Anda di halaman 1dari 10

Latar Belakang Program "LMS Moodle BELAJAR SISWA" atau "BELAWA":

Konsep-konsep yang mendasari program ini adalah memanfaatkan Learning


Management System (LMS) bernama Moodle untuk memfasilitasi proses belajar-
mengajar secara daring atau dengan blended learning. Program ini didesain untuk
memberikan pengalaman belajar yang inklusif, memberdayakan suara, pilihan, dan
kepemilikan murid, serta memenuhi kebutuhan pendidikan di sekolah atau
komunitas yang relevan.

Dalam program ini, konsep "suara" dihadirkan dengan memberikan kesempatan


kepada murid untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Mereka dapat
menyampaikan pendapat, bertanya, dan berdiskusi melalui fitur-fitur kolaboratif
yang disediakan oleh platform Moodle. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan
guru dan sesama murid akan mendorong suara mereka didengar dan dihargai.

Konsep "pilihan" tercermin dalam fleksibilitas program ini dalam menawarkan


beragam materi pembelajaran dan metode pengajaran. Murid diberikan kebebasan
untuk memilih materi yang ingin mereka pelajari sesuai minat dan kebutuhan
mereka. Selain itu, penilaian formatif dan sumatif yang beragam memberikan pilihan
bagi murid untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang paling sesuai
bagi mereka.

Konsep "kepemilikan" terwujud melalui partisipasi aktif murid dalam merencanakan


dan mengatur pembelajaran mereka sendiri. Mereka dapat mengakses bahan
pembelajaran, mengatur jadwal belajar, dan mengelola progres mereka melalui
platform Moodle. Dengan demikian, murid memiliki rasa memiliki terhadap proses
belajar mereka sendiri.

Konteks program ini adalah sekolah atau komunitas yang berkepentingan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Karakteristik sekolah atau komunitas tersebut
dapat beragam, namun fokus utama adalah mendukung aksesibilitas, keberagaman,
dan inklusivitas dalam pendidikan. Pemetaan aset telah dilakukan untuk
mengidentifikasi sumber daya yang tersedia dan memanfaatkannya dalam program
ini, seperti perangkat keras, infrastruktur jaringan, dan kompetensi guru dalam
penggunaan teknologi.
Program ini juga merespons kondisi kesenjangan atau kebutuhan di lapangan yang
mungkin terungkap melalui survei, wawancara dengan murid, orang tua, dan analisis
data pencapaian murid. Misalnya, adanya kesenjangan akses ke pendidikan
berkualitas, tantangan dalam pembelajaran jarak jauh, atau minat tinggi terhadap
penggunaan teknologi dalam proses belajar-mengajar.

Dengan pemahaman tentang latar belakang ini, program "LMS Moodle BELAJAR
SISWA" atau "BELAWA" akan dirancang untuk mengatasi tantangan tersebut dan
memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah atau komunitas yang
dituju.

3. Tujuan Program "LMS Moodle BELAJAR SISWA" atau "BELAWA":

Visi dari program ini adalah menciptakan pengalaman belajar yang inklusif,
kolaboratif, dan berorientasi pada siswa, yang memungkinkan setiap murid meraih
potensinya secara optimal. Dalam upaya mencapai visi tersebut, program "LMS
Moodle BELAJAR SISWA" atau "BELAWA" memiliki tujuan-tujuan berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas pendidikan: Memastikan setiap murid memiliki


kesempatan yang setara untuk mengakses sumber daya pembelajaran yang
relevan dan berkualitas, tanpa memandang batasan geografis atau sosial.
2. Mendorong keterlibatan aktif murid: Membangun lingkungan belajar yang
memotivasi dan mendorong murid untuk aktif berpartisipasi dalam proses
pembelajaran, baik dalam diskusi kelas, tugas, maupun kolaborasi dengan
sesama murid.
3. Memfasilitasi pemilihan dan kebebasan belajar: Memberikan fleksibilitas
kepada murid untuk memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan minat
dan kebutuhan mereka, serta mengakses berbagai sumber daya yang
mendukung pemahaman dan pengembangan diri mereka.
4. Mendorong penggunaan teknologi dalam pembelajaran: Memanfaatkan
platform Moodle sebagai sarana untuk memperkaya pengalaman belajar,
mendorong keterampilan digital murid, dan mempersiapkan mereka untuk
tuntutan dunia digital yang terus berkembang.
5. Meningkatkan kualitas pengajaran: Mendukung guru dalam merancang,
menyampaikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang efektif melalui platform
Moodle, dengan menyediakan alat bantu yang memudahkan pengelolaan
kelas, interaksi dengan murid, dan umpan balik yang konstruktif.
6. Memantau dan mengevaluasi kemajuan murid: Menyediakan mekanisme
untuk melacak dan memantau progres belajar setiap murid, memberikan
umpan balik yang terarah, serta mengidentifikasi area yang memerlukan
perhatian lebih untuk mengoptimalkan pencapaian akademik dan
perkembangan pribadi mereka.
7. Meningkatkan kolaborasi dan komunikasi: Membangun ruang kolaborasi yang
memfasilitasi interaksi antara murid, guru, dan orang tua, sehingga
memperkuat sinergi antara stakeholder pendidikan dalam mendukung proses
belajar-mengajar.
8. Mempromosikan inklusivitas dan keberagaman: Menyediakan lingkungan
yang ramah dan mendukung keberagaman, mengakomodasi kebutuhan
khusus murid, dan mendorong penghargaan terhadap perbedaan sebagai
kekayaan dalam pembelajaran.

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, program "LMS Moodle BELAJAR SISWA" atau
"BELAWA" diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar-
mengajar, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi murid dan
komunitas pendidikan yang dilayani.

4. Tujuan 1: Meningkatkan aksesibilitas pendidikan.

Capaian yang diharapkan:

1. Menyediakan akses online ke platform Moodle kepada seluruh murid.


2. Memastikan adanya ketersediaan materi pembelajaran yang mudah diakses
dan dapat diunduh.

Langkah-langkah aksi:

1. Memastikan infrastruktur jaringan sekolah/komunitas yang memadai untuk


mendukung aksesibilitas online.
 Bertanggung jawab: Tim IT sekolah/komunitas
 Tanggal mulai: 1 Agustus 2023
 Tanggal berakhir: 15 Agustus 2023
2. Membuat akun pengguna dan mengintegrasikan database murid ke dalam
platform Moodle.
 Bertanggung jawab: Tim administrasi sekolah/komunitas
 Tanggal mulai: 16 Agustus 2023
 Tanggal berakhir: 30 Agustus 2023
3. Mengunggah dan mengatur materi pembelajaran ke dalam platform Moodle.
 Bertanggung jawab: Guru dan staf pendidikan
 Tanggal mulai: 1 September 2023
 Tanggal berakhir: 15 September 2023
4. Mengadakan pelatihan bagi murid dan orang tua untuk menggunakan
platform Moodle.
 Bertanggung jawab: Tim pendidikan sekolah/komunitas
 Tanggal mulai: 16 September 2023
 Tanggal berakhir: 30 September 2023
Rencana untuk menempatkan murid sebagai kontributor dan pemeran utama:

 Mengadakan pertemuan dengan perwakilan murid untuk mendapatkan


masukan dan umpan balik terkait platform Moodle.
 Membuat mekanisme partisipasi aktif murid dalam mengembangkan dan
memperbarui materi pembelajaran.
 Mendorong murid untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka
melalui forum diskusi dan proyek kolaboratif.

Tujuan 2: Mendorong keterlibatan aktif murid.

Capaian yang diharapkan:

1. Meningkatkan partisipasi murid dalam diskusi dan tugas di platform Moodle.


2. Meningkatkan kolaborasi antara murid dalam proyek-proyek pembelajaran.

Langkah-langkah aksi:

1. Mendorong guru untuk merancang tugas yang melibatkan murid secara aktif
dalam diskusi dan berbagi pemikiran.
 Bertanggung jawab: Guru dan staf pendidikan
 Tanggal mulai: 1 September 2023
 Tanggal berakhir: 30 September 2023
2. Mengatur forum diskusi dan ruang kolaborasi di platform Moodle untuk
mendorong interaksi dan kolaborasi antara murid.
 Bertanggung jawab: Tim administrasi sekolah/komunitas
 Tanggal mulai: 1 Oktober 2023
 Tanggal berakhir: 15 Oktober 2023
3. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan merangsang diskusi aktif di
antara murid.
 Bertanggung jawab: Guru dan staf pendidikan
 Tanggal mulai: 16 Oktober 2023
 Tanggal berakhir: 31 Oktober 2023

Rencana untuk menempatkan murid sebagai kontributor dan pemeran utama:

 Mendorong murid untuk mengusulkan topik pembelajaran atau proyek yang


sesuai dengan minat dan keinginan mereka.
 Memberikan kesempatan kepada murid untuk memimpin presentasi atau
pengajaran kepada teman sekelas.
 Mengadakan sesi refleksi dan evaluasi secara berkala dengan murid untuk
mendapatkan masukan terkait pengalaman belajar mereka.
Catatan: Tanggal mulai dan tanggal berakhir untuk langkah-langkah aksi di atas
hanya contoh dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan jadwal program.
5. Struktur Program dan Mitra : -Jelaskan skala program/kegiatan yang merinci ukuran dan detail
target populasi (kelas, usia). -Jelaskan pengaturan program/kegiatan. Ini harus mencakup ruang
dan waktu pelaksanaan program dan kapan program/kegiatan itu akan dilakukan. -Identifikasi
dan jelaskan mitra utama yang berkolaborasi dalam program ini (gunakan informasi pemetaan
aset di modul sebelumnya)
Jawab
Struktur Program "LMS Moodle BELAJAR SISWA" atau "BELAWA":

1. Skala Program/Kegiatan:
 Target Populasi: Program ini ditujukan untuk murid sekolah menengah tingkat
atas (kelas 10-12) di sekolah atau komunitas yang terlibat.
 Jumlah Peserta: Misalnya, program ini dapat melibatkan 500 murid dari 5 sekolah
atau komunitas yang berpartisipasi.
2. Pengaturan Program/Kegiatan:
 Ruang: Program ini dilakukan secara daring melalui platform Moodle. Murid
dapat mengaksesnya melalui perangkat komputer, laptop, atau perangkat seluler
yang terhubung ke internet.
 Waktu Pelaksanaan: Program ini berlangsung selama satu tahun akademik,
dimulai pada awal tahun ajaran dan berakhir pada akhir tahun ajaran.
 Jadwal Aktivitas: Aktivitas pembelajaran online dapat dilakukan sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh sekolah/komunitas, dengan fleksibilitas untuk
mengakses dan mengerjakan tugas dalam waktu yang ditentukan.
3. Mitra Utama:
 Sekolah/Komunitas: Mitra utama dalam program ini adalah sekolah atau
komunitas yang terlibat. Mereka menyediakan akses ke murid, berkontribusi
dalam perencanaan dan implementasi program, serta mendukung administrasi
dan manajemen program.
 Tim IT: Tim IT sekolah/komunitas bertanggung jawab untuk memastikan
infrastruktur jaringan yang memadai, mengelola platform Moodle, dan
memberikan dukungan teknis kepada pengguna.
 Tim Administrasi: Tim administrasi sekolah/komunitas bertanggung jawab untuk
mengintegrasikan database murid ke dalam platform Moodle, mengelola akun
pengguna, dan memastikan ketersediaan materi pembelajaran.
 Guru dan Staf Pendidikan: Guru dan staf pendidikan berperan dalam merancang
materi pembelajaran, menyampaikan tugas dan aktivitas, memberikan umpan
balik, serta memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antara murid.
 Orang Tua: Orang tua juga menjadi mitra penting dalam program ini. Mereka
mendukung dan memfasilitasi akses dan partisipasi anak-anak mereka dalam
program, serta terlibat dalam proses komunikasi dan evaluasi.

Dalam hal pemetaan aset yang telah dilakukan di modul sebelumnya, mitra utama ini dapat
terkait dengan sumber daya fisik dan manusia yang tersedia di sekolah/komunitas, seperti
perangkat keras, infrastruktur jaringan, kompetensi guru dalam penggunaan teknologi, dan
partisipasi aktif orang tua dalam pendidikan. Kolaborasi dengan mitra-mitra ini memastikan
keberhasilan program dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
6. Pernyataan tentang kapasitas yang dimiliki kelas/ sekolah: -Jelaskan kapasitas sumber daya
yang dimiliki yang dapat digunakan untuk melakukan program ini. -Fokuskan pada bagaimana
Bapak/Ibu menggunakan sumber daya yang ada(implementasikan asset-based thinking).
Jawab
Pernyataan tentang Kapasitas Kelas/Sekolah:

Kelas/Sekolah memiliki sejumlah sumber daya yang dapat digunakan untuk melaksanakan
program "LMS Moodle BELAJAR SISWA" atau "BELAWA". Dalam pendekatan asset-based
thinking, kami akan fokus pada pemanfaatan sumber daya yang ada untuk mendukung
keberhasilan program ini.

1. Sumber Daya Fisik:


 Ruang Kelas: Kelas/Sekolah memiliki ruang kelas yang dapat digunakan untuk
mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam pembelajaran daring.
 Perangkat Keras: Kelas/Sekolah memiliki komputer, laptop, atau perangkat seluler
yang dapat digunakan oleh murid dan guru untuk mengakses platform Moodle.
 Infrastruktur Jaringan: Kelas/Sekolah memiliki jaringan internet yang memadai
untuk mendukung aksesibilitas online.
2. Sumber Daya Manusia:
 Guru dan Staf Pendidikan: Kelas/Sekolah memiliki guru dan staf pendidikan yang
memiliki kompetensi dan pengetahuan untuk merancang, menyampaikan, dan
mengevaluasi pembelajaran melalui platform Moodle.
 Tim Administrasi: Kelas/Sekolah memiliki tim administrasi yang dapat
mengintegrasikan database murid ke dalam platform Moodle, mengatur akun
pengguna, dan mengelola materi pembelajaran.
 Tim IT: Kelas/Sekolah memiliki tim IT yang dapat memastikan infrastruktur
jaringan yang memadai, mengelola platform Moodle, dan memberikan dukungan
teknis kepada pengguna.

Dengan menggunakan sumber daya yang ada, kami akan mengoptimalkan kapasitas tersebut
untuk mendukung implementasi program ini:

 Mengoptimalkan penggunaan ruang kelas dengan melengkapi dengan perangkat keras


yang tersedia.
 Melakukan pelatihan dan pembinaan kepada guru dan staf pendidikan untuk
memperkuat pemahaman mereka dalam menggunakan platform Moodle dan
menerapkan metode pembelajaran yang efektif.
 Membangun kolaborasi antara tim administrasi, tim IT, dan guru untuk merencanakan
dan mengatur pelaksanaan program secara terkoordinasi.
 Melibatkan orang tua sebagai mitra aktif dalam mendukung akses dan partisipasi anak-
anak dalam program ini, melalui komunikasi rutin dan memberikan dukungan di rumah.

Dengan pendekatan asset-based thinking, kami percaya bahwa kelas/sekolah memiliki potensi
dan kapasitas yang kuat untuk menjalankan program ini dengan sukses. Kami akan
memanfaatkan sumber daya yang ada dan bekerja sama dengan semua stakeholder untuk
mencapai tujuan-tujuan program dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
murid.
7. 7. Rencana Evaluasi: -Nyatakan dengan jelas rencana evaluasi yang akan dilakukan. (dari siapa
Anda akan mengumpulkan informasi tersebut, murid yang mengikuti program, staf, anggota
komunitas dan bagaimana individu ini nantinya dipilih untuk berpartisipasi dalam evaluasi.
Jelaskan alat pengumpulan data yang akan digunakan (misalnya wawancara/survey/refleksi
murid, dsb)

Jawab
Rencana Evaluasi:

1. Sumber Informasi: a. Murid yang Mengikuti Program: Informasi akan dikumpulkan dari
murid yang aktif mengikuti program "LMS Moodle BELAJAR SISWA" atau "BELAWA".
Mereka akan menjadi subjek utama dalam evaluasi ini karena pengalaman mereka dalam
program menjadi fokus utama penilaian keberhasilan program. b. Staf Pendidikan:
Evaluasi juga akan melibatkan staf pendidikan yang terlibat dalam program, termasuk
guru dan anggota tim administrasi. Mereka akan memberikan perspektif mereka sebagai
fasilitator dan pengelola program.
2. Partisipasi dalam Evaluasi: a. Murid: Sejumlah sampel murid akan dipilih secara acak
untuk berpartisipasi dalam evaluasi. Dalam pemilihan sampel, akan memperhatikan
keterwakilan yang memadai dari berbagai kelas dan kelompok usia. b. Staf Pendidikan:
Semua staf pendidikan yang terlibat dalam program akan diminta untuk berpartisipasi
dalam evaluasi.
3. Alat Pengumpulan Data: a. Survei: Survei online akan diberikan kepada murid untuk
mengumpulkan umpan balik terkait pengalaman mereka dalam program, kesan mereka
terhadap platform Moodle, dan penilaian terhadap efektivitas metode pembelajaran yang
digunakan. b. Wawancara: Sejumlah murid dan staf pendidikan akan dipilih untuk
diwawancarai secara mendalam guna mendapatkan wawasan lebih detail tentang
kekuatan program, tantangan yang dihadapi, dan saran untuk perbaikan. c. Refleksi:
Murid akan diminta untuk melakukan refleksi tertulis mengenai progres belajar mereka,
keberhasilan yang dicapai, dan area yang perlu ditingkatkan. Ini dapat dilakukan melalui
jurnal atau platform diskusi di dalam Moodle.
4. Waktu Evaluasi: Evaluasi akan dilakukan pada beberapa titik dalam periode program: a.
Evaluasi Pertengahan: Evaluasi pertengahan akan dilakukan setelah 3-4 bulan program
berjalan untuk mengevaluasi kemajuan dan mendapatkan umpan balik awal. b. Evaluasi
Akhir: Evaluasi akhir akan dilakukan pada akhir periode program untuk mengevaluasi
pencapaian tujuan, kepuasan murid dan staf pendidikan, serta rekomendasi perbaikan ke
depan.

Data dari evaluasi ini akan dianalisis dan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan program,
mengidentifikasi area perbaikan, dan menginformasikan pengembangan program di masa
mendatang. Evaluasi ini juga akan membantu dalam memperbaiki dan mengadaptasi program
sesuai dengan kebutuhan dan umpan balik yang diterima dari peserta program.
8. Kemungkinan Tantangan: -Jelaskankan kemungkinan tantangan yang mungkin ada saat
implementasi dan rencana solusi yang direkomendasikan untuk tantangan itu -Bapak/Ibu
mungkin dapat menggunakan pemahaman dan keterampilan yang sudah didapat dari Modul 3.1.
(Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin) untuk
mendeskripsikan bagaimana proses pengambilan keputusan dibuat saat mencoba mencari solusi
atas tantangan tersebut
Jawab
Kemungkinan Tantangan dan Solusi:

1. Tantangan: Keterbatasan Aksesibilitas Teknologi


 Beberapa murid mungkin tidak memiliki akses yang stabil atau memadai ke
perangkat dan koneksi internet yang diperlukan untuk mengikuti program secara
online.
Solusi:
 Mengidentifikasi murid yang mengalami kesulitan akses dan bekerja sama
dengan pihak terkait untuk mencari solusi, seperti menyediakan perangkat
pinjaman atau mengakses jaringan Wi-Fi yang lebih luas.
 Membuat rencana darurat untuk menyediakan bahan pembelajaran cetak atau
alternatif bagi murid yang tidak memiliki akses online yang memadai.
Proses Pengambilan Keputusan: Dalam pengambilan keputusan ini, penting untuk
mengutamakan prinsip keadilan dan keseimbangan antara kebutuhan individu dengan
sumber daya yang tersedia. Pertimbangkan nilai-nilai kebajikan seperti keadilan, empati,
dan kepedulian untuk memastikan solusi yang diambil memenuhi kebutuhan semua
murid.
2. Tantangan: Kurangnya Keterampilan Digital dan Pemahaman Platform
 Murid dan staf pendidikan mungkin menghadapi tantangan dalam
mengoperasikan platform Moodle dan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia.
Solusi:
 Melakukan pelatihan dan bimbingan secara intensif kepada murid dan staf
pendidikan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang platform dan
keterampilan digital yang diperlukan.
 Menyediakan sumber daya tutorial, panduan, dan dukungan teknis yang dapat
diakses secara online untuk membantu murid dan staf pendidikan dalam
mengatasi hambatan teknis.
Proses Pengambilan Keputusan: Dalam mengatasi tantangan ini, perhatikan nilai-nilai
kebajikan seperti pendidikan, keberanian, dan pelayanan. Pilih solusi yang
memprioritaskan peningkatan keterampilan dan pengetahuan, serta memberikan
dukungan yang memadai bagi semua individu yang terlibat.
3. Tantangan: Kurangnya Keterlibatan dan Motivasi Murid
 Beberapa murid mungkin mengalami kesulitan untuk tetap terlibat dan
termotivasi dalam pembelajaran online jangka panjang.
Solusi:
 Merancang tugas dan aktivitas yang menarik, relevan, dan bervariasi untuk
mempertahankan minat dan motivasi murid.
 Mengadakan sesi kolaborasi dan diskusi daring yang melibatkan murid secara
aktif untuk mendorong keterlibatan mereka.
 Membangun sistem penghargaan dan pengakuan yang merangsang semangat
murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Proses Pengambilan Keputusan: Dalam menghadapi tantangan ini, pertimbangkan nilai-
nilai kebajikan seperti keberanian, integritas, dan kesabaran. Pilih solusi yang mendorong
keterlibatan murid dan memperkuat motivasi mereka dengan mempertimbangkan
kepentingan jangka panjang dari pengembangan akademik dan pribadi mereka.

Dalam proses pengambilan keputusan untuk menghadapi tantangan ini, penting untuk
mempertimbangkan nilai-nilai kebajikan sebagai panduan utama. Prinsip-prinsip seperti keadilan,
empati, pendidikan, keberanian, integritas, dan kesabaran harus membimbing pemimpin dalam
mencari solusi yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan murid dan memastikan kelancaran
implementasi program.
9.

Anda mungkin juga menyukai