Anda di halaman 1dari 42

1

PENGEMBANGAN AUDIO BOOK BUDAYA PERTANIAN


LOKAL DI KABUPATEN JEMBER MELALUI SOFTWARE
GOOGLE SLIDES UNTUK MENANAMKAN NILAI
NASIONALISME PESERTA DIDIK KELAS IV

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh
Adisti Fitriasa Ulaning Ayu
NIM 200210204155

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
2

BAB 1. PENDAHULUAN

Pembahasan pada bab ini meliputi: (1) latar belakang; (2) rumusan masalah;
(3) tujuan penelitian; dan (4) manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1, menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses
pembelajaran supaya peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, akhlak mulia, pengendalian diri, kecerdasan,
kepribadian, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Mencerdaskan kehidupan bangsa, diperlukan peningkatan mutu pendidikan
terutama di Indonesia sendiri. Memasuki era globalisasi yang semakin canggih,
menyebabkan bangsa Indonesia harus mengikuti perkembangan diberbagai bidang
kehidupan termasuk sumber daya manusia (SDM) melalui bidang pendidikan.
Pendidikan selalu berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Menurut Syaiful dan
Aswan (2014;5), belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku karena latihan
dan pengalaman, baik perubahan tingkah laku, keterampilan, sikap, maupun aspek
pribadi. Pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik untuk memiliki rasa cinta
tanah air. Melihat kondisi mental peserta didik yang semakin menurun membuat
pandangan bahwa mereka memiliki jiwa nasionalisme. Pendidikan yang terlaksana
sampai saat ini sangat memperhatikan pembentukan karakter peserta didik terutama
sikap nasionalisme.
Pendidikan di suatu negara memiliki peran yang sangat penting. Keberhasilan
pembelajaran dapat dilihat dari proses dan juga hasil yang dicapai oleh peserta didik.
Saat ini kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal tersebut dibuktikan
dengan data UNESCO (2000), tentang peringkat indeks pengembangan
manusia (human development index). Kemerosotan kualitas pendidikan di Indonesia
dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain menurunnya sikap nasionalisme
3

peserta didik, rendahnya kualitas tenaga pendidik, tingginya biaya pendidikan,


minimnya sarana dan prasarana baik sarana di sekolah maupun sarana yang
digunakan untuk proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV SDN
Andongsari 02 Jember, guru merasa bahwa materi yang diajarkan semakin sulit,
sehingga peserta didik kurang dapat memahami materi pembelajaran. Pembelajaran
PPKn di SDN Andongsari 02 Jember dirasa kurang menarik jika hanya dilakukan
menggunakan metode ceramah dan diskusi. Menurut guru kelas IV SDN Andongsari
02 Jember, diperlukan sarana untuk menunjang pembelajaran PPKn di kelas IV untuk
lebih menarik perhatian peserta didik. Sarana yang digunakan untuk proses
pembelajaran dapat berupa media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan suatu alat bantu yang digunakan selama
proses pembelajaran. Ada berbagai macam media pembelajaran, salah satunya yaitu
audio book. Audio book merupakan suatu rekaman dari bahan tertulis yang dibacakan
oleh seorang/ sekelompok orang penyuara. Audio book biasanya berbentuk CD MP3,
CD audio, kaset, dan lain sebagainya. Melalui audio book, peserta didik dapat
memahami isi suatu bacaan tanpa harus membacanya terlebih dahulu, hal ini sangat
berguna bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam membaca bahkan dapat
digunakan bagi penyandang disabilitas seperti tunadaksa dan tunarungu. Terdapat
berbagai software yang dapat digunakan dalam membuat media audio book, salah
satunya, yaitu software google slides.
Google slides adalah salah satu software yang dirancang untuk memudahkan
pendidik untuk membuat suatu media pembelajaran yang menarik seperti audio book.
Google slides merupakan suatu program presentasi yang disertakan sebagai bagian
dari rangkaian google docs editor berbasis web bebas yang ditawarkan oleh Google.
Kelebihan dari google slides yakni hasil kerja yang akan tersimpan rapi otomatis di
cloud, serta dapat memberi efek suara pada teks bacaan. Pengembangan audio book
melalui software google slides ini dapat dikaitkan dengan pembelajaran di kelas IV
mengenai budaya pertanian lokal yang ada di Kabupaten Jember seperti Tari
Lahbako. Sebagian besar wilayah Jember adalah pertanian. Jember juga salah satu
4

penghasil tembakau terbaik di dunia, karena hasil tembakau terbesar dengan hasil
yang berkualitas. Adanya potensi tembakau ini, menjadikan Kabupaten Jember
dikenal dengan sebutan “Kota Tembakau”. Tembakau Jember dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai bahan untuk pembalut cerutu (dekblad), bahan pengikat (binder),
serta pengisi (filler) aroma cerutu yang berkualitas. Tembakau Jember ini biasa
diekspor di wilayah Eropa. Tanaman tembakau menjadi trade mark Kabupaten
Jember, oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Jember memakai daun tembakau
sebagai salah satu gambar  untuk  ikon daerahnya.
Maraknya pertanian tembakau di Kabupaten Jember membuat bupati Jember
yang pada saat itu di bawah pemerintahan Bapak Suryadi Setiawan ingin memiliki
budaya pertanian lokal khas Kabupaten Jember, sehingga pada tahun 1980-an
diciptakan sebuah tarian bernama “Tari Lahbako”. Tari Lahbako ini terinspirasi dari
masyarakat Jember yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani
tembakau. Tari Lahbako ini merupakan bentuk penghargaan terhadap peran
perempuan Jember terhadap industri tembakau di Jember, karena sebagian besar
pengerjaan pada produksi tembakau dilakukan oleh perempuan. Tari Lahbako
menggambarkan aktivitas para petani tembakau di Jember.
Penjelasan yang telah diuraikan di atas menjadi dasar untuk dilakukan
penelitian pengembangan audio book melalui software google slides. Judul penelitian
yang dilakukan yaitu “Pengembangan Audio book Budaya Pertanian Lokal di
Kabupaten Jember melalui Software Google Slides untuk Menanamkan Nilai
Nasionalisme Peserta Didik Kelas IV SD.”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
yang ditentukan dalam penelitian ini sebagai berikut.
a. Bagaimanakah proses pengembangan audio book melalui software google slides
untuk menanamkan nilai nasionalisme peserta didik kelas IV SD?
5

b. Bagaimanakah kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan pengembangan audio book


melalui software google slides untuk menanamkan nilai nasionalisme peserta didik
kelas IV SD?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai
berikut.
a. Mendeskripsikan proses pengembangan audio book melalui software google slides
untuk menanamkan nilai nasionalisme peserta didik kelas IV SD.
b. Mendeskripsikan kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan pengembangan audio
book melalui software google slides untuk menanamkan nilai nasionalisme peserta
didik kelas IV SD.

1.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, diharapkan penelitian ini dapat
bermanfaat pada pihak yang berkaitan sebagai berikut.
a. Bagi penulis, hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai pengembangan audio book melalui software google slides untuk
menanamkan nilai nasionalisme kepada peserta didik kelas IV SD, sehingga dapat
digunakan sebagai acuan dalam merevisi atau membuat tulisan selanjutnya.
b. Bagi guru, hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
penanaman nilai nasionalisme kepada peserta didik kelas IV SD melalui media
pembelajaran audio book.
c. Bagi sekolah, diharapkan dapat menumbuhkan kerja sama dan komunikasi baik
antar guru, antar peserta didik, serta antara guru dan peserta didik.
d. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk
melakukan penelitian yang sejenis.
6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan pada bab ini meliputi: (1) media pembelajaran; (2) audio book;
(3) pengembangan media audio book; (4) penanaman nilai nasionalisme; (5) hasil
belajar; (6) penelitian relevan; (7) kerangka berpikir penelitian.

2.1 Media Pembelajaran


2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan suatu alat atau sarana yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan, dengan tujuan
meningkatkan pemahaman penerima pesan. Media secara harfiah berarti suatu
perantara antara sumber informasi atau pesan (a source) dan adanya penerima pesan
atau informasi (a receiver). Gagne (dalam Sadiman, 2002: 6) berpendapat bahwa
media merupakan salah satu jenis komponen yang ada di dalam lingkungan para
peserta didik serta mampu meningkatkan minat untuk belajar. Menurut KBBI, media
merupakan suatu sarana komunikasi antar sumber dan penerima pesan, sedangkan
pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan dengan tujuan membantu
peserta didik agar mampu belajar dengan baik. Berdasarkan pengertian tersebut,
media dapat berupa guru, buku teks, maupun lingkungan sekolah. Berdasarkan teori
tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
alat yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan materi ajar dalam muatan
pelajaran yang bertujuan untuk menstimulus, memotivasi, dan meningkatkan
semangat belajar peserta didik.

2.1.2 Klasifikasi Media Pembelajaran


Menurut Seels & Richey (dalam Arsyad, 2013:31), media pembelajaran dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, sebagai berikut.
a. Media cetak, yaitu suatu sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara
berkala. Media cetak memiliki ciri-ciri, antara lain teks dibaca secara linear, media
visual diamati berdasarkan ruang, menampilkan komunikasi satu arah, statis,
7

berorientasi pada peserta didik, pengembangannya tergantung pada prinsip-prinsip


kebahasaan dan persepsi visual serta informasi dapat diatur kembali atau ditata
ulang oleh pemakai. Media cetak ini dapat berupa buku, koran, majalah, dll.
b. Media audio-visual, yaitu suatu media yang penyampaian materinya dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk dapat menyajikan pesan-
pesan audio atau audio-visual, media ini menggunakan perangkat keras selama
proses pembelajaran. Ciri dari media audio-visual, yakni bersifat linear, informasi
audio terkadang bisa diulang, menyajikan visual yang dinamis, umumnya
berorientasi kepada guru dengan tingkat interaktif peserta didik yang rendah.
Media audio-visual ini dapat berupa proyektor, tape recorder, dll.
c. Media berbasis komputer, yaitu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan
materi menggunakan sumber-sumber berbasis mikroprosesor. Ciri media berbasis
komputer, antara lain dapat digunakan secara acak atau dapat juga digunakan
secara linear, digunakan sesuai keinginan peserta didik atau perancang, gagasan-
gagasan yang disajikan berbentuk abstrak (simbol, grafik, dan infografis), serta
pembelajaran berorientasi dan melibatkan interaktivitas peserta didik yang tinggi.
d. Media gabungan, yaitu media untuk menyampikan materi yang menggabungkan
pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Alat yang
terintegrasi dengan komputer dapat menghasilkan suatu media pembelajaran
berbagai variasi dan lebih efektif dibanding jenis media-media lainnya. Ciri utama
media gabungan dapat digunakan secara acak maupun sekuensial, dapat digunakan
sesuai keinginan peserta didik, gagasan yang disajikan realistik dalam konteks
pengalaman peserta didik dan di bawah pengendalian peserta didik, bahan-bahan
pelajaran melibatkan banyak interaktivitas peserta didik, serta bahan-bahan
pelajaran memadukan kata, visual, dan audio dari berbagai sumber.

2.1.3 Manfaat Media Pembelajaran


a. Media pembelajaran dapat menarik perhatian dan meningkatkan semangat peserta
didik selama proses pembelajaran, karena dalam media pembelajaran terdapat
8

warna maupun bentuk yang disajikan, sehingga dapat menjadi pengantar rasa
keingintahuan peserta didik terhadap materi yang disampaikan.
b. Memudahkan peserta didik untuk lebih cepat memahami materi, karena disajikan
media seperti gambar, sehingga peserta didik tidak hanya membayangkan tentang
materi.
c. mampu menjadikan pembelajaran menjadi lebih interaktif, karena akan
mendukung terjadinya komunikasi dua arah secara aktif antara guru dan peserta
didik.
d. Pengalaman yang tidak diperoleh peserta didik akan diperoleh pada hal baru yang
telah dilakukan dalam pembelajaran, sehingga meminimalisir adanya kesenjangan.

2.1.4 Pengembangan Media Pembelajaran Kreatif dan Inovatif


Sudarwan (dalam Daulae, 2019:59) berpendapat bahwa langkah-langkah
dalam pengembangan media pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Susunan rancangan media pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik, sehingga sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pengembangan materi
dalam muatan pelajaran.
b. Isi media pembelajaran disesuaikan dengan peserta didik dan usianya, tidak
menimbulkan makna ganda. Isi media bertujuan untuk penuntun ketika
memproduksi sebuah media.
c. Pengembangan media merupakan suatu kegiatan merancang media pembelajaran
yang berkaitan dengan produk, yakni produksi materi, suara, animasi, dan bingkai,
atau gambar.
d. Evaluasi pengembangan media bertujuan mengetahui pencapaian media yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2.2 Audio book


Perkembangan teknologi digital membuat semua orang mudah untuk
mendapatkan informasi. Perkembangan teknologi digital ini juga berpengaruh
terhadap proses pembelajaran, karena pendidik harus dapat menyesuaikan dengan
9

perkembangan yang ada supaya peserta didik tidak tertinggal terutama mengenai
media pembelajaran yang digunakan. Audio book dapat menjadi salah satu media
untuk mempermudah proses pembelajaran di dalam kelas.
Audio book berasal dari dua kata, yakni audio yang berarti suara dan book
yang berarti buku. Audio book ini dapat diartikan buku yang dibuat dalam bentuk
suara berupa bahan tulisan yang dibacakan oleh penyuara. Audio book bertujuan
sebagai alat bantu untuk penyandang disabilitas (terutama tunanetra dan tunadaksa),
ataupun bagi peserta didik yang memiliki masalah dalam membaca. Melalui audio
book mereka dapat mengetahui isi suatu bacaan tanpa harus membacanya terlebih
dahulu. Audio book biasanya dapat berupa kaset, CD MP3, CD audio, atau lain
sebagainya yang dapat diputar atau dimainkan melalui tape recorder, ponsel, dll.

2.3 Pengembangan Media Pembelajaran Audio book


2.3.1 Software Pengembangan Audio book
Pengembangan media pembelajaran Audio book dalam penelitian ini
menggunakan software google slides. Google slides adalah salah satu software yang
dirancang untuk memudahkan pendidik untuk membuat suatu media pembelajaran
yang menarik seperti audio book. Google slides merupakan suatu program presentasi
yang disertakan sebagai bagian dari rangkaian Google Docs Editor berbasis web
bebas yang ditawarkan oleh Google. Kelebihan dari google slides yakni hasil kerja
yang akan tersimpan rapi otomatis di cloud, serta dapat memberi efek suara pada teks
bacaan. Audio book biasanya dapat berupa kaset, CD MP3, CD audio, atau lain
sebagainya yang dapat diputar atau dimainkan melalui tape recorder, ponsel, dll.
Keunggulan dari media pembelajaran audio book yaitu tampilan yang menarik,
dilengkapi dengan fitur yang lengkap, adanya suara yang keluar, serta dapat dengan
mudah diakses melalui handphone. Audio book menjadi solusi untuk membantu
mengetahui isi buku tanpa harus membacanya terlebih dahulu. Namun, ada juga
beberapa kekurangan yang ada pada media pembelajaran audio book, salah satunya
tidak bisa ditandai. Ada beberapa orang yang suka memberikan tanda pada kalimat
yang disukainya saat membaca buku fisik.
10

Beberapa ciri media pembelajaran audio book sebagai berikut.


a. Harga yang relatif murah.
b. Dapat mengembangkan imajinasi anak.
c. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
d. Mudah diakses.
e. Dapat diputar berkali-kali.

2.3.2 Tahapan Pembuatan Audio Book melalui Software Google Slides


Adapun tahapan dalam membuat audio book melalui software google slides
adalah sebagai berikut.
a. Membuat folder baru pada google drive.
b. Membuat materi pada bagian google document.
c. Membuat file yang akan dijadikan audio book menggunakan google slides.
d. Pilih kalimat yang akan dijadikan audio book menggunakan voice maker, lalu save
audio pada google drive.
e. Sisipkan audio rekaman pada tampilan google slides yang telah dibuat.

2.4 Penanaman Nilai Nasionalisme


Nasionalisme merupakan suatu perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air,
serta tidak memandang rendah bangsa lain. Menurut Permanto (2012: 86),
nasionalisme merupakan suatu paham yang berisi kesadaran bahwa tiap-tiap warga
negara merupakan bagian dari suatu bangsa Indonesia yang berkewajiban mencintai
dan membela negaranya, sehingga kewajiban seorang warga negara tersebutlah yang
menjadi dasar bagi terbentuknya semangat kebangsaan Indonesia. Penanaman nilai
nasionalisme berkaitan dengan pembelajaran PPKn di kelas IV SD. Penanaman nilai
nasionalisme dapat tercapai melalui proses pembelajaran. Ada beberapa proses
penanaman sikap nasionalisme dalam pembelajaran PPKn pada peserta didik kelas IV
SD, sebagai berikut.
a. Pembiasaan, dapat dengan cara membiasakan diri peserta didik untuk tertib masuk
kelas dan hormat bendera serta menyanyikan lagu nasional sebelum memulai
11

kegiatan pembelajaran di kelas. Guru dapat menerapkan beberapa peraturan yang


dapat mengarahkan peserta didik menjadi seorang nasionalis, salah satunya sikap
disiplin.
b. Keteladanan, penanaman sikap nasionalisme pada peserta didik selama
pembelajaran PPKn berlangsung dapat dengan mengutamakan sopan santun, guru
dapat memberi contoh masuk ke dalam kelas sebelum bel masuk berbunyi dan
tidak membeda-bedakan setiap peserta didik yang ada.

2.5 Hasil Belajar


Hasil belajar merupakan suatu perwujudan perilaku belajar yang biasanya
terlihat dalam perubahan, keterampilan, sikap, kebiasaan, pengamatan, dan
kemampuan. Nugraha (2020) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
kemampuan tertentu yang dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran. Keberhasilan dalam pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar
peserta didik. Secara umum tujuan belajar dapat diklarifikasikan menjadi 3 ranah
sebagai berikut.
a. Ranah kognitif merupakan segala usaha yang melibatkan aktivitas otak. Ranah
kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu (1) pengetahuan/ hafalan
(knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3) penerapan (application), (4)
analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), (6) penilaian/ evaluasi (evaluation).
b. Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Hal ini
dapat diperoleh melalui angket maupun pengamatan yang sistematik dan
berkelanjutan.
c. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill)
dan kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hal ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung kepada peserta
didik setelah melakukan proses pembelajaran.
12

2.6 Penelitian Terdahulu yang Relevan


Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yakni penelitian yang
dilakukan oleh Listyarini (2019) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran
melalui aplikasi google slides di Sekolah Dasar”. Hasil dari penelitian pengembangan
tersebut menunjukkan interpretasi dengan persentase kelayakan mencapai 100%,
persentase uji keefektifan mencapai 93,8%, dan mendapat respons sangat baik dari
peserta didik dengan persentase mencapai 96,61%. Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa media e-majalah melalui
aplikasi google slides yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan telah
divalidasi oleh para validator yang dikembangkan termasuk dalam kriteria
sangat baik dan sangat layak digunakan.
Hasil penelitian terdahulu lainnya dilakukan oleh Listiarini, dkk, (2021)
berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan media
menunjukkan bahwa hasil produk akhir berupa luaran produk bentuk prototipe
google slides berupa e-book, setelah melalui proses verifikasi dan revisi, serta
pengembangan media e-book yang telah diverifikasi dan dapat digunakan pada IV SD
dengan materi “Pentingnya Menjaga Asupan Makanan Sehat”. Hasil yang dilakukan
validator untuk divalidasi materi 94,4%; validasi media 92,65%; dan validasi respon
peserta didik 100%, sehingga penelitian tersebut dikatakan layak untuk digunakan
media pembelajaran.
Hasil penelitian terdahulu yang relevan lainnya yakni penelitian yang
dilakukan oleh Indriyani. I. W., (2020) dengan judul “Media Pembelajaran Audio
Book untuk Meningkatakan Bahasa Sunda”. Penelitian ini membahas desain dan juga
pengembangan media pembelajaran berupa audio book pada materi panca indra mata
pelajaran bahasa Sunda.  Terdapat tiga aspek dalam penelitian ini, yaitu kualitas
materi, media, dan kegunaan media. Ahli materi dan juga ahli media memberikan
penilaian “baik” terhadap media pembelajaran audio book, sedangkan para pengguna
(guru dan siswa) memberikan penilaian “baik”.
Penelitian terdahulu yang relevan lainnya, yakni penelitian yang dilakukan
oleh Zulfa. F. N. R. (2020) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Pop
13

Up Book Berbasis Audio pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup untuk Siswa SMP/
Mts Kelas VII”. Berdasarkan atas saran validator, peneliti melakukan revisi untuk
memenuhi kriteria validasi materi sampai 100% karena hal ini akan diberikan pada
siswa agar tidak terjadi konsep yang kurang tepat, validasi ahli media 94%, validasi
guru 90,5%, respon siswa 93,1%.
Penelitian terdahulu yang relevan oleh Arsyah. A. (2021) mengenai
pengembangan media pembelajatan fun thinker book pada tema 7 subtema 1 kelas V
sekolah dasar. Hasil dari penelitian ini bahwa media tersebut memenuhi kriteria
sangat layak oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa. Validasi pertama
memperoleh nilai rata-rata 87,43% dan validasi kedua memperoleh 93,26%.

2.7 Kerangka Berpikir Penelitian


Kerangka berpikir penelitian dapat berupa gambar atau bagan yang
menyimpulkan bagian-bagian dari penelitian yang dilakukan, sehingga memudahkan
dalam melihat tujuan dari penelitian tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan di SDN Andongsari 02 Jember Jember bahwa saat melaksanakan
pembelajaran yang terdapat muatan PPKn guru hanya menggunakan media
pembelajaran berupa gambar yang ada di buku LKS dan menyebabkan problematika
pembelajaran pada peserta didik yaitu mudah bosan, sehingga banyak peserta didik
yang kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru. Guru hanya berpacu pada
buku paket tematik guru dan peserta didik, sehingga materi yang disajikan lebih
bersifat general atau umum.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian yang akan dilakukan mengenai
pengembangan media pembelajaran audio book budaya pertanian lokal di Kabupaten
Jember melalui software Google slides yang bertujuan untuk menanamkan nilai
nasionalisme pada peserta didik kelas IV SD yaitu tertarik pada hal baru yang belum
pernah dilihatnya. Adanya media pembelajaran tersebut dapat bertujuan untuk peserta
didik menjadi lebih aktif, tidak merasa bosan, lebih memahami materi, serta
pembelajaran akan lebih menarik bagi peserta didik. Keberhasilan penggunaan media
pembelajaran yang telah dikembangkan dapat dilihat dengan pengukuran 3 aspek
14

yaitu aspek validitas, keefektifan, dan kepraktisan. Pengembangan media


pembelajaran audio book yang valid, terbukti keefektifannya, dan praktis dalam
kegiatan pembelajaran, maka pengembangan media tersebut dapat dikategorikan
berhasil. Kerangka berpikir terkait pengembangan media pembelajaran audio book
dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.
15

Permasalahan dalam pembelajaran PPKn kelas IV SD

Pengembangan media pembelajaran untuk


perbaikan kualitas pembelajaran

Media pembelajaran audio book pada


pembelajaran PPKn dengan materi budaya
pertanian lokal di Kabupaten Jember

Kevalidan, keefektifan,
Proses
dan kepraktisan

Keberhasilan pengembangan
media pembelajaran

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian


16

BAB 3. METODE PENELITIAN

Pembahasan pada bab ini meliputi: (1) jenis penelitian; (2) tempat dan waktu
penelitian; (3) subjek penelitian; (4) definisi operasional; (5) langkah-langkah
penelitian; (6) metode pengumpulan data; (7) instrumen pengumpulan data; dan (8)
teknik analisis data.

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan yakni penelitian Research and Development


(R&D) dengan tujuan untuk mengembangkan suatu produk berupa media
pembelajaran yang diawali dengan penelitian yang kemudian dilakukan
pengembangan untuk menghasilkan suatu produk yang telah teruji. Produk yang
dikembangkan pada penelitian ini yakni media pembelajaran audio book untuk
menanamkan nilai nasionalisme peserta didik kelas IV SD. Desain yang digunakan
dalam penelitian ini adalah desain penelitian Borg and Gall dalam (Masyhud, 2021).

3.2 Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian


Uji coba hasil pengembangan audio book untuk menanamkan nilai
nasionalisme peserta didik kelas IV SD dilaksanakan di SDN Andongsari 02 Jember
yang beralamatkan di Jl. Kotta Blater No. 162, Desa Andongsari, Kecamatan
Ambulu, Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2022/ 2023.

Subjek yang digunakan pada penelitian ini yakni peserta didik kelas IV A dan
B SDN Andongsari 02 Jember. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol dilakukan
setelah uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kedua
sampel yang digunakan berasal dari varian yang sama atau tidak. Sampel yang
digunakan untuk uji homogenitas menggunakan nilai ujian tengah semester peserta
17

didik kelas III A dan B. Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS
versi 25. Apabila nilai signifikansi > 0,05, maka data dinyatakan homogen, begitupun
sebaliknya. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar PPKn Based on Mean 1.804 1 18 .196
Based on Median 1.802 1 18 .196
Based on Median and with 1.802 1 14.717 .200
adjusted df
Based on trimmed mean 1.799 1 18 .196

Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas, diperoleh hasil nilai signifikansi


sebesar 0,196, sehingga diketahui bahwa nilai signifikansi (0,196 > 0,05), maka dapat
disimpulkan keadaan kedua kelas, sebelum dilakukan penelitian adalah homogen.
Penentuan kelas kontrol dan eksperimen dilakukan dengan metode undian.
Berdasarkan undian yang dilakukan, ditentukan kelas IV A sebagai kelas kontrol dan
kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen menggunakan media
pembelajaran audio book yang dikembangkan, sedangkan kelas kontrol menggunakan
produk lama berupa media gambar pada buku peserta didik kelas IV unit 4.

3.4 Definisi Operasional


Masyhud (2021:53) mengungkapkan bahwa penegasan istilah dalam
penelitian diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman persepsi dan pengertian
yang terdapat dalam penelitian ini. Adapun istilah yang perlu didefinisikan yakni
sebagai berikut.
a. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini yakni media pembelajaran audio
book yang bertujuan untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran dan
dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
18

b. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari hasil validasi produk, hasil belajar peserta
didik, respon peserta didik terhadap produk yang dikembangkan.

3.5 Langkah-langkah Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain penelitian pengembangan
model Borg and Gall. Penelitan Borg and Gall dalam Masyhud (2021:247), memiliki
beberapa tahapan sebagai berikut. (1) penelitian pendahuluan; (2) perencanaan dan
pengembangan; (3) pengembangan desain produk awal; (4) validasi desain produk;
(5) revisi produk awal; (6) uji coba penggunaan; (7) revisi produk pengembangan; (8)
uji coba keefektifan produk; (9) produk final dan produk masal; (10) desiminasi
produk dan implementasi. Langkah penelitian yang diimplementasikan, hanya sampai
langkah ke-8, karena telah dapat menjawab tujuan penelitian, yakni mengetahui
kevalidan, keefektifan dan kepraktisan produk yang dikembangkan.

3.5.1 Penelitian pendahuluan


Kegiatan penelitian pendahuluan bertujuan mengumpulkan informasi
mengenai kebutuhan produk tertentu yang sesuai dengan kebutuhan penelitian yang
dilakukan. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Studi pustaka
Penelitian dilakukan dengan pengkajian berbagai literatur, penelitian
terdahulu, maupun dokumen yang berkenaan dengan penelitian pengembangan
yang akan dilakukan. Literatur yang dikaji dapat berupa artikel maupun jurnal
ilmiah.
b. Studi lapangan
Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mendatangi tempat yang akan
dijadikan sebagai subjek penelitian. Studi lapangan dilakukan dengan wawancara
dengan pendidik dan peserta didik kelas IV SDN Andongsari 02 Jember. Studi
lapangan juga dilakukan dengan observasi proses pembelajaran di kelas IV SDN
Andongsari 02 Jember.
c. Analisis materi
19

Tahap ini dilakukan terhadap materi pembelajaran pada buku pelajaran kelas
IV, kemudian dilakukan pemilihan tema dan sub tema yang akan dijadikan
konten pada produk media pembelajaran yang akan dikembangkan. Produk
pengembangan merujuk pada bab 1 Negaraku Indonesia unit 3 upaya menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia kelas IV SD. Adapun CP pada
materi tersebut sebagai berikut.

Tabel 3. 2 Pemetaan Capaian Pembelajaran Bab 1 Unit 4

Capaian Pembelajaran Indikator Pencapaian Tujuan


Pembelajaran

4.7 Peserta didik mengidentifikasi dan  Peserta didik dapat menjelaskan


menguraikan perbedaan karakteristik fisik karakteristik fisik dan non fisik
dan non fisik, sosial, budaya, dan adat masyarakat Indonesia sesuai latar
istiadat masyarakat di Indonesia, serta belakang sosial, budaya dan adat
menunjukkan dukungan terhadap istiadat.
kebhinekaan.  Peserta didik dapat menyajikan
informasi keragaman karakteristik
fisik dan non fisik masyarakat
Indonesia sesuai latar belakang
sosial, budaya dan adat istiadat.
 Peserta didik menghargai keragaman
karakteristik dan non fisik
masyarakat Indonesia sesuai latar
belakang social, budaya, dan adat
istiadat.
 Peserta didik menunjukkan
kebanggan terhadap keragaman
karakteristik fisik dan non fisik
masyarakat Indonesia sesuai latar
belakang social, budaya, dan adat
istiadat.
20

3.5.2 Perencanaan dan pengembangan


Tahap ini dilakukan perencanaan penelitian yang meliputi, menentukan judul,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta instrumen
yang harus disiapkan.

3.5.3 Perencanaan desain produk awal


Tahap ini dilakukan dengan mulai merancang desain produk yang akan
dikembangkan. Pembuatan rancangan desain produk dilakukan melalui fitur-fitur
yang ada pada google slides. Desain produk disesuaikan dengan CP yang akan
disajikan dalam pembelajaran.

3.5.4 Validasi desain produk


Produk pengembangan harus terlebih dahulu dilakukan validasi oleh ahli yang
telah berpengalaman dalam menilai media yang dikembangkan. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan instrumen skala yang mencakup kesesuaian materi dan
tampilan media. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini, divalidasi oleh 3
validator yang terdiri dari ahli materi, ahli media, dan praktisi. Validator merupakan 2
orang dosen PGSD Universitas Jember dan 1 guru kelas IV SDN Andongsari 02
Jember. Hasil penilaian validator, nantinya akan dijadikan acuan dalam perbaikan
produk.

3.5.5 Revisi produk awal


Revisi produk awal dilakukan setelah memperoleh hasil penilaian dari
validator, maka dilakukan perbaikan kekurangan dan kelemahan dalam produk.
Revisi dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh validator. Produk yang telah
diperbaiki, akan diuji coba dalam pembelajaran.

3.5.6 Uji coba penggunaan


Produk yang telah diperbaiki kemudian dilakukan uji coba pada proses
pembelajaran. Produk kemudian dinilai oleh peserta didik menggunakan instrumen
respon peserta didik yang telah disiapkan.
21

3.5.7 Revisi produk pengembangan


Revisi produk pengembangan dilakukan setelah memeroleh hasil respon
peserta didik yang diberikan setelah uji coba penggunaan. Produk direvisi sesuai
dengan balikan yang didapatkan. Produk yang telah diperbaiki kemudian dilakukan
uji coba keefektifan.

3.5.8 Uji coba keefektifan produk


Uji coba keefektifan dilakukan dengan kelas IV A sebagai kelas kontrol dan
kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen menggunakan media
pembelajaran audio book yang dikembangkan, sedangkan kelas kontrol menggunakan
media gambar pada buku peserta didik kelas IV bab 1 unit 4. Setelah pelaksanaan
pembelajaran, dilakukan tes yang sama terhadap 2 kelompok tersebut. Hasil dari tes
tersebut, yang akan dijadikan sebagai acuan menentukan keefektifan media
pembelajaran yang dikembangkan.

3.6 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni sebagai
berikut.
22

a. Wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi awal mengenai permasalahan


yang terjadi di lapangan. Wawancara dilakukan dengan pendidik kelas IV SDN
Andongsari 02 Jember mengenai kendala yang dihadapi dalam mengajarkan
materi dan penggunaan media pembelajaran dalam PPKn. Wawancara juga
dilakukan dengan peserta didik, mengenai kesulitan yang dihadapi selama
pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran.
b. Observasi dilakukan guna mengamati proses pembelajaran pada kelas IV SDN
Andongsari 02 Jember. Observasi yang dilakukan mengenai penggunaan sumber
belajar, media, serta sikap peserta didik selama proses pembelajaran.
c. Angket digunakan guna memvalidasi produk dan mengumpulkan pendapat
peserta didik setelah uji coba penggunaan. Hasil dari angket tersebut digunakan
untuk uji kepraktisan media pembelajaran yang akan dikembangkan.
d. Tes hasil belajar digunakan guna mengukur hasil belajar peserta didik setelah
penggunaan produk media pembelajaran. Soal tes hasil belajar disesuaikan
dengan CP pada bab 1 unit 4.

3.7 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengukur kevalidan dan
keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini sebagai berikut.
23

a. Lembar validasi media digunakan untuk mengukur kelayakan media


pembelajaran yang dikembangkan. Validasi dilakukan oleh 3 validator, yakni ahli
media dan ahli materi yang merupakan dosen PGSD Universitas Jember, serta
ahli praktisi yang merupakan guru kelas IV SDN Andongsari 02 Jember.
b. Lembar respon peserta didik digunakan untuk mengetahui pendapat peserta didik
terhadap media yang dikembangkan. Lembar tersebut diberikan setelah proses uji
coba penggunaan media dalam pembelajaran.
c. Soal tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
dalam memahami materi setelah uji coba penggunaan media. Sebelum soal tes
diberikan kepada peserta didik, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas instrumen tes.
1) Uji validitas instrumen tes dilakukan dengan rumus korelasi product moment.
Setelah nilai korelasi setiap butir didapatkan, maka nilai tersebut dirujuk pada
r tabel dengan nilai signifikansi 0,05. Butir soal dinyatakan valid apabila nilai

korelasi lebih besar dari r tabel , begitu juga sebaliknya.


2) Uji reliabilitas instrumen tes digunakan untuk menguji konsistensi suatu
instrumen di tempat dan orang yang berbeda. Uji reliabilitas instrumen tes
dilakukan dengan rumus spearman-brown sebagai berikut.
2× r xy splithalf
R11 =
1+r xy splithalf
Keterangan
R11= Koefisien reabilitas
r xysplithalf= Hasil korelasi belah dua
Setelah didapatkan hasil, kemudian diklasifikasikan berdasarkan tabel
berikut.

Tabel 3. 3 Penafsiran hasil uji reliabilitas

Hasil Uji Reliabilitas Kategori


0,00-0,79 Tidak reliabel
0,80-0,84 Reliabelitas cukup
24

0,85-0,89 Reliabelitas tinggi


0,90-1,00 Reliabelitas sangat tinggi
Sumber: Masyhud (2021)

3.8 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni sebagai
berikut.

a. Validasi ahli dilakukan untuk mengolah data yang didapatkan setelah produk
divalidasi oleh validator. Hasil skor validasi inilah yang akan digunakan sebagai
dasar penentuan kelayakan produk. Analisis data validasi ahli menggunakan
rumus sebagai berikut (Masyhud, 2021).
srt
Valpro= ×100
smt

Keterangan:

Valpro=validitas produk

srt= skor riil tercapai

smt= skor maksimal yang tercapai

Hasil analisis data dari rumus tersebut, kemudian diterjemahkan dengan


kriteria sebagai berikut.

Tabel 3. 4 Kriteria pencapaian nilai validitas

No Persentase pencapaian Interpretasi


.
1. 80<Valpro≤ 100 Sangat Layak
2. 60<Valpro≤ 80 Layak
3. 40<Valpro≤ 60 Cukup Layak
25

4. 40<Valpro≤ 60 Kurang Layak


5. 0<Valpro≤ 40 Tidak Layak
Sumber: Masyhud, (2021)

Hasil validasi media yang dikembangkan, minimal mencapai kategori


layak. Apabila belum dapat mencapai kategori tersebut, maka diperlukan
revisi sesuai dengan berdasarkan koreksi yang diberikan validator.

b. Uji keefektifan produk media pembelajaran yang dikembangkan diukur


menggunakan teknik uji t menggunakan uji t test independent sampling. Data
yang diuji yakni data hasil belajar peserta didik kelas kontrol dan eksperimen.
Perhitungan uji t menggunakan rumus sebagai berikut.
M 2−M 1
t=

√ ∑ x 21 +∑ X 22
N ( N −1)

M 1= Nilai rata-rata kelompok X1

M 2= Nilai rata-rata kelompok X2

X 1 = Deviasi setiap nilai X1 terhadap rata-rata x1

X 2 = Deviasi setiap nilai X2 terhadap rata-rata x2.

N= Banyaknya subjek/ sampel penelitian.

c. Analisis data respon peserta didik yang didapatkan dari angket yang diberikan
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan media yang
dikembangkan. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan rumus
sebagai berikut.

SAPD= (stsmt ×100)


Keterangan:

SAPD= Skor angket peserta didik


26

st= Skor tercapai

smt= Skor maksimal yang dapat tercapai

Skor respon peserta didik kemudian ditafsirkan ke dalam kriteria pada tabel
berikut.

Tabel 3. 5 Kriteria pencapaian keefektifan

No. Persentase pencapaian Interpretasi


1. 80<SAPD ≤ 100 Sangat efektif
2. 60<SAPD ≤ 80 Efektif
3. 40<SAPD ≤ 60 Cukup efektif
4. 40<SAPD ≤ 60 Kurang efektif
5. 0<SAPD ≤ 40 Sangat kurang efektif
Sumber: Masyhud (2021)
27

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2013) Media pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


[Diakses pada 10 Juli 2023].

Arsyah. A. (2021) Pengembangan Media Pembelajatan Fun Thinker Book pada


Tema 7 Subtema 1 Kelas V Sekolah Dasar. [Diakses pada 20 Agustus 2023].

Aswan, S. B. strategi belajar mengajar. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2014). [Diakses
pada 10 Juli 2023].

Atmodjo. (1986) Pengertian Kearifan Lokal Dan Relevansinya Dalam Modernisasi


Dalam Ayatrohaedi Penyunting (1986) Kepribadian Budaya Bangsa (Local
Genius). Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. [Diakses pada 10 Juli 2023].

Djamarah dan Aswan. (2014). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : PT. Rineka Cipta.
[Diakses pada 10 Juli 2023].

Indriyani. I. W., (2020) dengan judul “Media Pembelajaran Audio Book untuk
Meningkatakan Bahasa Sunda”. [Diakses pada 20 Agustus 2023].

Kusumkawati. Heny., Dkk. (2017). Cita-citaku Buku Iswa Tematik Terpadu


Kurikulum 2013 untuk SD/ MI. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Lubis. Y., dan Dwi. N. P. (2021). Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SD Kelas IV. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Maryanto. (2017). Kayanya Negriku Buku Peserta didik Tematik Terpadu Kurikulum
2013 untuk SD/ MI kelas IV. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Masyhud, M. S., & Alfarisi, R. (2021). Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Pengembangan
Media Pembelajaran Komik Matematika Asik ( MASIK ) Berbasis Augmented. 8(1),
7–29. [Diakses pada 10 Juli 2023].

N. Adi. (2020). the Improvement of Tourist-Village Promotion Through the Optimalization of


Information and Communication Technology for Rural-Youth. International Journal of
Business, Economics, and Social Development. [Diakses pada 10 Juli 2023].
28

Permanto, Toto.(2012). Perilaku Nasionalistik Masa Kini dan Ketahanan Nasional:


Penerapan Perilaku Nasionalistik Masa Kini. Hlm. 86- 88. Yogyakarta: Mata Bangsa.
[Diakses pada 10 Juli 2023].

Putra. (2015). Research & Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. [Diakses pada 10 Juli 2023].

Sudarwan. (2017). Motivasi kepemimpinan dan efektivitas kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.
[Diakses pada 10 Juli 2023].

Sujarwo, M. R. (2020). Pendidikan di Indonesia Memprihatinkan. Jurnal UNY. co. id.


[Diakses pada 10 Juli 2023].

Zulfa. F. N. R. (2020) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up


Book Berbasis Audio pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup untuk Siswa
SMP/ Mts Kelas VII”. [Diakses pada 20 Agustus 2023].
29

Lampiran 1. Matrik Penelitian

Rumusan
Judul Penelitian Variabel Indikator Metode Penelitian
Masalah

Pengembangan 1. Bagaimana 1. Proses a. 10 tahapan a. Jenis Penelitian:


Audio Book proses pengembangan penelitian Penelitian dan pengembangan (Research
Budaya pengembanga Audio Book pengembangan Borg and Development) oleh (Borg and Gall
n audio book melalui and Gall (dalam
Pertanian Lokal dalam Masyhud, 2021).
Masyhud, 2021)
di Kabupaten melalui software b. Subjek dan tem,pat penelitian: peserta didik
sebagai berikut.
Jember melalui software google slides. kelas IV SDN Andongsari 02 Jember.
1) Penelitian
google slides c. Metode dan instrument pengumpulan data
Software pendahuluan.
untuk sebagai berikut.
Google Slides 2) Perencanaan
menanamkan 1) Observasi.
pengembangan.
untuk nilai 2) Wawancara.
3) Pengambangan
Menanamkan 3) Tes hasil belajar
nasionalisme desain awal.
Nilai 4) Angket (kuesioner)
peserta didik 4) Validasi desain
d. Teknik analisis data sebagai berikut.
Nasionalisme kelas IV SD? produk.
1) Validitas ahli dengan rumus:
Peserta Didik 2. Bagaimana 5) Revisi desain
produk awal.
srt
Kelas IV SD kevalidan, Valpro=( ×100 %)
6) Uji coba smt
keefektifan, 2) Validitas empirik:
. penggunaan.
dan 7) Revisi desain
kepraktisan produk
pengembanga pengembangan. rXY =N ∑ XY −¿ ¿ ¿
n audio book 8) Uji coba
melalui keefektifan.
software 9) Produk final dan
google slides produk massal.
30

Rumusan
Judul Penelitian Variabel Indikator Metode Penelitian
Masalah

untuk 10) Desiminasi


menanamkan produk dan
nilai implementasi.
nasionalisme b. Aspek kualitas
media dari.
peserta didik
1) Validasi dari
kelas IV SD? 3) Uji reabilitas instrument dengan rumus:
ahli materi,
bahasa, dan
media. 2 Xrxy splithalf
2) Hasil uji t-test R 11=
1+ rxy splithalf
ranah kognitif
dan uji 4) Uji independent sample t-test:
keefektifan
relatif dari kelas M 2−M 1
kontrol dan t=
eksperimen. Tes
yang digunakan
adalah tes
objektif.
√ ∑ X 21+∑ X 22
N (N−1)
5) Uji keefektifan relatif dengan rumus:
3) Hasil analisis
data respon MX 1−MX 2
ER= × 100 %
peserta didik. MX 1+ MX 2
( )
2
6) Analisis data repon peserta didik dengan
rumus:
31

Rumusan
Judul Penelitian Variabel Indikator Metode Penelitian
Masalah

st
Sapd=( ×100 %)
smt
32

Lampiran 1 Lembar Pedoman dan Hasil Wawancara Pendidik dan Peserta


Didik
Lampiran 2. 1 Lembar Pedoman Wawancara dengan Pendidik Kelas IV
LEMBAR WAWANCARA GURU KELAS II I
(Sebelum Tindakan)
Sekolah : SDN Andongsari 02 Jember.
Narasumber : Alfin
Tujuan : Mengetahui pelaksanaan pembelajaran PPKn kelas IV di
SDN Andongsari 02 Jember.
Bentuk : Wawancara terstruktur.
No. Pertanyaan Jawaban
1. Media pembelajaran apa yang
biasa Bapak gunakan dalam
pembelajaran PPKn di kelas IV
SDN Andongsari 02?

2. Bagaimana hasil belajar peserta


didik menggunakan media
pembelajaran tersebut dalam
pembelajaran PPKn di kelas IV
SDN Andongsari 02? Apakah
saya boleh melihat hasil UTS
peserta didik semester 2?

3. Bagaimana aktivitas peserta didik


ketika kegiatan pembelajaran
PPKn di kelas IV SDN
Andongsari 02 berlangsung?

4. Apa sajakah kendala yang sering


Bapak hadapi selama proses
pembelajaran?
5. Apakah Bapak pernah
menggunakan media
pembelajaran audio book dalam
pembelajaran PPKn di kelas IV?
33

Lampiran 2. 2 Lembar Pedoman Wawancara dengan Peserta Didik Kelas III

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK


(Sebelum Tindakan)
Tujuan Wawancara : Untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi peserta didik
selama pembelajaran.
Bentuk Wawancara : Wawancara terstruktur.
Responden : Peserta didik kelas III SDN Andongsari 02 Jember.
Nama Peserta didik :
No. Pertanyaan Jawaban Peserta didik
1. Bagaimana pendapatmu
tentang pembelajaran yang
dilakukan dalam kelas?
2. Apakah gurumu pernah
mengajar menggunakan
media video/ gambar atau
yang lain?
3. Apakah kamu merasa senang
dengan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru?
4. Apakah kamu tau mengenai
media pembelajaran audio
book?
5 Apakah gurumu pernah
mengajar menggunakan
media pembelajaran audio
book?
6 Apakah kamu mengerti
dengan materi yang
disampaikan oleh guru?
34

Lampiran 2. 3 Hasil Wawancara Pendidik Kelas III


35

Lampiran 2. 4 Hasil Wawancara Peserta Didik Kelas III


Hasil Wawancara Peserta Didik Responden 1
36
37

Lampiran 2 Lembar Pedoman dan Hasil Observasi Pembelajaran Kelas IV


Lampiran 3. 1 Lembar Pedoman Observasi Pembelajaran
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN

(Sebelum Tindakan)

Tujuan Observasi: Untuk mengamati proses pembelajaran pada kelas IV SDN


Andongsari 02.

Tempat Observasi: Kelas IV SDN Andongsari 02 Jember.

No. Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

1. Perangkat
Pembelajaran.

a. Kurikulum.

b. Modul Ajar.

c. ATP

2. Proses Pembelajaran

a. Membuka
pelajaran.
b. Metode
pembelajaran.
c. Pemanfaatan
sumber
belajar.
d. Penggunaan
media.
e. Teknik
Penguasaan
kelas.
f. Bentuk dan
cara evaluasi.
g. Menutup
38

pelajaran.

No. Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

3. Perilaku peserta didik.

a. Perilaku peserta
didik di dalam
kelas.
b. Perilaku peserta
didik di luar
kelas.
Kesimpulan

Jember,…,……..2023
Observer

Adisti Fitriasa Ulaning Ayu


NIM. 200210204155
39

Lampiran 3. 2 Hasil Observasi Pembelajaran Kelas III


40
41

Lampiran 3 Nilai Hasil UTS Peserta Didik Kelas IV A dan B


Lampiran 4. 1 Nilai Hasil UTS Peserta Didik Kelas IV A
No. Nama Peserta Didik Nilai

1. Aira Faranisa Azni 75


2. Alvin Nur Azizah 96
3. Clarinta Elen Azzahra 88
4. Fikto Alviano Defangga 83
5. Kayla Dewi Rahayu 75
6. Laura Fitri Ratna Sari 84
7. Mayla Alifia Santoso 80
8. Muhammad Azka Wardhana 83
9. Muhammad Naufal Mahir Zain 85
10. Rafka Zavrana Putra Efendi 85
11. Zahra Celena Arundati 85
12. Fayza RAdinka Arsyad 78
42

Lampiran 4. 2 Nilai Hasil UTS Peserta Didik Kelas IV B


No. Nama Peserta Didik Nilai
01. Dista Wahyu Agung 75
02. Alan Achmad Shiddiq 96
03. Ashfa Ashfiya Jalilah 88
04. Dwi Auliyanazua Fitrianingrum 83
05. Elisya Ayu Anggraini 75
06. Mohammad Tri Fanjalu 84
07. Muhammad Fabiansyah 80
08. Nur Ifa Datul Imamah 83
09. Ocha Aditya Widodo 85
10. Bulan Syifa 85

Anda mungkin juga menyukai