Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN HIV/AIDS
RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA
TAHUN 2022

RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA


Jl. Dr.Wahidin No.66A, Telp (0280) 621460 Fax (0280) 621626
E-mail : rsudutamulya460@gmail.com Kode Pos 53257
MAJENANG – CILACAP
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA
MULYA NOMOR : A.180/02/RSUDM/II/2022

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN PENATALAKSANAAN
HIV/AIDS RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA MAJENANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA

Menimbang : a. Bahwa Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan

khususnya dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat di


Rumah Sakit Umum Duta Mulya Majenang Kabupaten Cilacap
serta untuk mendukung pencapaian Kabupaten Cilacap dalam
upaya penurunan Angka Kejadian Kasus HIV/AIDS di Rumah
Sakit Umum Duta Mulya Majenang Kabupaten Cilacap maka
perlu adanya Pelayanan Penatalaksanaan HIV/AIDS Rumah Sakit
Umum Duta Mulya Majenang Kabupaten Cilacap.

b. Bahwa berdasarkan maksud tersebut diatas, maka perlu


ditetapkan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Penatalaksanaan
HIV/AIDS Rumah Sakit Umum Duta Mulya Majenang
Kabupaten Cilacap dengan Kebijakan Direktur.
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431).
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nom1441 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063).
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 832/Menkes/SK/X/2006
tentang penetapan Rumah Sakit Rujukan bagi orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) dan standar pelayanan Rumah Sakit Rujukan
ODHA dan satelitnya.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
241/Menkes/SK/IV/X/2006 tentang standar pelayanan
Laboratorium kesehatan pemeriksaan HIV dan Infeksi
Oportunistik.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 21 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan HIV dan AIDS.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA


MULYA MAJENANG TENTANG PEMBERLAKUAN
PELAYANAN HIV AIDS DI RUMAH SAKIT UMUM DUTA

MULYA MAJENANG.

KESATU : Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Penatalaksanaan HIV/AIDS


Rumah Sakit Umum Duta MulyaMajenang Kabupaten Cilacap.
KEDUA : Pedoman Pelayanan Penatalaksanaan HIV/AIDS Rumah Sakit Umum
Duta Mulya Majenang Kabupaten Cilacap sebagaimana dimaksud
dalam Diktum kesatu harus dijadikan acuan dalam menyelenggarakan
Pelayanan Penatalaksanaan HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Duta
Mulya Majenang Kabupaten Cilacap.
KETIGA : Biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan ini
dibebankan pada Anggaran Rumah Sakit Umum Duta Mulya
Majenang Kabupaten Cilacap.

Ditetapkan di Majenang
Tanggal 26 Februari 2022

RUMAH SAKIT UMUM DUTA


MULYA

DIREKTUR

drg. Dewi Marhenny, MM


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa sehingga pada
akhirnya Penyusunan Buku Pedoman Pengorganisasian HIV/AIDS dapat terselesaikan
dengan baik. Panduan ini disusun dengan maksud adanya buku acuan dalam Pengorganisasian
HIV/AIDS di RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA .
Panduan ini bersifat dinamis dan dapat ditinjau kembali seiring dengan perkembangan
ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta penyempurnaan peraturan yang berlaku untuk
meningkatkan pelayanan di RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA . Dengan demikian
kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan Pedoman ini.

Tim Penulis
SAMBUTAN DIREKTUR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat Nya
sehingga penyusunan Pedoman Pengorganisasian HIV/AIDS RUMAH SAKIT UMUM
DUTA MULYA dapat terselesaikan dengan baik.
Terima kasih dan apresiasi besar kami sampaikan kepada Tim Penyusun Pedoman
Pengorganisasian HIV/AIDS yang telah memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan
penyusunan buku Pedoman ini.
Kami berharap dengan disusunnya pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pelayanan HIV/AIDS di RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA . Untuk meningkatkan
mutu pelayanan di RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA .

Majenang, 03 januari 2022

RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA

DIREKTUR

drg. Dewi Marhenny, MM


DAFTAR ISI

SK Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian........................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
SAMBUTAN DIREKTUR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1
B. TUJUAN ........................................................................................... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM RS .................................................................... 3
BAB III. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS ......................... 5
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RS ............................................................ 6
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA .......................................... 7
BAB VI. URAIAN JABATAN ............................................................................. 2
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA ............................................................... 2
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ................ 2
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI ..................................................................... 2
BAB X. PERTEMUAN/RAPAT ......................................................................... 2
BAB XI. PELAPORAN ........................................................................................ 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hingga saat ini HIV masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat utama di Indonesia.Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987
sampai sekarang, kasus HIV teridentifikasi tersebar di seluruh pelosok
Indonesia.

Berdasarkan data terbaru, kejadian penularan infeksi HIV terbanyak


adalah melalui hubungan seksual dengan orang terinfeksi tanpa menggunakan
kondom. Diikuti oleh penggunaan alat suntik yang tercemar darah yang
mengandung HIV (karena penggunaan alat suntik secara bersamaan diantara
pengguna napza suntik ), dan ditularkan melalui ibu pengidap HIV kepada
anaknya, baik selama kehamilan, persalinan atau selama menyusui. Cara
penularan lain adalah melalui transfusi darah yang tercemar, alat tusuk dan
peralatan lainnya (tattoo dan lain-lain ) dan adanya infeksi menular seperti IMS.

Salah satu program prioritas pembangunan pemerintahan Indonesia


adalah upaya peningkatan derajad kesehatan masyarakat sebagai unsure dari
MDGs ( Millenium Development Goals ). Berbagai upaya kesehatanpun
diarahkan untuk mendukung program ini, tidak terkecuali perang ,melawan
penyakit infeksi seperti HIV AIDS dan penyakit menular lainnya seperti yang
tercantum dalam MDG-6. Searah dengan MDG-6, UNSAID juga memandu
dengan visinya agar di tahun 2015 tidak ada lagi penyebaran ( zero new
infection), kematian ( zero AIDS-related deaths
), dan stigma ( zero discrimination) akibat HIV AIDS.

Rumah Sakit Duta Mulya Majenang berpartisipasi aktif dalam


mensukseskan MDGs tersebut dengan membentuk suatu Tim HIV AIDS di
lingkungan Rumah Sakit Duta Mulya Majenang Kabupaten Cilacap.

1
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Menjadi pedoman dalam melaksanakan layanan komprehensif HIV
AIDS diRumah Sakit Duta Mulya Majenang.
2. Tujuan Khusus :
a. Menjadi acuan praktis dalam melaksanakan kegiatan program
pengendaliandan pengelolaan HIV AIDS di Rumah Sakit Duta Mulya
Majenang.
b. Meningkatkan dan menjaga kualitas layanan kesehatan di Rumah Sakit
DutaMulya Majenang.
c. Mendukung keberlangsungan layanan kesehatan komprehensif
d. Membangun jejaring dan sistem rujukan antara Rumah Sakit Duta
MulyaMajenang dengan layanan kesehatan serta institusi terkait.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Duta Mulya merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan
kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan spesialistik yang dilengkapi dengan
pelayanan penunjang medis 24 jam.
Dulu Rumah Sakit Umum Duta Mulya merupakan RSB yang berdiri pada tahun 2004
dan berubah menjadi RSIA tahun 2012 kemudian pada tahun 2015 menjadi Rumah Sakit
Umum Duta Mulya.
Status Rumah Sakit Umum Duta mulya adalah rumah sakit swasta. Rumah Sakit
Umum Duta Mulya mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien dalam setiap pelayanan
kesehatan yang ditawarkan. Tujuan pendiri Rumah Sakit Umum Duta Mulya adalah
memenuhi kebutuhan pasien terkait pelayanan medis. Rumah Sakit Umum Duta Mulya
dalam menyelenggarakan peran dan fungsinya senantiasa menjunjung tinggi Ramah,
Nyaman, Sehat, Bersih, Profesional dan Komunikasif. Sehingga diharapkan Rumah Sakit
Umum Duta Mulya dapat menjadi rumah sakit unggulan di wilayah Cilacap Barat, sesuai
dengan Visi Rumah Sakit Umum Duta Mulya.
Dalam mendukung pelayanan bagi masyarakat, Rumah Sakit Umum Duta Mulya
memberikan fasilitas pelayanan dan sarana prasarana sebagai berikut:
A. Klinik Rawat Jalan
klinik rawat jalan di Rumah Sakit Umum Duta Mulya melayani rawat jalan yang
terdiri dari:
1. Spesialis Kandungan
2. Spesialis Anak
3. Spesialis Bedah Orthopedi
4. Spesialis Syaraf
5. Spesialis Mata
6. Spesialis Penyakit Dalam
7. Spesialis Bedah
8. Spesilais THT
9. Poli Umum

3
B. Fasilitas Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Duta Mulya menyediakan layanan rawat inap bagi pasien
dengan rincian ruang perawatan sebagai berikut:

Tabel 1.1 Rincian Ruang Perawatan Rawat Inap


Ruang Perawatan Rawat Inap Jumlah Kamar
VIP 2
KELAS 1 4
KELAS 2 10
KELAS 3 35
ICU 4
TOTAL 56

C. Kamar Operasi
Rumah Sakit Umum Duta Mulya memiliki 3 kamar operasi dengan
fasilitas Central Sterile Departement (CSSD) dengan peralatan bedah mutakhir
serta didukung oleh para dokter ahli spesialis bedah yang berkompeten dan
profesional. Kamar operasi juga terdiri dari tim paramedis keperawatan yang
bertugas membantu para dokter melakukan tindakan operasi kepada pasien.

D. Sarana Penunjang Medis


Untuk memudahkan kinerja perawatan dan pengibatan, Rumah Sakit
Umum Duta Mulya menyediakan sarana penunjang medis antara lain:
1. Farmasi ( 24 jam )
2. Laboratorium ( 24 jam )
3. Ambulans
4. Radiologi
5. USG 3 dan 4 dimensi
6. Fasilitas antar jemput pasien ( dengan kriteria yang sudah ditentukan )
7. Fasilitas AKTE gratis
8. Pojok DOTS
9. Fasilitas umum ( Kantin, Mushola, Parkir kendaraan )
4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

Proses bisnis yang dijalankan oleh Rumah Sakit Umum Duta Mulya selalu
berpedoman pada penciptaan nilai bagi pasien. Hal ini sesuai dengan pandanagn dan cita-cita
yang tertuang dalam Visi yaitu “ Rumah Sakit Umum Duta Mulya menjadi rumah sakit
unggulan di wilayah Cilacap Barat.”
Arahan Rumah Sakit Umum Duta Mulya dalam mencapai cita-cita tersebut
dinyatakan dalam Misi yaitu:
1. Mengutamakan kepuasan pasien
2. Terjangkau dan profesional
3. Mengembangkan dan memajukan rumah sakit
4. Memberikan pelayanan yang lengkap dan menyeluruh sesuai kebutuhan pasien
Rumah Sakit Umum Duta Mulya memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat
maka rumah sakit menjalankan fungsinya untuk:
1. Meningkatkan profesinoalisme SDM yang berbasis kompetensi nasional
2. Terwujudnya pelayanan yang sesuai standar
3. Meningkatnya kepercayaan pelanggan
4. Tersedianya bagunan fisik dan peralatan sesuai standar untuk Rumah Sakit Tipe D

5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS

6
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Direktur RSU Duta Mulya


drg. Hj. Dewi Marhenny, MM

Konsultan
dr. Nurwahid Sp.Pd

Ketua tim
dr. Wahyu Syafiati

POLI VCT
1. Medical Dokter : dr. Wahyu Syafiati
2. Ka. Ruangan : Rian Febridiana, S.Kep., Ners
3. Sekretaris : Kurnaesih, Amd.Keb
4. Administrasi : Carina anggita damayanti, S.Kep., Ners
5. RR : Intan Muny Arestu, Amd.Ak
6. Perawat : Irwan Prihartono, Amd.Kep
7. Perawat : Cica Purnawati, S.Kep., Ners

7
BAB VI
URAIAN JABATAN

NO NAMA JABATAN KEDUDUKAN URAIAN TUGAS


DALAM TIM
1 dr. Eko Hadi Sucipto, Sp.Pd Ketua Komite Medik Pelindung a. Komitmen dalam pelaksanaan HIV/AIDS
b. Bertanggung Jawab atas pelaksanaan program HIV/AIDS
c. Memberikan arahan dan kebijakan terhadap kinerja tim
HIV/AIDS
d. Memfasilitasi kebutuhan tim HIV/AIDS RSU Duta mulya
Majenang
e. Melakukan pengawasan terhadap kinerja tim HIV/AIDS
f. Menyediakan anggaran untuk program Tim HIV/AIDS

2 drg. Hj Dewi Marhaenny, MM Direktur RSU Duta Mulya Penanggung jawab a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan HIV/AIDS di Rumah sakit
b. Melaksanakan pengembangan staf dan pendidikan
c. Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan HIV/AIDS
d. Mengkomunikasikan kegiatan HIV/AIDS

3. dr. Nur Wahid, Sp.Pd Dokter Spesialis Penaggung jawab a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan HIV/AIDS di Rumah sakit
b. Konsulan ODHA

4. dr. Wahyu Syafiati Dokter umum Ketua Tim c. Melaksanakan pembinaan kualitas atau mutu pelayanan
HIV/AIDS
HIV/AIDS
d. Menyusun rencana kerja strategi pelayanan di Tim HIV/AIDS

8
c. Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang keperawatan
maupun kepala instalasi yang terkait dalm meningkatkan
kualitas pelayanan HIV/AIDS
d. Mengendalikan dan melakukan evaluasi kualitas pelayanan
HIV/AIDS
e. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Cilacap
f. Menyusun dan melaporkan kegiatan pelayanan HIV/AIDS
bulanan kepada Direktur melalui Komite Mutu Rumah Sakit
dan Dinas Kesehatan Cilacap

5. Kurnaesih, Amd.Keb Bidan Sekretaris a. Melaksanakan kegiatan administrasi dan menginvetarisir


program kerja Tim HIV/AIDS RSU DUTA MULYA
b. Membuat undangan rapat dan membuat notulen
c. Mengelola administrasi surat-surat HIV/AIDS
d. Mencatat data-data yang berhubungan dengan HIV/AIDS
e. Memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh
penangung jawab HIV/AIDS
f. Melakukan tugas lain dari atasan yang berhubungan dengan
g. HIV/AIDS

9
16. Rian Febridiana S.Kep., Ners Koordinator Kepala a. Melaksanakantugaspelayanan HIV/AIDS
ruang mandiridankolaboratif
b. Melakukanpendataanpencataandanpelaporankasus perinatal
c. Bertanggungjawabkepadatim HIV/AIDS
17. Carina anggita damayanti, peraawat Anggota a. Melaksanakan tugas pelayanan HIV/AIDS
Amd.Kep
mandiri dankolaboratif
b. Melakukan pendataan pencataan dan pelaporan kasus
maternal
c. Bertanggung jawab kepada tim HIV/AIDS

18. Intan Muny Arestu, Amd.Ak Analis Anggota a. Melaksanakan tugas pelayanan HIV/AIDS
mandiri dankolaboratif
b. Melakukan pendataan pencataan dan pelaporan kasus IGD
c. Bertanggung jawab kepada tim HIV/AIDS
17. Cica Purnawati, S.Kep., Ners perawat Anggota a. Melaksanakan tugas pelayanan HIV/AIDS
mandiri dankolaboratif
b. Melakukan pendataan pencataan dan pelaporan kasus
maternal
c. Bertanggung jawab kepada tim HIV/AIDS

10
18. Irwan Prihartono, Amd.Kep Perawat Anggota a. Melaksanakan tugas pelayanan HIV/AIDS
mandiri dankolaboratif
b. Melakukan pendataan pencataan dan pelaporan kasus IGD
c. Bertanggung jawab kepada tim HIV/AIDS

11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

ICU IGD

LABORTA
ORUM

GIZI

INSTALASI
FARMASI
LAUND
RY
HIV/AIDS

RADIOL
OGI
IRJ

REKAM IBS
MEDIK

IPRSS CSSD

15
1. Tata Hubungan Kerja Dengan IGD:
a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan instalasi gawat darurat dalam hal kegawat
daruratan.

2. Tata Hubungan Kerja Dengan Laboratorium:


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan laboratorium untuk menunjang diagonsa
pemeriksaan dan untuk kelengkapan kasus

3. Tata Hubungan Kerja Dengan Instalasi Farmasi:


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan farmasi dalam hal permintaan perbekalan
farmasi untuk stock,menggunakan buku expedisi.

4. Tata Hubungan Kerja Dengan Radiologi:


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan radiologi pada kasus-kasus tertentu untuk
menunjang diagnosa pemeriksaan dan untuk kelengkapan diagnostik.

5. Tata Hubungan Kerja Dengan IBS ( Instalasi Bedah Sentral ):


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan IBS dalam kasus pembedahan baik rujukan
maupun non rujukan yang memerlukan tindakan operatif.

6. Tata Hubungan Kerja Dengan ICU:


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan ICU bila ada kasus yang memerlukan
perawatan intensive.

7. Tata Hubungan Kerja Dengan Rekam Medik:


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan bagian rekam medik dalam pendaftaran
pasien baik dirawat jalan maupun rawat inap.

8. Tata Hubungan Kerja Dengan Keuangan:


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan bagian keuangan untuk memudahkan
adminstrasi tindakan baik pasien umum, BPJS atau asuransi.
16
9. Tata Hubungan Kerja Dengan Gizi:
a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan gizi untuk kebutuhan nutrisi pasien selama
dalam perawatan di rumah sakit.

10. Tata Hubungan Kerja Dengan CSSD:


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan sterilisator dalam kebersihan, pemeliharaan
dan maintenance alat menggunakan slip perbaikan bengkel.

11. Tata Hubungan Kerja Dengan Laundry:


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan laundry untuk kebutuhan linen pasien sehari-
hari.

12. Tata Hubungan Kerja Dengan IRJ ( Instalasi Rawat Jalan ):


a. Tim HIV/AIDS bekerjasama dengan IRJ dalam pelayanan non kegawat daruratan
baik pada kunjungan yang pertama kali maupun kunjungan ulang serta rujukan
non kegawat daruratan.

17
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

NAMA PENDIDIKAN NON FORMIL JUMLAH TENAGA


JABATAN FORMIL KEBUTUHAN YANG ADA
Ketua Tim Dokter umum Pelatihan 1 1
HIV/AIDS HIV/AIDS
Koordinator Pendidikan Pelatihan 1 1
IGD Dokter HIV/AIDS
Koordinator Poli perawat Pelatihan 1 1
VCT HIV/AIDS
Koordinator perawat Pelatihan 1 1
Ruang rawat HIV/AIDS
jalan

18
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. Pengertian
Orientasi adalah memberikan informasi yang berhubungan dengan lingkungan baru
dalam suatu Rumah Sakit.

B. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam fase orientasi ini adalah:
1. Tujuan Umum
a. Karyawan baru mampu mengenali wahana praktik dengan baik
b. Mendapatkan informasi dan pandangan mengenai visi, misi, tujuan Rumah Sakit
c. Memahami jenis-jenis pelayanan yang ada dan unit-unit dalam RS
d. Mengetahui lingkungan rumah sakit untuk memudahkan adaptasi sebelum
memulai dinas
e. Memahami pentingnya menjalin hubungan professional antara bidan dengan tim
kesehatan lainnya dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Tujuan Khusus
a. Terciptanya suasana kerja yang kondusif, sehingga Karyawan baru dapat bekerja
sesuai dengan tugas dan fungsinya
b. Meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam menganalisa kebutuhan pelayanan di
ruangan tempat Karyawan baru praktik
c. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam mengelola ruangan atau tugas yang
dipercayakan padanya
d. Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam proses keperawatan.
C. Manfaat Orientasi
1. Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai
2. Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi bagian dari organisasi
D. Langkah-langkah dalam fase orientasi
1. Orientasi umum
Orientasi Umum Rumah Sakit
a. Struktur organisasi dan tata laksana dalam pelayanan di rumah sakit
19
b. Misi, visi, dan tujuan rumah sakit
c. Jenis-jenis pelayanan atau program yang tersedia atau dilaksanakan
d. Fasilitas-fasilitas yang ada di rumah sakit
e. Prosedur yang digunakan untuk pemeliharaan fasilitas-fasilitas rumah sakit
f. Ketertiban dan peraturan di rumah sakit.
2. Orientasi Kebijakan tentang Manajemen SDM
a. Wewenang dan larangan
b. Hak dan kewajiban pegawai (insentif, libur, cuti, pensiun, kesejahteraan)
c. Sistem penghargaan dan sanksi
d. Sistem pengembangan staf
e. Sistem evaluasi kinerja staf
3. Orientasi lapangan
Orientasi langsung kesemua ruangan rawat inap dan rawat jalan serta instalasi
di lingkungan rumah sakit.
4. Orientasi Khusus ke Ruangan (dimana mereka ditempatkan)
a. Organisasi dan tata ruang dari ruang-ruang perawatan
b. Fasilitas-fasilitas dan peralatan yang tersedia untuk ruang-ruang perawatan
c. Perkenalan dengan semua staf di ruangan tersebut
d. Tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya dalam ruangan baru tersebut
e. Standar Prosedur Operasional sesuai bagian yang dtempatkan
E. Penanggung Jawab Pelaksanaan
Pelaksanaan masa orientasi dilaksanakan dibawah koordinasi Direktur & Komite
Medik/keperawatan, dan kepala bidang terkait RSU Duta Mulya sesuai tugas pokok dan
fungsinya.

20
NO MATERI WAKTU METODE PENANGGUNG
JAWAB
1 Pengenalan ruang dan Pukul 07.00- Observasi dan Ketua Tim
fasilitas di klinik HIV 10.00 WIB ( demonstrasi HIV/AIDS
hari pertama )
2 Pengenalan jenis Pukul 10.30- SDA SDA
pelayanana HIV 12.00 WIB (
hari pertama
3 Pengenalan tekhnik Pukul 12.30- SDA SDA
dan pelaksanaan HIV 14.00 WIB (
hari pertama )
4 Penganalan ruang dan Pukul 07.00- SDA SDA
fasilitas di IGD 11.00 WIB (
hari kedua )
5 Pengetahuan untuk Pukul 12.00- SDA SDA
tehnik kegawat 14.00 WIB (
daruratan di IGD hari kedua )
6 Pengenalan ruang dan Pukul 07.00- SDA SDA
fasilitas ruang HIV 11.00 WIB (hari
ketiga )
7 Pengetahuan Pukul 11.30- SDA SDA
pemeriksaan dan 14.00 WIB (
observasi pasien di hari ketiga )
ruang pemerikssaan
HIV
8 Pengetahuan tehnik Pukul 07.00- SDA SDA
dan tindakan 11.00 WIB (
pelayanan pasien di hari keempat)
ruangan
9 Pengenalan ruang dan Pukul 11.30- SDA SDA
fasilitas ruang rawat 14.00 WIB (
jalan hari keempat )

21
10 Pengetahuan tehnik Pukul 11.30- SDA SDA
dan tindakan 14.00 WIB (
pelayanan pasien di hari keempat )
ruang rawat jalan
11 Evaluasi Pukul 09.00- Tanya Jawab Dokter Umum
13.00 WIB ( Koordinator
hari pertama ) ruangan

22
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

Pertemuan dilakukan baik melalui internal maupun eksternal:

1. Pertemuan internal
Pertemuan internal dilakukan setiap bulan sekali dengan dokter umum,
koordinator tiap ruangan dan para anggota untuk membahas segala kebutuhan dan
masalah yang terjadi di ruang lingkup Rumah Sakit Umum Duta Mulya terkait
pelayanan.

2. Pertemuan Eksternal
Pertemuan eksternal mengikuti pelatihan-pelatihan dan korrdinasi dengan
dinas terkait dalam rangka pelayanan program nasional.

23
BAB XI

PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan HIV program
nasional.

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh petugas dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal –
hal yang dilaporkan adalah :
 Laporan kunjungan pasien
 Laporan orang dengan HIV AIDS
 Laporan SDM
 Laporan keadaan sarana dan fasilitas
 Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap bulannya.
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
 Laporan kunjungan pasien yang meliputi :
a. Jumlah kunjungan pasien dalam satu bulan
b. Jumlah Tindakan sesuai kategori masig-masing
c. Jumlah kasus orang dengan HIV/AIDS
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap tahun,
diantaranya :
 Laporan Jumlah Pasien dalam 1 tahun

24

Anda mungkin juga menyukai