Oleh :
Himmatul Miftah
Dosen Fakultas Agribisnis dan Teknologi Pangan, Universitas Djuanda Bogor
ABSTRACT
The level of competition among suppliers of tomato is very tight. Furthurmore with the
flood of imported products. In order to maintain continuity of its business, the company
seeks to develop its business strategy. Research in fresh Pacet Company by analyzing
internal and external factors known at the position of growth strategies through a
strategy of concentration by implementing horizontal integration strategies or stability.
This strategy is supported by the analysis of marketing margins in order to strengthen
the company's strategy in gaining a profit.
terjadi pada tahun 2003 dengan jumlah sering disebut juga dengan marjin
produksi sebesar 593. 392 Ton. Namun pemasaran.
pada tahun 2004 jumlah tersebut Perusahaan Pacet Segar sebagai
mengalami penurunan sebesar 18,44% salah satu perusahaan yang bergerak
atau berubah menjadi 483. 991 Ton, dalam bidang pemasaran sayuran yang
penurunan jumlah produksi ini tidak telah relatif lama sejak 1980 sebagai
berlangsung lama karena pada tahun perusahaan pemasok sayur mayur ke
2005 jumlah produksinya kembali pasar ibukota. Semakin
meningkat menjadi 573. 517 Ton atau berkembangnya pasar, perusahaan ini
meningkat sekitar 18,10%. banyak menghadapi persaingan baik
Mengingat sifat produk pemasok lokal maupun produk impor
hortikultura yang mudah rusak maka dari China, namun demikian sampai saat
diperlukan strategi pemasaran yang ini Perusahaan Pacet Segar masih eksis
mampu menjadi penentu kebijakan di tengah persaingan yang semakin
perusahaan dalam menjalankan ketat. Menghadapi kenyataan persaingan
bisnisnya, terutama dalam menjual yang semakin berat maka untuk dapat
produknya. mempertahankan keberlanjutan usaha
Perusahaan Pacet Segar Cipanas dan lebih dapat meningkatkan pangsa
Cianjur merupakan salah satu pasarnya diperlukan perumusan strategi
perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran yang sesuai dengan kondisi
pemasaran berbagai sayuran. Jenis internal dan lingkungan eksternal
sayuran yang dipasarkan oleh perusahaan agar memperoleh strategi
perusahaan ini adalah tomat. Pemilihan pemasaran yang tepat guna menjaga
komoditi tomat dilakukan karena adanya keberlangsungan usaha.
permintaan yang cukup tinggi. Hingga Berdasarkan perumusan
saat ini tomat di Perusahaan Pacet masalah di atas, maka permasalahan
Segar merupakan produk unggulan. yang dapat diteliti adalah:
Berdasarkan kenyataan bahwa 1. Berapa besar margin pemasaran
di lapangan diketahui harga di tingkat komoditi tomat ?
eceran cukup tinggi dibandingkan 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi
dengan harga di tingkat petani, semakin kekuatan, kelemahan, peluang dan
banyaknya perusahaan yang masuk ancaman bagi Perusahaan Pacet
dalam kegiatan usaha pemasaran tomat, Segar dalam memasarkan
adanya jarak antara lembaga pemasaran produknya?
satu dengan lembaga pemasaran lainnya 3. Bagaimana alternatif strategi bagi
dan adanya biaya pemasaran seperti Perusahaan Pacet Segar dalam
biaya pengangkutan, pengemasan, mempertahankan usaha dan
penyimpanan serta ketergantungan pada meningkatkan penjualan komoditi
benih impor mengakhibatkan tingginya tomat ?
harga dan adanya perbedaan harga pada
tiap tingkat lembaga pemasaran atau II. Metode Penelitian
49
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
50
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
51
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
3 2 1
4
2.3.3.Matriks Internal-Eksternal (IE)
Total Skor Faktor Eksternal
I II III
Penentuan posisi perusahaan
3
ditentukan dengan menggunakan
(EFE)
56
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
Untuk memperlancar jalannya produksi, Jam kerja ketiga, dimulai pukul 20.00-
maka harus ditunjang dengan alat-alat 22.30 WIB., ini berlaku tiap hari.
penunjang, seperti berikut :
Alat Penunjang Budidaya, seperti: 3.3.3.Sumber Daya Modal
traktor, handsprayer, cangkul, pocisan, Sumber daya modal yang
dan gunting pemangkas. dimiliki Perusahaan Pacet Segar untuk
Alat Penunjang Administrasi, seperti: melakukan kegiatan produksi dan
mesin ketik, komputer, telepon, dan pemasaran diperoleh dari sumber
mesin fax. kekayaan milik perusahaan dan luar
Alat Penunjang Pasca Panen, seperti : perusahaan. Modal dari luar perusahaan
timbangan besar, timbangan sedang, diperoleh dari pinjaman Bank dan
timbangan kecil, kontainer plastik, bag BUMN. Pinjaman modal awal diperoleh
sealer, mesin wrapping, generator, kipas perusahaan dari Bank BNI 46 untuk
angin, mesin pemotong timun, netting pengembangan perusahaan pada tahun
merah, pisau, meja pemotong lettuce, 1995, dengan bunga 13% sebanyak 25
mesin pengering, dan vacum cleaner. juta rupiah. Pinjaman dari BUMN
Alat Penunjang Pemasaran, seperti : sebesar 160 juta dengan bunga 5% pada
truck box AC, pix up, dan mobil kijang. tahun 1998. Sumber daya modal ini
yang membuat perusahaan sampai
3.3.2.Sumber Daya Manusia sekarang dapat berjalan.
Perusahaan Pacet Segar
memiliki tenaga kerja sebagai sumber 3.4.Fokus Penelitian
daya manusia. Tenaga keja ini terdiri 3.4.1.Analisis Margin Pemasaran.
atas tenaga keja tetap dan borongan. Menganalisis besarnya margin
Jumlah tenaga kerja tetap 31 orang, pemasaran sayuran tomat di Pacet Segar
terdiri atas tenaga kerja wanita 9 orang didasarkan pada pola saluran pemasaran.
dan laki-laki 22 orang termasuk kepala Pola saluran pemasaran berbeda untuk
bagian, pengolahan, gudang, dan kebun. Tomat Besar (Var. Maharta) dan Tomat
Untuk jumlah tenaga kerja borongan Cherry. Pada Tomat besar terdapat tiga
tidak ditentukan tergantung pada jumlah pola saluran pemasaran, yaitu :
pekerjaan yang ada dikebun berupa Pola 1 : Petani → Pacet Segar → PT.
pengolahan lahan. Wiguna Makmur → Mc. Donald
Jam kerja yang ditetapkan Pacet Pola 2 : Petani → Pacet Segar →
Segar yaitu : Restoran (Klenger Burger)
Jam kerja pertama, dimulai pukul 07.00- Pola 3 : Petani → Pengumpul →
12.00 WIB. rentang waktu berlaku Pengecer → Konsumen
setiap hari, kecuali hari Jum’at dari Sedangkan untuk Tomat Cherry,
pukul 07.00-11.00 WIB. terdapat satu pola yaitu:
Jam keja kedua, dimulai pukul 13.00- Petani → Pacet Segar → ICDF
16.00 WIB., sedangkan untuk hari (International Coorporation
Jum’at mulai 13.00-17.00 WIB. Development Farm)
57
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
58
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
59
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
60
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
Berdasarkan Tabel 10
meunjukkan bahwa total margin 3.5.Analisis Lingkungan
pemasaran tomat cherry sebesar Rp 3.5.1.Analisis Lingkungan Internal.
9500 atau 61,3 % . Bagi Pacet Segar Hasil wawancara diperoleh data dan
pada proses tataniaga tomat cherry informasi yang dapat dikelompokkan ke
memberikan margin sebesar Rp 7000 dalam factor kekuatan dan kelemahan
(45,2%/) dengan keuntungan sebesar Rp perusahaan. Berikut ini disajikan Unsur
5566 atau 35,9 %. Jika dibandingkan kekuatan dan Kelemahan perusahaan
keuntungan pemasaran antara tomat pada Tabel 11.
besar dengan tomat cherry adalah lebih
besar tomat cherry Rp 672 / kg.
61
Tabel 11 . Faktor Kekuatan dan kelemahan Perusahaan Pacet Segar
No Unsur dalam Faktor Kekuatan Faktor Kelemahan
Perusahaan
1. Struktur Perusahaan Struktur sederhana dan Efisien,
Terdapat pembagian tugas yang
jelas
2. Pengelolaan Usaha Mengintegrasikan kegiatan usaha
secara vertical dan horizontal
Prestasi dan Penghargaan yang
pernah diraih
3. Budaya perusahaan Hubungan kekeluargaan yang
erat dengan pimpinan yang
kompeten
4. Sumberdaya Merupakan Perusahaan perintis
Produksi pemasok sayuran ke pasar
swalayan
Kualitas pelayanan dan produk
yang senantiasa terjaga
Mempunyai Kebun sendiri
(Kebun Inti)
Lokasi usaha terletak di lokasi
yang strategis diantara produsen
dengan Konsumen
Penguasaan teknik produksi dan
pasca panen
Berkurangnya petani
yang bermitra
sebagai pemasok
Berkurangnya lahan
pertanian akibat
konversi lahan ke non
pertanian
Tidak Mampu
memenuhi persyaratan
sebagai Suplier langsung
ke Retailer seperti
sertifikasi
5. Sumberdaya Modal Terbatasnya modal
Harga pembelian dari
pemasok yang fluktuatif
6. Sumberdaya Tersedianya Gudang dan
Pemasaran Peralatan Pasca panen ,
transportasi milik sendiri
Adanya Kontrak Pesanan dan
harga yang menguntungkan
62
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
63
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
2. Analisis Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE)
Tabel 13 . Matriks IFE Perusahaan Pacet Segar
Total
Faktor-faktor Internal Bobot Rating
skor
Kekuatan
1.Struktur Organisasi sederhana dan Efisien, Terdapat 2 0,154
pembagian tugas yang jelas 0,077
2.Mengintegrasikan kegiatan usaha secara vertical dan 4 0,4
horizontal 0,1
3.Prestasi dan penghargaan yang pernah diraih 0,077 3 0,231
4.Hubungan kekeluargaan yang erat dengan pimpinan yang
0,077 3 0,231
kompeten
5.Merupakan Perusahaan perintis pemasok sayuran ke pasar
0,1 2 0,2
swalayan
6.Kualitas pelayanan dan produk yang senantiasa terjaga 0,077 2 0,154
7.Mempunyai Kebun sendiri (Kebun Inti) 0,077 3 0,231
8.Lokasi usaha terletak di lokasi yang strategis diantara
0.05 3 0,15
produsen dengan Konsumen
9.Penguasaan teknik produksi dan pasca panen 0,05 2 0,1
Kelemahan
1.Berkurangnya petani yang bermitra
0,05 2 0,1
sebagai pemasok
2.Berkurangnya lahan pertanian akibat konversi lahan ke non
0,05 2 0,1
pertanian
3.Tuntutan dari retailer yang mensyaratkan adanya sertifikasi
0,077 1 0,077
untuk menjadi Suplier
4.Terbatasnya modal 0,05 2 0,1
5.Harga pembelian dari pemasok yang fluktuatif 0,05 2 0,1
6.Kualitas produk dari pemasok yang bervariasi belum
0,026 2 0,052
memenuhi standar
1 2,38
64
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
Berdasarkan uraian matrik IFE dan EFE Sel V termasuk ke dalam kelompok
di atas dapat diperoleh nilai IFE sebesar Growth Strategy yang merupakan
2,38 sedangkan nilai EFE sebesar 2,07. pertumbuhan perusahaan itu sendiri.
Mengacu pada posisi Matrik internal
dan Eksternal Perusahaan Pacet Segar
berada pada Sel V yang masuk dalam
Strategi konsentrasi melalui integrasi
horizontal atau stabilitas (Gambar 3) .
65
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
IV. Kesimpulan
4.1. Kesimpulan atau 60 % dan Pola 3 sebesar Rp 2000,-
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis atau 25 %. Secara absolut, margin
data maka dapat disimpulkan sebagai pemasaran yang diperoleh Pacet Segar
berikut : Total margin pemasaran tomat adalah pada Pola 1 sama dengan Pola 2
besar/tomat Maharta per kilogramnya yaitu sebesar Rp 6.000,- dengan nilai
sebesar Rp 8000,- atau sebesar 67 keuntungan yang sama besarnya yaitu
persen (Pola 1), Rp 6000 atau 60 persen Rp 4.894 namun secara relatif
(Pola 2) dan Rp 4000 atau 50 persen persentase tersbesar adalah pada Pola 2
(Pola 3), sedangkan untuk tomat cherry (60%). Pada proses pemasaran tomat
sebesar Rp 9500 atau 61,3 persen. cherry memberikan margin sebesar Rp
Margin pemasaran yang diperoleh pada 7000 (45,2%/) dengan keuntungan
Perusahaan Pacet Segar menunjukkan sebesar Rp 5566 atau 35,9 %. Jika
bahwa pada Pola 1 Pacet segar dibandingkan keuntungan pemasaran
memperoleh margin sebesar Rp 6000,- antara tomat besar dengan tomat cherry
atau 50%, pada Pola 2 sebesar Rp 6000,- adalah lebih besar tomat cherry Rp 672 /
67
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
kg. Faktor internal yang menjadi anacaman adalah upah tenaga kerja yang
kekuatan adalah struktur sederhana dan semakin menigkat, pemasok langsung
Efisien, Terdapat pembagian tugas yang menjual ke konsumen sendiri,
jelas , mengintegrasikan kegiatan usaha pembayaran terlambat dari pemesan
secara vertical dan horizontal, prestasi yang tidak sesuai kesepakatan , iklim
dan penghargaan yang pernah diraih, yang tidak menentu sehingga tidak
hubungan kekeluargaan yang erat mendukung pertumbuhan tanaman
dengan pimpinan yang kompeten, tomat, teknologi produksi dan pasca
merupakan Perusahaan perintis pemasok panen yang relative tetap, produksi
sayuran ke pasar swalayan, pualitas benih relatif terbatas dan masih impor,
pelayanan dan produk yang senantiasa selera konsumen yang cenderung
terjaga, mempunyai Kebun sendiri memilih produk organic, retailer hanya
(Kebun Inti), lokasi usaha terletak di menerima produk yang bersertifikat,
lokasi yang strategis diantara produsen perusahaan Sejenis semakin banyak,
dengan Konsumen, penguasaan teknik masuknya produk sayuran impor
produksi dan pasca panen. Sedangkan terutama dari China, relatif sulit untuk
faktor kelemahan adalah berkurangnya mengatur jadual tanam yang
petani yang bermitra sebagai pemasok, memungkinkan pemanenan sesuai
berkurangnya lahan pertanian akibat kebutuhan pemesanan
konversi lahan ke non pertanian, Posisi Matrik internal dan
tuntutan dari retailer yang mensyaratkan Eksternal Perusahaan Pacet Segar
adanya sertifikasi untuk menjadi berada pada Sel V yang masuk dalam
Suplier, terbatasnya modal, harga Strategi konsentrasi melalui integrasi
pembelian dari pemasok yang fluktuatif, horizontal atau stabilitas.
kualitas produk dari pemasok yang 4.2.Saran.
bervariasi belum memenuhi standar. Berdasarkan kesimpulan maka
Sedangkan faktor eksternal yang disarankan bahwa perusahaan Pacet
menjadi peluang adalah kecenderungan segar dapat memfokuskan pada pola
konsumen yang membeli tomat ke pasar tataniaga yang paling menguntungkan
swalayan semakin banyak, daya beli dari adanya pilihan pola tataniaga yang
masyarakat yang meningkat, ada selama ini. Peningkatan keuntungan
pertumbuhan restoran fast food yang dapat dilakukan dengan mengefisienkan
membutuhkan tomat semakin banyak, biaya diantaranya biaya transportasi
tidak dibatasi standar harga tertinggi dengan memilih alat transportasi yang
oleh pemerintah, mulai muncul sesuai dengan jumlah barang yang akan
perusahaan benih yang memproduksi didistribusikan. Strategi pemasaran
benih tomat yang berkualitas, dengan melakukan integrasi horizontal
terbukanya kesempatan kerjasama dengan menambah jenis produk tomat
dengan perusahaan supplier yang atau jenis sayuran lain yang lebih
bersertifikat untuk menjadi sub supplier menguntungkan.
. Sedangkan yang termasuk factor
68
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 Volume 2 Nomor 1, April 2011
69