Anda di halaman 1dari 12

RANCANGAN TATA TERTIB

KONFERENSI MAJELIS WAKIL CABANG


NAHDLATUL ULAMA KECAMATAN ___________________________

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Yang dimaksud dengan konferensi MWC dalam peraturan tata tertib ini adalah konferensi Nahdlatul
Ulama MWC Kecamatan ___________________________ yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang NU
kecamatan ___________________________ pada tanggal _______Desember 2015, bertempat di ______________________
Bandung, selanjutnya disebut konferensi MWC.
Pasal 2
Konferensi MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan ___________________________ diselenggarakan oleh MWC
Nahdlatul Ulama Kecamatan ___________________________ yang pelaksanaannya digabung bersamaan dengan
MWC NU yang ada di wilayah eks keresidenan ________________________ dan dikoordinir oleh Pengurus
Cabang NU Kota Bandung.
Pasal 3
Pengurus MWC NU Kecamatan ___________________________ bertindak selaku pelaksana dan penanggungjawab
kegiatan oleh Pengurus Cabang NU Kota Bandung.

BAB II
QOURUM, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 4
Konferensi MWC adalah sebagai lembaga permusyawaratan tertinggi Nahdlatul Ulama Kecamatan
___________________________, dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih separo pengurus Ranting yang telah di
Sahkan melalui Musyawarah Ranting.
Pasal 5
Tugas dan wewenang Konferensi MWC adalah:
a. Membahas pertanggungjawaban pengurus MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan ___________________________
periode sebelumnya.
b. Menyusun program kerja perode 2010-2015
c. Membahas masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan
d. Merekomendasikan garis perjuangan dan organisasi untuk kurun waktu lima tahun ke depan
e. Memilih pengurus MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan ___________________________ periode 2010-2015
BAB III
PESERTA
Pasal 6
Peserta konferensi MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan ___________________________ merupakan utusan atau
perwakilan pengurus ranting NU se-kecamatan ___________________________.

Pasal 7
a. Setiap peserta dinyatakan sah setelah mendaftarkan diri kepada panitia, sebagai peserta Konferensi
MWC.NU Kecamatan _____________________________
b. Jumlah peserta ditentukan sebanyak dua orang dari setiap perwakilan pengurus ranting, satu (1) dari
unsur syuriah dan satu (1) dari unsur tanfidziyah.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 8
a. Setiap peserta utusan berhak mengajukan pertanyaan, saran, pendapat dalam sidang baik lisan
maupun tulisan kepada pimpinan sidang
b. Setiap peserta mempunyai hak suara untuk unsurnya masing-masing
Pasal 9
Setiap peserta berkewajiban:
a. Menaati peraturan tata tertib dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan selama konferensi
berlangsung
b. Menghadiri sidang-sidang tepat waktu
c. Memelihara ketertiban bagi kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan konferensi MWC

Pasal 10
a. Setiap peserta wajib menghadiri sidang-sidang konferensi.
b. Panitia/Koordinator Wilayah berhak menolak kehadiran peserta yang tidak mendaftar sebelumnya,
untuk masuk dalam ruang kegiatan persidangan.

BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 11
Sidang-sidang konferensi MWC terdiri dari:
a. Sidang Pleno, yaitu persidangan yang membahas dan mengambil keputusan terhadap hal-hal yang
ditetapkan pada bab II pasal 5 tata tertib ini
b. Sidang komisi, yaitu kegiatan persidangan yang melakukan pembahasan di antaranya:
1. Komisi program kerja
2. Rekomendasi
Pasal 12
Untuk menyelesaikan perumusan suatu masalah dalam program atau yang lainnya, komisi dapat
membentuk tim perumus
Pasal 13
a. Setiap persidangan dapat dinyatakan Sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya separoh lebih dari
jumlah peserta sidang yang telah ditentukan
b. Apabila waktu pembukaan sidang telah tiba dan quorum belum terpenuhi, maka pimpinan sidang
dapat membuka sidang dimaksud dan kemudian menundanya (skors) paling lama 10 menit
c. Apabila waktu jeda penundaan lewat dan quorum belum terpenuhi, maka sidang dapat diteruskan
dengan Sah tanpa memperhitungkan quorum dari anggota sidang.

BAB VI
PIMPINAN SIDANG
Pasal 14
Sidang pleno konferensi MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan ___________________________ dipimpin oleh
Koordinator Wilayah (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama).

Pasal 15
Sidang pleno pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan
___________________________ dipimpin oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung

Pasal 16
Pimpinan sidang komisi ditetapkan oleh dan dari anggota komisi yang bersangkutan dan dipandu oleh
salah seorang pengurus MWC.
Pasal 17
a. Pimpinan sidang pleno dan sidang komisi sekurang-kurangnya terdiri atas seorang ketua dan seorang
sekretaris
b. Pimpinan sidang bertindak sebagai pelapor hasil kegiatan persidangan yang telah dilaksanakan
c. Pimpinan sidang berkewajiban
1. Menjaga ketertiban pelaksanaan sidang sesuai tata tertib konferensi yang telah disepakati
2. Menyimpulkan setiap persoalan yang berkembang dalam sidang untuk dijadikan kesepakatan dan
atau keputusan sidang
3. Menjelaskan pokok persoalan dan atau mengarahkan pembicaraan terhadap pokok pembahasan
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 18
a. Keputusan diambil atas dasar musyawarah dan kemufakatan
b. Apabila keputusan atas dasar musyawarah tidak dapat tercapai, maka keputusan diambil berdasar
suara terbanyak
c. Keputusan dengan pemungutan suara dinyatakan sah apabila disetujui oleh separoh lebih dari jumlah
peserta sidang yang hadir
d. Pemungutan suara yang berkenaan dengan permasalahan diambil secara terbuka
e. Pemungutan suara yang menyangkut orang dilakukan secara rahasia (tertutup)

BAB VIII
HAK SUARA
Pasal 19
MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan ___________________________ dan Ranting Nahdlatul Ulama yang ada di
Kecamatan ___________________________ masing-masing memiliki hak satu (1) suara.
BAB IX
PEMILIHAN PENGURUS MWC
Pasal 20
Konferensi MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan ___________________________ memilih Rais Syuriyah dan Ketua
Tanfidziyah yang diatur sebagai berikut:
1. Rais dipilih secara langsung oleh Rais Ranting dan Rais MWC demisioner
2. Ketua dipilih langsung oleh Ketua Ranting dan Ketua MWC demisioner
3. Calon ketua yang akan diajukan untuk dipilih menjadi ketua terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari rais terpilih
Pasal 21
1. Seorang bakal calon Rais dan bakal calon ketua dianggap Sah sebagai calon apabila didukung oleh
sedikitnya 20 % suara dan yang bersangkutan menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan menjadi
Rais dan atau menjadi ketua
2. Apabila jumlah nama calon baik calon Rais dan atau calon Ketua hanya 1 (satu) orang atau calon
tunggal, pimpinan sidang dapat menawarkan kepada peserta konferensi calon Rais ataupun calon
Ketua untuk diterima secara bulat (aklamasi).

Pasal 22
1. Sebelum pemilihan dilaksanakan, pengurus lama dinyatakan demisioner
2. Pemilihan dilakukan secara langsung, bebas dan rahasia dengan menuliskan nama calon pada kertas
pemilihan yang telah disediakan
3. Seorang calon dinyatakan Sah terpilih apabila memperoleh suara terbanyak

Pasal 23
1. Rais dan ketua terpilih bertugas menyusun pengurus lengkap MWC NU Kecamatan
___________________________ periode 2016 – 2021, dengan dibantu oleh mede formatur
2. Mede formatur diambil dari tiap-tiap ranting satu (1) orang & satu (1) orang MWC demisoner
3. Penyusunan pengurus MWC NU Kecamatan ___________________________ periode 2016 – 2021, secara
lengkap harus sudah selesai selambat-lambatnya 7 ( tujuh) hari terhitung sejak ditutupnya kegiatan
konferensi
4. Susunan pengurus harus segera diterima PCNU Kota Bandung untuk diterbitkan surat keputusan (SK)
kepengurusannya.
BAB X
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian oleh pimpinan sidang atas
persetujuan dan wewenang yang diberikan oleh sidang

2. Tata tertib ini disusun dengan memperhatikan hasil musyawarah MWC NU Kecamatan
__________________________ dengan koordinator wilayah konferensi MWC wilayah __________________________

Ditetapkan di : ……………………………………
Pada tanggal : …………. Desember 2015
Pada Pukul : ……………………………WIB

KONFERENSI MWC NU
KECAMATAN ___________________________

Pimpinan Sidang
Ketua, Sekretaris

-------------------------------- --------------------------------------
RANCANGAN PROGRAM KERJA
NAHDLATUL ULAMA MAJELIS WAKIL CABANG
KECAMATAN ___________________________
PERIODE 2015-2020

I. PENDAHULUAN

Nahdlatul ulama adalah Jam’iyah Diniyah Islamiyah yang didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H
bertepatan dengan tanggal 13 Januari 1926 M. organisasi ini dirintis para ulama yang berfaham ahlus-
sunnah wal-jama’ah sebagai wadah bagi usaha mempersatukan diri dan menyatukan langkah di dalam
tugas memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam ahlus-sunnah wal-
jama’ah serta berkhidmat kepada bangsa, Negara dan ummat Islam.
Nahdlatul ulama sebagai Jam’iyah Diniyah Islamiyah adalah merupakan bagian dari masyarakat dan
bangsa Indonesia yang senantiasa berupa untuk tetap berada pada garis terdepan dalam membela,
mempertahankan dan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa, Negara dan ummat manusia.
Keberadaan Jam’iyah Diniyah nahdlatul ulama MWC ___________________________ selama ini masih dapat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya ummat Islam, baik dalam upaya memupuk hubungan
ukhuwah islamiyah maupun dalam perannya sebagai wadah pembinaan dan pengembangan ajaran islam
menurut faham ahlus-sunnah wal-jama’ah. Namun demiian perlu diakui bahwa rasa memiliki yang dapat
mendorong tumbuhnya tanggungjawab dan peran serta warga nahdlatul ulama secara memadai terasa
masih belum oftimal.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu adanya langkah nyata yang
berkesinambungan dalam pembinaan organisasi. Dalam kerangka inilah, maka disusun program kerja
MWC NU Kecamatan ___________________________ untuk masa khidmat lima (5) tahun kedepan (periode 2015
– 2020)

II. DASAR

1. Qonun Asasi Nahdlatul Ulama


2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga NU
3. Khittoh NU 1926
4. Hasil keputusan Konferensi MWC ke- 1, Kecamatan ……………………………..
5. Pokok-pokok program NU Kota Bandung

III. MAKSUD dan TUJUAN

Program kerja ini dimaksudkan:


1. Sebagai pedoman dan acuan MWC NU Kecamatan ___________________________ dalam menyusun dan
menjabarkan kebijakan yang telah diamanatkan oleh konferensi MWC
2. Sebagai pedoman dalam menyusun program kerja selama masa khidmat kepengurusannya
3. Sebagai acuan dalam melaksanakan pemantauan dan penilaian program yang telah dilaksanakan
Adapun tujuan program kerja ini adalah:
1. Untuk terciptanya pembenahan organisasi yang dapat meningkatkan kemampuan serta daya tahan
keberadaan NU sebagai Jama’ah dan Jam’iyah
2. Untuk memantapkan dan mengembangkan upaya-upaya nyata internal dan eksternal organisasi
3. Untuk meningkatkan pengamalan makna kembali ke khittoh 1926

IV. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup program kerja ini meliputi bidang-bidang:
1. Organisasi
2. Pengembangan SDM
3. Pendidikan dan Dakwah
4. Sosial, Ekonomi dan Keuangan
5. Hubungan Kemasyarakatan

V. KEBIJAKAN PROGRAM KERJA


1. Bidang Organisasi
1.1. Konsolidasi dan fungsionalisasi organisasi baik vertikal maupun horizontal
1.2. Koordinasi dan komunikasi antar struktural kepengurusan
1.3. Efektivitas dan terjalinnya jaringan komunikasi dan informasi kerja seretariat NU ditataran MWC
dan Ranting
1.4. Penataan kembali perangkat organisasi secara struktural
1.5. Penataan kembali kekayaan tanah dan keberadaan masjid atau madrasah yang diwakafkan
kepada NU
1.6. Kaderisasi dan rekruitmen seleksi kepemimpinan
1.7. Melaksanakan konferensi tepat waktu

2. Bidang Pengembangan SDM


Melaksanakan pelatihan-pelatihan, di antaranya pelatihan:
2.1. Kepemimpinan
2.2. Manajemen organisasi
2.3. Perencanaan dan pengembangan program
2.4. Tenaga Penggerak Masyarakat
2.5. Pengkajian dokumen dan penerbitan karya-karya NU
2.6. Pengembangan dan pengkajian ilmu pegetahuan dan teknologi
2.7. Peningkatan proyek unggulan untuk peningkatan pendapatan kas NU

3. Bidang Pendidikan dan Dakwah


3.1. Inventarisasi madrasah, pondok pesantren, pesantren, majelis taklim dan masjid yang berafiliasi
terhadap faham ahlus-sunnah wal-jama’ah
3.2. Koordinasi dan prtemuan berkala dengan pengelola dan atau penyelenggra lembaga pendidikan
di lingkungan Nahdlatul Ulama
3.3. Pengadaan dan pengembangan perpustakaan baik umum maupun ke-NU-an
3.4. Meningkatkan frekuensi pengajian Aswaja
3.5. Menyelenggarakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
3.6. Inventarisasi para Da’i dan Khatib serta meningkatkan wacana ilmu pengetahuan sehingga
memiliki wawasan berpikir untuk mengantisipasi perkembangan zaman.
3.7. Mengaktifkan lailatul ijtima’ dan istighosah di tingkat MWC, Ranting dan DKM

4. Bidang Sosial, Ekonomi dan Keuangan


4.1. Menumbuhkembangkan kesadaran zakat, infak dan shodaqoh serta menampung dan
menyalurkannya secara tepat guna dan tepat sasaran
4.2. Mengurus dan mendayagunakan wakaf, hibah serta kekayaan lainnya yang diterima dan dikuasai
NU
4.3. Menyelenggarakan paguyuban untuk menyantuni:
 anak yatim, dan dhu’afa,
 kematian anggota dan jama’ah
 bencana alam
 pelayanan kesehatan dan social lainnya
4.4. Advokasi masalah lingkungan hidup,
4.5. Mengaktifkan lembaga zakat, infaq dan shodaqoh untuk kepentingan jama’ah NU
4.6. Mendirikan koperasi syariah dan menata perangkatnya
4.7. Inventarisasi para ekonom, pengusaha dan aghniya warga NU
4.8. Menghidupkan i’anah Sahriyah (iuran bulanan) dan i’anah sanawiyah (iuran tahunan) yang
menjadi kewajiban anggota sesuai ketentuan AD/ART NU

5. Bidang Hubungan Kemasyarakatan


5.1. Memelopori dan membentuk forum silaturahmi alim ulama dalam rangka ukhuwah islamiyah,
ukhuwah nahdliyah
5.2. Menciptakan pola kerjasama dan koordinasi dengan lembaga keagamaan lain dalam bentuk
program aksi kemasyarakatan
5.3. Partisipasi aktif dalam rangka amar ma’ruf nahyi munkar pada setiap perbuatan dan karya nyata
yang diselenggarakan secara lintas sektoral

VI. PENUTUP
Program kerja nahdlatul ulama MWC ___________________________ dapat terlaksana dengan baik apabila
ada kerjasama, keterpaduan dan keseriusan pengelola organisasi dengan dilandasi motivasi yang tinggi
dan kemampuan pendukung yang memadai.
Program kerja ini akan menjadi acuan bagi perangkat NU MWC ___________________________ dalam
menjabarkan kebijaksanaannya, sehingga setiap perangkat perlu menetapkan prioritas secara terperinci
dan detail yang tersusun dalam suatu perencanaan yang matang dan tepat.
Akhirnya kepada Allah SWT kita memohon diberikan kemampuan untuk dapat mewujudkan karya
nyata bagi kepentingan dan kemaslahatan ummat ini.
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : ……………………………..2015
Pada Pukul : …………………………..WIB

Pimpinan Sidang

Ketua, Sekretaris,

……………………………….. ………………………………..
RANCANGAN REKOMENDASI
MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA
KECAMATAN ___________________________
PERIODE 2015 - 2020

I. PENDAHULUAN
Kota Bandung merupakan salah satu kota metropolitan yang ada di negeri Indonesia. Sebagai ibukota
dari propinsi Jawa Barat dan selain dikenal sebagai kota sejarah (Paris Van Java) atau kota kembang
karena sejarah menorehkan bahwa kota ini mempunyai konsep yang sengaja dibuat oleh penjajah
Belanda sebagai tempat peristirahatan, namun perkembangan serta perubahan misi yang selalu
mempunyai konsep lebih baik menuju kota Bandung yang dibanggakan dan mensejahterakan warganya.

Selain sebagai pusat administrasi pemerintahan propinsi, kota Bandung pun dijadikan sebagai pusat
study khususnya perguruan tinggi yang karena factor territorial yang cukup strategis serta kondisi kota
yang selalu kondusif bagi dunia pendidikan, namun disisi lain hal tersebut dinilai sebagai misi dalam
meningkatkan IPM (indeks perkembangan masyarakat).

Pembangunan kota Bandung semesti memperhatikan berbagai aspek, karena realitasnya masih
banyak jalan-jalan yang berlubang/rusak, sering terjadi banjir, jalanan macet, terjadinya geng motor yang
belum lama terjadi dan terulang-ulang, penyalahgunaan bangunan dan sebagainya. Fenomena tersebut
secara tidak langsung mencerminkan bahwa penataan kota yang tidak tersistemkan secara baik. Untuk
itu maka pemerintah memerlukan mitra kerja yang porposional dalam menjalankan misi menuju visi kota
“ Bandung Martabat”.

Perangkat hukum yang telah dirumuskan dan ditetapkan ternyata dalam prakteknya dinilai belum
sepenuhnya membenahi permasalahan-permasalahan yang ada. Oleh karena itu, maka kami Nahdlatul
Ulama tingkat kecamatan se-Kota Bandung yang merupakan stekeholders dalam berbagai bidang
memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan persoalan-persoalan diatas.

Sebagai perangkat organisasi berbasis social keagamaan tentunya Nahdlatul Ulama mempunyai
peranan penting dalam membangun potensi masyarakat, yakni membangun serta mencetak kader-kader
yang akuntabel dalam berbagai disiplin ilmu. Secara structural Nahdlatul Ulama mempunyai beberapa
lembaga, lajnah dan badan otonom yang diciptakan sebagai wadah untuk menampung aspirasi serta
mengapresiasi potensi kader dan jama’ah/ nahdliyyin.

II. EKSTERNAL
1. Hendaknya pemerintah memberikan perhatian lebih kepada para tokoh agama dan masyarakat
serta organisasi islam yang berafiliasi terhadap program pemerintah.
2. Program pemerintah dilaksanakan dengan transparan dan tersosialisasi hingga gressrout.
3. Pengawasan dan penertiban lalu lintas kota yang lebih baik
4. Meningkatkan sosialisasi penanaman pohon dan sumur resapan, terutama pola distribusi pohon.
III. INTERNAL
1. Melakukan komunikasi aktif dengan pihak pemerintah setempat
2. Merumuskan pola koordinasi dan komunikasi NU hingga ke tingkat bawah
3. Menjalankan hasil Konferensi MWC. NU dengan penuh tanggungjawab
4. Membuat program-program yang lebih mengarah pada pembinaan dan pengkaderan

Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : …………………………………2015
Pada Pukul : ………………………………WIB

Pimpinan Sidang

Ketua, Sekretaris,

………………………………….. …………………………………..
BERITA ACARA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan ini kami Pengurus MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan…………………………………….. menyatakan telah
menyelenggarakan Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, pada hari
……………………………..,tanggal/bulan …………………………….Tahun 2015, pukul: …………….. WIB, bertempat di
………………………………………………………………….. yang menghasilkan rumusan kepengurusan MWC NU
…………………………………...…………………………….. periode 2016 – 2021.

Demikian berita acara kami sampaikan agar menjadi acuan diterbitkannya Surat Keputusan MWC NU
terlampir, dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung.

Wallahul Muwafiqh Ilaa Aqwamith Thoriq


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, …………………………………….. 2015

HASIL PEROLEHAN SUARA

Jumlah Total Suara Rais : ……………………. Jumlah Total Suara Ketua : …………………….

JUMLAH SUARA
NAMA CALON
RAIS KETUA ABSTAIN

JUMLAH

TEAM FORMATUR

1. Rais ( …………………………………………….. ) (……………………………………)

2. Ketua ( …………………………………………….. ) (……………………………………)

3. Anggota ( …………………………………………….. ) (……………………………………)

4. Anggota ( …………………………………………….. ) (……………………………………)

5. Anggota ( …………………………………………….. ) (……………………………………)


PERNYATAAN DEMISONER

Assalammu’alikumWr.Wb

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Atas nama kepengurusan MWC NU Kecamatan ________________________ periode sebelumya Kami memohon

maaf apabila ada kesalahan selama kepengurusan ini berlangsung. Selanjutnya kami menyatakan

kepengurusan MWC NU Kecamatan _____________________, periode sebelumnya Demisioner.

Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Thariq

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

PENGURUS MWC NAHDLATUL ULAMA

KECAMATAN _________________________

(……….…………………………) (……….…………………………) (……….…………………………) (……….


Rais Katib Ketua …………………………)
Sekretaris

Anda mungkin juga menyukai