KELOMPOK 2
64.2G.01
MANAJEMEN
1. Siti Nurhasannah – 64222557
2. Faradiani Bestari – 64222578
3. Elisabeth Tenda Koten – 64222621
4. Eka Damayanti – 64222611
5. Hana Nondang Priskila – 64222641
6. Haya Hapiya – 64222408
7. Queen Uli Alexandra – 64222291
8. Amareta Umayah – 64222305
Investasi jangka panjang adalah investasi di mana daya yang digunakan akan
dijalankan terus menerus dan baru bisa dicairkan apabila jangka waktu tersebut telah
jatuh tempo (minimal satu tahun). Investasi jangka panjang bisa dikatakan sama seperti
menanam kekayaan atau modal dari seseorang atau sebuah perusahaan guna
mendapatkan penghasilan tetap.
C. SAHAM
Saham bisa menjadi investasi jangka pendek atau jangka panjang tergantung tujuan
pembeliannya. Apabila saham dibeli utk memenuhi kebutuhan uang maka akan termasuk
kedalam investasi jangka pendek, sedangkan tujuan investasi jangka panjang dalam
saham adalah sbb :
2) Pembelian Saham
D. DEVIDEN
Deviden yaitu laba perusahaan kpd para pemegang saham yg besarnya tergantung kpd
jumlah lembar saham yg dimiliki.
Bentuk-bentuk deviden:
E. PERTUKARAN SAHAM
Apabila saham yg dimiliki ditarik & ditukar dengan saham jenis lain, maka saham
baru yang diterima dicatat sebesar harga pasar & apabila terjadi perbedaan antara harga
pasar saham baru dengan harga perolehan saham lama dicatat sebagai laba/rugi.
F. OBLIGASI
Obligasi adalah surat berharga utang dari peminjam kepada pemberi pinjaman.
Investasi ini cocok untuk para pebisnis maupun pengusaha, karena mereka dapat
memperoleh dana untuk meningkatkan usahanya.
I. Jenis-jenis Obligasi
2. Menurut Jaminannya
a. Obligasi tanpa jaminan
b. Obligasi dengan jaminan
3. Obligasi bergaransi
Yaitu obligasi yg dijamin oleh pihak lain, misal : perusahaan induk menjamin
obligasi anak perusahaanya.
4. Obligasi yg dapat ditukarkan
Yaitu obligasi yg dapat ditukarkan dengan saham
5. Menurut bentuknya
a. Obligasi atas nama yaitu obligasi yg bunganya hanya dapat diambil oleh orang
yang namanya terdaftar
b. Obligasi kupon yaitu obligasi yg bebas, tidak atas nama
Harga jual obligasi dipengaruhi oleh tingkat bunga obligasi. Jika tingkat bunga
obligasi tinggi maka harga jual menjadi tinggi.
1. Jika % bunga obligasi > tingkat bunga pasar maka harga jual > nominal
sehingga muncul agio obligasi
2. Jika % bunga obligasi < tingkat bunga pasar maka harga jual < nominal
sehingga muncul disagio obligasi.
Agio obligasi adalah selisih harga beli obligasi diatas nilai nominal, sedangkan
disagio obligasi adalah selisih harga beli obligasi dibawah nilai nominal.
Bunga menjadi risiko dalam investai janga panjang yang pertama. risiko menjadi
tinggi karena terjadi perubahan suku bunga di pasar.
Risiko fluktuasi disebut juga naik turunnya nilai asset. Hal ini disebabkan karena
adanya sentiment pasar. Modal investasi dapat menghilang karena terjadi risiko
fluktuasi pasar ini.
4) Risiko Negara
Kondisi politik di negara juga akan berpengaruh terhadap hasil investasi jangka
panjang. Hal terburuk yang dapat terjadi yaitu investasi dapat mengalami kegagalan.
5) Risiko Inflasi
Terjadinya inflasi akan mempergaruhi investasi jangka panjang. Saat inflasi terjadi,
harga konsumen akan mengalami kenaikan sedangkan daya beli masyarakat akan
mengalami penurunan.
6) Risiko Likuiditas
Risiko ini akan sangat terasa apabila investor berinvestasi di pasar yang masih baru.
Apabila pasar tidak bersedia membelinya, maka uang tunai yang baru di
dinvestasikan dianggap likuid. Sehingga, uang tunai akan sulit bersedia dalam kurun
waktu tertentu
KESIMPULAN
Materi pembelajaran BAB 10 tersebut memberikan penjelasan yang cukup lengkap
mengenai investasi jangka panjang, terutama dalam hal investasi saham dan obligasi. metode
pendirian investasi saham, pembagian dividen, pembagian saham. Selain itu, materi juga
menjelaskan tentang agio dan disagio pada obligasi dan metode perhitungan agio dan disagio.
Materi tersebut juga memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis obligasi, seperti obligasi
bergaransi, obligasi yang dapat ditukarkan, dan obligasi atas nama atau kupon. Terakhir, materi
tersebut memberikan penjelasan mengenai metode pencatatan modal saham, pemecahan saham,
tujuan investasi dan risiko investasi. Dengan demikian, materi tersebut memberikan penjelasan
yang cukup lengkap mengenai investasi jangka panjang, terutama dalam hal investasi saham dan
obligasi, serta aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan investasi tersebut.
SOAL
3. Apa saja bentuk deviden yang dapat diterima dari investasi saham?
4. Apa yang dimaksud dengan stock split-up dan bagaimana cara kerjanya?
5. Apa saja jenis-jenis obligasi dan bagaimana cara menentukan harga obligasi?
8. Bagaimana cara menghitung agio dan disagio pada obligasi menggunakan metode straight-
line?
9. Bagaimana cara menghitung agio dan disagio pada obligasi menggunakan metode effective
interest rate?
11. Dian ingin menginvestasikan uangnya sebesar Rp 50.000.000 dalam obligasi dengan suku
bunga tetap 6% per tahun. Berapa nilai investasi Dian setelah 5 tahun?
JAWABAN
Pertumbuhan modal: Investor berharap nilai investasinya akan meningkat dari waktu ke
waktu melalui kenaikan harga saham.
Pendapatan dividen: Investor dapat memperoleh pendapatan dari dividen yang dibayarkan
oleh perusahaan kepada pemegang saham.
Diversifikasi portofolio: Investasi dalam saham dapat membantu mengurangi risiko dengan
diversifikasi melalui kepemilikan saham dari berbagai perusahaan.
Metode metode pengendalian: Digunakan ketika persentase kepemilikan lebih dari 50%, di
mana perusahaan induk mengendalikan perusahaan anak secara finansial dan operasional.
Dalam metode ini, investasi dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi.
Metode pengaruh signifikan: Digunakan ketika persentase kepemilikan antara 20% hingga
50%. Dalam metode ini, investasi dicatat menggunakan metode ekuitas.
3. Bentuk dividen yang dapat diterima dari investasi saham antara lain:
Dividen tunai: Pembayaran langsung kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai.
Dividen saham: Pemegang saham menerima tambahan saham dari perusahaan sebagai
dividen.
Dividen khusus: Pembayaran dividen yang dilakukan di luar dividen reguler, biasanya terkait
dengan kejadian khusus seperti penjualan aset perusahaan atau keuntungan yang tidak
terduga.
4. Stock split-up adalah proses di mana perusahaan membagi saham yang ada menjadi lebih
banyak saham dengan harga per lembar yang lebih rendah. Dalam stock split-up, jumlah
saham yang dimiliki investor meningkat, tetapi nilai total investasi tetap sama. Misalnya,
dalam stock split 2:1, setiap saham yang dimiliki investor akan menjadi dua saham dengan
harga setengah dari sebelumnya.
Obligasi hipotek: Dijamin oleh aset fisik seperti properti atau tanah.
Harga obligasi ditentukan oleh faktor-faktor seperti suku bunga pasar, kualitas kredit
emitennya, jangka waktu hingga jatuh tempo, dan permintaan dan penawaran di pasar
obligasi.
6. Suku bunga obligasi memiliki pengaruh langsung terhadap harga obligasi. Ketika suku bunga
pasar naik, harga obligasi cenderung turun, dan sebaliknya.Hal ini karena obligasi yang
diterbitkan sebelumnya dengan tingkat bunga yang lebih rendah akan kurang menarik
dibandingkan dengan obligasi yang baru diterbitkan dengan tingkat bunga yang lebih tinggi.
Investor akan mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari investasi mereka,
sehingga mereka akan mengharapkan diskon pada harga obligasi yang ada untuk
mengkompensasi perbedaan tingkat bunga.
7. Agio adalah situasi di mana harga obligasi lebih tinggi dari nilai nominalnya. Hal ini terjadi
ketika tingkat bunga pasar lebih rendah dari tingkat kupon yang dibayarkan oleh obligasi
tersebut.
Disagio, di sisi lain, terjadi ketika harga obligasi lebih rendah dari nilai nominalnya. Hal ini
terjadi ketika tingkat bunga pasar lebih tinggi dari tingkat kupon yang dibayarkan oleh
obligasi tersebut.
8. Cara menghitung agio dan disagio pada obligasi menggunakan metode straight-line
melibatkan pembagian selisih antara harga pasar obligasi dengan nilai nominalnya dengan
jumlah tahun hingga jatuh tempo. Selanjutnya, hasilnya akan dikalikan dengan jumlah tahun
yang tersisa hingga jatuh tempo. Rumusnya sebagai berikut:
Agio/Disagio per tahun = (Harga pasar - Nilai nominal) / Jumlah tahun hingga jatuh tempo
Agio/Disagio total = Agio/Disagio per tahun x Jumlah tahun yang tersisa hingga jatuh tempo
9. Cara menghitung agio dan disagio pada obligasi menggunakan metode effective interest rate
melibatkan penggunaan tingkat suku bunga pasar saat ini untuk menghitung pendapatan
bunga secara efektif. Selisih antara pendapatan bunga yang dihitung secara efektif dengan
pendapatan bunga yang sebenarnya dibayarkan akan menjadi dasar untuk menghitung agio
atau disagio. Metode ini lebih akurat daripada metode straight-line. Perhitungannya
melibatkan rumus-rumus yang lebih kompleks dan tergantung pada periode pembayaran
bunga dan tingkat suku bunga pasar.
10. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi antara lain:
Tingkat suku bunga pasar: Tingkat suku bunga pasar yang lebih tinggi cenderung
menyebabkan harga obligasi turun, sedangkan tingkat suku bunga pasar yang lebih rendah
cenderung menyebabkan harga obligasi naik.
Kualitas kredit emitennya: Peringkat kredit emitennya, atau peringkat kredit lembaga
pemeringkat, mempengaruhi harga obligasi. Emiten dengan peringkat kredit yang lebih
rendah biasanya harus membayar bunga yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko
yang lebih tinggi, sehingga harga obligasi mereka cenderung lebih rendah.
Jangka waktu hingga jatuh tempo: Obligasi dengan jangka waktu hingga jatuh tempo yang
lebih lama cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi, dan oleh karena itu, harga obligasi
tersebut cenderung lebih rendah.
Permintaan dan penawaran di pasar obligasi: Jika permintaan untuk obligasi tertentu tinggi,
harga obligasi cenderung naik. Sebaliknya, jika penawaran obligasi.
= Rp 50.000.000 × (1 + 0,06)^5
= Rp 50.000.000 × (1,06)^5
= Rp 50.000.000 × 1,3382255776
= Rp 66.911.278,88