Anda di halaman 1dari 4

Lembar Kerja

(Rencana) Aksi Nyata

1. Dari pemahaman mengenai struktur kurikulum merdeka dan arah perubahanya,


buatlah rencana Bapak/Ibu dalam mempelajari kurikulum merdeka!

No Apa saja yang Dari mana sumber Siapa saja pihak Kapan
akan dipelajari belajarnya yang akan diajak waktunya
untuk berdiskusi pelaksanaannya
1 Buku Buku Panduan Kepala Sekolah, Juli 2023
pembelajaran dan Pembelajaran dan Wakil Kepala
assessment Asesmen, Platform Sekolah, Standar
Merdeka Mengajar, Penilaian, dan
dan Internet Rekan Sejawat
2 Buku KOSP Buku Panduan Kepala Sekolah, Juli 2023
Pengembangan Wakil Kepala
Kurikulum Sekolah, Rekan
Operasional Sejawat, Komite,
di Satuan Orang Tua/Wali
Pendidikan, Murid, dan Peserta
Platform Merdeka Didik
Mengajar, dan
Internet
3 Projek Penguatan Buku Panduan Kepala Sekolah, Juli 2023
Profil Pelajar Pengembangan Wakil Kepala
Pancasila Projek Penguatan Sekolah,
Profil Pelajar Koordinator P5,
Pancasila, dan dan Rekan Sejawat
Internet

2. Apa saja yang menjadi kekuatan dan peluang Bapak/Ibu dalam mempelajari
kurikulum Merdeka secara umum dan khusus dalam mempelajari tiga buku panduan
(Buku pembelajaran dan assessment, buku KOSP, dan buku Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila) ?

Jawaban:
Kekuatan dan peluang yang saya miliki dalam mempelajari kurikulum Merdeka
secara umum adalah sikap terbuka, responsif, rasa ingin tahu, berpikir kritis, dan
tangguh. Sementara kekuatan dan peluang yang saya miliki secara khusus dalam
mempelajari tiga buku panduan adalah sebagai berikut:
a. Buku pembelajaran dan assessment
Kekuatan : Identifikasi aspek positif atau kekuatan yang temukan dalam Buku
pembelajaran dan assessment. Misalnya, pendekatan yang berfokus pada
pengembangan keterampilan abad ke-21, pemberdayaan siswa dalam proses
pembelajaran, penekanan pada kreativitas dan inovasi, atau integrasi antara
pembelajaran akademik dan pengalaman kehidupan nyata.
Peluang : Bagaimana kurikulum Merdeka memberikan peluang kepada siswa
untuk mengembangkan kemampuan kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, dan
keterampilan lain yang relevan. Identifikasi bagaimana kurikulum ini
mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dan menjadi
warga negara yang aktif dan bertanggung jawab

b. Buku KOSP
Kekuatan : Analisis tentang bagaimana kurikulum Merdeka dapat memperkuat
dan memajukan pendidikan di satuan pendidikan. Misalnya, pendekatan yang
responsif terhadap kebutuhan dan konteks lokal, integrasi dengan budaya dan
nilai-nilai setempat, atau pemberdayaan komunitas pendidikan dalam proses
pengembangan dan implementasi kurikulum.

Peluang : Bagaimana panduan ini memberikan peluang bagi para pendidik dan
tenaga kependidikan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif,
menyesuaikan kurikulum dengan keberagaman siswa, dan menerapkan evaluasi
yang berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa.

c. Buku Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Kekuatan : Bagaimana kurikulum Merdeka mempromosikan pemahaman siswa
tentang nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, demokrasi, persatuan,
keadilan, dan lainnya. Kurikulum ini membantu siswa menjadi warga negara yang
menghargai keragaman, memiliki sikap inklusif, dan bertindak secara moral.

Peluang : Peluang yang diberikan oleh buku ini untuk mengembangkan kesadaran
siswa terhadap keberagaman budaya, sejarah, dan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat Indonesia. Identifikasi bagaimana kurikulum Merdeka
mempersiapkan siswa untuk menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas
dan memiliki komitmen terhadap pembangunan bangsa.
3. Apa saja yang menjadi potensi tantangan Bapak/Ibu dalam mempelajari kurikulum
Merdeka secara umum dan khusus dalam mempelajari tiga buku panduan (Buku
pembelajaran dan assessment, buku KOSP, dan buku Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila) ?

Jawaban:
Dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, saya sebagai seorang pengajar mungkin
akan menghadapi beberapa tantangan, baik secara umum maupun khusus. Berikut
adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi:
1. Perubahan paradigma dan pendekatan: Kurikulum Merdeka mungkin
memerlukan perubahan paradigma dan pendekatan pembelajaran yang berbeda
dari yang telah diterapkan sebelumnya. Pengajar perlu memahami dan
mengadopsi pendekatan yang lebih berpusat pada siswa, dengan penekanan pada
keterlibatan aktif, pemecahan masalah, kolaborasi, dan pemikiran kritis.
Tantangan ini mungkin melibatkan perubahan pola pikir, penyesuaian metode
pengajaran, dan pengembangan keterampilan baru.
2. Pengembangan bahan dan sumber belajar: Kurikulum Merdeka mungkin
mengharuskan pengajar untuk mengembangkan atau menyesuaikan bahan dan
sumber belajar yang relevan dengan konteks lokal dan nilai-nilai Pancasila.
Tantangan ini dapat melibatkan upaya untuk mencari, mengembangkan, atau
mengkurasi materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan
kebutuhan siswa.
3. Evaluasi dan penilaian kompetensi: Kurikulum Merdeka mungkin menekankan
evaluasi dan penilaian yang berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa,
bukan hanya pada pencapaian akademik. Pengajar perlu mengembangkan
strategi evaluasi yang sesuai, termasuk metode penilaian formatif yang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses penilaian. Tantangan ini melibatkan
pengembangan instrumen penilaian yang relevan dan adil, serta memerlukan
kemampuan pengajar untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada
siswa.
4. Keterbatasan sumber daya: Implementasi kurikulum baru sering kali dihadapkan
pada keterbatasan sumber daya, seperti waktu, anggaran, fasilitas, dan tenaga
pengajar yang terlatih. Pengajar mungkin perlu mengatasi tantangan ini dengan
cara mengoptimalkan sumber daya yang tersedia, mencari pendukung atau
bantuan dari pihak lain, dan menciptakan solusi kreatif untuk memaksimalkan
pengalaman belajar siswa.
5. Pembinaan dan pengembangan profesional: Mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka mungkin membutuhkan pembinaan dan pengembangan profesional
yang berkelanjutan bagi pengajar. Tantangan ini melibatkan upaya untuk terus
meningkatkan pemahaman tentang kurikulum, mendapatkan dukungan dalam
mengatasi hambatan implementasi, dan mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan baru sesuai dengan tuntutan kurikulum baru.

Penting bagi pengajar untuk bekerja sama dengan rekan sejawat, memanfaatkan
pelatihan dan sumber daya yang tersedia, serta berkomunikasi secara terbuka
dengan pihak terkait untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mencapai
tujuan kurikulum Merdeka.

4. Apa saja alternatif solusi untuk menanggulangi potensi tantangan yang terjadi
tersebut?

Jawaban:
Alternatif solusi yang dapat membantu menanggulangi potensi tantangan dalam
menerapkan Kurikulum Merdeka:
1. Pelatihan dan pengembangan profesional: Pengajar perlu mendapatkan pelatihan
dan dukungan yang tepat untuk memahami dan mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka dengan baik. Pelatihan dapat melibatkan workshop, seminar,
atau pelatihan khusus yang diselenggarakan oleh pemerintah, institusi
pendidikan, atau organisasi terkait. Selain itu, pengajar juga dapat mencari
sumber daya online, buku, jurnal, atau video pembelajaran yang dapat membantu
meningkatkan pemahaman mereka tentang pendekatan dan strategi
pembelajaran yang sesuai.
2. Kolaborasi dan pertukaran pengalaman: Pengajar dapat mencari kesempatan
untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat baik di sekolah mereka maupun di luar
sekolah. Diskusi dan pertukaran pengalaman dengan pengajar lain yang telah
berhasil mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dapat memberikan wawasan
baru, solusi praktis, dan ide-ide inovatif. Kolaborasi juga dapat melibatkan
partisipasi dalam komunitas pendidikan online, forum diskusi, atau grup sosial
media yang fokus pada Kurikulum Merdeka.
3. Pengembangan atau penyesuaian materi pembelajaran: Pengajar dapat
mengembangkan atau menyesuaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan
Kurikulum Merdeka. Hal ini dapat melibatkan pencarian dan penggunaan sumber
daya belajar yang relevan dengan konteks lokal dan nilai-nilai Pancasila. Selain
itu, pengajar juga dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat atau menggunakan
platform daring untuk berbagi dan mengakses sumber daya pembelajaran yang
berkualitas.
4. Pemanfaatan teknologi pendidikan: Teknologi pendidikan dapat menjadi alat
yang berguna dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Pengajar
dapat memanfaatkan aplikasi pembelajaran daring, platform kolaborasi online,
atau sumber daya digital lainnya untuk melengkapi proses pembelajaran.
Teknologi juga dapat digunakan untuk mendukung penilaian formatif,
memberikan umpan balik kepada siswa, dan mengelola data pembelajaran secara
efisien.
5. Dukungan dari pihak terkait: Pengajar dapat mencari dukungan dari pihak terkait,
seperti kepala sekolah, staf sekolah, atau dewan guru. Mereka dapat memberikan
bantuan dalam memfasilitasi perubahan kurikulum, memperoleh sumber daya
yang diperlukan, atau mengatasi kendala administratif yang mungkin muncul.
Selain itu, melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan juga
dapat memberikan dukungan tambahan dan memperkuat implementasi
Kurikulum Merdeka.

Anda mungkin juga menyukai