Anda di halaman 1dari 1

.

Sunan Ampel (Raden Rahmat)

Source : suaramuslim.net
Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Ia memulai dakwahnya dari sebuah
pondok pesantren yang didirikan di Ampel Denta, Surabaya. Ia dikenal sebagai pembina
pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Sunan Ampel memiliki murid yang mengikuti
jejak dakwahnya, yaitu Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.

Suatu ketika, Sunan Ampel diberi tanah oleh Prabu Brawijaya di daerah Ampel Denta. Ia
lantas mendirikan sebuah masjid. Di sana, masjid tersebut dijaga oleh Mbah Sholeh. Ia
sangat terkenal sebagai orang yang selalu menjaga kebersihan. Hal itu juga diakui oleh
Sunan Ampel. Hingga suatu hari, Mbah Sholeh meninggal dunia. Ia lantas dimakamkan di
samping masjid.

Sepeninggal Mbah Sholeh, Sunan Ampel tak kunjung menemukan  pengganti penjaga
masjid yang serajin Mbah Sholeh. Akibatnya, masjid tak terurus dan kotor. Sunan Ampel
kemudian bergumam, “Seandainya Mbah Sholeh masih hidup, pasti masjidnya jadi bersih.”

Seketika itu pula sosok serupa Mbah Sholeh muncul. Ia lantas menjalankan rutinitas yang
biasa dilakukan Mbah Sholeh, namun tak lama kemudian meninggal lagi dan dimakamkan
persis di samping makam Mbah Sholeh. Peristiwa itu terulang hingga sembilan kali. Konon,
Mbah Sholeh baru benar-benar meninggal setelah Sunan Ampel meninggal dunia.

Metode dakwah dari Kanjeng Sunan Ampel terkenal dengan keunikannya dimana ia
melakukan upaya akulturasi dan asimilasi dari aspek budaya pra-Islam dengan Islam, baik
melalui jalan sosial, budaya, politik, ekonomi, mistik, kultus, ritual, tradi keagamaan,
maupun konsep sufisme yang khas untuk merefleksikan keragaman tradisi muslim secara
keseluruhan yang dibahas pada buku Mazhab Dakwah Wasathiyah Sunan Ampel.

Anda mungkin juga menyukai