Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan yang diperkenalkan di
Indonesia untuk memperkuat kemandirian dan kreativitas peserta didik.
Sosialisasi kurikulum Merdeka merupakan proses penyampaian informasi dan pemahaman kepada berbagai pihak terkait mengenai konsep, tujuan, dan implementasi kurikulum ini.
Berikut adalah beberapa poin yang mungkin termasuk dalam sosialisasi
kurikulum Merdeka:
1. Konsep Kurikulum Merdeka: Sosialisasi akan menjelaskan konsep dasar dari
Kurikulum Merdeka, yaitu memberikan kebebasan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada siswa dalam memilih dan mengatur pembelajaran mereka sendiri. 2. Tujuan Kurikulum Merdeka: Sosialisasi akan menguraikan tujuan dari kurikulum ini, seperti mengembangkan kemandirian, kreativitas, inovasi, kritis berpikir, serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan. 3. Pendekatan Pembelajaran: Sosialisasi akan menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka menerapkan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa diberikan kebebasan untuk memilih materi, metode, dan sumber belajar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. 4. Pengembangan Kompetensi: Sosialisasi akan menyoroti pentingnya pengembangan kompetensi-kompetensi abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan literasi digital. 5. Peran Guru dan Siswa: Sosialisasi akan menjelaskan perubahan peran guru dan siswa dalam Kurikulum Merdeka. Guru akan berperan sebagai fasilitator, pembimbing, dan motivator, sedangkan siswa akan menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran. 6. Evaluasi dan Penilaian: Sosialisasi akan memberikan gambaran mengenai sistem evaluasi dan penilaian yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka. Penilaian tidak hanya berfokus pada pemberian angka atau nilai, tetapi juga melibatkan penilaian kompetensi secara holistik. 7. Implementasi dan Rencana Tindak Lanjut: Sosialisasi akan membahas langkah- langkah implementasi kurikulum ini, termasuk dukungan yang diberikan kepada guru dan sekolah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Selain itu, sosialisasi juga dapat menginformasikan tentang rencana tindak lanjut, seperti pelatihan guru dan pengembangan sumber belajar.
Sosialisasi kurikulum Merdeka dapat dilakukan melalui berbagai media dan
kegiatan, seperti pertemuan dengan para guru, seminar atau lokakarya, pelatihan, serta publikasi melalui brosur, website, dan media sosial. Tujuannya adalah agar semua pihak terkait, baik guru, siswa, orang tua, serta masyarakat, memiliki pemahaman yang mendalam tentang kurikulum ini dan mendukung implementasinya.