Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1. Dasar Pemikiran
Pendidikan Nasional bercita-cita untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan
mengembangkan Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertawqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur memiliki Pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Visi pendidikan di atas menunjukkan bentuk keseriusan dan konsistensi bangsa
Indonesia untuk terus meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan sesuai dengan
tantangan dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.
Pada era informasi ini, berkembang dengan cepat arus informasi dan globalisasi
melalui jaringan teknologi yang canggih. Untuk hal ini perlu mendapat perhatian dan
antisipasi yang tepat, peran dunia pendidikan khususnya sekolah sangat diperlukan
karena pada institusi ini diharapkan melahirkan sumber daya manusia yang memiliki
kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan terutama di bidang ilmu pengetahuan
alam yang mendasarikemajuan di bidang yang lain.
Untuk mewujudkan sekolah sebagaimana harapan di atas, diperlukan daya dukung
dari semua unsur yang memiliki tanggung jawab terhadap dunia pendidikan sebab
untuk membangun sekolah seperti tuntunan di atas,perlu daya dukung sarana dan
prasarana yang memadai, selain itu kompetensi dan profesionalisme pengelolaan
pendidikan perlu mendapatkan prioritas pertama karenea tanpa itu semua sulit kiranya
kita untuk mewujudkan pranata pendidikan yang diharapkan.

2. Maksud dan Tujuan


Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sunan Gunung Jati Kabupaten Wonogiri memiliki visi
pendidikan untuk menciptakan manusia terdidik, terampil dan bertaqwa.
Kiprah MTs. Sunan Gunung Jati Kabupaten Wonogiri sekarang terus meningkatkan
pelaynan yang sesuai dengan standarisasi Pendidikan. Berbagai strategi terus
ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi informasi, fasilitas lain akan terus
diupayakan sebagai wujud nyata keinginan untuk maju dan berkembang. Sebagai
akumulasi dari itu semua maka terus diupayakan untuk melengkapi sarana penunjang
lain yang dipandang masih kurang memadai agar tercipta sarana prasarana sekolah
yang refesentatife.
Sekolah sebagai lembaga yang memiliki stockholder yang jelas yaitu guru, tata usaha
dan masyarakat, tidak dapat tinggal diam tetapi harus terus meningkatkan kualitas
dirinya baik dari segi akademik maupun no akademik sebagai wujud dari tanggung
jawab yang realistis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, bila hal ini
tidak dilakukan maka sekolah akan terpuruk dan ditinggalkan oleh stockholdernya. Di
sinilah urgensinya peningkatan pelayanan pendidikan yang berperan sebagai strategi
untuk mendorong agar terjadi dinamika yang konstruktif dan kompetitif sehingga
dapat memberikan pelayanan pendidikan yang optimal. Untuk itu diperlukan langkah-
langkah yang konkrit dan relistis diantaranya sebagai berikut:
1. Melihat spesifikasi tuntutan masyarakat terhadap MTs. Sunan Gunung Jati.
2. Memprediksi berbagai kemungkinan yang dihadapi MTs. Sunan Gunung Jati di
era otonomi pendidikan.
3. Menginventarisir berbagai kebutuhan pelayanan yang menjadi prioritas di MTs.
Sunan Gunung Jati.
4. Menganalisis prioritas yang terpilih hingga menjadi program unggulan.
5. Merealisasikan dengan format yang didukung oleh manajemen partisipatif.
6. Menjawab tantangan arus teknologi dan informasi dengan mengatur kepada nilai
Agama, Estetika dan Budaya sendiri.
3. Rencana Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan Dalam Rangka
Intensifikasi Peningkatan Mutu.
Sudah menjadi komitmen civitas akademika MTs. Sunan Gunung Jati bahwa untuk
peningkatan mutu dan proses pengelolaan sekolah seyogyanya dipersiapkan secara
memadai melalui perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan yang kontinyu.
Dari itu semua akan memunculkan suatu hasil analisa tentang kebutuhan yang harus
dipenuhi, sehingga prediksi – prediksi untuk pembuatan suatu perencanaan dapat
terpenuhi dan tepat sasaran.
Rencana pengembangan sarana prasarana pendidikan MTs. Sunan Gunung Jati
dianalisa berdasarkan kebutuhan prioritas yang tidak dapat ditolerir lagi menjadi satu
tuntutan kebutuhan mendesak sperti halnya sudah tidak seimbangnya antara jumlah
ruang belajar dengan rombongan belajar.

4. Dasar Pengembangan
Hal-hal yang menjadi dasar pertimbangan untuk pengembangan sarana prasarana
pendidikan di MTs. Sunan Gunung Jati antara lain adalah:
1. Semakin berkembangnya wilayah di Kabupaten Wonogiri
2. Program Pemerintah Wajib Belajar 9 Tahun.
3. Peningkatan Mutu pendidikan tidak akan terlaksana dengan baik apabila sarana
prasarana pendidikan masih kurang.
4. Kegiatan ekstra kurikuler maupun kegiatan akademis lainnya tidak akan dapat
dilaksanakan dengan baik apabila sarana penunjangnya sangat minim.
5. Lahan atau tanah untuk bangunan ruang belajar masih tersedia.
6. Daya dukung unsur-unsur yang terlibat di sekolah sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai