Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL DIGITAL BERBASIS

KEARIFAN LOKAL PACITAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN


LITERASI SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

OLEH :
WAHYU NUGROHO SAPUTRO
2002101176

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2024/2025
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Literasi merupakan kemampuan dasar yang sangat penting untuk dimiliki

oleh setiap individu. Literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan

menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan

menggunakan informasi dari berbagai sumber. Di era globalisasi ini, literasi

menjadi semakin penting karena informasi tersedia dalam berbagai bentuk dan

mudah diakses. Kondisi literasi di Indonesia masih tergolong rendah

dibandingkan dengan negara-negara lain. Hasil survei PISA (Program

Penilaian Pelajar Internasional) tahun 2018 menunjukkan bahwa Indonesia

berada di peringkat 72 dari 79 negara dalam hal membaca, peringkat 74 dalam

hal matematika, dan peringkat 71 dalam hal sains. Kondisi literasi yang

rendah ini juga terjadi pada siswa sekolah dasar (SD). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa banyak siswa SD yang masih belum memiliki

kemampuan membaca yang lancar dan memahami makna teks. Hal ini tentu

saja menghambat proses belajar mereka di sekolah.

Indonesia memiliki beraneka ragam budaya, baik itu bahasa, suku, etnis

dan sebagainya, setiap tempat memiliki kearifan lokalnya masing-masing

sebagai kebiasaan yang diturunkan dari nenek moyang. Menurut (Asrial,

2021) “Kearifan lokal adalah ilmu pengetahuan atau suatu pandangan

terhadap suatu aktivitas masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan

hidup”. Negara Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat beragam,

1
dengan memiliki berbagai macam budaya yang ada ini menjadi salah satu

identitas negara Indonesia dengan negara lain. Berbagai kearifan lokal yang

terdapat di seluruh Indonesia merupakan keunikan sendiri.

Budaya lokal dapat menjadi sumber belajar dan media pembelajaran yang

sangat potensial. Budaya lokal mengandung berbagai nilai dan pengetahuan

yang dapat ditransfer kepada siswa. Misalnya, cerita rakyat dapat digunakan

untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan budaya kepada siswa. Lagu daerah

dapat digunakan untuk mengajarkan bahasa dan seni musik. Permainan

tradisional dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan fisik dan sosial.

Dalam dunia pendidikan, mengenalkan kearifan lokal pembelajaran

dengan berbasis TIK sangat berguna dalam proses pembelajaran untuk

tercapainya tujuan pembelajaran. Perkembangan teknologi sangat pesat setiap

tahunnya,karena untuk kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari hari.

Dalam perkembangan zaman saat ini dimana teknologi memiliki peranan yang

sangat penting dalam dunia pendidikan dimanapun. Seperti yang diungkapkan

(Budiman, 2017), “Pendidikan masa mendatang akan lebih ditentukan oleh

jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi”. Dalam

memperkenalkan kearifan lokal di daerah bisa memanfaatkan Teknologi untuk

mempermudah guru dalam proses pembelajaran.

Guru belum mengintegrasikan pembelajaran berbasis kearifan lokal dan

kurangnya pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. Sehingga solusi yang dapat

diberikan peneliti yaitu sebuah bahan ajar dalam bentuk modul elektronik

berbasis keraifan lokal untuk memperkenalkan tradisi balumbo biduk kepada

2
peserta didik yang dapat di kaitkan dengan pembelajaran tema 7 indahnya

keberagaman negeriku dengan harapan bisa menambah wawasan tentang

budaya lokal, meningkatkan minat peserta didik untuk mengenali budaya,

serta ikut serta dalam melestarikan keraifan lokal yang ada khsusnya di

Provinsi Jambi di bidang pendidikan. Keterbaruan dari penelitian ini adalah

Modul Eletronik yang di kembangkan menggunakan materi Kearifan Lokal

dalam pembelajaran Tematik tetapi tidak menghilangkan Isi dari KI dan KD

dalam materi pembelajaran tersebut.

Media pembelajaran modul digital memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan dengan media pembelajaran konvensional. Modul digital lebih

menarik dan interaktif karena dapat menyertakan multimedia seperti gambar,

video, dan animasi. Modul digital juga lebih mudah diakses dan dapat

digunakan kapanpun dan di manapun melalui perangkat digital seperti laptop,

tablet, dan smartphone. Meskipun memiliki potensi yang besar, budaya lokal

belum banyak dimanfaatkan dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain:

1. Kurangnya kesadaran guru tentang potensi budaya lokal sebagai sumber

belajar dan media pembelajaran.

2. Kurangnya bahan ajar yang berbasis budaya lokal.

3. Kurangnya pelatihan bagi guru tentang cara menggunakan budaya lokal

dalam pembelajaran.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran modul digital berbasis

budaya lokal untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa sekolah

dasar?

2. Bagaimana efektivitas media pembelajaran modul digital berbasis budaya

lokal dalam meningkatkan keterampilan literasi siswa sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengembangkan media pembelajaran modul digital berbasis budaya lokal

untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa SD.

2. Menganalisis efektivitas media pembelajaran modul digital berbasis

budaya lokal dalam meningkatkan keterampilan literasi siswa sekolah

dasar.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa: meningkatkan keterampilan literasi dan minat baca, serta
memperkuat pemahaman tentang budaya lokal.
2. Bagi guru: mendapatkan media pembelajaran yang inovatif, menarik, dan
efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Bagi sekolah: meningkatkan mutu pendidikan dan mendorong tercapainya
tujuan pembelajaran.
4. Bagi peneliti: memperkaya khasanah penelitian tentang media
pembelajaran dan budaya lokal.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Literasi (definisi, jenis, keterampilan literasi)
2. Budaya (definisi, fungsi, nilai-nilai budaya lokal)

5
3. Media Pembelajaran (definisi, fungsi, dan jenis-jenis media

pembelajaran)

4. Pengembangan Media Pembelajaran (prinsip-prinsip dan model

pengembangan)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Hasil penelitian tentang pengembangan media pembelajaran berbasis

budaya lokal

2. Hasil peneltian tentang pengaruh media pembelajaran terhadap

keterampilan literasi siswa SD

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Jelaskan pendekatan penelitian yang digunakan (misalnya: penelitian
pengembangan).
B. Desain Penelitian

Jelaskan desain penelitian yang digunakan (misalnya: model ADDIE).

C. Populasi Dan Sampel

Jelaskan populasi dan sampel penelitian

D. Instrumen Penelitian

6
Jelaskan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

(misalnya: lembar observasi, tes literasi).

E. Teknik Analisis Data

Jelaskan teknik analisis data yang digunakan

Daftar Pustaka

BAB I:
Asrial, A., Syahrial, S., Kurniawan, D. A., Alirmansyah, A., Sholeh, M., &
Zulkhi, M. D. (2022). The Influence of Application of Local-wisdom-based
Modules toward Peace-loving Characters of Elementary School Students.
Indonesian Journal on Learning and Advanced Education (IJOLAE), 4(2), 157-
170.
Budiman, H. (2017). Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam
pendidikan. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 31-43.

Anda mungkin juga menyukai