Anda di halaman 1dari 13

SAINS DAN HADIS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Sains

Dosen Pengampu: Dr. Nurul Hak, S.Ag., M.Hum.

Disusun oleh:

Muhammad Faza Adzkiya Rahman (22101020006)

Muhammad Haikal Faza (22101020008)

Muhammad Aryo Abdila (22101020092)

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah menganugerahkan rahmat


dan nikmat yang melimpah kepada seluruh makhluk-Nya di muka bumi. Oleh
sebab itu, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang bertemakan
“Sains dan Hadis”. Tidak lupa pula, selawat teriring salam semoga tetap
tercurahkan kepada manusia pilihan yang paling mulia, Muhammad Rasulullah
saw. berserta para sahabat dan keluarganya.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada dosen mata


kuliah Islam dan Sains yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami
berharap makalah ini dapat memperluas cakrawala pengetahuan kita mengenai
pembahasan sains dalam Islam, khususnya dalam hadis.

Kami menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pihak yang memiliki kepentingan dengan
tema yang dibahas.

Yogyakarta, 28 Februari 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang mencakup segala bidang kehidupan


manusia. Ini terbukti dengan adanya panduan beragama, bersosialisasi, dan
lainnya. Termasuk dalam ilmu pengetahuan. Namun, dalam perkembangannya
banyak pihak yang mendikotomikan keduanya. Tentu saja hal ini tidak dapat
dibenarkan, sebab keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu Tuhan Yang
Mahatahu dan Maha Mengetahui.

Tidak sedikit Allah Swt. berbicara mengenai ilmu pengetahuan, baik


dalam Al-Qur’an maupun melalui utusannya yakni Rasul saw.. Kebanyakan
umat muslim hanya mengetahui Al-Qur’an saja yang mengulas tentang ilmu
pengetahuan, padahal hadis pun demikian. Mereka memandang bahwa hadis
kebanyakan hanya berisi kesunnahan dalam menjalankan ibadah. Akan tetapi,
jika kita mengkajinya lebih dalam, kita akan menemukan sebuah ilmu
pengetahuan (sains) yang terkandung dalam kesunnahan tersebut. Inilah yang
melatarbelakangi penulisan makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa relevansi sains dengan hadis?


2. Bagaimana kontribusi sains dalam hadis?
3. Apa saja hadis-hadis yang berkaitan dengan sains?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk menguraikan relevansi sains dengan hadis;


2. Untuk menganalisis kontribusi sains dalam hadis dan sebaliknya;
3. Untuk memaparkan hadis-hadis yang berkaitan dengan sains.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Relevansi sains dengan hadis

Al-Qur’an menyebutkan bahwa Nabi saw. tidak berkata-kata berdasarkan


hawa nafsu, sehingga apa yang diucapkannya adalah wahyu semata. Ini
mengindikasikan hadis merupakan suatu kebenaran pula di samping Al-
Qur’an. Terdapat ribuan hadis yang sampai kepada umat sekarang dan di
dalamnya juga memuat informasi tentang sains dan teknologi yang
kebenarannya baru tersingkap pada zaman modern. Contohnya adalah
penemuan yang dilakukan oleh dr. Abdurrazzaq Al-Kailani, bahwa cara
makan dan minum yang paling tepat dan selamat adalah dengan cara duduk,
tidak dengan cara berdiri. Hal ini disebabkan bahwa minum dan minum
dengan cara berdiri akan mempersulit proses pencernaan. Jika dilakukan
dengan cara berdiri nanti akan menyebabkan minumam dan makanan itu
terhempas lebih kuat ke dinding lambung secara berulang-ulang sehingga
akan menyebabkan kesulitan pada pencernaan. Didasarkan pada pesan yang
ada di hadis sejalan dengan teori kesehatan pencernaan, sehingga
menjadikannya mendapat tempat bagi kalangan para dokter.

Penjelasan-penjelasan sains dalam hadis memang disebutkan secara


implisit, yaitu tersirat dalam berbagai penjelasan mengenai akidah, syariah,
dan akhlak. Namun, perlu dingat terdapat hadis yang memerintahkan manusia
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara jelas, misalnya beberapa
hadis di bawah ini.

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬


…‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم‬

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi kaum muslim.1z

…‫ط ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬


َ ‫ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما ؛ َسهَّ َل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه‬
َ َ‫… َو َم ْن َسل‬

1
Hadis ini dilansir oleh Ibnu Majah dari Anas bin Malik.
Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
memudahkan jalan ke surga baginya.2

‫ب ْال ِع ْل ِم ؛ فَهُ َو فِي َسبِي ِل هَّللا ِ َحتَّى يَرْ ِج َع‬ َ ‫َم ْن خ ََر َج فِي‬
ِ َ‫طل‬

Barangsiapa keluar dalam menuntut ilmu, maka dia berada dijalan Allah
sampai dia Kembali.3

Dapat kita pahami dari ketiga hadis tersebut bahwa Islam senantiasi
memerintahkan penganutnya untuk mencari ilmu pengetahuan baru, baik ilmu
agama maupun ilmu umum. Sehingga sudah sepatutnya bagi umat Islam
untuk terus menambah pengetahuannya, salah satunya dalam ilmu umum
dengan memperhatikan fenomena yang ada di dunia. Ini bisa menjadi
landasan argumen terhadap kelompok yang sering menafikan ilmu agama
ketika mengkaji ilmu umum.

B. Kontribusi sains terhadap hadis

Sedangkan kontribusi sains dalam hadis dapat kita lihat pada masa
sekarang ini muncul temuan-temuan baru di bidang sains dan teknologi
berupa teori ataupun fakta ilmiah. Temuan ini bisa digunakan untuk
mendorong pengkajian hadis secara kontekstual. Apabila hadis hanya
dipahami secara teksual tentunya dapat memungkinkan didapatkan
kesimpulan yang tidak relevan lagi karena perbedaan masa dan kondisi
masyarakat. Oleh sebab itu, pengkajian hadis secara kontekstual diharapkan
dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan tentu dengan
tetap berpegangan pada metodologi penelitian hadis. Penemuan ilmu
pengetahuan modern yang sebenarnya telah diungkapkan dalam Al-Qur’an
dan hadis juga menambah kebenaran kedua pedoman umat Islam ini.

Dapat ditarik pemahaman yaitu, keduanya ini mempunyai pengaruh pada


manusia, di antaranya: Islam dan sains sama-sama memberikan kekuatan,

2
Hadis ini dilansir oleh Muslim dari Abu Hurairah.
3
Hadis ini dilansir oleh at-Turmudzi dari Anas bin Malik.
sains memberi manusia peralatan dan mempercepat laju kemajuan, Islam
menetapkan maksud tujuan upaya manusia dan sekaligus mengarahkan upaya
tersebut. Sains membawa revolusi lahirlah (material), Islam membawa
revolusi batiniah (spiritual). Sains memperindah akal dan pikiran, Islam
memperindah jiwa dan perasaan. Sains melindungi manusia dari penyakit,
banjir, badai, dan bencana alam lain. Melindungi manusia dari keresahan,
kegelisahan dan rasa tidak nyaman. Sains mengharmoniskan dunia dengan
manusia dan Islam.

C. Hadis-hadis tentang sains

1. Tata surya

...‫ت النُّجُو ُم َأتَى ال َّس َما َء َما تُو َع ُد‬


ِ َ‫ فَِإ َذا َذهَب‬،‫النُّجُو ُم َأ َمنَةٌ لِل َّس َما ِء‬

Bintang-bintanng adalah pengaman bagi langit. Jika bintang mati, maka


datanglah pada langit sesuatu yang mengancamnya.4

Sains mengungkapkan bahwa terdapat hubungan saling mengikat antar


bintang dengan gaya gravitasinya. Daya ikat ini menjaga keteraturan
benda langit agar tetap pada posisinya. Namun, ketika bintang tersebut
sudah pada fase hidupnya yang terakhir, yakni meredup dan akhirnya
lenyap, maka mengakibatkan terlepasnya ikatan tersebut. sehingga benda
langit tidak teratur. Bahkan, bintang yang mati dapat berubah menjadi
lubang hitam dengan gaya gravitasi yang kuat. Gaya gravitasinya inilah
yang membuatnya menarik segala benda langit disekitarnya ke dalam inti
bintang dan akhirnya lenyap. Inilah yang dimaksud dalam hadis di atas
bahwa bintang mati dapat mengancam segala sesuatu yang ada di langit.

‫ فَ…ِإ َذا َرَأ ْيتُ ُموهَ……ا‬،ِ ‫ت هَّللا‬


ِ ‫ َولَ ِكنَّهُ َم……ا آيَتَ……ا ِن ِم ْن آيَ……ا‬،‫ت َأ َح… ٍد َواَل لِ َحيَاتِ… ِه‬
ِ ْ‫س َو ْالقَ َم َر اَل يَ ْخ ِسفَا ِن لِ َمو‬
َ ‫ِإ َّن ال َّش ْم‬
‫صلُّوا‬
َ َ‫ف‬

4
Hadis ini dapat ditemukan dalam Kitab Shahih Muslim bab Fadhail ash-Shahabah, Kitab
Musnad Ahmad, Kitab Musnad Abu Ya’la, dan Kitab Faidh al-Qadir karya Imam al-Munawi.
Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian
seseorang maupun karena kelahirannya. Akan tetapi, keduanya adalah
dua tanda dari sekian tanda kebesaran Allah sehingga jika kalian melihat
keduanya, maka dirikanlah salat.5

Kepercayaan orang Arab dan kaum dibelahan bumi lainnya tentang


gerhana bulan dan matahari yang selalu dikaitkan dengan kematian atau
kelahiran seseorang dibantah oleh hadis ini. Sains pun membuktikan
bahwa gerahana matahari terjadi karena posisi bulan berada sejajar di
antara bumi dan matahari sehingga matahari terhalangi bulan dan bumi
berada di dalam kerucut bayang (umbra) bulan. Begitupun yang terjadi
pada gerhana bulan, perbedaannya bumilah yang berada di tengah
matahari dan bulan. Meskipun seringnya posisi bumi atau bulan berada di
bawah atau di atas sehingga munculnya gerhana matahari atau bulan total
termasuk fenomena langka.

2. Bumi dan fenomenanya

a. Bumi terdiri dari tujuh lapis

ِ ‫ض طُ ِّوقَهُ ِم ْن َسب ِْع َأ َر‬


َ‫ضين‬ ِ ْ‫َم ْن ظَلَ َم قِي َد ِشب ٍْر ِمنَ اَأْلر‬

Barangsiapa menyerobot secara zalim tanah selebar satu jengkal saja,


maka ia akan dikalungkan kepadanya dari tuju (lapisan) bumi.6

Orang zaman dahulu menganggap bahwa bumi hanya terdiri dari


satu lapis saja, yakni lapisan terluar yang mereka tempati sehingga
hadis ini banyak mendapatkan respon dari umat pada saat itu yang
sangsi akan kebenaran hal tersebut. Akan tetapi, ilmu pengetahuan
sekarang mengungkap bahwa sebenarnya bumi memiliki tujuh lapis ke
dalam. Banyaknya lapisan ini bukan berarti ada pembatas, tetapi

5
Hadis ini dilansir oleh Imam Bukhari dari Ibnu Umar, Abu Masud, Aisyah, Ibnu Abbas, dan Abu
Bakrah, sedangkan Muslim dari Aisyah, Jabir bin Abdullah, al-Mughirah bin Syu’bah.
6
Hadis ini dilansir oleh al-Bukhori dari Ali bin Abdullah dan Abu Ma’mar, sedangkan Muslim dan
Ahmad bin Hanbal dari Aisyah ra.
terdapatnya perbedaan dari segi penyusunnya, bentuknya, dan
suhunya. Semua lapisan ini tidak tersusun secara lurus, tetapi lapisan
atas membungkus lapisan di bawahnya.

b. Fenomena siklus hujan

ٍ ‫َام بَِأقَ ِّل َمطَرًا ِم ْن ع‬


‫َام‬ ٍ ‫َما ِم ْن ع‬

Tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya daripada tahun
yang lain.7

Penelitian modern membuktikan bahwa terjadi keseimbangan


dalam siklus hujan. Ilmuan memperkirakan terdapat 16 juta ton air
menguap dari bumi setiap detiknya. Jika ditotal, maka diperoleh angka
513 juta ton air per tahunnya. Angka ini sama dengan jumlah debit air
yang jatuh ke permukaan bumi dalam satu tahun. Dari fakta ini dapat
diperoleh kesimpulan bahwa air yang ada di bumi mengalami siklus
yang seimbang berdasarkan ukuran atau kadarnya dan bila terjadi
perubahan sedikit saja dapat mengakibatkan ketidakseimbangan
ekologi.

3. Manusia dan interelasi organ tubuhnya

َ …َ‫ هَ……لْ ل‬: ‫ فَقَ……ا َل‬.ُ‫ ُولِ… َد لِي غُاَل ٌم َأ ْس… َود‬،ِ ‫ يَا َرسُو َل هَّللا‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَا َل‬
‫ك‬ َّ ِ‫َأ َّن َر ُجاًل َأتَى النَّب‬
َ ‫ي‬
َ َ‫ ق‬."‫ "هَلْ فِيهَا ِم ْن َأوْ َرقَ؟‬: ‫ال‬
‫ قَا َل‬.‫ نَ َع ْم‬: ‫ال‬ َ َ‫ ق‬.ٌ‫ ُح ْمر‬: ‫ال‬َ َ‫ ق‬."‫ " َما َأ ْل َوانُهَا؟‬: ‫ قَا َل‬.‫ نَ َع ْم‬: ‫ قَا َل‬."‫ِم ْن ِإبِ ٍل؟‬
َ ِ‫ "فََأنَّى َذل‬:
ٌ ْ‫ لَ َعلَّهُ نَ َز َعهُ ِعر‬: ‫ قَا َل‬."‫ك؟‬
."ُ‫ "فَلَ َع َّل ا ْبنَكَ هَ َذا نَ َز َعه‬: ‫ قَا َل‬. ‫ق‬

Bahwasanya seorang laki-laki datang menghadap Nabi saw. dan berkata,


“Wahai Rasulullah, anak laki-laki saya lahir (berkulit) hitam.” Nabi saw.
bertanya: “Apakah kamu mempunyai unta?” Ia menjawab: “Ya.” Nabi
saw. bertanya lagi: “Apa warnanya?” Ia menjawab, “Merah.” Nabi saw.
bertanya: “Dari mana itu?” Ia menjawab: “Barangkali ia dipengaruhi

7
Hadis ini dilansir oleh al-Baihaqi dari Ibnu Mas’ud dan al-Hakim dari Ibnu Abbas.
gen (moyangnya).” Nabi saw. berkata: “Barangkali saja (kulit hitam)
anakmu ini juga dipengaruhi gen (moyang kamu).”8

‫ تَدَاعَى لَ…هُ َس…اِئ ُر‬،‫ ِإ َذا ا ْشتَ َكى ِم ْنهُ عُضْ ٌو‬،‫ َمثَ ُل ْال َج َس ِد‬،‫َمثَ ُل ْال ُمْؤ ِمنِينَ فِي تَ َوا ِّد ِه ْم َوتَ َرا ُح ِم ِه ْم َوتَ َعاطُفِ ِه ْم‬
‫ْال َج َس ِد بِال َّسهَ ِر َو ْال ُح َّمى‬

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berempati, berkasih sayang,


dan bersimpati antarmereka seperti satu tubuh yang apabila salah satu
anggota tubuh mengeluh sakit maka seluruh tubuh yang lain saling
menanggapinya dengan tidak bisa tidur dan demam.9

Hadis pertama menyatakan bahwa sifat genetik nenek moyang kita


masih ada dalam DNA kita dan semuanya bersumber dari Nabi Adam as..
Padahal pada zaman itu belum terdapat ilmu yang mempelajari genetik.
Ilmu genetika baru muncul sekitar abad 19. Hadis kedua menjelaskan
bahwa ketika salah satu bagian tubuh manusia sakit, maka bagian tubuh
lainnya juga merasakan dan bekerja juga. Rinciannya yaitu tubuh yang
sakit akan mengirim sinyal ke otak. Selanjutnya otak mengirimkan
perintah kepada tubuh lain untuk membantu meredakan rasa sakit pada
bagian tersebut. Hati misalnya, langsung memompa dengan cepat demi
mempercepat sirkulasi darah dan mengantarkannya pada bagian yang
sakit.

4. Kesehatan

‫ ِإاَّل السَّا َم‬،‫فِي ْال َحبَّ ِة السَّوْ دَا ِء ِشفَا ٌء ِم ْن ُك ِّل دَا ٍء‬

Di dalam habbatus sauda’ terkandung obat bagi segala penyakit kecuali


racun (kematian).10

َ َ‫ َوا َّد ِهنُوا بِ ِه ؛ فَِإنَّهُ ِم ْن َش َج َر ٍة ُمب‬، َ‫ُكلُوا ال َّزيْت‬


‫ار َك ٍة‬
8
Hadis ini termuat pada Shahih Bukhari dalam kitab ath-thalaq, al-hudud, dan kitab al-I’tisham bi
al-kitav wa as-sunnah dari Abu Hurairah.
9
Hadis ini dilansir oleh al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad bin Hanbal dari an-Nu’man bin Basyir ra.
dari Rasulullah saw. meski redaksinya berbeda-beda
10
Hadis ini dilansir oleh al-Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad bin Hanbal dari Abu
Hurairah.
Makanlah zaitun (sebagai lauk bersama roti) dan berminyaklah
dengannya, sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi,11

ِ ‫ق َعلَى ُأ َّمتِي َأَل َمرْ تُهُ ْم بِال ِّس َوا‬


َ ‫ك َم َع ُك ِّل‬
‫صاَل ٍة‬ َّ ‫لَوْ اَل َأ ْن َأ ُش‬

Seandainya tidak terlalu memberatkan umatku, niscaya sudah aku


perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak salat.12

‫ َواُأْل ْخ َرى ِشفَا ًء‬،‫َاح ْي ِه دَا ًء‬


َ ‫ب َأ َح ِد ُك ْم فَ ْليَ ْغ ِم ْسهُ ثُ َّم لِيَ ْن ِز ْعهُ ؛ فَِإ َّن فِي ِإحْ دَى َجن‬ ُّ ‫ِإ َذا َوقَ َع‬
ِ ‫الذبَابُ فِي َش َرا‬

Jika seekor lalat jatuh dalam minuman salah seorang di antara kamu
maka hendaklah ia membenamkannya (sekalian untuk) kemudian
mengangkatnya. Sesungguhnya di dalam tubuh salah satu sayapnya
terdapat penyakit dan di sayap yang lain terdapat obat penawar.13

Pada hadis pertama menyebutkan bahwa jinten hitam memiliki


manfaat yang luar biasa bagi tubuh. Ini dibuktikan oleh penelitian
sekarang bahwa jinten hitam dapat meningkatkan jumlah sel kekebalan
tubuh secara drastic. Sistem kekebalan tubuh inilah yang tidak disadari
oleh orang pada masa lalu. Selain itu, bisa juga menyembuhkan berbagai
macam penyakit, seperti asma, tekanan darah tinggi, gangguan sistem
pencernaan, liver, dan sebagainya. Sedangkan pada hadis kedua
ditemukan seruan untuk mengonsumsi buah zaitun dan minyaknya.
Penelitian sekarang menyebutkan bahwa zaitun efektif untuk mencegah
beberapa penyakit, seperti jantung coroner, menurunkan kadar kolestrol,
dan menghindarkan dari risiko kanker.

Pada hadis ketiga Rasulullah saw. menyarankan untuk senantiasa


bersiwak. Hal ini pasti tanpa alasan, sebab berdasarkan penelitian
sekarang ditemukan bahwa siwak bermanfaat untuk menjaga gigi agar
tetap kuat dan tidak busuk, menghindarkan dari radang gusi gigi, dan

11
Hadis ini dilansir oleh at-Tirmidzi dari Umar bin Khatab dan Abu Asid, Ibnu Majah dari Abu
Hurairah, ad-Darami dari Abu Asid al-Anshori, dan Ahmad bin Hanbal dari Abu Usaid.
12
Hadis ini dilansir oleh al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
13
Hadis ini dilansir oleh al-Bukharid dan Ahmad bin Hanbal dari Abu Hurairah.
membinasakan kuman-kuman mulut. Melihat banyaknya manfaat siwak,
menjadikannya sebagai salah satu bahan untuk membuat pasta gigi.

Pada hadis keempat Rasulullah saw. menyarankan jika minuman


kita kemasukan lalat, maka alangkah baiknya lalat itu dicelupkan
seluruhnya. Penelitian sekarang menjelaskan bahwa lalat membawa
kuman di salah satu sayapnya, dan penawar di bagian yang lainnya. Ini
dibuktikan dengan ketika kandungan mikroba di cairan yang kemasukan
lalat dan ditenggalamkan jauh berkurang ketimbang yang tidak
ditenggelamkan.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pemaparan materi di atas dapat ditarik kesimpulan, yaitu

1. Hadis dan sains memiliki relevansi. Sains berkontribusi untuk membuktikan


Al-Qur’an dan hadis sehingga semakin menguatkan kebenaran keduanya
sebagai mukjizat. Sedangkan hadis mendorong manusia untuk senantiasa
mencari pengetahuan. Sehingga terjadi sifat timbal-balik.\

2. Terdapat pemaparan sains dalam hadis dalam beraneka ragam objek, seperti
tata surya, bumi, manusia, dan sebagainya. Disini hadis dapat berfungsi
sebagai penguat Al-Qur’an atau berfungsi penjelas topik yang belum dibahas
dalam Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Azizi, Abdul Syukur. (2018). Hadits-hadits Sains. Yogyakarta: Laksana.

An-Najjar, Zaghlul. (2011). Sains dalam Hadis Mengungkap Fakta Ilmiah dari
Kemukjizatan Hadis Nabi. Jakarta: Amzah.

Basri, H. (2018). “RELEVANSI ANTARA HADITS DAN SAINS Kaedah dan


Aplikasinya dalam Bingkai Ijaz Ilmi” dalam Al-Fikra: Jurnal Ilmiah
Keislaman, 17(1), 130-146. Diakses dari
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/al-fikra/article/view/5336

Hasibuan, M. (2017). Kontribusi Sains dalam Menentukan Kualitas Hadis (Tesis


Magister, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara). Diakses
dari http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/15554

Yahya, Harun. (2007). Al-Qur’an dan Sains: Memahami Metodologi Bimbingan


Al-Qur’an dan Sains. Bandung: Dzikra.

Yani, Y. I., Yuliharti, Y., Syu’aib, K., Tarigan, M., & Paini, P. (2021).
“Mengungkap Isyarat-Isyarat Sains dalam Hadis Nabi” dalam Al-Quds:
Jurnal Studi Alquran dan Hadis, 5(1), 359-376. Diakses dari
http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/alquds/article/download/2512/pdf

Anda mungkin juga menyukai