Anda di halaman 1dari 2

TEKS DEBAT (PRO)

TIM AFIRMASI

PEMBICARA 1 (PRO)
Saya sebagai pembicara satu tim afirmasi menolak pernyataan tersebut di
karenakan menurut Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Perpustakaan adalah institusi
atau lembaga yang mengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian informasi, dan rekreasi bagi pemustaka.
Perpustakaan sebenarnya tidak hanya identik dengan tempat penyimpanan buku
saja. Perpustakaan juga dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan film, slide, dan
lainnya sebagai sumber informasi yang teroganisir dan disusun secara teratur.

PEMBICARA 2 (PRO)
Saya sebagai pembicara 2 tim afirmasi berpendapat bahwa, Jika eksistensi dan
keberadaan  perpustakaan yang jika dirunut dari tujuan awalnya diberdirikan sebagai
wahana untuk menciptakan masyarakat yang terpelajar dan terdidik, terbiasa
membaca, berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang
hayat (long life education), maka memang beberapa hal perlu untuk diperhatikan.
Diantaranya : secara internal misalnya pembenahan tata ruang, agar membuat
pemustaka merasa nyaman dalam kunjungannya ke perpustakaan, akses yang mudah
dijangkau oleh siapa pun termasuk oleh kalangan disabilitas, peningkatan mutu SDM
nya dalam hal pelayanan (ramah, tepat dan cekatan), perbanyak dan perbaharui koleksi
bahan bacaan bisa dengan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak penerbit,
pengarang. Mutu layanan seorang pustakwan mutlak diperhatikan, karena pada
dasarnya perpustakaan adalah layanan jasa.

PEMBICARA 3 (PRO)
Saya sebagai pembicara 3 tim afirmasi menolak pernyataan tersebut karena Tidak
Semua Informasi dapat di akses di internet, Google mendigitalisasi jutaan buku di
internet dari berbagai perpustakaan besar di dunia (Google Book) sehingga kita bisa
menemukan isi buku yang kita cari secara online. Tapi tidak mungkin penulis dan
penerbit memberikan karya mereka dapat di akses melalui internet secara bebas. Maka
dari itu perpustakaan lah solusinya.
Perpustakaan sangat bergantung pada internet, tetapi tidak serta merta internet dapat
mengganti perpustakaan. Internet menjadi sebuah pendukung yang fundamental bagi
berbagai sektor, termasuk Perpustakaan. Banyak orang dengan mudah bisa mencari
informasi di internet. Namun, Bukan berarti perpustakaan bisa tergantikan oleh
internet. Kebanyakan informasi-informasi yang ada di internet dapat di buat oleh siapa
saja sehingga kredibilitas dan pertanggung jawab tulisan dari penulis di pertanyakan
maka dari itu perpustakaan berfungsi sebagai garda di depan untuk menangkal hoaks di
tengah ledakan informasi.

PEMBICARA 4 (PRO)
Di era sekarang ini teknologi memang sudah semakin canggih, perpustakaan
sekarang pun sudah upgrade menjadi perpustakaan modern, bahkan sekarang pun
seorang pustakawan tidak perlu susah susah mengingat dimana letak buku buku yang
ingin di cari, di karenakan hanya dengan menggunakan laptop pustakawan tau dimana
letak buku tersebut, karena itu kita tidak perlu bersusah payah untuk mencari cari buku
yang ingin di gunakan.

Selain itu juga beberapa orang lebih tertarik mebaca buku di perpustakaan, karena
bagi beberapa orang membaca buku di perpustakaan terasa lebih nyaman selain
tempatnya sunyi kita juga dapat lebih focus untuk membaca buku tersebut. Beberapa
orang juga berpendapat bahwa perpustakaan dapat di gunakan sebagai tempat untuk
healing, di karenakan tempatnya yang sunyi kita dapat lebih focus atau dapat
mengistirahatkan pikiran.

PEMBICARA 5 (PRO)
Perpustakaan Digital bukanlah Internet, ragam informasi yang semakin masif di
internet mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk mengetahui apakah informasi
tersebut valid atau kredible. Sumber-sumber informasi yang di dapat dari website,
blogspot, wordpress terkadang membuat kita terjerumus dalam informasi hoax.
Sedangkan ketika kita mengakses koleksi di perpustakaan digital atau repository
sebuah perpustakaan mereka biasanya mempublikasikan bahan melalui seleksi dan
editorial yang sangat ketat dengan penuh analisis kuantitatif bukan opini. Type bahan
yang dikoleksi berupa buku,jurnal, dokumen, surat kabar, majalah dan laporan yang
digitalisasikan, disimpan dan diindeks melalui akses terbatas database. Dari sini
terlihat bahwa jika kita membaca buku di perpustakaan tentu sudah jelas kebenarannya
namun jika kita membaca menggunakan website di internet itu belum tentu jelas
kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai