Kerajaan
Kelompok 2
Kelompok 2
Aldy Pebrian (1)
Annissatul Nihayah (2)
Muthiah Suwarno
Rita Purwita
Salva Secaria (36)
Sejarah masuknya
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu
tertua kedua di Indonesia setelah Kutai. Kerajaan
Tarumanegara dibangun pertama kali oleh Rajadirajaguru
jayasingawarman pada abad ke-14 atau pada 385 Masehi.
Raja Jayasingawarman datang ke Indonesia karena
kekacauan dan penjajahan oleh pasukan Maharaja
Samdurafupta dari Kerajaan Magada di tanah leluhurnya.
gambar Raja Punawarman
Kehidupan Ekonomi
Karena Kerajaan Tarumanegara terletak di dekat perairan, jadi Tarumanegara
terbilang maju di dalam bidang pelayaran dan perdagangan. Tetapi, prioritas
kehidupan ekonomi Kerajaan Tarumanegara adalah pertanian dan
perternakan.
Kehidupan Sosial
Terdapat dua golongan masyarakat, yaitu :
1.) Golongan pertama adalah golongan agama Hindu yang berisi para raja dan
anggota kerajaan.
2.) Golongan kedua adalah masyarakat yang masih mempercayai agama nenek
moyang atau agama kebudayaan.
Kehidupan agama
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu bercorak Wisnu. Maksudnya
Kerajaan Tarumanegara masyarakatnya bermayoritas beragama Hindu tetapi
juga ada yang menganut agama lain.
Kehidupan budaya
Masuknya pengaruh dari India kemudian menyebabkan perkembangan
kebudayaan masyarakat Tarumanegara. Contohnya di bidang sastra,
masyarakat mulai mengenal syair. Hal ini dibuktikan dari beberapa prasasti
peninggalan kerajaan Tarumanegara berbentuk syair, dengan menggunakan
huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Masa Kejayaan
Raja Punawarman adalah raja Contoh kemajuan ekonomi
yang sangat diagungkan oleh
rakyat rakyat Tarumanegara Kerajaan Tarumanegara :
pada zaman itu, terdapat pada 1.) Dibangunnya pelabuhan dan
prasasti cidanghiang yang beberapa sungai untuk sarana
berisi pujian kepada raja perekonomian.
2.) Kerajaan Tarumanegara
Keadaan ekonomi pada masa berhasil membangun sebuah
kepemimpinan Raja Ibukota yang dikenal dengan
Punawarman dapat dikatakan nama Sundapura di kawasan
berkembang pesat. pesisir pada tahun 397 M.
3.) Raja Punawarman
Kerajaan Tarumanegara menyumbang 1000 ekor sapi
mencapai masa kejayaannya kepada Brahmana dari
pada saat dipimpin oleh Raja peternakan Kerajaan
Punawarman Tarumanegara.
Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara
Keruntuhan kerajaan Tarumanegara mulai terasa Karena penggantian nama yang tidak
saat Raja Punawarman lengser dan berganti dipikirkan dampaknya bagi hubungan
kekuasaan menjadi Raja Linggawarman. Setelah Tarumanegara dengan raja-raja
dirinya wafat, kondisi kerajaan semakin parah, lalu bawahnya, berakibat raja-raja daerah
tahta kerajaan diserahkan kepada menantunya, merasa tidak lagi memiliki ikatan
Tarusbawa. kesejarahan.
Keruntuhan ini berawal dari keinginan Tarusbawa
untuk kembali mengangkat Tarumanegara kembali Dan sejak tahun 670 M, nama kerajaan
kemasa kejayaannya. Tarusbawa memimpikan Tarumanegara berubah menjadi
kejayaan Tarumanegara seperti jaman Punawarman kerajaan Sunda.
yang bersemayam di Sundapura. Dengan
keinginannya, ia mengubah nama Kerajaan
Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda (Sundapura
atau Sundasembawa).
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Prasasti Jambu
Prasasti Ciaruteun (Prasasti Kolleangkak) Prasasti Kebun kopi
Ditemukan di Sungai Ciaruteun, yang Ditemukan di puncak bukit Koleangkek. Ditemukan di perkebunan kopi
berisikan lukisan laba-laba serta telapak kaki terdiri dari dua baris aksara Pallawa yang milik Jonathan Rig di Ciampea.
Raja Punawarman, aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka bahasa berisikan gambar bekas tapak
disusun dalam bentuk seloka bahasa Sanskerta dengan metrum Sragdhara. , kaki gajah sang raja.
Sanskerta dengan metrum Anustubh yang pahatan gambar sepasang telapak kaki yang
terdiri dari empat baris digoreskan pada bagian atas tulisan
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara