NUR AL A’LAA
G061221046
PROTEKSI TANAMAN
Tujuan dari penelitian informasi kualitas tanah persawahan di zona transisi vulkanik
Kuarter-Tersier yaitu untuk menilai kualitas tanah melalui metode kualitatif dan kuantitatif
berdasarkan pendekatan informasi fungsi tanah adapun hal yang mempengaruhi kualitas
tanah yaitu suatu kasus khusus tanah tebal, kandungan liat tinggi, kandungan nutrisi rendah,
erosi tinggi, dan kerentanan terhadap longsor, yang mempengaruhi kualitas tanah.Salah satu
upayanya yaitu pengindeksan kualitas tanah kuantitatif dilakukan dengan metode Soil
Management Assessment Framework (SMAF) dengan hasilnya yang menunjukkan bahwa
karakteristik tanah sawah memiliki kandungan liat yang tinggi dan lapisan tanah pucuk yang
tebal. Fungsi tanah pun dapat diperoleh meliputi ketersediaan unsur hara, media perakaran,
penetrasi akar, daya tampung air, dan permeabilitas tanah.
Yang perlu dikembangkan di bidang pertanian yaitu evaluasi kualitas tanah khussunya
dalam ilmu tanah.Evaluasi kualitas tanah membutuhkan pendekatan yang mudah dipahami
oleh petani walaupun tidak terbatas pada langkah-langkah ilmiah.Dimana petani dapat
menyesuaikan pengelolaan pertanian berdasarkan evaluasi sifat tanah dan karakteristik lahan
pertanian.Adapun yang disebut pendekatan etnopedologi yang menjelaskan tentang
pemahaman petani terkait persepsi terhadap sifat dan karakter tanah.Pendekatan etnopedologi
menggunakan metode wawancara ilustratif yang didasarkan pada pengalaman pengelolaan
tanah,produktivitas padi,dan penggunaan lahan yang menyebabkan jenis
kelamin,usia,pendidikan,pengetahuan,pekerjaan,lama tinggal,dan lama usaha mempengaruhi
subjektivitas petani.
Zona transisi antara material berumur kuarter dan tersier disebut zona transisi
vulkanik.Yang memiliki sifat yang unik dengan perkembangan yang berbeda-beda.Zona
pengendapan terjadi pada transisi vulkanik zona yang menghasilkan bahan
colluvial.Kecenderungan zona pengendapan yaitu memiliki relief datar sehingga digunakan
untuk budidaya pertanian. Meskipun ada banyak metode dan indikator untuk
mengkarakterisasi kualitas tanah, hampir tidak ada metode kualitas tanah standar yang
digunakan universal.Kandungan tanah liat yang tinggi dan indeks plastisitas tanah yang tinggi
menyebabkan lebih banyak mikropori ruang daripada ruang pori makro.
Pengolahan tanah dikategorikan sebagai sedang hingga parah yang disebabkan dalam
solum dan kandungan liat tinggi.Secara umum,sifat kimia dari tanah pada kedalaman 0-20 cm
relatif lebih tinggi dibandingkan kedalaman 20-40 cm,dimana PH tanah sedikit asan dan
saturasi relatif tinggi serta kapasitas tukar kation rendah.
Link Artikel :
https://jurnal.uns.ac.id/tanah/article/view/35492