Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Pengantar

1.1.1 Latar Belakang


Bumi adalah habitat dan tempat tinggal untuk berbagai makhluk hidup yang ada di dunia,
termasuk manusia. Namun, semakin hari bumi semakin panas akibat pemanasan global.
Pemanasan global dapat mengakibatkankan terjadinya bencana alam, yang berarti terjadi
malapetaka di bumi. Penyebab pemanasan global ada beberapa hal, yaitu adanya kenaikan Suhu
Permukaan Laut (SPL), panasnya suhu bumi, panasnya udara, namun SPL merupakan salah satu
hal yang penting karena merupakan indikator bagi perubahan iklim, sehingga semua faktor
penyebab pemanasan global tersebut perlu dideteksi sejak dini sebagai pencegahan terjadinya
bencana yang merugikan manusia.

Pemanasan global juga berkaitan dengan terjadinya efek rumah kaca. Peningkatan gas
rumah kaca di atmosfer (GRK) seperti karbon dioksida (CO2), methan (CH4) atau nitrogen
oksida (N2O) merupakan penyebab utama dari perubahan iklim (IPCC, 2014). Penyumbang
terbesar dari GRK adalah aktivitas manusia, yang menjadikannya sulit untuk dihentikan
peningkatannya karena perkembangan penduduk yang sangat pesat. Indonesia merupakan negara
penghasil GRK terbesar ke tiga di dunia yang menjadikannya sangat merasakan dampak dari
perubahan iklim (Sari et al., 2007; Measey, 2010).

Dampak yang paling terasa dari perubahan iklim adalah meningkatnya suhu udara di
muka bumi, tercatat suhu rata-rata global telah meningkat sebesar 0,61oC dari periode
sebelumnya (IPCC, 2014). Meningkatnya suhu udara dapat dengan mudah mempengaruhi curah
hujan, energi panas akan menyebabkan terjadinya evaporasi dari permukaan laut dan daratan,
uap air akan terbawa oleh angin di atmosfer, berkondensasi membentuk awan, dan kembali lagi
ke bumi dalam bentuk hujan atau salju (Trenberth,2011).

Tidak hanya pemanasan global, Penipisan lapisan ozon menjadi salah satu isu kerusakan
lingkungan hidup yang sedang dihadapi oleh seluruh masyarakat dibelahan bumi ini. Penipisan
lapisan ozon menjadi perhatian masyarakat internasional berawal sejak tahun 1970-an, para
ilmuwan sudah mencurigai bahwa lapisan ozon stratosfer berada dalam bahaya.1 Menipisnya
lapisan ozon diduga ada kaitannya dengan gas CFC (Cholorofluorocarbon), dugaan tersebut
ternyata benar sejak Sherwood Rowland dan Mario Molina mengumumkan hasil penelitiannya.2
Kedua ilmuwan dari Universitas California ini yang pertama kali menemukan bahwa 99 persen
dari gas CFC yang teremisi ke atmosfer akan mencapai stratosfer dan akan tetap tinggal di sana
sampai puluhan tahun, mereka juga menduga bahwa akumulasi gas CFC dan Halon inilah yang
menyebabkan kerusakan lapisan ozon.

Kerusakan lapisan ozon menyebabkan terjadinya pemanasan suhu di bumi, mencairnya


es di kutub, dan peningkatan permukaan air laut beberapa kali lipat. Menipisnya lapisan ozon
meningkatkan paparan radiasi sinar ultraviolet terutama UV-B yang masuk ke permukaan bumi.
Peningkatan radiasi sinar UV-B ini menyebabkan masalah pada kesehatan manusia, antara lain,
kerusakan jaringan kulit, seperti kanker kulit dan penuaan dini, kerusakan pada mata seperti
katarak, dan menurunnya daya tahan tubuh sehingga mengakibatkan berbagai penyakit infeksi.
Selain merusak bagian tubuh manusia, radiasi ultraviolet juga dapat merusak sensitivitas
tanaman dan mengurangi produksi tanaman. Dari ketiga factor penyebab kerusakan pada bumi
ini. Ketiga saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Pemanasan global, penipisan lapisan ozon,
dan gas efek rumah kaca terdapat sinergi yang bisa berdampak buruk pada semua aspek pada
muka bumi ini.

1.1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana terjadi nya Pemanasan global di bumi ini?
2. Bagaimana skema atau siklus hidrologi?
3. Apakah pemanasan global, penipisan lapisan ozon, dan gas efek rumah kaca saling
berkaitan satu sama lain?
4. Apa akibat dari menipis nya lapisan ozon di bumi ini?
5. Terletak pada lapisan manakah gas efek rumah kaca terjadi?

1.1.3 Tujuan
1. Menganalisis bagaimana sinergi antara pemanasan global, penipisan lapisan ozon, dan
gas efek rumah kaca.
2. Menganalisis bagaimana efek yang ditimbulkan dari sinergi antara pemanasan global,
penipisan lapisan ozon, dan gas efek rumah kaca.
3. Menganalisis bagaimana hubungan timbal balik dari sinergi antara pemanasan global,
penipisan lapisan ozon, dan gas efek rumah kaca.
4. Menganalisis dampak dari sinergi antara pemanasan global, penipisan lapisan ozon, dan
gas efek rumah kaca.
5. Menganalisis pencegahan dari sinergi antara pemanasan global, penipisan lapisan ozon,
dan gas efek rumah kaca.

1.1.4 Hipotesis
1. Peningkatan pemanasan global dapat mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas
peristiwa cuaca ekstrem, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi konsentrasi gas-gas
efek rumah kaca di atmosfer. Selain itu, peristiwa cuaca ekstrem seperti badai dan angin
kencang juga dapat merusak infrastruktur dan pelepasan gas-gas yang berkontribusi pada
efek rumah kaca.
2. Penipisan lapisan ozon dapat mempengaruhi pola perubahan iklim dan pemanasan global.
Ketika lapisan ozon mengalami penipisan, radiasi ultraviolet yang lebih tinggi mencapai
permukaan Bumi. Hal ini dapat mempengaruhi ekosistem dan siklus karbon, yang pada
gilirannya dapat mempengaruhi perubahan iklim. Misalnya, tanaman yang terpapar
radiasi UV yang tinggi dapat mengalami stres dan mengurangi kemampuan mereka
dalam menyerap karbon dioksida, sehingga mempengaruhi tingkat gas rumah kaca di
atmosfer.
3. Peningkatan pemanasan global dan penipisan lapisan ozon dapat saling mempengaruhi
dan memperkuat efek mereka. Pemanasan global dapat mempengaruhi pola aliran udara
di atmosfer, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi distribusi ozon. Misalnya,
perubahan pola sirkulasi atmosfer dapat mempengaruhi transportasi ozon di antara
berbagai wilayah, yang dapat mempengaruhi konsentrasi ozon di suatu daerah tertentu.
Sebaliknya, penipisan lapisan ozon juga dapat mempengaruhi penyebaran panas di
atmosfer dan berkontribusi pada perubahan iklim.

1.1.5 Manfaat
Memahami sinergi antara pemanasan global, penipisan lapisan ozon, dan gas efek rumah kaca
membantu kita untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang perubahan iklim
yang terjadi di Bumi. Ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi pola dan tren jangka
panjang yang terkait dengan ketiga fenomena tersebut dan mengantisipasi konsekuensi yang
mungkin terjadi di masa depan.kita juga dapat mengembangkan strategi mitigasi yang lebih
efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mencegah penipisan lapisan ozon, dan
mengatasi pemanasan global. Pengetahuan ini juga membantu dalam merancang langkah-
langkah adaptasi yang tepat untuk mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim dan
melindungi ekosistem serta komunitas yang rentan.

Anda mungkin juga menyukai