TENTANG
MEMUTUSKAN
MADE ARISANI
LAMPIRAN 1.
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PAYANGAN
NOMOR 800/015/Pusk.Py/2022
TENTANG KOMUNIKASI DAN KOORDINASI
UPTD PUSKESMAS PAYANGAN
2. Komunikasi Ekternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara UPTD Puskesmas Payangan
dan orang mana pun, organisasi atau pihak-pihak lain di luar Puskesmas. Komunikasi
dengan eksternal Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan untuk melakukan
koordinasi maupun pemberian informasi kepada pihak-pihak di luar Puskesmas. Pihak
luar yang dimaksud adalah lintas sektor dan masyarakat, baik yang ada di dalam
maupun luar wilayah kerja Puskesmas, ataupun pihak-pihak lain yang terkait dengan
pelayanan/program Puskesmas.
Kegiatan komunikasi eksternal ini bertujuan untuk untuk menggali informasi dari
masyarakat mengenai harapan dan persepsi masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan, serta menyampaikan informasi kepada masyarakat luas mengenai
informasi kesehatan dan pelayanan Puskesmas. Puskesmas adalah sumber informasi
kesehatan bagi masyarakat yang ada di wilayah kerjanya. Sehingga Puskesmas harus
mudah diakses oleh masyarakat, baik informasi, pelaksana kegiatan maupun
pelayanannya. Terutama ketika masyarakat membutuhkan pelayanan preventif,
promotif, kuratif, dan/atau rehabilitatif sesuai dengan kemampuan Puskesmas.
Informasi kesehatan sebagai pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan tersebut dapat disampaikan secara
tatap muka atau melalui media komunikasi.
Penyampaian informasi dari UPTD Puskesmas Payangan dilakukan
menggunakan dua cara, yaitu:
a. Informasi disampaikan secara tatap muka, yaitu:
1) Komunikasi antarpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang
terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal.
Misalnya komunikasi langsung secara lisan antara petugas Puskesmas dengan
pasien atau sasaran program, konseling tatap muka, pemberian KIE kepada
pasien atau sasaran program.
3) Komunikasi kelompok, merupakan interaksi tatap muka dari tiga atau lebih
individu, guna memperoleh maksud ataupun tujuan yang dikehendaki, seperti
berbagi informasi, pemeliharaan diri, atau pemecahan masalah. Misalnya
penyuluhan, diskusi, rapat, forum pertemuan dan komunikasi dengan
masyarakat, pertemuan lintas sektor, lokakarya mini lintas sektor, dan lain-lain
b. Informasi disampaikan melalui media komunikasi. Untuk memudahkan
penyampaian informasi kepada masyarakat, UPTD Puskesmas Payangan
menggunakan berbagai media yang dikenal oleh masyarakat, yaitu:
1) papan pengumuman;
2) penanda arah;
3) televisi;
4) media cetak seperti poster, brosur, leaflet, lembar balik, dan lain-lain;
5) media elektronik yaitu:
e-mail : puskesmaspayanganoke@gmail.com
youtube : puskesmas payangan
MADE ARISANI
LAMPIRAN 2.
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PAYANGAN
NOMOR 800/015/Pusk.Py/2022
TENTANG KOMUNIKASI DAN KOORDINASI
UPTD PUSKESMAS PAYANGAN
Adapun syarat-syarat khusus umum yang ada dalam koordinasi adalah sebagai
berikut:
1. Sense of cooperation (perusahaan untuk bekerja sama), ini harus dilihat dari sudut
bagian pembagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.
2. Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara
bagian-bagian, agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan
3. Team Spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian saling menghargai
4. Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang diikutsertakan atau dihargai, umumnya
akan menambah kegiatan yang bersemangat.
Ringkasnya kekuatan suatu organisasi ditentukan oleh spirit-esprit atau semangatnya.
Semangat ini ditentukan oleh tujuan dan cara-cara mencapai tujuan tersebut. Selain
semangat, koordinasi juga harus mempunyai aspek-aspek formal yaitu metode-
metode, teknik yang ditunjukan untuk mencapai sasaran tersebut.
Jenis koordinasi yang diterapkan di UPTD Puskesmas Payangan adalah
berdasarkan lingkup kerjanya, yaitu:
1. Koordinasi Internal
Koordinasi internal yaitu koordinasi antar pegawai atau antar unit yang ada di
dalam lingkungan UPTD Puskesmas Payangan. Koordinasi internalal ini terbagi
menjadi dua bagian, yaitu:
a. Koordinasi vertikal (vertical coordination) adalah integrasi pekerjaan yang
dilakukan antara pemegang jabatan yang tinggi dengan anggotanya yang masih
dalam satu garis komando (line of command). Kegiatan-kegiatan penyatuan,
pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit dan/atau
kesatuan-kesatuan kinerja yang ada dibawah wewenang dan tanggung
jawabnya. Misalnya Penanggung Jawab UKP berkoordinasi dengan petugas
ruang pelayanan. Setelah itu, mereka melaporkan hasil pekerjaan kepada
atasannya, yaitu Kepala Puskesmas.
b. Koordinasi horizontal (horizontal coordination) dilakukan antara pegawai yang
memegang posisi yang sama. Koordinasi dan pengarahan dilakukan terhadap
tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan dalam tingkat organisasi
(aparat) yang setingkat. Misalnya, kerja sama antar pelaksana program atau
antara petugas di Ruang UGD dengan rekan kerjanya satu timnya.
c. Koordinasi diagonal yaitu koordinasi fungsional dimana yang mengkoordinasi
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan yang dikoordinasikan,
namun satu dengan yang lainnya tidak berada dalam satu garis komando (line
of command). Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh Penanggung Jawab
UKM terhadap petugas ruang farmasi/apotek mengenai penyimpanan obat TB.
2. Koordinasi Eksternal
Koordinasi ektern yaitu koordinasi antar pejabat dari berbagai organisasi atau
antar organisasi. Koordinasi ektern terjadi antara UPTD Puskesmas Payangan dengan
lintas sektor ekternalnya. Hal ini dilakukan untuk memahami lebih dalam kebutuhan
lintas sektor sehingga dapat memperbaiki dan/atau mempererat kerjasama yang
terjalin.
a. Koordinasi vertikal adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang kepala
wilayah yang menjalankan kegiatan pembangunan antar dinas maupun antar
pimpinan dinas lain, seperti rapat staf, rapat kerja dan rapat pimpinan.
Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar terhadap Kepala UPTD Puskesmas yang ada di Kabupaten Gianyar.
b. Koordinasi horizontal, dimana seorang kepala atau pimpinan selalu
berhubungan dengan dinas lain yang memiliki hubungan dengan masalah
pembangunan wilayah kerjanya. Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh
Kepala UPTD Puskesmas Payangan dengan Kepala UPTD Puskeswan
Payangan mengenai penanggulangan rabies di Kecamatan Payangan.
Pelaksana Program UKM Puskesmas berkoordinasi dengan Kelian Dinas
mengenai jadwal pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan.
MADE ARISANI