Lomba - Andai Pandemi Pergi
Lomba - Andai Pandemi Pergi
Judul: (kasi saran) saran = Tidak selalu yang menakutkan itu merugikan
Pandemi adalah wabah penyakit yang menyebar ke berbagai benua dan negara.
Salah satu pandemi yang terjadi saat ini ialah Covid-19 atau biasa kita sebut Virus
Corona. Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia dan
menular dengan sangat cepat melalui droplet dari hidung atau mulut ketika bersin dan
batuk serta melalui sentuhan fisik. Menurut Alodokter yang ditinjau oleh dr. Merry
Dame Cristy Pane, virus ini dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Sehingga hal tersebut menyebabkan
disuatu area dan melarang warganya untuk berinteraksi dengan orang lain atau dengan
kata lain berdiam diri dirumah aja) untuk mengurangi mobilitas atau pergerakan
penduduk dan mengurangi keramaian dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona.
Sumber: https://www.suara.com
Jika kita lihat dari sisi yang berbeda, selain memberikan dampak negatif,
pandemi ini juga memberikan dampak positif terhadap Bumi kita. Salah satunya ialah
berkurangnya efek rumah kaca, sehingga menyebabkan lapisan ozon Bumi membaik.
Secara umum, efek rumah kaca diartikan sebagai proses meningkatnya suhu Bumi
dikarenakan komposisi atmosfer yang berubah. Pada dasarnya fenomena ini umum
terjadi, namun pemasalahannya ialah fenomena ini berjalan begitu cepat. Nah
pertanyaannya, dengan adanya pandemi ini, kenapa efek rumah kaca bisa berkurang dan
kenapa bisa berdampak terhadap lapisan ozon di Bumi kita. Seperti yang kita ketahui,
penduduk dari negara lain untuk masuk ke negaranya). Dengan diberlakukannya lockdown,
maka mobilitas/pergerakan penduduk berkurang serta dibatasi. Yang dulunya tiap hari
harus keluar rumah untuk berangkat sekolah, bekerja dan jalan-jalan, sekarang harus
berdiam diri di rumah. Yang dulunya tiap pagi dan sore akan terjadi macet yang panjang,
Sumber: https://news.detik.com
tidak akan menggunakan kendaraan, sehingga penggunaan bahan bakar minyak juga akan
berkurang. Dengan mobilitas masyarakat yang dikurangi, maka tidak ada masyarakat
yang akan pergi bekerja dan berdiam diri dirumah sehingga banyak industri-industri
yang berhenti beroperasi dan lama-kelamaan akan bangkrut. Kedua hal tersebut
(penggunaan bahan bakar berkurang dan industry berhenti beroperasi) menyebabkan
berkurangnya emisi gas sisa pada kendaraan (CO2) dan gas buang dari pengoperasian
pabrik (N2O & CO2) (termasuk berkurangnya produksi dari gas CFC/chloro fluoro
carbon). Gas emisi buang tersebut dapat menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca
secara cepat dan mengikis lapisan ozon Bumi kita, sehingga Bumi akan menjadi lebih
panas. Menurut Cakrawala Pendidikan Nomor I, Tahun Xl, Februari 1992 oleh A. K.
Prodjosantoso bahwa Senyawa CFC merupakan senyawa yang stabil dan tidak dapat
dengan mudah diuraikan baik secara kimia, fisika maupun biologis. Senyawa CFC yang
terbuang dari permukaan Bumi akan bergerak ke atas menerobos lapisan troposfer dan
singgah pada lapisan stratosfer selama 10 tahun atau lebih. Pada lapisan stratosfer, CFC
dipecah oleh radiasi sinar UV dan terurai melepaskan atom-atom klor. Atom-atom klor
yang dilepaskan ini bereaksi dengan ozon dan merusaknya. Semakin berkurangnya gas
emisi buang tersebut, maka Bumi membaik, udara jadi lebih bersih dan segar, suhu lebih
sejuk, dan lapisan ozon di Bumi akan tertutup dan semakin menebal.
Sumber: https://dinlh.slemankab.go.id
Pandemi ini dapat diibaratkan sebagai suatu cara untuk Bumi dalam
menyembuhkan atau menstabilkan dirinya. Andai pandemi pergi, maka mobilitas dunia
akan kembali normal. Masyarakat akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa,
sekolah-sekolah akan kembali memulai proses pembelajaran secara tatap muka, pekerja-
pekerja akan kembali bekerja serta industri-industri akan kembali pulih. Dengan
pulihnya mobilitas dunia, maka emisi gas buang akan lebih banyak lagi dan menumpuk di
atmosfer, sehingga merusak ozon kembali. Maka Bumi akan kembali panas, kualitas udara