Anda di halaman 1dari 2

Penerapan Nilai Berakhlak Ki Hajar Dewantara

1. Berorientasi Pelayanan
Dalam perjalanan kariernya, Ki Hajar Dewantara telah menerapkan nilai
berorientasi pelayanan yang dimana beliau aktif dalam organisasi social dan
politik dan ikut ambil bagian propaganda dalam rangka membangun kesadaran
rakyat Indonesia akan pentingnya persatuan dan kesatuan. Dirinya juga selalu
menekankan betapa pentingnya pendidikan karena pendidikan adalah suatu
upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak-anak selaras
dengan alam dan masyarakat.

2. Akuntabel
Salah satu penerapan nilai akuntabel yang dilakukan Ki Hajar Dewantara yaitu
ketika beliau kembali dari pengasingan dan bertekad membebaskan rakyat
Indonesia dari kebodohan dan mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa
dengan semboyan “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani” Artinya: di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat,
di belakang memberikan dorongan.

3. Kompeten
Ki Hajar Dewantara juga menerapkan niai kompeten yang dimana pada saat
beliau diasingkan ke Belanda, beliau menggunakan waktunya untuk mendalami
dunia pendidikan dan dunia pengajaran bahkan ia sempat memperoleh
Europeesche Akta yaitu sebuah ijazah dalam bidang pendidikan.

4. Harmonis
Sikap harmonis yang tercermin dari Ki Hajar Dewantara yaitu pada genap
berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa ia mengganti nama
aslinya yaitu Raden Mas Suwardi Suryaningrat menjadi Ki Hajar Dewantara dan
ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya supaya ia
dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa. Ki Hajar
Dewantara juga dikenal berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah
Hindia Belanda pada masa itu. Kebijakan yang ditentangnya adalah kebijakan
tentang pendidikan yang tidak merata, yaitu yang hanya bisa dirasakan oleh
anak-anak kelahiran Belanda atau anak-anak dari golongan berada saja.

5. Loyal
Nilai loyal yang di terapkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu dimana Beliau
memperjuangkan pendidikan kepada kaum pribumi agar dapat melawan
penindasan yang dilakukan oleh para penjajah. Dari situlah lahir pejuang-
pejuang intelektual dari kaum pribumi. Pemuda-pemuda berpendidikan ini
menjadi kekuatan baru dalam menghadapi penjajah.

6. Adaptif
Penerapan nilai adaptif yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu dimana Ki
Hajar Dewantara sangat mencintai pendidikan hingga beliau mendedikasikan
hidupnya membangun konsep pendidikan di Indonesia. Selain itu juga beliau
terus berupaya membuat metode baru dalam pendidikan dan mencurahkan
hidupnya sebagai tenaga pelajar.

7. Kolaboratif
Nilai kolaboratif yang diterapkan oleh Ki hajar Dewantara terlihat ketika beliau
bekerja sama dengan Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo untuk
mendirikan Indische Partji yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka

Anda mungkin juga menyukai