Anda di halaman 1dari 5

BAB 4 PERGELARAN MUSIK INDONESIA DAN MANCANEGARA

A. Kegiatan Pembelajaran I

Pergelaran Lagu dan Ensambel Musik Tradisional Indonesia

1. Menumbuhkan Keberanian Menjadi Penampil dalam Sebuah Pergelaran Musik di Sekolah.

Tampil dengan berani dan percaya diri akan menciptakan sebuah pergelaran musik yang memukau.
Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri bagi
seorang penampil.

a. Persiapkan Semuanya dengan Matang

Persiapan utama untuk tampil di depan penonton adalah penguasaan materi. Kuasai materi lagu dan
musik yang akan dibawakan. Kuasai segala aspeknya, mulai dari gerak melodi, tempo, harmoni,
dinamika, sampai pesan liriknya. Jika perlu, lakukan riset terhadap materi lagu dan musiknya serta
menyiapkan penampilan fisik. Persiapkan kostum yang sesuai dengan tema acara pentas dan jangan
sampai salah kostum.

b. Tenangkan Tubuh dan Pikiran

Menenangkan tubuh dan pikiran sebelum tampil di panggung dapat dilakukan dengan peregangan
tubuh serta latihan pernapasan panjang dan dalam. Peregangan leher, bahu, lengan, dan kaki dapat
membantu menenangkan tubuh dan pikiran. Dengan tubuh dan pikiran yang rileks, akan dihasilkan
vokal dan penampilan yang ringan serta elegan tanpa beban. Jika terjadi kesalahan pun, penampil
akan dengan santai melakukan improvisasi seolah-olah memang “perlu” dibawakan dengan cara
demikian.

c. Adaptasi dan Kuasai Panggung

Penyesuaian diri dan penguasaan terhadap panggung merupakan cara efektif untuk menghalau rasa
gugup dan demam panggung. Oleh karena itu, amati dengan cermat luas panggung dan letak semua
properti panggung yang akan dipakai pada saat penampilan. Coba dan tes pengeras suara, alat
musik, serta gerakan yang akan ditampilkan.

d. Selalu Percaya Diri

Cara mengatasi perasaan gugup dan takut salah ialah dengan menanamkan rasa percaya diri dan
memanfaatkan kelebihan yang dimiliki serta tunjukkan bahwa kamulah bintangnya.

e. Kenali Lokasinya

Pemahaman terhadap lokasi dan audiens akan membuatmu mengenali karakter penonton. Maka
diawali dengan menyapa mereka sebagai bentuk interaksi yang positif. Jika terjadi komunikasi dan
interaksi yang positif, rasa gugup dan demam panggung akan hilang karena penampilanmu akan
seperti tampil di depan sahabat sendiri.

f. Perhatikan Penampilan

Penampil akan menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu, penampil harus memiliki penampilan yang
menarik. Penampilan yang menarik tersebut mencakup kostum yang dikenakan. Ketidaksesuaian
kostum akan menimbulkan kesan tidak serius dalam penampilan. Jika muncul kesan seperti itu,
penampilanmu tidak akan disambut dengan baik.
g. Berpikir Positif

Berpikir positif akan menurunkan ketegangan dan kegugupan yang ditimbulkan karena rasa takut,
khawatir, dan cemas. Ubah pikiran buruk dengan memikirkan kejutan-kejutan unik dan indah yang
akan menimbulkan wow effect untuk para penonton. Wow effect adalah kondisi pikiran khusus yang
timbul saat dikejutkan oleh sesuatu yang luar biasa atau sangat hebat.

h. Berani Salah

Jangan takut takut berbuat kesalahan. Kesalahan itu wajar selama masih dalam taraf yang dapat
dimaklumi. Tidak perlu merasa malu yang berlebihan, apalagi sampai merasa gagal. Kesalahan
tersebut seharusnya menjadi bahan refleksi untuk perbaikan ke depan. Dengan demikian, kesalahan
bisa menjadi pelajaran agar tidak terulang di masa yang akan datang.

i. Improvisasi

Bekali dirimu dengan kemampuan improvisasi. Improvisasi musik atau lagu, maupun improvisasi
terhadap perubahan situasi sama pentingnya. Dengan improvisasi, kamu dapat menutupi kesalahan
saat membawakan musik atau lagu.

j. Berdoa

Hal yang paling ampuh untuk meredakan ketegangan, kegugupan, dan demam panggung adalah
berdoa. Berdoa akan menambah kekuatan spiritual yang merasuk ke jiwa. Jiwa yang berdoa secara
khusyuk akan menumbuhkan rasa percaya diri bahwa Tuhan akan memberikan pertolongan dan
kekuatan.

2. Merencanakan Pergelaran Musik

Pada kegiatan pembelajaran ini, kita akan menampilkan pergelaran musik sederhana berdasarkan
pembelajaran sebelumnya. Pergelaran dilakukan di dalam kelas atau di dalam ruang lingkup sekolah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan sebuah pergelaran adalah sebagai berikut.

a. Tema Pergelaran

Tema adalah gagasan pokok atau konsep tentang suatu hal. Gagasan atau konsep ini yang akan
menjadi pengikat unsur-unsur yang akan ditampilkan dalam tema tersebut. Kemudian, berdasarkan
tema besar tersebut, masing-masing kelompok penampil dapat memilih sub sub tema yang lebih
kecil. Sub-sub tema itu dipilih menyesuaikan dengan momen-momen tertentu. Misalnya, disesuaikan
dengan peristiwa bersejarah, hari-hari besar kenegaraan dan keagamaan, atau ulang tahun sekolah.

b. Durasi Waktu

Durasi waktu juga akan berkaitan dengan penetapan materi dan alur sesuai tema pergelaran. Jika
durasi waktu dalam pergelaran itu singkat, materi penampilan akan mudah diatur karena atensi
penonton masih optimal. Adapun jika durasi waktu dalam pergelaran panjang, penonton akan
cenderung bosan, apalagi jika penataan dan alur penampilannya monoton.

Energi

Dalam sebuah pergelaran, energi penampil akan dirasakan penonton. Pergelaran musik dengan suara
ala kadarnya, tempo yang lambat, dinamika yang datar, serta panggung yang kosong akan terlihat
tanpa energi dan tanpa gairah. Sebaliknya, jika sajian lagu ditampilkan dengan musik yang riuh,
tempo yang cepat, penuh dinamika, dan atraksi panggung penyanyi yang memukau, akan
memancarkan energi penuh gairah dan semangat.

d. Alur

Alur adalah penataan lagu-lagu yang akan dimainkan sesuai alur tema. Sebagaimana alur sebuah
cerita, pergelaran musik juga mengenal tahapan introduksi yang berisi pengantar atau pengenalan,
klimaks yang merupakan puncak pertunjukan, dan penutup berupa pendinginan. Saat pembukaan,
pilih lagu-lagu pengantar yang memberikan atensi pengenalan tema. Saat sampai tahap klimaks,
tampilkan lagu-lagu utama yang menggambarkan tema. Menjelang akhir, berilah tekanan, lalu
menuju relaksasi dengan lagu perpisahan. Susun lagu-lagu secara berkesinambungan hingga
membentuk alur menuju puncak tema.

e. Variasi Materi Lagu

Pemilihan materi lagu harus sesuai dengan tema dan tujuan pergelaran. Lagu-lagu bertema
kepahlawanan cocok dengan tema dan tujuan penanaman nilai-nilai perjuangan dan patriotisme.
Lagu-lagu bertema lingkungan cocok dengan pergelaran bertema dan bertujuan menanamkan nilai-
nilai ramah lingkungan. Setelah mengatur materi lagu, langkah selanjutnya adalah mengatur urutan
lagu yang akan ditampilkan dari awal hingga mencapai puncak pergelaran. Pada bagian akhir, berilah
aksen megah, misalnya dengan modulasi (naiknya nada), fermata (durasi nada yang diperpanjang),
ritenuto (tempo yang diperlambat), atau gerakan visual yang penuh semangat.

f.Kontras

Kontras berarti variasi yang berlawanan. Ada lemah ada kuat, ada cepat ada lambat, ada nada yang
diperpanjang atau tempo diperlambat. Perbedaan-perbedaan ini adalah kontras yang menimbulkan
kesan tidak membosankan yang dapat menimbulkan daya tarik penonton.

3. Membuat Desain Pergelaran Musik

Dalam sebuah acara, pergelaran musik dan lagu dapat dirancang dalam dua model penampilan.
Pertama, jika acaranya berupa konser musik secara penuh, maka materi lagu yang disajikan dapat
berupa lagu-lagu pilihan sesuai tema. Penataan materi lagu diurutkan mulai dari lagu yang tidak
terlalu banyak menggunakan energi, hingga lagu-lagu dengan energi maksimal di puncak acara.
Misalnya, pergelaran musik dalam rangka ulang tahun sekolah yang bersamaan dengan peringatan
Hari Kartini akan menampilkan lagu-lagu dengan tema "Emansipasi Wanita". Maka, disajikan
pergelaran musik dengan materi lagu-lagu bertema wanita dengan urutan sajian sebagai berikut.

1) Lagu mars dan himne sekolah dalam bentuk paduan suara.

2) "Ibu Kita Kartini" (W. R. Supratman).

3) Lagu-lagu bertema ibu dan wanita:

a. "Bunda" (Melly Goeslow),

b. "Doa untuk Ibu" (Ungu), dan

c. "Teduhnya Wanita" (Raisa).

4) Lagu-lagu daerah, seperti:

a. "Bungong Jeumpa" (Aceh),


b. "Sirih Kuning" (Jakarta),

c. "O Ina Ni Keke" (Makasar),

d. "Lela Lela Ledung" (Jawa Tengah),

e. "Sio Mama" (Maluku), dan

f. "Sajojo" (Papua).

5) "Kulihat Ibu Pertiwi" (Ismail Marzuki) dalam bentuk paduan suara.

Kedua, jika pergelaran musik merupakan bagian dari sebuah acara besar, misalnya perayaan ulang
tahun sekolah, maka pergelaran musik tematis perlu dilakukan secara medley. Medley adalah sajian
musik dengan menampilkan kombinasi beberapa potongan utama lagu berbeda yang disatukan
dalam satu sajian. Sajian medley dapat dilakukan dengan beberapa variasi, di antaranya sebagai
berikut.

1) Seluruh materi lagu ditampilkan oleh seorang vokalis secara solo atau satu kelompok paduan
suara.

2) Seluruh materi lagu ditampilkan oleh dua atau beberapa vokalis solo secara bergantian atau dua
kelompok paduan suara atau lebih secara bergantian.

Contoh, apabila tema yang akan digelar adalah “Lukisan Indonesia” diperlukan urutan penampilan
dengan penataan energi yang tepat. Maka, susunan lagunya dapat diurutkan seperti berikut.

1) Pembuka (pilih sesuai tema)

a. "Lukisan Indonesia" (Mhala dan Tantra)

b. "Tanah Air" (Ibu Sud)

c. "Indonesia Pusaka" (Ismail Marzuki)

d. "Bendera" (Cokelat)

e. "Gebyar Gebyar" (Gombloh)

2) Interlud berupa ensambel perkusi atau gamelan (Bali, Jawa, Sunda) jika ada.

3) Medley berupa lagu-lagu daerah (misalnya 5–10 lagu).

4) Penutup dengan mengambil bagian chorus dari lagu pembuka (yang menimbulkan kesan megah).

Strategi berlatih untuk persiapan pergelaran secara medley dapat mengacu pada panduan berikut.

1) Bentuk kelompok kelas yang terdiri atas seluruh anggota kelas.

2) Tunjuk ketua kelompok sekaligus konduktor untuk memimpin latihan hingga pementasan.

3) Pilih lagu-lagu, baik lagu pembuka, medley, maupun penutup, yang sesuai tema.

4) Tetapkan penggalan dan urutan lagu sesuai alur.

5) Tetapkan jadwal latihan dan patuhi jadwal dengan ketat.

6) Lakukanlah latihan vokal solo dan grup, iringan musik (ensambel), dan gerak yang sesuai.
7) Siapkan kostum dan properti yang dibutuhkan.

8) Siapkan teknik muncul dan keluar panggung yang elegan dan sambung-menyambung.

9) Tetapkan penempatan penampil dengan memperhatikan komposisi panggung dan bloking


(blocking).

10) Saat gladi bersih, lakukan pula check sound dengan cermat.

11) Minta bantuan guru untuk membimbing

Anda mungkin juga menyukai