Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM KONSELING KLINIS

Dosen Pengampu: Sitti Syawaliyah Gismin, M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh :

Annisa Noradtasya Rachim

Nim : 4519091062

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BOSOWA

2023
FORMAT PRAKTIKUM KONSELING KLINIS

A. Identitas konseli
Nama (Inisial) : A
Usia : 22
JK : Laki - laki
Aktivitas saat ini : Mahasiswa

B. Permasalahan konseli

(Tanyakanlah kepada konseli hal-hal yang menjadi keluhan permasalahan


psikologisnya dan silahkan cek gejalanya pada bu DSM V atau PPDGJ III )
1. Keluhan yang di Seorang remaja laki-laki yang duduk di bangku kuliah,
alami berumur 22 tahun, berinisial A memiliki konflik dalam memilih
keputusan untuk masa depannya. A adalah anak yang biasa
melakukan semua hal sendiri namun disisi lain ia masih ragu
akan masa depannya nanti.
2. Gejala yang A dikenal anak yang sangat manja. Diumurnya sekarang, A
tampak mengakui bahwa ia belum seluruhnya mandiri akan
hidupnya. Seperti halnya A yang takut dan ragu untuk
mengungkapkan keinginannya kepada ayahnya untuk
melanjutkan S2 dan meminta ayahnya untuk menjual sedikit
aset yang dimiliki oleh ayahnya untuk biaya kuliahnya nanti.
3. Gambaran Dampak dari gejala yang di alami A yaitu, A menjadi sulit
dampak keluhan mengambil keputusan untuk menyampaikan permintaannya
ke aktivitas kepada ayahnya sehingga saat ini A masih nge – stuck dan tak
sehari-hari saat bisa berbuat apa – apa untuk bagaimana bisa melanjutkan S2
ini nya nanti pada saat setelah sarjana. A juga merasa takut akan
permintaannya nanti hanya akan memberatkan ayahnya dan
tidak dapat mempertaggung jawabkan permintaanya.
4. Upaya yang Menggunakan Pendekatan Gestalt
sudah dilakukan Seperti kasus di atas, konselor dapat menerapkan teknik
konseli untuk pembalikan. Teknik pembalikan maksudnya adalah konseli
mengatasi terjun ke dalam suatu yang ditakutinya karena dianggap bisa
kondisi tersebut menimbulkan kecemasan, dan menjalin hubungan dengan
bagian-bagian diri yang telah ditekan atau diingkarinya.

C. Permasalahan konseli

(Masalah yang ditangkap oleh konselor sebagai masalah konseli dan menjadi target
masalah yang akan diselesaikan. Tuliskan dengan jelas disertai gejala-gejalanya)

Karena P sangat menginginkan setelah lulus sarjana nanti A ingin melanjutkan S2. Di
sini konselor perlu membawa konseli untuk masuk kedalam suatu yang di takutinya
itu. Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan konseli untuk mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi konseli. A tidak perlu takut
untuk mengatakan keinginannya kepada ayahnya tersebut, dan konselor perlu
meyakinkan konseli bahwa permintaannya itu akan dikabulkan oleh ayahnya,
dengan satu hal yang perlu di ingat A harus bertanggung jawab dengan apa yang
telah menjadi keputusannya itu kepada ayahnya.

D. Pendekatan yang digunakan

1. Nama pendekatan

Pendekatan Gestalt

2. Alasan penggunaan pendekatan

Seperti kasus di atas, konselor dapat menerapkan teknik pembalikan. Teknik


pembalikan maksudnya adalah konseli terjun ke dalam suatu yang ditakutinya
karena dianggap bisa menimbulkan kecemasan, dan menjalin hubungan dengan
bagian-bagian diri yang telah ditekan atau diingkarinya.

3. Teknik yang digunakan

konselor bisa meminta klien memainkan peran yang bertentangan dengan


perasaan-perasaan yang dikeluhkannya atau pembalikan dari kepribadiannya. Di
sini konselor perlu membawa konseli untuk masuk kedalam suatu yang di
takutinya itu. Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan konseli untuk
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi konseli.

4. Tujuan Konseling

Pendekatan Gestalt lebih menekankan pada apa yang terjadi saat ini-dan-di sini,
dan proses yang berlangsung, bukan pada masa lalu ataupun masa depan.
Sehingga A dapat mengatakan keinginannya itu kepada ayahnya dengan sungguh-
sungguh. Bahwa keinginannya saat ini dapat mempersiapkan dirinya untuk
melanjutkan S2. Yang penting dalam pendekatan ini adalah kesadaran saat ini
dalam pengalaman seseorang.

E. Langkah-langkah pelaksanaan Konseling

Ada dua hal yang dilakukan konselor yaitu, membangkitkan motivasi A sekaligus
meyakinkan A bahwa permintaannya akan dikabulkan oleh sang ayah, dan
membangkitkan otonomi A (menekankan bahwa A harus mengemukakan alasan-
alasannya secara bertanggung jawab kepada konselor bahwa A ingin melanjutkan
S2 dengan sungguh-sungguh).

F. Referensi :
Abu Bakar Baraja. 2004. Psikologi Konseling dan Teknik Konseling, Jakarta, Studio
Pers
Gerald Corey. 2009. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi (terjemahan),
Bandung: PT Refika Aditama
Komalasari Gantina, Wahyuni, Karsih, 2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta :
PT. Indeks
Edwin S. Harris, Ph.D. *. God, Buber, and the Practice of Gestalt Therapy (This
article appears in the Gestalt Journal, Vol. 23, Number 1, Spring, 2000). Di Unduh
Hari Jumat, 31 Mei 2013. Pukul 16. 00 Wib

Setelah konseling dilakukan :

Tuliskan kesan yang anda rasakan selama proses konseling

Kesan yang dirasakan yaitu, melalui konseling ini bisa sedikit membatu menghilangkan rasa
takut yang dirasakan konseli sehingga diharapkan melalui konseling ini semua permasalah
yang di alami dapat terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai