Anda di halaman 1dari 5

Judul Esai:

Produksi Atap Desalinasi untuk Mengurangi Ketimpangan Akses Air Bersih di


Daerah Pesisir Indonesia

Sub-tema:
Teknologi

Ridho Farros Decha


Universitas Indonesia
ridho.farros@gmail.com
SDGs merupakan kesepakatan pembangunan baru yang digaungkan dengan
tujuan untuk mengurangi beberapa permasalahan ketimpangan sosial dan lingkungan.
Salah satu masalah yang ingin diatasi melalui SDGs adalah ketimpangan antarnegara.
Air merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan kita. Kita
memerlukan air untuk minum, mandi, mencuci, dan kebutuhan sanitasi lainnya. Bahkan
proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh kita memerlukan air. Namun, salah satu
ketimpangan negara Indonesia dengan negara lainnya adalah ketimpangan pasokan air
bersih. Berdasarkan laporan Water Environment Partnership in Asia, Indonesia memiliki
6% potensi air dunia. Pada kenyataannya, kebutuhan air bersih di Indonesia belum
terpenuhi. Salah satu contohnya, pada tahun 2018, di Kota Jakarta, hanya 60% kebutuhan
air bersih terpenuhi. Contoh lainnya merupakan daerah pesisir Indonesia.
Daerah pesisir merupakan daerah yang memiliki ketimpangan dalam pasokan air
bersih yang bisa di minum karena mereka berdekatan langsung dengan lautan yang
dimana memiliki air yang asin. Proyek reklamasi pantai juga memiliki pengaruh terhadap
akses air bersih di wilayah pesisir karena menghancurkan kawasan mangrove yang
memiliki salah satu fungsi untuk mencegah intrusi air laut ke air tanah.
Pada tahun 2018, dari 12.827 desa pesisir yang ada di seluruh Indonesia, hanya
66,54% yang sudah mendapatkan akses air bersih. Sementara yang lainnya belum
memiliki akses terhadap air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air minum, masyarakat
pesisir mengambil air melalui berbagai sumber seperti air kemasan, air tadah hujan,
sumber mata air, sungai, dan PAM.
Air laut merupakan salah satu sumber air yang tidak terbatas jumlahnya, tetapi air
laut memiliki kadar garam yang sangat tinggi. Maka dari itu, pengolahan lebih lanjut
diperlukan untuk mengubah air laut yang memiliki kadar garam yang tinggi menjadi air
yang siap untuk diminum. Salah satu penyelesaian terhadap masalah tersebut adalah
menggunakan teknologi pengolahan air yang dapat mengubah air laut menjadi air bersih
yaitu dengan proses yang dinamakan desalinasi. Desalinasi merupakan proses merubah
air laut menjadi air bersih siap minum menggunakan panas matahari untuk menguapkan
air laut yang pada akhirnya menghasilkan air bersih dengan hasil samping air garam
Salah satu upaya dalam penggunaan proses desalinasi adalah dengan
memproduksi dan mengomersialisasikan atap desalinasi. Tujuan dari produksi atap
desalinasi pada wilayah pesisir Indonesia bertujuan untuk mengurangi ketimpangan akses
terhadap air bersih wilayah pesisir dengan wilayah lainnya.
Terdapat fakta yang mendukung untuk memproduksi atap desalinasi di wilayah
pesisir Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga
banyak daerah yang berhadapan langsung dengan lautan. Indonesia juga merupakan
negara yang terletak pada wilayah ekuator sehingga matahari menyinari wilayah kita
sepanjang tahun sehingga proses desalinasi dapat berlangsung secara terus-menerus.
Atap desalinasi dibuat menggunakan bahan-bahan rangka atap ganda yang akan
mempermudah proses desalinasi. Pada rangkaian atap tersebut juga terdapat penampung
air tawar yang menampung air bersih setelah terjadinya proses kondensasi.
Proses desalinasi pada atap desalinasi dimulai dengan ditampungnya air laut pada
bak evaporasi atau penguapan. Air yang menguap nantinya akan melalui proses
kondensasi yaitu pembentukan Kembali uap air yang berbentuk gas menjadi air yang
sudah tidak memiliki kandungan garam. Air yang sudah bersih nantinya akan dialirkan
oleh kerangka ke penampung.

Gambar rancangan atap desalinasi

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi air yang melimpah. Pada
kenyataannya, Negara kita belum dapat memaksimalkan potensi yang ada. Dari semua
desa di wilayah pesisir Indonesia pun hanya 66,54% saja yang memiliki akses terhadap
air bersih. Dengan proses desalinasi kita dapat mengubah air laut menjadi sumber akses
terhadap air bersih yang baru. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk
menggunakan proses desalinasi ini adalah dengan memproduksi atap desalinasi di
wilayah pesisir Indonesia. Dengan memproduksi dan menyebarkan atap desalinasi secara
masal, diharapkan dapat mengurangi ketimpangan terhadap akses air bersih di wilayah
pesisir Indonesia.
Rancanangan atap desalinasi ini belum sempurna. Diharapkan adanya penelitian
lebih lanjut terhadap hal ini agar kita dapat memanfaatkan air laut yang mengelilingi kita
lebih besar lagi untuk kesejahteraan bangsa dalam akses terhadap air bersih.

Daftar Pustaka

Astuti, Ulvi Pri. 2016. Atap Desalinasi Sebagai Solusi Pemenuhan Kebutuhan Air
Bersih. Journal of Research and Technology, 2, 59-61.

Dewantara, I Gede Yogi, Budhi Muliawan Suyitno, I Gede Eka Lesmana. 2018.
Desalinasi Air Laut Berbasis Energi Surya Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih.
Jurnal Teknik mesin, 7, 1-4.

Lubis, Rachmat Fajar. 2018. Indonesia Negeri Tropis, Tapi Krisis Air Bersih di
Kawasan Pesisir Terjadi?. Lipi. http://lipi.go.id/lipimedia/Indonesia-Negeri-Tropis-
Tapi-Krisis-Air-Bersih-di-Kawasan-Pesisir-Terjadi/20218 (diakses pada tanggal 20 Juli
2023)

Yunielda, Bunga. 2018. Kelangkaan Air Bersih : Indonesia dan Sumber Air yang
Dicemari. https://www.indonesiana.id/read/146126/kelangkaan-air-bersih-indonesia-
dan-sumber-air-yang-dicemari# (diakses pada tanggal 20 Juli 2023)

Anda mungkin juga menyukai