Anda di halaman 1dari 3

Kajian Studi Kasus atau Praktik Terbaik

SD Kanisius Pugeran

1. Ana Lutvia Fitriyani 231135015


2. Eri susanti 231135038
3. Galuh Sasi 231135046
4. Khoiru Anifa 231135054
5. Tri Pujawati 231135100
6. Yuvita Dwi Rezeki 231135113

Silahkan bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang!

● Carilah dari berbagai sumber, dan lakukan studi kasus atau praktik terbaik yang telah
dilakukan dalam mengintegrasikan Paradigma Pedagogi Reflektif dengan kurikulum
merdeka, baik di dalam maupun di luar negeri.
● Identifikasi peluang dan tantangan yang mungkin muncul dalam menerapkan kaitan
ini, serta strategi yang efektif untuk mengatasi hambatan tersebut.

Studi Kasus

Finlandia dikenal dengan sistem pendidikannya yang sangat baik. Mereka menerapkan
pendekatan reflektif dalam pengajaran, memungkinkan guru untuk mengevaluasi dan
memperbaiki metode pengajaran mereka. Kurikulum di Finlandia juga lebih berfokus pada
pemahaman dan penerapan pengetahuan daripada menghafal fakta. Ini menciptakan
lingkungan yang mendukung integrasi paradigma pedagogi reflektif dengan pendekatan
kurikulum yang merdeka.

New Zealand telah mengembangkan pendekatan pendidikan yang memungkinkan siswa


untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Mereka menekankan pada
pembelajaran kontekstual yang relevan dengan kehidupan siswa. Guru di sana
diberdayakan untuk merancang pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan
individual siswa, sehingga menggambarkan keterkaitan yang kuat antara refleksi guru dan
kurikulum yang lebih bebas.

Tantangan dan Peluang:

Integrasi Paradigma Pedagogi Reflektif dengan Kurikulum Merdeka memerlukan


perubahan budaya dalam pendidikan, dan strategi-strategi yang dapat membantu mengatasi
tantangan dan memaksimalkan peluang yang ada.Adapun tantangan tersebut adalah;
a. Tantangan utama mungkin terkait dengan sumber daya dan pelatihan guru. Saat ini
yang kita ketahui PPR masih menjadi bagian asing dari guru sehingga guru perlu
mendapatkan pelatihan yang memadai dalam menerapkan Paradigma Pedagogi
Reflektif dan mengintegrasikannya dengan Kurikulum Merdeka.
b. Proses evaluasi dan pemantauan kemajuan siswa dalam Kurikulum Merdeka yang
terbuka dan reflektif memerlukan pendekatan penilaian yang lebih inovatif dan
sesuai dengan paradigma reflektif. Sehingga guru perlu memiliki partner diskusi
yang ahli pada bidang reflektif.
c. Tantangan yang terakhir adalah bagaimana pengintegerasiannya dengan kurikulum
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan minat siswa sehingga tetap ada
keseimbangan.
Selain terdapat tantangan, kami juga menemukan adanya peluang yang besar terhadap
penerapan PPR dengan diintegrasikan ke kurikulum merdeka, yaitu;
a. Dengan mengintegrasikan PPR dengan kurikulum merdeka, terdapat peluang untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Pemberian refleksi yang
terlibat dalam paradigma ini dapat merangsang siswa untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran.
b. Pemberdayaan Siswa, Kombinasi antara Paradigma Pedagogi Reflektif dan
Kurikulum Merdeka dapat memberikan peluang untuk memberdayakan siswa
dalam proses pembelajaran. Siswa dapat lebih aktif terlibat dalam merancang dan
mengarahkan pembelajaran mereka sendiri sesuai dengan minat dan kebutuhan
mereka.
c. Kemampuan Adaptasi terhadap Perubahan, Kedua konsep ini dapat membantu
siswa mengembangkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan, karena mereka
lebih terlibat dalam merencanakan dan mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri.
lalu bagaimana strategi yang efektif untuk mengatasi hal diatas;

a. Pelatihan Guru yang Berkesinambungan, Memberikan pelatihan yang


berkesinambungan kepada guru dalam menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif
dan Kurikulum Merdeka. Ini dapat mencakup workshop, seminar, dan sumber daya
pelatihan online.
b. Kolaborasi antara Guru, Mendorong kolaborasi antara guru untuk berbagi praktik
terbaik dan pengalaman dalam mengintegrasikan kedua konsep tersebut. Ini dapat
memperkaya pengetahuan dan keterampilan guru.
c. Sistem Dukungan untuk Guru dan Siswa, Membangun sistem dukungan yang kuat
untuk guru dan siswa agar mereka merasa didukung dalam menghadapi tantangan
dan mengeksplorasi peluang.
d. Mengembangkan Metode Penilaian Inovatif, Mengembangkan metode penilaian
inovatif yang sesuai dengan pendekatan reflektif dan kurikulum terbuka. Ini dapat
mencakup portofolio siswa, proyek-proyek mandiri, dan bentuk penilaian lain yang
mencerminkan kemajuan siswa secara holistik.
e. Melibatkan Stakeholder, Melibatkan orang tua, siswa, dan stakeholder lainnya
dalam proses pembelajaran. Komunikasi terbuka dapat membantu memahami
harapan dan kebutuhan mereka terhadap kurikulum dan pendekatan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai