Anda di halaman 1dari 6

ANASTHESI LOKAL

No. 102.20/SOP-
Nomor Dokumen PU-021/III/2017

SOP Nomor Revisi 01


Tanggal Terbit 28 Januari 2023
Halaman Hal 1 dari 6
KEPALA
PUSKESMAS

UPTD
PUSKESMAS Anita Rosanna
SAMBUTAN AS
TANDA TANGAN KEPALA PUSKESMAS NIP.
1966042819930
220001

1. Pengertian Pemberian anastesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa


nyeri/sakit secara lokal hanya sebagian dari tubuh yang
terpengaruh. Anastesi bertujuan untuk menghambat sensasi
sakit dari atau impuls vasokonstriktor simpatis ke bagian tubuh
tertentu
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan anastesi lokal.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sambutan Nomor


188.4/093/102.20/I/2017 tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik klinis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

UPTD Puskesmas Sambutan


5. Prosedur / Persiapan alat dan bahan
Langkah
1. Sarung tangan
langkah
2. Masker
3. Disinfektan
4. Kapas
5. Spuit 1cc, 3 cc, 5 cc
6. Lidocain HCl 2%
7. Povidone Iodine

UPTD Puskesmas Sambutan Hal 2 dari 6


Langkah Prosedur
PERSIAPAN
1. Petugas memastikan form informed consent sebagai bukti
persetujuan tindakan sudah terisi dengan lengkap.
2. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
3. Petugas meminta persetujuan tindakan medis kepada
pasien/ keluarga pasien dan didokumentasikan dalam
informed consent.
4. Petugas mencuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
5. Petugas mengenakan alat pelindung diri berupa masker dan
sarung tangan.
6. Petugas melakukan tindakan anastesi seperti berikut ini

Teknik Anastesi Blok System


1. Cek tekanan darah, nadi, dan respirasi rate sebelum
dilakukan anastesi lokal dan dicatat dalam form monitoring
anastesi.
2. Sebelum memulai anestesi, dokter menanyakan :
a. Apakah lokasi penyuntikan sudah sesuai dengan anatomi
persarafan yang membutuhkan tindakan medis?
b. Apakah ada riwayat alkoholik ?
3. Identifikasi lokasi operasi.
4. Identifikasi jalan persarafan
5. Lakukan disinfeksi dengan cairan Povidone Iodine di sekitar
lapangan operasi.
6. Suntikan beberapa cc obat anestesi disekitarnya (Lidocaine
2% murni atau compositum).
7. Cek tekanan darah, nadi, dan respirasi rate sebelum
dilakukan anastesi local dan dicatat dalam form monitoring
anastesi.
8. Cek hasilnya.
UPTD Puskesmas Sambutan Hal 3 dari 6
9. Jika pasien masih  kesakitan cobalah pijat lagi dan lakukan
pengujian.
10. Jika keadaan anestesi belum juga terjadi, evaluasilah
beberapa hal berikut.
a. Apakah benar yang disuntikkan adalah obat anestesi atau
obat anestesi yang sudah kadaluarsa?
b. Hati-hati, sediaan vial sering tertukar dengan aquades atau
obat anestesi dalam vial yang sudah pernah dipakai atau
tidak dipakai dalam waktu lama akan mengurangi daya
anestesinya.
11. Petugas mencatat semua tindakan dalam rekam medis.
Teknik Anastesi Infiltrasi
1. Cek tekanan darah, nadi, dan respirasi rate sebelum dilakukan
anastesi local dan dicatat dalam form monitoring anastesi.

2. Identifikasi lokasi operasi.

3. Petugas melakukan disinfeksi dengan cairan Povidone


Iodine di sekitar lapangan operasi.
4. Masukan jarum di salah satu sudut area operasi.
5. Arahkan jarum ke area kanan, aspirasi, jarum dicabut
(tetapi tidak sampai lepas dari kulit) sambil obat
dikeluarkan.
6. Jarum dibelokan ke arah kiri, aspirasi, jarum dicabut
sambil obat dikeluarkan.

7. Masukan jarum di sudut yang berseberangan dengan sudut


tadi seperti teknik sebelumnya

8. Massage/pijat daerah sekitar lokasi penyuntikan

9. Cek tekanan darah, nadi, dan respirasi rate sebelum dilakukan


anastesi local dan dicatat dalam form monitoring anastesi.

UPTD Puskesmas Sambutan Hal 4 dari 6


10. Cek dengan menjepitkan pinset di daerah yang
teranastesi.
11. Jika keadaan anestesi belum juga terjadi, evaluasilah
beberapa hal berikut.
a. Apakah lokasi penyuntikan sudah sesuai dengan anatomi
persarafan ?
b. Apakah ada riwayat alkoholik ?
c. Apakah benar yang disuntikkan adalah obat anestesi atau
obat anestesi yang sudah kadaluarsa ?
d. Hati-hati, sediaan vial sering tertukar dengan aquabides
atau obat anestesi dalam vial yang sudah pernah dipakai
atau tidak dipakai dalam waktu lama akan mengurangi
daya anestesinya.
12. Petugas mencatat semua tindakan dalam rekam medis.

6. Diagram Alir

UPTD Puskesmas Sambutan Hal 5 dari 6


7. Unit Terkait 1. Ruang Tindakan
2. Poli Gigi
3. Poli KB

8. Catatan 1. KOP : Penamaan UPT. menjadi UPTD. Puskesmas


Revisi Sambutan
2. Kepala : Dari dr. Helsis Simbolon menjadi Drg. Anita
Rosanna AS, M.Kes.
3. Kebijakan dari Nomor : 188.4/009/100.02.013/2023
menjadi 188.4/009/100.02.013/2023

UPTD Puskesmas Sambutan Hal 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai