Anda di halaman 1dari 9

Nama : Salmon wompere

NIM : 20238614

Mata kuliah : Dasar- Dasar Kependidikan

Dosen pengampu : Setiaman Larosa, S. Th., M, Pd.

Tugas : laporan baca

Judul buku : Dasar-dasar pendidikan

Nama penulis : Drs Syafril, M, Pd.

: Drs. Zelhendri Zen, M, Pd.

Penerbit buku : Kcanaen

Jumlah hakaman : 91

BAB 1

HAKIKAT MANUSIA DAN MANUSIA

A. HAKIKAT MANUSIA
Dalam buku yang dituliskan oleh Drs. Syaqfril, M.Pd berjudul Dasar – dasar
kependidikan ilmu mengatakan bahwa pendidikan merupakan kegiatan yang berurusan
dengan manusia oleh sebab itu, sebelum membahas tentang pendidikan perlu dikaji
terlebih dahulu hakikat dari manusia.

1. Terminology
a. Istilah (tern) dan hakikat berasal dari bahasa arab ,dengan kata dasarnya “haq”
yang berarti kebenaran yang sesungguhnya (mendasar) .apabila seseorang
menerangkan atau menjelaskan sesuatu benda atau sifat, maka yang dijelaskan
itu adalh ciri-ciri atau sifat yang mendasar dari benda atau objek tersebut.
Contoh , bila seseorang manusia hanya mempunyayi sebuah kaki ,tetapi
otaknya masih berpikir normal ,maka yang bersangkutan masih dianggap
sebagai manusia yang layak ,sebaliknya,walapun seorang manusia
mempunyai kaki dua buah tetapi tidak berpikir normal,
b. Istilah manusia juga dari bahsa arab , yaitu dari kata “man” yang artinya
manusia ,kebetulan sama juga artinya dengan yang ada dalam bahasa inggris
.selanjutnya penggalan kata yang kedua yaitu”nasia” yang artinya pelupa
.jadi,istilah manusia berarti orang sering luoa tentang aturan atau peringatan-
peringatan Tuhan.
1) Al –inssani, yang artinyamanusia yang punya hati(insan kamil ”= nurani). Ada
juga manusia yang jasadnya masih hidup ,tetapi nurani nya telah “mati”,
karena idak berfungsi .
2) Al- basyar ,yang artinya manusia dalam bentuk lahirnya, yaitu makhluk yang
memerlukan makan dan minum, atau yang punya badan dan anggota sebagai
layak nya manusia biasa .
3) Annas, yang artinya manusia secara umum; dalam bahasa inggris disebut
people.
4) Baniadam ,artinya:bani=anak,adam yaitu nabi adam ; maksudnya turunan
atau anak cucu Nabi Adam,
2. Sifat hakikat manusia
Pendidikansebagai pendidikan yang bertujuan untuk menggembangkan
harkat martabat manusia perlu memaham sifat hikmat dari manusia itu sendiri.
a. Pengertian sifat hakikat manusia
Sifat hakikat manusia adalah ciri yang menjadi karakteristik ,yang secara
prinsipel membedakan manusia dari makhluk lain seperti hewan, meskipun
secara biologis dalam hal tertentu ada kemiripan antara manusia hewan. Bahkan
ada para ahli seperti Socrates mengatakan bahwa manusia itu adalah hewan yang
bermasyarakat (zoon politicion),sedangkan max schaller menganggap manusia
sebagai hewan yang sakit.bahkan Carles Darwin dengan teori evolusinya
berusaha untuk menemukan bahwa manusia berasal dari priat atau kera ,tetapi ia
tidak dapat membuktikanya. Dengan ,demikian ,manusia bisa disamakan dengan
hewan , karena manusia mempunyayi ciri-ciri yang khas membedakan dengan
hewan sebagai hakikat manusia.
b. .wujud sifat hakikat manusia
Untuk lebih memmperjelas adanya perbedaan yang mendasar antara manusia dan
hewan, umar tirtarahrja yang mengambil paham eksistensialisme mengemukakan
ada delapan sifat hakikat, manusia yaitu :
1. kemampuan menyadari diri.
2. Kemampuan bereksistensi.
3. Memiliki kata hati .
4. Memiliki moral.
5. Kemampuan untuk bertanggung jawab.
6. Memiliki rasa kebebasan.
7. Kesedihan melaksanakan kewajiban dan menyadari haknya.
8. Kemampuan dalam menghayati kebahagian.
3. Beberapa pandangan tentang hakikat manusia
Beberapa ilmuan menggunakan cara pandang yang berbeda tentang
hakikat manusia. Berikut akan dibahas dari berbagai pandagan .
A. Pandagan islam/Al- Qu’ran
Islam memandang hakikat manusia bukan berdasarkan pandangan pribadi
atau individuorang yang memandang ,melainkan pandangan yang didasarkan
atas ayat-ayat Tuhan yang terkadang didalam Al-Qur’ran
1) Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan /Allah Tuhan sebagai penciptaan
disebut khalik; dan selain dari Tuhan dinamakan makhluk. Idealnya setiap
makhluk harus patuh bertinkah laku sesuai dengan aturan yang ditetapkan
penciptaanya .contoh kalau seorang insinyur membuat sebuah roda, maka
tugas atau “tingkah laku “ roda itu adalah untuk berputar sesuai dengan
ketentuan yang di kehendaki oleh pembuat roda tersebut. Bila roda tersebut
tidak dapat berputar sesuai dengan ketentuan insinyur , roda yang semacam
itu dinamakan cacat atau rusak. Begitu pula kondisinya dengan manusia
sebagai makhluk Tuhan , jika ia tidak mau patuh kepada khaliknya,berarti
manusia yang demikian telah rusak” (out of order)” = tidak mau
diperintahkan khaliknya)> dalam kenyataan yang ditemui, ada manusia
yang baik / patuh, dan ada yang ingkar kepada khalik. Tuhan mau
mengangkat atau derajat manusia, tetapi sebagian manusia ada yang ingkar
disebaabkan oleh kebodohaan atau kedombongannya, karena tidak bersedia
untuk memahami maksud Tuhan.
2) Hakikat manusia sebagai khallifah (“manager”)
Tuhan Yang Maha Pengasih penyayang yang mau memosisikan manusia
pada tempat paling tinggi dari dari segala makhluknya, yaitu sebagai
khalifah (manager) untuk mengatur alam, ini , bersarkan aturan Tuhan . ada
baiknya terlebih dahulu dijelaskan bahwa seluruh jagad raya (universe)
diciptakan /di kendalikan langsung oleh Tuhan yang mempunyai nama sifat /
yang mahabaik, yaitu asmaul husna . semua sifat Tuhan dalam kondisi yang
tidak terbatas (unlimited).contoh ,Tuhan ada , Tuhan mendengar; keberadaan
dan pendengaran Tuhan sifatnya tidak terbatas. Adanya Tuhan sepanjang
masa (kekal) dan ia mampu mendengar apa saja , kapan saja, dan dimana
saja . untuk melaksanakan fungsi kekhalifan itu manusia di anugerahi oleh
Tuhan sebagia dari sifat – sifat-nya namun, sedikit manusia yang bersyukur
kepada nya itub (QS.as –Sajadah (32):9). Tuhan sebagai pengatur alam
(rabul alamin) , karena ia mempunyai sifat pengatur / manager.Agar
manusia dengan jalan memberikan sebagian dari sifat- sifat-nya.
B. Pandangan Iluwan Tentang Hakikat Manusia
Banyak pendapat pakar yang mengemukakan tetntang hakikat manusia . di
antara pemikiran tersebut yaitu seperti yang dirangkum oleh prayitno
(2002:10:11):
1) Plato mengemukakan bahwa manusia pada hakikat nya ditandai oleh adanya
kesatuan antara apa yang ada pada dirinya , yaitu , pikiran, kehendak dan
nafsu,.
2) Hsun Tsu: manusia pada hakikat nya adalah jahat , oleh karena nya untuk
mengembakanya di perlukan latihan dan disiplin kepada tubuh nya.
3) Agustinus : manusia merupakan kesatuan jiwa dan dan badan,. Yang di
motivasi oleh prinsip kebahagiaan; kesemuanya itu diwarnai oleh warisan
dari pendahuluanya.
4) Descartes: manusia terdiri dari unsur dualistic , jiwa dan badan. Jiwa tidak
bersifat bendawi ,abadi ,dan tidak dapat mati , sedangkan badan yang bersifat
bendawi abadi, dantidak dapat mati , sedangkan badan yang bersifat bendawi
dapat sirna , dan menjadi sasaran ilmu fisik .
5) Freund: manusia tidak memegang nasibnya sendiri. Tingkah laku manusia
ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan insting-instingnya , dan
dikendalikan oleh pengalaman masa lampau , dan di tentukan oleh factor –
factor interpersonal dan intrapaksikis.
6) Adler: manusia tidak semata-mata bertujuan memuaskan dorogan dirinya,
tetapi juga memotivasi untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan
pemenuhan kebutuhan dalam mencapai sesuatu . tingkah laku individu
ditentukan oleh lingkukangan ,pembawaan, dan individu itu sendiri .
7) Rogers: manusia adalah makhluk rasional ,tersosialisasikan ,dan dapat
menetukan nasibnya sendiri. Dalam kondisi yang memungkinkan , manusia
akan mampu mengarahkan diri sendiri ,maju dan menjadi individu yang
positif dan konstruktif.
8) Skinner : manusia adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya di kontrol
oleh factor-faktor dari luar dirinya. Tingkah laku manusia dipelajari ketika
individu berirenteraksi dengan lingkukangan nya ,melalui hokum-hukum
belajar
9) Glasser: tindakan manusia didorong untuk memenuhi kebutuhan dasar (baik
psikologikis maupun fisiologis ), adalah segala sesuatu untuk semua orang.
Kebutuhan fisiologis adalah segalah sesuatu untuk mempertahankan
kesadaran organisme , sedangkan kebutuhan psikologis terarah untuk
mencintai dan dicintai , serta berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
10) Ellis: manusia memliki kemampuan inheran untuk berbuat secara rasional
ataupun rasional . berpikir dan merasa itu sangkat dekat dan bergandengan
satu sama lain; pikiran seseorang dapat menjadi perasaanya ,dan sebaliknya.

\ c. Pandangan Beberapa Aliran Tentang Hakikat Manusia


Pendapat tentang hakikat manusia dapat dikelompokkan.
1. Pandangan psikoanalitik dari S.Freund.
Menurut Freund dalam Akta Mengajar V oleh University Terbuka ,
secarara hakikat kepribadian manusia terdiri dari tiga komponen, yaitu :
Ego, dan superego . istilah lain yang juga di pakai yaitu id = das,es dan
ego = das ich , serta super-ego = das uber ich.selanjutnya di jelaskan bahwa
Id meliputi berbagai jenis keinginan, dorongan, kehendak , dan insting manusia
mendasari perkembangan individu , yang sering juga disebut libido seksual ego
berfungsi untuk . menjembatani antara id dan dunia luar dari individu itu . yang
muncul ke dunia luar dari perbuatan individu adalah egonya , ego mengatur
gerak gerik id dalam memuaskan libidonya dengan cara tidak memunculkan
semua dorongan yang timbil atau ada ada di dalam id .selanjutnya superego
,tumbuh dan berkembang berkat intereaksi antara individu dan lingkunganya,
yang bersifat mengatur seperti nilai (value), moral, adat ,tradisi, hokum,
norma,dan sejenis lainya . dapat ditarik kesimpulan bahwa sepergo adalah
pengawas tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan .beberapa
kritikan terhadap teori freund. Ini muncul dari kaum agama yang berpendapat
bahwa tingkah laku manusia , bukan hanya di atur aau dikendalikan oleh factor
lingkungan melalui superego melainkan oleh aturan yang dating dari Tuhan.
Sepajang pengetahuan penulis . memang freund tidak pernah mengaitkan teori
dengan Tuhan . me nurut islam yang Dasarnya Al-Qur’an , menurut ajaran islam
unsur untuk menetapkan kriteria tentang buruk dan baik secara pontensial telah
diletakan Tuhan di dalam setiap diri manusia. Kondisi lingkungan yang dibuat
manusialah yang berfungsi untuk menumbuhkembangkan nurani libido yang
terpendam didalamnya . pandangan teori freud ini disebut juga psikoanalitik ,
yang artinya psikiko= jiwa yang pantulanya dari tingkah laku; manusia dan
selanjutnya analitik = analisis
2. Pandangan Humanistik
Pandangan humanistik ini ditokohi oleh Roger,Hansen, andlet , dan martin buber (
Aku mengajar Voleh Universitas terbuka , 1985) human artinya manusia ,yaitu
memahami secara hakikat keberadaan manusia, oleh manusia dari manusia
berdasarkan ratio (pemikiran manusia ) .pandangan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a) Dalam batas tertentu manusia punya otonomi untuk menentukan
nasibnya .manusia bukan diserahkan oleh instanya saja
sebagaimanayang di anut oleh freud , akan tetapi ia dalam batas
tertentu punya otonomi untuk menetukan arah kehidupanya contoh.
Apakah seorang anak menjadi petani , saudagar, atau pegawai ;mau
duduk atau berdiri ,tergantung pada keputusannya .
b) Manusia bukan makhluk jahat atau baik, tetapi ia punya potensi untuk
keduanya .
c) Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas perbuatannya .
Kenyataan menunjukan bahwa manusia /dewasa dapat bertanggung
jawab atas perbuatannya , karena ia di tuntun dan diberi tanggung
jawab . berbeda dengan makhluk nonmanusia. Contoh hewan seperti
sapi ,kalau dimakannya tanaman orang yang bukan milik nya
tuanya..bukan sapi yang harus bertanggung jawab atas perbuatannya .

d) Manusia makhluk yang senantiasa akan menjadi ( on going process) ,dan


tak pernah sempurna . dalam kehidupanya, manausia selalu akan
menjadi. Contoh , janin akan menjadi bayi, selanjutnya menjadi anak
balita , anak taman kanak – kanak , murid SD, berlanjut dengan remaja ,
jadi saudagar, ,pegawai, nelayan ,jadi almarhum (alm),dan akhirnya
menjadi penghuni surge atau neraka (QS. Al-Bayyinah (98):6-8). Sangat
perlu dipahami , bahwa setiap manusia tidak pernah sempurna
(perfeck), sebab itu sebagai manusia janganlah menuntut sesuatu yang
perfect. Dengan istilah lain sebagai manusia hindarilah sifat
perfeksionisme . pada saat on going process ( menjadi ) , manusia
dalam batasan tertentu dapat mengarahkan dirinya menurut apa yang
di kehendakinya (QS.ar-Ra’d:(13):11).
2. Pandagan Behavioristik
Pandagan ini menjelaskan bahwa behavior (tingkah laku ) manusia 0leh
pengaruh lingkungan orang pembuat yang bersangkutan jika ingin mengubah
tingkah laku manusia ,perlu dipersiapkan kondisi lingkungan yang mendukung ke
arah perubahan itu .
B .HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA

Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang palijng sempurna, , karena manusia
disamping memiliki fisik biologis , juga diberikan oleh Allah akal ,pikiran ,
perasaan ,hati ,moral ,dan potensi yang sangat besar untuk mencapai kehidupan
manusia di beri anugerah oleh Allah sang pencipta untuk mengembangkan
potensi dirinya , manusia tidak hanya dipandang dari aspek keberadaanya
dengan berbagai kondisi dalam dirinya sendiri dan lingkunganya.
Manusia harus dilihat secara menyeluruh menurut prayinto (2009:14) bahwa
manusia adalah:
a. Makhluk yang beriman dan bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Makhluk yang paling indah dan sempurna dalam penciptaan dan
pencitraanya .
c. Malkhluk yang paling tinggi derajat nya .
d. Khalifah di muka bumi.
e. Pemilik hak asasi manusia .

Hakikat manusia merupakan inti dari manusia , mulai Dari awal penciptaanya,
dalam kondisi keberadaanya , di muka bumi . sampai kepada kembalinya kepada
sang pencipta Allah yang mahakuasa . manusia memperoleh kehormatan dan
kesempatan untuk mengatualisasikan dirinya dalam keseluruhan proses
kehidupan di dunia dan secara tulus dan ikhlas , citra kesempurnaan dan
keindahanya di wujudkan melalui tampilan budaya dan peradaban .
Harkat dan Martabat manusia akan sangat mencapai hasil yang baik jika
mencapai potensi diri manusia itu di kembangkan dengan baik . pengembangan
potensi diri manusia tidak berjalan dengan sendirinya .pengembangaan
komponen rasa, keindahan, , kesusilaan ,kehidupan bermasyarakat yang baik
akan dapat menghasilkan rasa kebahagian , kenyamanan ,
keamananketenteraman, kesejukan dan saling pengertian serta saling tolong
menolong dalam kehidupan bagi masyarakat , bangsa, dan agamanya.
1. Fitrah Kemanusiaan
Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia , yang diciptakan oleh Tuhan
dengan sebaik baiknya ciptaanya yang paling sempurna dan paling mulia.
Manusia di lahirkan oleh ibunya dalam keadaan fitrah atau suci, tidak berdosa ,
sebagaimana dalam islam dikatakan bahwa “ smua fitrahnya adalah makhluk
yang bersih, , suci, benar, dan tidak terpuji. Pada dasar nya manusia lahir
mengandung unsur kebenaran dan keluruhan . oleh sebab itu, fitrah manusia
yang baik ini perlu di pelihara dan di kembangkan dalam hidupnya agar tetap
terjaga dan terpelihara sifat kefitrahan tersebut manusia yang baik tersebut.
c. DIMENSI-DIMENSI KEMANUSIAAN
Pada bagian A sudah dibahas tentang hakikat manusia ditinjau dari berbagai sudut
pandang, agar diperoleh pemahaman dalam memandang sifat hakikat manusia itu
sendiri. Berikut ini di uraikan tentang dimensi – dimensi kemanusiaan yang terdiri dari :
1. Dimensi keindividualan
2. Dimensi kesosialan
3. Dimensi kesusilaa
4. Dimensi keberagamaan
1. Dimensi keindividualan
Manusia sebagai makhluk individual di mkasud sebagai orang seorang yang utuh
Kesadaran manusia akan dirinya . kesadaran terhadap diri sendiri merupakan
perwujudan individualitas manusia . kesadaran terhadap diri sendiri mencakup
pengertian yang sangat luas, di antaranya kesadaran akan adanya diri di antara
realitas.
Makin manusia sadar akan dirinya sendiri , maka ia akan makin sadar terhadap
lingkunganya karena manusia bagian dari lingkunganya . kewajiban. Manusia sebagai
individu memiliki hak sebagai kodrat alami atau sebagai anugrah Tuhan kepadanya.
Hak asasi sebagai individu memiliki hak sebagai pribadi terutama hak hidup , dan hak
memiliki konsenkuensi dari adanya hak , maka manusia pun menyadari kewajiban –
kewajiban dan tanggung jawab moral.
Permasalahanya akan kah manusia dengan sendirinya dapat memiliki kesadaran akan
hak dan tanggung jawabnya yang profsional lahir. Potensi baik fisik maupun psikis
dapat terwujud begitu saja ? jawabanya tentu tidak demikian. Manusia memerlukan
perawatan dan pendidikan dari manusia lain dilingkukangnya . ketergantunganya
terhadap orang lain yang disebut pendidik adalah dalam proses pembinanya untuk
dapat mandiri .
Pemahaman pendidik yang tepat terhadap karakteristik peserta didiknya secara
individual memiliki latar belakang dan kebutuhan yang berbeda yang menuntut
pelayanan pendidikan yang berbeda juga . suasana pendidikan yang kondusif yang
menyenangkan , yang merangsang rasa ingin tahu yang lebih kuat , memungkinkan
peserta didik merasa bergairah memiliki percaya diri yang positif, dan dapat
mengembangkan kreatifitsnya secara optimal . oleh sebab itu , seorang pendidik harus
Mampu menciptakan dan memelihara suasana tersebut dengan memilih dan
memvariasikan pendekatan pelajaranya sesuai dengan tujuan yang hendak di capai. .
pelayanan pendidikan yang tepat tentu akan melahirkan individu-individu yang
memiliki kepribadian yang mantap .
2. Dimensi Kesosialan
Seseorang akan menemukan “akunya” manakala berada di tengah aku yang lain .
artinya manusia tidak akan mengenali dirinya dan dapat mewujudkan potensinya
sebelum dia berinteraksi dengan manusia yang lain. Manusia adalah makhluk sosial
sekaligus adalh juga makhluk individual.
Perwujudan manusia sebagai mahkluk sosial terutama tampak dalam kenyataan
bahwa tidak ada manusia yang mampu hidup sebagai manusia dalam suasana realita
ini menunjukan bahwa manusia hidup dalam suasana interdependensi , dalam
antarhubungan dan antar-aksi pada mulanya seorang manusia sangat bergantung
pada ibu pengasuhnya , semakin ia akan memerlukan lingkup sosial yang lebih luas
untuk mewujudkan eksistensi dirinya .dalam suatu warga kampus , warga suatu
kelompok kebudayaan dan lainya .
Secara psikologis setiap orang memiliki dorongan cinta dan dicintai, sehingga
menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan rohaniah.
Hidup dalam antar hubugan ,antar – aksi dan interdepensi dan mengandung
konsekuensi-konsekuensi sosial, baik yang bersifat positif, dan negative dalam
kehidupan sosial yang harmonis rukun, dan damai. Namun suasana sebaliknya dapat
pula terjadi. Antar hubugan manusia watak individual manusia untuk kepentingan
bersama . misalnya seorang mahasiswa yang ingin mmenikmati hari liburnya
berwisata ke suatu tempat . kehidupan sosial adalah realita dimana individu tidak
menonjolkan identitasnya . yang tampak ke permukaan sebagai wujud kebersamaan
adalh identitas sosial yang plularlistis . dalam hal ini bukan berarti bahwa identitas
individual menjadi hilang .dalam kehidupan manusia individualitas selanjutnya akan
berkembang menjadi sosialitasnya . hal ini dapat dilihat pada mulai bayi dan kanak-
kanak bersifat egosentris. Esensi manusia sebagai mahkluk sosial adalah adanya
kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama , serta
tanggung jawabanya dalam kebersamaan tersebut.
Untuk mengembangkan potensi sosialitas pada diri peserta didik, idealnya pendidikan
menciptakan suasana pembelajaran yang memungkingkan terjalinyanya interaksi dan
interpedensi siswanya. Komunikasi yang interaktif antar guru dengan, siswa ,siswa
membuka peluang bagi siswa untuk banyak belajar dalam peristiwa sosial tersebut.
Penggunaan metode diskusi misalnya , dapat mendorong terciptanya. Suasana
kebersamaan antarsiswa , bersifat terbuka ndan menghargai perbedaan pendapat
sesama anggota kelompoknya.
3. Dimensi Kesusilaan
Dalam pergaulan sosial , manusia diikan oleh nilai- nilai tertentu yang menjadi patokan
/ukuran suatu perilaku dianggap baik
Persoalan kesusilaan berhubugan dengan nilai-nilai .driyakara memandang bahwa
manusia susila adalah manusia yang memiliki nilai- nilai tersebut dalam perbuatanya.
Nilai –nilai merupakan suatu yang dijunjung tiinggi oleh manusia karena mengandung
makna keluhuran , kebaikan dan kemuliaan,
Pada hakikatnya manusia di berikan kemampuan untuk melihat dan membandingkan
antara sesuatu yang baik dan buruk.
Kata hati yang tajam perlu di asah melalui pendidikan yang di lakukan sejak dini ,
orang tua di rumah tangga secara perlahan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan sehari-harinya.
Peserta didik harus memiliki pengetahuan tentang nilai-nilai yang di anut
.menanamkan kesadaran bagi peserta didik terhadap kewajibannya sebagai anggota
masyarakat di samping juga haknyab secara individual.
4. Dimensi keberagamaan
Manusia adalah makhluk hidup yang religious,
Manusia memerlukan agama untuk keselamatan hidupnya kini dan untiuk masa yang
akan dating. Agama manusia menjadi makhluk yang tunduk dan patuh kepada
Tuhannya, maka perlu di berikan pendidikan agama sejak dini . penanggung jawab
utama dan pertama dalam pendidikan agama . ini adalah orang tua . pada mulanya
anak akan meniiru –niru perilaku

Anda mungkin juga menyukai