Oleh :
Riska Savitri
NIM. 18075188
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mulai dari kepala sampai ujung kaki. Jas adalah pakaian resmi model Eropa,
berlengan panjang dan dipakai diluar kemeja. Menurut Wasia (1991:169) “Jas
pria merupakan pakaian resmi untuk pria, setelan yang dikenakan dengan
sempurna terdiri atas kemeja lengan panjang dengan krah boord, rompi yang
dikenakan semudah memakai kemeja, jas dan pantalon dari bahan yang sama
(2003:13) “ Jas adalah busana resmi untuk pria, yang dipakai dengan kemeja
lengan panjang dengan kerah rever, dapat dipakai rompi, dan baru dikenakan
pantalon dari bahan yang sama serta dilengkapi dasi yang warnanya sesuai
digunakan diluar yang dipakai pada bagian pertama atau diatas kemeja
dengan kerah rever, dapat dipakai rompi dan pantalon dari bahan yang sama
serta dilengkapi dengan dasi dan kemeja yang sesuai dengan jasnya. Jas
Poespo (2009:7) tailoring adalah suatu metode menjahit yang hasilnya akan
furing) adalah bahan pelapis berupa kain yang melapisi bahan utama sebagian
yang ditempel pada sisi kain yang tidak terlihat atau “bagian belakang” untuk
macam variasi seperti bulu kuda, pelapis gula, fisilin, dan trubenais. Namun
stabilitas bentuk pada bagian busana. Penggunaan pelapis yang berbeda akan
mendapatkan hasil yang berbeda pula, karena bahan pelapis yang satu dengan
yang lain memiliki tekstur, perekat dan sifat yang berbeda pula.
pelapis gula. Bulu kuda berserat tebal dan berperekat sedangkan kain gula
bertekstur lembut maupun kasar dan mempunyai perekat. Kedua jenis bahan
akan mendapatkan hasil yang berbeda pula. Semua jenis bahan pelapis dapat
Berdasarkan hasil pra eksperimen yang penulis lakukan dapat dilihat bahwa:
1. Dari segi bentuk busana yang dihasilkan jas yang menggunakan interlining
2. Dari segi kekakuan jas yang menggunakan interlining bulu kuda terlihat
3. Dari segi kerataan bahan yang menggunakan interlining bulu kuda terlihat
bulu kuda tidak stabil seperti bagian kerah, lubang kancing, dan saku
bulu kuda dari segi bentuk terbentuk dengan baik, lebih kaku, dan lebih rata
namun ketika dipakai pada dummy terlihat terlalu tegang. Dari segi kerataan
bahan yang menggunakan interlining bulu kuda terlihat sama rata dengan
pelapis gula. Dari segi kestabilan terlihat lebih kaku yang menggunakan bula
kuda dibandingkan pelapis gula. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui mana pelapis yang lebih baik menggunakan bulu
Namun dilihat dari literatur yang ada belum ada penelitian yang
mengemukakan bulu kuda tepat digunakan sebagai interlining jas pria. Belum
hasilnya dari pada bulu kuda sebagai interlining pada jas pria. Belum
gula pada jas pria, dan belum diketahuinya pengaruh perbedaan interlining
ini penulis beri judul“ Pengaruh Penggunaan Jenis Interlining Bulu Kuda dan
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
baik hasilnya dari pada bulu kuda sebagai interlining pada jas pria.
pria.
C. Pembatasan Masalah
1. Pelapis yang digunakan ada dua yaitu pelapis bulu kuda dan pelapis gula.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
gula.
kuliah tailoring.
pelapis gula.
2. Manfaat Teoritis
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Jas
resmi untuk pria , setelan yang dikenakan dengan sempurna terdiri atas
sesudah memakai kemeja, jas dan pantalon dari bahan yang sama dan
(2012:18) “Jas adalah busana resmi untuk pria yang dipakai dengan
kemeja lengan panjang, baru dikenakan pantalon dari bahan yang sama
serta dilengkapi dasi yang warnanya sesuai dengan kemeja dan jas”.
resmi untuk pria, yang dipakai dengan kemeja lengan panjang dengan
kerah rever, dapat dipakai rompi, dan baru dikenakan pantalon dari bahan
yang sama serta dilengkapi dasi yang warnanya sesuai dengan kemeja
dan jasnya”.
digunakan diluar yang dipakai pada bagian pertama atau diatas kemeja
dengan kerah rever, dapat dipakai rompi dan pantalon dari bahan yang
sama dilengkapi dengan dasi dan kemeja yang sesuai dengan jasnya.
yang terdiri dari dua bagian yaitu lengan atas dan lengan bawah,
menggunakan kerah jas atau kerah tailor, menggunakan saku klep dan
saku vest, lubang kancing dibuat secara manual (dibuat dengan tangan
pemotongan (cutting).
2. Model jas
( sumber : Fitinline.com,2019 )
a) Jas single breasted
(Sumber: Anafashirt,wordpress.com,2020)
mengkilat.
bersaku tempel.
Gambar 5. Jas sport 3 kancing
Sumber: Wolipop.com,2015)
lapel.
(Sumber: Shopee.com,2020)
b) Jas double breasted
dikanan, jas double breasted lebih formal dari pada jas single
lain:
disebelah kiri dan kanan depan antara tulang rusuk dan perut.
(Sumber : hipwee.com,2019)
a. Kain Wol
adalah wol. Wol merupakan serat alam dengan struktur serat protein
yang terbuat dari bulu domba atau biri-biri, dimana kualitas wol
tergantung dari jenis domba, baik dalam kekuatan, kilau keriting, dan
pegangan. Jenis domba merino merupakan yang terbaik untuk
( Syamwil,2009:18).
jas yang dihasilkan. Namun demikia, seorang pembuat jas yang telah
untuk membuat jas dengan hanya meraba kainnya. Oleh karena itu,
bahan utama jas, yaitu (1) memilih bahan yang sesuai dengan
dan bahan mudah dijahit (2) memilih bahan dengan kualitas terbaik
berasal dari serat wol karena serat wol terdiri dari keratin atau zat
mengandung serat wol dan serat poliester. Serat wol keriting atau
ikal, dan jika ditarik sangat kenyal atau elastis. Sifat ini
c. Tebal
Untuk pemilihan bahan selain bahan asli juga sering dipilih bahan-
mengurangi sifat serat yang kurang baik seperti wol karena tebal dan
dengan katun, wol terasa pnas bila dipakai karena sifatnya menahan
d. Warna bahan
antara jas dan celana harus terdiri dari bahan dan warna yang sama.
e. Corak bahan
pada kain atau bahan, seperti misalnya corak bentuk kembang atau
memilih bahan yang bercorak maka corak yang dipilih adalah corak
yang berkotak-kotak atau plaid. Untuk bahan yang bercorak ini juga
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan model jas,
yaitu :
a. Kerah
shanghai, kerah kelasi, kerah tegak, kerah 1/2 tegak, kerah rebah,
rever. Kerah rever adalah kerah yang dibuat dua bagian, bagian
rever.
b. Lengan
antara lain: lengan suai, lengan lonceng, lengan cape, lengan kop,
lengan reglan, lengan drapery, lengan setali, lengan tulip, dan lengan
jas. Model lengan yang digunakan delam penelitian ini adalah lengan
jas.
c. Saku
melebar.
cita, rasa, seni, serta kegemaran orang yang banyak yang dituangkan
saku, garis hias, lengan serta cara menjahitnya. Pemilihan model ini
b. Memilih Bahan
tidak mudah kusut saat setrika. Selain itu, bahan ini juga mudah
c. Mengambil Ukuran
mengukur .
1. Panjang Jas : 70 cm
2. Lebar Punggung : 43 cm
3. Panjang lengan : 59 cm
4. 1/2 Lul : 59 cm
5. Lingkar Badan : 94 cm
6. Lebar Pinggang : 84 cm
7. Lingkar Panggul : 96 cm
8. Lingkar Leher : 42 cm
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat jas antara lain:
1. Pita Ukur
2. Veterban
3. Penggaris
1. Skala
2. Penggaris bentuk
3. Kertas coklat
4. Gunting kertas
5. Alat tulis
6. Rader
c) Alat press
1. Setrika
2. Papan setrika
3. Mesin press
d) Alat menjahit
1. Mesin jahit
2. Gunting kain
3. Gunting benang
4. Spoon
5. Skoci
8. Jarum tangan
9. Jarum pentul
10. Pendedel
e. Membuat Pola
dan pola standar. Pola kontruksi adalah pola dasar yang dibuat
Extra Large (XL). Pola dasar yang digunakan dalam penelitian ini
memahami sesuatu model dengan tepat dan dengan cepat pula dapat
memperhitungkan banyaknya bahan dan biaya yang diperlukan
rancangan bahan.
atas meja.
pengguntngan bahan.
Gambar 14. Memotong bahan
Sumber : Dokumentasi pribadi
h. Memberi tanda jahitan
10. Satukan vuring jas badan bagian belakang dengan bahan utama
12. Satukan vuring badan bagian muka dengan pelapis badan bagian
muka.
belakang.
17. Menyelesaikan bagian bawah jas dengan menjahit vuring
18. Finishing bagian bawah jas dengan sum hilang pada bahan
belakang.
25. Menyelesaikan ujung lengan jas dengan sum hilang pada bahan
kerung lengan.
29. Finishing kerung lengan jas dengan teknik rompok atau sum
hilang.
j. Pengepresan
akhir. Yang harus diperhatikan saat mengepres ialah suhu dari alat
lama dan suhu yang terlalu panas dapat mengkerut dan menggulung,
pada pelapis selain itu lebar dari pelapis tersebut juga akan
7. Bahan Pelapis
a. Lining
Lining merupakan bahan pelapis berupa kain yang melapisi
antaranya yaitu kain hero, kain hvl, kain abutal, kain saten, kain
untuk pakaian kerja, berupa jas atau semi jas, blazer, dan
hampir sama, seperti kain hero dan kain abutai agar dapat
dibuat.
sejenisnya.
b. Interlining
ada yang mempunyai lem atau perekat dan ada yang tidak
1. Trubenais
untuk melapisi kerah kemeja dan kerah board atau krah yang
letaknya tegak atau kaku dan ban pinggang. Trubenais ini ada
yang dilapisi plastik dan ada juga yang tidak dilapisi. Trubenais
yang dilapisi lebih praktis dalam pemakaiannya karena hanya
2. Fisilin
3. Bulu Kuda
bagian dada jas atau mantel. Berupa lembaran kain tipis yang
4. Pelapis Gula
semi jas. Pelapis ini berupa lembaran kain tipis berwarna putih
B. Kerangka Konseptional
interlining bulu kuda dan pelapis gula, pengaruh perbedaan interlining yang
terhadap hasil jas. Dari dummy ukuran M maka kita dapat mengetahui
pengaruh jenis interlining bulu kuda dan pelapis gula pada jas pria. Adapun
bulu kuda dan pelapis gula terhadap hasil jas pria pada dummy ukuran M
Penggunaan Interlining
Bulu Kuda dan Gula Hasil Jas Pria
pada Jas Pria
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
keadaan yang sebenarnya (apa adanya) dari objek yang diselidiki agar
yang dihasilkan oleh peneliti dasar dalam kehidupan nyata”. Dilain pihak
kelemahan pada perbedaan jenis interlining terhadap hasil jas sebagai dasar
dummy ukuran M.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah jas yang menggunakan interlining bulu kuda
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
variabel, yaitu:
1. Tahap Persiapan
mengambil ukuran.
2. Tahap Pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan, yaitu mulai dari membuat pola dan merubah
dan mengepas.
3. Tahap Penyelesaian
benang jahit dan tiras kain,kemudia mengemas dengan rapi dan siap
untuk penilaian.
4. Tahap Penilaian
dress form dan diamati oleh panelis dengan mengisi lembar penilaian
E. Instrumen Penelitian
Sesuai (SS) dengan skor 4, Sesuai (S) dengan skor 3, Kurang Sesuai (KS)
dengan skor 2, Tidak Sesuai (TS) dengan skor 1. Setelah instrumen penelitian
logis adalah apabila secara analisis akal, istrumen sudah sesuai dengan isi dan
interlining bulu kuda dan pelapis gula terhadap hasil jadi jas pria pada
dummy ukuran M
Pernyataan
Angket
Bagian Busana
Bagian Busana
untuk mendapatkan alat ukur yang benar dan mendapatkan data yang akurat
F. Kontrol Validasi
sebagai berikut:
analisis data uji t. alasan menggunakan analasis ini adalah untuk mencari
1. Uji Normalitas
�ᵢ±�ᵢ
�=
�ᵢ
Keterangan :
X² = Chi kuadrat
2. Uji Homogenitas
relatif berbeda oleh sebab itu terlebih dahulu digunakan uji kesamaan 2
������� ��������
�=
������� ��������
Peluang untuk distribusi adalah ½ α ( α adalah taraf signifikan dalam
hal ini 5%) dan derajat kebebasan untuk pembilang n1-1 dan derajat
3. Uji t
dengan rumus :
�₁−�₂
� =
�₁² �₂ ² �₁ �₁
+ -2 �
�₁ �₂ √�₁ √�₂
Dimana :
�₁ = Rata-rata sampel 1
�₂ = Rata-rata sampel 2
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Untuk SMK Jilid 1 Jakarta: Direktorat
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Untuk SMK Jilid 2 Jakarta: Direktorat
Hadari Nawawi dan Mini Martini. 1996. Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah
Idayanti. 2015. Panduan lengkap dasar-dasar membuat ilustrasi desain pola dan
Gunung Mulia.
Nurlita, Ela. 2016. Perbedaan Hasil Cowl Drapery Menggunakan Teknik Draping
Poespo, Sanny. 2003. Reka Busana Kerja: Paduan Rok. Jakarta: Gramedia.
Pratiwi, Djati.2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Jakarta: Kanisius.
Menengah Kejuruan.
Alfabeta.
Soekarno. 2005. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Trampil, Jakarta: