Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK RUSA

DOSEN PEMBIMBING
Ibu Dr. Heni Suryani,S.Pt.,M.P

DI SUSUN OLEH
AGUS SOBIRIN
22743040
SEMESTER 1B
KELOMPOK 1

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan praktikum ini
dengan baik. Laporan ini berisi tentang uraian hasil riset mengenai “Karakteristik Rusa”.

Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak
diantaranya; Ibu Dr. Heni Suryani,S.Pt.,M.P . Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih
atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan. Dalam penyusunan laporan ini, kami
menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna.

Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat
untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.

Bandar Lampung, Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................................2

Daftar isi................................................................................................................................................. 3

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4

Latar Belakang ....................................................................................................................................... 4

Tujuan Praktek ...................................................................................................................................... 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................................. 5

2.1 Rusa Sambar.................................................................................................................................... 5

BAB III

MATERI DAN METODE .......................................................................................................................... 6

3.1 Waktu dan tempat .......................................................................................................................... 6

3.2 Alat dan bahan................................................................................................................................. 6

3.3 Prosedur kerja ................................................................................................................................. 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 7

BAB V

PENUTUP ............................................................................................................................................... 9

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................9

5.2 Saran.................................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan sumber daya alamnya. Sumber daya
alam hewani di Indonesia sangat beraneka ragam, termasuk didalamnya hewan liar maupun
hewan yang dilindungi melalui cara dibudidayakan dan pemanfaatannya di dalam membantu
pekerjaan berat manusia seperti kerbau, sapi, dan kuda. Salah satu jenis hewan atau satwa liar
yang perlu dilindungi adalah rusa. Perlu adanya perhatian yang lebih terhadap jenis-jenis rusa
yang ada di Indonesia agar rusa yang ada di Indonesia tidak mengalami kepunahan akibat
perburuan liar maupun pemanfaatan yang kurang bertanggung jawab yang dilakukan oleh
oknum tertentu

Rusa yang hidup di Sumatera Indonesia ini dapat tumbuh setinggi 102 cm – 160 cm
dengan panjang tubuh sekitar 150 cm. Berat rusa dewasa sekitar 80-90 kg (betina) dan 90-
125 kg (jantan). Tanduk rusa sambar juga tergolong panjang dan bisa mencapai hingga tinggi
1 meter.Meskipun tidak memiliki musim kawin yang spesifik, umumnya rusa sambar
(Cervus unicolor) melakukan perkawinan alami berkisar antara bulan Juli sampai September.
Rusa betina akan bunting selama 7-8 bulan. Anak akan bersembunyi selama 1-2 minggu,
kemudian bergabung dengan kelompok. Tanduk rusa hanya dimiliki oleh rusa jantan yang
tumbuh pada umur sekitar 14 bulan. Tanduk pertama hanya berbentuk lurus dan baru
bercabang pada masa pertumbuhan tanduk berikutnya. Tanduk akan lepas pada umur 10-12
bulan setelah tumbuh, selanjutnya akan tumbuh kembali.

1.2 Tujuan praktik

Tujuan dari pengamatan yang kita lakukan adalah yaitu untuk mengetahui jenis dari
rusa sambar,dan dapat membedakan spesies dari macam macam rusa. dapat menganalisis
rusa dengan melihat bentuk fisik dari hewan yang kita amati.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Rusa sambar merupakan binatang diurnal yang beraktifitas pada siang hari. Mereka hidup
secara berkelompok dan mendiami daerah hutan tropis maupun subtropis hingga ketinggian
mencapai 2000 meter dpl.Persebaran dan Rusa merupakan salah satu jenis satwa yang
termasuk dalam Bangsa (Ordo) Artiodactyla, Anak Bangsa (Subordo) Ruminansia dan Suku
(Family)Cervidae. Suku Cervidae terbagi atas 6 Anak Suku (Subfamily), yaitu Rangiferinae,
Alcinae, Hidropotinae, Muntiacinae, Odocilinae, dan Cervinae. Umumnya, pembahasan
tentang rusa biasanya semua jenis satwa yang termasuk dalam Suku Cervidae. Saat ini
diketahui tidak kurang dari 16 marga (genus), 38 jenis (spesies), dan 189 anak jenis
(subspesies) rusa yang tersebar ke seluruh dunia, mulai dari daerah beriklim dingin di
daratan Eropa hingga ke daerah subtropis dan tropis di daratan Asia. Hanya Benua Afrika
yang sesuai dengan sebaran aslinya tidak memiliki keluarga rusa. Ukuran tubuh rusa dewasa
bervariasi dariyang terbesar sebesar sapi muda, hingga yang terkecil sekecil anak kambing
(Semiadi, 2004). Rusa Sambar (Cervus Unicolor), Rusa Timor (Cervus timorensis), Rusa
Bawean (Axis kuhlii), dan Mucak/Kijang (Muntiacus muntjak) merupakan jenis rusa yang di
temui di Indonesia. Jenis rusa tersebut tersebar luas di pulau besar dan kecil di Indonesia.
Selain dari empat jenis rusa di atas, di Indonesia juga dijumpai rusa tropis yang bukan asli
Indonesia, yaitu Rusa Chital/Totol (Axis axis) yang berasal dari India. Di Kalimantan, Rusa
Sambar dikenal dengan nama Rusa Payau.

Rusa merupakan hewan herbivora sehingga makanan pokoknya berupa hijauan.


Pakanuntuk rusa selain dari rerumputan atau hijauan lainnya, sebagai tambahannya dapat
berupa konsentrat, sayur mayur, umbi-umbian, atau limbah pertanian. Pada habitat alami,
hewan ini biasanya mencari makanan pada pagi dan sore hari menjelang petang tetapi
bersembunyi pada siang hari.

Rusa sambar selain memiliki daerah penyebaran yang sangat luas di Asia. Persebarannya
meliputi Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, China,
India, indonesia (Sumatera), Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Taiwan, Thailand,
dan Vietnam.Selain itu, rusa sambar (Cervus unicolor) juga telah diintroduksi ke Australia,
New Zealand, Afrika Selatan, Amerika Serikat (California, Florida, Texas).Di Indonesia, rusa
sambar hidup secara alami di pulau Sumatera dan Kalimantan.
Rusa sambar yang mendiami Indonesia merupakan anak jenis (subspesies) Cervus
unicolor
equinus yang dapat dijumpai pula di semenanjung Malaysia dan Thailand.Status
konfrensi rusa sambar oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam “Vulnerable” (VU; Resiko
Rendah) sejak tahun 1996 meskipun sebelumnya pernah mendapatkan status “Endangered”
(EN; Terancam Punah).Di Indonesia, rusa sambar, sebagaimana 3 jenis rusa lainnya yang
dimiliki Indonesia termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun
1999.Meskipun rusa sambar yang juga menjadi rusa terbesar di Indonesia ini masih berstatus
“Resiko Rendah” (Vulnerable), namun kita tidak boleh lengah untuk senantiasa menjaga
kelestarian rusa terbesar ini agar tidak penuh dan tetap menjadi kekayaan keanekaragaman
hayati Indonesia.
BAB III
MATERI DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu :
 12 Desember 2022
Tempat :
 Kandang Rusa Di Universitas Lampung

3.2 Alat dan bahan:

Alat:
 pena
 Buku
 Laptop
Bahan
 Objek ( Rusa )
 Lokasi

3.3 Prosedur kerja:

 Siap kan alat dan bahan


 Pergi ke lokasi yang sudah di tentukan
 Amati objek
 Dan catat semua data yang di butuhkan di sebuah buku menggunakan pena
 Setelah semua sudah di catat,salin semua data ke dalam laptop dan buat laporan hasil
dari pengamatan yang sudah di lakukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.1 Gambar 4.2

RUSA SAMBAR.KANDANG RUSA UNILA.11-12-2022

Dari hasil pengamatan Rusa Timor merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di
Kalimantan. Rusa Timor merupakan satwa yang dilindungi karena pernah menyandang
predikat sebagai satwa yang terancam punah. Karena penangkaran Rusa Timor mulai
diberdayakan, status tersebut berubah menjadi satwa risiko rendah punah. Penangkaran rusa
di Unila sudah berlangsung sejak sekitar 2002. Rusa Timor dan rusa sambar yang menjadi
penghuninya merupakan rusa asli Kalimantan , Adapun morfologi dari rusa sambar di bawah
ini
TABEL KARAKTERISTIK RUSA SAMBAR

NO BAGIAN TUBUH KARAKTERISTIK


1. kepala Panjang lonjong
2. Leher Panjang
3. Telinga Panjang
4. Mata Bulat hitam pekat
5. Bulu mata Panjang bewarna hitam
6. Lidah Panjang bewarna pink
7. Hidung Bewarna hitam
8. Tanduk Panjang tumpul bercabang 3
9. kaki Panjang
10. Jenis Laki laki
11. Punggung Datar
12. Dada Datar
13. Ekor Pendek
14. Kumis Panjang bewarna hitam
15. bulu Pendek
16. Warna bulu Bewarna coklat tua dan coklat muda
17. Bersuara Ngik ngik
18. Warna kulit Coklat
19 Postur tubuh besar
20. Temperamen Agresif
21. Warna telapak kaki Hitam
22. Laju pertumbuhan jantan Cepat
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Rusa sambar merupakan rusa terbesar di Indonesia. Rusa sambar atau dalam bahasa
ilmiah (latin) disebut Cervus unicolor. Rusa sambar merupakan binatang diurnal yang
beraktifitas pada siang hari. Mereka hidup secara berkelompok dan mendiami daerah hutan
tropis maupun subtropis, rusa sambar memiliki ciri umum khas yang besar dan warna bulu
kecoklatan. Penangkaran rusa di Unila sudah berlangsung sejak sekitar 2002. Rusa sambar
juga membutuhkan pangan seperti rerumputan.

5.2 Saran
Untuk melihat rusa secara dekat kita harus tenang serta memberinya makan yang sudah
di sediakan oleh pemilik, tidak boleh memberi makan dengan sembarangan, serta mematuhi
aturan yang sudah di tentukan oleh pemilik.jangan membuang sampah sembarangan.
Penjagaan rusa juga harus di perketat agar rusa tetap aman dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA

- Agnes, 2006, skripsitasnggapan masyarakat tentang penangkaran rusa sambar


Universitas lampung ,universitas lampung

- Jacoeb, T. N. Dan S.D. Wiryosuhanto. 1994. Prospek Budidaya Rusa. Penerbit


Kanisius. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai