Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS MARGIN dan STRATEGI PEMASARAN TOMAT

DI PERUSAHAAN PACET SEGAR DESA CIHERANG KECAMATAN


PACET KABUPATEN CIANJUR
JAWA BARAT

Oleh :
Himmatul Miftah
Dosen Fakultas Agribisnis dan Teknologi Pangan, Universitas Djuanda Bogor

ABSTRACT
The level of competition among suppliers of tomato is very tight. Furthurmore with the
flood of imported products. In order to maintain continuity of its business, the company
seeks to develop its business strategy. Research in fresh Pacet Company by analyzing
internal and external factors known at the position of growth strategies through a
strategy of concentration by implementing horizontal integration strategies or stability.
This strategy is supported by the analysis of marketing margins in order to strengthen
the company's strategy in gaining a profit.

I. Pendahuluan lain karena masih sedikit petani yang


Akhir-akhir ini permintaan untuk mengusahakan komoditi ini serta
komoditi sayuran terutama tomat adanya masalah pada kontinuitas benih
mengalami peningkatan, namun yang diperoleh petani. Benih tomat
sayangnya peningkatan permintaan ini yang berkualiats masih tergantung pada
tidak diiringi oleh peningkatan impor Khususnya tomat besar.
penawaran produk tomat. Hal ini antar

Tabel 1. Data Produksi Tomat Indonesia Tahun 2001-2005


No Tahun Produksi (Ton) Perkembangan (%)
1 2001 547. 257 -
2 2002 562. 406 2,77
3 2003 593. 392 5,51
4 2004 483. 991 -18,44
5 2005 573. 517 18,10
Rata-rata 552. 112 1,98
Sumber : Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura, 2006
Menurut data Departemen persentase perubahan rata-rata sebesar
Pertanian (2006) jumlah konsumsi 6,05 % per tahun. Sedangkan jumlah
perkapita tomat di Indonesia sejak tahun produksi tomat terbesar di Indonesia
2001 sampai dengan tahun 2005 telah selama kurun waktu 5 tahun yaitu dari
mengalami peningkatan dengan tahun 2001 sampai dengan tahun 2005
48
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

terjadi pada tahun 2003 dengan jumlah sering disebut juga dengan marjin
produksi sebesar 593. 392 Ton. Namun pemasaran.
pada tahun 2004 jumlah tersebut Perusahaan Pacet Segar sebagai
mengalami penurunan sebesar 18,44% salah satu perusahaan yang bergerak
atau berubah menjadi 483. 991 Ton, dalam bidang pemasaran sayuran yang
penurunan jumlah produksi ini tidak telah relatif lama sejak 1980 sebagai
berlangsung lama karena pada tahun perusahaan pemasok sayur mayur ke
2005 jumlah produksinya kembali pasar ibukota. Semakin
meningkat menjadi 573. 517 Ton atau berkembangnya pasar, perusahaan ini
meningkat sekitar 18,10%. banyak menghadapi persaingan baik
Mengingat sifat produk pemasok lokal maupun produk impor
hortikultura yang mudah rusak maka dari China, namun demikian sampai saat
diperlukan strategi pemasaran yang ini Perusahaan Pacet Segar masih eksis
mampu menjadi penentu kebijakan di tengah persaingan yang semakin
perusahaan dalam menjalankan ketat. Menghadapi kenyataan persaingan
bisnisnya, terutama dalam menjual yang semakin berat maka untuk dapat
produknya. mempertahankan keberlanjutan usaha
Perusahaan Pacet Segar Cipanas dan lebih dapat meningkatkan pangsa
Cianjur merupakan salah satu pasarnya diperlukan perumusan strategi
perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran yang sesuai dengan kondisi
pemasaran berbagai sayuran. Jenis internal dan lingkungan eksternal
sayuran yang dipasarkan oleh perusahaan agar memperoleh strategi
perusahaan ini adalah tomat. Pemilihan pemasaran yang tepat guna menjaga
komoditi tomat dilakukan karena adanya keberlangsungan usaha.
permintaan yang cukup tinggi. Hingga Berdasarkan perumusan
saat ini tomat di Perusahaan Pacet masalah di atas, maka permasalahan
Segar merupakan produk unggulan. yang dapat diteliti adalah:
Berdasarkan kenyataan bahwa 1. Berapa besar margin pemasaran
di lapangan diketahui harga di tingkat komoditi tomat ?
eceran cukup tinggi dibandingkan 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi
dengan harga di tingkat petani, semakin kekuatan, kelemahan, peluang dan
banyaknya perusahaan yang masuk ancaman bagi Perusahaan Pacet
dalam kegiatan usaha pemasaran tomat, Segar dalam memasarkan
adanya jarak antara lembaga pemasaran produknya?
satu dengan lembaga pemasaran lainnya 3. Bagaimana alternatif strategi bagi
dan adanya biaya pemasaran seperti Perusahaan Pacet Segar dalam
biaya pengangkutan, pengemasan, mempertahankan usaha dan
penyimpanan serta ketergantungan pada meningkatkan penjualan komoditi
benih impor mengakhibatkan tingginya tomat ?
harga dan adanya perbedaan harga pada
tiap tingkat lembaga pemasaran atau II. Metode Penelitian
49
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Ci = Biaya pemasaran yang


Penelitian ini dilakukan di dikeluarkan oleh lembaga ke-i
Perusahaan Sayur mayur Pacet Segar. πi = Keuntungan lembaga
Perusahaan ini berlokasi di Desa pemasaran yang diperoleh lembaga ke-i
Ciherang Kecamatan Pacet Kabupaten i = Jumlah lembaga
Cianjur Provinsi Jawa Barat. Lokasi pemasaran yang terkait
usaha tepatnya di Jalan Raya Ciherang Sedangkan total marjin dapat
no.48 Kecamatan Pacet Kabupaten diperoleh dengan perhitungan matematis
Cianjur Provinsi Jawa Barat. Penelitian :
ini dilakukan selama delapan bulan, M = MI + Mm + Mw + Mr
dimulai pada bulan April 2010 (Limbng dan Sitorus, 1987)
2.2.Metode Pengumpulan Data Keterangan :
Data yang dikumpulkan mencakup M = Total marjin pemasaran
data primer dan data sekunder yang MI = Marjin pemasaran di tingkat
berkaitan dengan judul penelitian. pasar pengumpul
2.3. Metode Pengolahan dan Analisis Mm = Marjin pemasaran di tingkat
Data pasar menengah
2.3.1. Analisis Marjin Pemasaran Mw = Marjin pemasaran di tingkat
Untuk menganalisis marjin pasar besar
pemasaran, digunakan rumus: Mr = Marjin pemasaran di tingkat
Mi = Ci + πi (Limbong dan pasar pengecer
Sitorus, 1987) Identifikasi faktor-faktor yang
Keterangan : menjadi kekuatan dan kelemahan
Mi = Marjin pemasaran pada (lingkungan internal) dan peluang dan
lembaga ke-i ancaman (lingkungan eksternal)

Tabel 1. Matriks IFE


Faktor-faktor Internal Bobot Rating Total skor
Kekuatan :
1
.
10
Kelemahan :
1
.
10
Total 1,00
Sumber: Rangkuti, 2004

50
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Tabel 2. Matriks EFE


Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Total skor
Peluang :
1
.
10
Ancaman :
1
.
10
Total 1,00
Sumber: Rangkuti, 2004

Tahap-tahap untuk menentukan faktor- 2 = Jika indikator horizontal


faktor lingkungan dalam matriks IFE sama penting daripada indikator vertikal
dan EFE adalah sebagai berikut: Untuk 3 = Jika indikator horizontal
menentukan bobot setiap variabel lebih penting daripada indikator vertikal
digunakan skala 1,2 dan 3. Skala yang Bentuk penilaian pembobotan
digunakan untuk pengisian kolom dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6
adalah : di bawah ini.
1 = Jika indikator horizontal
kurang penting daripada indikator
vertikal

Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan


Faktor Strategis Internal A B C D ... Total
A Xi
B
C
D
...
n
Total ∑ Xi
i =1

Sumber : Kinnear, 1991

51
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan


Faktor Strategi Eksternal A B C D ... Total
A Xi
B
C
D
...
n
Total ∑ Xi
i =1

Sumber: Kinnear, 1991


Bobot setiap variabel diperoleh Untuk faktor yang menjadi
dengan menentukan nilai setiap variabel peluang, skala nilai yang digunakan
terhadap jumlah nilai keseluruhan yaitu: 1 = rendah (kurang respon), 2 =
variabel dengan menggunakan rumus sedang (respon Sama dengan rata-rata),
sebagai berikut 3 = tinggi (respon di atas rata-rata), dan
Xi 4 = sangat tinggi (respon superior).
: αI = n Sedangkan untuk faktor yang menjadi
∑ Xi
I =1
ancaman pemberian nilai rating
dilakukan sebaliknya.
Keterangan :
Kalikan bobot pada kolom 2
αI = Bobot variabel ke-1
dengan rating pada kolom 3 untuk
Xi = Nilai variabel ke-1
memperoleh faktor pembobotan dalam
I = 1,2,3,.....n
kolom 4. Hasilnya berupa skor
n = Jumlah variabel
pembobotan untuk masing-masing
Hitung rating dalam kolom 3
faktor yang nilainya bervariasi mulai
untuk masing-masing faktor dengan
dari 4 (outstanding) sampai dengan 1
memberikan skala mulai 4 (outstanding)
(poor).
sampai dengan 1 (poor) berdasarkan
Jumlah skor pembobotan (pada
pengaruh faktor tersebut terhadap
kolom 4), untuk memperoleh total skor
kondisi perusahaan pada saat dilakukan
pembobotan bagi perusahaan yang
penelitian.
bersangkutan. Nilai total ini
2.3.2.Matriks IFE
menunjukkan bagaimana perusahaan
Untuk faktor yang menjadi
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
kekuatan, skala nilai yang digunakan
strategis internal dan eksternalnya. Total
yaitu : 1 = sangat lemah, 2 = lemah, 3 =
skor pembobotan antara 1 sampai
baik, 4 = sangat baik. Sedangkan untuk
dengan 4.
faktor yang menjadi kelemahan
Kriteria penilaian matriks IFE:
pemberian nilai rating dilakukan
Nilai 2.5 menunjukkan bahwa situasi
kebalikannya.Matriks EFE
internal perusahaan berada pada tingkat
rata-rata. Nilai 1 menunjukkan situasi
52
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

internal perusahaan sangat buruk. nilai 3,00 sampai dengan 4,00


Sedangkan nilai 4 mengidentifikasikan menunjukkan posisi internal yang kuat.
bahwa situasi internal perusahaan sangat Pada sumbu Y, total pembobotan EFE
baik. dengan nilai dari 1,00 sampai dengan
Kriteria penilaian Matriks EFE: 1,99 menunjukkan posisi eksternal yang
Nilai 2.5 menunjukkan perusahaan rendah, nilai dari 2,00 sampai dengan
mampu merespon situasi eksternal 2,99 adalah sedang dan nilai dari 3,00
secara rata-rata. Nilai 1 menunjukkan sampai dengan 4,00 adalah tinggi.
perusahaan tidak dapat memanfaatkan Gambar 1 di bawah ini menyajikan
peluang dan menghindari ancaman yang model matriks IE yang menunjukkan
ada. Sedangkan nilai 4 menunjukkan posisi strategi yang dilakukan oleh
perusahaan merespon peluang maupun perusahaan.
ancaman yang dihadapi dengan baik. Total Skor Faktor Internal
(IFE)

3 2 1
4
2.3.3.Matriks Internal-Eksternal (IE)
Total Skor Faktor Eksternal

I II III
Penentuan posisi perusahaan
3
ditentukan dengan menggunakan
(EFE)

matriks IE yang diplotkan berdasarkan IV V VI

kombinasi jumlah nilai skor dari matriks 2


faktor strategi internal (IFE) dengan VII VIII IX
matriks faktor strategi eksternal (EFE).
1
Kemudian akan diketahui posisi
Gambar 1. Matriks Internal-Eksternal
perusahaan dalam matriks IE, sehingga
Sumber : Rangkuti, 2003
dapat terlihat pemilihan strategi
Keterangan :
pemasaran yang tepat dari alternatif
I :Strategi konsentrasi
strategi yang telah ada sesuai dengan
melalui integrasi vertikal
posisi perusahaan.
II :Strategi konsentrasi
Berdasarkan matriks Internal-
melalui integrasi horizontal
Eksternal akan diperoleh dua kunci
III :Strategi turnaround
untuk menentukan strategi apa yang
IV :Strategi stabilitas
harus dilakukan, kunci tersebut adalah
V :Strategi konsentrasi
nilai total pembobotan dari faktor-faktor
melalui integrasi horizontal atau
internal (IFE) dan nilai total
stabilitas
pembobotan faktor-faktor eksternal
VI :Strategi divestasi
(EFE). Pada sumbu X dari matriks
VII :Strategi divestasi
Internal-Eksternal (IE) pembobotan total
konsentrik
IFE yang bernilai 1,00 sampai dengan
VIII :Strategi divestasi
1,99 menggambarkan posisi internal
konglomerat
yang lemah, nilai 2,00 sampai 2,99
menunjukkan posisi internal rat-rata dan
53
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

IX :Strategi likuidasi atau Pacet Segar yang terkait dengan


bangkrut pemasaran tomat , sedangkan marjin
pemasaran dibatasi hanya pada
Dalam matriks Internal- pemasaran produk tomat pada wilayah
Eksternal diperoleh tiga strategi utama Jabotabek dan data yang merupakan
sebagai berikut : data pada satu tahun terakhir atau pada
1. Growth Strategy yang merupakan saat penelitian.
pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 2.5.Definisi Operasional
I, II dan V) atau upaya diversifikasi (sel Dalam penelitian ini jenis serta batasan
VII dan sel VIII) dan ukuran atau konsep yang digunakan
2. Stability Strategy adalah strategi yang adalah :
diterapkan tanpa mengubah arah strategi Pemasok adalah perusahaan/petani yang
yang telah ditetapkan (sel IV) memasok tomat kepada Perusahaan
3. Retrenchment Strategy (sel III, VI, Pacet Segar.
dan IX) adalah usaha memperkecil atau Pedagang pengecer adalah pedagang
mengurangi usaha yang dilakukan yang menjual tomat langsung ke
perusahaan. konsumen akhir.
Margin pemasaran adalah perbedaan
2.3.4.Analisis SWOT harga yang dibayar konsumen akhir
Setelah melakukan analisis dengan harga yang diterima perusahaan
internal dan eksternal, tahap berikutnya untuk komoditi tomat, diukur dengan
adalah menyusun alternatif strategi. satuan Rupiah.
Untuk menjamin bahwa strategi yang Produk adalah tomat yang dijual oleh
dibuat berpijak pada situasi riil di Perusahaan Pacet Segar, diukur dengan
lingkungan internal dan eksternal satuan Kg.
perusahaan maka digunakan alat bantu Harga adalah sejumlah uang yang
matriks SWOT. Matriks SWOT diberikan oleh pembeli kepada
digunakan untuk melakukan matching perusahaan untuk membeli tomat ,
antara kekuatan dan peluang (strategi diukur dengan satuan Rupiah.
Strengths-Opportunities), kekuatan Distribusi adalah struktur saluran yang
dengan ancaman (strategi Strengths- digunakan untuk memasarkan tomat dari
Threats), Kelemahan dan kesempatan ke pasarnya.
(strategi Weakness-Opportunities) serta Sistem pembayaran adalah sistem
kelemahan dan ancaman (strategi pembayaran yang dilakukan oleh pihak
Weakness-Threats). pembeli kepada penjual yaitu
Perusahaan Pacet Segar atau sistem
2.4. Ruang Lingkup Penelitian pembayaran yang dilakukan Pacet Segar
Ruang lingkup yang digunakan kepada pemasok, diukur dengan satuan
dalam penelitian ini untuk analisis Rupiah.
strategi pemasaran adalah mencakup
lingkungan keseluruhan Perusahaan
54
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Konsumen adalah Pacet Segar merupakan


peorangan/perusahaan yang membeli perusahaan keluarga H. Mastur Fuad
produk tomat untuk dikonsumsi. yang bergerak pada bidang distribusi
Farmer share adalah Proporsi harga sayur-mayur yang pada mulanya hanya
yang diterima produsen/pemasok untuk pasar lokal Cipanas. Atas anjuran
dibandingkan dengan harga pada dan pembinaan dari Dinas Pertanian dan
konsumen akhir dikuru dalam persen. Tanaman Pangan Kabupaten Cianjur,
Saluran Pemasaran adalah Saluran yang akhirnya usaha keluarga ini diperluas
dilakukan oleh pelaku /lembaga dengan membentuk sebuah kelompok
pemasaran dalam memindahkan produk tani dimana H. Mastur Fuad saat itu
tomat dari Pacet Segar ke konsumen terpilih sebagai ketua kelompok yang
akhir. bertugas untuk membina dan
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan memberikan arahan kepada anggota
perusahaan dalam rangka kelompok tani yang ada di Desa
memperkenalkan produk tomat kepada Ciherang. Pada awalnya kelompok tani
konsumen. dibawah binaan perusahaan Pacet Segar
Pesaing adalah perusahaan lain yang ini beranggotakan 20 orang. Secara
menjual produk yang sama yaitu tomat umum kegiatan perusahaan Pacet Segar
dalam pasar yang sama pula. bertindak sebagai produsen yang
Peluang adalah kesempatan yang pembeli sayur-mayur dari petani
dimiliki Perusahaan Pacet Segar atau pemasok, pedagang dan distributor
situasi yang diinginkan atau disukai maupun dari kebun sendiri. Proporsi
perusahaan di luar lingkungan sumber produk sayuran diperoleh dari
perusahaan. 10% dari kebun sendiri, 60% petani
Ancaman adalah situasi yang tidak pemasok baik yang masuk kelompok
diinginkan di luar lingkungan maupun yang tidak dan 30% dari
Perusahaan Pacet Segar. pedagang sayur yang bermitra dengan
Kekuatan adalah kemampuan yang Pacet Segar.
dimiliki di dalam organisasi Perusahaan Sebagai bentuk apresiasi,
Pacet Segar yang merupakan perusahaan pada tahun 1990 Perusahaan
keunggulan dalam mempertahankan Pacet Segar memperoleh piagam
produk tomat dibandingkan dengan penghargaan dari Gubenur Jawa Barat,
perusahaan lain. yaitu H.R. Mohamad Yogie S.M,
Kelemahan adalah kondisi internal yang dengan Nomor 022 / SK/ 1213-Brinpid /
dihadapi yang menghambat kinerja 1991 sebagai pengusaha yang berhasil di
Pacet Segar. bidang pemasok komoditas sayuran ke
supermarket. Selain dari beberapa
III. HASIL PENELITIAN penghargaan lainya, dengan
3.1.Lokus Penelitian keberhasilan dan prestasinya sebagai
3.1.1.Sejarah dan Perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) di
Perusahaan bidang agribisnis, pada tanggal 12 Juli
55
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

2002 meraih penghargaan sebagai 3.3.Sumber Daya Perusahaan


pengusaha menengah berprestasi dari 3.3.1.Sumber Daya Alam dan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Peralatan
Kecil Menengah. a. Lahan
Untuk mengantisipasi usahanya Luas lahan produksi yang dimiliki
dengan harapan mendapatkan kemajuan Perusahaan Pacet Segar adalah 2,5 ha
yang lebih baik, PD Pacet Segar yang letaknya terpisah-pisah menjadi
mendaftarkan usahanya pada Dinas tiga tempat, yaitu : Desa Ciherang seluas
Perdagangan Kabupaten Cianjur. 1,5 ha, Desa Cugenang seluas 0,5 ha,
Seiring dengan berkembangnya skala dan Desa Pasir Kampung seluas 0,5 ha.
usaha yang dilakukan, Pacet Segar b. Bangunan
kemudian berubah badan hukumnya Kantor Perusahaan Pacet Segar terletak
menjadi perusahaan perseorangan di Jl. Raya Ciherang No. 48, Kec. Pacet
dengan izin usaha Nomor: SIUP 003 / Kab. Cianjur, Jawa Barat. Luas
10.07 / PM / B / I / 1995. Dalam upaya bangunan secara keseluruhan 400 m2,
meningkatkan pemasaran mendapatkan bangunan ini terdiri dari dua lantai,
dukungan bantuan dari BNI 46 cabang berfungsi sebagai kantor administrasi,
Cianjur. ruang produksi, dan gudang
3.2.Lokasi Perusahaan penyimpanan sementara pada lantai
Perusahaan Pacet Segar berada di Desa satu. Sedangkan lantai dua digunakan
Ciherang Kecamatan Pacet Kabupaten untuk mushola, perpustakaan dan ruang
Cianjur Provinsi Jawa Barat. Tepatnya pertemuan. Serta gudang penyimpanan
di Jalan Raya Ciherang no.48 alat produksi bertempat di Basement.
Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur c. Transportasi
Provinsi Jawa Barat. Untuk memperlancar jalannya
Desa Ciherang merupakan pengangkutan dan pendistribusian
dataran tinggi yang berbukit – bukit barang, Pacet Segar menggunakan
dengan ketinggian mencapai 1.133 m sarana transportasi yang dimiliki, yaitu :
dpl. Wilayahnya meliputi 82% dataran truck box tertutup, pick up, dan mobil
tinggi (perbukitan) dan 18% dataran kijang. Truck dengan box tertutup
rendah dengan tingkat kemiringan 50%- digunakan untuk keperluan
60%. Daerah Ciherang ini beriklim pengangkutan dan pendistribusian
sejuk dengan suhu terendah rata-rata barang, dua unit kendaraan ini
16,50C dan suhu tertinggi rata-rata dilengkapi dengan dengan refrigenerator
sebesar 260C. Curah hujan rata-rata atau pendingin digunakan untuk
Desa Ciherang adalah 4687mm/thn, pendistribusian jarak jauh sedangkan
dengan kelembaban udara 87,6%. Jenis untuk jarak dekat menggunakan mobil
tanah daerah ini adalah andosol dengan pick up.
pH 5,5 - 6,2, serta suhu tanah berkisar d. Alat-Alat Penunjang
antara 210C-230C.

56
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Untuk memperlancar jalannya produksi, Jam kerja ketiga, dimulai pukul 20.00-
maka harus ditunjang dengan alat-alat 22.30 WIB., ini berlaku tiap hari.
penunjang, seperti berikut :
Alat Penunjang Budidaya, seperti: 3.3.3.Sumber Daya Modal
traktor, handsprayer, cangkul, pocisan, Sumber daya modal yang
dan gunting pemangkas. dimiliki Perusahaan Pacet Segar untuk
Alat Penunjang Administrasi, seperti: melakukan kegiatan produksi dan
mesin ketik, komputer, telepon, dan pemasaran diperoleh dari sumber
mesin fax. kekayaan milik perusahaan dan luar
Alat Penunjang Pasca Panen, seperti : perusahaan. Modal dari luar perusahaan
timbangan besar, timbangan sedang, diperoleh dari pinjaman Bank dan
timbangan kecil, kontainer plastik, bag BUMN. Pinjaman modal awal diperoleh
sealer, mesin wrapping, generator, kipas perusahaan dari Bank BNI 46 untuk
angin, mesin pemotong timun, netting pengembangan perusahaan pada tahun
merah, pisau, meja pemotong lettuce, 1995, dengan bunga 13% sebanyak 25
mesin pengering, dan vacum cleaner. juta rupiah. Pinjaman dari BUMN
Alat Penunjang Pemasaran, seperti : sebesar 160 juta dengan bunga 5% pada
truck box AC, pix up, dan mobil kijang. tahun 1998. Sumber daya modal ini
yang membuat perusahaan sampai
3.3.2.Sumber Daya Manusia sekarang dapat berjalan.
Perusahaan Pacet Segar
memiliki tenaga kerja sebagai sumber 3.4.Fokus Penelitian
daya manusia. Tenaga keja ini terdiri 3.4.1.Analisis Margin Pemasaran.
atas tenaga keja tetap dan borongan. Menganalisis besarnya margin
Jumlah tenaga kerja tetap 31 orang, pemasaran sayuran tomat di Pacet Segar
terdiri atas tenaga kerja wanita 9 orang didasarkan pada pola saluran pemasaran.
dan laki-laki 22 orang termasuk kepala Pola saluran pemasaran berbeda untuk
bagian, pengolahan, gudang, dan kebun. Tomat Besar (Var. Maharta) dan Tomat
Untuk jumlah tenaga kerja borongan Cherry. Pada Tomat besar terdapat tiga
tidak ditentukan tergantung pada jumlah pola saluran pemasaran, yaitu :
pekerjaan yang ada dikebun berupa Pola 1 : Petani → Pacet Segar → PT.
pengolahan lahan. Wiguna Makmur → Mc. Donald
Jam kerja yang ditetapkan Pacet Pola 2 : Petani → Pacet Segar →
Segar yaitu : Restoran (Klenger Burger)
Jam kerja pertama, dimulai pukul 07.00- Pola 3 : Petani → Pengumpul →
12.00 WIB. rentang waktu berlaku Pengecer → Konsumen
setiap hari, kecuali hari Jum’at dari Sedangkan untuk Tomat Cherry,
pukul 07.00-11.00 WIB. terdapat satu pola yaitu:
Jam keja kedua, dimulai pukul 13.00- Petani → Pacet Segar → ICDF
16.00 WIB., sedangkan untuk hari (International Coorporation
Jum’at mulai 13.00-17.00 WIB. Development Farm)
57
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Secara ringkas fungsi pemasaran pada setiap pola disajikan


pemasaran yang dilakukan oleh pelaku pada Tabel 7.

Tabel 7.Fungsi Pemasaran pada Lembaga Pemasaran Tomat Berdasarkan Pola


pemasarannya
(Tomat Besar/Maharta)
No Fungsi Pemasaran Pola 1 Pola 2 Pola 3
P PS WM McD P PS KB P PS PK PE
1. Penjualan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Pembelian √ √ √ √ √ √ √ √
3. Sortasi √ √ √ √ √
4. Trimming √ √ √
5. Grading √ √
6. Transportasi √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
P :Pemasok PK : Pedagang Pengumpul
PS :Pacet Segar PE : Pedagang Eceran
WM :PT. Wiguna Makmur
McD :Restoran Mc Donald
KB :Restoran Klenger Burger

Berdasarkan Tabel 7, dapat diungkapkan besar kecilnya buah. Fungsi pemasaran


bahwa Semua lembaga tataniaga berupa kegiatan transportasi hanya
melakukan fungsi penjualan. Fungsi dilakukan oleh pemasok dari lokasi
pembalian dilakukan semua lembaga panen ke lokasi Pacet Segar .
kecuali pemasok karena selaku produsen Transportasi dilakukan oleh Pacet Segar
tomat. Sortasi dilakukan untuk untuk mengangkut tomat ke PT
memisahkan tomat berdasarkan kualitas. Wiraguna Mandiri di Serpong
Trimming dilakukan dengan cara selanjutnya didistribusikan ke Restoran
pembersihan bagian yang tidak McDonal di sekitar Wilayah Serpong,
merupakan bagian dari buah yang akan ke Restoran Klenger Burger di Bintaro
dijual. Grading dilakuakn untuk Tangerang atau ke Pedagang Pengumpul
memisahkan buah tomat sesuai ukuran di Cipanas.
.

58
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Tabel 8. Fungsi Pemasaran pada Lembaga Pemasaran Tomat Berdasarkan


PolaPemasarannya (Tomat Cherry)

No Fungsi Pemasaran Pola 1


P PS ICDF S
1. Penjualan √ √ √ √
2. Pembelian √ √ √
3. Sortasi √
4. Trimming √
5. Grading √
6. Packing √
7. Transportasi √ √ √
Keterangan :
P : Pemasok ICDF : International Coorporation Development
Farm)
PS : Pacet Segar S : Swalayan/Retailer

Berdasarkan Tabel 8 disebutkan bahwa, Analisis Margin pemasaran


pada tomat cherry setelah panen, tomat sebagaimana disebutkan pada Tabel 9
diangkut ke lokasi Pacet Segar. Di Pacet menunjukkan bahwa Total margin pada
Segar dilakukan sortasi untuk Pola 1 sebesar Rp 8000,- atau 66,7 %,
memisahkan buah berdasarkan kualitas, pada Pola 2 sebesar Rp 6000,- atau
Proses trimming untuk membersihkan sebesar 60 % dan Pola 3 sebesar Rp
buah dari bagian lain dengan membuang 4000,- atau 50 %. Dengan demikian
kelopak buah dan grading dengan cara total margin secara keseluruhan paling
memilah buah berdasarkan ukuran. besar pada Pola 1. Margin pemasaran
Buah selanjutnya dimasukkan ke dalam yang diperoleh pada Perusahaan Pacet
Keranjang Plastik container. Fungsi Segar menunjukkan bahwa pada Pola 1
pemasaran dengan melakukan Pacet segar memperoleh margin sebesar
transportasi dilakukan petani untuk Rp 6000,- atau 50%, pada Pola 2 sebesar
mengangkut hasil panen dari lahan ke Rp 6000,- atau 60 % dan Pola 3 sebesar
lokasi Pacet Segar. Setelah dilakukan Rp 2000,- atau 25 %. Dengan demikian
perlakuan terhadap buah tomat hasilnya secara absolut margin pemasaran yang
didistribusikan ke ICDF di Tangerang , diperoleh Pacet segar adalah pada Pola 1
disini tomat dikemas dengan yang sama dengan Pola 2 yaitu sebesar
menggunakan alas Stirofoam dan Rp 6.000,- dan nilai keuntungan yang
ditutup plasting wrapping untuk sama besarnya yaitu Rp 4.894 namun
selanjutnya didistribusikan ke pasar secara relatif persentase tersbesar adalah
swalayan sesuai pesanan. pada Pola 2 (60%).

59
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Tabel 9 Analisis Margin Pemasaran Tomat (Rp/kg)


N Harga / Pola 1 Pola 2 Pola 3
o Kompona P PS WM Mc P PS KB P PS PK PE
n Biaya D
dan
Keuntung
an
1 Harga Jual 4000 10.00 12000 400 10000 400 6000 7000 8000
0 0 0

Farmer (33,3 (40 (50


share %) %) %)
2 Biaya
a.Sortasi 164 200 164 164 200
b.Trimmin 164 164 164
g
c.Grading 164 164
d.Packing
e.Transpor 614 350 614 250
tasi
Total 1.106 550 1.106 578
Biaya (9,2% (4,6% (11,1 (7,2%
) ) %) )
3. Keuntung 4.894 1.450 4.894 1.422 1000 800
an (40,8 (12,1 (48,9 (17,8 (12,5
%) %) %) %) 5)
4. Total 6344 (52,9%) 4.894 2.422 (30,3)
Keuntung
an
5. Margin 6000 2000 6000 2000 1000 1000
Pemasaran (50% (16,7% (60%) (25%) (12,5 (12,5
) ) %) %)
6. Total 8000 (66,7%) 6000 (60%) 4000 (50%)
. Margin
7. Harga Beli 120 100 8000
Konsumen 00 00

60
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Tabel 10 Fungsi Pemasaran pada Lembaga Pemasaran Tomat Cherry (Rp/kg)


Harga / Komponan Biaya Pola 1
No dan Keuntungan
P PS ICDF S
1 Harga Jual 6000 13000 14500 15500
Farmer share (38,7%)
2 Biaya
a.Sortasi 267
b.Trimming 267
c.Grading 267
d.Packing 350
e.Transportasi 633 300
Total Biaya 1434 650
(9,3%) (4,2%)
3. Keuntungan 5566 850
(35,9%) (5,5%)
Total Keuntungan 6416 (41,4%)
4. Margin Pemasaran 7000 1500 1000
(45,2 %) (9,7 %) (6,5 %)
5. Total Margin 9500 (61,3%)
6. Harga Beli Konsumen 15500

Berdasarkan Tabel 10
meunjukkan bahwa total margin 3.5.Analisis Lingkungan
pemasaran tomat cherry sebesar Rp 3.5.1.Analisis Lingkungan Internal.
9500 atau 61,3 % . Bagi Pacet Segar Hasil wawancara diperoleh data dan
pada proses tataniaga tomat cherry informasi yang dapat dikelompokkan ke
memberikan margin sebesar Rp 7000 dalam factor kekuatan dan kelemahan
(45,2%/) dengan keuntungan sebesar Rp perusahaan. Berikut ini disajikan Unsur
5566 atau 35,9 %. Jika dibandingkan kekuatan dan Kelemahan perusahaan
keuntungan pemasaran antara tomat pada Tabel 11.
besar dengan tomat cherry adalah lebih
besar tomat cherry Rp 672 / kg.

61
Tabel 11 . Faktor Kekuatan dan kelemahan Perusahaan Pacet Segar
No Unsur dalam Faktor Kekuatan Faktor Kelemahan
Perusahaan
1. Struktur Perusahaan Struktur sederhana dan Efisien,
Terdapat pembagian tugas yang
jelas
2. Pengelolaan Usaha Mengintegrasikan kegiatan usaha
secara vertical dan horizontal
Prestasi dan Penghargaan yang
pernah diraih
3. Budaya perusahaan Hubungan kekeluargaan yang
erat dengan pimpinan yang
kompeten
4. Sumberdaya Merupakan Perusahaan perintis
Produksi pemasok sayuran ke pasar
swalayan
Kualitas pelayanan dan produk
yang senantiasa terjaga
Mempunyai Kebun sendiri
(Kebun Inti)
Lokasi usaha terletak di lokasi
yang strategis diantara produsen
dengan Konsumen
Penguasaan teknik produksi dan
pasca panen
Berkurangnya petani
yang bermitra
sebagai pemasok
Berkurangnya lahan
pertanian akibat
konversi lahan ke non
pertanian
Tidak Mampu
memenuhi persyaratan
sebagai Suplier langsung
ke Retailer seperti
sertifikasi
5. Sumberdaya Modal Terbatasnya modal
Harga pembelian dari
pemasok yang fluktuatif
6. Sumberdaya Tersedianya Gudang dan
Pemasaran Peralatan Pasca panen ,
transportasi milik sendiri
Adanya Kontrak Pesanan dan
harga yang menguntungkan

62
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Tabel 12 . Faktor Eksternal


No Unsur factor Peluang Ancaman
Lingkungan
1. Factor Semakin konsumen
Ekonomi cenderungmembeli tomat ke
pasar swalayan
Daya beli masyarakat yang
meningkat
Pertumbuhan restoran fast
food yang membutuhkan
tomat semakin banyak
Tidak dibatasi harga tertinggi
oleh pemerintah
Upah tenaga kerja yang
semakin menigkat
Pemasok langsung menjual ke
konsumen
Pembayaran terlambat dari
pemesan yang tidak sesuai
kesepakatan
Alam Iklim yang tidak menentu
sehingga tidak mendukung
pertumbuhan tanaman tomat
Teknologi Teknologi produksi dan pasca
panen yang relative tetap
Produksi benih reltif terbatas
dan masih impor
Sosial Budaya Selera konsumen yang
cenderung memilih produk
organik
Retailer hanya menerima
produk yang bersertifikat
Pesaing Perusahaan Sejenis semakin
banyak
Masuknya produk sayuran
impor terutama dari China
Pemasok Banyak petani yang menjual
sendiri langsung ke konsumen
Relatif sulit untuk mengatur
jadual tanam yang
memungkinkan pemanenan
sesuai kebutuhan pemesanan

63
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

2. Analisis Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE)
Tabel 13 . Matriks IFE Perusahaan Pacet Segar
Total
Faktor-faktor Internal Bobot Rating
skor
Kekuatan
1.Struktur Organisasi sederhana dan Efisien, Terdapat 2 0,154
pembagian tugas yang jelas 0,077
2.Mengintegrasikan kegiatan usaha secara vertical dan 4 0,4
horizontal 0,1
3.Prestasi dan penghargaan yang pernah diraih 0,077 3 0,231
4.Hubungan kekeluargaan yang erat dengan pimpinan yang
0,077 3 0,231
kompeten
5.Merupakan Perusahaan perintis pemasok sayuran ke pasar
0,1 2 0,2
swalayan
6.Kualitas pelayanan dan produk yang senantiasa terjaga 0,077 2 0,154
7.Mempunyai Kebun sendiri (Kebun Inti) 0,077 3 0,231
8.Lokasi usaha terletak di lokasi yang strategis diantara
0.05 3 0,15
produsen dengan Konsumen
9.Penguasaan teknik produksi dan pasca panen 0,05 2 0,1
Kelemahan
1.Berkurangnya petani yang bermitra
0,05 2 0,1
sebagai pemasok
2.Berkurangnya lahan pertanian akibat konversi lahan ke non
0,05 2 0,1
pertanian
3.Tuntutan dari retailer yang mensyaratkan adanya sertifikasi
0,077 1 0,077
untuk menjadi Suplier
4.Terbatasnya modal 0,05 2 0,1
5.Harga pembelian dari pemasok yang fluktuatif 0,05 2 0,1
6.Kualitas produk dari pemasok yang bervariasi belum
0,026 2 0,052
memenuhi standar
1 2,38

64
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Tabel 14. Matriks EFE


Faktor-faktor Eksternal Total
Bobot Rating
skor
Peluang
1.Kecenderungan konsumen yang membeli tomat ke pasar 0,09 3 0,27
swalayan semakin banyak
2.Daya beli masyarakat yang meningkat 0,06 3 0,18
3.Pertumbuhan restoran fast food yang membutuhkan tomat 0,09 4 0,36
semakin banyak
4.Tidak dibatasi standar harga tertinggi oleh pemerintah 0,06 2 0,12
5.Mulai muncul perusahaan benih yang memproduksi benih 0,06 2 0,12
tomat yang berkualitas
6.Terbukanya kesempatan kerjasama dengan perusahaan 0,06 3 0,18
supplier yang bersertifikat untuk menjadi sub supplier
Anacaman
1.Upah tenaga kerja yang semakin menigkat 0,06 2 0,12
2.Pemasok langsung menjual ke konsumen sendiri 0,09 1 0,09
3.Pembayaran terlambat dari pemesan yang tidak sesuai 0,06 2 0,12
kesepakatan
4.Iklim yang tidak menentu sehingga tidak mendukung 0,03 2 0,06
pertumbuhan tanaman tomat
5.Teknologi produksi dan pasca panen yang relative tetap 0,03 2 0,06
6.Produksi benih relatif terbatas dan masih impor 0,03 2 0,06
7.Selera konsumen yang cenderung memilih produk organik 0,03 2 0,06
8. Retailer hanya menerima produk yang bersertifikat 0,06 1 0,06
9.Perusahaan Sejenis semakin banyak 0,09 1 0,09
10.Masuknya produk sayuran impor terutama dari China 0,06 1 0,06
11.Relatif sulit untuk mengatur jadual tanam yang 0,03 2 0,06
memungkinkan pemanenan sesuai kebutuhan pemesanan
1 2,07

Berdasarkan uraian matrik IFE dan EFE Sel V termasuk ke dalam kelompok
di atas dapat diperoleh nilai IFE sebesar Growth Strategy yang merupakan
2,38 sedangkan nilai EFE sebesar 2,07. pertumbuhan perusahaan itu sendiri.
Mengacu pada posisi Matrik internal
dan Eksternal Perusahaan Pacet Segar
berada pada Sel V yang masuk dalam
Strategi konsentrasi melalui integrasi
horizontal atau stabilitas (Gambar 3) .
65
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

Total Skor Faktor Internal Gambar 3. Matrik Internal Eksternal


(IFE) Perusahaan Pacet Segar
3 2 1
4
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
Total Skor Faktor Eksternal

I II III identifikasi kekuatan dan kelemahan


3 serta peluang dan ancaman disusun
matrik SWOT dengan menentukan
(EFE)

IV V VI masing-masing empat factor yang paling


2 berpengaruh. Selanjutnya srategi dari
kombinasi keempat factor tersebut
VII VIII IX
disusun pada Gambar 4. berikut ini.
1
.
Kelemahan (W)
Kekuatan (S)
Faktor 1.Tuntutan dari retailer
1.Mengintegrasikan
Internal yang mensyaratkan adanya
kegiatan usaha secara
sertifikasi untuk menjadi
vertical dan horizontal
Suplier
2.Prestasi dan penghargaan
2. Terbatasnya modal
yang pernah diraih
1.Berkurangnya petani
3.Hubungan kekeluargaan
yang bermitra
yang erat dengan pimpinan
sebagai pemasok
yang kompeten
2.Berkurangnya lahan
4.Mempunyai Kebun
Faktor Eksternal pertanian akibat konversi
sendiri (Kebun Inti)
lahan ke non pertanian
Peluang (O) 1. Memperbanyak jaringan 1.Mendirikan anak
1.Kecenderungan kerjasama dengan restoran perusahaan sehingga dapat
konsumen yang membeli sehingga pasar semakin memperoleh tambahan
tomat ke pasar swalayan luas modal pinjaman.
semakin banyak 2. Berupaya untuk 2. menyewa lahan untuk
2.Daya beli masyarakat menenam jenis tomat atau memperluas usaha guna
yang meningkat sayuran eksotis yang mengurangi
3.Pertumbuhan restoran digemari masyarakat ketergantungan pemasok
fast food yang 3. Menjalin kerjasama 3. Meningkatkan pelayanan
membutuhkan tomat dengan supplier lain yang kepada para pemasok
semakin banyak telah memiliki sertifikat dengan menjemput hasil
4.Terbukanya kesempatan 4. Mempromosikan panen di lokasi lahan usaha
kerjasama dengan prestasi dan penghargaan 4. Memperluas kerjasama
perusahaan supplier yang kepada pengelola pasar dengan mitra yang berada
bersertifikat untuk menjadi swalayan sehingga mereka di luar wilayah Cianjur.
66
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

sub supplier yakin terhadap kinerja


Pacet Segar.
Ancaman (T) 1. Pemimpin Pacet Segar 1. Mengadakan kerjasama
1. Pemasok langsungturun lensung untuk dengan pemasok dengan
menjual ke konsumen menjalin kerjasama dengan ikatan kontraksebagai
sendiri pemasok maupun pemasok
2.Retailer hanya menerima konsumen. 2. Memilih konsumen yang
produk yang bersertifikat 2. Mengadakan kontrak segera melunasi
3.Perusahaan Sejenis
dengan konsumen untuk pembayarannya.
semakin banyak jangka waktu yang lebih 3. Merintis untuk menjadi
4.Masuknya produklama (1-2 tahun) supplier yang memperoleh
sayuran impor terutama 3. Meningkatkan sertifikasi.
dari China keunggulan bersaing 4. Melakukan penjaalan
dengan selalu menjaga tanam dengan para mitra
mutu produk yang fresh sehingga kontinuitas
dan sesuai standar. pasokan dapat lebih
4.Bekerjasama dengan terjamin.
pemasok dengan cara
membeli dengan harga
yang kompetitif dan
memberikan jaminan
pembayaran langsung
Gambar 4. Matriks SWOT Perusahaan Pacet Segar

IV. Kesimpulan
4.1. Kesimpulan atau 60 % dan Pola 3 sebesar Rp 2000,-
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis atau 25 %. Secara absolut, margin
data maka dapat disimpulkan sebagai pemasaran yang diperoleh Pacet Segar
berikut : Total margin pemasaran tomat adalah pada Pola 1 sama dengan Pola 2
besar/tomat Maharta per kilogramnya yaitu sebesar Rp 6.000,- dengan nilai
sebesar Rp 8000,- atau sebesar 67 keuntungan yang sama besarnya yaitu
persen (Pola 1), Rp 6000 atau 60 persen Rp 4.894 namun secara relatif
(Pola 2) dan Rp 4000 atau 50 persen persentase tersbesar adalah pada Pola 2
(Pola 3), sedangkan untuk tomat cherry (60%). Pada proses pemasaran tomat
sebesar Rp 9500 atau 61,3 persen. cherry memberikan margin sebesar Rp
Margin pemasaran yang diperoleh pada 7000 (45,2%/) dengan keuntungan
Perusahaan Pacet Segar menunjukkan sebesar Rp 5566 atau 35,9 %. Jika
bahwa pada Pola 1 Pacet segar dibandingkan keuntungan pemasaran
memperoleh margin sebesar Rp 6000,- antara tomat besar dengan tomat cherry
atau 50%, pada Pola 2 sebesar Rp 6000,- adalah lebih besar tomat cherry Rp 672 /

67
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

kg. Faktor internal yang menjadi anacaman adalah upah tenaga kerja yang
kekuatan adalah struktur sederhana dan semakin menigkat, pemasok langsung
Efisien, Terdapat pembagian tugas yang menjual ke konsumen sendiri,
jelas , mengintegrasikan kegiatan usaha pembayaran terlambat dari pemesan
secara vertical dan horizontal, prestasi yang tidak sesuai kesepakatan , iklim
dan penghargaan yang pernah diraih, yang tidak menentu sehingga tidak
hubungan kekeluargaan yang erat mendukung pertumbuhan tanaman
dengan pimpinan yang kompeten, tomat, teknologi produksi dan pasca
merupakan Perusahaan perintis pemasok panen yang relative tetap, produksi
sayuran ke pasar swalayan, pualitas benih relatif terbatas dan masih impor,
pelayanan dan produk yang senantiasa selera konsumen yang cenderung
terjaga, mempunyai Kebun sendiri memilih produk organic, retailer hanya
(Kebun Inti), lokasi usaha terletak di menerima produk yang bersertifikat,
lokasi yang strategis diantara produsen perusahaan Sejenis semakin banyak,
dengan Konsumen, penguasaan teknik masuknya produk sayuran impor
produksi dan pasca panen. Sedangkan terutama dari China, relatif sulit untuk
faktor kelemahan adalah berkurangnya mengatur jadual tanam yang
petani yang bermitra sebagai pemasok, memungkinkan pemanenan sesuai
berkurangnya lahan pertanian akibat kebutuhan pemesanan
konversi lahan ke non pertanian, Posisi Matrik internal dan
tuntutan dari retailer yang mensyaratkan Eksternal Perusahaan Pacet Segar
adanya sertifikasi untuk menjadi berada pada Sel V yang masuk dalam
Suplier, terbatasnya modal, harga Strategi konsentrasi melalui integrasi
pembelian dari pemasok yang fluktuatif, horizontal atau stabilitas.
kualitas produk dari pemasok yang 4.2.Saran.
bervariasi belum memenuhi standar. Berdasarkan kesimpulan maka
Sedangkan faktor eksternal yang disarankan bahwa perusahaan Pacet
menjadi peluang adalah kecenderungan segar dapat memfokuskan pada pola
konsumen yang membeli tomat ke pasar tataniaga yang paling menguntungkan
swalayan semakin banyak, daya beli dari adanya pilihan pola tataniaga yang
masyarakat yang meningkat, ada selama ini. Peningkatan keuntungan
pertumbuhan restoran fast food yang dapat dilakukan dengan mengefisienkan
membutuhkan tomat semakin banyak, biaya diantaranya biaya transportasi
tidak dibatasi standar harga tertinggi dengan memilih alat transportasi yang
oleh pemerintah, mulai muncul sesuai dengan jumlah barang yang akan
perusahaan benih yang memproduksi didistribusikan. Strategi pemasaran
benih tomat yang berkualitas, dengan melakukan integrasi horizontal
terbukanya kesempatan kerjasama dengan menambah jenis produk tomat
dengan perusahaan supplier yang atau jenis sayuran lain yang lebih
bersertifikat untuk menjadi sub supplier menguntungkan.
. Sedangkan yang termasuk factor
68
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011

DAFTAR PUSTAKA Ekonomi Pertanian. Fakultas


Badan Pusat Statustik. 2006. Produksi Pertanian. Institut Pertanian
Tanaman Sayuran dan Buah- Bogor. Bogor.
buahan Tahun 2006. Jakarta. Nasruddin, W. 1999. Pengantar
David, F. R, 2002. Manajemen Tataniaga Pertanian.
Strategis: Konsep Edisi 7. Universitas Terbuka. Jakarta.
Prenhallindo. Jakarta. Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT:
Departemen Pertanian. 2005. Analisis Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Kebijakan pertanian. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kinnear dan Taylor, 1991. Marketing Jakarta.
Reseach and Applied Approach, __________, 2003. Analisis SWOT:
Fourth Edition. MC. Graw Hill. Teknik Membedah Kasus Bisnis.
USA. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, P. 1997. Manajemen Jakarta.
Pemasaran: Analisis, Saefudin, A. M. 1983. Pengembangan
Perencanaan, Implementasi, Pemasaran Pertanian.
dan Kontrol. Prenhallindo. Karangan Tentang Sosial
Jakarta. Ekonomi Pertanian. Bogor.
________, 1998. Manajemen Supari. 1999. Tuntunan Membangun
Pemasaran: Analisis, Agribisnis. Edisi Pertama. PT
Perencanaan, Implementasi, Elex Media Komputindo
dan Kontrol. Prenhallindo. Gramedia. Jakarta.
Jakarta. Swastha, B. 2000. Azas-azas
Limbong W. H. dan Sitorus, P. 1987. Marketing. Liberty, Yogyakarta.
Pengantar Tataniaga Pertanian. Tugiyono, H. 1995. Bertanam Tomat.
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Penebar Swadaya. Jakarta.

69

Anda mungkin juga menyukai