Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PENDIDIKAN AGAMA BUDI PEKERTI

NAMA PEMBUAT:
NAMA:
KELAS:X TSM 1
NO:

SMK KARYA NUGRAHA


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
PENDAHULUAN
Pengertian Zina.
Zina adalah setiap persetubuhan yang terjadi bukan karena pernikahan Yang
sah, bukan karena syubhat, dan bukan pula karena pemilikan (budak). Secara
garis besar pengertian ini telah disepakati oleh para ulama‟ Islam,Meskipun
merekamasih berselisih pendapat tentang penerapa hukumannya1.Maraknya
kasus perzinaan yang terjadi dan terus meningkatpadaKalangan anak-anak
muda bahkan juga orang yang sudah menikah sangatlah Meresahkan
masyarakat. Karena hal itu dikhawatirkan akan merusak moral Seseorang.
Disamping rusaknya moral sesorang, dengan terjadinya kasus Perzinaan yang
terus meningkat ditakutkan akan menimbukan beberapa Penyakit diantaranya
HIV, AIDS, Sipilis dan lain sebagainya. Dan jika hal itu Sudah terjadi, tentunya
saja orang yang merasa dirugikan bukan hanya si Pelaku, namun orang
disekitarnya pasti merasa dirugikan. Apalagi jika si Pelaku tertangkap tangan
dalam melakukan perzinaan ataupun terkenaPenyakit dari apa yang telah dia
lakukan, pasti keluarga, daerah, bahkan Kerabatkerabatnya akan merasa malu
dan terbebani atas apa yang telah dia Lakukan. Belum lagi kalau dari apa yang
telah dia lakukan bisa menimbulkanLahirnya seseorang, tentunya orang yang
lahir dari hubungan perzinaan akanMerasa malu dan tidak jelas nasab serta
keturunannya.

PEMBAHASAN.
Di dalam agama Islam kasus perzinaan dianggap sebagai suatu perbuatan
Yang sangat terkutuk dan dianggap juga sebagai tindak kejahatan yang
Disebut sebagai jarimah. Islam dengan tegas melarang perzinaan seperti
Halnya firman Allah SWT. Dalam al-Qur’an surat al-Isra’ ayat 32:

ً ‫بي ل‬ َ ‫س ۤا َء‬
ِّ ْ ‫س‬ َ ‫ش ًة َۗو‬ ِّ ‫َولَ ت ْ َق َر ُبوا ال ِّز ٰن ٓى ا ّن َِّٗه َكانَ َف‬
َ ‫اح‬
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu Adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (Q.S. al-Israa‟: 32)
Dalam ayat tersebut mendekati saja tidak boleh apalagi melakukan pasti
Sangatlah membahayakan.Dengan adanya larangan pasti juga ada sebuah
hukuman jika ada yang Melanggar larangan tersebut. Di dalam al-Qur’an
hukuman terhadap pelaku Zina diatur dalam surat an-Nur ayat 2:

ٌ‫ف ة‬ َ ‫اح ٍد ِم ْن ُه َما ِماَئةَ َج ْل َد ٍة ۖ َو َل تَْأ ُخ ْذ ُك ْم بِ ِه َما َرْأ‬ ْ َ‫ال َّزانِيَةُ َوال َّزانِي ف‬
ِ ‫اجلِدُوا ُك َّل َو‬
ََّّ ِ ِ‫ون ب‬
‫الل‬ ََّّ ِ ‫ين‬
َ ُ‫الل ِإنْ ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمن‬ ِ ‫فِي ِد‬
َ ِ‫ش َه ْد َع َذابَ ُه َما طَاِئفَةٌ ِم َن ا ْل ُمْؤ ِمن‬
‫ين‬ ْ َ‫َوا ْليَ ْو ِم ا ْْل ِخ ِر ۖ َو ْلي‬

Artinya: ”Pezina perempuan dan laki-laki hendaklah dicambuk


seratus Kali dan janganlah merasa belas kasihan kepada keduanya
Sehingga mencegah kamu dalam menjalankan hukum Allah, hal Ini
jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan Hendaklah
dalam menjatuhkan sanksi (mencambuk) merekaDisaksikan oleh
sekumpulan orang-orang yang beriman”.(Q.S. An-Nur : 2)Untuk
yang muhshan adalah dera dan rajam Sementara untuk yang ghairu
muhshan adalah dera dan diasingkan keduanya Selama satu tahun
dari daerahnya.Berdasarkan hukuman yang telah dijelaskan di
dalam al-Qur’an dan as-Sunnah terdapat beberapa perbedaan
pendapat oleh para ulama‟ dalam hal Hukuman terhadap pelaku
zina yang belum menikah (ghairu muhshan) Diantaranya:
1.Imam Syafi’i, dia sependapat dengan apa yang telah dipaparkan di
dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah untuk masalah hukuman terhadap
pezina ghairu Muhshan yaitu didera seratus kali dan setelah itu
diasingkan keduanya Selama satu tahun.
2.Imam Hambali, dia juga sependapat dengan apa yang telah
dipaparkan di Dalam al-Qur’an dan as-Sunnah untuk masalah
hukuman terhadap pezina Ghairu muhshan yaitu didera seratus kali
dan setelah itu diasingkangkan Keduanya selama satu tahun.
3.Imam Hanafi, dia berpendapat bahwasanya hukuman bagi pelaku
zina Ghairu muhshan adalah cukup dengan didera saja tanpa harus
Diasingkan.
4.Imam Malik bin Anas, dia berpendapat bahwasanya setelah
pelaku zina Ghairu muhshan didera seratus kali, yang diasingkan
hanyalah laki-Lakinya saja

.Berdasarkan beberapa penjabaran di atas penulis tertarik dan


bertujuan Untuk menganalisis pendapat Imam Malik ke dalam
sebuah skripsi dengan Judul “Analisis pendapat Imam Malik tentang
hukuman pengasingan Terhadap pelaku zina ghairu muhshan”.

Anda mungkin juga menyukai