
didasarkan atas jumlah anggota
1) Untuk jumlah anggota 1 s.d 200 mendapat tambahan 1 suara
2) Untuk jumlah anggota 201 s.d 400 mendapat tambahan 2 suara
3) Untuk jumlah anggota 401 s.d 600 mendapat tambahan 3 suara
4) Untuk jumlah anggota lebih dari 600 mendapat tambahan 4 suara
5. Satu cabang/ cabang khusus boleh mewakili hanya 1 (satu) cabang/cabang
khusus lain yang berhalangan menghadiri konferensi dengan mandat tertulis
yang syah
6. Mandat untuk mewakili cabang/cabang khusus yang dimaksud dalam angka
(5) di atas .tidak boleh diberikan kepada pengurus PGRI Kabupaten/Kota,
Pengurus PGRI Provinsi, Dewan Penasehat, Dewan Pakar, dan Perangkat
Kelengkapan Organisasi lainnya.

K. Pemungutan suara

Menurut permasalahannya pemungutan suara dilakukan dengan cara

1. Tertulis
2. Lisan, dengan cara mengangkat tangan dan/berdiri

~ 26 ~
L. Lain-lain

1. Hal-hal yang belum termuat dalam tata tertib ini ditentukan oleh pimpinan
sidang dan atau pengurus PGRI provinsi dengan persetujuan konprov
2. Semua peserta konferensi wajib menghadiri sidang-sidang konferensi dan
hadir sekurang-kurangnya10 menit sebelum acara dimulai kecuali ada
ketentuan-ketentuan lain.

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 17 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 27 ~
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVISI BANTEN
Nomor: ..03
....../Konprov/V/2019
Tentang
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN MASA BAKTI IV TAHUN 2014-2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KONFERENSI PROVINSI V PGRI MASA BAKTI V
Menimbang : a. bahwa Konferensi Provinsi V PGRI Tahun 2019 Masa Bakti V
yang telah ditetapkan penyelenggaraannya tanggal 17 s.d 19
Desember 2019 di Swiss Belhotel Kota Tangerang Selatan
b. bahwa pengurus PGRI provinsi Banten masa bakti IV tahun
2014-2019 telah menyampaikan laporan pertangungjawaban
sesuai ketentuan AD/ART PGRI
c. bahwa berhubungan dengan hal itu perlu ditetapkan keputusan
Konferensi Provinsi V PGRI tentang laporan pertanggung-
jawaban pengurus PGRI provinsi Banten Masa Bakti IV tahun
2014-2019
Mengingat : 1. Akta Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
J.A.5/82/12 tangal 20 September 1954 tentang Pengesahan
Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan
hukum, yang telah diperbaharui dan terakhir dengan keputusan
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor AHU-
0000148.AH01.08 tahun 2019, tanggal 15 Februari 2019
2. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor: V/Kongres/XXII/PGRI/
2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PGRI;
3. Anggaran Dasar PGRI Bab XXV Pasal 40 dan Anggaran Rumah
Tangga PGRI Bab XXX Pasal 80 s.d 86.
4. Keputusan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia
Provinsi Banten Nomor 23/Kep/PGRI/IV/2019 tentang
Penyelenggaraan Konferensi Provinsi (Konprov) V PGRI Tahun
2019 Masa Bakti V Tahun 2019-2024.
5. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor:
24/Kep/PGRI/IV/2019 tentang Pembentukan Panitia Konferensi
Provinsi V PGRI Tahun 2019 Masa Bakti V Tahun 2019-2024
Memperhatikan : 1. Program Kerja PGRI tahun 2019 Masa Bakti IV Tahun 2014-2019
2. Pandangan umum dan tanggapan pengurus PGRI
Kabupaten/kota yang mewakili peserta Konferensi V PGRI
Provimsi Banten dari masing-masing Kabupaten/Kota

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KONFERENSI PROVINSI V PGRI TAHUN 2019


~ 28 ~
TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS
PGRI PROVINSI BANTEN MASA BAKTI IV TAHUN 2014-2019
Kesatu : Mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus PGRI
Provinsi Banten Masa Bakti IV Tahun 2014-2019
Kedua : Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud diktum kesatu
keputusan ini selengkapnya tercantum pada lampiran yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 18 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 29 ~
Lampiran : Rancangan Keputusan Konprov V PGRI Prov. Banten
Nomor : .03
...../Kep/Konprov/V/2019
Tentang :

LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI IV TAHUN 2014-2019

A. Pendahuluan

Salah satu agenda Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten tahun 2019 adalah
melaporkan laporan pertanggungjawaban Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa
Bakti IV tahun 2014-2019. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga hasil Kongres XXII PGRI 2019

Bahwa acara Konferensi Provinsi/ Daerah Istimewa.

1. Membahas laporan selama satu masa bakti dan menetapkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus Provinsi/ Daerah Istimewa
mengenai Kegiatan Pelaksanaan Program dan Laporan Kekayaan
Organisasi
b. Laporan Keuangan, Inventaris, dan Kekayaan Organisasi PGRI
Provinsi/Daerah Istimewa
c. Laporan Kegiatan dan Perkembangan Asosiasi Profesi dan Keahlian
Sejenis, Dewan Kehormatan Guru Indonesia, Lembaga Konsultasi dan
Bantuan Hukum, Badan Pembina Lembaga Pendidikan, Badan Usaha,
Perempuan PGRI, dll
d. Penetapan Program Kerja dan Anggran Pendapatan Belanja Organisasi
(RAPBO) untuk masa bakti berikutnaya.
e. Pemilihan pengurus proinsi/daerah Istimewa masa bakti berikutnya
2. Acara lain yang ditetapkan dan disahkan dalam konferensi tersebut dengan
memperhatikan pasal 66 ART disesuaikan dengan tingkatnanya.

Pelaksanaan program PGRI Provinsi Banten masa bakti IV tahun 2014-2019


sebagaimana program umum PGRI masa bakti 2014-2019 yaitu untuk
mewujudkan: (1) PGRI yang kuat dan bermartabat, (2) guru profesional, sejahtera,

~ 30 ~
terlindungi, dan bermartabat, (3) pembangunan karakter bangsa, (4) terpenuhinya
hak-hak guru, (5) pengembangan sistem pengelolaan pendidik dan tenaga
kependidikan yang efektif, (6) pendidikan yang berkualitas, (7) peningkatan dan
perluasan kerjasama dan kemitraan.

Sistematika laporan adalah (1) Pendahuluan, (2) Laporan Umum, (3) Laporan Biro
dan Perangkat Kelengkapan Organisasi, (4) Laporan Keuangan, dan (5) Penutup.

B. Laporan Umum

Dalam rangka pelaksanaan program sapta karsa PGRI masa bakti IV tahun 2014-
2019 dan pembaruan arah perjuangan PGRI dengan penekanan sebagai
organisasi profesi, Pengurus PGRI Provinsi Banten telah melaksanakan berbagai
kegiatan dengan prioritas membangun hubungan dan jejaring yang kuat dengan
pemerintah dan pemerintah daerah dengan tetap menjaga jati diri aorganisasi yang
bersifat independen, unitaristik dan non partisan.

Kegiatan ini ditetapkan sebagi respon atas upaya-upaya melegitimasi PGRI


sebagai organisasi profesi untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah dan
birokrasi memberikan dampak menguatnya kepercayaan pemerintah, masyarakat,
dan anggota kepada PGRI.

Selain itu PGRI memperkuat efektifitas pelaksanaan forum-forum organisasi


kerjasama dengan berbagai pihak untuk peningkatan profesionalisme dan
penguatan orgaisasi, advokasi berbagai permasalahan guru dan tenaga
kependidikan, pelaksanaan kegiatan lainnya. Selengkapnya dilaporakan sebagai
berikut:

1. Sapta Karsa PGRI

a. PGRI yang Kuat dan Terpercaya


1) Menyelenggarakan forum-forum organisasi secara tertib sesuai dengan
ketentuan AD ART PGRI yaitu Konkerprov, rapat koordinasi dan
pertemuan lain seperti rapat pleno, pertemuan koordinasi, dan rapat
teknis untuk mnyerap aspirasi dari anggota.
2) Sosialisasi secara intensif hasil-hasil keputusan Konferensi IV PGRI
anatara lain AD ART PGRI, Kode Etik Guru Indonrsia, Pembinaan dan
Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan kebijakan-
kebijakan organisasi yang disahkan pada Konferensi.

~ 31 ~
3) Pembentukan dan optimaalisasi tugas dan fungsi perangkat
kelengkapan organisasi yang berperan untuk memperkuat peran PGRI
sebagai organisasi profesi, perjuangan dan ketenagakerjaan yaitu
Dewan Kehormatan Guru Indonesia, Lembaga Konsultasi dan Bantuan
Hukum, dan perempuan Indonesia
4) Pendampingan dan perlindungan profesi serta pembelaan terhadap
permasalahan hukum yang menimpa guru, tenaga kependidikan dan
lembaga pendidikan PGRI
b. Guru Profesional, sejahtera, terlindungi, dan Bermartabat
1) Menyelenggarakan pelatihan, seminar, dan kegiatan sejenis dalam
bidang pendidikan umtuk meningkatan profesionalisme guru
2) Meningkatkan kerjasama dengan berbagai mitra PGRI
3) Memfasilitasi dan/atau melakukan advokasi pengembangan profesi
perlindungan profesi, dan kesejahteraan guru
4) Meningkatkan sosialisasi kode etik guru indonesia
c. Pembangunan Karakter bangsa
1) Meningkatkan wawasan kebangsaan melalui pelaihan 4 pilar
kebangsaan bekerjasama dengan MPRRI
2) Meningkatkan empati PGRI untuk membantu daerah-daerah yang
terkena bencana alam
d. Pengembangan sistem Pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan
1) Mendorong penyelenggaraan untuk memberikan rasa aman dan
jaminan keselamatan kerja bagi guru dalam melaksanakan tugas
2) Mendorong pengembangan profesi, karir guru, sesuai dengan tuntutan
pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
e. Pendidikan yang berkualitas
1) Melakukan pembinaan dan pengembangan lembaga pendidikan PGRI
2) Melakukan peningkatan dan perluasan krjasama dengan berbagai
instansi danlembaga pendidikan
3) Mendorong guru anggota PGRI untuk melakukan pengembangan
potensi
f. Peningkatan dan perluasan kerjasama dan kemitraan kerjasama dengan
berbgai instansi dan lembaga pendidikan

~ 32 ~
g. Mendorong guru anggota PGRI untuk melakukan pengembangan profesi
secara berkelanjutan dan melaksanakan tugas secara profesional
h. Peningkatan kemitraan dan prluasan hubungan kerjasama dengan
organisasi dan lembaga terkait untuk pengembangan profesi guru

2. Keuangan dan Aset

Sumber Pendapatan PGRI Provinsi Banten

a. Iuran Anggota
b. Konstribusi YPLP PGRI Provinsi Banten
c. Kontribusi Sewa Ruang: MKKS, IGTKI, PWRI
d. Bantuan Hibah Pemprov Banten
e. Majalah SGB
f. Kalender PGRI
Sesuai keputusan Kongres Xxi PGRI tangal 1-5 Juli 2013 di Jakarta besaran
iuran anggota Rp. 4.00,00 per anggota dengan rincian sbb:
- Pengurus besar : Rp. 4.00,00
- Pengurus Provinsi : Rp. 8.00,00
- Pengurus Kab./kota : Rp. 1.200.00
- Pengurus Cabang dan Ranting : Rp. 1.600,00
Iuran tersebut berlaku efektif mulai Bulan Januari 2014. Pemasukan iuran
anggota melalui PGRI Kabupaten kota belum seluruhnya tepat waktu dan
belum sesuai dengan jumlah anggota yang terdaftar dalam Sistem Informasi
Keanggotaan (SIK) PGRI Provinsi Banten.
Usaha-usaha yang telah dilakikan oleh PGRI provinsi Banten untuk
meningkatkan dan menyelesaikan iuran anggota PGRI diantaranya melakukan
kunjungan ke PGRI ke kabupaten kota, melaksanakan verivikasi keuangan
sebelum melaksanakan konkerprov, mengklarifikasi jumlah anggota pebayar
iuran dan jumlah setoran, mengalisis keadaan iuran per kabupaten kota.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa belum mendistribusikan
iuran sesuai AD ART pasal 98 kepada provinsi maupun ke PB PGRI. Namun
demikian upaya-upaya peneyelsaian iuran serta ada komitmen dari masing-
masing kabupaten kota:
1. Bendahara kabupaten kota untuk meningkatkan upaya pelunasan iuran
anggota

~ 33 ~
2. Pendataan keanggotaan dilakukan secara sistematis dan terperinci
misalnya berapa anggota guru yang aktif, guru honorer, guru pensiun,
dan guru baru. Tidak akan dilakukan pemutihan piutang bagi kabupaten
kota.
3. Bahwa agar penggunaan dana iuran sesuai dengan penggunaanya maka
harus dibuat standar tarif yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama
semua pengurus
4. Untuk keberhasilan sebuah organisasi tidak dapat hanya mengandalkan
iuran anggota, maka perlu menggiatkan usaha-usaha
lain.memasyarakatkan hasil-hasil perjuangan PGRI dalam
memperjuangkan kepentingan guru, sehingga kesadaran guru untuk
membayar iuran akan semakin tinggi karena merasakan hasil perjuangan
dari PGRI
Selanjutnya akan disajikan laporan pengelolaan keuangan PGRI Provinsi Banten

LAPORAN KEUANGAN PGRI PROVINSI BANTEN


PER 30 November 2019
Keuangan yang dilaporkan pada halaman ini hanya Laporam Bulan November
2018 s.d Desember 2019 yang pelaporannya di tutup pada tanggal 30 November
2019. Dalam halaman ini dilaporkan tentang
1. Rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran periode Bulan November 2018 s.d
Desember 2019
2. Penerimaan dan pengeluaran Keuangan PGRI Provinsi Banten November
2018 s.d Desember 2019
3. Catatan setoran iuran ke PB per Kabupaten Kota
4. Daftar penerimaan dan tungaakan Iuran Anggota Per Desember 2019
5. Laporan Keuangan PGRI Kabupaten Kota se-Provinsi Banten
6. Daftar Inventaris PGRI Provinsi Banten

~ 34 ~
REKAPITULASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
KEUANGAN PGRI PROVINSI BANTEN
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019

NO BULAN PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO


Saldo Kas per 3 Oktober 2018 Rp 32.559.150
1 Nopember 2018 Rp 61.540.000 Rp 86.110.000 Rp 7.989.150
2 Desember 2018 Rp 11.100.000 Rp 17.380.000 Rp 1.709.150
3 Januari 2019 Rp 30.100.000 Rp 18.327.500 Rp 13.481.650
4 Februari 2019 Rp 40.509.200 Rp 52.504.750 Rp 1.486.100
5 Maret 2019 Rp 31.576.000 Rp 30.911.300 Rp 2.150.800
6 April 2019 Rp 42.365.200 Rp 42.299.500 Rp 2.216.500
7 Mei 2019 Rp 70.622.800 Rp 70.165.000 Rp 2.674.300
8 Juni 2019 Rp 39.400.000 Rp 39.923.300 Rp 2.151.000
9 Juli 2019 Rp 39.028.200 Rp 40.965.000 Rp 214.200
10 Agustus 2019 Rp 47.657.600 Rp 47.390.000 Rp 481.800
11 September 2019 Rp 53.800.000 Rp 54.000.000 Rp 281.800
12 Oktober 2019 Rp 66.881.000 Rp 62.492.800 Rp 4.670.000
13 Nopember 2019 Rp 204.548.000 Rp 201.195.500 Rp 8.022.500
14 Desember 2019 Rp 67.320.000 Rp 36.881.000 Rp 38.461.500

Jumlah Rp 806.448.000 Rp 800.545.650 Rp 38.461.500

~ 35 ~
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN
PGRI PROVINSI BANTEN
PERIODE : NOVEMBER 2018 - DESEMBER 2019

A SALDO KAS TAHUN LALU (sesuai Buku Konkerprov IV 2018) Rp 32.559.150


B PENERIMAAN
1 Iuran Anggota
1) PGRI Kabupaten Serang Rp 203.320.000
2) PGRI kabupaten Pandeglang Rp 120.206.400
3) Kabupaten Lebak Rp 193.600.000
4) Kabupaten Tangerang Rp 43.000.000
5) Kota Tangerang Rp 50.400.000
6) Kota Cilegon Rp 27.981.600
7) Kota Serang Rp 12.000.000
8) Kota Tangerang selatan Rp 20.000.000
9) Cabang Khusus Rp - +
Jumlah Rp 670.508.000 Rp 670.508.000
2 Kontribusi Anak Lembaga dan Sewa Gedung
1) Kontribusi YPLP PgRI Banten Rp 16.500.000
2) Terima Kontribusi dari KCD Rp 38.000.000
3) Kontribusi Dewan pendidikan Rp 3.000.000
4) Kontribusi IGTKI Rp 5.000.000
5) Kontribusi sewa ruangan Rp 1.000.000
6) Pinjaman ke pihak ketiga Rp 72.440.000
jumlah Rp 135.940.000 + Rp 135.940.000 (+)
Jumlah Penerimaan/Pendapatan Rp 806.448.000

C PENGELUARAN
1 Perkantoran : ATK, Foto copy, Cetak, wifi, dll Rp 8.757.300
Kerumahtanggaan : Pajak, perbaikankendaraan,
2 Rp 64.123.750
mamin rapat, gas, alat dan bahan pembersih dll
3 Belanja pegawai, pengurus, dan perjalanan
Rp 109.018.000
dinas,
4 Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Rp 173.191.000
5 Pengembangan Profesi dan Perlindungan
Rp 25.400.000
Hukum
6 Umum (Peringatan Hari Besar Agama dan
Rp 48.350.000
Naisional, HUT PGRI,
7 Perawatan/Pemeliharaan/Perbaikan Gedung,
meubeler, alat elektronik, taman , lingkungan Rp 12.036.800

8 Belanja Modal/ Pembelian barang inventaris Rp 11.484.000


9 Dana Sosial ; ( menengok, undangan, ta'jiah, dll Rp 25.184.800
10 Setor Iuran ke PB Rp 323.000.000

Jumlah Pengeluaran Rp 800.545.650 Rp 800.545.650 (-)

D SALDO Rp 38.461.500

~ 36 ~
CATATAN SETOR IURAN KE PB
PGRI PROVINSI BANTEN
PERIODE NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019

TANGGAL KODE PGRI KOTA CILEGON JUMLAH


19-11-2019 10 setor Iuran anggota ke PB a.n Kota Cilegon Rp 2.000.000
27-05-2019 10 Stor iuran ke PB ( kota Cilegon ) Rp 3.500.000
18-10-2019 10 Setor iuran anggota ke PB a.n Kota Cilegon Rp 5.000.000
Jumlah Rp 10.500.000

TANGGAL KODE PGRI KAB. LEBAK JUMLAH


27-05-2019 10 Setor iuran ke PB ( Kab. Kab. Lebak 4 Jt) Rp 4.000.000
18-09-2019 10 Setor Iuran ke PB a.n Kab Lebak Rp 2.400.000
18-10-2019 10 Setor iuran ke PB a.n Kab Lebak ( tranfer ) 9/10/19 Rp 2.200.000
12-11-2019 10 setor Iuran anggota ke PB a.n Kab. Lebak Rp 64.600.000
30-11-2019 setor Iuran anggota ke PB a.n Kab. Lebak 54.200.000
Jumlah Rp 127.400.000

TANGGAL KODE PGRI KAB. TANGERANG JUMLAH


27-05-2019 10 Setor iuran ke PB ( Kab. Tangerang 6 jt) Rp 6.000.000
18-06-2019 10 Setor Iuran ke PB ( Kab Tangerang) (10/6) Rp 10.000.000
Jumlah Rp 16.000.000

TANGGAL KODE PGRI KOTA TANGERANG SELATAN JUMLAH


03-07-2019 10 Setor Iuran ke PB ( a.n Tangerang Selatan ) Rp 1.500.000
18-09-2019 10 Setor Iuran ke PB a.n Kota Tangeramng Selatan Rp 2.400.000
12-11-2019 10 Setor Iuran Anggota ke PB a.n Kota Tangsel (4/11/19)
Rp 2.400.000
Jumlah Rp 6.300.000

TANGGAL KODE PGRI KAB. PANDEGLANG JUMLAH


06-02-2019 10 Setor Iuran anggota ke PB a.n Kab. Pandeglang Rp 24.000.000
16-04-2019 10 Setor Iuran anggota ke PB a.n Kab. Pandeglang Rp 20.000.000
10-07-2019 10 Setoran iuran ke PB (a.n Kab. Pandeglang ) Rp 2.400.000
18-09-2019 10 Setor Iuran ke PB a.n Kab Pandeglang Rp 4.800.000
09-10-2019 10 Setor iuran ke PB a.n Kab Pandeglang ( Rp 3.300.000
Jumlah Rp 54.500.000

TANGGAL KODE PGRI KOTA SERANG JUMLAH


18-09-2019 10 Setor Iuran ke PB a.n Kota Serang Rp 2.500.000

TANGGAL KODE PGRI KOTA TANGERANG JUMLAH


05-11-2019 10 setor Iuran anggota ke PB a.n Kota Tangerang Rp 9.500.000
05-11-2019 10 setor Iuran anggota ke PB a.n Kota Tangerang Rp 4.900.000
16-08-2019 setor Iuran anggota ke PB a.n Kota Tangerang 14.400.000
Jumlah Rp 28.800.000

TANGGAL KODE PGRI KAB. SERANG JUMLAH


17-09-2019 10 Setor iuran Ke Pb a.n Kab Serang Rp 27.000.000
15-10-2019 10 Setor iuran ke PB a.n Kab Serang Rp 30.000.000
03-12-2019 Settor iuran ke PB a.n Kab Serang 20.000.000
Jumlah Rp 77.000.000

Jumlah Keseluruhan Rp 323.000.000

~ 37 ~
DAFTAR PENERIMAAN DAN TUNGGAKAN IURAN ANGGOTA
BULAN NOVEMBER 2018 - DESEMBER 2019

Terima Iuran dari Kewajiban Bulan


Jumlah Sisa Tunggakn Per 31 Saldo/Sisa
Bln. November 2018 November 2018 s.d
NO PGRI KABUPATEN/KOTA Anggota Per Oktober 2018 tunggakan Per 31
s.d Bulan Desember Bulan Desember
Januari 2019 (Konkerprov IV 2018) Desember 2019
2019 2019
A B C D E F G
1 KABUPATEN LEBAK 5.500 Rp (101.200.000.00) Rp 193.600.000.00 Rp 92.400.000.00 Rp -
2 KABUPATEN PANDEGLANG 5.524 Rp (26.918.400.00) Rp 120.206.400.00 Rp 93.288.000.00 Rp -
3 KABUPATEN SERANG 4.800 Rp (122.680.000.00) Rp 203.320.000.00 Rp 80.640.000.00 Rp -
4 KOTA SERANG 1.935 Rp (14.564.000.00) Rp 12.000.000.00 Rp 32.508.000.00 Rp (35.072.000.00)
5 KOTA CILEGON 1.717 Rp - Rp 27.981.600.00 Rp 27.981.600.00 Rp -
6 KABUPATEN TANGERANG 4.000 Rp (176.100.000.00) Rp 43.000.000.00 Rp 67.200.000.00 Rp (200.300.000.00)
7 KOTA TANGERANG 3.000 Rp - Rp 50.400.000.00 Rp 50.400.000.00 Rp -

~ 38 ~
8 KOTA TANGERANG SELATAN 1.500 Rp (19.840.000.00) Rp 20.000.000.00 Rp 25.200.000.00 Rp (25.040.000.00)
9 CABANG KHUSUS 233 Rp (3.075.600.00) Rp - Rp 3.914.400.00 Rp (6.990.000.00)

JUMLAH 28.209 Rp (464.378.000.00) Rp 670.508.000.00 Rp 473.532.000.00 Rp (267.402.000.00)


Terbilang ( minus dua ratus enam puluh tujuh juta empat ratus dua ribu rupiah )

Keterangan
Tanda angka dalam kurung = MINUS/NEGATIF/UTANG
Kolom C = Jumlah Anggota sesuai Verifikasi dengan pengurus Kab./Kota
Kolom D = Sisa Tunggakan Periode tahun lalu sesuai Hasil Konkerprov IV 2018
Kolom E = Jumlah Iuran yang sudah diterima PGRI provinsi dari Bulan November 2018 s.d Desember 2019
Kolom F = Jumlah Kewajiban yang harus dibayar dari Bln November 2018 s.d Desember 2019 ( C X Rp. 1200 x 14 bln )
Kolom G = D + E - F ( jumlah tunggakan )
LAPORAN KEUANGAN PGRI KABUPATEN/KOTA
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019

PGRI KABUPATEN SERANG

Jumlah Anggota 4.800

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO

Sisa Tunggakan sesuai konkerprov IV 2018 (122.680.000)


01/11/2018 Kewajiban Bulan November 2018 5.760.000 (128.440.000)
13/11/2018 Terima iuran Anggota PGRI Kab. Serang 10.000.000 (118.440.000)
01/12/2018 Kewajiban Bulan Desember 2018 5.760.000 (124.200.000)
01/01/2019 Kewajiban Bulan Jnuari 2019 5.760.000 (129.960.000)
01/02/2019 Kewajiban Bulan Februari 2019 5.760.000 (135.720.000)
01-03-2019 Kewajiban Bulan Maret 2019 5.760.000 (141.480.000)
01-04-2019 Kewajiban Bulan April 2019 5.760.000 (147.240.000)
12-04-2019 Terima iuran Anggota PGRI Kab. Serang 6.000.000 (141.240.000)
01-05-2019 Kewajiban Bulan Mei 2019 5.760.000 (147.000.000)
01-06-2019 Kewajiban Bulan Juni 2019 5.760.000 (152.760.000)
17-Jun-2019 Terima Iuran Anggota dari Kabupaten Serang 5.000.000 (147.760.000)
01-07-2019 Kewajiban Bulan Juli 2019 5.760.000 (153.520.000)
01-08-2019 Kewajiban Bulan Agustus 2019 5.760.000 (159.280.000)
07-08-2019 Terima Iuran anggota dari PGRI Kab. Serang 5.000.000 (154.280.000)
01-09-2019 Kewajiban Bulan September 2019 5.760.000 (160.040.000)
17-09-2019 Terima iuran anggota dari PGRI Kabupaten Serang40.000.000 (120.040.000)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Oktober 2019 5.760.000 (125.800.000)
15-10-2019 Terima iuran anggota dari Kab Serang 30.000.000 (95.800.000)
01-11-2019 Kewajiban Bulan November 2019 5.760.000 (101.560.000)
12-11-2019 Terima iuran anggota dari Kab Serang 20.000.000 (81.560.000)
01-12-2019 Kewajiban Bulan Desember 2019 5.760.000 (87.320.000)
27-11-2019 Terima iuran anggota dari Kab Serang 20.000.000 (67.320.000)
03-12-2019 Terima iuran anggota dari Kab Serang 67.320.000 -
-

Jumlah per 31 Desember 2019 203.320.000 80.640.000 -


ferivikasi 2/10/2018 Pa Jakarsih
Terbilang ( nol rupiah )

Menyetujui Serang, 30 November 2019


Bendahara Kab Serang Bendahara Provinsi Banten

JARKASIH, M.Pd. Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.

~ 39 ~
LAPORAN KEUANGAN PGRI KABUPATEN/KOTA
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019
PGRI KABUPATEN PANDEGLANG
Hasil Verivikasi Jumlah Anggota per 1 Januari 2018 5.524

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO

Sisa Tunggakan sesuai konkerprov IV 2018 (26.918.400)


01-11-2018 Kewajiban bulan November 2018 6.871.200 (33.789.600)
28-11-2018 Terima iuran PGRI Kab Pandeglang Bln Nov 18
10.000.000 (23.789.600)
01-12-2019 Kewajiban Bulan Desember 2018 6.871.200 (30.660.800)
01-01-2019 Kewajiban Bulan Januari 2019 6.628.800 (37.289.600)
03-01-2019 Bayar iuran PGRI Kab Pandeglang 15.000.000 (22.289.600)
01-02-2019 Kewajiban Bulan Februari 2019 6.628.800 (28.918.400)
04-02-2019 Bayar iuran PGRI Kab Pandeglang 15.000.000 (13.918.400)
01-03-2019 Kewajiban Bulan Maret 2019 6.628.800 (20.547.200)
06-03-2019 Bayar iuran PGRI Kab Pandeglang 15.000.000 (5.547.200)
01-04-2019 Kewajiban Bulan April 2019 6.628.800 (12.176.000)
27-03-2019 Bayar iuran PGRI Kab Pandeglang 12.176.000 -
01-05-2019 Kewajiban Bulan Mei 2019 6.628.800 (6.628.800)
09-05-2019 Terima Iuran Anggota PGRI Kab. Pandeglang13.257.600 6.628.800
01-06-2019 Kewajiban Bulan Juni 2019 6.628.800 -
01-07-2019 Kewajiban Bulan Juli 2019 6.628.800 (6.628.800)
06-07-2019 Terima Iuran anggota dari Kab. Pandeglang 6.628.200 (600)
01-08-2019 Kewajiban Bulan Agustus 2019 6.628.800 (6.629.400)
05-08-2019 Terima Iuran anggota dari PGRI Pandeglang 6.628.800 (600)
30-08-2019 Terima Iuran anggota dari PGRI Kab. Pandeglang
6.628.800 6.628.200
01-09-2019 Kewajiban Bulan September 2019 6.628.800 (600)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Oktober 2019 6.628.800 (6.629.400)
04-10-2019 Terima iuran anggota Kab Pandeglang 6.628.200 (1.200)
01-11-2019 Kewajiban Bulan November 2019 6.628.800 (6.630.000)
01-12-2019 Kewajiban Bulan Desember 2019 6.628.800 (13.258.800)
14-10-2019 Terima iuran anggota Kab Pandeglang 9.887.600 (3.371.200)
27-11-2019 Terima Iuran Anggota PGRI Kab. Pandeglang 3.371.200 -
-

Jumlah per 31 Desember 2019 120.206.400 93.288.000 -

Terbilang ( nol rupiah )

Menyetujui Serang, 30 November 2019


Bendahara Kab Pandeglang Bendahara Provinsi Banten

Ruli Purnama, M.Pd. Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.

~ 40 ~
LAPORAN KEUANGAN PGRI KABUPATEN/KOTA
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019

PGRI KABUPATEN LEBAK


Jumlah Anggota 5.500

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO

Sisa Tunggakan sesuai konkerprov IV 2018 (101.200.000)


01-11-2018 Kewajiban Bulan November 2018 6.600.000 (107.800.000)
08-11-2018 Terima Iuran PGRI Kab Lebak Bln Nov 2018 6.600.000 (101.200.000)
01-12-2018 Kewajiban Bulan Desember 2018 6.600.000 (107.800.000)
12-12-2018 Terima iuran PGRI Kab Lebak Bln Desember 18 6.600.000 (101.200.000)
01-01-2019 Kewajiban Bulan Januari 2019 6.600.000 (107.800.000)
09-01-2019 Terima Iuran PGRI Kab Lebak/ 6.600.000 (101.200.000)
01-02-2019 Kewajiban Bulan Februari 2019 6.600.000 (107.800.000)
04-02-2019 Terima Iuran Anggota PGRI Kab. Lebak 4.400.000 (103.400.000)
01-03-2019 Kewajiban Bulan Maret 2019 6.600.000 (110.000.000)
05-03-2019 Terima iuran PGRI Kab. Lebak 4.400.000 (105.600.000)
01-04-2019 Kewajiban Bulan April 2019 6.600.000 (112.200.000)
15-04-2019 Terima iuran PGRI Kab. Lebak 4.400.000 (107.800.000)
01-05-2019 Kewajiban Bulan Mei 2019 6.600.000 (114.400.000)
22-Mei-2019 Terima Iuran dari Kab. Lebak 4.400.000 (110.000.000)
01-06-2019 Kewajiban Bulan Juni 2019 6.600.000 (116.600.000)
25-Jun-2019 Terima iuran anggota dari Kab. Lebak 4.400.000 (112.200.000)
01-07-2019 Kewajiban Bulan Juli 2019 6.600.000 (118.800.000)
18-Jul-2019 Terima iuran anggota dari kab. Lebak 4.400.000 (114.400.000)
01-08-2019 Kewajiban Bulan Agustus 2019 6.600.000 (121.000.000)
01-09-2019 Kewajiban Bulan September 2019 6.600.000 (127.600.000)
17-09-2019 Teriam iuran anggota dari PGRI Kabupaten Lebak 8.800.000 (118.800.000)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Oktober 2019 6.600.000 (125.400.000)
07-10-2019 Teriam iuran anggota dari PGRI Kabupaten Lebak 4.400.000 (121.000.000)
01-11-2019 Kewajiban Bulan November 2019 6.600.000 (127.600.000)
12-11-2019 Terima Iuran Anggota dari PGRI Kab. Lebak 64.600.000 (63.000.000)
12-11-2019 Terima Iuran Anggota dari PGRI Kab. Lebak 15.400.000 (47.600.000)
01-12-2019 Kewajiban Bulan Desember 2019 6.600.000 (54.200.000)
03-12-2019 Terima iuran dari kab Lebak 54.200.000 -

Jumlah per 31 Desember 2019 193.600.000 92.400.000 -


Terbilang ( nol rupiah )

Menyetujui Serang, 30 November 2019


Bendahara Kab.Lebak Bendahara Provinsi Banten

Dra. Hj. Ucu Lena Murtadewi, M.Pd Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.
~ 41 ~
LAPORAN KEUANGAN PGRI KABUPATEN/KOTA
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019

PGRI KABUPATEN TANGERANG


Jumlah Anggota 4.000
TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO

Sisa Tunggakan sesuai konkerprov IV 2018 (176.100.000)


01/11/2018 Kewajiban Bulan Novemebr 2018 4.800.000 (180.900.000)
01/12/2018 Kewajiban Bulan Desember 2018 4.800.000 (185.700.000)
01/01/2019 Kewajiban Bulan Januari 2019 4.800.000 (190.500.000)
01/02/2019 Kewajiban Bulan Februari 2019 4.800.000 (195.300.000)
01-03-2019 Kewajiban Bulan Maret 2019 4.800.000 (200.100.000)
01-04-2019 Kewajiban Bulan April 2019 4.800.000 (204.900.000)
04-04-2019 Terima iuran Anggota PGRI Kab. Tangerang 18.000.000 (186.900.000)
01-05-2019 Kewajiban Bulan Mei 2019 4.800.000 (191.700.000)
31-05-2019 Terima Iuran anggota dari kab. Tangerang ( transfer)
15.000.000 (176.700.000)
01-06-2019 Kewajiban Bulan Juni 2019 4.800.000 (181.500.000)
Terima Iuran dari Kab. Tangerang 10.000.000 (171.500.000)
01-07-2019 Kewajiban Bulan Juli 2019 4.800.000 (176.300.000)
(176.300.000)
01-08-2019 Kewajiban Bulan Agustus 2019 4.800.000 (181.100.000)
(181.100.000)
01-09-2019 Kewajiban Bulan September 2019 4.800.000 (185.900.000)
(185.900.000)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Oktober 2019 4.800.000 (190.700.000)
(190.700.000)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Novembr 2019 4.800.000 (195.500.000)
(195.500.000)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Desember 2019 4.800.000 (200.300.000)

Jumlah per 31 Desember 2019 43.000.000 67.200.000 (200.300.000)

Terbilang ( minus dua ratus juta tiga ratus ribu rupiah )

Menyetujui Serang, 30 November 2019


Bendahara Kab Tangerang Bendahara Provinsi Banten

Asmawinata, S.Pd, M.M Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.

~ 42 ~
LAPORAN KEUANGAN PGRI KABUPATEN/KOTA
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019

PGRI KOTA TANGERANG

Jumlah Anggota 3.000


TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO

Sisa Tunggakan sesuai konkerprov IV 2018 -


01/11/2018 Kewajiban Bulan November 2018 3.600.000 (3.600.000)
01/12/2018 Kewajiban Bulan Desember 2018 3.600.000 (7.200.000)
01/01/2019 Kewajiban Bulan Januari 2019 3.600.000 (10.800.000)
01/02/2019 Kewajiban Bulan Februari 2019 3.600.000 (14.400.000)
01-03-2019 Kewajiban Bulan Maret 2019 3.600.000 (18.000.000)
01-04-2019 Kewajiban Bulan April 2019 3.600.000 (21.600.000)
01-05-2019 Kewajiban Bulan Mei 2019 3.600.000 (25.200.000)
(25.200.000)
01-06-2019 Kewajiban Bulan Juni 2019 3.600.000 (28.800.000)
15-Jul-2019 Terima iuran anggota dari Kota Tangerang 18.000.000 (10.800.000)
01-07-2019 Kewajiban Bulan Juli 2019 3.600.000 (14.400.000)
(14.400.000)
01-08-2019 Kewajiban Bulan Agustus 2019 3.600.000 (18.000.000)
16-08-2019 Terima iuran anggota dari Kota Tangerang 14.400.000 (3.600.000)
01-09-2019 Kewajiban Bulan September 2019 3.600.000 (7.200.000)
(7.200.000)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Oktober 2019 3.600.000 (10.800.000)
(10.800.000)
01-11-2019 Kewajiban Bulan November 2019 3.600.000 (14.400.000)
12-11-2019 Terima Iuran anggota dari PGRI Kota Tangerang 9.500.000 (4.900.000)
12-11-2019 Terima Iuran anggota dari PGRI Kota Tangerang 4.900.000 -
12-11-2019 Terima Iuran anggota dari PGRI Kota Tangerang 3.600.000 3.600.000
01-12-2019 Kewajiban Bulan Desember 2019 3.600.000 -
-
-
Jumlah per 31 Desember 2019 50.400.000 50.400.000 -

Terbilang ( nol rupiah )

Menyetujui Serang, 30 November 2019


Bendahara Kota Tangerang Bendahara Provinsi Banten

: Hj. UMI KULSUM, S.Pd, MM Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.

~ 43 ~
LAPORAN KEUANGAN PGRI KABUPATEN/KOTA
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019
PGRI KOTA CILEGON

Jumlah Anggota Per Januari 2018 1.717

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO

Sisa Tunggakan sesuai konkerprov IV 2018 -


01/11/2018 Kewajiban Bulan November 2018 2.060.400 (2.060.400)
01/12/2018 Kewajiban Bulan Desember 2018 2.060.400 (4.120.800)
01/01/2019 Kewajiban Bulan Januari 2019 (1.657x1.200) 1.988.400 (6.109.200)
01/02/2019 Kewajiban Bulan Februari 2019 1.988.400 (8.097.600)
05-02-2019 Terima uran PGRI Kota Cileogon 6.109.200 (1.988.400)
01-03-2019 Kewajiban Bulan Maret 2019 1.988.400 (3.976.800)
01-04-2019 Kewajiban Bulan April 2019 1.988.400 (5.965.200)
18-04-2019 Terima iuran PGRI Kota Cileogon ( feb, mar-april) 5.965.200 -
01-05-2019 Kewajiban Bulan Mei 2019 1.988.400 (1.988.400)
28-05-2019 Bayar iuran PGRI Kota Cileogon ( 5.965.200 3.976.800
01-06-2019 Kewajiban Bulan Juni 2019 1.988.400 1.988.400
1.988.400
01-07-2019 Kewajiban Bulan Juli 2019 1.988.400 -
-
01-08-2019 Kewajiban Bulan Agustus 2019 1.988.400 (1.988.400)
(1.988.400)
01-09-2019 Kewajiban Bulan September 2019 1.988.400 (3.976.800)
(3.976.800)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Oktober 2019 1.988.400 (5.965.200)
18-10-2019 Terima setoran anggota dari Cilegon 5.965.200 -
01-11-2019 Kewajiban Bulan November 2019 1.988.400 (1.988.400)
(1.988.400)
01-12-2019 Kewajiban Bulan Desember 2019 1.988.400 (3.976.800)
18-11-2019 Bayar iuran PGRI Kota Cileogon ( 3.976.800 -

Jumlah per 31 Desember 2019 27.981.600 27.981.600 -

Sisa Tunggakan
Terbilang ( nol rupiah )

Menyetujui Serang, 30 November 2019


Bendahara Kota Cilegon Bendahara Provinsi Banten

Dra. Hj. Hasanah, MM Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.

~ 44 ~
LAPORAN KEUANGAN PGRI KABUPATEN/KOTA
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019

PGRI KOTA SERANG


Perubahan jumlah Anggota menjadi 1.935
TANGGAL DEBET KREDIT SALDO

Sisa Tunggakan sesuai konkerprov IV 2018 (14.564.000)


01-11-2018 Kewajiban Bulan November 2018 ( 1935 x 1200) 2.322.000 (16.886.000)
01-12-2018 Kewajiban Bulan Deember 2018 ( 1935 x 1200) 2.322.000 (19.208.000)
01-01-2019 Kewajiban Bulan Januari 2019 ( 1935 x 1200) 2.322.000 (21.530.000)
29-01-2019 Terima Iuran Anggota PGRI Kota Serang 2.000.000 (19.530.000)
01-02-2019 Kewajiban Bulan Februari 2019 ( 1935 x 1200) 2.322.000 (21.852.000)
(21.852.000)
01-03-2019 Kewajiban Bulan Maret 2019 2.322.000 (24.174.000)
01-04-2019 Kewajiban Bulan April 2019 2.322.000 (26.496.000)
09-04-2019 Terima Iuran Anggota PGRI Kota Serang 5.000.000 (21.496.000)
01-05-2019 Kewajiban Bulan Mei 2019 2.322.000 (23.818.000)
(23.818.000)
01-06-2019 Kewajiban Bulan Juni 2019 2.322.000 (26.140.000)
(26.140.000)
01-07-2019 Kewajiban Bulan Juli 2019 2.322.000 (28.462.000)
(28.462.000)
01-08-2019 Kewajiban Bulan Agustus 2019 2.322.000 (30.784.000)
09-08-2019 Terima Iuran anggota dari PGRI Kota Serang 5.000.000 (25.784.000)
01-09-2019 Kewajiban Bulan September 2019 2.322.000 (28.106.000)
(28.106.000)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Oktober 2019 2.322.000 (30.428.000)
(30.428.000)
01-11-2019 Kewajiban Bulan November 2019 2.322.000 (32.750.000)
(32.750.000)
01-12-2019 Kewajiban Bulan Desember 2019 2.322.000 (35.072.000)

Jumlah per 31 Desember 2019 12.000.000 32.508.000 (35.072.000)

Terbilang ( minus tiga puluh lima juta tujuh puluh dua ribu rupiah )

Menyetujui Serang, 30 November 2019


Bendahara Kota Serang Bendahara Provinsi Banten

SUADAH, S.Pd, M.Pd Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.

~ 45 ~
LAPORAN KEUANGAN PGRI KABUPATEN/KOTA
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019

PGRI KOTA TANGERANG SELATAN

Jumlah Anggota 1.500


TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO

Sisa Tunggakan sesuai konkerprov IV 2018 (19.840.000)


01-11-2018 Kewajiban Bulan November 2018 1.800.000 (21.640.000)
01-12-2018 Kewajiban Bulan Desember 2018 1.800.000 (23.440.000)
01-01-2019 Kewajiban Bulan Januari 2018 1.800.000 (25.240.000)
(25.240.000)
21-01-2019 Bayar Iuran Anggota PGRI Kota Tangsel 5.000.000 (20.240.000)
01-02-2019 Kewajiban Bulan Februari 2018 1.800.000 (22.040.000)
01-03-2019 Kewajiban Bulan Maret 2019 1.800.000 (23.840.000)
01-04-2019 Kewajiban Bulan April 2019 1.800.000 (25.640.000)
01-05-2019 Kewajiban Bulan Mei 2019 1.800.000 (27.440.000)
(27.440.000)
01-06-2019 Kewajiban Bulan Juni 2019 1.800.000 (29.240.000)
(29.240.000)
01-07-2019 Kewajiban Bulan Juli 2019 1.800.000 (31.040.000)
03-07-2019 Terima Iuran anggota dari Kota Tangerang Selatan 5.000.000 (26.040.000)
01-08-2019 Kewajiban Bulan Agustus 2019 1.800.000 (27.840.000)
30-08-2019 Terima Iuran anggota dari Kota Tangerang Selatan 5.000.000 (22.840.000)
01-09-2019 Kewajiban Bulan September 2019 1.800.000 (24.640.000)
(24.640.000)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Oktober 2019 1.800.000 (26.440.000)
31-10-2019 Terima Iuran anggota dari Kota Tangerang Selatan 5.000.000 (21.440.000)
01-11-2019 Kewajiban Bulan November 2019 1.800.000 (23.240.000)
(23.240.000)
01-12-2019 Kewajiban Bulan Desember 2019 1.800.000 (25.040.000)

Jumlah per 31 Desember 2019 20.000.000 25.200.000 (25.040.000)

Terbilang ( minus dua puluh lima juta empat puluh ribu rupiah )

Menyetujui Serang, 30 November 2019


Bendahara Kota Tangerang Selatan Bendahara Provinsi Banten

SUDIRMAN, S.Pd Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.

~ 46 ~
LAPORAN KEUANGAN PGRI KABUPATEN/KOTA
PERIODE BULAN NOVEMBER 2018 s.d DESEMBER 2019

PGRI CABANG KHUSUS

Jumlah Anggota per 1 Juni 2017 233


TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO

Sisa Tunggakan sesuai konkerprov IV 2018 (3.075.600)


01-11-2018 Kewajiban Bulan November 2018 279.600 (3.355.200)
(3.355.200)
01-12-2018 Kewajiban Bulan Desember 2018 279.600 (3.634.800)
(3.634.800)
01-01-2019 Kewajiban Bulan Januari 2019 279.600 (3.914.400)
(3.914.400)
01-02-2019 Kewajiban Bulan Februari 2019 279.600 (4.194.000)
(4.194.000)
01-03-2019 Kewajiban Bulan Maret 2019 279.600 (4.473.600)
(4.473.600)
01-04-2019 Kewajiban Bulan April 2019 279.600 (4.753.200)
(4.753.200)
01-05-2019 Kewajiban Bulan Mei 2019 279.600 (5.032.800)
(5.032.800)
01-06-2019 Kewajiban Bulan Juni 2019 279.600 (5.312.400)
(5.312.400)
01-07-2019 Kewajiban Bulan Juli 2019 279.600 (5.592.000)
(5.592.000)
01-08-2019 Kewajiban Bulan Agustus 2019 279.600 (5.871.600)
(5.871.600)
01-09-2019 Kewajiban Bulan September 2019 279.600 (6.151.200)
(6.151.200)
01-10-2019 Kewajiban Bulan Okober 2019 279.600 (6.430.800)
(6.430.800)
01-11-2019 Kewajiban Bulan November 2019 279.600 (6.710.400)
(6.710.400)
01-12-2019 Kewajiban Bulan Desember 2019 279.600 (6.990.000)

Jumlah per 31 Desember 2019 0 3.914.400 (6.990.000)

Terbilang (minus enam juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah )

Menyetujui Serang, 30 November 2019


Bendahara Cabang Khusus Bendahara Provinsi Banten

............................................ Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.


~ 47 ~
DAFTAR BARANG INVENTARIS
PGRI PROVINSI BANTEN TAHUN 2019
TAHUN KEADAAN
HARGA
NO JENIS INVENTARIS NAMA BARANG JUMLAH PEROLEHA LOKASI
PER-UNIT Baik Sedang Rusak
N
Jl Raya jakarta No. 01
1 BANGUNAN GEDUNG PGRI 1 Unit Kemang Kota Serang baik
Banten
2 ELEKTRONIK AC 1 Unit - 2013 RUANG YPLP Baik
AC 1 Unit - 2013 RUANG RAPAT Rusak
AC 3 Unit - 2013 RUANG AULA Lt2 Baik 2 Rusak 1
AC 5 Unit - 2013 RUANG WISMA Lt.2 Baik 3 Rusak 2
AC PANASONIK 1 Unit - 2013 RUANG KETUA Baik
AC PANASONIK 1 Unit - 2015 RUANG SEKRETARIS Sedang
AC PANASONIK 1 Unit - 2013 RUANG STAF Rusak

~ 48 ~
Infocus 1 Unit 5.000.000 2016 RUANG AULA Lt2 Baik
Kamera 1 bh 6.000.000 2016 RUANG STAF Baik
Kipas Angin 1 Unit 150.000 2015 RUANG AULA Lt2 Baik
Komputer PC 1 Unit 2.500.000 2012 RUANG STAF Sedang
Komputer PC 2 Unit 3.000.000 2015 RUANG YPLP Baik
Kulkas 1 Unit 1.500.000 2015 RUANG YPLP Baik
Kulkas Pendingin 1 Unit 3.500.000 2019 RUANG TAMU Baik
Mix 2 bh 100.000 2013 RUANG AULA Lt2 Baik
Printer Epson L210 1 Unit 2.000.000 2015 RUANG STAF Baik
Printer Epson L120 2 Unit 1.500.000 2015 RUANG YPLP Baik
Sound Sistem 1 set 5.000.000 2013 RUANG AULA Lt2 Sedang
Speaker Portable 1 Unit 7.000.000 2016 RUANG AULA Lt2 Baik
TV 1 Unit 2.000.000 2012 RUANG TAMU Baik
TAHUN KEADAAN
HARGA
NO JENIS INVENTARIS NAMA BARANG JUMLAH PEROLEHA LOKASI
PER-UNIT Baik Sedang Rusak
N
3 INVENTARIS UMUM Alat Pemadam 1 bh 300.000 2013 RUANG PERALATAN Baik
Bendera Merah Putih 1 bh 100.000 2013 RUANG PERALATAN Baik
Bendera PGRI 30 bh 15.000 2015 RUANG PERALATAN Baik
Galon 3 bh 50.000 2013 RUANG DAPUR Baik
Gelas 30 bh 10.000 2014 RUANG DAPUR Baik
Gunting 1 bh 20.000 2015 RUANG STAF Baik
Gunting Rumput 2 bh 50.000 2015 RUANG PERALATAN Baik
Kabel Roll 3 bh 50.000 2015 RUANG PERALATAN Baik
Kanopi 2 bh - 2013 HALAMAN BELAKANG Baik
Karpet Sajadah 2 bh 500.000 2013 RUANG MUSHOLA Baik
Kenceng 1 bh 70.000 2009 RUANG DAPUR Baik

~ 49 ~
Kompor Gas 1 bh 300.000 2013 RUANG DAPUR Baik
Lemari Piring 1 Unit 500.000 2018 RUANG DAPUR Baik
Magic Com 1 bh 150.000 2017 RUANG DAPUR Baik
Mesin Air 2 Unit 2.000.000 2013 BELAKANG GEDUNG Baik
Mukena 2 bh 100.000 2015 RUANG MUSHOLA Baik
Pembolong Kertas 1 bh 15.000 2014 RUANG STAF Baik
Penggaris 1 bh 20.000 2013 RUANG STAF Baik
Piring 25 bh 10.000 2014 RUANG DAPUR Baik
PLANG NAMA PGRI 2 BH
Rak Piring 1 Unit 100.000 2018 RUANG DAPUR Baik
Sajadah 2 bh 50.000 2013 RUANG MUSHOLA Baik
Sapu dan Pel 2 set 100.000 2015 RUANG DAPUR Baik
TAHUN KEADAAN
HARGA
NO JENIS INVENTARIS NAMA BARANG JUMLAH PEROLEHA LOKASI
PER-UNIT Baik Sedang Rusak
N
Sendok dan Garpu 12 bh 5.000 2014 RUANG DAPUR Baik
Senter Satpam 1 bh 200.000 2013 RUANG PERALATAN Baik
Sepre 5 bh 50.000 2013 RUANG WISMA Lt.2 Baik
Stempel PGRI 1 bh 100.000 2014 RUANG STAF Baik
Streples besar/kcl 1 bh 25.000 2013 RUANG STAF Baik
Tabung Gas kecil 1 bh 150.000 2013 RUANG DAPUR Baik
Tempat File 4 bh 15.000 2014 RUANG STAF Baik
Tempat Sampah 1 Unit 20.000 2014 RUANG DAPUR Sedang
Termos Air Panas 1 bh 100.000 2015 RUANG DAPUR Baik
Tiang Bendera 1 bh 1.500.000 2013 RUANG PERALATAN Baik
Torn Air 2 bh - 2013 DAK LANTAU ATAS Baik

~ 50 ~
4 KENDARAAN Mobil Kijang LSX 1 Unit - 2009 GEDUNG PGRI Baik
5 MEUBELER Cermin 1 Unit 100.000 2013 RUANG KETUA Baik
Kasur dan Ranjang 5 bh 2.500.000 2013 RUANG WISMA Lt.2 Baik
Kursi Kantor 1 Unit 1.000.000 2013 RUANG KETUA Baik
Kursi Kantor 1 Unit 1.000.000 2013 RUANG SEKRETARIS Baik
Kursi Polaris 20 bh 150.000 2013 RUANG RAPAT Baik
Kursi Polaris 70 Unit 150.000 2013 RUANG AULA Lt2 Baik
Kursi Sofa Single 1 bh 2.000.000 2009 RUANG KETUA Sedang
Kursi Tamu 1 set 9.000.000 2013 RUANG KETUA Baik
Kursi Tamu 1 set 7.000.000 2013 RUANG SEKRETARIS Baik
Kursi Tamu 1 set 4.000.000 2009 RUANG YPLP Baik
Kursi Tamu 1 SET 4.000.000 2009 RUANG TAMU Baik
TAHUN KEADAAN
HARGA
NO JENIS INVENTARIS NAMA BARANG JUMLAH PEROLEHA LOKASI
PER-UNIT Baik Sedang Rusak
N
Lemari 1 Unit 1.500.000 2009 RUANG SEKRETARIS Rusak
Lemari Besar 1 Unit 5.000.000 2013 RUANG KETUA Baik
Lemari Jati 1 bh 2.000.000 2018 RUANG STAF Baik
Lemari Kabinet 2 Unit 2.500.000 2015 RUANG YPLP Baik
Lemari Kaca 1 bh 1.000.000 2009 RUANG STAF Baik
Lemari Plastik 1 Unit 1.000.000 2018 RUANG STAF Baik
Meja Kantor 1 Unit 1.500.000 2013 RUANG KETUA Baik
Meja Kantor 1 Unit 1.000.000 2013 RUANG SEKRETARIS Baik

~ 51 ~
Meja Kantor 4 Unit 1.500.000 2013 RUANG YPLP Baik
Meja Kecil 2 bh 100.000 2013 RUANG WISMA Lt.2 Baik
Meja Rapat 1 set 2.500.000 2013 RUANG RAPAT Baik
Meja Rapat 4 Unit 100.000 2013 RUANG AULA Lt2 Baik
MEJA TULIS 4 bh 500.000 2013 RUANG STAF Baik
SOFA 1 set 2.000.000 2014 RUANG STAF Baik
Tempat Sampat 1 bh 25.000 2013 RUANG KETUA Baik
Tiang bendera petaka 1 bh 1.000.000 2009 RUANG KETUA Baik
White Board 1 bh 50.000 2013 RUANG KETUA Baik
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
TIM PEMRIKSA KEUANGAN PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI IV TAHUN 2014-2019

Kepada Yth.

Peserta konperensi Provinsi V Tahun 2019

Kami setelah memeriksa Administrasi dan Pengelola Keuangan Pengurus PGRI Provinsi Banten
Masa Bakti IV untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal:

1. 29 September 2015
2. 31 Oktober 2016
3. 31 Oktober 2017
4. 31 Oktober 2018

Lporan keunagan adalah tangung jawab pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti IV tanggung
jawab kami terbatas pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan
kami.

Kami melaksanakan pemeriksaan berdasarkan SK 04/Kep/PGRI/IV/2019 mengharuskan kami


merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji. Material pemeriksaan meliputi: pemeriksaan atas
dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung, masalah-masalah, pengungkapan dalam laporan
keuangan termsuk juga penilaian atas prinsip akutansi yang digunakan dan estimasi signifikan ang
dibuat oleh Pengurus PGRI provinsi Banten masa bakti IV serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa pemeriksaan kami memberikan dasar
yang memadai untukmenyatakan pendapat.

Menurut kami laporan yang kami sebutkan diatas telah disajikan secara Wajar. Pengelolaan
keuangan Pengurus PGRI Provinsi Banten masa bakti IV serta laporan aktivitas telah menerapkan
standar Akutansi Keuangan (SAK) 45 tahun 2010 sebaia acuan pembukuan

Rekomendasi

1. Penyajian administrasi danpengelolaan keuangan yang sudah baik perlu ditingkatkan


kualitasnya berpedonam pada Standar Opratiing Procedure (SOP)
2. Perlu ditingkatkan akurasi data anggota melalui updating data pada semua tingkatan.
3. Penyajian administrasi keuangan sesuai standar Akutansi (SAK) no 45 di semua tingkatan
4. Pengelolaan aset tetap( barang inventaris ) dilengkapi dengan Daftar Inventaris Ruang
( DIR)

~ 52 ~
5. Piutang iuran ( tunggakan) segera dislesaikan pada semua tingkatan
6. Untuk mendukung tujuan organisasi, rintisan usaha yang ada diformalkan menjadi unit
usaha yang dikelola secara profesional
7. Perlu dipertimbangan rasionalisasi karyawan/ pegawai

Serang, 30 November 2019


Tim Pemeriksa Keuangan Konprov V PGRI

1 Ketua ....................................... .......................................

2 Sekretaris ....................................... .......................................

3 Anggota ....................................... .......................................

3. Kegiatan HGN/HUT PGRI

Rangkaian peringatan kegiatan HGN dan HUT PGRI setiap tahun diisi dengan
kegiatan berikut

1) Pemberian penghargaan guru daerah teencil


2) Jalan santai, sepedah santai
3) Pengerahan masa pada acara puncak HGN dan Hut PGRI tingkat nasional
4) Puncak peringatan HGN dan HUT PGRI bersama gubernur Provinsi Banten
a. HGN dan HUT PGRI ke 70 Tahun 2015 dilaksanakan di Mall Balaikota
Tangerang bersama Pemprov Banten dengan tema “Memantapkan
soliditas dan Solidaritas PGRI sebagai Organisasi Profesi yang kuat dan
bermartabat.” dihadiri oleh Plt. Gubernur Banten H. Rano Karno, dan
Ketua Umum PB PGRI. Dalam peringatan HUT PGRI ke-70 ini
didejlarasikan Anti Narkoba dan Kekerasan terhadap anak.
b. HGN dan HUT PGRI Tke-71 tahun 2016 dilaksanakan di Alun-alun
Kabupaten Pandeglang bersama Dinas Pendidikan Provinsi Banten
dengan tema ”Mewujudkan Revolusi Mental Melalaui Peran strategis
Guru.” Dihadiri oleh seluruh anggota PGRI se provinsi Banten
c. HGN dan HUT PGRI ke-72 Tahun 2017 dilaksanakan di Kota Serang
bersama Dinas Pendidkan Provinsi Banten dengan tema
~ 53 ~
“Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam meningkakan disiplin
dan etos kerja untuk penguatamn pendidikan karakter.”
d. HGN dan HUT PGRI ke-73 Tahun 2018 dilaksankan di Halaman
Gedung PGRI provinsi Banten secara mandiri dengan tema
“Meningkatkan FrofesonalismeGuru menuju Pendidikan Abad ke-21.”
Dihadiri oleh Gubernur Banten Dr. H. Wahidin Halim. M.Si

C. Laporan Khusus

Laporan khusu ini memuat kegiatan yang dilaksanakan oleh sekretaris Biro
berdasarkan program Umum Konferensi IV yang dijabarkan menjadi Program Kerja
Biro yang ditetapkan melalui Konferensi kerja Provinsi

1. Biro Organisasi dan Kaderisasi


a. Penetapan program prioritas
b. Penetapan pembentukan badan khusus perempuan
c. Penetapna pernyataan dan rekomendasi PGRI kepada pemerintah
tentang politik nasioanl dan pendiiakn nasional
d. Membangun PGRI yang kuat dan bermartabat
e. Terlaksananya peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN)
f. Terlaksananya peningkatan konskonnnsolidasi organisasi secara internal
dan eksternal
g. Terbentuknya Badan Khusu Perempuan PGRI di tingkat provinsi dan
Kabupaten Kota
h. Pengelolaan Keanggotaan efektif baik secara online maupun ofline
i. Pemutahiran data anggota dalam database
j. Terlaksananya Konfernsi Kerja provinsi
k. Terlaskanany pembinaan dan pengkaderan anggota PGRI di kabupaten
kota
l. Rekrutmen anggota di tingkat cabang/kabupaten kota secara internal di
semua lini pengabdian guru, pendidik dan tenaga kependidikan
2. Biro Pendidikan dan Pelatihan
a. Penetapan program kerja Biro
b. Tersusunnya pemetaan sekolah-sekolah PGRI
c. Terlaksanay Lingkar Belajar Guru di kecamatan Taktakan Kota Serang
bekerja sama dengan EI
d. Terlaksanany Pelatihan Penulisan Karaya Tulis Iiah bagi guru
~ 54 ~
e. Terlaksananya pelatihan Sistem Informasi Keanggotaan (SIK)
f. Terselenggaranya kerjasama dengan LPMP dalam kegiatan pelatihan
Kurikulum 2013
3. Biro Penegakan Kode Etik
a. Penetapan program kerja Biro
b. Terlaksanany sosialisasi penegakan kode etik guru Indonesia melalui
Majalah Suara Guru, pamplet dan lain-lain
c. Terlaksanaya kerjasama dengan Polda Banten tentang perlindungan
Profesi guru
d. Publikasi kode etik guru melalui baner
4. Biro Advokasi, Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi
a. Penetapan program kerja Biro
b. Terlaksananya penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama
dengan Polda Banten tentang Perlindungan Profesi Guru
c. Tersosialisasinya MoU dan Perjanjian Kerja Sama dengan Polda tentang
Perlindungan Hukum Profesi Guru
d. Melakukan pendampingan hukum tentang permasalahan guru dan
lembaga pendidikan PGRI
e. Tersosialisasinya tentang kesadaran hukum kepada anggota PGRI
5. Biro Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru Dosen dan Tenaga
Kependidikan
a. Penetapan program kerja biro
b. Penyusunan pedoman pembinaan dan pengembangan profesi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
c. Terlaksananya kegiatan penulisan artikel Ilmiah
6. Pembinaan Karier Gur, Dosen, dan Tenaga Kependidikan
a. Penetapak progam kerjaa biro
b. Sosialisasi program pembinaan karier dosen, guru dan tenga
kependidikan
c. Diklat guru pendamping muda kerjasama IGTKI PGRI dengan Direktorat
GTK PAUD
7. Biro penelitian dan pengabdian masyarakat
a. Penetapan progrm kerja biro

~ 55 ~
b. Melakukan studi tentang penerimaan peserta didik baru ( PPDB)
berdasarlkan zonasi
c. Memberikan bantuan kepada kepada wilayah terkena bencana seperti
Kabupaten Pandeglang
d. Membantu mendistribusikan bantuan dari daerah-daerah diseluruh
Indonesia untuk bencana tsunami Banten
8. Biro Kerjasama dan Pengembangan Usaha
a. Penetapan program kerja biro
b. Terjalinnya kerjasama dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
c. Terjalinnya Kerjasama dengan bulog
d. Terjalinnya Kerjasama dengan Bank Mantap
e. Terjalinnya kerja sama dengan Developer Perumahan
f. Terjalinnya kerjasama dengan PWRI
9. Biro Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan
a. Penetapan program kerja biro
b. Mendukung kegiatan Guru Honorer dan Honorer K2 se-Provinsi Banten
c. Melakukan audiensi dengan dindik provinsi dalam rangka
memperjuangkan dan membantu para guru, Dosen dan Tenaga
kependidikan dalam memperoleh hak-hak pegawainnya
10. Biro Badankhusus Perempuan
a. Penetapan program kerja biro
b. Mengadakan Kerjasama dengan oganisasi perempuan dan institusi
terkait dalam pemberdayaan perempuan danperlindungan anak
c. Mengikutikegiatan workshop penguatan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak di forum puspa
d. Terbentuknya badan khusus perempuan PGRI provinsi Banten
e. Sosialisasi penguatan peran pengurus pokja Perempuan
f. Mengikuti kegiatan Badan Khusus Perempuan di Jakarta
11. Biro pembinaan Olah raga, seni dan Budaya
a. Penetapan program kerja biro
b. Terselenggaranya kegiatan lomba-lomba dalam rangka HGN dan HUT
PGRI setiap tahun
c. Mengikuti Lomba PORSENI tingkat nasional di Siak Provinsi Riau

~ 56 ~
d. Terselenggara lomba gerak jalan sehat dalam rangka HGN dan Hut ke-69
PGRI yang didikuti oleh 16.000 guru, tenaga kepandidikan PGRI
e. Menyelnngarakan lomba senam PGRI antar PGRI Kab./Kota untuk
Porseni
f. Terlaksananya pelatihan paduan suara
12. Biro Pembinaan Mental dan Spiritual
a. Penetapan program kerja biro
b. Meningkatkan wawasan keagamaan dalam rangka peningkatan iman dan
taqwa
c. Terlaksanany abuka puasa bersama setiap bulan ramadhan
d. Terlaksananya kegiatan halal bihalal di gedung PGRI provinsi Banten
besama pengurus
13. Biro Komunikasi dan Informasi
a. Penetapan program kerja biro
b. Terpasangnya berbagai atribut PGRI pada hari-hari besar nasional yang
berkaitan dengan pendidikan dan even organisasi dan lembaga
pendidikan PGRI
c. Mengembangkan jariangan sosial komunikasi ; Website, tweeter,
facebook, E-Mail dan lain-lain sebagai sarana komunikasi Online
d. Bersama biro Litbang membuat Media Ilmiah Bidang Pendidikan, artikel
dan hasil hasil penelitian bidang pendidikan yang aktual dan terkini.

D. Laporan Perangkat Kelengkapan Organisasi

Laporan Kegiatan YPLP PGRI Provinsi Banten 2014 s.d 2019

1. Melaksanakan rapat rutin bulanan


2. Kunjungan Kerja ke YPLP PGRI Banten ke YPLP PGRI Kab./Kota dan
Persekolahan PGRI
3. Melakukan Verivikasi calon Kepsek persekolahan PGRI
4. Melantik kepala sekolah persekolahan PGRI
5. Melakukan Pendataan dan penyelamatan aset persekolahan PGRI
6. Halal Bi halal Pengurus YPLP PGRI Provinsi Banten
7. Monitoring UNBK pesekolahan PGRI
8. Workshop Bersama PIPP
9. Lomba Galang Tegak Terampil anggota Pramuka persekolahan PGRI se-
Banten
~ 57 ~
10. Workshop/Pelatihan Penulisan Best Practice
11. Mengeluarkan SK GTY persekolahan PGRI
12. Rakerprov YPLP PGRI Banten setahun 1 kali

E. Penutup

Demikian laporan pelaksanaan program kerja pengurus PGRI provinsi Banten


masa bakti IV tahun 2014-2019 Secara umum realisasi pelaksanaan program kerja
pengurus PGRI Provinsi Banten dalam satu masa bakti telah terlaksana walaupun
masih kekurangan. Hambatan utama belum terlaksananya program tersebut antara
lain karena keterbatasan waktu dan dana.

Oleh karena itu diharapkan partisipasi pembayaran iuran anggota dapat lebih
ditingkatkan, sesuai dengan harapan.

Dan semoga laporn ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan program
organisasi di masa bakti V tahun 2019-2024

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 17 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 58 ~
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVISI BANTEN
4
Nomor: .. ....../Konprov/V/2019
Tentang
PROGRAM UMUM PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KONFERENSI PROVINSI V PGRI MASA BAKTI V
Menimbang : a. bahwa Konferensi Provinsi V PGRI Tahun 2019 Masa Bakti V
yang telah ditetapkan penyelenggaraannya tanggal 17 s.d 19
Desember 2019 di Kota Tangerang Selatan.
b. bahwa salah satu acara Konferensi Provinsi V PGRI adalah
menetapkan program umum organisasi untuk masa bakti V tahun
2019-2024;
c. bahwa Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten telah
membahas secara lengkap, terpadu, dan visioner program umum
organisasi sebagaimana telah disiapkan oleh Pengurus PGRI
Provinsi Baten Masa Bakti IV, sebagai program umum PGRI
provinsi Banten masa bakti V
d. bahwa berdasarkan poin a, b, dan c, perlu ditetapkan keputusan
Konprov V PGRI Provinsi Banten tentang program umum PGRI
masa bakti V tahun 2019-2024;
Mengingat : 1. Akta Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
J.A.5/82/12 tangal 20 September 1954 tentang Pengesahan
Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan
hukum, yang telah diperbaharui dan terakhir dengan keputusan
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor AHU-
0000148.AH01.08 tahun 2019, tanggal 15 Februari 2019
2. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor: V/Kongres/XXII/PGRI/
2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PGRI;
3. Anggaran Dasar PGRI Bab XXV Pasal 40 dan Anggaran Rumah
Tangga PGRI Bab XXX Pasal 80 s.d 86.
4. Keputusan Konkerprov Nomor: 04/Kep/Konkerprov.IV/IV/2018
Tentang Program Kerja PGRI tahun 2019 Masa Bakti IV Tahun
2014-2019
5. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor
23/Kep/PGRI/IV/2019 tentang Penyelenggaraan Konferensi
Provinsi (Konprov) V PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V Tahun
2019-2024.
Memperhatikan : 1. Laporan hasil sidang komisi Konferensi V PGRI Provinsi Banten
yang membahas Rancangan Program Umum PGRI Masa Bakti V
2. Hasil sidang pleno IV Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten
yang mengesahkan Program Umum dan Keuangan PGRI Masa
Bakti V
~ 59 ~
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI


BANTEN TENTANG PROGRAM UMUM PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024
Kesatu : Mengesahkan Program Umum PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V
Tahun 2019-2024.
Kedua Program Umum PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V Tahun 2019-
2024 selengkapnya sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
menjadi bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Ketiga : Penjabaran lebih lanjut Program Umum PGRI Provinsi Banten Masa
Bakti V dilakukan oleh Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V
dan ditetapkan dalam Konferensi Kerja Provinsi pertama PGRI
Provinsi Banten Masa Bakti V tahun 2019-2024
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki seperlunya.

Ditetapkan di : Tangerang Selatan


Pada Tanggal : 18 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

Dr. H. Tb. M. Suherman, M.Pd. Dra. Cicih Juarsih, M.Pd. Dr. Hj Enong Sofwanah, M.Pd.
NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 60 ~
Lampiran : Rancangan Keputusan Konprov V PGRI Prov. Banten
Nomor 04
: ...../Kep/Konprov/V/2019
Tentang :

RANCANGAN PROGRAM UMUM PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN


MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

Program umum PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V disusun dengan sistematika:
pendahuluan; landasan hukum; dasar pertimbangan (nasional, regional,); Jati diri,
sifat, semangat, visi, dan misi; Analisis Kekepan (Kekuatan, Kelemahan, Peluang,
dan Ancaman); Program (program umum, pokok-pokok program umum, program
keuangan dan aset) PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V; dan penutup.

I. PENDAHULUAN

Memasuki era revolusi industri 4.0 kita menyaksikan kemajuan teknologi


sebagai driver untuk mengubah kehidupan manusia termasuk pendidikan ke
arah yang berlainan. Pendidikan dihadapkan pada berbagai gejala yang sama
sekali berbeda baik di dunia kerja, sistem perekonomian maupun dalam pola
interaksi kehidupan keseharian kita. Di abad ini timbul fenomena semakin
terintegrasinya dunia cyber dan dunia fisik yang melahirkan berbagai perubahan
jenis kegiatan ekonomi dan bisnis baru; lahirnya jenis pekerjaan atau jabatan
yang sama sekali baru itu menuntut setiap orang agar mampu belajar sepanjang
hayat. Perubahan itu berlangsung cepat dan mengagumkan sehingga
pendidikan kita harus cepat tanggap dalam menciptakan tatanan baru dengan
cara-cara yang lebih kreatif dan inovatif.

Integrasi digital sangat fundamental dalam mengubah sistem pendidikan dalam


era 4IR. Integrasi digital bukan hanya sekadar menambahkan teknologi ke
dalam manajemen pendidikan, kurikulum sekolah atau metode mengajar, tetapi
harus digunakan secara integratif melalui perlibatan siswa dengan bekerjanya
teknologi di dalam proses dan konten pembelajaran yang secara langsung
dirasakan manfaatnya. Para siswa kini sudah menjadi pengguna teknologi yang
mahir dan cerdas, meski mereka baru masuk sekolah. Oleh karena itu, daripada
harus “mengajari” mereka dengan teori dan konsep yang tersusun rapih dalam
kurikulum, guru sebaiknya memfasilitasi para siswa untuk belajar, mencoba
serta menemukan sendiri kecakapan yang ingin mereka pelajari.
~ 61 ~
Digitalisasi pendidikan telah mengacak-acak metode dan model pembelajaran
lama yang secara konvensional telah kita kenal. Kegiatan belajar-mengajar akan
berubah total. Ruang kelas mengalami evolusi kearah pola open classroom
berupa pembelajaran digital yang mendorong proses belajar yang lebih kreatif,
partisipatif, beragam, dan menyeluruh. Guru lebih berperan penting dalam
kontekstualisasi informasi serta bimbingan untuk peserta didik dalam praktek
diskusi daring.

PGRI dalam memahami tantangan internal dan eksternal era digital tidaklah
mudah, namun terus berusaha dan mengkonsolidasikan diri menjadi organisasi
profesi pilihan guru, tenaga kependidikan, dan dosen di Indonesia. Secara
realita hal itu tampak dengan struktur yang sangat masif dari tingkat nasional
hingga kecamatan dan satuan pendidikan. Pada setiap penyelenggaraan acara
yang memerlukan dukungan anggota tidak dapat dibantah bahwa PGRI sangat
kuat. Namun demikian, sebagai organisasi modern PGRI tidak boleh berpuas
diri tanpa memiliki database yang akurat. PGRI terus memperkuat program
prioritas yang dilaksanakan mulai dari pengurus besar hingga pengurus cabang
melalui pengembangan Sistem Informasi Keanggotaan (SIK), Aplikasi Sistem
Informasi Keuangan (ASIK), Lingkar Belajar Guru (Teachers Learning Circle),
Sistem Informasi Pengurus (SIP), yang didukung oleh EI Asia Pacific dan
Konsorsium Projek yang terdiri dari organisasi guru: Australia (Australia
Education Union/AEU), Norwegia (Union of Education Norway/UEN), Swedia
(Larra forbundet Sweden/LS), dan Jepang (Japan Teachers Union/JTU). Pada
tahun 2019, Sistem Informasi Pengurus (SIP) direncanakan akan
disosialisasikan ke daerah-daerah. Sistem ini menandai bahwa PGRI sebagai
organisasi profesi modern berbasis data keanggotaan yang akurat dengan
sistem keuangan yang mengedepankan prisnip-prinsip tata kelola keuangan
modern yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian PGRI menjadikan
satu-satunya organisasi profesi yang nyata dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu, program prioritas lainnya adalah kegiatan profesi untuk meningkatkan
kompetensi dan profesionalitas anggota. Guru harus terus menerus
meningkatkan diri, berusaha memenuhi kompetensi yang komprehensif
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Guru dan Dosen. PGRI di berbagai
tingkatan wajib memiliki program prioritas peningkatan profesi seperti workshop
pembelajaran, penulisan karya ilmiah, workshop peningkatan kapasitas pribadi
~ 62 ~
dan sosial, serta kegiatan lainnya. Kegiatan profesi ini harus menonjol dari pada
hanya sekedar selebrasi biasa seperti ketika menyongsong Bulan Guru, yakni
Bulan November. Kita harus mulai menyosialisasikan bahwa bulan November
merupakan Bulan Guru. Kegiatan profesi ini wajib disosialisasikan dalam
beragam media sosial sehingga anggota benar-benar dapat merasakan manfaat
menjadi anggota PGRI. Dalam konteks ini, Asosiasi Profesi dan Keahlian
Sejenis Persatuan Guru Republik Indonesia (APKS PGRI) harus
mengotimalisasikan pelaksanaan berbagai program profesi. APKS PGRI
memberikan ruang yang luas bagi kader-kader muda berbagai bidang studi yang
selama ini tidak terakomodir dalam struktur kepengurusan di berbagai tingkatan.

PGRI juga harus terus memperkuat organisasi melalui penataan dan penguatan
kader hingga cabang dan ranting, serta terus membangun dan memperkuat
soliditas dan solidaritas anggota dan pengurus. PGRI harus memiliki nilai-nilai
utama perjuangan membangun bangsa yang menjadi ruh pergerakan PGRI.
Soliditas dan solidaritas anggota dan pengurus adalah kekayaan organisasi
yang tiada ternilai dan sudah terbukti membuat PGRI eksis dari waktu ke waktu.
Namun itu saja belum cukup, perlu dirumuskan kembali nilai yang lebih nyata
sebagai organisasi profesi dan perjuangan. Soliditas, Solidaritas, Integritas,
dan Profesionalitas (SSIP) adalah nilai-nilai yang perlu disosialisasikan
sebagai nilai PGRI yang harus dirawat dan diwujudkan bersama. Integritas
adalah nilai yang mengakar pada moral guru. Profesionalitas adalah landasan
bergerak anggota sebagai profesi. SSIP harus mendarah daging dalam
pergerakan PGRI saat ini dan ke depan sehingga PGRI sebagai organisasi
profesi yang bermartabat semakin kokoh.

Sebagai organisasi yang bermartabat, PGRI terus berbenah menjadi organisasi


profesi modern yang Kuat, Independen, Demokratis, dan Sinambung (KIDS).
PGRI berkomitmen menjadi kekuatan moral intelektual Bangsa dengan
menempatkan profesionalisme anggota sebagai pilar utamanya. Perjuangan
akan hak dan aspirasi anggota dalam memperoleh kesejahteraan, perlindungan,
status, dan ketenangan dalam melaksanakan tugas, karir, dan pengembangan
profesi hendaklah menjadi program nyata, sungguh-sungguh dan diwujudkan
seluruh pengurus di berbagai tingkatan dengan cara-cara yang mengedepankan
dialog, diskusi, audiensi, negosiasi, advokasi, dan cara-cara lain demi
memperoleh penyelesaian masalah, kebaikan, kehormatan, dan ketenangaan
~ 63 ~
guru, tenaga kependidikan, dan pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
Pemimpin organisasi setidaknya memiliki kemampuan komunikasi sosial politik
yang tepat dan luwes dalam menyampaikan aspirasi anggota. Kewibawaan
akademik dan sosial berbalut ketangguhan berjuang menjadi tuntutan pemimpin
organisasi di zaman yang sangat terbuka dan kritis ini.

PGRI juga memberi perhatian terhadap kemajuan anggota perempuan. Program


ini menjadi keharusan sebagai bagian dari dukungan pemerintah Indonesia,
Education International (EI), dan PGRI dalam mewujudkan tujuan Pembangunan
yang Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Potensi besar dari
guru perempuan dan keluarga serta tokoh perempuan dapat menjadi kekuatan
lain yang mendukung PGRI dalam konteks sosial politik. Berbagai kegiatan
sosial, pendampingan, pelatihan kepemimpinan perempuan dan kader, serta
riset dapat menjadi agenda Perempuan PGRI. PGRI telah lama bergabung dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Korps
Wanita Indonesia (Kowani), Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW),
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia,
Pemerintah Daerah, dan Education International (EI) dengan nama Perempuan
PGRI. EI mendorong lahirnya Perempuan PGRI. Dalam AD/ART PGRI,
Perempuan PGRI menjadi salah satu perangkat kelengkapan organisasi PGRI.

PGRI sebagai bagian dari pranata sosial, terus melakukan penyelarasan


(alignment) dengan berbagai pihak mulai pemerintahan pusat dalam hal ini
Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenag, Kemenpan dan RB, Bappenas,
BKN, juga pemerintah daerah, perguruan tinggi, dunia usaha/dunia industri
(DUDI), dan berbagai pihak lainnya. Kerjasama dilakukan baik dalam konteks
lokal, nasional, regional, maupun global sebagai komitmen untuk mengokohkan
peran organisasi dalam pergaulan nasional maupun dunia. Kerjasama dengan
Education International semakin kukuh dalam PGRI-EIAP-Consortium Project
dengan berbagai kegiatan penguatan organisasi, peningkatan kapasitas dan
kinerja pengurus, dan modernisasi organisasi utamanya melalui program SIK,
ASIK, SIP, dan Lingkar Belajar Guru (LBG).

Kesiapan PGRI dalam menghadapi era disrupsi dilakukan dengan kesiapannya


melakukan perubahan, mengantisipasi masalah internal dan tantangan eksternal
secara cerdas dan bijaksana. Regulasi yang yang begitu terbuka terhadap
kehadiran organisasi lain menjadi tantangan tersendiri bagi PGRI. Mengambil
~ 64 ~
manfaat positif, hal ini menjadikan PGRI terus berbenah agar menjadi rumah
aspirasi guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang modern dan
sesuai dengan nilai kekinian tanpa meninggalkan nilai-nilai historis PGRI. Salah
satu yang dilakukan adalah melakukan rebranding perjuangan yaitu sebagai
kekuatan moral intelektual dengan pilar utama gerakannya pada profesionalitas
guru. Strategi perjuangan juga dibagi dalam perjuangan yang berisfat pragmatis
dan strategis. Pragmatis adalah memenuhi segala kebutuhan dan tuntutan guru
yang tidak berdaulat. Dengan angle Guru Berdaulat dan Daulat Guru kami
berdiri paling depan memperjuangkan segala persoalan guru yang nyata dan
complicated seperti persoalan aturan TPG yang rumit dan tidak masuk akal
seperti tidak dibayar jika tidak masuk 3 hari, sertifikasi dengan membayar sendiri
disertai aturan kelulusan dengan nilai 8, kenaikan pangkat yang berbelit-belit,
perhatian yang minim kepada guru swasta, persoalan alih kelola SMA/SMK,
penyelesaian guru honorer, dan seluruh persoalan yang nyata dihadapi guru
sehari-hari. Guru Berdaulat-Daulat Guru menjadi strategi perjuangan yang harus
menjadi perhatian semua pengurus diberbagai tingkatan dan kader PGRI.
Sedangkan yang bersifat strategis adalah mengarahkan pikiran bagaimana
PGRI menjadi organisasi yang berwibawa dan bermartabat dengan
pemberdayaan anggota sebagai sentralnya. Kaderisasi dan kemampuan posisi
tawar (bargaining position) harus ditingkatkan. Kemampuan loby, argumentasi,
diplomasi, penguasaan substansi, regulasi, dan kemampuan berkomunikasi dan
menjelaskan berbagai perosalan secara logis, dan terstruktur menjadi perhatian
penting. Kaderisasi harus terbangun dengan baik. Diperlukan tokoh yang mejadi
panutan nilai–nilai moral dan Ke-PGRI-an. Penguruan tinggi PGRI dan PGRI di
semua tingkatan harus menjadi lembaga kader yang siap mengisi berbagai
kesempatan baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi, di lembaga
sosial, birokrasi, maupun lembaga politik.

Masalah internal dan tantangan eksternal yang berkembang sangat cepat


menuntut repositioning PGRI dalam berjuang dan menempatkan diri dalam
lingkungan sosial politik yang berkembang sangat dinamis dan berubah-ubah.
PGRI harus mampu beradaptasi secara dinamis untuk meningkatkan eksistensi
dan kiprah organisasi di tengah derasnya arus perubahan. Untuk itu PGRI
bertekad menjadikan kantor PGRI di semua tingkatan menjadi learning center
yang dapat melayani kebutuhan peningkatan profesi anggota dimanapun

~ 65 ~
mereka berada maupun menjadi ruang bagi pihak lain untuk berkolaborasi. Era
digital adalah era abundance, keberlimpahan resources dalam diri PGRI dan di
luar PGRI harus dapat dimanfaatkan untuk berkolaborasi dan bersinergi. Hanya
dengan sikap yang inklusif, menghilangkan ego orang per orang menjadikan
PGRI terus berkembang dan sulit dikejar oleh siapapun, apalagi mereka yang
berada dalam sangkar. Bukan yang besar yang akan betahan tetapi yang cepat
dan responsif yang akan terus maju. Pilihan yang kedua itu dengan sadar dipilih
PGRI agar menjadi organisasi yang terus eksis di tengah perubahan.

Secara khusus PGRI menyoroti permasalahan kekurangan guru dan


menawarkan penyelesaian guru honorer yang menjadi pekerjaan rumah
pemerintah dan pemerintah daerah. Kekurangan guru yang masif akibat lebih
dari 10 tahun tanpa rekruitmen guru (zero growth) mengancam kualitas
pendidikan. Guru yang diangkat tahun 1970-an telah memasuki usia pensiun
digantikan dengan guru honor, namun perhatian terhadap mereka hampir tidak
ada. Guru honor masuk dalam data dapodik tetapi hak-hak mereka tidak
dipenuhi. Saat ini jumlah Guru Tidak Tetap (GTT) yang sejatinya merupakan
guru honor, jauh lebih banyak dari jumlah guru PNS/ASN. Dalam data yang
dirilis Kemdikbud melalui Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), jumlah
Guru Honorer mencapai 56 %. Belum lagi guru-guru yang berada di daerah
tertinggal, terdepan, dan terluar  (3T) yang tunjangan daerah terpencilnya makin
sulit dibayarkan karena ada aturan baru yang menyebut guru sangat terpencil.
Aturan yang bersifat akal-akalan ini mengancam kelanjutan proses dan mutu
pendidikan. Untuk itu PGRI mengusulkan penyelesaian guru honorer antara lain:
(a) jangka panjang dilakukan revisi UU ASN, (b) jangka pendek dan menengah
adalah rekruitmen calon ASN diberikan kepada guru honor yang memenuhi
kualifikasi dan kompetensi, (c) Moratorium dalam Peratuan Pemerintah Nomor
48 Tahun 2005 yang melarang pemerintah daerah mengangkat guru honorer
dibuka/dihidupkan kembali, (d) tersedia regulasi yang memberikan kewenangan
kepada pemerintah daerah untuk mengangkat/menggaji guru honor dengan
APBD sehingga guru mendapat kesempatan ikut sertifikasi guru, (e)
mengangkat guru honor menjadi calon ASN bagi guru 3 T, (f) daerah
memberikan tambahan insentif bagi guru honor sesuai Upah Minimum Kerja
Daerah (UMKD) masing-masing, (g) penambahan alokasi dana Biaya
Operasinal Sekolah (BOS) dari 15 % menjadi minimal 30 % untuk pembayaran

~ 66 ~
guru honor, (h) diterbitkannya aturan tentang pembayaran gaji minimum guru
honor, (i) bagi guru honor yang telah berusia di atas 35 tahun minimal dapat
diangkat tenaga PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), (j)
memperjuangkan diterbitkannya Permenpan RB yang menyatakan bahwa
pengangkatan PPPK untuk guru dilakukan cukup satu kali, sampai batas usia
pensiun.

Perhatian khusus juga harus difokuskan kepada alih kelola SMA dan SMK dari
kabupaten/kota kepada provinsi sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014.
Kisruh alih kelola harus segera dihentikan agar dampaknya tidak mengganggu
upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan. PGRI mengharapkan
agar: (a) Pemerintah dalam hal ini Kemendagri dan Kemendikbud untuk lebih
pro aktif dan segera menerbitkan berbagai aturan yang diperlukan sehingga
dapat dijadikan pedoman oleh Pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota)
dalam alih kelola dimaksud, (b) ada dukungan dana yang jelas, sehingga
pemerintah provinsi tidak kesulitan dalam mengalokasikan dana yang terkait
dengan alih kelola SMA/SMK, (c) ada jaminan untuk keberlanjutan, substansi
dan proses belajar yang tidak boleh terganggu dengan proses alih kelola ini.

II. Landasan Hukum

1. Pancasila

2. Undang Undang Dasar 1945 hasil amandemen ke IV Tahun 2002.

3. Undang–Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang penetapan peraturan


pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan menjadi Undang-Undang.

4. Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.

5. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

6. Undang–Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

7. Undang–Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar

~ 67 ~
9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan

10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas


Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Pembayaran


Tunjangan Profesi Guru

12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas


peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan

13. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2016 tentang Indonesia Pintar

14. Keputusan Presiden 78 tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional.

15. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar kualifikasi dan


Kompetensi Guru.

16. Peraturan Menteri Riset dan Teknologi dan dikti Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


33 Tahun 2018 tengang Perubahan atas Permendikbud Nomor 10 Tahun
2018 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan
Khusus, Dan Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah

18. Akte Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor J.A. 5/82/12
tanggal 20 September 1954 tentang pengesahan Anggaran Dasar PGRI
dan pengakuan PGRI sebagai badan hukum, yang telah diperbaharui,
terakhir dengan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Nomor AHU-0000148.ah.01.08.Tahun 2019, tanggal 15 Februari 2019;

19. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor: V/Kongres/XXII/PGRI/ 2019 tentang


Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI;

20. Keputusan Pengurus Besar PGRI Nomor: 473/Kep/PB/XXI/2014 tentang


Susunan Pengurs dan Personalia Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa
Bakti IV tahun 2014-2019

~ 68 ~
III. Dasar Pertimbangan

A. Nasional

Dampak dari reformasi tahun 1998 dan diberlakukannya Undang–Undang


Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan yang
menyatakan bahwa “Ormas didirikan oleh 3 (tiga) orang warga negara
Indonesia atau lebih” (Pasal 9), maka bermunculan organisasi-organisasi
guru selain Persatuan Guru Republik Indonesia. Padahal, seharusnya untuk
satu bidang profesi hanya ada dan cukup satu organisasi profesi dengan
satu kode etik. Masalahnya dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, tidak disebutkan secara eksplisit PGRI sebagai
Organisasi Profesi Pendidik (Guru).

Pemerintah sudah seharusnya memberikan perhatian terhadap peningkatan


dan pengembangan profesi guru secara berkelanjutan sebagai uapay
strategis dan sistematis dalam meingkatkan kinerja profesional guru.
Organisasi profesi berperan sangat penting dalam pemibinaan dan
pengembangan profesi guru. Dalam UU tentang pendidikan tinggi
disebutkan bahwa pelaksanaan sertifikasi guru dilakukan bersama dengan
organisasi profesi. PGRI mengharapkan pemerintah menetaplan PGRI
sebagai organisasi profesi guru. Penetapan ini sangat penting karena
peaksanaan sertifikasi guru yang menjadi wewenanga organisasi profesi
hinggs saat ini belum dilakukan sesuai amanat undang-undang.

PGRI sebagai organisasi profesi punya kewajiban moral bersama-sama


Pemerintah dan pemerintah daerah untuk turut serta membina dan
meningkatkan kompetensi para anggotanya. Untuk membina kompetensi
anggota, PGRI membentuk perangkat kelengkapan organisasi APKS
(Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis) dari tingkat nasional sampai
kabupaten/kota.

Sebagai organisasi profesi selain perlu membina dan meningkatkan


kompetensi para anggotanya juga perlu dibarengi dengan tingkat
kesejahteraan para anggota dalam melaksanakan tugas. Moratorium
pengangkatan guru yang berlangsung lebih dari 10 (sepuluh) tahun
menyebabkan kekurangan guru di setiap sekolah yang diisi oleh tenaga
honorer. Permasalahannya belum dibuat suatu aturan baku tentang sistem
~ 69 ~
penggajian tenaga guru honorer yang memenuhi kebutuhan hidup minimal.
Disisi lain juga dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak berdampak pada ketenangan dan keamanan guru,
tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya dalam menjalankan tugas
keprofesiannya khususnya dalam proses mendisiplinkan anak. Untuk itu,
diperlukan suatu upaya dan dorongan agar guru, tenaga kependidikan, dan
pendidik lainnya mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugas
profesinya terutama dalam upaya pendidikan karakter pendisiplinan anak.

Terkait dengan kebijakan penghapusan lembaga yang mengurusi perguruan


swasta di kementerian baik untuk jenjang pendidikan dasar, menengah,
maupun tinggi menyebabkan terabaikannya pelayanan yang baik terhadap
perguruan-perguruan swasta. Padahal, perguruan swasta itu lahir atau
berdiri dilakukan dengan tujuan untuk membantu pemerintah yang pada
masa itu belum mampu memenuhi kebutuhan untuk layanan pendidikan
bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga, sudah seharusnya pemerintah
memberikan apresiasi dan dukungan yang maksimal kepada perguruan
swasta agar tetap eksis, maju, dan berkembang dalam pelayanan mutu
pendidikan.

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang


seharusnya menjadikan segala urusan lebih relevan dengan kebutuhan
anak bangsa di berbagai pelosok negeri, telah menumbuhkan inefisiensi dan
menyebabkan tenaga kependidikan terkooptasi oleh kepentingan politik.
Kondisi ini mereduksi otonomi guru yang menjadi salah satu ciri esensial
sebagai penyandang profesi pendidik. Implementasi Undang-Undang ini
juga mengakibatkan terjadinya kekisruhan dalam tata kelola jenjang
pendidikan menengah yang sebelumnya ditangani oleh pemerintah
kabupaten/kota dan sekarang dialihkan kepada pemerintah provinsi. Kondisi
semacam ini harus segera diatasi karena akan berdampak negatif pada
mutu pendidikan nasional.

Pembagian urusan pendidikan berdasarkan UU Pemerintahan Daerah


(UUPD) No. 23/2014 -- yang mengatur pembagian urusan pemprov dan
kabupaten/kota menurut jenjang dan/atau jalur pendidikan -- perlu dikaji
ulang. Pembagian urusan seperti ini cenderung memilah anak bangsa
~ 70 ~
karena mereka bersekolah pada jenjang pendidikan yang berbeda.
Dampaknya, Pemerintah provinsi cenderung tidak peduli dan seolah tidak
merasa bertanggungjawab atas pendidikan dasar  di wilayahnya, walaupun
para siswa pendidikan dasar adalah anak-anak mereka juga. Sama halnya,
pemerintah kabupaten/kota merasa tidak memiliki urusan dengan siswa
sekolah menengah, walaupun mereka adalah anggota kabupaten/kotanya.
Pengalaman di beberapa negara; seperti AS, Australia atau Korea Selatan
(Kim, 2007); desentralisasi dilaksanakan dengan asumsi bahwa semua
tingkat pemerintahan bertanggungjawab terhadap semua jenjang
pendidikan. Oleh karenanya, pembagian urusan seharusnya bukan
berdasarkan atas jenjang pendidikan tetapi terkait dengan bidang
pelayanan, yaitu urusan pemerintahan mana yang menangani urusan
misalnya mengenai: biaya operasi sekolah, rekrutmen guru, pelatihan guru,
pendidikan guru, gaji guru, pengadaan prasarana pendidikan, dan
sebagainya.

Desentralisasi yang dilaksanakan dalam keadaan kapasitas pemda yang


sangat bervariasi, cenderung menjadikan tatakelola guru sebagai
mekanisme yang kurang efisien. Diperlukan transformasi dalam sistem
tatakelola guru yang lebih efisien untuk mempercepat terwujudnya jabatan
guru yang profesional dalam perspektif 4IR. Oleh karena itu, perlu dikaji
ulang kemungkinan perlunya sentralisasi tatakelola guru sementara belum
terwujudnya sistem tatakelola baru yang paling efisien dan didukung oleh
kapasitas daerah yang memadai. Untuk mewujudkan tata kelola guru
nasional yang lebih efektif, perlu juga difikirkan untuk memperbaiki pola
pembagian urusan pendidikan antar-pemda, dari pembagian menurut
jenjang pendidikan menjadi pembagian urusan menurut fungsi manajemen.

B. Regional

Dari sepuluh negara anggota ASEAN, baru delapan negara yang menjadi
anggota ASEAN Council of Teachers (ACT), yaitu: Indonesia, Philipina,
Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Pada tahun 2012 Korea Selatan bergabung menjadi anggota ACT sehingga
menjadi sembilan negara dan disebut dengan ACT+1. Dalam waktu dekat
diharapkan negara-negara anggota ASEAN lainnya dapat bergabung
dengan ACT+1. Bahkan diharapkan selain negara Korea Selatan, negara-
~ 71 ~
negara yang dekat dengan ASEAN lainnya dapat bergabung seperti Jepang,
Australia, dan New Zealand.

Secara periodik setiap satu tahun sekali diadakan pertemuan anggota


ACT+1 dengan tuan rumah bergiliran dengan urutan alphabet nama negara.
Aktivitas dalam pertemuan tersebut mengalami perkembangan dari tahun ke
tahun. Pertemuan tersebut juga diisi tukar menukar/berbagi informasi
tentang pengalaman praktek-praktek baik (good practices). Bahkan ke
depan juga mulai dipikirkan untuk membentuk program-program bersama
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan negara-negara ASEAN.
Semangat mewujudkan ASEAN Economic Community juga mewarnai
semangat pertemuan antara organisasi guru ASEAN tersebut. Telah
disarankan bahwa materi tentang pengenalan ASEAN akan diintegrasikan
kedalam program-program rutin sehingga semangat ASEAN juga sampai di
kelas-kelas lembaga pendidikan negara anggota.

Selain itu juga program ACT+1 lainnya yang akan dilaksanakan yaitu
pertukaran guru Indonesia dengan negara anggota ACT+1, yang didahului
dengan seminar kepala sekolah di Langkawi, pertukaran guru anggota PGRI
dan NUTP Malaysia, dan kegiatan lainnya yang akan dilakukan mulai tahun
2019. Pada tahun-tahun berikutnya diharapkan dilakukan banyak program
bilateral antar PGRI dengan negara anggota ACT+1 lainnya. Program-
program dimaksud selain terkait langsung dengan persoalan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah juga bisa berupa program
pengembangan rasa kesetiakawanan sosial antar guru anggota ACT+1
seperti bantuan kemanusiaan untuk yang tertimpa bencana alam, dan
lainnya.

Selain ACT+1, PGRI juga aktif di dalam Persatuan Guru-Guru Nusantara


(PGN) yang beranggotakan organisasi guru di negara melayu serumpun
yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam. PGN
melakukan kegiatan pertemuan setiap anggota PGN menjadi tuan rumah
kegiatan ACT+1. Topik yang dibahas dalam pertemuan PGN difokuskan
pada budaya nusantara dan implikasinya pada pendidikan.

~ 72 ~
C. Internasional

Indonesia telah berada dalam pusaran globalisasi ketika di tahun-tahun


yang lalu kita risau dengan apa yang akan terjadi dalam menghadapi
implikasi dari globalisasi. Dalam era globalisasi PGRI wajib bertidak sesuai
dengan tuntutan kemajuan teknologi informasi yang berimplikasi pada
terbukanya kompetisi dan masuknya nilai-nilai yang mendorong untuk
kemajuan, namun juga harus waspada terutama yang menyangkut lunturnya
nila-nilai luhur bangsa. Kesadaran akan hak asasi manusia, kemudian
keharusan untuk bersikap terbuka mendorong PGRI untuk pandai memilah
dan memilih mana yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan mana yang
bersifat mudharat dan perlu dikelola/dihindari secara cerdas.

PGRI bersama organisasi guru dari 178 negara di seluruh dunia telah
menjadi anggota Education International, yang merupakan fusi dari World
Confederation of Teaching Profession (WCTOP) dan International
Federation Union (IFTU). Sebagai anggota EI, PGRI harus mematuhi
ketentuan-ketentuan yang berlaku pada organisasi tersebut. Salah satu
persamaan misi organisasi PGRI dan EI yaitu tidak mendasarkan kepada
agama, etnis dan gender.

Kerjasama PGRI dengan EI telah melahirkan berbagai program pelatihan


yang secara bertahap dimulai tahun 2001 dan sekarang telah melibatkan
pengurus PGRI kabupatan/ kota dan cabang dari 34 provinsi. Program
kerjasama PGRI dan EI meliputi: (1) peningkatan kapasitas dan
kepemimpinan PGRI, (2) pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi
Keanggotaan (SIK), (3) Aplikasi Sistem Informasi Keuangan (ASIK) PGRI,
(4) penguatan advokasi dan kampanye peningkatan mutu pendidikan, dan
(5) pemberdayaan dan pengembangan perempuan PGRI. Selain itu
terdapat Program Teacher Learning Circle (TLC) yang merupakan wadah
untuk sharing pengalaman para anggota muda PGRI tentang
keorganisasian, pengembangan profesi, dan ketenagakerjaan yang didanai
oleh Education Internasional Asia Pasific (EIAP) dan Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI).

Program-program PGRI dalam rangka adaptasi terhadap perkembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan mampu menjawab tantangan

~ 73 ~
Revolusi Industri 4.0. Guru dan siswa harus melek dan menguasai teknologi
informasi melalui model pembelajaran berbasis digital di sekolah maupun di
perguruan tinggi pencetak calon guru. Pengurus Besar PGRI telah memiliki
PGRI Smart Learning Center and Character (PSLCC) PGRI sebagai tempat
guru meningkatkan profesionalitasnya dengan berbagai pengembangan
program yang berbasis digital.

IV. Jati Diri, Sifat, Semangat, Visi, dan Misi

A. Jati diri

PGRI adalah organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan.

B. Sifat

1. Unitaristik, tanpa memandang perbedaan tempat kerja, kedudukan,


agama, suku, golongan, gender, dan asal-usul;

2. Independen yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi


dengan mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai pihak; dan

3. Nonpartisan, bukan merupakan bagian dari dan tidak berafiliasi kepada


partai politik.

C. Semangat

PGRI memiliki dan melandasi kegiatannya pada semangat demokrasi,


kekeluargaan, keterbukaan, tanggung jawab, etika, moral, serta hukum.

D. Visi

Terwujudnya PGRI sebagai organisasi profesi terpercaya, dinamis, kuat,


dan bermartabat.

E. Misi

1. Meningkatkan profesionalitas guru dan dosen.

2. Memberikan perlindungan profesi, hukum, keselamatan dan kesehatan


kerja, serta hak atas kekayaan intelektual.

3. Meningkatkan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga kependidikan.

4. Membangun kerjasama dengan pemerintah, pemerintah daerah, dan


lembaga nonpemerintah.

~ 74 ~
5. Mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu dan terjangkau
masyarakat.

6. Mendorong layanan prima dalam pendidikan.

7. Menyukseskan pembangunan nasional

V. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

A. Kekuatan

1. Jumlah anggota PGRI yang besar tersebar di pelosok tanah air dan
mayoritas berpendidikan S-1, sesuai Undang-Undang Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, terdapat yang berpendidikan S-2,
berpendidikan S-3.

2. Struktur organisasi yang merata meliputi seluruh wilayah tanah air dari
pusat sampai ke desa-desa, yaitu mulai dari pengurus cabang,
kabupaten/kota, provinsi hingga Pengurus Besar PGRI.

3. Semangat kekeluargaan, kebersamaan, dan kesetiakawanan organisasi


para anggota serta pengurusnya sangat baik.

4. Memiliki semangat juang dan integritas yang tinggi dengan dilandasi


jiwa: semangat dan nilai perjuangan yang menjiwai kepemimpinan
organisasi dan para anggotanya.

5. Dengan modal sejarah yang panjang serta pengalaman yang relatif


banyak, PGRI memiliki kesempatan untuk melaksanakan konsolidasi
dan mengoptimalkan kinerjanya.

6. Tempat berkarya/pengabdian anggota PGRI tersebar di seluruh pelosok


tanah air bahkan sampai ke daerah terpencil.

7. Pengakuan atas eksistensi dan peran PGRI baik dari pemerintah


maupun nonpemerintah, dalam maupun luar negeri sangat tinggi.

8. Jaringan dengan berbagai pihak baik legislatif, eksekutif, yudikatif, serta


organisasi-organisasi kemasyarakatan yang lain serta perusahaan-
perusahaan yang mempunyai kepekaan tentang pentingnya pendidikan.

~ 75 ~
9. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan eksistensi PGRI yang
memiliki kekuatan dan daya tawar dalam memperjuangkan pendidikan
umumnya, khususnya guru dan tenaga kependidikan

10. Menjadi anggota organisasi international yang sejajar dengan


organisasi-organisasi dunia lain dan memiliki struktur organisasi yang
kuat serta forum-forum yang terjadwal.

11. PGRI sebagai organisasi yang bersifat unitaristik dan non partisan yang
hanya fokus pada kerjasama bersama pemerintahan terpilih dalam
meningkatkan mutu pendidikan Indonesia khususnya guru dan tenaga
kependidikan.

B. Kelemahan

1. Anggota PGRI sebagian besar berasal dari guru SD dan


kepemimpinannya di dominasi oleh para birokrat atau purnabakti di
bidang pendidikan sehingga tidak menarik bagi guru-guru jenjang
menengah.

2. Masih banyak yang menanyakan manfaat organisasi bagi para


anggota, karena kurangnya komunikasi antara pengurus dan anggota,
serta kurangnya sosialisasi program dan perjuangan PGRI.

3. Belum semua pengurus PGRI sungguh-sungguh mengelola organisasi


secara profesional dengan integritas yang tinggi. Para pengurus PGRI
sebagian merupakan tenaga yang kurang sepenuhnya menjalankan
roda organisasi yang menganggapnya sebagai kegiatan sambilan yang
dikerjakan pada waktu luang.

4. Belum dapat diterapkan menajemen organisasi modern yang efektif oleh


pengurus PGRI. Paradigma baru dan profesionalisasi dalam manajemen
termasuk perangkat kelengkapan organisasi belum dapat dilaksanakan
secara baik.

5. Konsep, gagasan, dan pemikiran tentang pembangunan pendidikan


pada umumnya dan bidang tenaga kependidikan pada khususnya di
PGRI sering tidak optimal. Kekurangan para pemikir dan perencana ini
merata dari tingkat pusat sampai ranting (satuan pendidikan).

~ 76 ~
6. Secara individual, anggota PGRI mungkin cemerlang akan tetapi
menjadikan pola pikir tersebut menjadi bagian dari konsep dan
pemikiran PGRI sangat jarang dilakukan.

7. Kelemahan di bidang pendanaan, belum ada sumber dana yang dapat


diandalkan secara berkesinambungan untuk mendukung kegiatan dan
pengembangan organisasi, dan kelemahan ini akan lebih terasa kalau
dikaitkan dengan hubungan internasional yang makin luas sebagai
dampak globalisasi. Iuran anggota belum maksimal.

8. Belum semua tingkatan kepengurusan memiliki kantor PGRI. Ada yang


masih status tanah dan bangunannya dipinjami pihak pemerintah.

9. Belum semua tingkatan kepengurusan di tingkat kecamatan dan desa


yang terpencil memiliki infrastruktur komunikasi yang memungkinkan
keterhubungan yang cepat untuk informasi yang penting.

10. Belum semua tingkatan kepengurusan menjalin kerjasama dengan


pemerintah atau pemerintah daerah untuk pengembangan pendidikan.

11. Belum semua tingkatan kepengurusan memiliki laman yang baik


sebagai sarana informasi PGRI, baik untuk kepentingan internal maupun
eksternal.

12. Belum semua tingkatan kepengurusan menjalankan program sesuai


rencana program.

C. Peluang

1. Amandemen UUD 45 tentang pendidikan telah memberikan


peluang yang amat baik bagi dunia pendidikan dan merupakan dasar
yang kuat bagi perjuangan PGRI.

2. Program “Pendidikan Untuk Semua” (Education for All) yang


dicanangkan dunia dan program wajib belajar 9 tahun bagi Indonesia
merupakan peluang bagi PGRI untuk berperan serta secara aktif dalam
menangani anak jalanan, putus sekolah, anak terlantar dan pendidikan
luar sekolah.

3. Dalam kondisi sosial yang rawan terhadap disintegrasi bangsa, peluang


dan jatidiri PGRI sebagai organisasi yang bersifat unitaristis, yang tidak

~ 77 ~
membedakan asal usul, suku, agama, aliran politik, status, dan tingkat
pendidikan menjadi semakin penting.

4. Kondisi pergaulan dunia yang makin erat dan saling mendukung,


memberikan peluang pada PGRI untuk mencari dukungan luar agar
"Status Guru" ditingkatkan, baik kompetensi, pendapatan,
perlindungan, maupun statusnya.

5. Masyarakat umum, masih memberikan rasa hormat terhadap profesi


guru apalagi dengan sikap dan keputusan PGRI yang menyatakan
sebagai organisasi yang unitaristik, independen, dan non partisan.

6. Telah dibuat rancangan perubahan Undang-Undang Nomor 14 Tahun


2005 tentang Guru dan Dosen diharapkan dapat meningkatkan
profesionalisme, perlindungan, dan kesejahteraan guru.

7. Realisasi peraturan pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru,


untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi serta kesempatan ikut
memberdayakan guru untuk meningkatkan profesionalitasnya.

8. Berbagai peluang beasiswa dari pemerintah, pemerintah daerah, dan


luar negeri memberi peluang bagi guru untuk meningkatkan
kompetensinya.

9. Berbagai pelatihan dan seminar tentang pembelajaran abad 21 atau


revolusi industri 4.0 secara gratis maupun berbayar memberi peluang
guru untuk belajar ilmu-ilmu baru.

10. Kemajuan dan pemerataan internet di beberapa wilayah memberi


peluang kepada para guru untuk belajar mandiri melalui internet, seperti
pengunduhan berbagai sumber dan belajar jarak jauh.

D. Ancaman

1. Disrupsi dalam berbagai bidang kehidupan menuntut masyarakat


pendidikan memiliki daya saing yang tinggi dan keterampilan-
keterampilan baru sesuai kebutuhan era disrupsi, sehingga mampu
mendapatkan pekerjaan yang layak atau bertahan dalam pekerjaan
yang lama.

2. ASEAN Economic Community terwujud pada tahun 2015, membuka


peluang tenaga-tenaga kependidikan dari luar masuk dalam sistem
~ 78 ~
layanan pendidikan di dalam negeri dengan kualitas tenaga pendidik
dan kependidikan yang lebih berkualitas.

3. Degradasi karakter sebagaimana ditunjukkan dalam pelaksanaan Ujian


Nasional Berbasis Komputer (UNBK), korupsi dana BOS, dan korupsi
ditingkat eksekutif, legislatif, dan yudikatif berimbas ke dalam praksis
pendidikan yang menghancurkan jati diri sebagai bangsa yang memiliki
budaya tinggi dengan integritas yang dimiliki seorang Pancasilais.

4. Budaya mutu yang belum merupakan bagian dari kehidupan masyarakat


sekolah berimplikasi kepada mutu lulusan yang kurang terampil dan
mandiri, cukup puas dengan tingkatan “lumayan” serta sulit untuk
berkompetisi dengan dunia luar.

5. Dampak negatif informasi dan teknologi menyulitkan tugas guru dan


tenaga pendidik lain di dalam menumbuhkan karakter peserta didik.

6. Munculnya organisasi-organisasi guru lain, walaupun dari sudut


persyaratan organisasi profesi belum memadai, tetapi mendapat
peluang untuk mengekspresikan pikiran-pikirannya melalui media masa.

VI. Program

A. Program Umum/Program Prioritas

Program umum atau disebut sebagai program prioritas PGRI provinsi


Banten Masa Bakti V tahun 2019-2024 disusun berdasarkan kajian
mendalam atas capaian dan refleksi dari pgrogram PGRI Masa bakti IV.
Program prioritas Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V difokuskan
kepada 10 program utama (Dasa Karsa Program) sebagai berikut:

1. Penguatan profesi dan pengakuan PGRI sebagai organisasi profesi


a. Pengakuan PGRI sebagai organisasi profesi
b. Pengembangan PGRI Smart Learning and Character Center
c. Pengembangan Lembaga Kajian Kebijakan Pendidikan PGRI
d. Pengembangan dan penguatan APKS PGRI
e. Pengembangan inovasi keprofesian berkelanjutan
f. Pembangunan karakter bangsa dan pendidikan bermutu
2. Peningkatan kesejahteraan, dan perlindungan anggota
a. Memastikan penyelesaian guru dan tenaga kependidikan honorer

~ 79 ~
b. Memastikan pendapatan minimum guru dan tenaga kependidikan
honorer
c. Memastikan kesetaraan guru swasta dengan guru negeri
d. Memastikan terlaksananya perlindungan guru
e. Memastikan pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan
3. Sistem Keanggotaan dan Rekrutmen anggota baru
a. Optimalisasi rekruitmen anggota berbasis online (SIK) maupun
offline
b. Penyelesaian kartu anggota
c. Pengkreasian manfaat tambahan kartu anggota
4. Sistem keuangan dan akuntabilitas tata kelola iuran
a. Optimalisasi penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Keuangan
(ASIK)
b. Optimalisasi iuran sebagai darah organisasi
c. Penyusunan anggaran berbasis perogram (money follow functions)
d. Optimalisasi akuntabilitas penggunaan anggaran
5. Kaderisasi, kepemimpinan, dan peningkatan kinerja pengurus PGRI
a. Membangun komitmen, militansi, dan kaderisasi pengurus dan
anggota
b. Memantapkan dan membangun kultur baru organisasi sesuai
tuntutan perubahan
c. Meningkatkan peran serta perempuan PGRI dalam memajukan
organisasi
6. Konsolidasi dan efektifitas forum organisasi
a. Pengembangan Sistem Informasi Pengurus (SIP)
b. Pelaksanaan forum-forum organisasi secara efektif diberbagai
tingkatan
c. Tindaklanjut hasil keputusan forum organisasi untuk mengawal
perjuangan PGRI sebagai rumah besar GTK
7. Peningkatan kerja sama dan pengembangan usaha
a. Perluasan kerjasama dalam rangka pengembangan profesi
b. Perluasan kerjasama dalam rangka pengembangan usaha
c. Perluasan kerjasama dalam rangka pembangunan karakter bangsa
dan mutu pendidikan

~ 80 ~
8. Penataan dan penguatan lembaga pendidikan PGRI
a. Penataan dan penjaminan mutu lembaga pendidikan PGRI
b. Penguatan lembaga pendidikan PGRI jenjang PAUD/Dikmas, Dasar,
dan Menengan sebagai pilar pengembangan karakter
c. Penguatan lembaga pendidikan PGRI jenjang pendidikan tinggi
sebagai pilar pemikir PGRI
d. Eksistensi, kemandirian, dan pengakuan lembaga pendidikan PGRI
e. Penataan dan pengembangan YPLP PGRI
1) Melaksanakan rapat rutin bulanan
2) Pelantikan Pengurus YPLP PGRI Prov. Banten Masa Bakti
2019-2024
3) Melakukan Penyelamatan Asset dan Pendataan Persekolahan
PGRI
4) Verivikasi Calon Kepala Sekolah dan Melantik Kepala Sekolah
5) Kunjungan Kerja ke YPLP PGRI Kab./Kota dan Persekolahan
PGRI
6) Monitoring UNBK / USBN Persekolahan PGRI
7) Workshop / Seminar Manajemen Persekolahan PGRI
8) Mengadakan Halal bihalal keluarga besar YPLP PGRI Banten
dengan YPLP PGRI Kab./Kota dan Persekolahan PGRI
9) Lomba Galang Tegak Terampil Pramuka Persekolahan PGRI
memperebutkan Piala Bergilir Ketua YPLP PGRI Banten
bekerjasama dengan Kwarda Banten
10) Study Banding keluarga besar YPLP PGRI Banten dengan
YPLP PGRI Kab./Kota
11) Melaksanakan Audensi dengan Gubernur Banten serta
kerjsama dengan pihak terkait
12) Rakerprov YPLP PGRI Banten Pengurus YPLP PGRI Masa
Bakti 2019-2024
9. Penataan perkantoran dan peraturan organisasi
a. Kepemilikan kantor PGRI untuk semua tingkatan pengurus
b. Kepemilikan sarana dan prasarana perkantoran PGRI yang lengkap
meliputi alamat lengkap, papan nama kantor, email, dan nomor
telpon untuk efektivitas komunikasi

~ 81 ~
c. Penataan peraturan organisasi
10. Penataan dan pengembangan perangkat kelengkapan organisasi
a. Kepemilikan susunan pengurus perangkat kelengkapan organisasi
b. Optimalisasi pengangkat kelengkapan organisasi pada setiap
tingkatan untuk menjalankan tugasnya dalam membantu dan
melayani anggota

B. Pokok-pokok Program

Dasa Karsa PGRI dikelompokan dalam 3 (tiga) kelompok besar berdasarkan


jatidiri PGRI yaitu sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan
organisasi ketenagakerjaan.

Jatidiri PGRI sebagai:

 Organisasi profesi yaitu organisasi yang berfungsi untuk mengawal dan


memfasilitasi peningkatan kompetensi profesi para anggota serta
melaksanakan kewenangan organisasi profesi;
 Organisasi perjuangan yaitu organisasi yang berfungsi turut serta
memperjuangkan layanan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh
anak bangsa sebagai salah satu cita-cita nasional Indonesia merdeka
dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI); dan
 Organisasi ketenagakerjaan yaitu organisasi yang berfungsi untuk
membantu pemenuhan hak-hak kesejahteraan dan perlindungan
anggota.

1. Pokok-pokok program PGRI sebagai organisasi profesi

a. Pengakuan PGRI sebagai organisasi profesi

1) Melakukan advokasi kepada eksekutif dan legislatif untuk


terwujudnya pengakuan PGRI sebagai organisasi profesi.

2) Memperjuangkan agar PGRI sebagai organisasi profesi tertuang


dalam peraturan perundang-undangan.

b. Pengembangan PGRI Smart Learning and Character Center

1) Pengembangan konsep cyberpedagogy atau digital pedagogy.

~ 82 ~
2) Menyelenggarakan pelatihan, workshop, seminar, lokakarya,
dan simulasi pembelajaran abad ke-21.

3) Penelitian dan pengembangan pendidikan berbasis digital.

4) Konsultasi masalah pembelajaran di era Revolusi industri 4.0

5) Produksi media dan sumber belajar berbasis digital.

6) Sertifikasi kompetensi dan kemahiran pendidik di Era Revolusi


Industri 4.0

7) Evaluasi berbagai proses dan produk pembelajaran berbasis


digital.

c. Pengembangan dan penguatan APKS PGRI

1) Pembentukan dan/atau penggabungan/penyatuan satuan APKS


PGRI

2) Meningkatkan peran APKS PGRI Provinsi dan Kabupaten/kota


seluruh Indonesia dalam mewujudkan guru profesinal.

3) Meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak


untuk peningkatan kompetensi guru.

d. Pengembangan inovasi keprofesian berkelanjutan

1) Memfasilitasi pelaksanaan pelatihan, seminar, workshop, dan


forum ilmiah, festival menulis dan festival kreativitas (Inovasi)
Pembelajaran, Rekor Guru Menulis.
2) Memfasilitasi publikasi karya guru.

3) Mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

e. Optimalisasi rekruitmen anggota berbasis online (SIK) maupun


offline

1) Mengembangkan Sistem Informasi Keanggotaan (SIK) PGRI

2) Sosialisasi dan implementasi SIK PGRI secara online kepada


pengurus dan anggota di semua tingkatan

3) Melakukan pengelolaan keanggotaan berdasarkan SIK

~ 83 ~
4) Mengoptimalkan rekrutmen anggota baru minimal mencapai 95 %
dari jumlah guru yang ada di kabupaten/kota setempat

5) Pelatihan SIK PGRI untuk Pengurus PGRI dan admin


keanggotaan pada semua kabupaten/kota dan cabang.

f. Penyelesaian kartu anggota

1) Melakukan pemutahiran data anggota secara berkesinambungan

2) Menertibkan penerbitan kartu anggota PGRI berdasarkan SIK

3) Mengupayakan pengadaan mesin cetak kartu anggota PGRI


pada setiap kabupaten/kota

g. Optimalisasi penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Keuangan


(ASIK)

1) Pelatihan ASIK PGRI bagi bendahara, wakil bendahara, dan


admin keuangan pada Kabupaten/Kota dan cabang/cabang
khusus

2) Pengelolaan Administrasi Keuangan menggunakan Aplikasi


Sistem Informasi Keuangan (ASIK) PGRI di semua tingkatan
kepengurusan

h. Optimalisasi iuran sebagai darah organisasi

1) Optimalisasi iuran anggota melalui check off system bekerjasama


dengan instansi terkait.

2) Upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang


pentingnya tertib membayar iuran untuk kemajuan organisasi.

3) Mengefektifkan peran team task force keuangan.

i. Penyusunan anggaran berbasis program (money follow


functions)

1) Penetapan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi


(RAPBO) Pengurus Besar PGRI.

2) Pencarian sumber dana lain dalam rangka melaksanakan


program.

~ 84 ~
j. Optimalisasi akuntabilitas penggunaan anggaran

1) Pengelolaan iuran anggota secara transparan melalui verifikasi


keuangan PGRI sesuai AD/ART PGRI.

2) Pelaporan pengelolaan keuangan secara periodik sesuai ADART

3) Pelaporan kekayaan organisasi secara periodik sesuai ADART

k. Pengembangan Sistem Informasi Pengurus (SIP)

1) Sosialisasi SIP melalui forum dan kegiatan organisasi


2) Pelatihan SIP bagi pengurus di semua tingkatan
3) Optimalisasi SIP untuk efektivitas pelaskanaan forum organisasi
4) Kepengurusan PGRI Masa Bakti V wajib memenuhi keterwakilan
perempuan minimal 30 %.
5) Kepengurusan PGRI Masa Bakti V wajib memenuhi keterwakilan
dari setiap jenjang dan jenis pendidikan.

l. Pelaksanaan forum-forum organisasi secara efektif diberbagai


tingkatan

a) Pelaksanaan forum-forum organisasi tetap waktu sesuai dengan


AD/ART PGRI

b) Melaksanakan forum-forum dan kegiatan perangkat kelengkapan


organisasi PGRI.

m. Tindaklanjut hasil keputusan forum organisasi untuk mengawal


perjuangan PGRI sebagai rumah besar GTK

1) Melaksanakan hasil keputusan forum organisasi oleh departemen


terkait bersama APKS PGRI dan perangkat kelengkapan
organisasi PGRI lainnya

2) Monitoring dan Evaluasi hasil pelaksanan forum-forum organisasi.

n. Perluasan kerjasama dalam rangka pengembangan profesi.

1) Peningkatan kemitraan dan perluasan hubungan kerjasama


dengan organisasi dan lembaga terkait untuk pengembangan
profesi anggota PGRI baik dalam maupun luar negeri.

2) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanan kerjasama.

~ 85 ~
o. Kepemilikan kantor PGRI untuk semua tingkatan pengurus

1) Mendorong dan memfasilitasi pengurus PGRI provinsi dan


kabupaten/kota agar memiliki gedung perkantoran milik sendiri.

2) Mendorong dan memfasilitasi pengurus PGRI cabang dan cabang


khusus dan ranting/ranting khusus agar memiliki kantor dengan
cara sewa, kerjasama atau milik sendiri.

p. Kepemilikan sarana dan prasarana perkantoran PGRI yang


lengkap meliputi alamat lengkap, papan nama kantor, email, dan
nomor telpon untuk efektivitas komunikasi

1) Mendorong dan memfasilitasi agar semua kantor PGRI memiliki


papan nama yang strategis dan mudah terbaca oleh umum.

2) Mendorong dan memfasiliti agar semua kantor PGRI memiliki


telpon dan jaringan internet untuk efektivitas komunikasi.

3) Mendorong dan menfasilitasi agar perkatoran PGRI provinsi dan


kabupaten/kota memiliki staf administrasi yang menguasi IT.

q. Penataan peraturan organisasi

1) Menginvantarisir keberadaan dan kelengkapan peraturan


organisasi sesuai ADART.
2) Melakukan perbaikan peraturan organisasi yang ada sesuai
dengan kebutuhan organisasi
3) Menyosialisasikan dan mengimplementasikan peraturan
organisasi pada semua tingkatan.
4) Mendokumentasikan peraturan organisasi berbasis digital dan
manual.
5) Menerbitkan dan mengimplementasikan Peraturan Organisasi
sesuai dengan AD/ART PGRI.

r. Kepemilikan susunan pengurus perangkat kelengkapan


organisasi

1) Mendorong terbentuknya perangkat kelengkapan organisasi pada


semua tingkatan sesuai AD/ART PGRI.

~ 86 ~
2) Menyusun SOP untuk efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
perangkat kelengkapan organisasi.

s. Optimalisasi perangkat kelengkapan organisasi pada setiap


tingkatan

1) Mengoptimalkan tugas dan fungsi perangkat kelengkapan


organisasi untuk memaksimalkan peran organisasi sesuai SOP.
2) Mendorong tersedianya ruang kerja bagi pengurus perangkat
kelengkapan organisasi pada setiap kantor kepengurusan PGRI
pada semua tingkatan

2. Pokok-pokok program PGRI sebagai organisasi Perjuangan

a. Pengembangan Lembaga Kajian Kebijakan Pendidikan PGRI


1) Melakukan kajian kebijakan pendidikan
2) Memberikan masukan kepada pemerintah dan pemerintah
daerah untuk pendidikan yang berkeadilan dan bermutu
3) Diseminasi hasil-hasil kajian pendidikan
4) Mendorong lahirnya kebijakan pendidikan yang berpihak pada
peningkatan mutu, layanan masyarakat, dalam mencapai
tujuan pendidikan nasional.
b. Pembangunan karakter bangsa dan pendidikan bermutu

1) Melakukan advokasi kepada pihak-hak terkait untuk secara


bersungguh-sungguh melaksanakan pendidikan karakter.

2) Mendorong pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan


kemampuan guru melakukan pendidikan karakter.

3) Mendorong terbangunnya pembangunan bangsa bertumpu


pada 4 pilar kebangsaan.

4) Mendorong peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan.

5) Mendorong efektifitas pelaksanaan wajib belajar 12 tahun.

c. Membangun komitmen, militansi, dan kaderisasi pengurus dan


anggota
1) Kaderisasi dan pemberdayaan anggota muda PGRI dengan
pembentukan pokja-pokja sesuai kebutuhan badan pimpinan
organsasi di semua tingkatan.
~ 87 ~
2) Peningkatan layanan dan kinerja pengurus di semua tingkatan.
3) Penguatan kepemimpinan PGRI bagi pengurus dan pimpinan
satuan lembaga pendidikan PGRI, melalui workshop, seminar,
lokakarya atau kegiatan lainnya.
4) Pelatihan kepemimpinan PGRI bagi anggota muda PGRI.
5) Melaksanakan monitoring dan evaluasi keterlaksanaan
ketentuan organisasi dan hasil forum organisasi.
d. Memantapkan dan membangun kultur baru organisasi sesuai
tuntutan perubahan.
1) Membangun sistem informasi pengurus (SIP) PGRI.
2) Pembentukan ranting dan cabang khusus di perguruan tinggi
PGRI, LPTK, dan unit kerja.
3) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
desiminasi kebijakan dan hasil-hasil perjuangan PGRI dalam
rangka meningkatkan soliditas dan solidaritas.
4) Mengembangkan fungsi monumen dan museum PGRI di
Surakarta sebagai pusat pembelajaran dan pendidikan.
e. Meningkatkan peran serta perempuan PGRI dalam memajukan
organisasi
1) Mewujudkan minimal 30% keterwakilan perempuan PGRI di
semua tingkatan.
2) Memfasilitasi keterwakilan perempuan PGRI untuk berperan
aktif dalam setiap forum dan kegiatan organisasi.
3) Memfasilitasi perempuan PGRI untuk berperan aktif dan atau
membangun kerjasama dengan organisasi/lembaga eksternal
baik dalam maupun luar negeri.
f. Perluasan kerjasama dalam rangka pembangunan karakter
bangsa dan mutu pendidikan.

1) Peningkatan kemitraan dan perluasan hubungan kerjasama


dengan organisasi dan lembaga terkait untuk kemajuan di
bidang pendidikan karakter baik dalam maupun luar negeri.

2) Peningkatan kemitraan dan perluasan hubungan kerjasama


dengan organisasi dan lembaga terkait untuk kemajuan di

~ 88 ~
bidang pendidikan bermutu dan berkeadilan, baik dalam
maupun luar negeri.

3) Melaksanakan kerjasama di tingkat ASEAN (ACT, Persatuan


Guru Melayu dan organisasi lainnnya).

4) Melaksanakan kerjasama di tingkat internasional yang


berafiliasi dengan PGRI (Education International (EI), dan
organisasi internasional lainnya).

5) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanan kerjasama.

g. Penataan dan penjaminan mutu lembaga pendidikan PGRI

1) Reposisi lembaga pendidikan PGRI sebagai alat perjuangan


PGRI dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan
bangsa.

2) Mendorong badan pimpinan organisasi PGRI, badan


penyelenggara, dan satuan pendidikan PGRI sebagai tiga filar
yang memiliki rasa tanggung jawab untuk kemajuan dan
eksistensi lembaga pendidikan PGRI.

3) Fasilitasi lembaga pendidikan PGRI dalam rangka peningkatan


mutu melalui program akreditasi dan program lainnya.

4) Penataan kelembagaan perguruan tinggi dan persekolahan


PGRI melalui pembuatan profil dan atau data base perguruan
tinggi/persekolahan PGRI.

h. Penguatan lembaga pendidikan PGRI jenjang PAUD/Dikmas,


Dasar, dan Menengan sebagai pilar pengembangan karakter
1) Reviu bahan ajar/materi muatan lokal Sejarah Perjungan dan
Jatidiri Persatuan Guru Republik Indonesia (SPJD PGRI)
dalam rangka pembentukan karakter kebangsaan pada
persekolahan PGRI sesuai tingkatannya
2) Mengimplementasikan materi muatan lokal Sejarah Perjungan
dan Jatidiri Persatuan Guru Republik Indonesia (SPJD PGRI)
pada persekolahan PGRI sesuai tingkatannya.
3) Peningkatan kompetensi guru pengajar SPJD PGRI pada
sekolah PGRI.
~ 89 ~
i. Penguatan lembaga pendidikan PGRI jenjang pendidikan tinggi
sebagai pilar pemikir PGRI
1) Reviu bahan ajar/ kurikulum lokal Sejarah Perjungan dan
Jatidiri Persatuan Guru Republik Indonesia (SPJD PGRI) untuk
perguruan tinggi PGRI.
2) Mengimplementasikan kurikulum lokal Sejarah Perjungan dan
Jatidiri Persatuan Guru Republik Indonesia (SPJD PGRI) pada
perguruan tinggi PGRI sesuai tingkatannya.
3) Peningkatan kompetensi dosen pengajar SPJD PGRI pada
perguruan tinggi PGRI.
4) Menjadikan perguruan tinggi PGRI sebagai pusat kaderisasi
organisasi dan pemikir pengembangan organisasi PGRI sesuai
kebutuhan.
j. Eksistensi, kemandirian, dan pengakuan lembaga pendidikan
PGRI
1) Mendorong dan memfasilitasi agar perguruan tinggi dan
persekolahan PGRI memiliki lahan dan gedung milik sendiri
sesuai dengan ketentuan.
2) Mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi dan
persekolahan PGRI mendapatkan status akreditasi minimal
sangat baik.
3) Mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi dan
persekolahan PGRI untuk mendapatkan peserta didik sesuai
daya tampung melalui optimalisasi kerjasama pemberdayaan
tiga pilar lembaga pendidikan PGRI.
4) Mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi dan
persekolahan PGRI melakukan kerjasama dengan
lembaga/instansi lain baik di dalam maupun di luar negeri
dalam rangka meningkatkan mutu dan kreadibilitas.
5) Mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi dan
persekolahan PGRI untuk melakukan program-program
unggulan untuk peningkatan kredibilitas dan pengakuan
eksternal pemerintah dan masyarakat.

~ 90 ~
3. Pokok-pokok program PGRI sebagai organisasi Ketenagakerjaan

a. Memastikan penyelesaian guru dan tenaga kependidikan


honorer
1) Melakukan advokasi kepada eksekutif dan legislatif dalam
rangka kepastian status guru dan tenaga kependidikan honorer
melalui media massa maupun media sosial.
2) Melakukan advokasi kepada eksekutif dan legislatif dalam
rangka revisi regulasi terkait penyelesaian permasalahan guru
dan tenaga kependidikan honorer.
b. Memastikan pendapatan minimum guru dan tenaga
kependidikan honorer
1) Melakukan kampanye peningkatan penghasilan yang layak bagi
guru dan tenaga kependidikan honorer melalui media massa
maupun media sosial.
2) Mengadvokasi lembaga eksekutif dan legislatif terkait
penghasilan guru dan tenaga kependidikan honorer minimal
mencukupi kebutuhan hidup layak dan/atau Upah Minimum
Provinsi (UMP).
c. Memastikan kesetaraan guru swasta dengan guru negeri
1) Melakukan kampanye kesetaraan pengembangan profesi,
pembinaan karier, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan
profesi guru swasta dengan guru negeri melalui media massa
maupun media sosial.
2) Mengadvokasi lembaga eksekutif dan legislatif tentang
kesetaraan pengembangan profesi, pembinaan karier,
peningkatan kesejahteraan dan perlindungan profesi guru
swasta dengan guru negeri.
d. Memastikan terlaksananya perlindungan guru
1) Melakukan kampanye tentang perlunya perlindungan guru
dalam melaksanakan tugas profesionalnya melalui media masa
dan media sosial.
2) Mengadvokasi lembaga eksekutif dan legislatif tentang
perlindungan guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
~ 91 ~
3) Mengoptimalkan peran Lembaga Konsultasi dan Bantuan
Hukum (LKBH) PGRI dalam perlindungan profesi anggota PGRI.
4) Meningkatkan peran Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI)
PGRI dalam perlindungan profesi anggota PGRI.
5) Memperjuangkan adanya peningkatan regulasi tentang
perlindungan guru dan dosen melalui undang-undang.
e. Memastikan pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan
1) Melakukan kampanye perlunya keberadaan tenaga
kependidikan pada sekolah dasar dan kecukupan tenaga
kependidikan pada sekolah menengah pertema, sekolah
menengah atas/sekolah menengah kejuruan.
2) Mengadvokasi lembaga eksekutif dan legislatif tentang perlunya
keberadaan tenaga kependidikan pada sekolah dasar dan
kecukupan tenaga kependidikan pada sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan.
f. Pengkreasian manfaat tambahan kartu anggota
1) Berkerjasama dengan lembaga keungan atau instansi lain untuk
penerbitan kartu anggota PGRI yang multi fungsi.
2) Mendesain kartu anggota PGRI yang kuat sesuai masa berlaku
status keanggotaan.
g. Perluasan kerjasama dalam rangka pengembangan usaha

1) Peningkatan kemitraan dan perluasan hubungan kerjasama


dengan organisasi dan lembaga terkait untuk pengembangan
usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota.

2) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanan kerjasama yang


terkait dengan pengembangan usaha.

3) Melakukan rintisan dan pengembangan usaha yang dilakukan


oleh badan pimpinan organisasi untuk kemajuan organisasi dan
kesejahteraan anggota.

C. Program Keuangan

1. Administrasi dan usaha

a. Meningkatkan kulaitas pengelolaan Keuangan


1) Tertib administrasi
~ 92 ~
2) Administrasi Keuangan disajikan sesuai dengan sistem akuntasi
(SAK 45)
3) Pengelolaan/pengadaan sarana dan prasarana kantor sesuai
dengan kebutuhan organisasi
b. Iuran anggota dan sumbangan
1) Menertibkan iuran anggota sesuai dengan Anggaran Dasar (AD)
dan Anggaran Rumah Tangga (ART) PGRI Hasil keputusan
kongres XXII tanggal 4 - 7 Juli 2019 di Jakarta yakni:
(1) Setiap anggota baru wajib membayar uang pangkal satu
kali selama menjadi anggota sebesar Rp. 25.000,00
(2) Pengelolaan uang pangkal menjadi wewenang pengurus
kabupaten/kota
(3) Setiap angota wajib membayar uang iuran anggota
minimal Rp. 6.000,00 setiap bulan
(4) Uang Iuran anggota sebagaimna dimaksud point (3)
pendistribusiannya diatur sebagai berikut
 10% untuk Pengurus Besar =Rp. 600,00
 20% untuk Pengurus Provinsi sebesar = Rp. 1.200,00
 30% untuk Pengurus Kab./Kota sebesar =Rp. 1.800,00
 40% untuk Pengurus Pengurus Cabang/Cabang
khusus dan ranting sebesar =Rp. 2.400,00
 Berdasarkan keputusan Konferensi Kerja Pengurus
Kabupaten/kota dapat menambah besaran iuran
anggota lebih dari Rp. 6.000,00
 Tambahan besaran iuran dikelola oleh pngurus
Kabupaten Kota dan dimanfaatkan oleh Pengurus
Kabupaten/Kota, Pengurus Cabang/Cabang khusus,
dan Ranting.
(5) Pengumpulan dan pembayaran iuran
 Untuk Pengurus Besar dilaksanakan oleh pengurus
Provinsi/ Daerah Istimewa.
 Untuk pengurus Provinsi dilaksankan oleh Pengurus
Kabupaten/Kota

~ 93 ~
 Untuk pengurus Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh
Pengurus Cabang/Cabang Khusus dan ranting
 Untuk pengurus Cabang/Cabang Khusus dan
Ranting/Ranting Khusus dilaksanakan oleh anggota.
(6) Setiap 3 bulan pengurus di semua tingkatan wajib
melaporkan Penerimaan Iuran anggota kepada badan
pimpinan organisasi yang lebih tinggi kecuali Pengurus
besar. Pengurus Besar melaporkan kepada seluruh
Pengurus Provinsi/Daerah Istimewa.
(7) Setiap tahun dilakukan pemeriksaan keuangan dengan
ketentuan sebagai berikut.
 Pengurus Besar diperiksa oleh Panitia Pemeriksa
Keuangan yang ditetapkan oleh Konkernas dengan
anggota paling banyak 5 (lima) orang yang mewakili
Provinsi/Daerah istimewa
 Pengurus Provinsi/Daerah Istimewa diverifikasi oleh
Badan Verifikasi Keuangan oleh Pengurus Besar
dengan anggota paling banyak 3 ( tiga) orang
 Pengurus kabupten/kabupaten kota diperiksa oleh
Badan Verifikasi Keuangan Provinsi/Daerah Istimewa
dengan anggota paling banyak 3 (tiga) orang
(menyesuaikan)
 Pengurus Cabang/cabang khusus diverifikasi oleh
Badan Verifikasi Keuangan Pengurus Kabupaten/Kota
dengan anggota paling banyak 3 (tiga) orang.
(8) Pengelolaan keuangan disemua tingkatan badan pimpinan
organisasi berdasarkan prinsip transparan, efektif, efisien,
dan akuntabel serta sesuai kebijakan akuntasi yang
ditetapkan oleh organisasi dengan mengunakan apliksi
sistem Informasi Keuangan (ASIK) PGRI
2) Menerima iuran anggota dari Kabupaten/Kota
3) Menghimpun sumbangan bencana alam dan menyalurkannya
4) Menerima sumbangan yang sah dan tidak mengikat dari
masyarakat, pemerintah, dan lembaga swasta lain

~ 94 ~
c. Kontribusi Anak Lembaga dan Badan Khusus
1) Mengoftimalkan kontribusi anak lembaga
2) Mengupayakan bantuan dan perjuangan dan kegiatan lembaga
d. Usaha
1) Meningkatkan usaha profitabel
2) Melakukan kerjasama dengan pihak lain sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggran Rumah tangga PGRI

2. Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan organisasi diatur sesuai

a. Standar Oprasional Prosedur


b. Standar tarif
c. APBO yang diputuskan/ditetapkan pada setiap konferensi Kerja
(Konkerprov)
d. Rencana Anggaran Pendapatn dan Belanja Organisasi Pengurus
PGRI Provinsi Banten tahun 2019-2024

3. Pelaporan dan Pengawasan

a. Pelaporan
1) Laporan disampaikan secara periodik per triwulan kepada
Pengurus Besar dan Kabupaten Kota se-provinsi Banten
2) Laporan tahunan disampaikan pada konkerprov (Konferensi
Kerja Provinsi)
b. Pengawasan
c. Pemeriksaan keuangan dilakukan 1 tahun sekali
d. Pemeriksaan keuangan dilakukan oleh tim Verifikasi
e. Tim verifikasi ditentuikan oleh peserta Konprov

D. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO) PGRI


Provinsi Banten Masa Bakti 2019-2024

~ 95 ~
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ORGANISASI
PENGURUS PGRI PROVINSI PGRI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

NO URAIAN JUMLAH

I PENERIMAAN/PENDAPATAN
1 Iuran Anggota (28.209 anggota x 12 bln x Rp.1.800 x 5 th) Rp 3.046.572.000
2 Piutang Iuran Kabupaten/Kota per 31 Desember 2019) Rp 267.402.000
3 Kontribusi YPLP ( Rp. 1.750.000 x 12 bln x5 th) Rp 105.000.000
4 Kontribusi IGTKI ( Rp. 500.000 x 12 bln x 5 th) Rp 30.000.000
5 Kontribusi PWRI (Rp. 1.750.000 x 12 bln x 5 th) Rp 105.000.000
6 Kontribusi MKKS ( Rp. 500.000 x 12 bln x 5 th) Rp 30.000.000
7 Kontribusi KCD (Rp. 4.500.000 x 12 x 5 ) Rp 270.000.000
8 Kontribusi Suara Guru Banten (Rp. 5.000.000 x 12bln x 5 th) Rp 300.000.000
9 Kontribusi Kalender Pendidikan ( Rp.10.000.000 x 5 th) Rp 50.000.000
10 Kontribusi KTA PGRI ( Rp. 5.000.000 x 5 Th) Rp 25.000.000
11 Kontribusi Penjualan bendera ( Rp. 500.000 x 5 tahun) Rp 25.000.000
12 Kontribusi Kantin PGRI ( 250.000 x 12 x 5 ) Rp 15.000.000
13 Bantuan Hiibah ( 750.000.000 x 3 tahun) Rp 2.250.000.000
Jumlah Penerimaan Rp 6.518.974.000

II PENGELUARAN
1 Belanja Kesekretariatan/Perkantoran Rp 176.990.000
2 Belanja Kerumahtanggan Rp 960.004.000
3 Belanja Pegawai, Pengurus dan Perjalanan Dinas Rp 1.326.500.000
4 Belanja Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Rp 1.863.750.000
5 Belanja Pengembangan Profesi dan perlindungan Hukum Rp 813.750.000
6 Belanja Umum Rp 282.500.000
7 Belanja Modal Pengadaan Meubeler Rp 38.456.000
8 Belanja Modal Pengadaan Barang Elektronik Rp 41.500.000
10 Setor iuran ke PB Rp 1.015.524.000

Jumlah Pengeluaran Rp 6.518.974.000

~ 96 ~
RINCIAN PENGELUARAN PER MATA ANGGARAN
RAPBO PGRI PROVINSI BANTEN TAHUN 2019

HARGA 5
NO URAIAN VOLUME JUMLAH
SATUAN th
I Kesekretariatan/Perkantoran
1.1 Alat Tulis Kantor
1,1,1 Kertas A4, F4 45 rim 50.000 5 Rp 11.250.000
1,1,2 Kertas Jilid 10 pak 36.000 5 Rp 1.800.000
1,1,3 Ketas Kop Surat 24 rim 50.000 5 Rp 6.000.000
1,1,4 Amplop besar/kecil 45 pak 30.000 5 Rp 6.750.000
1,1,5 Tinta Printer ( 4 warna x 6) 25 btl 100.000 5 Rp 12.500.000
1,1,6 Pulpen 12 pak 15.000 5 Rp 900.000
1,1,7 Penggaris 12 buah 5.000 5 Rp 300.000
1,1,8 Buku Polio Besar 12 buah 35.000 5 Rp 2.100.000
1,1,9 Map Snel 15 pak 42.000 5 Rp 3.150.000
1,1,10 Map biasa 12 pak 24.000 5 Rp 1.440.000
1,1,11 Isi Hekter, isi kater 50 pc 3.000 5 Rp 750.000
1,1,12 Tinta Stempel 10 buah 12.000 5 Rp 600.000
1,1,13 Spidol white board 3 pak 126.000 5 Rp 1.890.000
1,1,14 Buku Kuitansi 20 eks 20.000 5 Rp 2.000.000
1,1,15 Lakban, dobel tip, 40 bh 20.000 5 Rp 4.000.000
1,1,16 Box File 20 bh 35.000 5 Rp 3.500.000
1.2 Foto copy, jilid dll 3586 lbr 200 5 Rp 3.586.000
1.3 Cetak, sablon 100 lbr 100.000 5 Rp 50.000.000
1.4 Materai 55 lbr 6.000 5 Rp 1.650.000
1.5 Langganan Koran dan Majalah 12 eks 180.000 5 Rp 10.800.000
1.6 Biaya Pemasangan Internet 1 set 500.000 1 Rp 500.000
1.7 Pembuatan Web 1 set 2.500.000 1 Rp 2.500.000
1.8 Bayar Internet bulanan 12 bln 450.000 5 Rp 27.000.000
1.9 Bayar Web tahunan 1 th 1.750.000 5 Rp 8.750.000
1.10 Pembuatan Visual Data Potensi 1 bh 1.500.000 1 Rp 1.500.000
1.11 Pembuatan Visual Visi misi 1 bh 749.000 1 Rp 749.000
1.12 Pembuatan Visual dta Program Biro 13 bh 600.000 1 Rp 7.800.000
1.13 Pembuatan Visual Struktur Organisasi 1 bh 600.000 1 Rp 600.000
1.14 Papan white Board/ Informasi 5 bh 525.000 1 Rp 2.625.000
1.15
JUMLAH Rp 176.990.000

~ 97 ~
HARGA 5
NO URAIAN VOLUME JUMLAH
SATUAN th
2 Kerumahtanggaan
2.1 Pajak Kendaraan 1 th 1.500.000 5 Rp 7.500.000
2.2 Biaya perawatan/perbaikan Plang nama PGRI 3 set 500.000 1 Rp 1.500.000
2.3 Perawatan/ Perbaikan kendaraan 1 frek 5.000.000 5 Rp 25.000.000
2.4 Konsumsi harian Air Mineral galon 320 dus 30.000 5 Rp 48.000.000
2.5 Teh, Gula dan Kopi (11 bln x 20 x Rp. 25.000) 220 frek 30.000 5 Rp 33.000.000
2.6 Makan Harian (10 org x 4 hari kerja x 4 minggu x 10 bln1600
) o/h 22.000 5 Rp 176.000.000
2.7 Konsumsi Rapat / Kegiatan (10 bln x 30 org x Rp. 25.000)
300 o/h 25.000 5 Rp 37.500.000
2.8 Pengadaan Peralatan/perlengkapan dapur 5 set 425.800 1 Rp 2.129.000
2.9 Pembelian Gas Elpiji (48 bh x 25.000) 48 bh 25.000 5 Rp 6.000.000
2.10 Bayar Listrik Rp.12 bln x 4.500.000) 12 bln 4.500.000 5 Rp 270.000.000
2.11 Perawatan dan pemeliharaan gedung 1 frek 324.975.000 1 Rp 324.975.000
2.12 Alat dan bahan Pembersih: kain pel, wipol, soklin, dll 12 set 200.000 5 Rp 12.000.000
2.13 Biaya Pemeliharaan dan perawatan Instalasi Listrik 3 keg 500.000 5 Rp 7.500.000
2.14 Biaya Pemeliharaan Instalasi Air 3 keg 260.000 5 Rp 3.900.000
2.15 Biaya Pemeliharaan dan perawatan Soundsystem 2 keg 500.000 5 Rp 5.000.000

JUMLAH Rp 960.004.000

3 Belanja Pegawai, Pengurus dan Perjalanan Dinas


3.1 Gaji dan kesejahteraan
3.1.1 Gaji Karyawan (12 bln x Rp. 5.000.000) 12 Bln 5.000.000 5 Rp 300.000.000
3.1.2 Uang lembur Staf (Rp. 50.000x7x6) 42 o/h 50.000 5 Rp 10.500.000
3.1.3 THR dan Gaji Ke-13 Pegawai +Pengurus 30 o/h 500.000 5 Rp 75.000.000
3.2 Biaya LKBH 8 8.000.000 5 Rp 320.000.000
3.3 Dana Sosial, 12 1.000.000 5 Rp 60.000.000
3.4 Biaya Perjalanan Dinas
3.4.1 Kunjungan Cabang (25 orgx kunjungan) 150 200.000 5 Rp 150.000.000
3.4.2 Kunjungan Kab/Kota (25 org x 8 kunjungan) 200 250.000 5 Rp 250.000.000
3.4.3 Rapat ke PB (Rp.500.000x5x12) 60 500.000 5 Rp 150.000.000
3.4.4 Kunjungan Luar Negri 1 5.500.000 2 Rp 11.000.000
JUMLAH Rp 1.326.500.000

~ 98 ~
HARGA
NO URAIAN VOLUME JUMLAH
SATUAN
4 Pembinaan dan Pengembangan Organisasi
4.1 Rapat-Rapat
4.1.1 Konsumsi rapat pengurus ( 12 x 25 org ) 300 o/h 300.000 5 Rp 450.000.000
4.1.2 Transport Rapat Pengurus ( 25 0rg x 12 bln ) 300 0/h 250.000 5 Rp 375.000.000
4.1.3 Tranport Rapat Gabungan dgn Organisasi lain (Rp.15.000x89x12)
12 o/h 250.000 5 Rp 15.000.000
4.1.4 Transport Konkernas 10 eog 6.000.000 5 Rp 300.000.000
4.1.5 Tranport Rakornas 5 org 5.000.000 5 Rp 125.000.000
4.1.6 Tranport Rapimnas 5 org 5.000.000 5 Rp 125.000.000
4.1.7 Tranfotr pengurus mengikuti Workshop 5 0rg 500.000 5 Rp 12.500.000
4.1.8 Tranport pengurus mengikuti HUT Nasional 25 org 500.000 5 Rp 62.500.000
4.2 Transport Peliputan Kegiatan Organisasi 75 frek 500.000 5 Rp 187.500.000
4.3 Biaya Operasional Verifikasi Keuangan, 3 org 750.000 5 Rp 11.250.000
4.4 Biaya Pelaksanaan Konkerprov 1 frek 40.000.000 5 Rp 200.000.000
JUMLAH Rp 1.863.750.000

5 Pengembangan Profesi dan perlindungan Hukum


5.1 Pelatihan profesi Guru (10 org x 8 kab/kota) 90 250.000 5 Rp 112.500.000
5.2 Pelatihan Pengelolaan Keuangan (2 org x8 kab/ko) 16 250.000 5 Rp 20.000.000
5.3 Seminar ( 8 kab/kot x 15 org) 120 250.000 5 Rp 150.000.000
5.4 Penyuluhan LKBH 155 250.000 5 Rp 193.750.000
5.5 Advokasi dan Oudensi (25 org x 10 x 250.000) 250 250.000 5 Rp 312.500.000
5.6 Perlombaan PORSENI 1 keg 25.000.000 1 Rp 25.000.000
JUMLAH Rp 813.750.000
6 Umum -
6.1 Peringatan Hari Besar Agama (PHBI) ( mailid, isromirsj 2 keg 4.250.000 5 Rp 42.500.000
6.2 Hari Besar Nasional ( PHBN ) : HUTRI, Hardiknas 2 keg 4.000.000 5 Rp 40.000.000
6.3 HUT PGRI tingkat Provinsi Banten 1 keg 40.000.000 5 Rp 200.000.000
JUMLAH Rp 282.500.000
7 Belanja Modal
7.1 Pembelian Mebeler
7.1.1 Kursi biro ruangan waka 4 set 2.500.000 1 Rp 10.000.000
7.1.2 Meja 3/4 biro Ruangan Waka 2 set 3.000.000 1 Rp 6.000.000
7.1.3 Loker Ruangan Waka 1 unit 3.456.000 1 Rp 3.456.000
7.1.4 AC Ruang Waka 1 unit 4.000.000 1 Rp 4.000.000
7.1.5 Lemarin Ruang Waka 1 unit 3.500.000 1 Rp 3.500.000
7.1.6 Meja resepsionis 1 set 3.500.000 1 Rp 3.500.000
7.1.7 Rak Buku di Ruang staf 2 set 4.000.000 1 Rp 8.000.000
JUMLAH Rp 38.456.000

~ 99 ~
HARGA
NO URAIAN VOLUME JUMLAH
SATUAN
7.2 Barang Elektronik
7.2.1 Laptop sekretariatan 1 unit 10.000.000 1 Rp 10.000.000
7.2.2 Komputer PC Ruang sekretariat 2 bh 6.000.000 1 Rp 12.000.000
7.2.3 Printer Pencetak KTA 1 bh 9.500.000 1 Rp 9.500.000
7.2.4 AC di ruang Rapat 2 bh 5.000.000 1 Rp 10.000.000
JUMLAH Rp 41.500.000
8 Setor iuran ke PB
Setoran Iuran ke PB (28.209 anggota x 12 bln x Rp.
338.508 org 600 5 Rp 1.015.524.000
600 x 5 tahun)

TOTAL PENERIMAAN Rp 6.518.974.000


TOTAL PENGELUARAN Rp 6.518.974.000

VII. Penutup

1. Program Umum PGRI disusun sebagai landasan program kerja semua


badan pimpinan organisasi baik tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota,
cabang/cabang khusus, dan Ranting.

2. Semua perangkat kelengkapan organisasi PGRI baik tingkat nasional,


provinsi, kabupaten/kota, cabang/cabang khusus, dan Ranting wajib
mencermati dan mengoperasionalkan program umum PGRI menjadi
program kerja selama 5 tahun.

3. Keberhasilan pelaksanaan program umum PGRI masa bakti V tahun 2019-


2024 sangat tergantung pada kreativitas, disiplin, dedikasi dan kesungguhan
para pengurus di semua jenjang.

4. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi perjuangan PGRI.

Ditetapkan di : Kota Tangerang Selatan


Pada Tanggal : 18 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG
5.

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 100 ~
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVISI BANTEN
Nomor: ....05..../Konprov/V/2019
Tentang
PERNYATAAN KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KONFERENSI PROVINSI V


PGRI PROVINSI BANTEN
Menimbang : a. bahwa Konferensi Provinsi V Masa Bakti 2019-2024 yang
diselenggarakan tanggal 17 s.d 19 Desember 2019 di Swiss
bellhotel Tangerang Selatan merupakan pelaksanaan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI.
b. Bahwa Pengurus PGRI Provinsi Banten telah menyampaikan
Pernyataan Konferensi Provinsi V tahun 2019 Masa Bakti V
2019-2024
Mengingat : 1. Akta Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
J.A.5/82/12 tangal 20 September 1954 tentang Pengesahan
Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan
hukum, yang telah diperbaharui, terakhir dengan keputusan
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor AHU-
0000148.AH.01.08 Tahun 2019, tanggal 15 Februari 2019 ;
2. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor: V/KONGRES/XXII/PGRI/
2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PGRI; ;
3. Anggaran Dasar PGRI Bab XXII Pasal 37 dan Anggaran Rumah
Tangga PGRI Bab XXI Pasal 68 s.d 72.
4. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor:
23/Kep/PGRI/IV/2018. Tentang Penyelenggaraan Konferensi
Kerja Provinsi IV PGRI tahun 2018 Masa Bakti IV 2014-2019.
5. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor:
05/Kep/PGRI/IV/2018. Tentang Pembentukan Panitia Konferensi
Kerja Provinsi IV TAHUN 2018.
Memperhatikan : Saran dan pendapat dalam sidang Pleno II Konferensi Kerja Provinsi
IV PGRI tahun 2018 MASA BAKTI V TAHUN 2019-2020

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KONFERENSI KERJA PROVINSI IV PGRI TAHUN


2018 MASA BAKTI IV TAHUN 2014 - 2019 TENTANG TATA
TERTIB KONFERENSI KERJA PROVINSI IV PGRI TAHUN 2018
Kesatu : Menyahkan Pernyataan dan Rekomendasi Konferensi Kerja Provinsi
IV PGRI tahun 2018 Masa Bakti IVTahun 2014-2019
~ 101 ~
Kedua Pernyataan dan Rekormendasi Konferensi Kerja Provinsi IV Masa
Bakti IVTahun 2014-2019 selengkapnya, sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
keputusan ini
Ketiga : Pernyataan dan Rekomendasi Konferensi Kerja Provinsi IV PGRI
Tahun 2018 MASA BAKTI V TAHUN 2019-2019disampaikan kepada
pihak-pihak terkait untuk mendapat perhatian dalam menetapkan
kebijakan dan pelaksanaanya. .
Kempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki seperlunya.

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 11 Oktober 2018

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 102 ~
Lampiran : Rancangan Keputusan Konprov V PGRI Prov. Banten
Nomor 05...../Konprov/V/2020
: ...
Tanggal : 18 Desember 2019
Tentang :

PERNYATAAN KONFERENSI PROVINSI V


PGRI PROVINSI BANTEN MASA BAKTI V TAHUN 2019

BISMILLAHIROHMANIROHIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.


PGRI adalah organisasi profesi bersifat unitaristik dan non-partisan, bersama
pemerintah pusat dan pemerintah daerah membangun Indonesia melalui jalur
pendidikan. PGRI bekerja bersama dengan semua kelompok masyarakat tanpa
membedakan agama suku ras dan golongan. PGRI fokus pada pengembangan dunia
pendidikan yang bermutu dan berkesinambungan dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang bermartabat, kuat dan kompetitif khususnya peningkatan
kompetensi guru perlindungan dan kesejahteraan guru untuk Indonesia yang lebih
baik.

Pendidikan harus memiliki fleksibilitas sehingga dapat merespon dengan cepat setiap
perubahan di era disrupsi dan revolusi industri 4.0. Program pendidikan perlu
disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan merespon munculnya inovasi disruptif.
Peran dan kontribusi dunia pendidikan serta pemikiran para ilmuwan sangat
dibutuhkan untuk menghadapi perubahan yang sangat cepat.

Perlu ada reformasi pendidikan di Indonesia. Kurikulum pendidikan nasional dibuat


lebih fleksibel, efektif dan kontekstual. Guru menjadi simpul dari reformasi pendidikan
yang dilaksanakan secara konsisten. Dalam berbagai riset menunjukkan bahwa
kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas gurunya. Di Indonesia guru belum
mendapat tempat yang selayaknya sebagai profesi mulia mengemban misi profetik.

Persoalan pendidikan sangat kompleks antara lain kekurangan guru yang massif,
kualitas guru yang belum memadai, kesejahteraan guru, perlindungan guru, serta
tidak berdaulatnya profesi guru dengan beragam aturan yang membuat guru tidak
merdeka berkarya.

Setelah mengkaji aspirasi dan inspirasi yang berkembang dalam dinamika Konferensi
Provinsi V PGRI Provinsi Banten Tahun 2019 yang berlangsung tanggal 17 s.d 19

~ 103 ~
Desember 2019 di Swiss-Belhotel Serpong Tangerang Selatan, dengan ini PGRI
menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

A. Politik Nasional

1. PGRI mendesak pemerintah untuk membentuk kabinet yang profesional

2. PGRI mendesak pemerintah dan pemerintah daerah untuk melaksanakan


pemerataan pembangunan demi menjaga NKRI

3. PGRI mendesak pemerintah dan pemerintah daerah untuk melaksanakan


sistem tata kelola pemerintahan yang bersih, anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

4. PGRI mendesak pemerintah agar bersungguh-sungguh mengantisipasi dan


mengatasi berkembangnya kekerasan terhadap anak dengan berbagai
motifnya, kekerasan terhadap guru, merajalelanya pornografi,
penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.

B. Pendidikan Nasional

1. PGRI mendesak pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk


mengefektifkan pendidikan karakter yang komprehensif berfokus pada
transformasi sumber daya manusia melalui revolusi mental dan Trisakti
(berdaulat dalam politik) kemandirian dan ekonomi (berdikari), dan
berkepribadian dalam kebudayaan.

2. PGRI mendesak pemerintah pusat untuk memberi kemudahan pembukaan


izin program studi baru yang responsif terhadap revolusi industri 4.0 dan
mengutamakan pengembangan pendidikan vokasional

3. PGRI mendesak pemerintah pusat untuk melakukan perubahan undang-


undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dengan
mencantumkan PGRI sebagai organisasi profesi.

4. PGRI mendesak pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pendidikan


profesi guru (PPG), Prajabatan untuk memenuhi kebutuhan guru yang
sangat besar dan segera melaksanakan PPG dalam jabatan untuk
meningkatkan profesionalitas guru secara berkelanjutan dengan
menyederhanakan sistem PPG dalam jabatan.

~ 104 ~
5. PGRI mendesak pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan guru dengan
memberikan kesempatan dan prioritas kepada guru honorer yang telah lama
mengabdi untuk menjadi pegawai negeri sipil dan atau pengangkatan
pegawai dengan perjanjian kerja

6. PGRI mendesak pemerintah pusat merevisi Undang-Undang Nomor 5 tahun


2014 tentang aparatur sipil negara (ASN) khususnya terkait syarat seleksi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bagi guru honorer.

7. PGRI mendesak pemerintah pusat dan pemerintah daerah mendirikan


pendidikan vokasi yang sangat dibutuhkan generasi muda sesuai dengan
kebutuhan dunia industri sekaligus membuka peluang lahirnya wirausaha
muda yang mampu membuka lapangan kerja.

8. PGRI menguatkan pendidikan Pancasila Bela Negara, Toleransi dan


moderasi beragama untuk menjaga kekuatan NKRI dan menangkal
radikalisme, terorisme, dan intoleran di kalangan pemeluk agama

C. Tata Kelola Guru

1. PGRI mendesak pemerintah pusat untuk memenuhi kekurangan guru yang


masif melalui pembukaan rekrutmen CPNS Pengangkatan Pegawai dengan
Perjanjian Kerja dan Diperbolehkannya Pengangkatan guru dengan skema
APBD kepada guru honorer sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi.

2. PGRI mendesak pemerintah pusat untuk membuat sistem tata kelola guru
yang transparan dan kredibel guna menjamin proses pengembangan profesi
guru yang berkualitas mulai dari analisis kebutuhan guru, rekrutmen,
distribusi, pengembangan karir pembinaan berkelanjutan, sistem insentif
promosi/demosi, dan pensiun guru, melalui program-program yang rasional,
realistis, dan efektif.

3. PGRI mendesak pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk


memberikan ruang terbuka menuju kedaulatan guru sebagai profesi dengan
memfasilitasi kemerdekaan guru dalam proses belajar-mengajar,
menempatkan guru secara terhormat, melindungi profesi guru dari segala
bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta terhindar dari politik kepentingan
khususnya pada pesta demokrasi.

~ 105 ~
4. PGRI mendesak pemerintah pusat menyederhanakan proses administrasi
yang berbelit-belit dalam tata kelola guru.

5. PGRI mendesak pemerintah pusat untuk menerbitkan undang-undang


tentang perlindungan guru dan dosen agar mendapatkan perlindungan
profesi, jaminan keamanan, keselamatan kerja, karir, dan kesejahteraan
serta hak kekayaan intelektual.

6. PGRI mendesak pemerintah pusat untuk segera mengangkat pegawai


tenaga kependidikan PNS dan/atau PPPK pada sekolah dasar negeri.

7. PGRI mendesak pemerintah untuk memberikan Tunjangan Profesi Guru


(TPG) tepat jumlah dan tepat waktu

8. PGRI mendesak pemerintah pusat untuk melakukan inpassing bagi guru


swasta dalam menetapkan kebijakan pemberian tunjangan profesi guru,
tunjangan fungsional, maupun tunjangan dan maslahat tambahan guru
lainnya.

9. PGRI mendesak pemerintah pemerintah untuk menyediakan beasiswa S2


dan S3 bagi guru berstatus ASN maupun Guru Tetap Yayasan di sekolah
dan madrasah.

Demikianlah pernyataan ini disampaikan agar menjadi perhatian dan dapat


diwujudkan oleh pihak-pihak terkait semoga Allah SWT memberikan petunjuk
dan kekuatan kepada kita semua amin.

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 11 Oktober 2018

PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 106 ~
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVISI BANTEN
Nomor: ....06
..../Konprov/V/2019

Tentang
TATA TERTIB
PEMILIHAN PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Konferensi Provinsi V


PGRI Provinsi Banten
Menimbang : c. bahwa Konferensi Provinsi V Masa Bakti 2019-2024 yang
diselenggarakan tanggal 17 s.d 19 Desember 2019 di Swiss
Bellhotel Tangerang Selatan merupakan pelaksanaan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI.
d. bahwa demi ketertiban dan kelancaran Penyelenggaraan
Konferensi perlu ditetapkan Keputusan tentang Tata Tertib
Pemilihan Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V tahun
2019-2024
Mengingat : 1. Akta Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
J.A.5/82/12 tangal 20 September 1954 tentang Pengesahan
Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan
hukum, yang telah diperbaharui, terakhir dengan keputusan
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor AHU-
0000148.AH.01.08 Tahun 2019, tanggal 15 Februari 2019 ;
2. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor: V/KONGRES/XXII/PGRI/
2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PGRI;
3. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor:
04/Kep/PGRI/V/2019. Tentang Penyelenggaraan Konferensi
Provinsi V PGRI tahun 2019 Masa Bakti V 2019-2020.
4. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor:
01/Konprov/V/2019. Tentang Tata Tertib Konferensi Provinsi V
PGRI Provinsi Banten 2019
Memperhatikan : Saran dan pendapat dalam sidang Pleno IV Konferensi Provinsi V
PGRI tahun 2019 yang membahas tentang Tata Tertib Pemilihan
Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa bakti V
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KONFERENSI PROVINSI V PGRI TAHUN 2019
TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN PENGURUS PGRI
PROVINSI BANTEN MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024
Kesatu : Tata tertib pemilihan Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa bakti V
tahun 2019-2024 secara lengkap dan terperinci sebagaimana
~ 107 ~
tercantum dalam lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan
dari keputusan ini.
Kedua : Tata tertib sebagimana dimaksud pada diktum kesatu keputusan ini
menjadi pedoman pelaksanaan pemilihan Pengurus PGRI Provinsi
Banten Masa Bakti V tahun 2019-2024.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki seperlunya

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal :18 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

Lampiran : Rancangan Keputusan Konprov V PGRI Prov. Banten


Nomor : 06/Konprov/V/2019

~ 108 ~
Tanggal : 18 Desember 2019
Tentang :

TATA TERTIB

PEMILIHAN PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN

MASA BAKTI V TAHUN 2019 2024

A. Kedaulatan

Pasal 5 Anggaran Dasar PGRI menyatakan “Kedaulatan organisasi ada di


tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres”

B. Waktu dan Tempat

Waktu : Tanggal 18 Desember 2019

Tempat : Swiss Bellhotel

Jl. Lingkar Timur BSD No 9, Rawa Mekar Jaya Serpong,


Tengerang Selatan, 15310,

C. Penyelenggara

1. Pemilihan pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V diselenggarakan


dan dipimpin oleh panitia pemilihan

2. Panitia Pemilihan Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V terdiri atas
utusan setiap pengurus kabupaten Kota masing-masing 1 (satu) orang

3. Ketua, Sekretaris, dan Pelapor dipilih dari dan oleh anggota Panitia
Pemilihan Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V

D. Peserta

1. Peserta Pemilihan Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V adalah


utusan pengurus Kabupaten Kota dan Cabang atau Cabang Khusus yang
memiliki hak suara.

2. Ketentuan tentang hak suara dari masing-masing kabupaten kota dan


cabang atau cabang khusus sebagaimana diatur dalam pasal 82 ART PGRI

3. Jumlah hak suara untuk masing-masing kabupaten kota dan atau cabang/
khusus tertuang dalam Berita Acara Panitia Pemeriksa Mandat dan Hak

~ 109 ~
Suara yang telah disahkan Konferensi Konferensi V PGRI Provinsi Banten
sebagaimana terlampir

E. Calon Pengurus PGRI Provinsi Banten

1. Calon Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V dapat diusulkan oleh
Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti IV, Pengurus PGRI Kabupaten
Kota dan atau Pengurus PGRI Cabang/Cabang Khusus yang mendapat
pengesahan Konferensi V PGRI Provinsi Banten tahun 2019

2. Calon pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V harus memenuhi


syarat-syarat sesuai pasal 28 ART PGRI.

3. Pengurus PGRI provinsi Banten Masa Bakti V terdiri atas pengurus harian
terpilih, pengurus harian biasa, dan pengurus pleno (biro)

4. Pengurus harian terpilih terdiri atas 1 Orang Ketua (F1) 4 Orang Wakil Ketua
(F2) dan 1 Orang Sekretaris Umum (F3)

5. Pengurus Harian Biasa terdiri atas 3 orang Wakil Sekretaris Umum, 1 orang
Bendahara dan 1 Orang Wakil Bendahara

6. Pengurus pleno (biro) terdiri atas 14 )empat belas orang Sekretaris biro

F. Tata Cara Pemilihan

1. Pemilihan Anggota Pengurus Harian terpilih

a. Pemilihan Ketua, 4 (empat) Wakil Ketua dan atau Sekretaris Umum


dapat dilakukan dengan musyawarah mufakat

b. Apabila musyawarah mufakat tidak bisa dicapai maka pemilihan Ketua, 4


(empat) Wakil Ketua dan atau Sekretaris Umum dilakukan dengan suara
terbanyak

c. Tata cara pemilihan Ketua (F1) 4 (empat) Wakil Ketua (F2) dan atau
Sekretaris Umum (F3) sebagai berikut

1) Ketua (F1), 4 (empat) Wakil (F2) dan atau Sekretaris Umum (F3)
yang dipilih harus terdaftar dalam Daftar Calon Pengurus PGRI yang
telah disahkan oleh Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten

2) Pemilihan F1, F2, dan atau 3 dilakukan serentak dalam waktu yang
bersamaan

3) Calon pengurus dapat dipilih sekaligus untuk F1, F2, dan atau F3.
~ 110 ~
4) Proses pemilihan dilakukan dalam 2 Tempat Pemilihan Suara ( TPS)

5) Setiap TPS terdiri atas 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) Kabupaten


Kota

6) Penentuan kabupaten kota untuk setiap TPS dilakukan secara acak


atau diundi

7) Setiap TPS disiapkan tiga kotak suara masing-masing untuk F1, F2,
dan F3

8) Setiap utusan Kabupaten Kota atau Cabang/cabang khusus masing-


masing akan diberikan kertas suara F1, F2, dan F3 sebanyak jumlah
hak suara masing-masing.

9) Kertas suara F1, F2, dan F3 yang telah diisi oleh masing-masing
utusan kabupaten kota/cabang/cabang khusus, selanjutnya
dimasukkan pada kotak suara F1, F2, dan F3 yang telah disediakan
di setiap TPS.

10) Perhitungan suara F1, F2, dan F3 dilakukan secara bertahap, yaitu:

- tahap 1 dihitung untuk masing-masing TPS dan

- tahap 2 dilakukan rekapitulasi dari setiap TPS.

11) Penentuan ketua yaitu diambil dari jumlah suara F1 terbanyak

12) Penentuan wakil ketua diambil 4 (empat) orang dengan jumlah


suara F2 terbanyak/rangking

13) Penentuan Sekretaris Umum yaitu diambil dari jumlah suara F3


terbanyak

14) Dalam hal seseorang mendapat suara terbanyak untuk F1, F2, dan
atau F3 sekaligus, maka yang diambil untuk posisi kepengurusan
yang lebih tinggi.

2. Pemilihan Anggota Pengurus Harian Biasa dan Pleno/Biro

a. Pemilihan 3 (tiga) orang Wakil Sekretaris Umum, 1 (satu) orang

Bendahara. 1 (satu) orang Wakil Bendahara dan 14 (empat belas ) orang


Sekretaris biro dilakukan dalam rapat tim formatur. Pengurus PGRI
Provinsi Banten Masa Bakti V

~ 111 ~
b. Tim Formatur Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V terdiri atas:
1 (satu) orang Ketua terpilih, 4 (eampat) orang Wakil Ketua terpilih, 1
(satu) orang Sekretaris Umum terpilih, 1 (satu) orang Perwakilan
Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti IV tahun 2014-2019

c. Dalam pemilihan pengurus harian biasa, dan Sekretaris Biro harus


memperhatikan komposisi Pengurus dengan keterwakilan paling sedikit
30% (tiga puluh persen) perempuan

d. Dalam pemilihan Pengurus Harian Biasa dan Sekretaris Biro agar


memperhatikan keterwakilan anggota dari masing-masing jenis dan
jenjang satuan pendidikan.

G. Pengesahan dan Janji Pengurus PGRI Provinsi Banten

1. Personalia Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V disahkan melalui


Keputusan Konferensi Provinsi V PGRI 2019

2. Seluruh Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V mengucapkan janji


di hadapan peserta konferensi PGRI 2019

3. Serah terima Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti IV kepada


Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V dilakukan di hadapan
peserta Konferensi PGRI tahun 2019.

H. Hal-hal Lain

1. Hal-hal yang belum termuat dalam tata tertib ini ditentukan oleh pimpinan
sidang dengan persetujuan konferensi

2. Semua peserta konferensi wajib menaati tata tertib pemilihan Pengurus


PGRI Provinsi Banten Masa bakti V Tahun 2019-2024

Ditetapkan di : Tangerang Selatan


Pada Tanggal : 18 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 112 ~
RANCANGAN KEPUTUSAN
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN
Nomor : .07.../Konprov/V/PGRI/2019

Tentang
RANCANGAN SUSUNAN PENGURUS DAN PERSONALIA
PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten
Menimbang : a. bahwa pelaksanaan konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten
di Tangerang Selatan tanggal 17 s.d 19 telah sesuai ketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
b. bahwa pengurus PGRI provinsi Banten masa bakti IV tahun
2014-2019 selaku badan pimpinan organisasi tingkat Provinsi
Banten telah mengakhiri masa baktinya pada Konferensi Provinsi
V tahun 2019
c. bahwa untuk menjalankan kebijakan umum organisasi sesuai
ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI
perlu adanya pimpinan organisasi tingkat Provins Banten
d. bahwa salah satu acara Konferensi Provinsi V PGRI melakukan
pemilihan dan penetapan susunan dan personalia pengurus
PGRI Provinsi Banten sebagai badan pimpinan organisasi tingkat
provinsi Banten masa bakti V tahun 2019-2024
e. bahwa berdasarkan huruf a b c dan d perlu ditetapkan keputusan
konferensi provinsi V PGRI tentang susunan dan personalia
pengurus PGRI provinsi Banten Masa Bakti V Tahun 2019-2024
Mengingat : 1. Akta Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
J.A.5/82/12 tangal 20 September 1954 tentang Pengesahan
Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan
hukum, yang telah diperbaharui, terakhir dengan keputusan
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor AHU-
0000148.AH.01.08 Tahun 2019, tanggal 15 Februari 2019 ;
2. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor: V/KONGRES/XXII/PGRI/
2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PGRI;
3. Keputusan Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten Nomor:
04/Konfrov/V/2019. Tentang Tatat Tertib Pemilihan Pengurus
PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V tahun 2019-2020.
Memperhatikan : 1. Hasil pemilihan Pengurus PGRI Kabupaten Tangerang Masa
Bakti 2019-2024 yang dipimpim oleh Panitia Pemilihan
Konferensi PGRI Kabupaten Tangerang tahun 2019
2. Hasil sidang formatur tentang susunan dan Personalia Pengurus
PGRI Kabupaten Tangerang Masa Bakti Tahun 2019-2024
MEMUTUSKAN

~ 113 ~
Menetapkan : KEPUTUSAN PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN TENTANG
SUSUNAN PENGURUS DAN PERSONALIA PGRI KABUPATEN
TANGERANG MASA BAKTI 2019-2024
Kesatu : Memberhentikan Pengurus PGRI Kabupten Tangerang Masa bakti
2014-2019 karena habis masa baktinya dengan ucapan terima kasih
atas jasa dan Pengabdiannya kepada PGRI
Kedua : Mensahkan Pengurus PGRI Kabupaten Tangerang Masa bakti 2019-
2024 hasil Konferensi PGRI Kabupaten Tangerang pada tanggal 24
Desember 2019 yang susunan dan personalia selengkapnya
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
Ketiga : Mensahkan Badan Penasehat Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa
Bakti 2019-2024 dengan Susunan dan Personalia selengkapnya
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
Keempat : Kepengurusan PGRI Kabupaten Tangerang Masa Bakti 2019-2024
berakhir tanggal 31 Desember 2025

Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 1 Januari 2020

PENGURUS
PGRI PROVINSI BANTEN

Ketua Sekretaris Umum

H. Muhtadi, M.Pd. H. Ahmad Saifullah, S.Pd. M.Si


NPA. ......................... NPA. ............................

~ 114 ~
Lampiran : Keputusan Konprov V PGRI Prov. Banten
Nomor : 07/Konprov/V/2019
Tanggal : 18 Desember 2019
Tentang :

RANCANGAN SUSUNAN PENGURUS DAN PERSONALIA


PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024
I. Pengurus Harian
1. Ketua : H MUHTADI, M.Pd.
2. Wakil Ketua 1 : KOSRUDIN, S.Pd. M.Pd.
3. Wakil Ketua 2 : H JUANDA , S.Pd.
4. Wakil Ketua 3 : .Dr. SRI MULYANI, M.Pd.
5. Wakil Ketua 4 : AZIS SAFARUDIN, M.Pd.
6. Sekretaris Umum : H AHMAD SAIFULLAH, S.Pd. M.Si
7. Wakil Sekretaris Umum : SUMARNA DINATA, S.Pd.
8. Wakil Sekretaris Umum : ENTIN HARTINI, M.M.Pd
9. Wakil Sekretaris Umum : MAHMUDIN, S.Pd.
10. Bendahara :
H ARYANTO, SS

11. Wakil Bendahara :


USMIYATI, S.Pd.

II. Sekretaris Biro


12. Organisasi dan Kaderisasi :
SUPARJA, M.Pd.

13. Pengembangan Profesi :


Drs. AGUS HENDRAWAN, M.Pd.

14. Pengembangan Karir :


GARA SUATMAN, S.Pd.

15. Penegak Kode Etik, Advokasi,


Bantuan Hukum, dan : TB. SAMSUDIN, S.Pd.
Perlindungan Profesi
~ 115 ~
16. Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat : H MOHAMAD NAJIH, S.Pd. M.Pd.

17. Pembinaan dan Pengembangan


Lembaga Pendidikan : ARIF RAHMAN, M.Pd.

18. Kerjasama dan Pengembangan


Usaha : H UNTUNG SUPRIYANTO, M.Pd.

19. Kesejahteraan dan


Ketenagakerjaan : HADIS, M.Pd.

20. Pemberdayaan Perempuan


: Dr. Hj. ENONG SOFWANAH, M.Pd.

21. Komunikasi dan Informasi


: ADE GOJALI, M.Pd.

22. Olahraga Seni dan Budaya


: Hj NETTY MURNIATI SULAEMAN, S.Pd.

23. Pembinaan Kerohanian dan


Karakter Bangsa : EMAN SUHERMAN, S.Pd.I

24. Hubungan Luar Negeri


: HADI TH, M.Pd.

25. Pengembangan Pendidikan


Khusus. : Hj DWI TURNITA NUGRAHENY, S.Pd.

Ditetapkan di : Kota Tangerang Selatan


Pada Tanggal : 19 Desember 2019

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

.................................. ........................................ ......................................


NPA. ......................... NPA. .............................. NPA. ............................

~ 116 ~
Lampir
an-
lampir
an

~ 117 ~
Lampiran 1

PENGURUS
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)
(TEACHERS ASSOCIATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA)
PROVINSI BANTEN
Sekretariat: Jalan Raya Jakarta No. 01 Kemang Kota Serang-Banten
Tlp. (0254) 8487743 E.mail: pgri_banten@yahoo.com

KEPUTUSAN
PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN
Nomor : 23/Kep/PGRI/IV/2019
Tentang
PENYELENGGARAAN KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019-2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA;


PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa Konferensi Provinsi adalah forum organisasi PGRI yang
diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun oleh pengurus Provinsi
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PGRI hasil Kongres XXII Tahun 2019
b. bahwa untuk tertib dan kelancaran penyelenggaraan dimaksud
perlu dibentuk panitia yang ditetapkan dengan keputusan
pengurus PGRI Provinsi Banten.
Mengingat : 1. Akta Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
J.A.5/82/12 tangal 20 September 1954 tentang Pengesahan
Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI sebagai badan

~ 118 ~
hukum, yang telah diperbaharui, terakhir dengan keputusan
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor AHU-
0000148.AH.01.08 Tahun 2019, tanggal 15 Februari 2019 ;
2. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor: V/KONGRES/XXII/PGRI/
2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PGRI;
3. Keputusan Konferensi Kerja Provinsi IV Nomor:
IV/Kep/Konkerprov.IV/IV/2018 Tentang Program Kerja PGRI
Provinsi Banten tahun 2019
Memperhatikan : Hasil rapat pengurus PGRI Provinsi Banten tanggal 14 Juli 2019
yang membahas Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia
Konprensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten tahun 2019

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI


BANTEN MASA BAKTI V TAHUN 2019 - 2024 TENTANG
PENYELENGGARAAN KONFERENSI PROVINSI V PGRI TAHUN
2019
Kesatu : Menetapkan penyelenggaraan Konferensi Provinsi (Konprov) V
PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V Tahun 2019-2024, di Swiss
Bellhotel tanggal 17 s.d. 19 Desember 2019.
Kedua Menetapkan tema Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten tahun
2019 “ Mewujudkan PGRI sebgai organisasi profesi dan perannya
dalam Meningkatkan Muru Pendidikan Abad 21.”
Ketiga : Membentuk panitia penyelenggara Konferensi Provinsi V PGRI
Provinsi Banten tahun 2019
Keempat : Menetapkan Peserta Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten
tahun 2019 berdasarkan ketentuan Anggaran Rumah Tangga PGRI
Kelima : Biaya penyelenggaraan Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten
Masa Bakti V Tahun 2019-2024 ditanggung bersama oleh Pengurus
PGRI Provinsi dan pengurus PGRI Kabupaten/kota se-provinsi
Banten.
Keenam : Membentuk Paitia Pemeriksa Keuangan, Panitia Pemeriksa Mandat
dan Hak Suara, dan Panitia pemIlihan Pengurus PGRI Provinsi
Banten Masa Bakti V tahun 2019-2024 yang masing-masing
tugasnya diatur sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan
Angaran Rumah Tangga PGRI
Ketujuh : Hal-hal yang bersifat teknis tentang penyelenggaraan Konferensi
Provinsi V PGRI Provinsi Banten tahun 2019 diatur dan ditetapkan
tersendiri oleh Pengurus dan/atau oleh Panitia.
Kedelapan : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki seperlunya.

Ditetapkan di : Serang
~ 119 ~
Pada Tanggal : 31 Juli 2019

PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)


PROVINSI BANTEN

Ketua Sekretaris Umum

Drs. H. AEP JUNAEDI, M.M. EMED HENDARSYAH, S.Pd, M.M


NPA. 2702230001 NPA. 2701160541

Lampiran 2

PENGURUS
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)
(TEACHERS ASSOCIATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA)
PROVINSI BANTEN
Sekretariat: Jalan Raya Jakarta No. 01 Kemang Kota Serang-Banten
Tlp. (0254) 8487743 E.mail: pgri_banten@yahoo.com

KEPUTUSAN
PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN
NOMOR: 24/Kep/PGRI/IV/2019

Tentang
PEMBENTUKAN PANITIA
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019 – 2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONSEIA PROVINSI Banten
Menimbang : a. bahwa Konferensi Provinsi adalah forum organisasi PGRI
yang diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun oleh pengurus
Provinsi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PGRI
b. bahwa untuk tertib dan kelancaran penyelenggaraan
dimaksud perlu dibentuk panitia yang ditetapkan dengan
keputusan pengurus PGRI Provinsi Banten.
Mengingat : 1. Akta Pengakuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor J.A.5/82/12 tangal 20 September 1954 tentang
~ 120 ~
Pengesahan Anggaran Dasar PGRI dan Pengakuan PGRI
sebagai badan hukum, yang telah diperbaharui, terakhir
dengan keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia
RI Nomor AHU-0000148.AH.01.08 Tahun 2019, tanggal 15
Februari 2019;
2. Keputusan Kongres XXII PGRI Nomor:
V/KONGRES/XXII/PGRI/2019 tentang Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga PGRI;
3. Keputusan Konferensi Kerja Provinsi IV PGRI Provinsi
Banten Nomor: IV/Kep/Konkerprov.IV/IV/2018 Tentang
Program Kerja PGRI Provinsi Banten Masa Bakti IV 2014-
2019
4. Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten Nomor
23/Kep/PGRI/IV/2019 tentang Penyelenggaraan
Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten Masa Bakti V
2019-2024
Memperhatikan : Hasil rapat pleno pengurus PGRI Provinsi Banten tanggal 14
Juli 2019 yang membahas tentang Susunan Panitia Konprov V
PGRI Provinsi Banten Tahun 2019

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN
TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA KONFERENSI
PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN TAHUN 2019 MASA
BAKTI V TAHUN 2019 - 2024
Kesatu : Membentuk Panitia Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten
Masa Bakti V tahun 2019 – 2024 yang terdiri atas panitia
Pengarah dan Panitia Pelaksana dengan susunan
selengkapnya sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
menjadi bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Panitia Pengarah bertugas mengarahkan, menyusun materi
Konprov V, melaksanakan persidangan, dan menetapkan
kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konferensi
Ketiga : Panitia Pelaksana bertugas menyiapkan pelaksanaan secara
fisik dan operasional dengan memperhatikan arahan dan
kebijakan dari panitia pengarah
Keempat : Panitia pengarah dan panitia pelaksana wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban secara rinci kepada pengurus
PGRI segera setelah Konprov selesai.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan
akan diperbaiki seperlunya apabila terdapat kekeliruan.
Keenam : Keputusan ini disampaikan kepada semua anggota panitia
~ 121 ~
untuk dilaksanakan dengan penuh tangung jawa.

Ditetapkan di : Serang
Pada tanggal : 31 Juli 2019

PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA


PROVINSI BANTEN
Ketua Sekretaris Umum

Drs. H. AEP JUNAEDI, M.M. EMED HENDARSYAH, S.Pd, M.M


NPA. 2702230001 NPA. 2701160541

Lampiran Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten


Nomor : 24/Kep/PGRI/IV/2019
Tanggal : 31 Juli 2019
Tentang :

SUSUNAN PANITIA
KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI V TAHUN 2019 – 2024

I Penanggung Jawab : 1. Drs. H. Aep Junaedi, MM


2. Emed Hendarsyah, S.Pd.,MM
II Panitia Pengarah : 1. Dr. Eko Supraptono, M.Si
2. Drs. H. Madroji, MM
III Panitia Pelaksana :
1. Ketua : Dr. H. Tb. M. Suherman, M.Pd.
2. Wakil Ketua : H. Endang Bahrudin, M.Si
3. Wakil Ketua : Cartam, M.Pd.
3. Sekretaris : Sumarna Dinata, S.Pd.
4. Wakil Sekretaris : H. Agus Hendrawan, M.Pd.
5. Bendahara : Dra. Cicih Juarsih, M.Pd.
6 Wakil bendahara : Umi Astuti, S.Pd.

~ 122 ~
IV Seksi-seksi
1. Seksi Acara : 1. Hj. Tuti Supriatin, S.Pd. M.Pd.
2. Sri Rohani, S.Pd.
3. Maman Hilman, S.Pd. MM
2. Seksi Persidangan : 1. Dr. Hj. Enong Sofwanah, M.Pd.
2. Dr. Eko Supraptono, M.Si
3. Drs. H. Agus Rifa’I, MM
4. Saripudin Juhri, S.Pd. M.Si.
3. Seksi Konsumsi : 1. Enny Sutrisni, M.Pd.
2. Dewi Suryawati, S.Pd.
3. Hj. Nining Carpaningsih, M.Pd.
4. Seksi Publikasi dan : 1. Bustomi, SE., M.Si
Dokumentasi 2. H. Sofyan Darulan, BA

5. Seksi Perlengkapan : 1. Gojali Rifa’i, S.Pd.


2. Usep Koswara, MM
3. Sudirman, S.Pd.
6. Penerimaan Tamu : 1. Enny Sutrisni, M.Pd.
2. Tatang Gunawan, S.Pd. MM
7. Seksi Humas : 1. Abdurahman, S.Ag.
2. Dr. H. Mahdum Bahtiar, M.Pd.
3. Lukman, S.Pd., M.Pd.
4. Kiwa S.Hut.,S.Pd.
8. Kesehatan : 1. H. Maman, S.Pd., M.Pd.
2. Dinkes Tangerang Selatan
3. PGRI Tangerang Selatan
4. PMI Kota Tangerang Selatan
5. Puskesmas Tangerang Selatan
9 Keamanan/Ketertiban : 1. Drs. H. Didi Sutisna, M.Pd
2. Haeruzaman, S.Pd.
3. Pengurus PGRI Kota Tangerang Selatan
10. Pembantu Umum : 1. Dzikril Amin, S.Sos
2. Fitriyani, SE
3. Husen
4. Topik

Ditetapkan di : Serang
Pada tanggal : 14 Juli 2019

PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA


~ 123 ~
PROVINSI Banten

Ketua Sekretaris Umum

Drs. H. Aep Junaedi, MM Emed Hendarsyah, S.Pd.,MM


NPA. 2702230001 NPA. 270116541

Lampiran 3

PENGURUS
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)
(TEACHERS ASSOCIATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA)
PROVINSI BANTEN
Sekretariat: Jalan Raya Jakarta No. 01 Kemang Kota Serang-Banten
Tlp. (0254) 8487743 E.mail: pgri_banten@yahoo.com

KEPUTUSAN
PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN
NOMOR: 28/Kep/PGRI/IV/2019

Tentang
PANITIA PEMERIKSA KEUANGAN
PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI IV TAHUN 2014 – 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONSEIA PROVINSI BANTEN

Menimbang : c. bahwa Konferensi Provinsi adalah forum organisasi PGRI


yang diselenggarakan setiap 5 tahun oleh pengurus Provinsi
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PGRI hasil Kongres XXII Tahun 2019
d. bahwa sesuai amant Anggaran Rumah tangga PGRI perlu
dibentuk dan ditetapkan Panitia Pemeriksa Keuangan
Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa bakti 2014-2019

Mengingat : 1. Keputusan Kongres PGRI XXII Nomor: 05/Kongres

~ 124 ~
XXII/PGRI/2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PGRI;
2. Keputusan Konferensi Provinsi IV tahun 2018 Nomor:
IV/Kep/Konkerprov.IV/IV/2018 Tentang Program Kerja PGRI
tahun 2019 masa Bakti IV tahun 2014 – 2019
3. Keputusan rapat pleno Pengurus PGRI Provinsi Banten
tanggal 14 Juli 2019

Memperhatikan : HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN


TANGGAL 29 OKTOBER 2019 YANG MEMBAHAS TENTANG
TIM PEMERIKSA KEUANGAN PENGURUS PGRI PROVINSI
BANTEN MASA BAKTI IV

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten tentang Panitia
Pemeriksa Keuangan Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa bakti
2014-2019
Kesatu : Membentuk Panitia Pemeriksa Keuangan Pengurus PGRI Provinsi
Banten Masa Bakti 2014-2019 yang personalianya tercantum
dalam lampiran surat keputusan inidan
Kedua : Panitia sebagaimana diktum pertama keputusan ini memilih dan
menetapkan seorang ketua, sekretaris dan pelapor yang dipilih
dari dan oleh angota yang ada.
Ketiga : Panitia bertugas memeriksa keuangan dan kekayaan yang
menjadi tanggung jawab pengurus PGRI Provinsi Banten masa
bakti IV serta melaporkan hasil pekerjaan kepada Panitia Konprov
PGRI Provinsi Banten

Keempat : Beban biaya yang timbul terkait dengan pemeriksaan keuangan


dan kekayaan menjadi tanggung ajwab Pengurus PGRI Provinsi
Banten masa bakti IV tahun 2014-2019

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan


akan diperbaiki seperlunya apabila terdapat kekeliruan.

Keenam : Keputusan ini disampaikan kepada semua anggota panitia untuk


dilaksanakan dengan penuh tangung jawa.

Ditetapkan di : Serang
Pada tanggal : 29 Oktober 2019

PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA


PROVINSI BANTEN
Ketua Sekretaris Umum
~ 125 ~
Drs. H. AEP JUNAEDI, M.M. EMED HENDARSYAH, S.Pd, M.M
NPA. 2702230001 NPA. 2701160541

Lampiran : Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten


Nomor : 03/Kep/PGRI/IV/2019
Tanggal : 29 Oktober 2019
Tentang :

PANITIA PEMERIKSA KEUANGAN


PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PROVINSI Banten
MASA BAKTI IV TAHUN 2014-2019

NO NAMA JABATAN UTUSAN KAB./KOTA

1 JARKASIH, M.Pd. Bendahara PGRI Kab. Serang

2 RULI PURNAMA, M.Pd. Bendahara PGRI Kab. Pandeglang

3 Dra. Hj. HASANAH, MM Bendahara PGRI Kota Cilegon

Ditetapkan di : Serang
Pada tanggal : 29 Oktober 2019

PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA


PROVINSI BANTEN
Ketua Sekretaris Umum

Drs. H. AEP JUNAEDI, M.M. EMED HENDARSYAH, S.Pd, M.M


NPA. 2702230001 NPA. 2701160541

~ 126 ~
Lampiran 4

PENGURUS
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)
(TEACHERS ASSOCIATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA)
PROVINSI BANTEN
Sekretariat: Jalan Raya Jakarta No. 01 Kemang Kota Serang-Banten
Tlp. (0254) 8487743 E.mail: pgri_banten@yahoo.com

KEPUTUSAN
PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN
NOMOR: 29/Kep/PGRI/IV/2019
Tentang

PANITIA PEMERIKSA MANDAT DAN HAK SUARA


KONFERENSI PROVINSI V PGRI PROVONSI BANTEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONSEIA PROVINSI BANTEN
Menimbang : a. bahwa Konferensi Provinsi adalah forum organisasi PGRI
yang diselenggarakan setiap 5 tahun oleh pengurus Provinsi
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PGRI hasil Kongres XXII Tahun 2019
b. bahwa sesuai amant Anggaran Rumah tangga PGRI perlu
dibentuk dan ditetapkan Panitia Pemeriksa Keuangan
Pengurus PGRI Provinsi Banten Masa bakti 2014-2019

Mengingat : a. Keputusan Kongres PGRI XXII Nomor: 05/Kongres


XXII/PGRI/2019 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PGRI;

~ 127 ~
b. Keputusan Konferensi Provinsi IV tahun 2018 Nomor:
IV/Kep/Konkerprov.IV/IV/2018 Tentang Program Kerja PGRI
tahun 2019 masa Bakti IV tahun 2014 – 2019
c. Keputusan rapat pleno Pengurus PGRI Provinsi Banten
tanggal 14 Juli 2019

Memperhatikan : Hasil rapat pleno pengurus PGRI Provinsi Banten Tanggal 29


Oktober 2019 yang membahas tentang Tim Pemeriksa Mandat
dan Hak Suara Konferensi Provinsi V PGRI 2019

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN TENTANG
PANITIA PEMERIKSA MANDAT DAN HAK SUARA
KONFERENSI PROVINSI V TAHUN 2019
Kesatu : Membentuk Panitia Pemeriksa Mandat dan Hak Suara Konferensi
Provinsi V tahun 2019 dengan personalia sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
keputusan ini
Kedua : Panitia sebagaimana diktum pertama keputusan ini memilih dan
menetapkan seorang ketua, sekretaris dan pelapor yang dipilih
dari dan oleh angota yang ada.
Ketiga : Panitia bertugas memeriksa mandat dan haks suara untuk
masing-masing kabupaten kota serta melaporkan hasil
pekerjaannya kepada Konferensi Provinsi V tahun 2019

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan


akan diperbaiki seperlunya apabila terdapat kekeliruan.

Kelima : Keputusan ini disampaikan kepada semua anggota panitia untuk


dilaksanakan dengan penuh tangung jawa.

Ditetapkan di : Serang
Pada tanggal : 29 Oktober 2019

PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA


PROVINSI BANTEN
Ketua Sekretaris Umum

Drs. H. AEP JUNAEDI, M.M. EMED HENDARSYAH, S.Pd, M.M


NPA. 2702230001 NPA. 2701160541

~ 128 ~
Lampiran : Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten
Nomor : 04/Kep/PGRI/IV/2019
Tanggal : 29 Oktober 2019
Tentang :

PANITIA PEMERIKSA MANDAT DAN HAK SUARA


KONFERENSI PROVINSI V TAHUN 2019

NO NAMA JABATAN UTUSAN KAB./KOTA

1 Drs. H. BAKRENI, M.Si Wakil Ketua PGRI Kota Serang

2 BAHRUDIN, M.Pd. Wakil Ketua PGRI Kab. Serang

3 KIWA, S.Hut Sekretaris PGRI Tangerang Selatan

4 IWA, M.Pd. Wakil Ketua PGRI Kota Tangerang

5 BUANG, M.Pd. Sekbid PGRI Kota Cilegon

Ditetapkan di : Serang
Pada tanggal : 29 Oktober 2019

PENGURUS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA


PROVINSI Banten
Ketua Sekretaris Umum

~ 129 ~
Drs. H. AEP JUNAEDI, M.M. EMED HENDARSYAH, S.Pd, M.M
NPA. 2702230001 NPA. 2701160541

NASKAH PELANTIKAN

Pada hari ini Kamis tanggal sembilan belas bulan Desember tahun 2019
bertempat di Swiss Belhotel disaksikan oleh peserta Konferensi PGRI Provinsi
Banten, dengan ini saya melantik

SAUDARA-SAUDARA

SEBAGAI

PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN

MASA BAKTI V TAHUN 2019 – 2024

Yang dipilih secara sah dalam Konferensi PGRI Provinsi Banten yang
diselenggarakan pada tanggal 17 s.d 19 bulan Desember tahun 2019

Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi dan selalu memberikan petunjuk
kepada Saudara-saudara dalam mengelola roda organisasi.

Swiss Belhotel Kota Tangerang Selatan

19 Desember 2019

a.n PENGURUS BESAR

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA


~ 130 ~
Ketua

Prof. Dr. Supardi Uki Sajiman, MM, M.Pd.

JANJI PENGURUS

Pada hari ini Kamis tanggal sembilan belas bulan Desember tahun dua ribu
sembilan belas disaksikan oleh para peserta Konferensi PGRI Provinsi Banten
saya berjanji bahwa:

1. Saya akan menjalankan kewajiban saya sebagai pengurus PGRI Provinsi


Banten masa bakti V tahun 2019-2024 sesuai dengan wewenang, tugas, dan
kewajiban yang diberikan kepada saya;
2. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban tersebut, saya akan senantiasa
mematuhi segala ketentuan AD/ART PGRI, keputusan Kongres, keputusan
Kerja Nasional, Keputusan Konferensi Provinsi, serta keputusan lain yang
telah ditetapkan sebagai kebijakan organisasi;
3. Saya akan menegakan, mempertahankan, dan menjungjung tinggi Kode Etik
dan Ikrar Guru Indonesia.

Janji ini saya ucapkan dengan sungguh-sungguh dengan mempertaruhkan


jabatan dan kehormatan diri saya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi perjuangan kita.

Swiss-Belhotel, 19 Desember 2019

~ 131 ~
............................................................
NPA ....................................................

NASKAH SERAH TERIMA KEPENGURUSAN


PGRI PROVINSI BANTEN
MASA BAKTI IV TAHUN 2014-2019

Pada hari ini Rabu tanggal Delapan Belas bulan Desember Tahun dua ribu sembilan
belas bertempat di Swiss Bellhotel Kota Tangerang Selatan yang bertanda tangan di
bawah ini masing-masing

1. Nama : Drs. H. Aep Junaedi, MM

Jabatan : Ketua Pengurus PGRI Provinsi Banten dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama seluruh anggota pengurus PGRI Provinsi Banten
Masa Bakti IV Tahun 2014-2019 selanjutnya disebut

PIHAK KESATU

2. Nama : H. Muhtadi, M.Pd.

Jabatan : Ketua Pengurus PGRI Provinsi Banten dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama seluruh Anggota Pengurus PGRI Provinsi Banten
Masa Bakti V Tahun 2019-2024 selanjutnya disebut

PIHAK KEDUA

Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI dan
Keputusan yang ditetapkan dalam Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten yang
berlangsung dari Tanggal 17 s.d 19 Bulan Desember Tahun 2019 bertempat di Swiss
Bellhotel Kota Tangerang Selatan serta Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Banten
~ 132 ~
nomor : 23/Kep/PGRI/IV/2019 Tanggal 31 Juli 2019 Tentang Penyelenggaraan
Konferensi Provinsi V PGRI Provinsi Banten

Menyatakan

PIHAK KESATU menyerahkan Kepengurusan PGRI Provinsi Banten kepada PIHAK


KEDUA

PIHAK KEDUA menerima penyerahan kepengurusan PGRI Provinsi Banten dari


PIHAK KESATU

Dengan serah terima kepengurusan ini segala kekuasaan, wewenang, hak, kewajiban
dan tanggung jawab kepengurusan PGRI Provinsi Banten untuk selanjutnya berada di
tangan pihak kedua

Serah terima ini dilaksanakan sesuai Anggaran Rumah Tangga PGRI Pasal 34 ayat (6)
dengan catatan hal-hal mengenai inventaris, kekayaan, dan keuangan organisasi, akan
diselesaikan selambat-lambatnya 30 hari sejak ditandatangani serah terima ini. Naskah
serah terima dibuat dalam rangkap dua serta ditandatangani masing-masing PIHAK
diatas materai Rp. 6000,00 sehingga mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

Drs. H. Aep Junaedi, MM H Muhtadi, M.Pd.

~ 133 ~
Lampiran 8

IKRAR GURU INDONESIA

1. Kami Guru Indonesia, adalah Insan pendidik bangsa yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Kami Guru Indonesia, pengemban dan pelaksana cita-cita Pancasila yang

setia pada Undang-Undang Dasar 1945

3. Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Kami Guru Indonesia, menjungjung tinggi kode etik guru Indonesia sebagai

pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap bangsa, negara,

serta kemanusiaan.

~ 134 ~
Lampiran 9

NOMENKLATUR KEANGGOTAAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

JUMLAH
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NPA
KAB/KOTA
1 ............. dst
27 BANTEN 8 1. KAB. SERANG 27010000000
2. KAB. PANDEGLANG 27020000000
3. KAB LEBAK 27030000000
4. KAB. TANGERANG 27040000000
5. KOTA TANGERANG 27050000000
6. KOTA CILEGON 27060000000
7. KOTA SERANG 27070000000
8. KOTA TANGERANG SELATAN 27080000000
.... dst

~ 135 ~
Lampiran 10

DATA ANGGOTA PGRI KABUPATEN KOTA


PROVINSI BANTEN TAHUN 2019

JUMLAH
HASIL PERBAIKAN
TERCATAT
NO PGRI KAB/KOTA JUMLAH Jumlah hak suara
ANGGOTA HAK SUARA
CABANG HAK cabang + pengurus
AKTIF PEMBULATAN
SUARA kab kota
1 KABUPATEN LEBAK 28 5.500 27.50 28 33

2 KABUPATEN PANDEGLANG 35 5.524 27.62 28 33

3 KABUPATEN SERANG 30 4.800 24.00 24 29

4 KOTA SERANG 6 1.935 9.68 10 15

5 KOTA CILEGON 9 1.657 8.29 9 14

6 KABUPATEN TANGERANG 29 4.000 20.00 20 25

7 KOTA TANGERANG 15 3.000 15.00 15 20

8 KOTA TANGERANG SELATAN 7 1.500 7.50 8 13

9 CABANG KHUSUS 1 233 1.17 1 6

JUMLAH 160 28.149 140.745 143 188

Serang 22 Juli 2019


http://mail.gg.gg/data-cabang-anggota-PGRI-Banten-2019

~ 136 ~
Lampiran 11

DAFTAR CALON PENGURUS PGRI PROVINSI BANTEN


MASA BAKTI V TAHUN 2019 – 2024

NO NAMA CALON UTUSAN KETERANGAN

1 Dr. H. TB. M. SUHERMAN, M.Pd. PGRI PTOVINSI BANTEN


2 Dr. EKO SUPRAPTONO, M.Pd PGRI PTOVINSI BANTEN
3 Drs. H. MADROJI, M.M PGRI PTOVINSI BANTEN
4 EMED HENDARSYAH, S.Pd, M.M PGRI PTOVINSI BANTEN
5 BUSTOMI, S.E, M.Si PGRI PTOVINSI BANTEN
6 SARIPUDIN JUHRI, S.Pd, M.Si PGRI PTOVINSI BANTEN
7 SUMARNA DINATA, S.Pd PGRI PTOVINSI BANTEN
8 Dra. CICIH JUARSIH, M.Pd PGRI PTOVINSI BANTEN
9 ABDURRAHMAN, S.Ag PGRI PTOVINSI BANTEN
10 Dr. Hj. ENONG SOFWANAH, M.Pd PGRI PTOVINSI BANTEN
11 Drs. H. AGUS RIFA’I, MM PGRI PTOVINSI BANTEN
12 Drs. H. ISNEN PGRI PTOVINSI BANTEN
13 Drs.H.MAHDUM BACHTIAR, M.Pd PGRI PTOVINSI BANTEN
14 GOJALI RIFA’I, S.Pd PGRI PTOVINSI BANTEN
15 H. ENDANG BAHRUDIN, M.Si PGRI PTOVINSI BANTEN
16 H. SOFYAN DARULAN, B.A PGRI PTOVINSI BANTEN
17 HAERUZAMAN, S.Pd PGRI PTOVINSI BANTEN
18 Hj. ENNY SUTRISNI, M.Pd PGRI PTOVINSI BANTEN
19 Hj. TUTI SUPRIATIN, S.Pd, MMPD PGRI PTOVINSI BANTEN
20 LUKMAN, S.Pd, M.Pd PGRI PTOVINSI BANTEN

~ 137 ~
21 Drs. DIDI SUTISNA, M.Pd. PGRI PTOVINSI BANTEN
22 Drs. USEP KUSMARA, M.Pd. PGRI PTOVINSI BANTEN
23 H MUHTADI, PGRI KAB. SERANG
24 UMIYATI PGRI KAB. SERANG
25 Dr. SRI MULYATI PGRI KAB. SERANG
26 HADIS PGRI KAB. SERANG

NO NAMA CALON UTUSAN KET.


27 KOSRUDIN, S.Pd. M.Pd. PGRI KAB. TANGERANG
28 SULISTIYORINI, S.Pd. MM PGRI KAB. TANGERANG
29 NETTY MURNIATI SULAEMAN,
PGRI KAB. TANGERANG
S.Pd.
30 ENTIN MARTINI, S.Pd. SD PGRI KAB. TANGERANG
31 ASTUTI, S.Pd. MM PGRI KAB. TANGERANG
32 HADI TH, M.Pd. PGRI KAB. TANGERANG
33 Hj. DWI TURNITA NUGRAHENY ,
PGRI KAB. TANGERANG
S.Pd
34 H JUANDA, S.Pd. PGRI KAB. LEBAK
35 Hj. TUTI TUARSIH, M.Pd. PGRI KAB. LEBAK
36 SUPARJA, M.Pd. PGRI KAB. LEBAK
37 H ARYANTO, SS PGRI KAB. PANDEGLANG
38 AZIS SAFARUDIN, M.Pd. PGRI KAB. PANDEGLANG
39 DAMAT SETIA, S.Pd. PGRI KAB. PANDEGLANG
40 ENTIN HARTINI, M.M.Pd PGRI KAB. PANDEGLANG
41 LASIP SUSANTO, S.Pd. PGRI KAB. PANDEGLANG
42 ADE GOJALI, S.Pd. PGRI KAB. PANDEGLANG
43 HUMAEDI, M.Pd. PGRI KOTA CILEGON
44 BAHRUDIN, M.Pd. PGRI KOTA CILEGON
45 HJ UMIYATI, S.Pd. PGRI KOTA CILEGON
46 Drs. ZULADRI FIRMAN PGRI KOTA CILEGON
47 Dr. Hj SHOLATUL HAYATI, M.Pd. PGRI KOTA CILEGON
48 Dr.H.TB.URIP HENUS, S.Pd.M.Si. PGRI KOTA SERANG
49 H.AHMAD SAIFULLAH, S.Pd, M.Si. PGRI KOTA SERANG
50 EVIE SHOFIYAH USMAN, M.Pd. PGRI KOTA SERANG

~ 138 ~
51 TB.SAMSUDIN, S.PD. PGRI KOTA SERANG
52 Hj.SRI HIDAYATI, S.PD.M.PD PGRI KOTA SERANG
53 CARTAM, S.Pd. M.Pd. PGRI KOTA TANGSEL
54 TATANG GUNAWAN, S.Pd. MM PGRI KOTA TANGSEL
55 Drs. AGUS HENDRAWAN, M.Pd. PGRI KOTA TANGSEL
56 DEDE SUPRIYATNA, S.Pd PGRI CABANG KHUSUS

NO NAMA CALON UTUSAN KET.


57 FATHURRAHMAN, S.Pd.I, M.Si PGRI CABANG KHUSUS
58 ARKANI, SPT, M.Si PGRI CABANG KHUSUS

Keterangan

PGRI Kota Tangerang tidak mengirimkan calon pengurus PGRI Provinsi Banten masa
bakti 2019-2024 karen

Serang, 30 November 2019


Tim Pemeriksa Mandat dan Hak Suara Konprov V PGRI

1 Ketua Drs. H. BAKRENI, M.Si .......................................

2 Sekretaris BAHRUDIN, M.Pd. .......................................

3 Anggota KIWA, S.Hut .......................................

4 Anggota IWA, M.Pd. .....................................

5 Anggota BUANG, M.Pd. .....................................

~ 139 ~
Lampiran 12

~ 140 ~
Lampiran 13

~ 141 ~
Lampiran 14

~ 142 ~
Lampiran 15

~ 143 ~
Lampiran 16

~ 144 ~
CATATAN:

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................
~ 145 ~
~ 146 ~

Anda mungkin juga menyukai