Laporan Managemen Keb
Laporan Managemen Keb
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
kesehatan pada dasarnya menyangkut kehidupan fisik, mental, social budaya dan
ekonomi yang dalam perkembangannya telah mengalami orientasi, baik tata nilai maupun
reproduksi (kespro) dan keluarga berencana (KB) seperti yang tercantum pada bagian
keenam dan ketujuh dalam undang-undang No.36 tahun 2009 Tentang kesehatan.
Selanjutnya pada pasal 23 Undang –Undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Jenis
tenaga kesehatan dijabarkan pada pasal 11 Undang-Undang No.36 tahun 2014 tentang
tenaga kesehatan, yang menyebutkan bahwa jenis tenaga kesehatan terdiri dari 13 jenis
tenaga kesehatan, yang salah satunya tenaga kebidanan. Pasal 11 ayat 5 menjelaskan
kebidanan baik didalam negeri maupun diluar negeri yang diakui secara sah oleh
pemerintah pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik kebidanan,
yang telah dijelaskan dalan Undang-undang No.4 Tahun 2019. Tenaga bidan
Upaya untuk menurunkan AKI dan AKB salah satunya dengan asuhan kebidanan
klien/pasien mulai dari masa prakonsepsi, masa kehamilan, persalinan, nifas dan KB
berdasarkan standar asuhan kebidanan yang diberikan yang dapat dilakukan secara
mandiri, kolaborasi, atau rujukan dalam upaya menjaga kesehatan ibu secara fisik dan
psikologis serta deteksi dini komplikasi dan penyulit yang memerlukan tindakan segera.
Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, Mengamanatkan agar
setiap tenaga kesehatan, khususnya bidan yang menjalankan praktik, wajib memiliki
Surat Tanda Registrasi (STR) yang berlaku selama 5 tahun. Bidan yang akan
menjalankan praktik dan /atau pekerjaan keprofesiannya harus kompeten yang dibuktikan
dengan sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi. Sesuai Undang – Undang N0.36
tahun 2014 pasal 46 bahwa setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik di bidang
kesehatan harus memiliki izin dalam bentuk Surat Izin Praktik Bidan (SIPB), sebagai
bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada bidan yang akan menjalakan praktik
pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan
berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola segala sesuatu tentang kliennya
berkualitas.
Menurut Yuki (2010) dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses
kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan
memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan
dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan
merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Di
sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan
menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut (Stoner
berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam membuat Tempat Praktek Mandiri
BIdan (TPMB), yang telah memiliki STR dan SIPB serta lahan praktek yang memadai
pengelolaan tempat Praktek mandiri bidan di TPMB Bidan “I”. Adapun pertama kali
berdiri TMB Bidan “I” pada tahun 2014, menjalankan prakteknya dengan mengacu pada
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar penulis memahami tentang membuat
manajemen Kebidanan dalam pengelolaan Tempat Praktek mandiri Bidan Sesuai
Standar.
1.3 Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan manajemen Kebidanan
dalam pengelolaan Tempat Praktek mandiri Bidan Sesuai Standar.
2. Bagi Lahan Praktik
Dapat dijadikan bahan evaluasi bagi klinik dalam melakukan manajemen kebidanan
dalan pengelolaan pelayanan Tempat Praktek mandiri bidan yang sesuai standar.dan
pelayanan komplementer agar mampu melakukan manajemen pelayanan yang lebih
baik dan sesuai dengan prosedur pelayanan.
3. Bagi Lembaga Institusi Pendidikan
Menambah bahan refensi buku untuk mahasiswa tentang manajemen
pengelolaan pelayanan berbasis fasilitas pelayanan dan mampu mengembangkan nya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen adalah
menentukan tujuan dahulu secara pasti (yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju)
dan mencapainya. Sebenarnya, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagemen,
yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur”. Berikut ini beberapa definisi manajemen
a. G.R. Terry : Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
b. Hilman: Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
f. f. Renville Siagian: Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergerak dalam bidang
jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.
organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja
untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan
organisasi lain) atau setiap sistem kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang
i. i. Henry Fayol: Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang,
manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama
melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya. Secara umum manajemen juga
dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk
memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau
bahwa manager pada tingkat bawah sangat penting, karena berhubungan langsung
adalah organisasi pada tingkat teratas, karena segala sesuatu dapat berjalan
dengan baik jika para manajer dapat manajer dapat menggerakkan organisasi
manajer adalah seseorang yang dapat memotivasi stafnya untuk bekerja lebih baik
d. d. Teori situasional ( Situational Theory ) Teori ini berdasarkan pada asumsi dasar
berhubungan dengan :
2) Kepuasan pribadi
3) 3) Reward
dan usaha yang telah di keluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan).
b. Efektivitas Efektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah
manajemen.
dari dua atau lebih tindakan. Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan
Berdasarkan uraian di atas mengenai konsep manajemen secara umum kami akan membahas
bagaimana manajemen kebidanan manajemen kebidanan kaitannya dengan peran dan fungsi
seorang bidan di dalam prakteknya secara professional, dituntut tanggungjawab manajerial yang
bermutu. Untuk itu metode ilmiah akan dapat dilakukan bila telah memahami betul teknik –
teknik manajemen yang adekuat. Artinya di dalam prakteknya yang penuh tanggungjawab itu
dilakukan menggunakan teori-teori dan prinsip manajemen , yang telah diakui secara nasional
maupun internasional. Dengan perkataan lain, bidan praktek telah menggunakan manajemen
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis dalam member
asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan.
Oleh karena itu, manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan dalam
memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode
keterampilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. Pengertian manajemen kebidanan
a. Menurut buku 50 tahun IBI, 2007 Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis
mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
b. Menurut Depkes RI, 2005 Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan
pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan
c. Menurut Helen Varney (1997) Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah
e. Dokumentasi
1) Buku Pendaftaran
2)
Kesehatan Anak
7) Formulit Partograf
Administrasi
1) Kantong Persalinan
f. Poster
Fasilitas Fisik
1) Ruang Praktek memiliki sirkulasi dan ventilasi udara serta cahaya yang
cukup
Perlengkapan/peralatan dasar
1) Meja pendaftaran
2) Tensi meter
3) Stetoscop
5) Pita LILA
6) Temperatur gun
8) Metlin
9) Doppler
11) Oksigen
17) MgSo4
18) Obat abapilatik syock
22) Sterilisator
1) Wastafel
3) Cairan Disinfektan
4) APD,Schoort,kacamata,face shiled
7) Alat sterilisasi
1) Teknik konseling
3) Poster
i. Pengamatan Pelayanan
j. Penapisan Medis
k. Asuhan Kebidanan
a) ANC
b) INC
c) PNC
d) BBL
b) Pengendalian
- Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa pelaksanaan telah
dijalankan dan tujuan tercapai. Prosesnya mencakup aktivitas monitor,
mengevaluasi dan mengambil tindak lanjut untuk menghindari penyimpangan
terhadap rencana. Beberapa contoh kegiatan pengendalian antara lain: 1)
Mengumpulkan data realisasi untuk suatu tujuan dan menyusunnya menjadi
laporan. 2) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan mengecek apakah ada yang
kurang, ada yang tidak sesuai dengan rencana, jadwal, dana dst. 3) Segera
mengambil tindakan bila ada yang tidak sesuai dengan rencana. Ketrampilan
seorang bidan dalam menjalankan kegiatan manajemen walaupun secara
sederhana akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil dan pengembangan
yang berkelanjutan dari jasapelayanan yang diberikan.
2.1.5 Pengelolaan Ruangan Dan Asuhan Sesuai Dengan Kebutuhan Pasien Di PMB
- Dalam bidan praktek mandiri memberikan pelayanan yang meliputi : Penyuluhan
Kesehatan, Konseling KB, Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara),
Asuhan Persalinan , Perawatan Nifas (senam nifas) , Perawatan Bayi , Pelayanan
KB (IUD, AKBK, Suntik, Pil), Imunisasi (Ibu dan Bayi), Kesehatan Reproduksi
Remaja dan Perawatan Pasca Keguguran.
- Pelayanan persalinan yang dilakukan oleh bidan di PMB harus memperhatikan
persiapan ruangan dan kondisi PMB.
Apakah cukup hangat dan aman?
Apakah tersedia ruangan yang akan digunakan untuk menolong persalinan?
Apakah tersedia air mengalir?
Apakah kebersihan cukup terjamin?
- Bidan dalam menjalankan prakteknya harus memiliki tempat dan ruangan praktek
yang memenuhi persyaratan kesehatan, menyediakan tempat tidur untuk persalinan,
minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur, memilki peralatan minimal sesuai dengan
ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku, menyediakan
obat- obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.
- Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau
fotocopy izin prakteknya di ruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat. Bidan
dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus memperkerjakan
tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya.
- Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat prakteknya. Peralatan yang
wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis pelayanan yang
diberikan .
- Dalam menjalankan tugas bidan harus senantiasa mempertahankan dan
meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama bidan mengikuti
kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi ,memelihara dan
merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan berfungsi
dengan baik
2.1.6 Manajemen Pengelolaan Bahan Habis Pakai Termasuk Obat, Cairan Dan Alat
Yang Dibutuhkan Dalam Pelayanan Kebidanan Di PMB
- Persyaratan obat dan bahan habis pakai Praktik Mandiri Bidan meliputi pengelolaan
obat dan bahan habis pakai yang diperlukan untuk pelayanan antenatal, persalinan
normal, penatalaksanaan bayi baru lahir, nifas, keluarga berencana, dan penanganan
awal kasus kedaruratan kebidanan dan bayi baru lahir.
- Obat dan bahan habis pakai hanya diperoleh dari apotek melalui surat pesanan
kebutuhan obat dan bahan habis pakai. Bidan yang melakukan praktik mandiri harus
melakukan pendokumentasian surat pesanan kebutuhan obat dan bahan habis pakai
serta melakukan pengelolaan obat yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya yaitu standar
pelayana kebidanan, kode etik dan etika kebidanan.
5. Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai kewenangannya dalam
PMB
6. Bidan memiliki organisasi profesi, sebagai wadah PMB pro aktif dalam kegiatan IBI
7. Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan masyarakat yang
menjadi ciri khas dan daya tarik sendiri di PMB nya
BAB III
PEMBAHASAN
Jumlah sumber daya manusia (SDM) atau petugas yang ada di Praktek Mandiri Bidan (PMB)
Farida fransiska adalah 2 orang. Jumlah tersebut sudah cukup dalam pelayanan yang dilakukan di
bidan I.
tersebut dalam menjalankan fungsinya bcukup dan seimbang dengan jumlah pasien yang ada .
BIDAN PEMILIK
INDRIYANI
PRAKARYA
Pasien yang datang rata-rata setiap harinya 10-20 orang dan dengan berbagai maksud dan keluhan
obstetric seperti sekedar ANC, Bersalin, hiperemisis gravidarum, nifas, Pelayanan KB, Pelayanan
Kespro, Imunisasi, pelayanan Komplementer. Jumlah pasien tersebut belum seimbang dengan
Petugas Fungsi/Tugas
upaya peningkatan kualitas pelayanan dan merupaka pendidikan non formal. Pendidikan
formal yang dimiliki bidan utama di PMB Farida adalah S1 (strata 1).
3.2.7 Jumlah tenaga bidan yang bekerja per shif atau per hari
Bidan yang bekerja di PMB Indriyani dibagi menjadi 2 sift, sift 1 pukul 08.00-17.00, sift ke 2
pukul 17.00-08.00.
Pasien yang datang ke PMB Indriyani dengan keadaan berat/emergency akan segera dirujuk
sehingga tidak ada pasien dengan total care. Pasien dengan partial care seperti hiperemisis
gravidarum jarang, sekitar satu pasien setiap bulan. Pasien minimal care setiap hari pasti ada sekitar
5 orang
3.3.1 Inventaris sarana dan prasarana ruangan (alat medis,penunjang,fasum) Sarana dan prasarana
dengan 1 tempat tidur, 1 kamar pemeriksaan dengan 1 tempat tidur. Ruangan yang
PMB bidan Indri berdiri dengan dana pribadi dari pemilik yaitu bidan Indri, dana
perijinan pun dari pemilik. Tidak ada dana promosi dikarenakan PMB tidak pernah
Pada PMB terdapat beberapa alat utama seperti partus set, sterilisator, kulkas untuk
vaksin, lemari obat, autoklaf, dopler, pelaksanaannya dilakukan oleh bidan pemilik.
PMB Indri tidak melakukan pemasaran dengan menggunakan media seperti whatapp dan
istagram, para pasien mengetahui dari cerita pasien yang sudah pernah datang ke PMB
Target PMB adalah Pasangan Usia Subur, ibu hamil, bersalin, bayi, nifas dan KB,
Tehnik pemasaran melalu media tidak terlalu efektif dikarnakan banyak pasien yang
Pasien datang menunggu antrian di ruang tunggu, jika sudah waktu antriannya maka
segera masuk ke ruang pemeriksaan. Antrian tergantung urutan datang dan sesuai
kesadaran. Keadaan ini belum sesuai dengan standart yang ada yakni dengan memakai
nomor antrian.
Secara tertulis dan lisan. Ada buku untuk menulis status pasien dan apa saja yang telah
dilakukan dan juga di jelaskan secara lisan mengenai pemantauan terakhir dan apa saja
Saat ada kasus bidan melakukan deteksi dini, apabila masih belum yakin dengan diagnosis yang
Obat diberikan langsung oleh bidan ke pasien yang sebelumnya bidan mendapatkan obat dengan
cara membeli di apotek dan sales obat. Pengecekan obat dilakukan 1 minggu sekali.
Limbah medis diangkut secara kolektif sebulan 2x, bekerjasama dengan perusahaan
3.7.6
kondisi pasien sudah baik maka boleh langsung pulang, namun jika kondisi belum
Pencatatan keuangan dilakukan setiap hari, baik pengeluaran ataupun pemasukan. Yang
(Lengkap/terlampir)