Anda di halaman 1dari 12

Ruang Kolaborasi Modul 1.

1
( Diskusi Kelompok 9 B )
Oleh:
1. Teti Kurniati S.Pd.I
2. Eep Saepul hayat S.Pd.I
3. Alma Amelia S.Pd
4. Eri Yuningsih S.Pd.
5. Asep Anwar Siddiq S.Pd
1.Apa Kekuatan Konteks Sosio kultural Di Daerah Anda
Yang Sejalan Dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara?
Jawaban: Konteks sosial Kultural Di Daerah kami Adalah
Daerah kami Yang Masih Dekat Alam Pertanian,Ada Juga
Perkebunan, Perikanan. Dimana Nilai- Nilai Luhur
Budaya Di daerah Kami Yang Sesuai Dengan Pemikiran
KHD Yaitu:
A.Gotong Royong
B.Kerja Sama
C.Kesadaran Hidup Ekologi ( Dalam Menjaga Merawat
Dan Berguru Pada Bumi )
D.Gerakan Terintegrasi Dalam Pertanian Berbasis
Pancaniti ( Sehingga Siswa Berkembang Sesuai Kodrat
Dirinya, Alam Dan Zamannya.
E. Meningkatkan Iman Dan Takwa Kepada Tuhan
YME Dengan Merawat Ciptaan Alloh Swt.
2. Bagaimana Pemikiran KHD Dapat Di kontekstualkan Sesuai
Dengan Nilai Luhur Kearifan Budaya Daerah Asal Yang Relevan
Menjadi Penguatan Karakter Murid Sebagai Individu Sekaligus
Sebagai Anggota Masyarakat Pada Konteks Lokal Sosial
Budaya Di Daerah Anda?
Jawaban:
-Nilai Sosial,Kreatifitas,Gotong Royong,Etika Dan moral
-Panca Niti: Niti Harti, Niti Surti, Niti Bukti,Niti Bakti, Niti
Sajati Tatanen Di Bale Atikan ( TDBA)
-Tradisi Berbasis Masyarakat Sunda: silih asah, Silih Asih, Silih
Asuh.
-7 Poe Atikan: Senen Ajeg Nusantara, Selasa Mapag
Buana,Rebo Maneuh Di Sunda,Kamis Nyanding Wawangi,Jumat
Nyucikeun Diri,Sabtu Minggu Betah Di Imah.
3.Sepakati Satu Kekuatan KHD Yang
Menebalkan Laku Murid Dikelas Atau
Sekolah?
Jawaban:
-Kodrat
a.kodrat Alam
b.Kodrat Zaman
-Berkembang
- Tumbuh
-Pendidikan Menuntun
-Budi Pekerti
Umpan Balik
Pak Cecep
1.Kodrat Zaman Berkaitan Dengan Anak
Berkarakter.Dulu Anak Takut Atau Segan Dengan
Gurunya,Ketika Akan Melakukan Kesalahan Dan Di Tegur
Oleh Gurunya,Respon Orang Tua Justru Mendukung Apa
Yang Dilakukan Oleh Guru,Namun Sebaliknya Zaman
Sekarang Semenjak Ada HAM Anak Tidak Takut Dengan
Gurunya,Bahkan Ketika Anak Melakukan Kesalahan Anak
Berani Melawan Gurunya Bagaimana Cara Mengatasinya?
2.Berkaitan Dengan 7 Poe Atikan Khususnya Pilar Ajeg
Nusantara,Dalam implementasi Pada Kegiatan Upacara
Masih Banyak Anak Yang Bercanda,Bagaimana Cara
Mengatasinya?
3.Kaitan Dengan karakter Atau Akhlak Anak
Disekolah,Masih Ditemukan Anak-Anak Yang Berbahasa
"Binatang" Bagaimana Cara Menga
Jawaban:
Ibu Teti Kurniati
Berkaitan Dengan Kodrat Zaman Mengenal Anak Berkarakter,Memang
Menjadi Tantangan Degradasi Moral Yang Terjadi Hampir Di Semua
Daerah.Siswa Tidak lagi Takut Pada Gurunya,Sama Halnya Dengan Siswa Yang
Masih Berbicara Bahasa Binatang Merupakan Phenomona Dari Degradasi
Moral Yang Terjadi Zaman Ini.Cara Mengatasi Adalah:
Selalu memberikan wejangan dan teladan kepada siswa
Pendidik tidak bosan untuk terus mengingatkan dan membimbing
mereka.
Pendidik harus terus membimbing kea rah hal-hal yang positif.
Kedisiplinan harus terus didorong, upacara bukan hanya rutinitas saja,
namun siswa harus menyadari bahwa upacara merupakan hal yang baik, yang
harus ditanamkan kepada siswa.
pak Eep Saepul Hayat
Pendidik memiliki kewajiban mendidik akhlak, sebagaimana firman Allah dalam
QS. Ali Imron ayat 102 “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” dan
QS. Ali Imron ayat 104 “ Hendaknya ada diantara golonganmu yang menyeru
kedalam kebaikan”.Sebetulnya Pendidikan Budi Pekerti atau Pendidikan karakter
yang sekarang dikenal dengan program Sekolah Ramah Anak, sudah ada sejak
zaman Nabi Muhammad SAW seperti dalam sunnahnya dalam cara mendidik
seorang anak yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAWUsia
0-7 tahun = mengajak bermain
Usia 7-14 tahun = didiklah, adablah
Usia 17 tahun ke atas = ajaklah sebagai teman
Hal ini Relevan juga dengan Bunga 5 karakter
Salah satu usaha kita sebagai pendidik untuk menguatkan Pendidikan karakter
adalah
·Tidak melakukan kekerasan
·Pendidik memberikan contoh atau suri teladan yang baik
Pak Cecep
Menanggapi masalah upacara, menurut pak Cecep Hal yang
menarik adalah dengan adanya pembiasaan yang harus
dilakukan misalnya dengan melaksanakan ekskul baris
berbaris untuk menanamkan kedisplinan sehingga anak
terbiasa berdiri lama saat upacara.
Pak Asep Anwar Siddiq
Bagi siswa, upacara merupakan kegiatan yang kurang
disukai
Untuk mengatasinya yaitu:
1.Adanya Kerjasama antar guru untuk mengkondisikan anak
agar anak terpantau.
2.Berikan hadiah atau reward kepada siswa yang mengikuti
upacara dengan baik seperti tidak banyak bergerak atau
bercanda ketika upacara. Diberikan reward berupa hadiah
dengan dipanggil ke depan lapangan.1.Mengingatkan terus
tentang kedisiplinan, karena disiplin merupakan kunci
kesuksesan.
3.Bagi siswa yang mengobrol diberikan funishment.
4.Pembiasaan disiplin berpakaian rapi dan lengkap, karena
penampilan menjadi ciri dari karakter orang tersebut.
5.Mengingatkan terus tentang kedisiplinan, karena disiplin
merupakan kunci kesuksesan.
RESUME RUKOL 2 PRESENTASI KELAS B KELOMPOK 1

Untuk menanamkan budi pekerti atau Pendidikan


karakter pada siswa yaitu :
1.Guru harus menjadi contoh atau suri teladan yang
baik
2.Pendidik tidak bosan untuk terus mengingatkan,
dan membimbing siswa kea rah yang positif.
3.Selalu memberikan nasehat, wejangan.
4.Tidak melakukan kekerasan
5.Mengontrol pergaulan siswa di sekolah
6.Adanya Kerjasama dengan semua guru di sekolah
7.Membiasakan berbicara yang baik
kesimpulan:
Filosofis Pendidikan KHD :
1.Pendidikan Harus Sesuai Kodrat Siswa.
2.Pendidikan Yang Harus Memerdekakan siswa
3.Pendidikan yang Menuntun.
4.Pendidikan Yang Sesuai Dengan Sosio Kultural
Masyarakat.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai