Anda di halaman 1dari 6

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, Mei 2014, hlm. 43-47 Vol. 11 No.

1
ISSN : 1693-5683

KAJIAN MOLEKULER RESISTENSI Candida albicans TERHADAP ANTIFUNGI


DAMIANA SAPTA CANDRASARI
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Email korespondensi: damiana@usd.ac.id

Abstract: Candida albicans is one of the species Candida which mostly cause infection in
human. Antifungal agent azole, polyene, echinocandin, and flucytosine are commonly used for
Candida albicans infection treatment. The increasing using antifungal agent will cause
antifungal resistance. Most of this resistance happen through gene mutation. This mutation
may influence efflux pumps, interaction of the drug and the target enzyme, the component of
fungal structure biosynthesis, and conformation of compound in fungal cell.

Keywords: Candida albicans, antifungal agent, resistance, gene mutation

1. Pendahuluan life-threatening mucocutaneous sampai


Candida spp merupakan mikrobiota penyakit yang bersifat life-threatening
normal pada tubuh manusia dan dapat invasive (Achkar and Fries, 2010).
ditemukan pada mucosal oral cavity, saluran Kemampuan infeksi C.albicans didukung
gastrointestinal dan vagina (Sardi et al., oleh faktor virulensi yang luas dan fitness
2013). Adanya peningkatan populasi fungi di attributes. Beberapa faktor virulensi yang
dalam tubuh manusia dapat menimbulkan terlibat antara lain perubahan morfologi
berbagai masalah kesehatan. Infeksi fungi antara bentuk khamir dan hyphal, ekspresi
yang disebabkan oleh khamir dalam genus adhesin dan invasin pada permukaan sel,
Candida disebut dengan candidiasis (Walsh thigmotropisme, pembentukan biofilm,
dan Dixon, 1996). Secara umum, terdapat perubahan fenotipik, dan sekresi enzim
tiga tipe candidiasis, yaitu vaginal, oral dan hidrolase. Sementara itu, fitness attributes
gastrointestinal candidiasis (Moyes and berkaitan dengan adaptasi yang cepat
Naglik, 2011). Vaginal candidiasis terjadi terhadap fluktuasi pH lingkungan,
pada ±75% wanita, dengan frekuensi paling fleksibilitas metabolisme, pengambilan
tidak sekali selama masa hidupnya nutrisi yang kuat, dan respon kuat terhadap
(Marchaim et al., 2012). Kasus terjadinya tekanan lingkungan sekitar (Mayer et al.,
vaginal candidiasis adalah sebanyak 30 2013).Gambar 1. Target antifungi pada
juta/tahun. Sementara itu, oral candidiasis C.albicans (Cannon et al., 2007).
banyak terjadi pada penderita HIV dengan Pengobatan candidiasis dilakukan
jumlah kasus 2 juta/tahun. Spesies Candida dengan obat antifungi. Terapi penderita
juga dapat menyebabkan penyakit mukosal invasive candidiasis menggunakan
pada orang tua, sebagai contoh adalah amphotericin B, echinocandin, azole, dan
Candia-associated denture stomatitis flucytosine. Sementara pada terapi
(Moyes and Naglik, 2011). mucocutaneous candidiasis digunakan azole
Spesies dari genus Candida yang (Pappas et al., 2004). Tujuan utama
dikenal sebagai khamir paling patogenik pengobatan candidiasis ada dua, yaitu
adalah Candida albicans. Spesies ini dengan mempengaruhi proliferasi Candida
seringkali ditemukan sebagai penyebab pada tubuh dan mengurangi faktor-faktor
infeksi superfisial dan sistemik (Moran et al., yang menyebabkan Candida dapat tumbuh
2012). Penyakit yang disebabkan infeksi dengan baik (Zarrin and Mahmoudabadi,
C.albicans pada manusia dapat berupa non- 2009). Obat antifungi secara umum berperan
44 CANDRASARI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

Gambar 1. Target antifungi pada C.albicans (Cannon et al., 2007)

dalam menghambat sintesis sterol dalam ditunjukkan dengan konsentrasi agen


membran fungi, berinteraksi secara langsung antimikrobia yang dibutuhkan untuk
dengan membran sel dan mempengaruhi menghambat patogen tersebut lebih besar
biosintesis dinding sel (Casalinuovo et al., dibandingkan dengan konsentrasi yang
2004). menghambat pertumbuhan strain wild-type
Agen antifungi untuk terapi (Loeffler and Stevens, 2003; Pfaller, 2011).
candidiasis yang disebabkan oleh C.albicans Resistensi antifungi merupakan salah
adalah fluorinated pyrimidine cytosine (5- satu penyebab terjadinya kegagalan
FC) yang mentarget sintesis RNA dan pengobatan klinis infeksi fungi selain oleh
replikasi DNA, polyene yang dapat penyebab lain seperti imunitas pasien yang
mempengaruhi integritas membran sel, azole lemah, bioavailibilitas obat yang rendah dan
dengan target jalur biosintesis ergosterol, dan metabolisme obat yang cepat (Loeffler and
echinocandins yang dapat berpengaruh pada Stevens, 2003). Kasus kegagalan
biosintesis dinding sel (Cannon et al., 2007). pengobatan fluconazole karena adanya
Penggunaan agen antifungi mengalami perkembangan resistensi pada fungi patogen
peningkatan sejalan dengan semakin C.albicans telah ditemukan sejak tahun 1990
banyaknya infeksi C.albicans. Hal tersebut (Cannon et al., 2007). Pada penelitian-
dapat menimbulkan konsekuensi klinis penelitian selanjutnya, resistensi C.albicans
tertentu. Sebagai contoh adalah konsekuensi tidak hanya ditemukan pada terapi
klinis akibat penggunaan azole secara luas, fluconazole saja, namun juga pada antifungi
yaitu ditemukannya isolat yang bersifat yang lain. Berikut akan dijelaskan lebih
resisten terhadap azole (Li-Juan et al., 2010). lanjut mengenai mekanisme resistensi
Resistensi terhadap antimikrobia merupakan C.albicans ditinjau dari segi molekuler
fenomena biologis yang dapat berdampak terhadap empat obat antifungi.
bagi kesehatan manusia. Resistensi tersebut
tidak hanya terjadi pada bakteri namun juga 2. Resistensi azole
pada fungi patogen (Cannon et al., 2007). Senyawa azole bekerja dengan
Resistensi didefinisikan sebagai peristiwa melakukan penghambatan terhadap enzim
terjadinya ketidakpekaan mikrobia terhadap lanosterol demethylase (14α-sterol
agen antimikrobia. Ketidakpekaan demethylase). Enzim ini berperan dalam
CANDRASARI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 45

konversi lanosterol menjadi ergosterol 2.1. Penurunan konsentrasi obat


(Casalinuovo et al., 2004). Ergosterol Pompa efluks pada spesies Candida
merupakan sterol yang paling umum dikode oleh dua kelompok gen transporter,
ditemukan pada membran plasma fungi yaitu gen CDR dari ATP-binding cassette
(Loeffler and Stevens, 2003). Sterol super family dan gen MDR dari major
bertanggung jawab terhadap rigiditas, facilitator class (Kanafani and Perfect,
stabilitas membran dan pertahanan terhadap 2008). Pompa efluks tersebut diketahui dapat
tekanan fisik (Mukhopadhyay et al., 2004). memompa berbagai macam substrat
Enzim lanosterol demethylase dikode termasuk azole, namun tidak bagi senyawa
oleh gen ERG11 yang turut berperan dalam antifungi echinocandin (Lamping et al.,
jalur biosintesis ergosterol. Adanya 2007; Niimi et al., 2006). Peningkatan
hambatan terhadap enzim lanosterol regulasi gen CDR1, CDR2 dan MDR1
demethylase oleh azole menyebabkan ditemukan pada C.albicans yang resisten
membran sel kekurangan kandungan terhadap azole (Sanglard et al., 1995).
ergosterol. Selain itu, juga mengakibatkan Peningkatan regulasi gen tersebut dapat
akumulasi senyawa sterol toksik (produk berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas
intermediate dari jalur biosintesis) yang akan pompa efluks sehingga dapat mengakibatkan
mengganggu pertumbuhan khamir penurunan konsentrasi efektif obat pada sel
(Akins,2005 ; Cannon et al., 2007). Target fungi (Casalinuovo et al., 2004).
lain senyawa azole adalah lipid pada
membran plasma, azole juga dapat 2.2. Gangguan interaksi terhadap enzim
berinteraksi dengan 3-ketosteroid reductase target
(enzim pada biosintesis methylsterol) Mutasi gen ERG11 akan
(Loeffler and Stevens, 2003). mempengaruhi ikatan azole pada sisi
Resistensi C.albicans terhadap azole enzimatik (Kanafani and Perfect, 2008).
dapat terjadi melalui beberapa mekanisme Adanya point mutation pada gen tersebut
sebagai berikut. diketahui dapat menurunkan pengikatan

Gambar 2. Mekanisme resistensi antifungi pada C.albicans (Cannon et al., 2007)


46 CANDRASARI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

fluconazole yang merupakan salah satu jenis 2008). Dua isolat klinis C.albicans dari
senyawa azole (Canon et al., 2007). Kurang pasien AIDS menunjukkan adanya resistensi
(5,6)
lebih sebanyak 80 substitusi asam amino akibat defek pada sterol D desaturase yang
telah dideteksi pada protein ERG11. membuat adanya akumulasi 14α-
(Kanafani and Perfect, 2008). Pada isolat methylfecosterol (Loeffler and Steven,
C.albicans yang resisten terhadap 2003). Mutasi gen ERG3 pada strain
fluconazole seringkali ditemukan adanya Candida tertentu yang bersifat resisten
substitusi asam amino di dekat heme-binding berkaitan dengan ketiadaan aktivitas
site. Substitusi asam amino terjadi pada perusakan membran oleh azole yang
posisi 464 (G464S) dan posisi 467 (R467K) berasosiasi dengan penghambatan
menyebabkan gangguan struktural atau pertumbuhan fungi (Pffaler, 2011).
fungsional enzim sehingga menurunkan
afinitas fluconazole terhadap protein ERG11 2. Resistensi polyene (amphotericin B
(Casalinuovo et al., 2004). Substitusi asam [AmB] dan formulasi lipid nya)
amino posisi 315 (T315A) juga ditemukan AmB diketahui mempunyai aktivitas
pada C.albicans. Substitusi ini menyebabkan luas terhadap berbagai macam fungi,
penurunan aktivitas lanosterol demethylase termasuk kapang dan khamir. Target
sebanyak dua kali lipat dan penurunan antifungi ini adalah ergosterol yang ada pada
afinitas terhadap fluconazole. Sementara itu, struktur membran plasma. AmB akan
substitusi asam amino pada posisi 105 dari membentuk saluran sehingga saluran
fenilalanina menjadi leusina menyebabkan potassium sel fungi mengalami kebocoran.
penurunan pengikatan pada sisi aktif enzim Kebocoran tersebut menyebabkan gangguan
(Loeffler and Stevens, 2003). pada gradien proton (Loeffler and Stevens,
2003). Pembentukan porin channel
2.3. Peningkatan konsentrasi enzim yang selanjutnya akan membuat hilangnya
menjadi target potensial transmembran dan kerusakan
Peningkatan regulasi atau overekspresi fungsi seluler (Kanafani and Perfect, 2008).
enzim yang menjadi target antifungi dapat AmB juga menyebabkan kerusakan oksidatif
menjadi penyebab resistensi azole pada pada membran plasma. Polyene dalam
C.albicans (Pfaller, 2011). Konsentrasi konsentrasi yang lebih tinggi mampu
intraseluler protein ERG11 ditemukan lebih menghambat enzim chitin synthase (Loeffler
tinggi pada isolat Candida yang mengalami and Stevens, 2003).
penurunan suseptibilitas terhadap azole Isolasi C.albicans yang resisten
dibandingkan pada strain yang masih terhadap AmB dari pasien leukemia telah
sensitif. Adanya peningkatan regulasi protein dilaporkan pada penelitian Nolte et al.
dapat terjadi melalui proses amplifikasi gen, (1997). Penyebab resistensi polyene adalah
peningkatan transkripsi dan penurunan gangguan terhadap komposisi lipid pada
degradasi produk gen. Pada kondisi ini, membran plasma (Loeffler and Stevens,
penggunaan azole walaupun diberikan 2003). Strain yang resisten terhadap polyene
secara rutin tidak mampu menghambat diketahui mengalami kekurangan ergosterol
sintesis ergosterol (Kanafani and Perfect, dibandingkan strain yang masih sensitif.
2008). Kandungan ergosterol yang berkurang
diakibatkan oleh defek pada gen ERG3 yang
2.4. Gangguan pada gen ERG3 terlibat dalam biosintesis ergosterol
Gen ERG3 pada C.albicans (Kanafani and Perfect, 2008; Cannon, et al.
mengkode C5,6 desaturase (Miyazaki et al., 2007). Kondisi tersebut menyebabkan
2006). Mutasi pada gen ERG3 menyebabkan penurunan afinitas AmB terhadap membran
adanya gangguan perubahan formasi 14α- plasma (Loeffler and Stevens, 2003).
methylfecosterol yang seharusnya menjadi Resistensi terhadap polyene juga dapat
14α-methyl-3,6-diol (Kanafani and Perfect, dimediasi oleh peningkatan aktivitas katalase
CANDRASARI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 47

bersamaan dengan penurunan suseptibilitas thymidylate synthase menyebabkan


terhadap kerusakan oksidatif (Kanafani and gangguan sintesis DNA (Loeffler and
Perfect, 2008). Selain itu, gangguan Stevens, 2003).
kandungan β-1,3-D glucans pada dinding sel Resistensi 5-FC berkaitan dengan
fungi juga dapat mengakibatkan resistensi. mutasi enzim uracil phosphoribosyl-
Komponen tersebut berperan dalam proses transferase (Fur 1p) yang akan
masuknya molekul besar seperti AmB ke mempertahankan bentuk 5-fluorouracil dari
membran plasma (Loeffler and Stevens, konversi menjadi 5-fluoridine (Cannon et al.,
2003) 2007). Pada isolat C.albicans yang resisten
terhadap 5-FC ditemukan bahwa resistensi
3. Resistensi echinocandin berasosiasi dengan penurunan aktivitas
Tiga senyawa antifungi, yaitu uridine monophosphate pyrophosphorylase
caspofungin, FK-463 dan VER-002 yang (Loffler and Stevens, 2003).
termasuk dalam kelas antifungi
echinocandin bekerja dengan mempengaruhi 5. Kesimpulan
biosintesis ß-1,3-D glucans (Loeffler and Sebagian besar mekanisme molekuler
Steven, 2003). ß-1,3-D glucan merupakan resistensi C.albicans pada agen antifungi
komponen pada dinding sel berbagai fungi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Mutasi
(Douglas, 2001). Adanya gangguan ini akan mempengaruhi pompa efluks, ikatan
pembentukan dinding sel akan obat dengan target enzim, biosintesis
mengakibatkan pecahnya sel. Gangguan komponen dari stuktur fungi, dan konformasi
senyawa dalam sel fungi. Pengembangan
pada biosintesis ß-1,3-D glucan terjadi
penelitian mekanisme resistensi antifungi
melalui aktivitas penghambatan
sangat penting untuk menanggulangi dan
echinocandin terhadap ß-1,3-D glucan
mencegah terjadinya resistensi. Selain itu,
synthase (Pfaller, 2011 ; Kanafani and juga berguna bagi pemberian pengobatan
Perfect, 2008). yang tepat pada pasien sehingga pengobatan
Terjadinya resistensi echinocandin yang dilakukan dapat berjalan secara efektif.
dalam genus Candida berasosiasi dengan
point mutation pada dua regio (HS1 dan Daftar Pustaka
HS2) gen FKS1 yang mengkode subunit Achkar, J.M. and Fries, B.C., 2010, Candida Infection
katalitik dari ß-1,3-D glucan synthase of the Genitourinary Tract, Clinical Microbiol
Rev, vol.23, no.2, 253-273.
(Perlin, 2007). Mekanisme resistensi tersebut Akins, R. A, 2005, An update on antifungal targets and
tidak hanya ditemukan pada Candida mechanisms of resistance in Candida albicans,
albicans, namun juga pada spesies non Med Mycol ,43, 285–318.
albicans (Katiyar et al., 2006). Cannon, R.D., Lamping E., Holmes, A.R., Niimi, K.,
Tanabe, K., Niimi, M.,and Monk, B.C., 2007,
Candida albicans drug resistance-another way
4. Resistensi flucytosine to cope with stress, Microbiology, 153, 3211-
Flucytosine (5-FC) ditranspor secara 3217.
aktif ke dalam sel oleh membran permeases Casalinuovo, I.A., Di Francesco, P., and Garaci, E.,
(Hope et al., 2004). Selanjutnya, 5-FC akan 2004, Fluconazole resistance in Candida
albicans: a review of mechanisms, European
mengalami modifikasi dalam bentuk 5- Review for Medical and Pharmacological
fluorouracil dan dikonversi menjadi Sciences, 8:69-77.
fluorouridine triphosphate yang akan Douglas, C.M., 2001, Fungal β(1,3)-D-glucan
bergabung dengan RNA fungi sehingga synthesis, Med Mycol, 39(suppl1), 55-66.
menyebabkan gangguan sintesis protein. 5- Hope, W.W., Tabernero, L., Denning, D.W., and
Anderson, M.J., 2004, Molecular Mechanisms
FC juga dapat dikonversi menjadi of Primary Resistance to Flucytosine in
fluorodeoxyuridine monophosphate yang Candida albicans, Antimicrob.Agents
dapat berinterferensi dengan enzim Chemother, 48(11):4377.
thymidylate synthase. Hambatan aktivitas Kanafani, Z.A. and Perfect, J.R., 2008, Resistance to
48 CANDRASARI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

Antifungal Agents: Mechanisms and Clinical Sphingolipid-Ergosterol, Antimicrob.Agents


Impact, Clin Infect Dis,46:120-8. Chemother, 48(5):1778.
Katiyar, S., Pfaller, M., and Edlind, T., 2006, Candida Niimi, K., Maki, K., Ikeda, F., Holmes, A.R.,
albicans and Candida glabrata Clinical Lamping, E., Niimi, M., et al., 2006,
Isolates Exhibiting Reduced Echinocandin Overexpression of Candida albicans CDR1,
Susceptibility, Antimicrob Agents Chemother, CDR2, or MDR1 Does Not Produce Significant
50: 2892-2894. Changes in Echinocandins Susceptibility,
Lamping, E., Monk, B.C., Niimi, K., Holmes, A.R., 2006, Antimicrob Agents Chemother, 50, 1148-
Tsao, S., Tanabe, K., et al., 2007, 1155.
Characterization of three classes of membrane Pappas, P.G., Rex, J.H., Sobel, J.D., Filler, S.G.,
proteins involved in fungal azole resistance by Dismukes, W.E., Walsh, T.J.,and Edwards,
functional hyper-expression in Saccharomyces J.E., 2004, Guidelines for Treatment of
cerevisiae, Eukaryot Cell, 6, p.1150-1165. Candidiasis, CID, 38:161-89.
Li-Juan, F., Zhe,W., Xia-hong, W., Ruo-Yu, L., and Perlin, D.S., 2007, Resistance to echinocandin-class
Wei,L., 2010, Relationship between antifungal antifungal drugs, Drugs Resist Update, 10(3):
resistance of fluconazole resistant Candida 121-130.
albicans and mutations in ERG11 gene, Chin Pffaler, M.A., 2011, Antifungal Drug Resistance:
Med J, 123(5):544-548. M e c h a n i s m s , E p i d e m i o l o g y, a n d
Loeffler, J. And Stevens, D.A., 2003, Antifungal Drug Consequences for Treatment, The American
Resistance, Clin Infect Dis, 36 (Suppl 1): S31- Journal of Medicine,125, S3-S13.
41. Sanglard, D., Kuchler, K., Ischer, F., Pagani, J.L.,
Marchaim, D., Lemanek, L., Bheemreddy, S., Kaye, Monod, M., Bille,J., 1995, Mechanisms of
K.S., Sobel, J.D., 2012, Fluconazole-Resistant Resistance to Azole Antifungal Agent in
Candida albicans Vulvovaginitis, Obstet Candida albicans Isolates from AIDS Patients
Gynecol, 120:1407-14. Involve Specific Multidrug Transpoters,
Mayer, F.l., Wilson, D., and Hube, B., 2013, Candida Antimicrob Agents Chemother, 39: 2378-2386.
albicans pathogenicity mechanisms, Sardi, J.C.O., Scorzoni,L., Bernardi,T.,Fusco-
Virulence, 4:2, 119-128. Almeida,A.M., and Mendes Giannini, M.J.S.,
Miyazaki, T., Miyazaki, Y., Izumikawa, K., Kakeya, 2013, Candida species: current epidemiology,
H., Miyakoshi, S., Bennett, J.,E., Kohno, S., pathogenicity, biofilm formation, natural
2006, Fluconazole Treatment Is Effective antifungal products and new therapeutic
against a Candida albicans erg3/erg3 Mutant options, Journal of Medical Microbiology, 62,
In Vivo Despite In Vitro Resistance, 10–24
Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 50, Walsh, T.J. and Dixon, D.M., 1996, "Deep Mycoses".
580-586. In Baron S et al. eds. Baron's Medical
Moran, G.P., Coleman, D.C., and Sullivan, D.J., 2012, Microbiology, 4th ed., Univ of Texas Medical
Review Article: Candida albicans versus Branch. ISBN 0-9631172-1-1.
Candida dublinensis : Why Is C.albicans more White, T.C., 1997, Increased mRNA Levels of
pathogenic?, International Journal of ERG16, CDR, and MDR1 Correlate with
Microbiology, Volume 2012, Article ID Increases in Azole Resistance in Candida
205921. albicans Isolates from a Patient Infected with
Moyes, D.L. and Naglik, J.R., 2011, Review Article: H u m a n I m m u n o d e fi c i e n c y Vi r u s ,
Mucosal Immunity and Candida albicans Antimicrob.Agents Chemother,41, p 1482-
infection, Clinical and Developmental 1487.
Immunology, Volume 2011, Article ID 346307. Zarrin, M. and Mahmoudabadi, A.Z., 2009, Invasive
Mukhopadhyay,K., Prasad,T., Saini, P., Pucadyl, T.J., candidiasis; a review article, Jundihaspur
Chattopadhyay, A., Prajad, R., 2004, Candida Journal of Microbiology, 2(1): 1-6.
albicans Multidrug Resistance in Interactions
Are Important Determinants of Membrane

Anda mungkin juga menyukai